a. Seteah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat menghitung angka penyabunan suatu minyak b. Seteah mekaukan ppercobaan ini mahasiswa dapat menggunakan peraatan refluks dan peralatan lainnya yang berhubungan 1.2 Alat dan Bahan a. Alat yang digunakan 1. Erlenmeyer 25ml 2. Gelas kimia 300ml 3. Labu takar 1L 4. Pendingin refluks 5. Buret 50ml b. Bahan yang digunakan 1. Kristal KOH 2. Larutan HCl 1M 3. Alcohol 4. Fenoftalein 1% 5. Minyak sebagai sampel 1.3 Dasar Teori Lipida merupakan komponen yang perlu diperhatikan dalam industri pangan. Cara untuk mengukur kualitas dari lipida itu sendiri, dapat dilakukan penilaian berdasar dengan parameter pengujian yang mencakup angka penyabunan, angka peroksida, bilangan iod, bilangan asam dan parameter lainnya. Beberapa contoh bahan hasil pertanian yang kualitas mutunya ditentukan oleh lemak, yaitu minyak kelapa/VCO, minyak sawit, minyak kedelai dan minyak curah. Oleh karena itu, parameter yang dapat mempengaruhi kualitas lipida perlu diperhatikan. Angka penyabunan merupakan banyaknya mg KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak. Angka penyabunan bernilai tinggi, jika berat molekul asam lemak rendah. Kemudian angka asam merupakan suatu bilangan atau angka yang menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak atau minyak, berasal dari peranan enzim lipase. Selain itu angka asam juga dinyatakan sebagai banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam setiap g lemak (Djarir, Dkk. 2002). Parameter lainnya yaitu angka peroksida dan bilangan iod. Angka peroksida merupakan indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami oksidasi. Asam lemak tidak jenuh mudah teroksidasi oleh oksigen menghasilkan suatu senyawa peroksida. Bilangan peroksida tinggi mengisyaratkan lemak atau minyak sudah mengalami oksidasi. Senyawa peroksida dapat membuat munculnya bau tengik dan kerusakan bahan pangan (Khoirun, Dkk. 2019). Sedangkan bilangan iod adalah bilangan yang menunjukkan berapa mg halogen (dinyatakan sebagai iodin) yang dapat diikat oleh 100 mg lemak, atau berapa persen perbandingan halogen yang dapat diikat lemak (Yayan dan Agus, 2007).
1.4 Keselamatan Kerja
Untuk menjaga bahan kimia yang digunakan dalam percobaan ini pada bekerja gunakan jas lab dan kacamata pelindung. Jika anggota badan terkena KOH atau asam klorida cucilah dengan air mengalir.
1.5 Prosudur Kerja
1. Membuat larutan KOH alkoholis, dengan melarutkan 40gr KOH dalam 1L alcohol atau 4gr KOH dalam 100ml alcohol. 2. Menimbang 2gr minyak dalam labu Erlenmeyer 3. Kedalam labu tersebut ditambahkan 25ml larutan KOH dalam alcohol 4. Kemudian campuran yang ada dalam labu erlenmeter di reflluks dengan pendingin balik selama 1jam 5. Dinginkan camppuran tersebut dan dititrasi dengan larutan HCl 0,1N menggunakna indicator fenoftalein 1% 6. Lakukan titrasi 25ml larutan KOH alkohollis (blangko) tanpa berisi minyak BAB II DATA PENGAMATAN