Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“SPIRIT KEWIRAUSAHAAN”

OLEH :

TINGKAT 3.2 KELOMPOK 8

1. LUH PT. SHINTYA BAGASWARI K. (P07120016056)

2. AYU SRI DEWI (P07120016062)

3. PUTU EVI WAHYUNI (P07120016073)

DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/

Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan

Makalah Prinsip kewirausahaan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk

mendapatkan nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan kita

khususnya tentang materi tentang Prinsip kewirausahaan untuk itu penyusun

berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.Makalah ini tentunya

masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang objektif

yang bersifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.

Penulis sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak

yang terkait, makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu pada

kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Pengertian Spirit Kewirausahaan .................................................................. 3

2.2 Model- model Spirit wirausaha .................................................................. 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

3.2 Saran ............................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa

berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada

kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak

diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755.Beberapa istilah wirausaha

seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal

denganunternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di

beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an

banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil.

Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan

pendidikan kewirausahaan.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa

sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui

pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat

kewirausahaan menjadi berkembang.Wirasusaha adalah keberanian, keutamaan

serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan

hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Manusia wiraswasta

mempunyai kekuatan mental yang tinggi sehingga memungkinkan ia melompat

dan meluncur maju kedepan di luar kemampuan rata-rata, adakalanya

1
wiraswatawan tidak berpendidikan tinggi.Orang yang melakukan kegiatan

kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang

wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia

pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi

yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Banyak hal yang mendorong seseorang untuk menjadi seorang

wirausahawan, diantaranya dorongan teman, dorongan ini cukup berpengaruh

terhadap semangat membuka suatu usaha, karena kita dapat berdiskusi lebih

bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman bisa memberikan dorongan,

pengertian, bahkan bantuan, tidak perlu takut terhadap kritikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakahpengertian spirit dalam wirausaha?

2. Bagaimanakahmodel- model spirit dalam wirausaha?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang pengertian spirit wirausaha

2. Mengetahui tentang model- model spirit dalam wirausaha.

1.3 Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis, tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai

pengertian spirit wirausaha

2. Bagi pembaca, tulisan ini dapat memberikan informasi kepada semua

pembaca mengenai model- model spirit dalam wirausaha.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spirit Kewirausahaan

1. Pengertian

Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa prancis) yang

diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-between.

Pada abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam

proyek produksi berskala besar. Geoffrey G. Meredith et al (2000) menjelaskan

seorang wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan

menilai kesempatan-kesempatan bisnis, dan mengumpulkan sumber-sumber daya

yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil

tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Dalam Konteks management

seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya seperti

financial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk

menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan

organisasi usaha.

Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengindera (sensing) suatu

peluang, ketika yang lain masih melihatnya sebagai suatu yang kontradiksi, dan

membingungkan. Entrepreneur itu memiliki know-how bagaimana menemukan

sesuatu, merangkai, dan mengendalikan sumber-sumber (yangkadang-kadang

dimiliki oleh orang lain) untuk mewujudkan tujuannya.

3
Arti kata spirit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan

semangat yang tinggi merupakan salah satu factor kemenangan.Spirit merupakan

satu bagian yang sangat prinsip atau yang dirasakan dalam kehidupan manusia

dan merupakan bagian dari suasana hati atau posisi emosi yang merupakan

karakteristik gelora, semangat, gairah, kegembiraan dalam melakukan suatu

hal.Secara garis besar spirit kewirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-

upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber

daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Negara maju spirit wirausaha pada umumnya memiliki wirausaha yang

lebih banyak ketimbang negara berkembang, apalagi miskin. Amerika Serikat,

misalnya, memiliki wirausaha 11,5 persen dari total penduduknya. Sekitar 7,2

persen warga Singapura adalah pengusaha sehingga negara kecil itu

maju.Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya ternyata hanya

memiliki spirit wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya. Secara

historis dan konsensus, sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen

dari total penduduk agar bisa maju.Untuk itu, bagi kita bangsa Indonesia sumber

energy yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun

adalah mempunyai spirit atau semangat dan gairah untuk mengerjakannya.Kedua-

duanya adalah satu dan menjadi sumber energy (motivasi) dalam berwirausaha.

Dalam buku dynamo stater atau pematik agar sumber energy itu bisa

‘menyala’ (bergairah dan bersemangat) terus menerus, yaitu komitmen dalam

memilih jalan karir sebagai wirausaha yang sukses dan cerdas. Kunci penting

dalam menciptakan spirit kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh beberapa factor,

yaitu:

4
1. Figure bagi seseorang guna membangkitkan semangat atau spirit ; karena

melihat orang itu sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu.

2. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan

kewirausahaan.

3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan dan hidup semangat

bisa muncul karena keinginan untuk tetap bertahan hidup.

4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin

miskin selamaya.

5. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan

pintas untuk semangat menjadi wirausahawan.

6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.

Spirit Kewirausahaan bisa diterapkan dalam semua bidang seperti

kampus, di tempat kerja, saat melakukan kegiatan sehari-hari, atau ketika

memutuskan dan menjalankan sebuah unit usahaKeterampilan spirit wirausaha itu

ada pada setiap orang termasuk mahasiswa, tetapi yang sering terjadi adalah

kemampuan kewirausahaan tidak dimunculkan, dioptimalkan dan digunakan

sebagaimana mestinya.Hal itu terjadi karena kita terjebak oleh pola pikir logika

yang selalu mengutamakan kenyamanan, bebas dari risiko, memilih solusi yang

pasti sehingga kemampuan berpikir kita jarang gunakan. Namun disisi lain ada

juga orang yang memanfaatkan kemampuan berwirausaha mereka dengan

maksimal seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dan bidang

lainnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan, social, ekonomi, politik, budaya,

teknologi, kesejahteraan telah menciptakan gap dia antara factor-faktor yang

5
mempengaruhi perkembangan.Gap yang muncul akan menyebabkan perubahaan

status social, perilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan selera, dan sebagainya

sehingga bisa membangkitkan sebuah inspirasi bisnis sehingga pada akhirnya

memunculkan peluang bisnis.

Munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus munculnya

entrepreneur-entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong muculnya spirit of

entrepreneurship seiring dengan perubahan dan perkembangan ekonomi. Ada

beberapa factor yang menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu:

1. Evolusi produk

Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang

memunculkan sebuah peluang baru.

2. Evolusi ilmu pengetahuan

Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan inspirasi produk baru dan

begitu seterusnya.

3. Perubahan gaya hidup, selera, dan hobi

Peubahan gaya hidup akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda.

4. Perubahan teknologi

Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan

menciptakan produk, suasana, dan gaya hidup yang berbeda.

5. Perubahan budaya

Perkembangan gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, dan sebagainya akan

mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini mempengaruhi kebutuhan akan

produk yang berbeda di setiap tempat.

6
Joseph A. Schumpeter, ekonom asal Austria yang kemudian menetap di

Amerika (1883 – 1950) mengatakan bahwa perilaku dan sifat entrepreneur yang

khas adalah kemampuannya, kecerdasannya dan keberaniannya yang ditopang

oleh ketetapan hatinya dan keteguhan jiwanya untuk melancarkanusaha yang

serba baru dengan melihat pada kemungkinan-kemungkinan potensial di masa

depan dan berhasil menjelmakan menjadi kenyataan efektif.

Satu hal dari pandangan Schumpeter yang menggugah adalah

penilainnya tentang entrepreneur yang sama sekali berbeda dengan pengusaha

(businessman). Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap kemungkinan

potensial yang terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu

merintis dan mengatur inovasi, menempuh pola baru dalampenggunaan sumber

dana dan daya produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula (neue

Kombination).

Entrepreneur cenderung menggunakan enerjinya untuk melakukan dan

membangun suatu kegiatan, ketimbang hanya melakukan pengamatan dan

analisis. Dengan visinya, entrepreneur itu dengan sadar memperhitungkan risiko,

baik secara personal maupun finansial dan kemudian melakukan apa saja agar bisa

mengurangi risiko dan kemungkinan gagal.

Modal paling mendasar menjadi wirausahawan adalah tekad

dankeberanian mengambil dan menghitung resiko. Tanpa ini, diberi modal sebesar

apapun, tidak akan pernah menjadi wirausahawan. Kalau sudah ada keberanian,

kita beri kesempatan bagaimana mengelola bisnis dengan baik.Kewirausahaan

adalah lebih kepada spirit, bukan sekedar yang terlihat secara kasat mata.Bisa saja

7
orang yang sehari-harinya berbisnis tapi di dalam dirinya tidak terdapat spirit

kewirausahaan.

2. Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik

Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan ketrampilan hidup (life

skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih hidup, tidak sadar

bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi lain,banyak diantara kita yang

tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan, telah tergerus kemampuan dan

performanya karena keadaan yang berlangsung lama. Kewirausahaan hanya bisa

bangkit manakala diberi lahan subur untuk bersemai, dipupuk, dilindungi, dan

dibela kepentingannya.Untuk mempercepat pertumbuhan wirausaha, harus ada

upaya serius untuk menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang

yang ada dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang lain.

Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat yang tinggi

tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan sikap yang salah

dalam menanggapi kegagalannya, diantaranya yaitu:

1. Sikap “saya takut gagal”

Sikap takut gagal menghentikan semua energy, semangat, daya, upaya dan

gairah kerja yang dahulunya tinggi dan sekarang berubah drastic sehingga

mengalami kemunduran.Takut gagal berarti takut beresiko sehingga lebih

baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.

2. Sikap yang keliru tentang kegagalan

Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan ulangan, kita akan

berpendapat ia telah gagal dalam mata kuliah yang diuji, padahal itu baru

sebagian dari pengalaman proses untuk berprestasi. Gagal bukan berarti

8
terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan perjalanan yang panjang.

Dibutuhkan proses untuk menakhlukkan kegagalan demi kegagalan. Jadi,

kegagalan adalahepisode perjalanan yang harus kita lalui baik sebuah

pertandingan yang kalah tapi bisa menang.

3. Tidak siap mengalami kegagalan

Banyak orang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk menghadapi

kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha.Hal ini dikarenakan orang yang

berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan tidak pernah gagal.Padahal

di kampus kita menghadapi suatu hal yang pasti ada jawabannya, sedangkan

di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi jawaban yang kompleks,

majemuk, dan bahkan mungkin belum ada jawabannya.

4. Sikap berhenti mencoba

Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain yang

mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba. Kesuksesan

itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba lagi (ada rasa

penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan kesuksesan itu.

3. Kunci agar Memiliki Spirit Kewirausahaan

Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak

takut gagal dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda. Bila kita

takut gagal, artinya semangatnya akan turun sebanding dengan besarnya rasa takut

untuk gagal.Keberhasilan kewirausahaan harus didasarkan pada kerja keras, kerja

sama dengan orang lain, penampilan yang baik, yakin, semangat, bergairah pandai

membuat keputusan, mau menambah pengetahuan.

9
2.2 Model- model Spirit Wirausaha

1. Inovasi

Inovasi adalah suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-

ide yang dapat dijual.menurut para ahli inovasi dapat diartikan sebagai berikut.

a) Everett M.Rogers

Menurut Everett M. Rogers, pengertian inovasi adalah suatu ide,

gagasan, objek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang

baru oleh seseorang ataupun kelompok tertentu untuk diaplikasiakan ataupun

diadopsi.

b) Kuniyoshi Urabe

Menurut Kuniyoshi Urabe, pengertian inovasi adalah segala hal yang

dihasilkan melalui suatu proses yang panjang dan kumulatif, meliputi banyak

proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan gagasan hingga

keimplementasiannya dipasar.

c) Van de Ven, Andrew H.

Menurut Van de Ven, Andrew H., definisi inovasi adalah pengembangan

dan impelemtasi gagasan-gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu

yang dilakukan dengan berbagai aktifitas transaksi di dalam tatanan organisasi

tertentu.

d) UU No. 19 Tahun 2002

Menurut UU No. 19 Tahun 2002 pengertian inovasi adalah suatu

kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang dilakukan untuk

pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru,

10
ataupun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

sudaha ada kedalam produk ataupun proses produksinya.

Menurut Kuratno ada 4 jenis inovasi dalam proses kemampuan yaitu :

1. Invensi ( Penemuan baru)

Suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasilkreasi

manusia.Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada,

kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.Misalnya penemuan teori belajar,

teori pendidikan, teknik pembuatan barang dari palstik, mode pakaian, dan

sebagainya.tentu saja munculnya ide atau kreatiffitas berdasarkan hasil

pengamatan, pengalaman, dari hal-hal yang sudah ada, tetapi wujud yang

ditemukannya benar-benar baru.

2. Ektensi ( Pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya)

Ekstensi adalah pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya menjadi

hal yang baru. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada.

Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.

3. Duplikasi ( Penggandaan)

Duplikasi adalah suatu proses ataumetode untuk menciptakan duplikat.

duplikasi artinya menciptakan suatu tiruan dari aslinya. tiruan dari duplikat

tersebut harus cukup bagus untuk digunakan selanjutnya.

4. Sintesis ( penggabungan /mengkombinasi)

Sintesis adalah menyatukan gagasan yang terpisah-pisah atau ide yang

berbeda-beda ke dalam suatu kesuluruhan.dengan kata lain sintesis adalah

gabungan dari hal-hal (gagasan, konsep, sifat) menjadi keseluruhan.

11
Menurut Howell dan Heggins dan heggins ada beberapa hal-hal yang

menjadi sumber penerapan kemampuan berinovasi yaitu :

1. Kejadian yang tidak diharapkan

2. Ketidakharmonisan

3. Proses sesuai dengan kebutuhan

4. Perubahan pada industri dan pasar

5. Perubahan demografi

6. Perubahan persepsi

7. Konsep pengetahuan dasar

2. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan seseorang berfikir dan bertingkah

laku.Seseorang yang memiliki kreativitas atau kemampuan berfikir divergensi

yang tinggi tidak banyak kesulitan dalam memecahkan masalah yang

dihadapinya.Oleh karena itu, kreativitas yang didefinisikan para ahli selalu

berkaitan dengan kemampuan berfikir dan bertingkah laku. Kreativitas adalah

sebagai suatu proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat

dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga

menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu proses yang

mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain.

 Ciri- ciri orang yang berpikir kreatif di antaranya :

a) Mandiri

b) Terbuka

c) Melihat dengan tidak biasa

d) Percaya diri

12
e) Rasa ingin tahu

f) Menerima perbedaan

g) Obyektif

h) Berani mengambil resiko

i) Tekun

3. Motivasi

Secara etimologi motivasi berasal dari bahasa inggris motivation yang

memiliki kata dasar motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong

seseorang dalam melakukan sesuatu. Motivasi adalah suatu proses yang

mendorong atau mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan atau mencapai apa

yang diinginkan baik itu secara positif maupun negatif. Motivasi akan

memberikan perubahan pada seseorang yang muncul akibat dari perasaan, jiwa

dan emosi sehingga mendorong untuk melakukan tindakan sesuatu yang

disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan tersebut.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang

yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia

nyata secara kreatif.Entrepreneur memiliki “sikap jeli” terhadap kemungkinan

potensial yang terbayang dalam perkembangan masa depan, kemudian mampu

merintis dan mengatur inovasi, menempuh pola baru dalampenggunaan sumber

dana dan daya produksi dalam suatu kombinasi optimal yang baru pula. Kunci

sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak takut gagal dan

jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda. Bila kita takut gagal, artinya

semangatnya akan turun sebanding dengan besarnya rasa takut untuk gagal.

Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan ketrampilan hidup (life

skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih hidup, tidak sadar

bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi lain,banyak diantara kita yang

tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan, telah tergerus kemampuan dan

performanya karena keadaan yang berlangsung lama. Kewirausahaan hanya bisa

bangkit manakala diberi lahan subur untuk bersemai, dipupuk, dilindungi, dan

dibela kepentingannya.Untuk mempercepat pertumbuhan wirausaha, harus ada

upaya serius untuk menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang

yang ada dan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang lain.

14
3.2 Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam makalah ini ,

jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar

besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang

bermanfaat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Erlangga : Jakarta.

Indriyo Gitosudarmo. 1992. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Masykur Wiratmo. 1996. Pengantar Kewiraswastaan-Kerangka Dasar Memasuki


Dunia Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Geoffrey G. Meredith, et al.2000. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta:


Pustaka Binaman Pressindo.

Rhenald Khasali, et al. 2010. Modul Kewirausahaan Strata 1. Yogyakarta: Mizan


Media Utama.

Soetrisno. 2009. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas


Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai