PENDAHULUAN
juga berkaitan dengan kelak di masa depan. Fitrah manusia adalah memiliki
perasaan yang diciptakan oleh Tuhan misalnya cinta dan kasih sayang sehingga
manusia yang selalu terjadi mengingat bahwa manusia merupakan makhluk sosial.
Mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka pada zaman ini
Dengan adanya media sosial, kini memudahkan satu antara dan yang lainnya
jauh, memperluas jaringan social media, memperluas koneksi dengan orang lain
serta membuat jelas hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.
Merujuk dari pernyataan yang diungkapkan oleh (Putu et al., 2017), pola
intensitas yang sedikit atau disebut rendah apabila dinyatakan dalam range
persentase jika hal ini dibandingkan dengan komunikasi yang terjadi di dunia
sosial media atau dunia maya. Menyingkap diri secara langsung merupakan hal
yang sangat beresiko baik secara personal dan professional (Prawesti & Dewi,
2016).
suatu tindakan penyingkapan diri sangat beresiko jika dilakukan secara langsung.
diri pada dunia maya yang memberikan keyakinan pada setiap individu bahwa
resiko yang akan didapat relative lebih rendah. Setiap individu dituntut untuk
mampu menyesuaikan diri baik dengan masyarakat atau lingkungan sosial, agar
dapat membangun hubungan yang baik walaupun antar individu maupun individu
hal psikologis yang harus bisa dikembangkan baik jika menyesuaikan diri dengan
perlu dilengkapi dengan keterampilan sosial yang merupakan salah satu indikator
mencangkup tiga hal diantaranya pikiran, perasaan dan perilaku. Pola komunikasi
satunya yang paling dapat dirasakan adalah memiliki kontrol sosial dan
yang menggunakan tatap muka. Oleh karena itu, media social yang merupakan
sarana pengungkapan diri. Proses self disclosure dirasa lebih memudahkan terjadi
baik ketika senang, sedih dan Bahagia tanpa perlu mengekspos siapa identitas
membuat proses self disclosure antara individu mudah terjadi. Saat individu
diri atau yang dikenal juga dengan istilah self disclosure telah terjadi (Amelisa,
2018).
bergabung atau menjadi bagian dari suatu kelompok sosial. Proses komunikasi
melalui tatap muka yang sangat beresiko akan bullying juga menimbulkan suatu
berinteraksi karena merasa kurang diterima atas lingkungan sosialnya. Atas dasar
yang mengalaminya melakukan self disclosure pada media social. Proses self
disclosure dikatakan telah terjadi ketika seseorang telah membuka diri terhadap
berbagai macam informasi yang secara nyata merasa disembunyikan agar tidak
ada orang yang tau sebelumnya. Ketika orang tersebut telah membuka dirinya
kepada orang lain berarti self disclosure telah terjadi. Pengungkapan diri atas self
mengenai kenyataan apa yang terjadi dengan dirinya kepada orang lain yang
mengungkapkan jati dirinya kepada orang lain. Self disclosure juga memegang
pribadi yang ditujukan kepada orang lain. Informasi tersebut dapat berupa
dalam komunikasi ini sedangkan informasi yang bersifat ekslusif artinya sangat
penggunanya untuk menemukan game, bermain game atau chat dengan pengguna
secara random dan tentunya anonimous. Berbagai macam game tersedia dalam
platform ini termasuk family 100, tebak lagu, dan lain – lain. Self disclosure pada
bentuk tulisan. Berbagai macam hal dapat dibicarakan dalam platform ini
termasuk hal intim dan khusus. Pengguna ica – ica di telegram sendiri rata – rata
berasal dari kalangan remaja hingga dewasa. Self disclosure pada rentang usia
dapat mengurangi stress. Umumnya, yang dilakukan pada media social ica – ica di
telegram terjadi proses self disclosure saat pengguna melakukan chat random
(Sabarrudin, 2019)
dengan judul “Self Disclosure Pengguna Ica – Ica”. Penelitian ini akan
1.2.1 Bagaimana pengaruh self disclosure pada pengguna Ica – Ica Bot
Telegram?
1.2.2 Apa saja dimensi self disclosure pada pengguna Ica – Ica Bot Telegram?
1.2.3 Bagaimana efek self disclosure pada pengguna Ica – Ica Bot Telegram?
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil
1.3.1 Mengetahui pengaruh self disclosure pada pengguna Ica – Ica Bot
Telegram
1.3.2 Mengetahui dimensi self disclosure pada pengguna Ica – Ica Bot Telegram
1.3.3 Mengetahui efek self disclosure pada pengguna Ica – Ica Bot Telegram
pada pengguna Ica – Ica Bot Telegram sehingga dapat bermanfaat bagi
masyarakat secara umum pada media komunikasi pengguna Ica – Ica Bot
Telegram
REFERENSI
Gamayanti, W., Mahardianisa, M., & Syafei, I. (2018). Self Disclosure dan
Tingkat Stres pada Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi.
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 115–130.
https://doi.org/10.15575/psy.v5i1.2282
Ningsih, W. (2015). Self Disclosure Pada Media Sosial ( Studi Deskriptif Pada
Media Sosial Anonim LegaTalk ). Skripsi Program Studi Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultas Ageng Tirtayasa,
224.
Prawesti, F. S., & Dewi, D. K. (2016). Self Esteem dan Self Disclosure Pada
Mahasiswa Psikologi Pengguna Blackberry Messenger. Jurnal Psikologi
Teori Dan Terapan, 7(1), 1. https://doi.org/10.26740/jptt.v7n1.p1-8
Putu, N., Manu, C., Ayu, I. D., Joni, S., Luh, N., Purnawan, R., & Mateen, J.
(2017). Self disclosure pengguna aplikasi kencan online (Studi pada Tinder).
Universitas Udayana, 1(1), 1–9.