Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Dini Sukma Ayu (04.09.22.1343)


2. Mohammad Fajar Cryil Amri (04.09.22.1354)
3. Sabila Mahesa Ayu Rahmadan (04.09.22.1362)

Kelas : Agribisnis Peternakan 1B

Tugas KEWARGANEGARAAN “Review Buku dan Jurnal PERTAHANAN”

Defence Expenditures in the Eastern Medditeranean and the Gulf Region : The Impact on
Regional Security

Defence Expenditures in the Eastern Medditeranean and the Gulf Region : The Impact on
Regional Security merupakan salah satu karya dari Dr. Thanos Dokos Director-General
Hellenic Foundation for European & Foreign Poliery ( ELIAMEP ), Athens. Jurnal ini
mengkaji pengeluaran pertahanan dan pengadaan senjata (maju) di Mediterania Timur dan
Kawasan Teluk untuk mengeksplorasi dampaknya terhadap keamanan regional dan
banyaknya konflik serta hubungan konflik yang ada.

Teluk Mediterania Timur dan Kawasan Teluk Mediterania merupakan lingkungan yang
sangat bergejolak dan tidak stabil, di mana lingkungan keamanan “Hobbesian” berlaku
pemikiran dari seorang politik Thomas Hobbes yang berarti negara rentan perang. Diawali
dengan melemahnya pemain untama (UE) atau tampak tegas untuk mengurangi kehadiran
mereka di wilayah amerika Serikat dengan porosnya Asia, sedangkan yang lain telah
mendapatkan kembali bagian dari pengaruh masa lalu mereka yakni Rusia. Kekuatan regional
telah diperkuat (Iran, Arab Saudi) dan aktor-aktor secara dinamis yang sebagian besar
didorong oleh ekonomi (Cina). Demonisasi Pemerintahan Trump terhadap Iran dan pesaingan
geopolitik Saudi-Iran yang dimanifestasikan melalui beberapa pefang proksi, telah semakin
mengorbankan wilayah yang sangat tidak stabil.

Pengeluaran Pertahanan di Mediterania Timur dan Wilayah Teluk dimana terjadi banyak
konflik dan ketidakstabilan regional dan domestik tidak mengherankan porsi pengeluaran
militer mencapai sekitar 5,5% di Timur Tengah sementara angka global hanya 2,2%. Pemicu
awal sejak akhir 1960-an sebagian merupakan akibat dari konflik Arab-Israel dan juga
ketidakstabilan regional dan domestik. Negara-neggara Mediterania dan Timur Tengah telah
menghabiskan presentase yang cukup besar untuk pengadaan peralatan militer yang canggih
dan untuk kebutuhan keamanan mereka, impor senjata di kawasan ini pun meningkat sebesar
87% antara periode 2007-2011 dan 2012-2016. Perubahan mulai muncul ketika penyebab
utama ini adalah meningkatnya kekhawatiran tentang niat dan tindakan Iran serta ancaman
yang merekka rasakan terhadap keamanan mereka sehingga menyebabkan jenis perubahan
baru sistem senjata canggih terutama pesawat dengan kemampuan ofensif. Sejak akhir perang
dingin, negara-negara tersebut (Arab Saudi, UEA, Israel, Turkey, Irn, Eygpt,Irak, dan Syria)
telah berusaha untuk memperkuat keamanan melalui akuisis senjata untuk angkatan bersen
jata mereka.
 Arab Saudi merupakan pembelanjaan militer terbesar di wilayah tersebut dan
menempati urutan keempat di dunia, setengah dari impor senjata Arab Saudi berasal
dari Amerika Serikat, sementara 27% berasal dari Inggris.
 Uni Emirat Arab (UEA) merupakan pembelanja terbesar kedua di Timur Tengah dan
menempati urutan ke-14 di dunia, dengan pengeluaran militer tahunan sebesar $22,8
miliar.
 Turki menjadi pengimpor senjata terbesar keenam di dunia, meningkatnya
kemampuan militernya karena ambisi regional dan lebih luas, keterlibatannya dalam
konflik Suriah dan lokasinya di lingkungan yang tidak stabil, meskipun demikian
sebagian besar pengadaan militernya berasal dari pabrikan asing, Turki telah banyak
beriventasi dalam industri pertahanan dalam negerinya selama bertahun-tahun, Turki
semakin ammapu untuk menutupi sebagian dari kebutuhannya (pembangunan kapal
induk ringan, frigat/korvet, helikopter, serag dan tank tempur utama).
 Iran membangun kemampuan militernya melalui perolehan persenjataan terutama dari
Rusia, Cina, dan Korea Utara, serta dengan meningkatkan produksi dalam negerinya.
Militer Iran dianggap mampu melakukan tidakan ofensif jangka pendek yang terbatas
di luar perbatasan Iran. Iran mengalami penurunan pengeluaran pertahanan sebesar
7,3% antara tahun 2007 dan 2016. Hal utama disebabkan oleh sanksi ekonomi yang
dikenakan oleh masyarakat internasional.
 Mesir kehilangan sebagian pengaruh regionalnya, tetapi menjadi pemain penting di
Mediterania Timur dan dunia Arab. Disibukkan oleh masalah sosial politik dalam
negeri dan dihadapkan degan masalah ekonomi dan ancaman teroris yang
berkembang, Mesir mengurangi pengeluarannya setelah tahun 2015 tetapi sebaliknya
meningkatkan anggran untuk tujuan keamanan dalam negeri terus menerima bantuan
militer AS senilai sekitar $1,5 miliar per tahun.

Kemampuan militer dua pemain regional penting lainnya, Irak dan Suriah telah terlihat
elemah dibandingkan dengan masa lalu dan Irakpun telah kembali. Terlepas dari bantuan
militer yang signifikan dari Rusia, dan yang kedua dari Iran angkatan bersenjata Suriah
juga telah sangat melemah sebagai akibat dari konflik yang sedang berlangsung

Menurut teori hubungan internasional kombinasi penilaian ancaman yang agak


mengkhawatirkan dan pengeluatan pertahanan yang tinggi dapat menyebabkan situasi
dilema keamanan yang khas, dan dapat mengakibatkan perlombaan senjata antara
berbagai kombinasi musuh regional secara signifikanpun mempengaruhi keseimbangan
regional kekuatan atau persepsi ancaman dari berbagai daerah, misalnya jangkauan
militer konvensional Iran belum diperkuat secara signifikan, meskipun kemampuan
perang asimetrisnya tetap menjadi perhatian. Senjata konvensional sejaul belum secraca
langsung digunakan melawan kekuatan regional untama lainnya, dengan pengcualian
mungkin erangan udara Israel terhadap pasukan Suriah dan asumsi target Iran di Suriah.
Membeli barang-barang canggih di negara-negara besar telah lama dianggap sebagai cara
untuk membeli tingkat perlindugan dan komitmen relatif terhadap keamanan mereka.
Sebagai konsekuensi dari konflik di Suriah, Libya dan Yaman proliferasi senjata ringan
hanya akan mempengaruhi negara-negara yang terlibat, tetapi juga wilayah yang
berdekatan. Akhirnya Mediterania Timur dan Teluk Persia tidak memiliki arsitektur
keamanan regional dalam bentuk organisasi keamannan regional, formal atau in-forum
diskusi formal, perjanjian pengendalian senjata dan langkah-langkah membangun
kepercayaan akan terus menghmbat upaya pengurangan ketegangan, manajemen konflik
dan resollusi konflik.

Anda mungkin juga menyukai