KOLABORASI
FILOSOFI
PENDIDIKAN
BY: KELOMPOK 5
Anggota Kelompok 5
Keragaman merupakan nilai kemanusiaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia. Keragaman Indonesia merupakan
anugerah alamiah (tanpa dirancang) yang sudah ada sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Dalam arti ini keragaman merupakan
kekayaan masyarakat Indonesia.
Lahir dalam Kebhinekaan: Ini mengacu pada kenyataan bahwa setiap orang Indonesia lahir ke dalam masyarakat yang sangat beragam.
Indonesia adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis, suku bangsa, agama, dan budaya yang berbeda. Setiap individu tumbuh dalam
lingkungan yang dipengaruhi oleh keragaman ini, memperkaya pengalaman hidup mereka.
Hidup dalam Kebhinekaan: Selama hidup mereka, orang Indonesia terlibat dalam interaksi yang melibatkan berbagai kelompok etnis,
agama, dan budaya. Mereka belajar untuk hidup bersama dalam harmoni dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan
kepercayaan yang berbeda. Ini bisa tercermin dalam aktivitas sehari-hari seperti merayakan perayaan agama yang berbeda,
menghormati tradisi budaya, atau berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.
Berkembang dalam Kebhinekaan: Kebhinekaan juga mencakup aspek perkembangan individu dan masyarakat. Orang Indonesia tumbuh
dan berkembang dalam lingkungan yang mempromosikan penghargaan terhadap perbedaan dan toleransi. Mereka belajar untuk
menghargai nilai-nilai keadilan, persatuan, dan kerja sama di tengah-tengah keragaman.
Manusia Indonesia sebagai
manusia Pancasila
Manusia Indonesia sebagai manusia Pancasila, artinya masyarakat yang mampu memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta menjadikan
nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku yang menyatu dalam kepribadiannya. Sila Pancasila
mengandung keharusan etika untuk hidup bersatu, bertanggung jawab, bekerja sama, hidup adil
dan bermusyawarah (gotong royong) untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap individu dan kolektif
dalam segala dimensinya. Hal ni sejalan dengan yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara bahwa
pancasila berisi “djiwa bangsa Indonesia”. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai,
jiwa dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai
gotong-royong.
Manusia Indonesia sebagai
Manusia Religius
Manusia Indonesia sebagai manusia religius" mencerminkan pentingnya dimensi keagamaan dalam kehidupan individu Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki
keyakinan agama yang kuat, dan agama memiliki pengaruh yang besar dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait dengan konsep
ini:
Kehidupan Beragama: Manusia Indonesia sebagai manusia religius menjalani kehidupan yang mencakup praktik-praktik keagamaan seperti ibadah, doa, dan ritual keagamaan
lainnya. Agama tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan pribadi, tetapi juga terlihat dalam interaksi sosial dan budaya sehari-hari.
Moral dan Etika: Agama sering menjadi sumber nilai-nilai moral dan etika bagi manusia Indonesia. Prinsip-prinsip agama digunakan sebagai pedoman untuk perilaku dan
interaksi dengan sesama. Hal ini mencakup nilai-nilai seperti kasih sayang, kejujuran, dan solidaritas.
Kebhinekaan Agama: Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, ada juga komunitas Kristen, Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional lainnya. Manusia
Indonesia sebagai manusia religius diharapkan untuk menghormati dan memahami keberagaman agama dalam masyarakat, serta mempromosikan toleransi antar-agama.
Peran Agama dalam Kehidupan Masyarakat: Agama memiliki peran yang kuat dalam membentuk kehidupan masyarakat Indonesia. Misalnya, adat-istiadat, perayaan
keagamaan, dan ritual kepercayaan sering menjadi bagian integral dari budaya lokal. Agama juga dapat menjadi landasan bagi organisasi sosial, seperti lembaga-lembaga
amal atau yayasan keagamaan.
Harmoni antara Agama dan Negara: Indonesia adalah negara dengan prinsip negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Meskipun demikian, negara menjamin kebebasan
beragama bagi seluruh warga negaranya. Manusia Indonesia sebagai manusia religius diharapkan untuk menjalankan agamanya dengan damai dan menghormati hak-hak
beragama orang lain.
Dengan demikian, konsep "Manusia Indonesia sebagai manusia religius" menekankan bahwa agama bukan hanya merupakan aspek individual, tetapi juga menjadi bagian penting
dari identitas dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Mengapa kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia
Indonesia menjadi bagian penting dalam konteks pendidikan
nasional?
Nilai
kebhinekatunggalikaan Nilai religius
Nilai Pancasila
Profil pelajar
pancasila
Pentingnya penguatan nilai luhur
kebhinekaantunggalikaan dalam pendidikan NILAI
adalah pemahaman mengenai keberagaman KEBHINEKAANTU
peserta didik di Indonesia. Baik berdasarkan
dengan agama, suku, budaya, bahasa, dll. -NGGALIKAAN
Dalam hal ini tercermin dalam dimensi
berkhibenekaan global dan gotong royong
Pentingnya penguatan nilai luhur Pancasila
dalam pendidikan adalah sebagai jiwa
bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia NILAI
diberikan kebebasan dan hak yang sama
antar individu. Ir. Soekarno merumuskan
PANCASILA
tujuan Pancasila unutk merekatkan dan
menyatukan hidup bangsa.
Pentingnya nilai religius dalam pendidikan
adalah untuk menyatukan 2 sisi insani yaitu
sisi jasmani dan rohani. Nilai religius dalam NILAI
pendidikan bukan hanya membentuk karakter
dan moral peserta didik, tetapi juga RELIGIUS
membantu membangun keterhubungan sosial,
memberikan tujuan hidup, memperkuat
ketahanan mental dan emosional, serta
memberikan wawasan budaya yang penting
dalam membentuk individu yang berdaya.
Kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia menjadi bagian penting dalam konteks pendidikan nasional karena
berbagai alasan yang meliputi:
1. Pembentukan Karakter dan Moral: Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan
karakter dan moral individu. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kejujuran, kerja keras, dan toleransi membentuk
dasar moral yang kuat bagi generasi muda. Pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai ini membantu menciptakan
peserta didik yang berintegritas, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.
2. Penguatan Identitas Nasional: Keterikatan pada nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia membantu memperkuat rasa
bangga dan identitas nasional. Pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai ini membantu peserta didik memahami dan
menghargai warisan budaya dan sejarah bangsa mereka. Hal ini membantu memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan
di antara generasi muda.
3. Pembangunan Masyarakat yang Beradab: Nilai-nilai luhur juga membentuk dasar untuk masyarakat yang beradab.
Dengan menerapkan nilai-nilai seperti saling menghormati, kejujuran, dan kesederhanaan, pendidikan nasional membantu
membentuk individu yang memiliki perilaku yang baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat.
4. Pemberdayaan Sosial: Melalui nilai-nilai seperti gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, pendidikan nasional
mendorong pemberdayaan sosial dan pembangunan komunitas. Peserta didik diajarkan untuk menjadi agen perubahan
yang positif dalam masyarakat, membantu mereka yang membutuhkan, dan memperjuangkan keadilan sosial.
5. Pengaruh Terhadap Tantangan Global: Di tengah arus globalisasi, menjaga keberadaan nilai-nilai luhur adalah penting
untuk mempertahankan identitas budaya dan moral bangsa Indonesia. Pendidikan yang menekankan nilai-nilai ini
membantu peserta didik memahami dan menghargai keberagaman budaya serta mempersiapkan mereka untuk menjadi
warga negara global yang berakar kuat dalam nilai-nilai lokal.
Dengan demikian, kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia menjadi bagian penting dalam pendidikan nasional
karena membentuk karakter, memperkuat identitas nasional, membentuk masyarakat yang beradab, mendorong pemberdayaan
sosial, dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.
Bagaimana rumusan
tentang identitas manusia
Indonesia menjadi sebuah
landasan kuat
implementasi pendidikan di
Indonesia?
Rumusan identitas manusia Indonesia sebagai landasan
kuat penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
mempunyai sejumlah komponen kunci yang
menjelaskan bagaimana pendidikan harus
mengintegrasikan nilai-nilai dan ciri-ciri identitas
tersebut ke dalam kurikulum dan pengalaman
pendidikan peserta didik.
01 Keanekaragaman Budaya
Kepemimpinan Global
Pendidikan harus mempersiapkan
peserta didik menjadi pemimpin
global yang mampu bersaing
dalam skala internasional. Hal ini
mencakup pengembangan
kemampuan berpikir kritis,
kreativitas, kemampuan
berbahasa asing, dan
pemahaman mendalam terhadap
isu-isu global.
07 Moral dan Etika
Jati diri manusia Indonesia
mengandung nilai moral dan etika
yang kuat. Pendidikan hendaknya
mendorong peserta didik untuk
mengembangkan akhlak yang kuat,
menjunjung tinggi etika dalam
segala aspek kehidupan, serta
menjadikan kebaikan dan kejujuran
sebagai pedoman.
Rumusan tersebut dapat menjadi landasan
yang kuat bagi penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia dengan tujuan
untuk menciptakan generasi muda yang
mempunyai jati diri yang kokoh sebagai
warga negara Indonesia yang cinta tanah
air, berkarakter, dan siap berkontribusi
dalam pembangunan bangsa dan negara.
negara. masyarakat global.
TERIMA KASIH