Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku Cybersex
pesan email tentang seks. Sedangkan menurut Cooper (dalam Sari &
tentang seks.
aspek penting yang ada pada cybersex, yang berdasarkan pada teori dari
Delmonico, yaitu
dimiliki.
jutaan situs porno dan ruang obrolan yang menawarkan peluang seks
dunia maya.
emosi dan dorongan dari dalam ke luar. Kontrol diri adalah kemampuan
yang dapat mengarah ke arah yang positif. Individu yang sangat disiplin
lain:
sendiri.
menanggapi rangsangan.
b. Under control, yaitu kecenderungan untuk impuls gratis tanpa
perhitungan.
C. Kerangka Berpikir
adalah 18-22 tahun yang tergolong dewasa awal, yaitu peralihan dari masa
remaja ke masa dewasa. Masa dewasa awal, dimulai seseorang dari usia 20
Karena pada fase ini sangat mudah untuk mengakses situs-situs seksual.
ketika kontrol diri kurang baik maka perilaku yang dihasilkan cenderung
Herwanto, 2015) kontrol diri adalah kemampuan tubuh dan pikiran untuk
berusaha untuk melakukan interaksi sosial yang baik, jujur dan terbuka.
mengarah pada hasil yang positif (Golfried & Mebaum dalam Haryani &
Herwanto, 2015).
diri yang rendah biasanya sulit untuk untuk membentuk perilaku yang
positif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisnawati
perilaku cybersex. Artinya orang dengan pengendalian diri yang tinggi akan
Leonardhi (dalam Zein & Winarti, 2021) pada remaja di Kota Malang
aktivitas seksual secara online, baik chat, menonton maupun video call
seksual (vcs), sedangkan seseorang dengan kontrol diri yang tinggi
cenderung memiliki perilaku cybersex yang lebih rendah yaitu lebih berhati-
hati menggunakan internet serta tidak mencari informasi seksual. Hal ini
Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir
Perilaku Perilaku
Cybersex rendah Cybersex tinggi
D. Hipotesis Penelitian
Hₐ: Ada pengaruh kontrol diri terhadap perilaku cybersex pada mahasiswa
di kabupaten karawang.
H₀: Tidak ada pengaruh kontrol diri terhadap perilaku cybersex pada