Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SITUASI TERKAIT URGENSI MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BEREKSPRESI DI SOSIAL

MEDIA DI ERA DIGITAL

Era digital saat ini, komunikasi tidak hanya dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka saja tetapi
juga dapat dilakukan secara virtual atau online. Saat ini media sosial sangat berkembang dengan pesat,
yang mana hal ini menjadi faktor pendukung bagi setiap individu yang ingin menjalin komunikasi
ataupun bersosialisasi dengan orang lain, berekspresi dengan banyak orang diseluruh dunia, hingga
meningkatkan kepercayaan yang ada di dalam diri mereka. Media sosial terlebih lagi Instagram kini telah
menjadi bagian di dalam kehidupan masyarakat sehari-harinya.

Saat ini Instagram telah memiliki banyak fitur yang tentunya semakin menunjang performa Instagram
dibandingkan dengan media sosial lainnya. Peran Instagram di era digitalisasi adalah sebagai wadah bagi
para penggunanya untuk berbagi foto maupun video yang dimiliki, baik secara pribadi maupun secara
bersamaan. Banyak orang menggunakan Instagram sebagai ajang menuangkan hobi dalam bentuk foto
maupun video, semisal video seseorang yang sedang memainkan sebuah alat musik, sedang
berolahraga, dan berbagai kegiatan-kegiatan lainnya.

Sosial media merupakan salah satu dari hasil perkembangan teknologi yang ada di era digital. Banyak
contoh dari sosial media, diantaranya adalah Instagram, Twitter, Tiktok dan lain sebagainya.

Media sosial adalah jenis media yang dimana penggunanya memiliki kesempatan yang sama untuk bisa
memposting sesuatu seperti tulisan, foto, video, dan lain sebagainya. Sebagai sarana komunikasi dan
infromasi, media sosial juga menjadi wajah baru untuk mengekspresikan maksud, ide, dan perasaan
seseorang di media sosial.Kebebasan di sosial media diatur pada Undang undang No.11 tahun 2008
khususnya pada pasal 27 ayat (3), dengan pasal yang ada maka berekspresi di sosial media ini dilindungi
oleh hukum yang berlaku.

Dalam bersosial di sosial media ada banyak tipe – tipe pengguna di dalamnya. Menurut Top Dog Social
Media, ada 10 tipe pengguna media sosial yang diantaranya adalah :

1. The Listener
Tipe ini hanya memperhatikan sosial medianya tanpa melakukan interaksi seperti like atau
comment.
2. The Activist
Aktivis sosial media adalah tipe yang gemar untuk membagikan promosi terkait pesan – pesan
yang ingin mereka sampaikan.
3. The Spammer
Spammer dalam sosial media sangat suka untuk membagikan apapun dalam hidupnya ke media
sosial yang mereka punya.
4. The Passionista
Seorang Passionista dalam sosial media sangat suka unutk membagikan opininya atau saran
kepada orang – orang yang mengalami misleading di internet.
5. The Social Butterfly
Social Butterfly dalam sosial media akan membuat pengguna lain terhubung dengan dirinya
sehingga pengguna lain akan terus dibuat mengikuti update dari kehidupannya di media sosial.
6. The Troll
Seorang pengguna media sosial bertipe ini adalah orang – orang yang suka berkomentar diluar
batas.
7. The Influencer
Tipe Influencer ini adalah seseorang yang mengunggah high-quality content dan penyampaian
yang menarik tentang ilmu yang mereka miliki.
8. The Early Adopter
Tipe ini adalah orang – orang yang sudah menggunakan media sosial dari awal media sosial itu
ada.
9. The Black Booker
Seorang Black Booker hanya ingin memanfaatkan media sosial hanya untuk berkomunikasi.
10. The Family Person
Pengguna media sosial yang bertipe family person merupakan seseorang yang menggunakan
media sosial hanya untuk berkomomunikasi dengan keluarganya.

Banyaknya tipe pengguna sosial media yang ada, disebabkan oleh pada hakikat sosial media itu sendiri
dimana media sosial merupakan tempat kita bebas untuk berekspresi. Namun kebebasan tersebut
haruslah sesuai dengan yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights, dikatakan bahwa
kebebasan berekspresi tidak berarti bebas sebebas-bebasnya. Kebebasan berekspresi pun mempunyai
batasan. Pasal 19 Declaration of Human Rights menyatakan :

“Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini termasuk
kebebasan menganut pendapat tanpa mendapat gangguan, dan untuk mencari, menerima dan
menyampaikan keterangan- keterangan dan pendapat dengan cara apa pun dan dengan tidak
memandang batas- batas”.

Dengan hal itu, seharusnya semua orang mampu untuk berekspresi di media sosial, namun ada batasan
dalam diri penggunanya yang menjadi penghambat untuk seseorang bisa mengekspresikan dirinya
dimedia sosial. Hal yang membatasi seseorang dalam bereskpresi di sosial media itu adalah tidak
memiliiki kepercayaan diri untuk berekspresi di media sosial.

Percaya diri merupakan sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri. Hal ini mempengaruhi setiap
tindakan dan keputusan setiap individu untuk hal kecil sekalipun. Memupuk rasa percaya diri memiliki
banyak segudang manfaat bagi setiap individu, serta dapat menghindarkan seseorang dari rasa cemas,
khawatir, dan rendah diri. Manfaat percaya diri dapat memberikan dorongan terhadap berbagai hal
positif kepada diri sendiri dan orang di sekeliling. 

Memiliki rasa percaya diri sangat penting karena dapat mengurangi rasa takut khususnya saat melakukan
interaksi sosial.

Selain itu percaya diri dapat membuat kita selalu berpikir positif dan tenang ketika menghadapi
tantangan karena kita merasa mampu dan percaya bahwa dapat melewati tantangan tersebut.

Setiap orang perlu memiliki rasa percaya diri dalam dirinya sehingga mereka mengerti bahwa setiap
individu memiliki kompetensi yang berguna dan bermanfaat dalam kehidupannya. Selain itu, percaya diri
juga harus dalam kadar yang pas tidak kurang dan tidak lebih. 
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi meningkat nya kepercayaan diri seseorang baik dari
faktor eksternal maupun internal.

Anda mungkin juga menyukai