Anda di halaman 1dari 10

Proposal Karya Ilmiah

Pengaruh Fenomena Penggunaan Akun Ganda (Second Account) atau


Anonim di Media Sosial Terhadap Kepercayaan Diri (Self Confident)
Seseorang

Disusun oleh :

Antania Dyah Absari

SMA NEGERI 2 LUMAJANG

Jl. H.O.S Cokroaminoto No. 159 Lumajang


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media sosial sudah menjadi sebuah dunia yang ditinggali oleh semua orang di
zaman modern ini. Banyak platform yang mewadahi banyak orang yang disebut warganet
seperti facebook, twitter, line, Instagram, dan baru – baru ini sedang ramai di kalangan
masyarakat yaitu platform tiktok. Banyak hal yang ada pada media sosial seperti berita,
video keseharian atau disebut juga vlog dimana banayak pemikiran – pemikiran dari
banyak kepala yang dapat menciptakan sebuah gagasan dalam banyak hal. Media social
kini juga dapat menjadi tonggak masyarakat untuk hidup bersosialisasi dan berbudaya.
Tidak hanya itu, kepribadian masyarakat juga terbentuk dari social media. Seperti
contohnya adalah munculnya istilah FOMO yang merupakan akronim dari fear of
missing out dimana artinya adalah rasa cemas dan ketakutan akan merasa ketertinggalan
zaman atau ketidaktahuan akan suatu peristiwa yang sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat. Hal itu penyebab besarnya bersumber pada media sosial.

Mengutip dari https://statista.com pengguna media social menjadi aktivitas online


paling popular. Pada tahun 2020, lebih dari 3,6 miliar orang pengguna media social di
seluruh dunia, jumlahnya diperhitungkan akan meningkat menjadi hampir 4,41 miliar
pada tahun 2025. Dampak media social tidak selalu baik, di sisi lain dapat dilihat bahwa
pengaruh media social juga menjadi sesuatu yang dapat membahayakan. Tidak secara
fisik, namun secara mental. Banyak orang membuat akun media sosialnya tidak cukup
hanya satu, Sebagian dari mereka berpikir bahwa semakin ramai laman akunnya, semakin
ia tidak nyaman dan merasa tidak percaya diri akan sesuatu yang ia bagikan di laman
pribadinya. Hal itu sangat menggambarkan kondisi yang buruk akan kepercayaan dirinya
yang menurun akibat melihat kehidupan orang lain yang di unggah di media sosialnya.
Sehingga ia merasa kurang sepadan denga napa yang ia punya. Fenomena tersebut
dikenal dengan istilah insecurity yang sedang marak dibicarakan.

Dari fenomena yang ada di tengah maraknya penggunaan media social ini dapat
disimpulkan bahwa media social menjadi salah satu factor yang mempengaruhi
kepercayaan diri seseorang yang digambarkan dengan membedakan laman pribadi yang
berisikan orang – orang tertentu dengan laman yang ia biarkan tidak ada unggahan.
Dengan karya ilmiah ini, penulis mencoba untuk menganalisis fenomena ini dengan
metode kualitatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengaruh media social terhadap kepercayaan diri seseorang?
2. Mengapa kebanyakan pengguna media social saat ini memilih untuk memisahkan
akun kedua (second account) dan akun utamanya (main account)?
3. Bagaimana perubahan penurunan kepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh fenomena
tersebut?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh media social terhadap kepercayaan diri seseorang,
2. Untuk mengetahui alasan pengguna media social yang memisahkan akun kedua
(second account) dan akun utamanya (main account),
3. Untuk mengetahui penyebab perubahan penurunan kepercayaan diri yang dipengaruhi
oleh fenomena tersebut.

1.4 Manfaat
1. Lebih mengenali diri sendiri,
2. Mengurangi resiko terjadinya mentally unstable,
3. Menumbuhkan kesadaran di kalangan masyarakat tentang adanya fenomena ini.
BAB II

KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori

a. Teori Dramaturgi

Teori dramaturgi banyak digunakan untuk berbagai kepentingan riset, karya tulis
ilmiah, serta bahan pembelajaran. Dramaturgi berasal dari bahasa Inggris yaitu
“dramaturgy”, dari kata “drama” yang berarti seni atau teknik drama dalam bentuk
teater. 

Menurut Goffman (1959), dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh
manusia. Situasi dramatik yang seolah-olah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi
untuk menggambarkan individu-individu dan interaksi yang dilakukan mereka dalam
kehidupan sehari-hari. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa, dramatugi merupakan pandangan tentang kehidupan sosial
sebagai bentuk alur cerita pertunjukan drama dalam sebuah
pentas. (https://www.sosiologi.info/2021/07/teori-dramaturgi-erving-goffman-penjelasan-
dan-contohnya.html )

Pada fenomena penggunaan second account yang dilakukan oleh kebanyakan orang di
media social sekarang. Fenomena ini menggambarkan teori dramaturgi yang artinya
hidup bersandiwara di depan panggung yang dapat diartikan dengan kehidupan yang
diperlihatkan pada akun utama (main account) sedangkan unggahan yang diperlihatkan di
akun kedua (second account) menggambarkan dirinya yang sesungguhnya.

b. Teori Social Penetration


Teori penetrasi sosial berpendapat bahwa setiap orang memiliki suatu sistem yang
sangat terorganisir mengenai informasi dalam diri mereka sendiri dan orang lain
(LittleJohn, 2017). Self disclosure pada sebuah hubungan yang baru akan ditentukan
melalui dua proses yaitu depth of penetration dan breadth of penetration.

Teori ini berfokus pada hubungan interpersonal yang dinamis dan dapat berkembang dari
yang tidak intim menjadi lebih intim maupun sebaliknya. Hubungan interpersonal
sesungguhnya adalah sesuatu yang dapat diprediksi.

Dalam hubungan interpersonal akan muncul apa yang disebut rasio penghargaan dan
pengorbanan. Hal ini akan mempengaruhi sejauh mana komunikator menginginkan
proses penetrasi sosial. Singkatnya adalah selama kita menjalin hubungan dengan orang
lain seberapa besar dan seberapa seringkah kita mengalami kepuasan atau ketidakpuasan.

Teori ini mendukung adanya fenomena tersebut karena pada tujuannya, akun kedua
dibuat sebagai tempat aman dan nyaman untuk membagikan unggahan yang terkesan
lebih jujur dan apa adanya kepada orang – orang yang termasuk kategori terdekatnya.

c. Teori Self Disclosure

Secara garis besar self disclosure itu berarti keterbukaan diri untuk membatasi.
Self disclosure sendiri merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki individu untuk
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, apabila individu memiliki kemampuan baik
dalam self disclosure maka individu akan memiliki banyak teman dan mudah untuk
bergaul. Self disclosure bersifat dalam apabila individu merasa nyaman, saling memiliki,
dan mengenal dengan baik karakteristik kepribadian setiap orang. Keunikan manusia itu
disebabkan oleh adanya hal yang berbeda antara manusia itu sendiri yang tidak lepas dari
kepribadian yang dimilikinya. Eysenck (Alwisol, 2004) membedakan kepribadian
kedalam dua tipe yaitu, introvert dan ekstrovert. Sehingga berkesinambungan dengan self
disclosure itu sendiri. (https://journal.ikipsiliwangi.ac.id )
Teori ini mendukung fenomena akun ganda karena seseorang bermaksud untuk
membatasi interaksinya kepada orang yang menurutnya tidak membuatnya nyaman. Hal
tersebut dapat dikatakan sebagai seni dalam bergaul dengan masyarakat. Dengan begitu,
hal ini dapat menjadi alasan yang jelas dan logis kenapa seseorang membuat akun ganda
dengan tujuan mempersempit ruang lingkupnya dalam berinteraksi dengan orang lain di
media social.

2.2 Tinjauan Pustaka

a. Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Dampak positif dari
media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang,
memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam
mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih
murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang
yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun,
membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik,
masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial  telah
mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan dalam
hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial dan segala   bentuk   perubahan-perubahan   pada  
lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem  sosialnya,  termasuk  didalamnya nilai-nilai,  sikap  dan  pola perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan
memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan
ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya
kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku
tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma yang ada. (source:
https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79 )

b. Akun Ganda (Second Account)

Sebuah fenomena baru telah muncul dalam dunia maya lebih khususnya pada
sosial media. Fenomena tersebut disebut sering disebut second account oleh mayoritas
pengguna sosial media. Second account atau akun alter atau akun kedua adalah akun di
mana penggunanya bisa sesuka hati mengekspresikan dirinya.

Pengguna second account atau akun alter tidak perlu khawatir tentang komentar negatif
karena salah satu syarat utama second account adalah akunnya telah di-private atau di
buat menadi mode pribadi karena dengan mode ini yang bisa memiliki akses untuk
melihat akun hanya pengguna lain yang dipilih oleh pemilik akun. Ketika sebuah akun di-
private, pemiliknya bisa menentukan siapa saja yang berhak follow atau memiliki akses
untuk melihat isi dari akun tersebut. Karena sudah diseleksi, maka yang melihat isi akun
tersebut biasanya sudah terpercaya dan tidak akan merespon negatif terhadap kebebasan
unggahan akun tersebut.

(Source: https://www.kompasiana.com/bintang220100/61d8a15d1b796c6afa376043/apa-
itu-second-account-sosial-media )

c. Anonim

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari Anonim adalah tanpa
identitas atau menyembunyikan identitasnya di depan publik. Hal ini mudah sekali
dilakukan di media sosial dimana seseorang dapat memalsukan atau merekayasa profil
laman media sosialnya dengan tujuan menyembunyikan identitasnya. Dengan begitu
orang – orang tersebut dapat lebih mudah dan leluasa untuk berbuat sesukanya di media
sosial tanpa diketahui identitas sebenarnya.

d. Kepercayaan Diri

Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan


penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang
efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang
semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya.

Menurut Willis (1985) kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu
menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang
menyenangkan bagi orang lain.

Loekmono (dalam Asmadi Alsa, 2010) juga mengemukakan bahwa kepercayaan diri
tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan kepribadian seseorang.
Kepercayaan diri dipengaruhi oleh factor – factor yang berasal dari dalam diri individu
sendiri. Norma dan pengalaman keluarga, tradisi kebiasaan dan lingkungan sosial atau
kelompok dimana keluarga itu berasal.

2.3 Hipotesa

Dengan teori – teori pendukung yang kuat, fenomena penggunaan akun ganda dan
anonym di media social merupakan sebuah upaya untuk membatasi diri dalam
berinteraksi terhadap orang banyak di media sosial dengan tujuan mencari ruang aman
dan nyaman untuk berekspresi. Kepercayaan diri akan tumbuh karena adanya rasa
percaya terhadap orang – orang yang termasuk dalam kategori dekat dalam lingkup
pertemanannya.
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, dilakukan Teknik pendekatan Kualitatif dengan


menggunakan interaksi pada fitur question box di platform Instagram, hal ini
dikarenakan Instagram merupakan salah satu platform yang banyak ditemui
fenomena akun ganda seseorang, sehingga mudah untuk mencari responden yang
tepat sasaran.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Hari : Jumat
Tanggal : 1 Juli 2022
Tempat : SMA Negeri 2 Lumajang
Pukul : 13.00 WIB

3.3 Instrument Pengambilan Data

1. Mempersiapkan beberapa pertanyaan


2. Membuat unggahan pertanyaan tersebut menggunakan fitur question box
3. Balasan akan masuk secara acak sesuai keinginan audience yang ingin mengisi
4. Semua balasan yang masuk dapat dirangkum
5. Mencari kata kunci dari semua jawaban yang masuk
6. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1. https://statista.com
2. https://www.sosiologi.info/2021/07/teori-dramaturgi-erving-goffman-penjelasan-dan-
contohnya.html
3. https://journal.ikipsiliwangi.ac.i
4. https://www.kompasiana.com/luisalvarisi/58c72ad7789373a836589983/teori-
penetrasi-sosial-social-penetration-theory
5. https://www-jstor-org.ezproxy.ugm.ac.id/stable/2786555
6. https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79
7. https://www.kompasiana.com/bintang220100/61d8a15d1b796c6afa376043/apa-itu-
second-account-sosial-media
8. Buku Teori - Teori Psikologi – Hal. 33
9. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JLLS/article/view/17315

Anda mungkin juga menyukai