Anda di halaman 1dari 49

Buku Panduan

Penulisan Karya
Ilmiah

STIT AHLUSSUNNAH
BUKITTINGGI
DAFTAR TIM PENYUSUN

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Penanggung Jawab : Dr. Yosi Aryanti, M. A

Ketua : Dr. Anita Indria, M. A

Sekretaris : Hendrisab, M. A

Anggota : Dr. Hanton, M. A


Dr. Nelly Izmi, M. Pd
Dr. Elvi Rahmi, M. A
Dr. M. Yemmardotillah, M. A
Ninil Elfira, M. Pd
Muhammad Hafizh, M. Pd.I
Arif Ridha, M. Pd.I
Afni Lindra, M. A
Eka Eramahi, M. A
Wirman Hanizon, M. Pd

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga Tim penulis dapat menyelesaikan buku "Panduan Penulisan Karya Ilmiah". Bagian
utama dari buku pedoman ini difokuskan pada tata tulis, isi serta format penulisan. Sejumlah
bagian uraian dan penjelasan pada buku panduan lama yang masih relevan dan penting, tetap
digunakan sepenuhnya pada buku panduan yang baru ini. Penambahan ataupun pengurangan
beberapa bagian buku panduan dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
sekarang ini. Untuk itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
menulis karya ilmiah mereka serta dosen pembimbing dalam membimbing mahasiswa.
Disamping itu dapat juga digunakan sebagai panduan dalam penulisan makalah dan Skripsi
Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bimbingan Konseling Pendidikan
Islam (BKPI) kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku ini diucapkan
terimakasih terutama kepada tim penyusunnya. Masukan dan saran untuk penyempurnaan
panduan penulisan karya ilmiah ini di masa datang sangat diharapkan.

Bukittinggi, 4 Januari 2021

Dr. Yosi Aryanti, M. A


NIDN. 2106017801

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


2
VISI STIT AHLUSSUNNAH BUKITTINGGI

Pada tahun 2026, menjadi Lembaga Pendidikan terkemuka di Sumatera Barat yang mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, profesional serta mandiri
dalam pengembangan studi keislaman yang berlandaskan keahlussunnahan.

MISI STIT AHLUSSUNNAH BUKITTINGGI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara berkelanjutan untuk melahirkan


pendidik dan tenaga konseling yang profesional dan berakhlaqul karimah berlandaskan
keahlusunnahan.
2. Memfasilitasi dan meningkatkan penelitian bagi para dosen dalam rangka
mengembangkan keilmuan dan upaya pemecahan masalah yang ada di institusi maupun
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam rangka berkontribusi terhadap
kegiatan kemasyarakatan guna mewujudkan pendidik dan tenaga konseling yang peka
terhadap persoalan kemasyarakatan.
4. Meningkatkan kemampuan para dosen dan tenaga kependidikan melalui pendidikan
formal, workshop atau penelitian sesuai dengan bidangnya.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


3
DAFTAR ISI

DAFTAR TIM PENYUSUN ........................................................................................ 1


KATA PENGANTAR .......... ........................................................................................ 2
VISI MISI STIT AHLUSSUNNAH ............................................................................. 3
DAFTAR ISI ......................... ........................................................................................ 4
BAB I PENULISAN MAKALAH ................................................................................ 5
BAB II PENULISAN SKRIPSI .................................................................................... 10
A. Pengertian Skripsi .... ........................................................................................ 10
B. Tujuan dan Kegunaan Penyusunan Skripsi ................................................... 10
C. Kode Etik Penyusunan Skripsi......................................................................... 10
D. Penyusunan Proposal Skripsi ........................................................................... 11
E. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................................... 18
F. Teknik Penulisan Skripsi .................................................................................. 26
G. Pengetikan Skripsi .... ........................................................................................ 34
H. Transliterasi .............. ........................................................................................ 36
BAB III PEMBUATAN JURNAL ............................................................................... 44

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


4
BAB I
PENULISAN MAKALAH

A. Pengertian Makalah
Makalah merupakan bentuk karya ilmiah yang membahas topik tertentu
tercakup dalam ruang lingkup suatu masalah secara ilmiah. Di kalangan pendidikan
makalah biasanya dibuat oleh pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil
penelitian ataupun pelaksanaan tugas sekolah dan perguruan tinggi, baik berupa
kajian pustaka maupun hasil kegiatan lapangan. Tebalnya minimal 10 halaman (isi
pembahasan) dibuat sesuai arahan dosen pengampu mata kuliah.

B. Ciri-ciri Makalah
1. Makalah merupakan karya tulis yang berisi paparan suatu pembahasan secara
ilmiah yang dilakukan oleh penulis terhadap topik yang dipilih berkaitan dengan
disiplin keilmuan
2. Makalah dapat digunakan untuk mendemonstrasikan pemahaman teori ataupun
kemampuan dalam menerapkan prosedur-prosedur yang mempunyai kaitan
dengan permasalahan
3. Makalah dapat menunjukan kemampuan tentang pemahaman teori ataupun
sumber-sumber yang digunakan untuk menyusun sebuah makalah
4. Makalah dapat digunakan untuk mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki
ketika menyusun berbagai macam sumber informasi dalam menyelesaikan
permasalahan

C. Manfaat Makalah
1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan
cermat
2. Dapat belajar untuk memahami masalah yang ada dan mencari solusinya
3. Dapat membuka pikiran untuk memahami permasalahan yang akan dicarikan
solusinya
4. Dapat menerapkan wawasan atau ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari untuk
menyelesaikan permasalahan dilapangan

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


5
D. Sistematika Penulisan Makalah
Penulisan makalah mempunyai tata cara sehingga dapat dikatakan sebuah
karya ilmiah. Berikut dijelaskan sistematika dalam penulisan makalah:
1. Cover
Cover merupakan bagian paling depan (sampul) yang ada dalam sebuah
makalah, dalam cover makalah terdapat:
a. Nama mata kuliah
b. Judul materi
c. Logo kampus
d. Nama mahasiswa
e. Nama dosen pengampu
f. Identitas program studi
MAKALAH ETIKA PROFESI KEGURUAN
Tentang
KOMPETENSI GURU PROFESIONAL

Oleh:
Dafirsam : 18.3119
Randa Ramdhan: 18.3120
Lili Desma Yenti: 18.3140

Dosen Pengampu:
Dr. Anita Indria, M. A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
AHLUSSUNNAH BUKITTINGGI
TA. 2021/2022

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


6
2. Daftar isi
Daftar isi merupakan urutan judul pada tiap pembahasan dan sub pembahasan
beserta halaman yang terdapat pada makalah.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………i
Daftar Isi …………………………………………………………………..ii
A. Pendahuluan…………………………………………………..……….1
1. Rumusan Masalah…………………………………………………..1
2. Batasan Masalah……………………………………………............1
B. Pembahasan…………………………………..…………………..........2
1. Pengertian Etika Profesi Keguruan……………;..……………….....2
a. Pengertian Etika…………………………………………………2
b. Pengertian Profesi……………………………………………….3
c. Pengertian Keguruan…………………………………………….4
2. Macam-macam Etika Profesi Keguruan …………………………....5
C. Penutup…………..……………………………………………………12
1. Kesimpulan …………………………………………………..........12
2. Saran ………………………………………………………………13
Daftar Pustaka

3. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian pertama dari makalah yang berisi jawaban apa
dan mengapa materi itu dibahas. Bagian ini memberikan gambaran mengenai
topik pembahasan yang hendak disajikan. Pendahuluan juga dapat dikatakan
sebagai paragraf pertama untuk dapat dimengerti orang proyek pembahasan
dalam makalah. Bagian dalam pendahuluan ini juga berisi tentang rumusan
masalah dan batasan masalah.
4. Pembahasan
Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan
rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bagian
pendahuluan. Data yang diperoleh dapat melalui pemahaman dari studi literatur
(bahan bacaan) yang disatukan menjadi topik pembahasan yang diarahkan oleh
dosen pengampu mata kuliah. Bagian pembahasan ini berisi judul dan sub -sub
judul yang ditentukan oleh Dosen pengampu.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
7
5. Penutup
Penutup merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah karya ilmiah.
Biasanya penutup ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian atau
keterbatasan dalam penulisan. Bagian penutup ini berisi kesimpulan dan saran.
Kesimpulan adalah jawaban dari batasan masalah yang terdapat pada bagian
pendahuluan, dan memberikan informasi kepada pembaca untuk mengetahui
hasil akhir dari pembahasan. Saran adalah masukan yang disampaikan penulis
berkaitan topik yang dibahas, berisi harapan dapat memberikan perubahan yang
baik dan bersifat positif.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah salah satu bagian terpenting dalam menyusun sebuah
tulisan ilmiah. Bagian ini biasanya digunakan sebagai sumber atau rujukan dalam
melakukan penelitian atau penulisan. Daftar pustaka dapat ditemukan pada buku-
buku, jurnal-jurnal /artikel, dan hasil laporan penelitian, seperti skripsi, makalah,
tesis, dan disertasi. Peran daftar pustaka dalam penulisan karya ilmiah sangatlah
penting, karena jika sebuah karya ilmiah tidak mempunyai daftar pustaka maka
akan diragukan tentang kebenarannya. Daftar Pustaka terdiri nama penulis, tahun
terbit, judul tulisan dan identitas penerbit. Berikut ini contoh membuat daftar
Pustaka dari referensi yang diperoleh:
a. Buku (Nama penulis, tahun terbit, judul buku, Kota penerbit, nama
penerbit)
Anita Indria, 2022, Kerjasama dalam Pendidikan, Banyuwangi: Perkasa
Satu.

b. Skripsi, tesis, disertasi (Nama penulis, tahun, judul


skripsi/tesis/disertasi, kota kampus/PT, nama Kampus/PT, jenis
penelitian)

Elvi Rahmi, 2020, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan


Mutu dan Daya Saing Sekolah (Studi Multisitus SDIT Cahaya Hati
dan SDI Excellent Plus Kota Bukittinggi), TulungAgung: IAIN
TulungAgung, Disertasi.

c. Jurnal/artikel (nama penulis, tahun, judul jurnal/artikel, nama jurnal,


identitas jurnal: volume, nomor, bulan)

Yosi Aryanti, 2016, Multi Akad (Al-Uqud Al-Murakkabah) di Perbankan


Syariah Perspektif Fiqh Muamalah, Jurnal Ilmiah Syari’ah Volume
15 Nomor 2 Juli-Desember.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


8
Secara keseluruhan dapat dituangkan dalam contoh dibawah ini:
DAFTAR PUSTAKA

Anita Indria, 2022, Kerjasama dalam Pendidikan, Banyuwangi: Perkasa Satu.


Azmatul Khairiah Sari, 2022, Kerjasama dalam Pendidikan, Banyuwangi:
Perkasa Satu.

Elvi Rahmi, 2020, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan


Mutu dan Daya Saing Sekolah (Studi Multisitus SDIT Cahaya Hati dan
SDI Excellent Plus Kota Bukittinggi), TulungAgung: IAIN
TulungAgung, Disertasi.

Yosi Aryanti, 2016, Multi Akad (Al-Uqud Al-Murakkabah) di Perbankan


Syariah Perspektif Fiqh Muamalah, Jurnal Ilmiah Syari’ah Volume 15
Nomor 2 Juli-Desember.

E. Perbedaan Daftar Pustaka dengan Footnote


Daftar Pustaka dengan footnote terdapat beberapa perbedaan yaitu:
1. Daftar Pustaka tidak disertai dengan nomor halaman, footnote disertai dengan
nomor halaman.
2. Penulisan daftar Pustaka pada kalimat baris selanjutnya dijorokkan ke dalam,
sedangkan footnote awal kalimatnya yang dijorokkan ke dalam.
3. Daftar Pustaka terletak di lembaran terakhir, footnote terletak di margin bawah
lembaran yang dikutip dalam pembahasan.
4. Pada daftar Pustaka penulisan nama diurut sesuai abjad dan jika terdapat nama
penulis yang sama dengan judul buku/artikel yang berbeda maka diurutkan
berdasarkan tahun terbit, sedangkan footnote tidak karena sesuai dengan urutan
kutipan yang ada.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


9
BAB II
PENULISAN SKRIPSI
A. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun dalam rangka menyelesaikan
studi tingkat sarjana program Strata Satu (S.I), yang disusun berdasarkan hasil
penelitian lapangan atau kepustakaan. Tebalnya minimal 70 halaman untuk bab I
sampai bab IV. Skripsi yang telah disusun dan disetujui oleh pembimbing, harus
dipertahankan didepan sidang ujian Munaqasyah.
Uraian dalam skripsi bersifat interpretatif. Artinya pembahasan
menggunakan pendekatan komparatif atau aplikatif dari disiplin ilmu yang akan
dikembangkan menjadi profesi penulis.

B. Tujuan dan kegunaan Penyusunan skripsi


Penyusunan skripsi bertujuan antara lain untuk:
1. Melatih mahasiswa agar mampu menyusun hasil pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah sesuai dengan cara-cara yang
lazim digunakan dilingkungan perguruan tinggi.
2. Mempersiapkan mahasiswa agar tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, melainkan mampu menjadi produsen (penghasil) dalam
bidang ilmiah, terutama setelah menyelesaikan studinya. Dengan
demikian sarjana yang dihasilkan tidak hanya gemar membaca karya
orang lain, tetapi juga terampil untuk memformulasikan buah pikirannya
ke dalam suatu karangan ilmiah untuk disumbangkan kepada masyarakat.
Kegunaan penulisan skripsi disamping merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi untuk mendapatkan gelar kesarjanaan, juga memberi
kesempatan pada orang lain untuk membaca buah pikiran penulis, sebagai seorang
sarjana. Atas dasar itu, skripsi berfungsi sebagai sarana transformasi ilmu
pengetahuan dan budaya.

C. Kode Etik Penulisan Skripsi


Maksud kode etik penulisan adalah sikap dan moralitas yang harus dijunjung
tinggi oleh seorang mahasiswa dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Kode etik
dimaksud antara lain:

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


10
1. Bebas mengunakan bahan-bahan ( tulisan atau Lisan) dari para ahli, selama tidak
menyimpang dari maksud yang dituju oleh narasumber.
2. Pengunaan sumber tulisan harus dipaparkan secara objektif, baik berupa kutipan
langsung maupun tidak langsung (parafrase)
3. Dalam mengambil data dari narasumber, tidak dibenarkan bersifat memihak
(subjektif). Atas dasar itu, pengambilan sumber tidak dibenarkan atas dasar
senang atau tidak senang, mendukung atau tidak mendukung terhadap analisis
yang sedang dilakukan, melainkan semata-mata karena pertimbangan ilmiah
agar hasil pembahasan benar-benar objektif.

D. Penyusunan Proposal Skripsi


1. Masalah dan Judul
a. Pengertian dan Sumber Masalah
Pada prinsipnya, masalah adalah suatu pertanyaan yang menghendaki
jawaban. Masalah yang dimaksud dalam penyusunan skripsi adalah suatu
pertanyaan yang dalam hal menemukan jawaban diperlukan kajian atau
penelitian secara ilmiah. Oleh sebab itu, tidak semua masalah pantas diangkat
dalam penulisan sebuah skripsi kecuali memenuhi kriteria.
Masalah yang akan dibahas dalam sebuah skripsi harus berhubungan
dengan disiplin ilmu yang akan dikembangkan menjadi profesi mahasiswa
yang bersangkutan. Pokok masalah yang dimaksud harus tergambar secara
implisit di dalam judul skripsi.
Suatu masalah dapat ditemukan dari sumber-sumber, antara lain:
1) Pengalaman calon penulis yang masih menyimpan tanda tanya, sehingga
memerlukan pengkajian lebih lanjut secara mendalam. Misalnya
pengalaman seorang mahasiswa ketika mengikuti PPLK atau KKN atau
pengalamannya terhadap proses belajar mengajar pada suatu lembaga
pendidikan, yang mendorongnya untuk melakukan pengkajian lebih
lanjut secara mendalam.
2) Pengalaman atau pengetahuan orang lain, baik dari para ahli maupun dari
para peneliti yang memberikan informasi atau saran mengenai suatu
masalah yang layak diangkat kedalam penulisan skripsi. Misalnya
informasi atau saran dari dosen dalam bidang keahlian tertentu.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


11
3) Berdasarkan hasil bacaan calon penulis terhadap karya tulis para ahli,
dimana ditemukan berbagai persoalan yang memerlukan kajian lebih
lanjut.

b. Memilih dan Menentukan Pokok Masalah


Dalam memilih dan menentukan kelayakan suatu masalah yang akan
dijadikan sebuah judul skripsi, perlu diperhatikan kriteria-kriteria sebagai
berikut:
1) Apakah masalah itu berguna atau penting untuk dikaji dalam upaya
pengembangan ilmu pengetahuan atau kepentingan masyarakat.
2) Apakah pemecahan atau jawaban masalah yang dicari akan
menghasilkan suatu yang baru, atau belum ada penelitian lain yang
mengungkapkannya secara khusus.
3) Apakah masalah tersebut diminati oleh calon penulis.
4) Apakah masalah itu dapat diidentifikasi, sehingga jelas aspek-aspek
mana saja yang hendak diteliti/dibahas.
5) Apakah sumber, literatur, bahan/data, atau fasilitas yang diperlukan
dalam membahas dan meneliti masalah tersebut tersedia dan dapat
dijangkau oleh penulis.
Disamping itu, dalam menetukan pokok maslah yang akan dibahas dalam
skripsi, harus diperhitungkan bahwa maslah tersebut berhubungan langsung
dengan disiplin ilmu yang akan dikembangkan menjadi profesi mahasiswa
yang bersangkutan. Dengan demikian, pokok masalah tersebut merupakan
mata kuliah jurusan.

c. Merumuskan Judul
Judul dirumuskan dalam kalimat pernyataan (statement), bukan dalam
bentuk tanya. Judul yang dirumuskan itu harus jelas, singkat dan padat,
bukan kata –kata yang mengandung makna ganda, kabur atau ambivalen.
Kemudian dalam judul yang dirumuskan telah terkandung secara implisit
masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi.

2. Isi Pokok Proposal


Proposal penulisan skripsi yang diajukan harus mengandung isi pokok
sebagai berikut:
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
12
a. Outline (Kerangka Tulisan)
b. Latar Belakang Masalah
c. Rumusan dan Batasan Masalah
d. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
e. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional
f. Penelitian yang relevan
g. Metode Penelitian
h. Sistematika Penulisan
i. Daftar Pustaka

Uraian dari isi pokok proposal di atas adalah:


a. Outline (Kerangka Karangan)
Outline adalah rencana pembahasan dalam sebuah skripsi. Penulisan
outline hampir sama dengan Daftar Isi, perbedaannya outline gambaran dari
isi skripsi yang akan dibuat, belum ada nomor halamannya sedangkan daftar
isi sudah ada nomor halaman karena sudah jelas isiannya. Jadi outline
merupakan gambaran isian skripsi yang akan dibuat mulai dari Bab I sampai
Bab IV sehingga saat diseminarkan para penguji dapat mengetahui gambaran
skripsi mahasiswa nantinya. Dalam proses penulisan selanjutnya setelah
diseminarkan bisa saja terjadi perubahan Outline untuk kesempurnaan
penulisan skripsi. Pada dasarnya isi proposal hampir sama dengan isi Bab I
(Pendahuluan) dari skripsi, tetapi isi proposal lebih singkat dan sederhana
dibanding isi dari bab I skripsi. Outline dibuat sebelum proposal
diseminarkan, sedangkan daftar isi dibuat setelah skripsi selesai.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


13
Contoh outline dan Daftar isi:
OUTLINE

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan dan Batasan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional
E. Penelitian yang relevan
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerjasama Sekolah dan Orangtua
1. Pengertian Kerjasama
2. Landasan Kerjasama Sekolah dan Orangtua
3. Bentuk Kerjasama Sekolah dan Orangtua
4. Urgensi Kerjasama Sekolah dan Orangtua
5. Tujuan dan Manfaat Kerjasama Sekolah dan Orangtua
B. Mutu Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Mutu
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam
3. Pendekatan Pendidikan Agama Islam
4. Pendekatan Mutu Pendidikan Agama Islam
5. Komponen Mutu Pendidikan Agama Islam
6. Strategi Mutu Pendidikan Agama Islam
7. Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
Profil Sekolah (untuk penelitian di sekolah)
Biografi (untuk penelitian tokoh)
Monografi (untuk penelitian di daerah)
B. Temuan Khusus
1. Bentuk Kerjasama yang sudah berjalan di Sekolah

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


14
2. Faktor pendukung dan penghambat Kerjasama sekolah dan
orangtua
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………i
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI…………………………………………..iii
SURAT PERNYATAAN………………………………………………….iv
ABSTRAK…………………………………………………………………v
KATA PENGANTAR……………………………………………………..vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………viii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1
1. Latar Belakang Masalah…………………………………………...1
2. Rumusan dan Batasan Masalah……………………………………12
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………..13
4. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional………………………..13
5. Penelitian yang relevan…………………………………………….14
6. Metode Penelitian………………………………………………….18
7. Sistematika Penulisan………………………………………………25
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………27
A. Kerjasama Sekolah dan Orangtua…………………………………..27
1. Pengertian Kerjasama…………………………………………..27
2. Landasan Kerjasama Sekolah dan Orangtua…………………...33
3. Bentuk Kerjasama Sekolah dan Orangtua……………………..35
4. Urgensi Kerjasama Sekolah dan Orangtua…………………….40
5. Tujuan dan Manfaat Kerjasama Sekolah dan Orangtua……….44
B. Mutu Pendidikan Agama Islam……………………………………49
1. Pengertian Mutu……………………………………………….49
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam………………………….53

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


15
3. Pendekatan Pendidikan Agama Islam…………………………57
4. Pendekatan Mutu Pendidikan Agama Islam…………………..60
5. Komponen Mutu Pendidikan Agama Islam…………………...63
6. Strategi Mutu Pendidikan Agama Islam………………………67
7. Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam…………………70
BAB III HASIL PENELITIAN…………………………………………...73
A. Temuan Umum……………………………………………………73
Profil Sekolah (untuk penelitian lapangan) atau Biografi (untuk
penelitian tokoh)…………………………………………………..73
B. Temuan Khusus……………………………………………………75
1. Bentuk Kerjasama yang sudah berjalan di Sekolah……………75
2. Faktor pendukung dan penghambat Kerjasama sekolah dan
orangtua………………………………………………………..85
BAB IV PENUTUP……………………………………………………….95
A. Kesimpulan………………………………………………………..95
B. Saran ………………………………………………………………96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

b. Latar Belakang Masalah


Mengandung penjelasan tentang hal-hal yang melatar belakangi
munculnya maslah pokok yang menjadi kajian utama dalam skripsi.
Penjelasan itu mengandung tinjauan filosofis, teoritis, dan faktual terhadap
hal-hal yang terkait dalam masalah pokok, baik berdasarkan telaah
kepustakaan maupun berdasarkan pengamatan langsung. Disamping itu latar
belakang masalah juga mengandung uraian tentang pentingnya masalah dan
mengapa masalah itu dipilih.

c. Rumusan dan Batasan Masalah


Pada bagian ini, masalah pokok yang menjadi kajian utama dirumuskan
secara jelas dan tegas yang diformulasikan dalam bentuk-bentuk kalimat
tanya. Pada dasarnya setiap skripsi hanya mempunnyai satu masalah pokok
yang akan dicari jawabannya. Namun demikian, jika masalah yang akan di
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
16
ajukan memilki ruang lingkup yang luas, maka masalah yang akan diteliti
harus dibatasi. Pembahasan masalah ini dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi dan menjelaskan aspek-aspek mana saja dari sekian banyak
masalah yang mencakup masalah pokok yang akan diteliti. Batasan masalah
ditulis dalam kalimat pernyataan.

d. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Tujuan yang dimaksud dalam sebuah skripsi adalah yang hendak
diketahui/ditemukan melalui penelitian, pembahasan dan pemecahan
masalah yang diajukan. Kegunaannya adalah manfaat yang diperoleh dari
hasil penelitian, pembahasan dan pemecahan masalah, baik secara formal
sebagai persyaratan akademis, maupun non formal dari keberadaan skripsi
tersebut.

e. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional


Menjelaskan makna kata yang menjadi kata kunci yang terdapat dalam
judul. Penjelasan kata kunci itu dimulai dengan makna terminologinya.
Dengan demikian, tidak seluruh kata yang terdapat dalam judul dijelaskan,
melainkan adalah kata kunci atau kata yang mungkin menimbulkan
penafsiran lain bagi pembaca.
Tujuan dari penjelasan judul atau definisi operasional ini adalah agar
terhindar dari kesalah tafsiran pembaca dalam memahami maksud yang
terkandung dalam judul. Setelah penjelasan kata kunci atau kata yang
mungkin bermakna ganda tersebut, harus ditegaskan maksud dari judul
secara keseluruhan.

f. Penelitian yang Relevan


Tujuannya adalah untuk menegaskan penelitian, posisi penelitian, dan
sebagai teori pendukung guna menyusun konsep berpikir dalam penelitian.
Penelitian yang relevan juga berfungsi untuk mengantisipasi penelitian yang
akan diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, sekaligus menghindari
plagiasi dan berkembangnya teori-teori yang dilahirkan.

g. Metode Penelitian
Bagi penelitian lapangan, metode yang dimaksud mencakup:
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
17
1) Jenis dan Sifat Penelitian
2) Sumber data (populasi dan sampel)
Populasi dan sampel hanya diperuntukkan bagi penelitian yang
menggunakan Instrumen Angket (atau untuk penelitian kuantitatif), yang
tidak diberi angket ditulis sebagai sumber data saja (untuk kualitatif).
3) Teknik pengumpulan data
4) Teknik analisis data
Untuk penelitian kepustakaan:
1) Jenis dan sifat penelitian
2) Sumber data adalah yang diperoleh dari buku primer (bahan-bahan
bacaan utama yang terkait langsung dengan judul) dan sekunder (bahan
bacaan yang menunjang terhadap judul)
3) Teknik pembahasan berupa Teknik induktif, deduktif, dan komparatif
h. Sistematika penulisan, isinya disesuaikan dengan outline/ daftar isi dari bab
I sampai bab IV. Sistematika tersebut dijabarkan dalam bentuk paragraf.
i. Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan dalam proposal bersifat sementara yang terdiri atas
daftar buku atau karya ilmiah lain yang akan dijadikan sebagai rujukan dalam
penulisan skripsi dengan mencantumkan sumber primer dan sumber
sekunder.

E. Sistematika Penulisan Skripsi


Sistematika adalah cara menempatkan urutan pemaparan pembahasan suatu
masalah dalam skripsi, sehingga kerangka karangan itu tampak sistematis dan logis,
sistematika suatu skripsi sekaligus menggambarkan kerangka berfikir dan tahapan-
tahapan kerja yang akan ditempuh penulis dalam mendekati dan menyelesaikan
masalah yang diangkat menjadi skripsi.
1. Urutan-urutan Isi
Dilihat dari sistematika isi, secara garis besar suatu skripsi terdiri atas 3
bagian utama yaitu:
a. Bagian awal, terdiri atas:
b. Halaman Sampul
c. Halaman Judul
d. Halaman Persetujuan Pembimbing
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
18
e. Halaman Pengesahan Tim Penguji
f. Surat Pernyataan
g. Abstrak
h. Kata Pengantar
i. Daftar Isi
j. Daftar Tabel (kalau ada)
k. Daftar Ilustrasi (kalau ada)

2. Bagian pokok atau Isi, terdiri atas:


a. Bab I Pendahuluan, yang terdiri atas:
1) Latar Belakang Masalah
2) Rumusan dan Batasan Masalah
3) Tujuan dan Kegunaan
4) Penjelasan Judul
5) Penelitian yang Relevan
6) Metode penelitian
7) Sistematika Penulisan
b. Bab II Landasan Teori
c. Bab III Hasil penelitian, meliputi:
1) Temuan Umum (Profil/monografi)
2) Temuan khusus (sesuai batasan masalah)
d. Bab IV Penutup, meliputi:
1) Kesimpulan
2) Saran
e. Bagian akhir, terdiri dari:
1) Daftar Kepustakaan
2) Lampiran
3) Daftar Riwayat Hidup

3. Rincian Isi Sesuai Dengan Urutannya


Rincian butir-butir yang tercakup dalam sistematika di atas sebagai berikut:
a. Bagian Awal
1) Halaman sampul dan halaman judul, isinya sama yaitu membuat:
a) Judul Skripsi

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


19
Judul harus diketik seluruhnya dengan huruf kapital dan tidak satu
kata pun yang boleh disingkat. Jika judul lebih dari satu baris, format
pengetikannya harus dalam bentuk piramida terbalik, demikian juga
susunan Kalimatnya.
b) Kalimat Peruntukan Skripsi
c) Lambang Perguruan Tinggi
d) Nama mahasiswa (nama penulis)
Nama penulis ditulis dengan huruf Kapitalisasi, digaris bawahi dan di
bawah nama ditulis Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
e) Identitas Program Studi
f) Tahun Penyelesaian skripsi (Hijriah dan Masehi)
PERAN TAHFIZH AL-QUR’AN DI MAS
AINUL YAQIN BATAGAK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Ilham Dani
NIM. 14.3043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
AHLUSSUNNAH BUKITTINGGI
TAHUN 2022 M / 1443 H

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


20
2) Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Persetujuan Pembimbing berisi:
a) Kalimat “persetujuan pembimbing”
b) Tanggal Persetujuan
c) Nama pembimbing dan NIDN pembimbing
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Peran Tahfizh Al-Qur’an Di MAS Ainul Yaqin


Batagak” yang disusun oleh Ilham Dani NIM. 14.3043 telah memenuhi persyaratan
ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah. Demikianlah
persetujuan ini diberikan untuk dapat digunakan seperlunya.

Bukittinggi, 10 Maret 2022


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yosi Aryanti, M. A Dr. Anita Indria, M. A


NIDN. 2106017801 NIDN. 2102118701

3) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi:
a) Kalimat “Pengesahan Tim Munaqasyah”
b) Tanggal Pengesahan
c) Nama-nama Tim Penguji beserta jabatan dan tanda tangan
d) Diketahui oleh Ketua Perguruan Tinggi

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


21
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi yang berjudul: “PERAN TAHFIZH AL-QUR’AN DI MAS AINUL


YAQIN BATAGAK” yang disusun oleh Ilham Dani NIM. 14.3043 telah diuji dalam
Sidang Munaqasyah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ahlussunnah Bukittinggi,
pada hari Senin tanggal 10 Januari 2022 dinyatakan telah lulus dan dapat diterima sebagai
salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1) Program Studi
Pendidikan Agama Islam.
Bukittinggi, 10 Januari 2022

Tim Penguji Sidang Munaqasyah


Ketua Sekretaris

Dr. Yosi Aryanti, M. A Hendrisab. M. A


NIDN. 2106017801 NIDN. 2120048501

Anggota

Arif Ridha, S.Pd.I, M.Pd.I Dr. Anita Indria, M.A


NIDN. 2111088901 NIDN. 2102118701

Dr. Yosi Aryanti, M. A Dr. Elvi Rahmi, M. A


NIDN. 2106017801 NIDN. 2116088801

Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
Ahlussunnah Bukittinggi

Dr. Yosi Aryanti, M. A


NIDN. 2106017801

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


22
4) Surat Pernyataan
Surat pernyataan ini maksudnya surat pernyataan bahwa penelitian
yang ada dalam skripsi merupakan karya asli peneliti. Contoh surat
pernyataan dibuat sebagai berikut:
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Tomi Pradmi
NIM : 19.3165
Tempat/Tanggal Lahir: Bukittinggi/ 5 Maret 1991
Pekerjaan : Mahasiswa

Menyatakan dengan sesunnguhnya bahwa skripsi saya yang


berjudul “Usaha Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
Meningkatkan Minat Baca Al-Qur’an Siswa Kelas VII di Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kecamatan Luak
Kabupaten Lima Puluh Kota”, benar-benar karya asli saya kecuali
yang dicantumkan sumbernya.
Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan kesalahan,
hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sesuangguhnya
untuk dipergunakan seperlunya.
Bukittinggi, 12 September 2022
Saya yang menyatakan,

Tomi Pradmi

5) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi rasa syukur kepada Allah SWT dan terima
kasih kepada berbagai pihak atas selesainya skripsi. Ucapan terima kasih
ditulis setelah ucapan rasa syukur dan ditujukan kepada pihak-pihak

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


23
yang telah membantu penyelesaian skripsi, yang tidak boleh lebih dari
enam peruntukan berikut:
a) Ketua dan wakil ketua perguruan tinggi
b) Dosen Pembimbing
c) Lembaga tempat penulis yang telah memberikan fasilitas untuk
melakukan studi penelitian.
d) Pimpinan kepustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk
melakukan studi kepustakaan.
e) Dosen-dosen tertentu yang telah memberikan bantuan dan
tuntunan.
f) Orang tua dan pihak-pihak lain yang ikut memberikan bantuan
kepada penulis dalam penyelesaian studi.
Kata pengantar sebaiknya tidak lebih satu halaman, sehingga yang
dimasukkan dalam kata pengantar yang penting-penting saja, yang tidak
mungkin untuk ditinggalkan.
Ucapan terima kasih diutarakan secara wajar, tidak berlebihan,
tidak terlalu merendahkan diri, dan tidak perlu ucapan maaf atas segala
kekurangan yang terdapat dalam skripsi, karena tulisan ini merupakan
karangan ilmiah yang bersifat objektif.
6) Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk global mengenai seluruh isi yang
terdapat dalam skripsi. Daftar isi disusun berurutan sesuai dengan urutan
isi skripsi. Kata “DAFTAR ISI” sebagai judul halaman ditempatkan
ditengah-tengah dengan huruf kapital tanpa garis bawah dan titik.
7) Daftar Tabel dan Daftar Ilustrasi
Dalam skripsi terdapat tabel lima buah, perlu dibuat daftar tabel
tersendiri beserta nomor tabel dan nomor halaman. Kata-kata
“DAFTAR TABEL” ditempatkan pada bagian tengah atas. Selanjutnya
judul-judul tabel dicantumkan secara berurutan, masing-masing diikuti
nomor halaman yang memuatnya. Demikian juga ketika membuat daftar
ilustrasi.
8) Abstrak
Abstrak merupakan intisari skripsi yang diuraikan dalam bentuk
esai yang utuh, tanpa mempunnyai sub judul didalamnya. Abstrak satu
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
24
halaman dengan jarak ketik satu spasi dan hanya memuat bagian-bagian
penting, yaitu identitas penulis, masalah pokok, tujuan penelitian,
metode penelitian, dan hasil penelitian/kesimpulan.
b. Bagian Pokok atau Isi
1) Pendahuluan
Pendahuluan dimaksudkan untuk mengantarkan pembaca memasuki
pembahasan suatu masalah yang diangkat dalam skripsi. Oleh karena itu,
isi pendahuluan harus merupakan penjelasan-penjelasan yang erat
kaitannya dengan masalah yang dibahas. Garis-garis besar isi
pendahuluan adalah:
a) Latar Belakang Masalah
b) Rumusan dan Batasan Masalah
c) Tujuan dan Kegunaan penelitian
d) Penjelasan Judul atau Definisi Operasional
e) Penelitian yang relevan
f) Metode penelitian
g) Sistematika penulisan berisi penjelasan tentang garis-garis besar
pembahasan dalam skripsi mulai bab I sampai bab IV
2) Landasan teoritis, Berisikan teori-teori yang mendukung
3) Hasil penelitian, sesuai dengan batasan masalah
4) Kesimpulan dan saran-saran
Kesimpulan ditarik dari pembahasan yang diuraikan dari Batasan
masalah pada Hasil Penelitian. Kesimpulan merupakan jawaban dari
masalah pokok yang diajukan, sehingga harus dirumuskan dengan jelas
dan ringkas. Kemudian akan lebih baik pada bagian akhir bab ini dimuat
implikasi dari pembahasan atau penelitian yang dilakukan, yang pada
prinsipnya berisi saran ilmiah yang dirasa perlu. Saran yang
dikemukakan semestinya sesuatu yang dapat direalisasikan.
c. Bagian Akhir atau Penutup
Bagian akhir dari suatu skripsi berisi:
1) Daftar Kepustakaan
Disusun secara alphabet, berisi nama penulis, tahun terbit, judul tulisan,
tempat terbit, penerbit.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


25
2) Lampiran
Lampiran memuat hal-hal yang merupakan kelengkapan penelitian
seperti instrument penelitian, surat-surat yang menunjang penelitian,
photo-photo dan dokumentasi lainnya berkaitan dengan penelitian.

F. Teknik Penulisan Skripsi


1. Masalah Bahasa
a. Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar
Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi harus mengunakan
kata tata bahasa yang baik dan benar dengan gaya bahasa yang lugas,
padat dan jelas. Lugas artinya bahwa bentuk dan diksi, kohesi dan
koherensinya harus diusahakan setepat mungkin, sehingga dapat
mengarahkan pembaca memahami kandungan makna sesuai dengan
maksud penulis. Oleh karena itu harus dihindari kata-kata atau susunan
kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran ganda (ambigu).
Jelas dan tepat, artinya bahwa bahasa yang digunakan
memperlihatkan unsur-unsur susunan kalimat yang benar, seperti subjek,
prediket, objek, dan keterangan. Oleh karena itu susunan kalimat yang
digunakan harus jelas, manakah bagian subjek, manakah bagian prediket,
manakah objek atau bagian keterangan sesuai dengan kaidah tata bahasa
Indonesia yang benar. Untuk penulisan dengan bahasa Arab sesuai
dengan ungkapan, gaya dan tata bahasa Arab serta mengunakan kosa kata
bahasa Arab populer.
b. Pemakaian Kata/Istilah Asing dan Singkatan
Kata atau istilah asing ialah kata-kata yang bukan merupakan kosa
kata bahasa Indonesia. Termasuk di dalamnya kata-kata bahasa daerah
yang tidak menjadi kosa kata bahasa Indonesia. Dalam penulisan skripsi,
kata atau istilah asing ataupun kata-kata bahasa daerah harus dihindarkan,
terutama yang sudah mempunyai padanan, namun masih dirasa perlu
dijelaskan dengan kata asingnya karena penggunaannya yang belum
dikenal, kata padanannya dalam bahasa Indonesia ditulis lebih dahulu
lalu disertakan dengan penulis kata atau istilah asing yang ditempatkan
dalam dua tanda kurung. Kata asing yang terpaksa digunakan baik yang
ada padannya maupun yang tidak, penulisannya dicetak miring.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
26
Demikian juga dengan pemakaian singkatan harus dihindarkan.
Kecuali singkatan yang sudah lazim atau umum deketahui, seperti SD
(Sekolah Dasar), MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Jika terpaksa
mengunakan singkatan, untuk pertama kali muncul harus ditulis lengkap
dan bentuk singkatannya ditulis lengkap dan ditulis dalam dua tanda
kurung, selanjutnya boleh menggunakan bentuk singkatannya saja.
c. Sebutan Pribadi dan Gelar
Penyebutan diri pribadi dengan mengunakan kata-kata saya, aku,
kami, kita, anda dan sejenisnya, merupakan hal yang kurang layak
dimunculkan dalam penulisan skripsi. Oleh karena itu hendaklah
dihindarkan. Kalau dirasa perlu untuk menyebutkan diri, penyebutannya
hendaklah sebagai pihak ketiga, yakni dengan mengunakan kata
“penulis” atau “peneliti”
Demikian juga gelar kesarjanaan seperti Drs., MA., Dr., Ph.D., SH.,
SE., dan sebagainya, tidak perlu disebutkan dalam penulisan skripsi, baik
dalam penulisan catatan kaki, daftar pustaka maupun dalam teks atau
uraian. Kecuali pada halaman ucapan terima kasih atau dalam kata
pengantar, nama beserta gelarnya boleh disebutkan sebagai manifestasi
penghargaan dari penulis atas jasa yang diterimanya.
d. Penggunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca seperti koma (,), titik (.), titik koma (;), titik
dua (:) , tanda seru (!) Tanda kurung ( ), serta penulisan kata dan
pembentukan istilah harus mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI).
2. Kutipan
Dalam penulisan skripsi sering kali diperlukan kutipan sebagai
informasi, pendukung argumentasi atau untuk lebih mempertajam analisis.
Fungsi kutipan hanya sebagai pelengkap, bukan sebagai bagian utama dari
suatu rangkaian pembahasan. Kutipan harus ditulis dengan Bahasa sendiri
(parafrase) bukan mengutip langsung dari sumber aslinya. Kutipan harus
ditulis secara valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Penulisan kutipan
dijadikan sebagai acuan untuk menulis ringkasan dari kutipan/sumber
bacaan.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


27
3. Ayat al-Qur’an atau Hadits
Dalam pengutipan ayat al-Qur’an atau hadits, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan:
a. Mengutip ayat atau hadits hendaklah secara lengkap, jangan
dipenggal, (harus satu ayat atau satu hadits penuh, kecuali jika
terlalu panjang dan isinya tidak relevan dengan masalah yang
dibicarakan).
b. Ayat atau hadits baik panjang penulisannya kurang satu baris
atau lebih ditempatkan tersendiri, terpisah dari teks.
c. Untuk kutipan ayat al-Qur’an harus disebutkan nama dan nomor
surat serta nomor ayat yang ditulis dalam dua tanda kurung pada
akhir kutipan dan tidak perlu diberi nomor kutipan.
d. Mengutip hadits haruslah lengkap unsur sanad (nama sahabat),
matan dan perawinya, harus terambil dari kitab.
e. Kutipan hadits diberi nomor kutipan di ujungnya dan pada
catatan kaki harus dijelaskan sumber pengambilannya.
f. Terjemahan ayat atau hadits, baik merupakan kutipan atau
terjemahan penulis sendiri, diketik berjarak satu spasi dan jika
merupakan kutipan di akhirnya diberi nomor kutipan.
Contoh:
(1) Kutipan ayat al-Qur’an
Perintah wajib puasa diperintahkan oleh Allah SWT
dalam surat al-Baqarah ayat 183
(2) Kutipan Hadits
Tingkah laku atau perangai seorang dalam kehidupan
bertetangga dengan lingkungannya dapat dijadikan salah satu
barometer instensitas keimanannnya. Rasulullah SAW.
bersabda:
Hadist dari Abu Syuraih, dia berkata, Nabi SAW bersabda,
demi Allah tidak sempurna iman seseorang. Ditanya siapa ya
Rasulullah?Beliau bersabda, seorang yang tidak aman
tetangganya oleh perilakunya. (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


28
1) Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung disebut juga paraphrase ialah kutipan yang
hanya mengambil isi, maksud atau pokok pikiran yang terkandung
dalam kalimat-kalimat yang tertulis dalam buku (sumber) kutipan. Oleh
karena itu kutipan ini tidak lagi mamuat kata-kata atau kalimat persis
sebagaimana terdapat dalam sumber kutipan. Melainkan telah diubah
oleh penulis dengan susunan kalimat sendiri. Termasuk juga dalam hal
ini, kutipan dari sumber berbahasa asing, boleh langsung di ungkapkan
dengan bahasa penulisan yang dipakai dan denganredaksi penulis
sendiri.
Paraprase ini dimasukkan ke dalam kalimat atau alinia ditulis tanda di
antarai oleh petik (“….”) dan juga tidak dibedakan apakah nama penulis
sumber kutipan disebut dalam teks atau tidak. Diakhir kutipan diberi
nomor kutipan sama seperti kutipan langsung
Contoh:
Ditinjau dari teoritik modifikasi yang dilakukan pada fase
pendahuluan berkenaan dengan pentingnya guru melakukan appersepsi,
memberikan penjelasan tentang tujuan pemebelajaran dan
mengemukakan kegiatan-kegiatan yang menarik, semakin memperkuat
pendapat para ahli yang mengatakan bahwa perlu memperhatikan fase
motivasi dan konsentrasi dalam proses belajar.

4. Penulisan Footnote
Footnote artinya catatan kaki, merupakan keterangan yang
ditambahkan penulis dalam suatu karya tulis di bagian margin bawah. Setiap
penulisan karya ilmiah (makalah, jurnal, dan laporan penelitian) footnote
(catatan kaki) memiliki fungsi tersendiri yang sangat diperlukan dalam
penulisan kutipan. Hal ini berbeda dengan yang namanya Daftar Pustaka.
Tujuan penulisan catatan kaki ialah memberikan keterangan lebih
lanjut mengenai hal atau informasi pada bagian tersebut, serta menunjukan
asal sumber yang diambil serta memperkuat dari bagian teks tersebut. Dalam
hal ini catatan kaki memiliki banyak fungsi yang digunakan dalam urusan
pembuatan jurnal, karya ilmiah, maupun buku. Penulisan footnote memiliki
banyak fungsi diantaranya:

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


29
1) Penguat bukti, footnote/catatan kaki sebagai bukti bahwa informasi yang
ditulis dalam karya ilmiah benar adanya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Pemberi informasi lanjutan, yang akan memudahkan pembaca
mengetahui informasi tersebut, sehingga mereka dapat mengetahui serta
mencari tahu sendiri tentang informasi yang diberikan.
3) Memperluas pembahasan, pemberian catatan kaki akan memiliki fungsi
sebagai perluasan pembahasan, konteks pembahasan akan berkembang
lebih luas serta pembaca dapat mengetahui pembahasan tersebut dengan
melihat catatan kaki.
4) Memberi keterangan atau petunjuk. Pemberi petunjuk untuk melakukan
pemberian lampiran yang berkaitan dengan pernyataan atau informasi
lainnya yang berkaitan dengan penjelasan yang disampaikan.

5. Jenis-jenis footnote
1) Catatan kaki lengkap
Footnote lengkap menuliskan mengenai informasi sumber secara
lengkap yang terdiri dari nama pengarang, judul buku, kota penerbit,
nama penerbit, tahun terbit serta nomor halaman. Pada bagian ini
informasi dituliskan secara lengkap pada bagian bawah lembar yang
dijelaskan, contoh:
Anita Indria, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 25 (apabila penulis berjumlah satu orang)
Anita Indria, dkk, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 50 (apabila penulis berjumlah lebih dari satu
orang)

2) Catatan kaki singkat


a) Ibid atau Ibidium yang berarti “sama dengan di atas”. Pada macam
ini menunjukan bahwa catatan kaki sama dengan yang ada di atasnya.
Yang dalam penulisannya ditulis menggunakan kata ibid, koma, dan
nomor halaman, contoh:
Anita Indria, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 25
Ibid
Ibid, h. 55

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


30
b) Opcit atau Opere citato berarti “dalam karya yang telah dikutip”.
Penulisannya dipergunakan untuk menunjukan bahwa catatan kaki
tersebut pernah dikutip serta telah disisipi catatan kaki yang lain
yang berasal dari sumber lain. Penulisannya yaitu nama pengarang,
op.cit, nomor halaman, contoh:
Anita Indria, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 25
Yosi Aryanti, Multi Akad (Al-Uqud Al-Murakkabah) di
Perbankan Syariah Perspektif Fiqh Muamalah, Jurnal Ilmiah
Syari’ah Volume 15 Nomor 2 Juli-Desember 2016, h. 178
Anita Indria, Opcit, h. 55

c) Loc.cit atau loco citato berarti “tempat yang telah dikutip” dalam
hal ini sama dengan kutipan Op.cit namun kutipan berasal dari
halaman yang sama. Penulisannya adalah nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman), contoh:
Anita Indria, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 25
Yosi Aryanti, Multi Akad (Al-Uqud Al-Murakkabah) di
Perbankan Syariah Perspektif Fiqh Muamalah, Jurnal Ilmiah
Syari’ah Volume 15 Nomor 2 Juli-Desember 2016, h. 178
Anita Indria, Loc.cit

3) Catatan kaki dari Al-Qur’an, Hadits dan Terjemahnya


Kutipan berupa ayat a-Qur’an tidak perlu diberi catatan kaki,
karena nama suratnya serta nomor ayat telah dituliskan di belakang ayat
yang dikutip dalam teks. Sedangkan kutipan hadits diberi catatan kaki
sumber lainnya. Kutipan terjemahan al-Qur’an dan terjemahnya hadits
diberi catatan kaki seperti sumber (buku) lainnya.
4) Catatan Kaki dari Surat Kabar
Jika kutipan dari surat kabar berupa artikel, catatan kakinya
dituliskan dengan menuliskan nama penulisnya, judul artikel (ditulis
miring), tempat terbit (dalaam dua tanda kurung), tanggal penerbitan dan
nomor halaman. Contoh:
Ahmad Sabri, “Nilai-nilai Pendidikan Zakat” Padang Ekspres,
(Padang) 25 November 2007, h.4

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


31
Jika kutipan berupa editorial/tajuk rencana, atau berita lainnya
yangtidak disebut penulisnya, catatan kaki ditulis dengan menulis
langsung judul tulisan tersebut. Contoh:
Tajuk Rencana, Kompas, (Jakarta), 5 September 1990, h.2
Rencana Undang-undang Pendidikan, Kompas, (Jakarta), 15
September 1990, h.4

5) Catatan kaki dari Karangan yang tidak diterbitkan


Kutipan dari karangan yang tidak diterbitkan seperti makalah,
skripsi, tesis, disertasi, maka catatan kakinya ditulis dengan menyebutkan
nama pengarang, judul karangan yang ditulis diantara dua tanda petik,
diikuti dengan menyebutkan jenisnya: makalah, skripsi, tesis atau
disertasi, nama tempat dan lembaga tempat penyampaian resmi atau
tempat mempertahankannya serta tahun dalam dua tanda kurung,
kemudian nomor halaman.
Contoh:
Syafruddin Nurdin, “Model Pembelajaran yang Memperhatikan
Keberagaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi”,
disertasi doktor dalam Ilmu Pendidikan, (Bandung: UPI Bandung, 2004),
h. 42

6) Wawancara
Catatan kaki untuk wawancara ditulis dengan menyebutkan siapa
yang diwawancarai, identitasnya catatan kaki dari hasil wawancara, tidak
ada penggunaan istilah: ibid, opcit atau loccit., sebagaimana lazimnya
catatan kaki yang diambil dari sumber lain. Kutipan hasil wawancara
disajikan dengan gaya bahasa penulisan skripsi dengan mengubah isi
wawancara yang dilakukan dari kalimat langsung menjadi tidak langsung
dan diketik dengan jarak 2 spasi, dengan memberi nomor kutipan pada
akhir kalimat wawancara tersebut. Contoh:
Syarbaini syukur, Ketua RW I Kelurahan Anduring Kecamatan
Kuranji Padang, wawancara, 21 Maret 2007.

7) Ensiklopedi
Ditulis nama editornya, diikuti dengan menulis kata ed. diantara
dua tanda kurung. Kemudian judul entri di antara duatanda petik, nama
ensiklopedi (dimiringkan), nama tempat dan tahun terbit serta nomor
halaman. Contoh:
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
32
H.A.R. Gibb dan J.H. Kreamers (ed), “Khamr, Shorter
Encyclopedia of Islam, (Leiden: Brill, 1974), jilid 3, h. 432
Abdul Aziz Dahlan, (ed), “Kitab Fikih” Ensiklopedi Hukum
Islam”, (Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1997), jilid 2, h. 345

8) Pernyataan Lisan
Pernyataan lisan seperti dalam kuliah, pidato, diskusi dan
sebagainya boleh dikutip dengan syarat apabila ada izin dari yang
bersangkutan. Cara penulisan catatan kakinya adalah: nama, kedudukan,
atau jabatan, jenis pernyataan, forum tempat diucapkan dan tanggal
diucapkandan penegasan izin yang bersangkutan.
Contoh:
Ikasuma Hamid, Bupati KDH TK.II Tanah Datar, Pidato
Sambutan Pelantikan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batu
Sangkar, Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batu Sangkar, 20 Maret
1992, dikutip dengan izin.

9) Catatan kaki untuk beberapa karya dari seorang penulis


Jika kutipan diambil dari beberapa sumber berbeda dari penulis
yang sama, catatan kaki untuk pertama kali bagi masing-masing karya
tersebut harus ditulis lengkap. Untuk kedua kalinya dan seterusnya yang
peringkasannya menggunakan opcit atau loccit, maka dalam
penulisannya terlebih dahulu karya tersebut dalam menuliskan opcit atau
loccit.
Contoh:
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan
Islam (selanjutnya disebut pengantar), (Jakarta: Gaya Media Pratama,
2001), Cet. Ke-1, h. 75
Samsul Nizar, Sejarah dan Pergolakan Pemikiran Pendidikan
Islam Potret Timur Tengah Era Awal dan Indonesia, (selanjut disebut
Sejarah), (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), Cet. Ke-1, h. 57
Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1998), Cet.
Ke-1, Jilid 5, h. 16
Samsul Nizar, Pengantar, op,cit., h. 42
Samsul Nizar, Sejarah, loc.cit
10) Penomoran Catatan Kaki
Penomoran catatan kaki ditulis secara berkelanjutan dari bab I
sampai bab terakhir (bab IV).

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


33
G. Pengetikan Skripsi
1. Jenis kertas, huruf dan pita atau Tinta Printer
a. Jenis kertas yang digunakan untuk pengetikan skripsi ialah kertas HVS
berwarna putih bersih dan berukuran kuarto (A4).
b. Jenis huruf komputer yang dipakai adalah Times New Roman dengan font
12 untuk penulisan Indonesia. Sedangkan untuk penulisan Arab dipakai
jenis huruf Traditional Arabic dengan font 18.
c. Pita atau tinta komputer berwarna hitam dan penggunaannya dibatasi
sehingga hasil cetakan tetap hitam.

2. Teknik pengetikan
1) Pengaturan margin
a) Margin kiri dan margin atas untuk penulisan huruf latin. Margin
kanan dan margin atas untuk penulisan huruf Arab. Masing-masing
margin dikosongkan sebanyak 4 cm.
b) Margin bawah dan margin kanan untuk penulisan huruf latin. Margin
bawah dan margin kiri untuk penulisan huruf arab. Masing-masing
margin dikosongkan selebar 3 cm.
c) Setiap lembar kertas hanya diketik untuk satu halaman.

2) Spasi
a) Pengetikan teks dilakukan dengan jarak dua spasi untuk penulisan
huruf latin dan satu spasi untuk penulisan Arab
b) Catatan kaki
1. Untuk satu nomor catatan kaki, jika keterangannya lebih dari satu
baris, jarak baris pertama dengan baris kedua dan seterusnya satu
spasi.
2. Jika dalam satu halaman terdapat lebih dari satu nomor catatan
kaki, jarak antara satu nomor catatan kaki dengan nomor
berikutnya dua spasi.
3. Baris pertama setiap catatan kaki dimulai setelah tujuh ketukan
dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya kembali ke margin
kiri.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


34
4. Penulisan ibid, opcit dan loccit dirapatkan tidak boleh dijarangkan
dan tidak memakai titik karena hal ini ada aturannya. Contoh Ibid,
Opcit, Loccit.
c) Penulisan daftar kepustakaan
Apabila keterangan buku lebih dari satu baris, maka antara baris
pertama dengan baris kedua dan seterusnya diketik dengan jarak satu
spasi. Jarak antara satu referensi dengan referensi berikutnya dua
spasi.
3) Pengetikan alinea
Baris pertama setiap awal alinea setelah tujuh ketukan dari
margin kiri. Baris kedua dan seterusnya kembali ke garis kiri atau margin
kanan.
4) Penulisan judul buku, bahasa asing dan lain lain
Judul buku dalam teks, dalam catatan kaki dan dalam daftar
pustaka ditulis miring, begitu juga dalam penulisan judul subbab.
Contoh:
Penulisan judul buku:
...sebagaimana dikatakan Ramayulis dalam bukunya Ilmu Pendidikan
Islam,...
3. Sistem Penomoran
1) Bagian awal skripsi berupa halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, daftar isi, daftar tabel, daftar ilustrasi dan abstrak ditulis
nomor halamannya dengan angka Romawi kecil misalnya: i, ii, iii, iv, dst.
Nomor urut pertama dimulai pada halaman judul. Nomor halaman
tersebut diletakkan ditengah pada bagian bawah halaman. Jarak antara
nomor halaman dengan baris teks terakhir dua spasi.
2) Penomoran halaman untuk bagian pokok (isi) skripsi mulai dari halaman
pendahuluan sampai dengan halaman terakhir bab (Kesimpulan dan
Saran) digunakan angka latin yakni 1, 2, 3, dst. Nomor halaman
ditempatkan disebelah kanan atas. Daftar Kepustakaan tidak diberi
halaman.
3) Bab ditulis dengan huruf kapital, tidak boleh dijarangkan dan ditulis
dengan Romawi besar.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


35
Contoh:
BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, dst.
Bab ditempatkan ditengah pada bagian atas, menempati baris pertama
teks. Judul subbab ditulis kapital pada kata di awal saja. Contoh:
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan dan Batasan Masalah
C. Dst

4. Penggandaan
Skripsi yang telah selesai ditulis dan telah disetujui oleh pembimbing
diperbanyak (digandakan). Penggandaan dapat dilakukan dengan
menggunakan, foto copy atau cetak. Cara manapun yang digunakan yang
perlu diperhatikan adalah bahwa hasil penggandaan bersih dan jelas. Skripsi
diajukan sebanyak 4 eksemplar atau sebanyak anggota tim penguji.
Penyerahan final ke STIT/Prodi setelah ujian munaqasah dan skripsi
disahkan oleh tim penguji dengan membubuhkan tanda tangan pada halaman
pengesahan. Skripsi dijilid normal dengan kertas A4 (Quarto), 2 exp. Dijilid
kecil (untuk Penguji dan pembimbing).

H. Transliterasi dalam Skripsi


Yang dimaksud dengan transliterasi adalah alih tulis huruf (tulisan) Arab
ke huruf (tulisan) Latin. Transliterasi perlu mendapat perhatian, karena dalam
penulisan skripsi sering ditemukan istilah-istilah Arab yang belum menjadi kosa
kata bahasa Indonesia, seperti atau istilah-istilah lain yang mempunyai makna
tersendiri, sehingga apabila di Indonesia-kan bisa membawa pengertian lain,
seperti kata (adil). Dalam disiplin ilmu hadits kata “adil” tersebut jauh berbeda
dengan menyebut nama lembaga, nama orang dan judul buku yang ditulis dalam
huruf (tulisan) Arab.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


36
Pedoman Penulisan Arab-Latin
Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin
Tidak T (dengan titik
‫ا‬ ‫ط‬
dilambangkan dibawah)
Z (dengan titik
‫ب‬ B ‫ظ‬
di bawah)
S (dengan titik di ‘ (koma terbalik
‫ث‬ ‫ع‬
atas) di atas)
‫ج‬ J ‫غ‬ G
‫خ‬ KH ‫ق‬ Q
‫د‬ D ‫ك‬ K
Z (dengan titik di
‫ذ‬ ‫ل‬ L
atas)
‫ر‬ R ‫ز‬ Z
‫س‬ S ‫و‬ W
‫ش‬ Sy ‫ها‬ H
S (dengan titik di
‫ص‬ ‫ء‬
bawah
D (dengan titik di
‫ض‬ ‫ي‬ Y
bawah)
H (dengan titik
‫ة‬ H ‫ح‬
di bawah)

Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari atas vokal tunggal
(monoftong) dan vokal rangkap (diftong).
a) Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fathah A A
Kasrah I I
Dammah U U

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


37
b) Vokal rangkap
Vokal rangkap yaitu bahasa Arab yang lambangnya barupa gabungan antara
harkat dan huruf, transliterasinya bergabungan berupa gabungan huruf,
yaitu:
Contoh:
ًً‫ = ًكتًب‬kataba
ً‫ = فً ًع ًل‬fa’ala
ً‫ = ذٌك ًِر‬zukira
ً‫ =ًيًذًْهًب‬yazhabu
ً‫ =ًسئِ ًل‬suila
ً ‫ = ًكي‬kaifa
ً‫ْف‬
ً‫ = ًح ْو ًل‬haula
Madd
Madd atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf
transliterasinya beruppa huruf dan tanda yaitu:
Contoh:
‫ = قَا ًل‬qala
‫ = َر َمي‬rama
ً‫ = ِق ْي َل‬qila
ً‫ = يَق ْول‬yaqulu

Ta Marbuthah
Transliterasi untuk ta marbuthah ada dua yaitu:
1) Ta marbuthah hidup, yaiutu yang mendapat harkat fathah, kasrah atau
dhammah transliterasi adalah /t/
2) Ta marbuthah mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah /h/
3) Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbuthah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ta marbuthah itu transliterasi dengan ha/h/.
Contoh:
Raudatul al-atfal ْ َ‫ضةًاال‬
=ً‫طفَا ِل‬ َ ‫ً َر ْو‬
ْ ‫ًال َم ِد ْينَة‬
Al-Madinah al-munawwarah =ً‫ًالمن ََّو َرة‬
Talhah =ً‫ط ْل َحة‬
َ ً

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


38
Syaddah (Tasydid)
Syaddah/tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah
tanda, tanda syaddah/tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut
dilambangkan dengan huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi
tanda syaddah.
Contoh:
ً‫ =ً َربّنَا‬rabbana
ًًَ‫ =ن ََّزل‬nazzala
ً‫ =ًًًًًًال َحج‬al-hajj
ّ ‫ =ًال‬asy-syar
ً‫ش ّر‬
ً‫=ًال ِبر‬al-birr

Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu (‫)ًال‬
a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan si atas dan sesuai pula dengan bunyinya.
Contoh:
ً‫ =ًالقرأن‬al-Qur’an
ً‫ =ًال َجالَ ْل‬al-Jalal
ً‫ =ًالقَلَ ْم‬al-Qalam
‫َاري‬
ِ ‫ =ًالبخ‬al-Bukhari
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya, yaitu huruf /i/ diganti dengan huruf yang sama dengan
huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
Contoh:
َّ ‫ =ًال‬asy-Syafi’i
‫شافعي‬
ّ ‫ =ًال‬asy Syams
ً‫ش ْمس‬
ً‫الرجل‬
َّ ً= ar-Rajulu
ًْ‫=ًالنَّد َْوة‬an-Nadwah
Baik diikuti oleh huruf qamariyah maupun huruf syamsiyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan kata
sempang (-) sebagaimana yang dijumpai dalam contoh-contoh di atas.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


39
Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan opostrof, jika hamzah itu terletak di
tengah dan di akhir kata. Apabila hamzah itu terletak di awal kata tidak
dilambangkan.
Contoh :
ًَ‫ =تأًخذ ْون‬ta’khuzu
ً‫ =ًالض ْوء‬ad-du
ً‫ =ًا َِّن‬inna
ً‫ =ًا َ َك َل‬akala
ً‫ =ًامِ ْرت‬umrtu

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


40
Lampiran 2: Contoh Halaman Daftar Isi
DAFTAR ISI

HAL JUDUL .....................................................................................................


PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
PENGESAHAN TIM PENGUJI ......................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR ILUSTRASI ...................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................
B. Rumusan dan Batasan Masalah ............................
C. Tujuan dan Kegunaan .........................................
D. Penjelasan Judul dan Definisi ...............................
E. Metode ................................................................
F. Sistematika Penulisan .........................................
BAB II : LANDASAN TEORITIS
A Strategi Belajar Mengajar.....................................
1. Pengertian....................................................
2. Strategi pada Dimensi Perencangan.................
3. Strategi pada Dimensi Pelaksanaan..................
B Standar Ketuntasan Belajar Minimum....................
1. Pengertian...................................................
2. Tujuan dan Manfaat......................................
3. Penilaian dalam Standar Ketuntasan................
BAB III : HASIL PENELITIAN
A Strategi Guru Agama Islam dalam Membuat Rencana
Pembelajaran.........................................................
B Strategi Guru Agama Islam dalam Melaksanakan Proses
Belajar Mengajar...................................................
C Strategi Guru Agama Islam dalam Pelaksanaan
Evaluasi................................................................

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


41
D Strategi Guru Agama Islam dalam Membelajarkan Siswa di
Luar Jam Pelajaran..............................................
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan...........................................................
B Saran ....................................................................
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


42
Lampiran 3: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

1. Distribusi frekuensi memotivasi siswa...................................21


2. Distribusi frekuensi penyampaian materi...............................28
3. Distribusi frekuensi penggunaan teknik.................................30
4. Distribusi frekuensi penggunaan media.................................35
5. Distribusi frekuensi pengelolaan kelas...................................40
6. Distribusi frekuensi mengevaluasi siswa................................45
7. Perolehan skor masing-masing guru.......................................55

Lampiran 4: Contoh daftar ilustrasi

DAFTAR ILUSTRASI
1. Peta lokasi SMK I Lubuk Basung.........................................60
2. Grafik siswa dari tahun 2000 s.d. tahun 2006.......................66
3. Grafik siswa yang lulus ujian negara dari tahun 2000
sampai 2006..........................................................................70
4. Grafik prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI...............75
5. Peta korelasi ketuntasan pelajaran dengan prestasi
belajar siswa.........................................................................80

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


43
BAB III
PEMBUATAN JURNAL

A. Pengertian Jurnal
Jurnal merupakan publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan secara
berkala. Dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval waktu tertentu yakni
setiap 4 bulan atau 1 tahun sekali. Setiap jurnal yang terbit mempunyai kaidah dan aturan
yang berbeda – beda, tergantung pada setiap ketentuan penerbit. Biasanya jurnal
memiliki keumuman pada cakupan materi yang luas, namun sangat padat, minimal
terdiri dari 8 halaman, dan setiap kalimat memiliki nilai ilmu pengetahuan.
Tujuan dibuatnya jurnal adalah untuk mengembangkan sebuah khasanah keilmuan
yang sudah diteliti dan di publikasikan sebagai acuan para peneliti lainnya yang sedang
melakukan kegiatan penelitian yang sejenis atau yang bersangkutan antara rumpun ilmu
satu dengan rumpun ilmu lainnya yang sejenis/setopik penelitian. Pada umumnya berisi
sejumlah beberapa referensi yang menjadi rujukan penulisan setiap artikel/naskah jurnal.
Jenis artikel yang dimuat pada jurnal tidak hanya laporan hasil dari penelitian, namun
juga bisa berbentuk review literatur atau hasil review tulisan penelitian lain, jurnal ada
juga yang berbayar dan biaya publikasinya gratis.
Bentuk susunan jurnal tiap penerbit berbeda-beda, aturan-aturan yang dibuat oleh
setiap penerbit mempunyai aturan menulis yang berbeda yang diistilahkan dengan
template. Namun pada umumnya susunan jurnal sebagai berikut:
1. Judul
Jurnal ilmiah wajib mempunyai judul yang sangat jelas, judul sebagai kunci
untuk memudahkan pembaca mengetahui isi konten yang disampaikan tanpa harus
membaca semua isi. Judul juga tidak boleh mempunyai 2 arti dan makna.
Direkomendasikan judul maksimal terdiri dari maksimal 14 kata untuk bahasa
indonesia dan 10 kata untuk berbahasa inggris. Dan untuk penulisan jenis font dan
sebagainya, bisa mengikuti setiap template penulisan biasanya di cetak tebal.
2. Nama Penulis
Penulisan nama author atau penulis 1. Author Inti 2. Author Pendukung 3.
Auhtor Pendukung, biayanya jika penelitian dari tugas akhir mahasiswa author 1
untuk mahasiswa dan author pendukung diisi oleh pembimbing tugas akhir, tanpa
gelar akademik. Lalu di lanjutkan dengan afiliasi (lembaga bisa kampus dan
sebagainya), alamat dan email seluruh author.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
44
3. Abstrak
Bagian abstrak jurnal ilmiah digunakan untuk mencerna secara singkat isi jurnal.
Abstrak ditulis sebagai penjelasan jurnal, tanpa mengacu pada jurnal. Anda harus
mengajukan setidaknya 250 kata dalam abstrak, meringkas tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Saat menulis abstrak, hindari penggunaan singkatan atau tanda kutip.
Abstrak harus dapat eksis secara mandiri tanpa catatan kaki.
4. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pernyataan dari temuan, kasus maupun tujuan yang
anda teliti. Bagian pendahuluan wajib memberikan informasi yang ditujukan pada
pembaca supaya memahami tujuan yang spesifik dalam rangka teoritis yang lebih
global atau besar. Bagian pendahuluan sebagai pembuat yakni mencakup latar
belakang masalah, seperti ringkasan atau summary dari penelitian. Pembahasan pada
poin ini jangan sampai melebar agar pembaca tidak menjadi bingung memahami
arah penelitian penulis.
5. Metode Penelitian
Bagian ini penulis menjelaskan proses, informasi mencakup desain penelitian,
desain percobaan, bahan penelitian, alat yang dipakai pada penelitian, metode
pengumpulan data, Lokasi penelitian, profil lokasi yang diteliti. Point ini juga jangan
sampai pembaca menjadi kebingungan, penulis menjelaskan poin-poin inti agar
pembaca lebih terarah dan paham.
6. Hasil dan Pembahasan
Penulisan harus menampilkan dan menyajikan data yang sudah berbentuk
ringkasan dengan tinjauan dalam bentuk teks, bisa pola, skema, maupun gambar
sesuai penelitian. Dalam point ini disajikan apa yang penulis dapat pada hasil
penelitian, menggunakan tabel, gambar maupun skema pemikiran penulis akan jauh
lebih baik karena pembaca butuh pada visualisasi agar lebih paham dan jelas apa
yang sudah penulis teliti.
Bagian Pembahasan untuk data yang penulis dapatkan, penulis bisa menjelaskan
lebih detail lagi, karena pada point pembahasan point inti dimana pembaca ingin tahu
progres pada penelitian penulis. Penulis juga bisa menginterpretasikan hasil yang
penulis amati, variabel mempunyai korelasi yang penting dengan variabel lainnya
dengan penjelasan yang sangat jelas. Penulis juga memberikan gambaran hipotesis
yang berbeda dengan Hipotesis lainnya. Setiap percobaan terkait dengan penelitian
tidak harus merujuk pada hasil yang dominan yang bersifat menjadi penting.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
45
sampaikan apa adanya jika memang hasil negatif. Penulis bisa memaparkan apa yang
membuat penyebabnya, bisa juga dari hasil yang penulis teliti bisa menjadi hasil
yang sangat penting untuk penelitian selanjutnya yang harus merubah ataupun
menambahkan oleh penulis.
7. Kesimpulan
Bagian kesimpulan ini berisi justifikasi penulis pada hasil temuan penelitian,
tidak memindahkan pada point hasil dan pembahasan, dan juga tidak berbentuk
point. Pada intinya kesimpulan adalah penyataan murni oleh hasil penelitian penulis,
bisa juga memiliki kekuatan tersendiri terhadap hasil dari penelitian.
8. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu mencantumkan referensi sesuai teori, baik dari penelitian
yang terkait, buku yang mendukung dan juga sumber online maupun offline lainnya.
seperti halaman website data primer, recorder narasumber, maupun majalah yang
terpercaya sebagai referensi, biasanya daftar pustaka bisa menggunakan
aplikasi mendeley, bibtex, dan lainnya untuk memadukan antara sitasi pada konten
dengan refensi agar sesuai rujukan.
Pada umumnya penulisan jurnal berbeda-beda berdasarkan aturan dari penerbit yang
disebut dengan template. Mahasiswa harus bisa menyesuaikan bentuk penulisan
skripsinya dengan template jurnal penerbit.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi


46

Anda mungkin juga menyukai