Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 3 – AKSI NYATA

AGUS SULISTIONO
2006220107

Identitas Manusia Indonesia

Identitas nasional merupakan penanda suatu bangsa yang dapat membedakan ciri khasnya
dengan bangsa lain. Identitas manusia Indonesia berarti manusia Indonesia yang
menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Terdapat tiga hal yang layak ditegaskan
sebagai nilai kemansiaan khas Indonesia, yakni nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai
Pancasila dan religiusitas.

A. Nilai Kebhinekatunggalikaan

Bagi masyarakat Indonesia, keragaman merupakan nilai yang khas dan menjadi salah satu
identitas bangsa Indonesia. Pertama, keragaman Indonesia merupakan anugerah alamiah
(tanpa dirancang) yang sudah ada sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Dalam arti
ini keragaman merupakan kekayaan masyarakat Indonesia. Kedua, masyarakat Indonesia
beragam dalam hal pengalaman hidup, budaya, bahasa, ras, suku, bahasa, kepercayaan,
tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik. Semuanya itu memuat nilai-nilai yang menjiwai
dinamika hidup bersama dengan corak yang berbeda-beda. Karenanya, di dalam nilai
keragaman terkandung nilai-nilai kemanusiaan yang amat kaya dan layak untuk terus digali
dan dilestarikan. Dengan kata lain, keragaman merupakan nilai kemanusiaan Indonesia
yang menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia.

Contoh penghayatan nilai kebhinekatunggalikaan yang ada di sekolah tempat saya PPL
yaitu SMA Negeri 22 Jakarta, antara lain:

1. Peserta didik tidak membedakan teman yang berbeda suku maupun agama.
2. Peserta didik membuat jadwal piket untuk bekerja sama membersihkan kelas
agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman.

B. Nilai-Nilai Pancasila

Segala segala kekayaan melingkupi masyarakat Indonesia yang berbhineka di kristalisasi


dalam Pancasila karena berisi “djiwa bangsa Indonesia”. Sila-sila Pancasila memuat
imperative etis untuk hidup bersatu, bertanggungjawab, bekerjasama, hidup adil dan
bermusyawarah (bergotong-royong) untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap pribadi dan
bersama dalam segala dimensinya. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup,
keseimbangan dinamis antara hak dan kewajiban setiap warga perlu mendapatkan tempat
untuk mewujudkannya.
Contoh penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah tempat saya PPL yaitu SMA
Negeri 22 Jakarta, antara lain:

1. Berdoa sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran sebagai bentuk


penerapan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.
2. Sebelum memulai pelajaran, seluruh warga sekolah menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
3. Peserta didih hormat dan bersalaman dengan guru di pagi hari.
4. Sekolah menerima peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus, dan
memberikan pelayanan yang baik.
5. Civitas akademik sekolah berasal dari suku, agama dan status sosial yang
berbeda.
6. Melakukan pemilu untuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.
7. Civitas akademik memiliki hak yang sama di sekolah.

Lampiran kegiatan :

Menyambut siswa di pagi hari Pemilihan ketua OSIS

C. Religiusias

Religiusitas merupakan salah satu aspek insani berupa getar hati dan kualitas manusia yang
mendorong bertumbuhnya sikap atau kecenderungan hidup yang bernilai. Religiusitas
merupakan hal yang mendasar atau esensial dalam hidup manusia. Dalam pengertian lain,
religiusitas merupakan daya-daya insani yang bersifat batiniah yang ada di dalam
kedalaman hati. Religiusitas merupakan “ibu dari cinta kepada kebenaran, kesukaan pada
gejala yang wajar, sederhana, jujur dan sejati”.
Contoh pengamalan religiusitas yang ada di sekolah tempat saya PPL yaitu SMA Negeri 22
Jakarta, antara lain:

1. Peserta didik melakukan pembiasaan tadarus untuk yang beragama islam dan
melakukan doa pagi untuk yang beragama kristen/katolik di Aula sekolah.
2. Sekolah mengadakan acara keagamaan, seperti maulid Nabi Muhammad SAW.
3. Sekolah mengadakan sholat dhuhur dan sholat jumat berjamaah, sedangkan untuk
siswi melakukan keputrian di kelas masing-masing.

Lampiran kegiatan :

Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Anda mungkin juga menyukai