Pengaruh Diskusi Tatap Muka (Face to Face Discussion) dan Chat Group Discussion
Terhadap Keterbukaan Diri (Self Disclosure) pada Pengguna Instagram
di kalangan Mahasiswa Universitas Katolik Musi Charitas
DOSEN PEMBIMBING
THERESIA WIDYASTUTI,S.Ps.,M.Psi
Di susun Oleh ;
PALEMBANG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan penggunaan media sosial,
khususnya penggunaan Instagram. Terlalu sering menggunakan Instagram dapat
berdampak pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal keterbukaan diri. Dengan
kata lain, kecenderungan untuk lebih aktif di media sosial dapat membawa hal yang
berbeda bagi individu dalam kehidupan nyata, terutama jika individu tersebut merasa
lebih nyaman menggunakan media sosial. Jumlah teman atau orang yang Anda kenal
dan berinteraksi dengan seseorang memengaruhi tingkat pengungkapan dirinya.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian dan literatur yang
dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya terkait dengan pengaruh face to face
discussion dan Chat Group discussion terhadap tingkat keterbukaan diri pada
pengguna aktif Instagram khususnya pada mahasiswa Psikologi Universitas
Airlangga.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam penelitian bidang psikologi
khususnya sosial maupun psikologi kepribadian dalam memberikan sumbangan
wawasan terkait pengaruh tingkat self-disclosure yang dimiliki seseorang dalam
berkehidupan bermasyarakat.
b. Manfaat Praktis
1. Penelitian ini memberikan manfaat pengetahuan kepada pengguna media sosial
agar dapat lebih bijak dalam mengatur waktu untuk menggunakan media sosial,
khususnya Instagram. Sehingga tidak memberikan dampak buruk dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal keterbukaan diri.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk
dapat menghilangkan anggapan bahwa individu yang aktif di media sosial
merupakan individu yang pasif dalam kehidupan nyata dan menambah
pengetahuan akan pentingnya keterbukaan diri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Diskusi
Diskusi adalah perundingan atau pertukaran pemikiran untuk memperoleh
pemahaman mengenai penyebab suatu masalah dan solusi penyelesaiannya. Kata
diskusi berasal dari bahasa Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar
pikiran dan dalam bahasa Inggris discussion yang berarti perundingan atau
pembicaraan. Diskusi dapat dilakukan oleh dua atau beberapa orang sekaligus.
Tujuan diskusi adalah memperoleh pemahaman bersama secara teliti dan jelas dari
suatu informasi, pendapat, dan pengalaman yang telah telah saling diberitahukan.
Diskusi juga digunakan untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan,
pernyataan, atau keputusan akhir. Diskusi umumunya disertai dengan debat antar
peserta diskusi.
7. Remaja Akhir
Di masa remaja, individu dihadapkan pada tantangan untuk menemukan siapa
gerangan dirinya, bagaimana mereka nantinya, dan arah mana yang hendak
mereka tempuh dalam hidupnya. Ini merupakan tahap kelima perkembangan
menurut Erik Erikson, identitas versus kebingungan identitas (identity versus
identity confusion) pada masa ini individu dikatakan segabai remaja apabila telah
menginjak usia 10 hingga 20 tahun. Remaja dihadapkan dalam peran-peran baru
dan status orang dewasa seperti romantisme. Jika mereka menjajaki peran-peran
semacam itu dengan cara yang sehat dan sampai pada suatu jalur yang positif
untuk diikuti dalam kehidupan, maka identitas diri yang positif akan dicapainya,
namun jika tidak maka mereka akan mengalami masa kebingungan identitas
(identity confusion) dan akan cenderung melakukan hal-hal yang ekstrim dan
pantas untuk di coba menurut mereka.
8. Dewasa Awal
Pada tahapan keenam dari masa perkembangan menurut Erik Erikson yaitu
keakraban versus keterkucilan (intimacy versus isolation) yang dialami individu
selama masa dewasa awal. Pada masa ini individu menghadapi tugas
perkembangan yang berkaitan dengan pembentukan relasi awal yang akrab
dengan orang lain. Jika seseorang dewasa awal membentuk persahabatan atau
kedekatan yang sehat dan sebuah relasi yang akrab dengan orang lain maka
keakraban (intimacy) akan tercapai, apabila tidak maka individu tersebut akan
menjadi dan merasa terkucilkan oleh orang sekitarnya (isolation).
Masa dewasa awal atau yang disebut dengan young adult yaitu pada usia sekitar
18/20-30 tahun. Dalam tahap ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk
memunculkan nilai positif yaitu cinta. Cinta yang dimaksud tidak hanya dengan
kekasih melainkan cinta secara luas dan universal (misal pada keluarga, teman,
saudara, binatang, dll).
9. Instagram
Definisi instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi sosial yang populer dalam kalangan
pengguna telefon pintar (Smartphone). Nama Instagram diambil dari kata „Insta‟
yang asalnya „Instan‟ dan „gram‟ dari kata „telegram‟. Jadi Instagram merupakan
gabungan dari kata Instan-Telegram. Dari penggunaan kata tersebut dapat
diartikan sebagai aplikasi untuk mengirimkan informasi dengan cepat, yakni
dalam bentuk foto yang berupa mengelola foto, mengedit foto, dan berbagi
(Share) ke jejaring sosial yang lain. Orang yang mempunyai latar belakang dalam
dunia fotografi pasti sangat memanfaatkan aplikasi ini. Dengan banyaknya fungsi-
fungsi aplikasi Instagram untuk mengolah foto, Instagram memiliki daya tarik
tersendiri bagi penggunanya Selain itu, Instagram adalah aplikasi untuk photo-
sharing dan layanan jejaring sosial online yang memungkinkan penggunanya
untuk berbagi hasil foto melalui berbagai layanan social media seperti Facebook,
Twitter dan situs media lainnya. Pengguna aplikasi ini semakin berkembang pesat
karena keunggulan yang ditawarkan dari berbagai fitur aplikasi Instagram.
Keunggulan itu berupa kemudahan saat pengunggahan foto. Foto yang diunggah
bisa diperoleh melalui kamera ataupun di album ponsel. Instagram dapat langsung
menggunakan efek-efek untuk mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki.
Dengan berlatar belakang sebagai aplikasi jejaring sosial yang dikhususkan untuk
berbagi foto, Instagram memiliki ciri menarik yakni ada batas foto ke bentuk
persegi, mirip dengan gambar Kodak Instamatic dan Polaroid, yang sangat
berbeda dengan rasio aspek 16:9 sekarang, yang biasanya digunakan oleh kamera
ponsel.
10. Fitur-Fitur Instagram
Instagram yang merupakan salah satu media yang penggunanya dapat
membagikan foto atau video pada orang lain memiliki beberapa fitur-fitur yang
memfasilitasi penggunanya. Fitur-fitur tersebut akan bertambah seiring dengan
bertambahnya kebutuhan dan keinginan pengguna. Beberapa contoh fitur-fitur
yang ada pada Instagram adalah sebagai berikut :
a. Pengikut
Sistem sosial di dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut
(following), dan menjadi seseorang yang diikuti (followers).
b. Mengunggah Foto
Keutamaan aplikasi ini adalah membagikan foto, foto dapat diambil
melalui kamera handphone ataupun melalui foto yang telah disimpan
dalam galeri handphone. Ketika hendak mengunggah foto pengguna
Instagram juga diberikan beberapa fitur seperti dapat memberikan efek
foto, memberikan judul foto, memberikan label foto, memberi informasi
dimana foto tersebut didapat, dan memberikan tanda pada foto.
c. Kamera
Pengguna Instagram dapat langsung mengunggah foto melalui kamera
yang telah disediakan di fitur Instagram, sehingga pengguna tidak perlu
membuka aplikasi kamera terlebih dahulu.
d. Tanda Suka (Like)
Sama halnya dengan Facebook, Instagram juga memiliki sebuah fitur like
yang menandakan pengguna lain menyukai foto yang telah diunggah oleh
penggunanya.
e. Instagram Story (Snapgram)
Merupakan sebuah fitur baru yang memungkinkan penggunanya dapat
mengunggah video dengan durasi 12 detik, ataupun foto. Namun pada
Snapgram unggahan tersebut hanya akan tersimpan selama 24 jam.
Umumnya, pengguna menggunakan fitur ini untuk membagikan aktivitas
keseharian mereka.
11. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh yang diberikan oleh
Face to face Discussion dan Chat Group Discussion terhadap peningkatan
keterbukaan diri (self-disclosure) pada Mahasiswa/i pengguna aktif Instagram
Universitas Katolik Musi Charitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2013) metode penelitian eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu dalam kondisi yang dikendalikan. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk
menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian ini.
B. Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena penelitian ini
memerlukan perlakuan. Perlakuan yang dilakukan pada variabel bebas dan dilihat
hasilnya pada variabel terikatnya. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 107),
penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental
design yaitu merupakan pengembangan dari true Eksperimental design, desain ini
mempunyai kelompok kontrol , tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Quasi eksperimen digunakan karena sulit mendapatkan kelompok kontrol yang
digunakan untuk penelitian. (Sugiyono, 2010: 114). Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain nonequivalent control group design, desain yang hampir
sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
a. Prosedur Eksperimen
Tahap-tahap dalam melakukan eksperimen:
1. Tahap persiapan
Menganalisis topik penelitian
Melakukan survei untuk mencari populasi pengguna aktif Instagram
Memilih sampel sesuai indikator pengguna aktif Instagram
2. Tahap Pelaksanaan
Memberikan Pre-Test kepada sampel
Memilih partisipan dengan hasil Pre-Test yang rendah untuk dibagi ke
dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Partisipan dalam kelompok eksperimen akan mengikuti Face to Face
Discussion dengan topik “Pembentukan karakter Mahasiswa Baru di
Universitas Katolik Musi Charitas”
Partisipan dalam kelompok kontrol akan digabungkan ke dalam Chat
Group Discussion dengan topik “Pembentukan karakter Mahasiswa
Baru di Universitas Katolik Musi Charitas”
Memberikan Post-test kepada dua kelompok berbeda yaitu kelompok
eksperimen dan kontrol
3. Tahap Akhir
Mengumpulkan data yang diperoleh
Mengolah data hasil penelitian
Menganalisis dan membahas hasil penelitian
Menarik kesimpulan
D. Definisi Operasional
a. Self Disclosure
Self Disclosure merupakan cara bagi orang untuk mengungkapkan perasaan
mereka tentang suatu situasi, untuk memberi orang lain pendapat dan pendapat
mereka tentang suatu topik, untuk memperoleh kepastian tentang perasaan
mereka, atau untuk mendapatkan saran.
b. Face to Face Discussion
Face to Face Discussion merupakan diskusi yang dilakukan oleh sekelompok
individu secara langsung di tempat dan waktu yang sama tanpa melalui perangkat
teknologi apapun.
c. Chat Group Discussion
Chat Group Discussion merupakan diskusi yang dilakukan oleh sekelompok
individu melalui internet, biasanya secara real time tapi bisa juga melalui email
(tidak selalu real time).
E. Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah segala sesuatu hal yang memberikan penjelasan mengenai objek
dalam penelitian yang di dalamnya senantisa memberikan penjelasan sekaligus
uraian mengenai karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek penelitian
tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Katolik
Musi Charitas.
b. Sampel
Sempel adalah bagian dari populasi yang di dapatkan dengan menggunakan
metode tertentu untuk kemudian dianggap menjadi wakil dari keseluruhan
populasi. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik sampling
purposive yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, Sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa/i pengguna Instagram aktif yang berusia 18-23
tahun dengan tingkat self disclosure yang rendah dan cenderung kurang aktif
berinteraksi dengan warga kampus. Mahasiswa yang kami jadikan sebagai subjek
harus terhitung menjadi mahasiswa aktif di Universitas Katolik Musi Charitas.
http://digilib.uinsgd.ac.id/897/4/4_Bab1.pdf
http://repository.ump.ac.id/3723/3/BAB%20II.pdf
https://bisnis.tempo.co/read/894605/45-juta-pengguna-instagram-indonesia-pasar-
terbesar-di-asia
https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram
http://eprints.ums.ac.id/92121/1/L100170104_Naskah%20Publikasi_Rifa
%20Andina.pdf
https://www.universitaspsikologi.com/2018/07/dimensi-aspek-aspek-self-disclosure-
dan.html
http://mediapublica.co/2021/05/30/self-disclosure-sebuah-dilematis-pengungkapan-
diri/
https://id.wikipedia.org/wiki/Diskusi
http://digilib.uinsby.ac.id/15072/5/Bab%202.pdf
https://pojoksosmed.com/tips-instagram/apa-itu-instagram/
https://serupa.id/metode-penelitian-eksperimen/
http://eprints.uny.ac.id/23626/5/5.%20BAB%20III.pdf
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/face-to-face
https://en.oxforddictionaries.com/definition/us/chat_group
https://dosensosiologi.com/populasi-dan-sampel-pengertian-dan-contoh-dalam-
penelitian-lengkap/