Anda di halaman 1dari 24

RUANG

KOLABORASI
FILOSOFI
PENDIDIKAN
BY: KELOMPOK 5
Anggota Kelompok 5

HERVITA PUJI JOSAFAT NUR HAIZAH RANTI


PRATIWI SIMBOLON SIREGAR TRYANDHINI
Apa yang saya ketahui
tentang identitas manusia
Indonesia dalam keberagaman
nilai-nilai luhur yang ada?
Menurut kelompok kami jati diri manusia
Indonesia adalah manusia Indonesia yang
mempunyai ciri khas bangsa, jati diri,
kharakteristik dan keyakinan yang
membedakannya dengan bangsa lain. Pada
dasarnya jati diri manusia Indonesia didasarkan
pada nilai-nilai kemanusiaan yang khas
Indonesia. Kemanusiaan Indonesia mencakup
nilai-nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas,
relasionalitas, genuitas, dialog dan berbagai
tradisi masyarakat Indonesia dari masa ke masa,
dari generasi ke generasi. Setidaknya ada tiga
hal esensial yang patut ditegaskan sebagai nilai-
nilai kemanusiaan khas Indonesia, yakni nilai
keberagaman, nilai Pancasila, dan religiusitas.
Manusia Indonesia Lahir, Hidup
dan Berkembang dalam
Kebhinekatunggalikaan

Keragaman merupakan nilai kemanusiaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa dan budaya Indonesia. Keragaman Indonesia merupakan
anugerah alamiah (tanpa dirancang) yang sudah ada sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Dalam arti ini keragaman merupakan
kekayaan masyarakat Indonesia.
Lahir dalam Kebhinekaan: Ini mengacu pada kenyataan bahwa setiap orang Indonesia lahir ke dalam masyarakat yang sangat beragam.
Indonesia adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis, suku bangsa, agama, dan budaya yang berbeda. Setiap individu tumbuh dalam
lingkungan yang dipengaruhi oleh keragaman ini, memperkaya pengalaman hidup mereka.
Hidup dalam Kebhinekaan: Selama hidup mereka, orang Indonesia terlibat dalam interaksi yang melibatkan berbagai kelompok etnis,
agama, dan budaya. Mereka belajar untuk hidup bersama dalam harmoni dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan
kepercayaan yang berbeda. Ini bisa tercermin dalam aktivitas sehari-hari seperti merayakan perayaan agama yang berbeda,
menghormati tradisi budaya, atau berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.
Berkembang dalam Kebhinekaan: Kebhinekaan juga mencakup aspek perkembangan individu dan masyarakat. Orang Indonesia tumbuh
dan berkembang dalam lingkungan yang mempromosikan penghargaan terhadap perbedaan dan toleransi. Mereka belajar untuk
menghargai nilai-nilai keadilan, persatuan, dan kerja sama di tengah-tengah keragaman.
Manusia Indonesia sebagai
manusia Pancasila

Manusia Indonesia sebagai manusia Pancasila, artinya masyarakat yang mampu memahami,
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta menjadikan
nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku yang menyatu dalam kepribadiannya. Sila Pancasila
mengandung keharusan etika untuk hidup bersatu, bertanggung jawab, bekerja sama, hidup adil
dan bermusyawarah (gotong royong) untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap individu dan kolektif
dalam segala dimensinya. Hal ni sejalan dengan yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara bahwa
pancasila berisi “djiwa bangsa Indonesia”. Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai,
jiwa dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai
gotong-royong.
Manusia Indonesia sebagai
Manusia Religius

Manusia Indonesia sebagai manusia religius" mencerminkan pentingnya dimensi keagamaan dalam kehidupan individu Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki
keyakinan agama yang kuat, dan agama memiliki pengaruh yang besar dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait dengan konsep
ini:
Kehidupan Beragama: Manusia Indonesia sebagai manusia religius menjalani kehidupan yang mencakup praktik-praktik keagamaan seperti ibadah, doa, dan ritual keagamaan
lainnya. Agama tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan pribadi, tetapi juga terlihat dalam interaksi sosial dan budaya sehari-hari.
Moral dan Etika: Agama sering menjadi sumber nilai-nilai moral dan etika bagi manusia Indonesia. Prinsip-prinsip agama digunakan sebagai pedoman untuk perilaku dan
interaksi dengan sesama. Hal ini mencakup nilai-nilai seperti kasih sayang, kejujuran, dan solidaritas.
Kebhinekaan Agama: Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, ada juga komunitas Kristen, Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional lainnya. Manusia
Indonesia sebagai manusia religius diharapkan untuk menghormati dan memahami keberagaman agama dalam masyarakat, serta mempromosikan toleransi antar-agama.
Peran Agama dalam Kehidupan Masyarakat: Agama memiliki peran yang kuat dalam membentuk kehidupan masyarakat Indonesia. Misalnya, adat-istiadat, perayaan
keagamaan, dan ritual kepercayaan sering menjadi bagian integral dari budaya lokal. Agama juga dapat menjadi landasan bagi organisasi sosial, seperti lembaga-lembaga
amal atau yayasan keagamaan.
Harmoni antara Agama dan Negara: Indonesia adalah negara dengan prinsip negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Meskipun demikian, negara menjamin kebebasan
beragama bagi seluruh warga negaranya. Manusia Indonesia sebagai manusia religius diharapkan untuk menjalankan agamanya dengan damai dan menghormati hak-hak
beragama orang lain.
Dengan demikian, konsep "Manusia Indonesia sebagai manusia religius" menekankan bahwa agama bukan hanya merupakan aspek individual, tetapi juga menjadi bagian penting
dari identitas dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Mengapa kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia
Indonesia menjadi bagian penting dalam konteks pendidikan
nasional?

Nilai-nilai luhur identitas nasional memiliki fungsi


sebagai landasan negara, sehingga dapat menjadi
pembeda dari negara lainnya dan juga sebagai
alat untuk mempersatukan bangsa. Fungsi sebagai
landasan negara yaitu dapat membantu negara
tersebut untuk berkembang serta dapat
mewujudkan cita-cita bangsa tersebut.
Mengapa kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia
Indonesia menjadi bagian penting dalam konteks pendidikan
nasional?
“Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”(UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1 (2)).
Nilai-nilai luhur Indonesia tercermin dalam pendidikan, nilai-nilai
luhur ikut andil dalam melahirkan proses pendidikan yang
berbudaya.
Nilai luhur dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran
peserta didik dalam bersikap dan berperilaku. Sehingga pendidikan
tidak hanya berfokus pada aspek kognitif tetapi juga penguatan
karakter peserta didik.
Nilai-nilai luhur
identitas manusia
indonesia

Nilai
kebhinekatunggalikaan Nilai religius
Nilai Pancasila

Profil pelajar
pancasila
Pentingnya penguatan nilai luhur
kebhinekaantunggalikaan dalam pendidikan NILAI
adalah pemahaman mengenai keberagaman KEBHINEKAANTU
peserta didik di Indonesia. Baik berdasarkan
dengan agama, suku, budaya, bahasa, dll. -NGGALIKAAN
Dalam hal ini tercermin dalam dimensi
berkhibenekaan global dan gotong royong
Pentingnya penguatan nilai luhur Pancasila
dalam pendidikan adalah sebagai jiwa
bangsa Indonesia. Pendidikan di Indonesia NILAI
diberikan kebebasan dan hak yang sama
antar individu. Ir. Soekarno merumuskan
PANCASILA
tujuan Pancasila unutk merekatkan dan
menyatukan hidup bangsa.
Pentingnya nilai religius dalam pendidikan
adalah untuk menyatukan 2 sisi insani yaitu
sisi jasmani dan rohani. Nilai religius dalam NILAI
pendidikan bukan hanya membentuk karakter
dan moral peserta didik, tetapi juga RELIGIUS
membantu membangun keterhubungan sosial,
memberikan tujuan hidup, memperkuat
ketahanan mental dan emosional, serta
memberikan wawasan budaya yang penting
dalam membentuk individu yang berdaya.
Kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia menjadi bagian penting dalam konteks pendidikan nasional karena
berbagai alasan yang meliputi:
1. Pembentukan Karakter dan Moral: Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan
karakter dan moral individu. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kejujuran, kerja keras, dan toleransi membentuk
dasar moral yang kuat bagi generasi muda. Pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai ini membantu menciptakan
peserta didik yang berintegritas, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.
2. Penguatan Identitas Nasional: Keterikatan pada nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia membantu memperkuat rasa
bangga dan identitas nasional. Pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai ini membantu peserta didik memahami dan
menghargai warisan budaya dan sejarah bangsa mereka. Hal ini membantu memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan
di antara generasi muda.
3. Pembangunan Masyarakat yang Beradab: Nilai-nilai luhur juga membentuk dasar untuk masyarakat yang beradab.
Dengan menerapkan nilai-nilai seperti saling menghormati, kejujuran, dan kesederhanaan, pendidikan nasional membantu
membentuk individu yang memiliki perilaku yang baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat.
4. Pemberdayaan Sosial: Melalui nilai-nilai seperti gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, pendidikan nasional
mendorong pemberdayaan sosial dan pembangunan komunitas. Peserta didik diajarkan untuk menjadi agen perubahan
yang positif dalam masyarakat, membantu mereka yang membutuhkan, dan memperjuangkan keadilan sosial.
5. Pengaruh Terhadap Tantangan Global: Di tengah arus globalisasi, menjaga keberadaan nilai-nilai luhur adalah penting
untuk mempertahankan identitas budaya dan moral bangsa Indonesia. Pendidikan yang menekankan nilai-nilai ini
membantu peserta didik memahami dan menghargai keberagaman budaya serta mempersiapkan mereka untuk menjadi
warga negara global yang berakar kuat dalam nilai-nilai lokal.
Dengan demikian, kekuatan nilai-nilai luhur identitas manusia Indonesia menjadi bagian penting dalam pendidikan nasional
karena membentuk karakter, memperkuat identitas nasional, membentuk masyarakat yang beradab, mendorong pemberdayaan
sosial, dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.
Bagaimana rumusan
tentang identitas manusia
Indonesia menjadi sebuah
landasan kuat
implementasi pendidikan di
Indonesia?
Rumusan identitas manusia Indonesia sebagai landasan
kuat penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
mempunyai sejumlah komponen kunci yang
menjelaskan bagaimana pendidikan harus
mengintegrasikan nilai-nilai dan ciri-ciri identitas
tersebut ke dalam kurikulum dan pengalaman
pendidikan peserta didik.
01 Keanekaragaman Budaya

Identitas manusia Indonesia tercermin dalam keragaman budaya,


suku, agama, dan bahasa. Penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia harus menghormati dan merayakan kekayaan tersebut.
Pendidikan hendaknya memberikan pemahaman yang mendalam
terhadap budaya dan tradisi setiap suku dan agama di Indonesia,
menjadikan toleransi dan kerukunan sebagai nilai utama.
02 Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan ini menekankan pada kesatuan dalam keberagaman.


Penyelenggaraan pendidikan harus mengedepankan nilai-nilai
persatuan, nasionalisme, dan cinta tanah air. Pendidikan
hendaknya mengajarkan peserta didik tentang sejarah
perjuangan Indonesia, kepahlawanan nasional, dan pentingnya
berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
03 Kepedulian Sosial dan Kebersamaan

Jati diri manusia Indonesia


Penyelenggaraan
mencakup nilai-nilai seperti gotong
royong dan solidaritas sosial. pendidikan juga harus
Pendidikan harus mendidik peserta mendorong partisipasi aktif
didik tentang pentingnya dalam kegiatan sosial dan
kepedulian sosial, membantu kemasyarakatan.
sesama, dan berkontribusi terhadap
pengembangan masyarakat.
04 Pendidikan Kepribadian dan Karakter
Nasional
Pendidikan juga
Pendidikan harus Hal ini harus
menciptakan mencakup nilai- mengajarkan
lingkungan yang nilai seperti keterampilan
mendukung sosial seperti
kejujuran, kerja
berkembangnya komunikasi yang
keras, disiplin
kepribadian dan efektif,
karakter bangsa dan tanggung
kepemimpinan,
yang kuat. jawab. dan kerjasama.
05
Keberlanjutan dan Lingkungan

Identitas manusia Indonesia mencakup


keterkaitan yang mendalam dengan
alam. Pendidikan harus mendorong
kesadaran terhadap lingkungan,
keberlanjutan dan pentingnya
melestarikan alam Indonesia yang
indah. Pemberian pendidikan harus
melibatkan peserta didik dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup dan
penanganan permasalahan lingkungan
hidup.
06

Kepemimpinan Global
Pendidikan harus mempersiapkan
peserta didik menjadi pemimpin
global yang mampu bersaing
dalam skala internasional. Hal ini
mencakup pengembangan
kemampuan berpikir kritis,
kreativitas, kemampuan
berbahasa asing, dan
pemahaman mendalam terhadap
isu-isu global.
07 Moral dan Etika
Jati diri manusia Indonesia
mengandung nilai moral dan etika
yang kuat. Pendidikan hendaknya
mendorong peserta didik untuk
mengembangkan akhlak yang kuat,
menjunjung tinggi etika dalam
segala aspek kehidupan, serta
menjadikan kebaikan dan kejujuran
sebagai pedoman.
Rumusan tersebut dapat menjadi landasan
yang kuat bagi penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia dengan tujuan
untuk menciptakan generasi muda yang
mempunyai jati diri yang kokoh sebagai
warga negara Indonesia yang cinta tanah
air, berkarakter, dan siap berkontribusi
dalam pembangunan bangsa dan negara.
negara. masyarakat global.
TERIMA KASIH

@reallygreatesite Marceline Anderson


www.reallygreatesite.com/marceline_anderson 123 Anywhere St., Any City, ST 12345

Anda mungkin juga menyukai