Anda di halaman 1dari 1

TUGAS INDIVIDU

1. Anonimitas
Seseorang bebas membuat dan menggunakan akun anonim yang berlainan dengan identitas
aslinya di dunia nyata. Dengan penggunaan "akun palsu" ini, seseorang akan merasa terlindungi
dan tidak perlu mempertanggungjawabkan perkataannya, sehingga bebas berpendapat apa
saja.
2. Invisibilitas
Komunikasi di internet sebagian besar menggunakan teks, sehingga pemakai internet tidak
perlu menampilkan fisik atau wajahnya. Tingkat kepercayaan diri seseorang dapat meningkat
karena tidak perlu memperhatikan aspek suara, kefasihan, intonasi, dan bahasa tubuh.
3. Asinkronitas
Seseorang dapat begitu saja menghilang setelah menuliskan opininya kapan saja, atau bahkan
menghapus akun pribadinya. Di sisi lain, komunikasi tidak langsung ini juga dapat menyediakan
waktu untuk mencerna dan memikirkan sesuatu yang akan disampaikan di internet.
4. Introjeksi solipsistic
Tanpa adanya ekspresi, mimik muka, gestur, maupun bahasa tubuh lain, seorang pembaca
dapat mempersepsikan tulisan seseorang dengan interpretasi yang beragam. Sebuah tulisan
sederhana dapat dianggap sebagai ancaman, sindiran, pujian, sarkasme, ataupun dukungan
tanpa dapat diketahui secara persis maksud asli dari penulisnya.
5. Imajinasi disosiatif
Banyak orang menganggap bahwa dunia maya terpisah dengan dunia nyata, dalam artian,
perilakunya di internet tidak memiliki konsekuensi secara nyata. Orang dengan pandangan
seperti ini mempersepsikan internet sebagai game, dimana aturan yang berlaku di dalamnya
sama sekali berbeda.
6. Kesetaraan sosial di internet
Semua orang memiliki posisi yang sama, tanpa memandang profesi, otoritas, status, tingkat
sosial-ekonomi, dan sebagainya. Semua orang bebas menyuarakan pendapatnya, dan semua
orang menganggap bahwa pendapatnya benar.

Anda mungkin juga menyukai