Anda di halaman 1dari 5

PENENTUAN BILANGAN IOD DAN BILANGAN ASAM

(Jurnal Praktikum Analisis Bahan dan Produk Agroindustri)

Oleh:
MUHAMMAD NABIL MUSADIK
2110516210009

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Minyak merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan
tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu
gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002). Lemak pada suhu
kamar berupa cairan. Lazim disebut minyak, minyak umumnya berasal dari
tumbuhan seperti minyak kelapa. Wujud lemak barkaitan dengan asam lemak
pembentuknya lemak berwujud cair (minyak) banyak mengandung asam lemak
tak jenuh, seperti asam deat (C77 433 COOH). Sedangkan lemak yang berwujud
padat lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh, seperti asam steunat
(C₁7H35 (CDH) Asam lemak jenuh mempunyai titik cair lebih tinggi dari pada
asam lemak tak jenuh (Purba, 2006).

Tujuan

Tujuan pada praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan penentuan


bilanan iod dan bilangan asam, dapat memahami prinsip penentuan bilangan iod
dan bilangan asam dan dapat mengetahui bilangan iod dan bilangan asam dan
memahami makna dari bilangan-bilangan tersebut.

Prinsisp

Ikatan rangkap dalam minyak dapat mengadisi iod, jumlah iod yang
teradisi menunjukkan jumlah ikatan rangkap dalam minyak. Bilangan iod
ditentukan dengan mengetahui selisih iodin awal dalam iodin bromida (blanko)
dikurangi sisa iodin (sampel) melalui titrasi menggunakan natrium tiosulfat.
Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah mg KOH yang diperlukan untuk
menetralisir asamlemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak. Bilangan
asam ditentukan melarutkan asam lemak dalam minyak dengan menggunakan
alkohol dan kemudian asam-asam lemak bebas dinetralisir menggunakan KOH.
METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 9 November 2022 pada pukul
16.20 WITA – selesai di laboratorium Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas lambung Mangkurat, Kota Banjarbaru.

Alat dan Bahan


Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah penangas air, erlenmeyer,
buret dan timbangan analitik.

Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah minyak kelapa sawit dan
minyak kedelai.

Pereaksi
Pereaksi yang digunakan pada praktikum ini adalah Ion bromida (13,2 g
iod dilarutkan dalam 1 1 asam asetat glasial. Tambahkan asam asetat glasial
hangat ke dalam iod. Jika seluruh iod larut dan larutan sudah dingin, tambahkan
brom secukupnya), Kloroform, Larutan KI 15%, Larutan Na₂S₂O3 0,1 N,
Larutan pati 1%, KOH 0,1 N, Indikator fenolftalen 1 % dan Alkohol 95%.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Ditiimbang 0,1-0,5 g sampel dan masukkan ke dalam erlenmeyer tertutup

Ditambahkan 10 ml kloroform untuk melarutkan sampel

A
A

Ditambahkan dengan 25 ml larutan iod bromida dan biarkan selama 1 jam di


tempat gelap, sambil sekali-kali dikocok

Ditambahkan 10 ml larutan KI 15 %, kocok. Cuci erlenmeyer dan tutupnya


dengan 100 ml aquades

DItitrasi dengan N.SO, 0,1 N sampai warna kuning iod hampir hilang

Ditambahkan 2 ml larutan pati 1% sebagai indikator, lanjutkan titrasi. Jika


warna biru hamper hilang, titrasi hentikan. Erlenmeyer digoyang-goyang
dengan cepat sehingga iod yang masih tinggal dalam kloroform akan pindah ke
larutan KI. Kemudian lanjutkan titrasi sampai titik akhir titrasi tercapai (warna
biru hilang)

Dibuat sampel blanko seperti pada penetapan sampel

Bilangan Asam

Ditimbang 20 g sampel dan masukkan ke dalam erlenmeyer

Ditambahkan 50 ml alkohol 95%, panaskan sampai medidih dalam penangas


air dambil diaduk

Dilarutan ini kemudian dititrasi dengan KOH 0,1 N menggunakan indikator


fenolftalein sampai
DAFTAR PUSTAKA

Purba.M.2006. Kimia. Erlangga.Jakarta

Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai