Anda di halaman 1dari 18

Online

Aggression
Ma’rifatun Nafila 180401010007
Imelda Islamey Fahrani 180401010008
Anisa Nur Sukmawati 180401010016
Ais Noer Khofivah180401010027
Achmad Alex Azhar 180401010031
Latifatul Qolbiyah 180401010033
Silvia Nur Millah 180401010035
Al Alif Sudibyo
Apa itu Online
Aggression?
perilaku abuse atau kekerasan terhadap
individu lain yang berbentuk
penyerangan atau permusuhan secara
online
Computer-mediated

01 Communication
(CMC)
Komunikasi mediasi komputer
Komunikasi mediasi komputer (CMC)

Menurut Christopherson CMC mengacu


pada komunikasi interpersonal yang
terjadi dalam konteks Internet atau
jaringan intranet. Pemeriksaan CMC
umumnya berfokus ke dalam pada
pengguna anonim ,investigasi saat ini
berfokus pada dua kontekstual dua
komponen interaksi sosial melalui
CMC: anonimitas dan pemodelan
sosial.
Lantas apa itu
Anonimitas? 02
Anonimitas

Berarti tanpa nama atau identitasnya


dirahasiakan. Dengan anonimitas yang
disediakan oleh sebagian besar atmosfer
online, seseorang dapat melakukan atau
mengatakan apa pun tanpa takut akan
evaluasi negatif dari orang lain. Otonomi
memungkinkan kita untuk mencoba perilaku
baru atau mungkin meniru orang lain yang
telah kita lihat untuk menikmati rasa
pemerintahan sendiri dan ekspresi diri yang
lebih luas.
Fenomena
03 Sosial pada
Dunia Virtual
Interaksi sosial di dunia virtual/maya artinya individu dapat
berinteraksi dengan individu lain tanpa bertemu atau kontak fisik
secara langsung. Oleh karena itu banyak yang salah paham dan
menganggap interaksi sosial secara vitual adalah palsu.
Hal ini menyebabkan banyak orang lupa bahwa interaksi sosial
secara virtual juga merupakan interaksi yang nyata dan tentu saja
ada banyak norma, aturan dalam interaksi sosial secara virtual
sama seperti interaksi biasa pada umumnya.
Pengaruh Anonimitas
dan Pemodelan Sosial
tentang Agresi Online 04
Penggunaan Internet dan lingkungan virtual online telah menjadi
semakin populer di zaman modern. Dunia virtual memberikan rasa
pelarian bagi mereka yang menghuninya. Ketika individu terlibat
dalam lingkungan online, mereka mungkin memutuskan diri mereka
dari "dunia nyata" yang bobrok, dengan pelarian ini mungkin
berfungsi sebagai salah satu dari banyak daya tarik penggunaan
online.
—Menurut (Bernstein et al., 2011; Boyd, 2010)
konten di forum dan blog online sering
kali dan dengan sengaja menyinggung,
dengan bahasa rasis, seksis, dan
homofobik digunakan untuk mendorong
batas kesopanan dan untuk
mendapatkan perhatian
05 Implikasi Negatif dari
Anonimitas
Individu dapat berperilaku dengan cara yang bertentangan dengan
perilaku normatif ketika mereka tidak mengidentifikasi dengan
komunitas online tertentu dan bebas untuk pergi tanpa keinginan
untuk kembali. Dengan menggunakan CMC, individu dapat dengan
bebas membuat pernyataan apa pun, bertindak dalam perilaku
online apa pun, atau bahkan menjadi siapa pun yang mereka
inginkan di bawah kerahasiaan (anonim). Setelah meniru atau
bahkan menyerang orang lain dari dunia maya, seseorang dapat
dengan mudah ‘log out ‘ seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Dampak

06 Online
Aggression
bagi Korban
Berikut merupakan beberapa dampak dari Online Aggression

Kehilangan
Rasa Percaya Stres dan

01 Diri
Image positif terhadap diri sendiri
juga bisa terkikis dan membuat
korban memandang negatif
dirinya sendiri.
02 Depresi
Mengalami penghinaan dan tekanan
terus menerus akan meningkatkan
frekuensi perasaan sedih dan
melakolis yang akan mengarah
kepada terbentuknya stres dan
depresi pada korban

03 04
Paranoid Melakukan tindakan
Para pelaku dapat kapan saja memasuki Kriminal
ruang pribadi korbannya melalui akses Sebagai bentuk pelampiasan
dari telepon genggam ataupun internet terhadap kekerasan sosial yang
yang ada di komputer, sehingga korban dialaminya, korban bisa jadi
tidak pernah merasa benar  benar dapt justru akan menjadi pelaku dari
beristirahat dari teror tersebut. tindakan kriminal.
07 Strategi Konseling
Menurut Kelompok
Menurut kami, konseling yang dapat digunakan untuk masalah
agresi onlne adalah Rational Emotive Behavior Therapy (REBT).
REBT ialah pendekatan behavior kognitif yang menekankan pada
keterkaitan antara perasaan, tingkah laku dan pikiran. Terdapat
teori ABC.
Activating event (A) merupakan peristiwa yang telah lalu, berupa:
fakta, peristiwa, perilaku, atau sikap orang lain.
Belief (B) adalah keyakinan, pandangan nilai atau verbalisasi diri
individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan sesorang terbagi
menjadi dua macam, yakni keyakinan yang rasional (rational belief)
dan keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief).
Consequences (C ) adalah konsekuensi emosional sebagai akibat atau
reaksi individu dalam bentuk perasaan senangatau hambatan emosi
yang berhubungan dengan activatimg event (A).
Sekian,
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai