Penulisan Karya
Ilmiah
STIT AHLUSSUNNAH
BUKITTINGGI
DAFTAR TIM PENYUSUN
Sekretaris : Hendrisab, M. A
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga Tim penulis dapat menyelesaikan buku "Panduan Penulisan Karya Ilmiah". Bagian
utama dari buku pedoman ini difokuskan pada tata tulis, isi serta format penulisan. Sejumlah
bagian uraian dan penjelasan pada buku panduan lama yang masih relevan dan penting, tetap
digunakan sepenuhnya pada buku panduan yang baru ini. Penambahan ataupun pengurangan
beberapa bagian buku panduan dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
sekarang ini. Untuk itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
menulis karya ilmiah mereka serta dosen pembimbing dalam membimbing mahasiswa.
Disamping itu dapat juga digunakan sebagai panduan dalam penulisan makalah dan Skripsi
Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bimbingan Konseling Pendidikan
Islam (BKPI) kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku ini diucapkan
terimakasih terutama kepada tim penyusunnya. Masukan dan saran untuk penyempurnaan
panduan penulisan karya ilmiah ini di masa datang sangat diharapkan.
Pada tahun 2026, menjadi Lembaga Pendidikan terkemuka di Sumatera Barat yang mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, profesional serta mandiri
dalam pengembangan studi keislaman yang berlandaskan keahlussunnahan.
A. Pengertian Makalah
Makalah merupakan bentuk karya ilmiah yang membahas topik tertentu
tercakup dalam ruang lingkup suatu masalah secara ilmiah. Di kalangan pendidikan
makalah biasanya dibuat oleh pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil
penelitian ataupun pelaksanaan tugas sekolah dan perguruan tinggi, baik berupa
kajian pustaka maupun hasil kegiatan lapangan. Tebalnya minimal 10 halaman (isi
pembahasan) dibuat sesuai arahan dosen pengampu mata kuliah.
B. Ciri-ciri Makalah
1. Makalah merupakan karya tulis yang berisi paparan suatu pembahasan secara
ilmiah yang dilakukan oleh penulis terhadap topik yang dipilih berkaitan dengan
disiplin keilmuan
2. Makalah dapat digunakan untuk mendemonstrasikan pemahaman teori ataupun
kemampuan dalam menerapkan prosedur-prosedur yang mempunyai kaitan
dengan permasalahan
3. Makalah dapat menunjukan kemampuan tentang pemahaman teori ataupun
sumber-sumber yang digunakan untuk menyusun sebuah makalah
4. Makalah dapat digunakan untuk mendemonstrasikan kemampuan yang dimiliki
ketika menyusun berbagai macam sumber informasi dalam menyelesaikan
permasalahan
C. Manfaat Makalah
1. Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan
cermat
2. Dapat belajar untuk memahami masalah yang ada dan mencari solusinya
3. Dapat membuka pikiran untuk memahami permasalahan yang akan dicarikan
solusinya
4. Dapat menerapkan wawasan atau ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari untuk
menyelesaikan permasalahan dilapangan
Oleh:
Dafirsam : 18.3119
Randa Ramdhan: 18.3120
Lili Desma Yenti: 18.3140
Dosen Pengampu:
Dr. Anita Indria, M. A
3. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian pertama dari makalah yang berisi jawaban apa
dan mengapa materi itu dibahas. Bagian ini memberikan gambaran mengenai
topik pembahasan yang hendak disajikan. Pendahuluan juga dapat dikatakan
sebagai paragraf pertama untuk dapat dimengerti orang proyek pembahasan
dalam makalah. Bagian dalam pendahuluan ini juga berisi tentang rumusan
masalah dan batasan masalah.
4. Pembahasan
Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan
rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bagian
pendahuluan. Data yang diperoleh dapat melalui pemahaman dari studi literatur
(bahan bacaan) yang disatukan menjadi topik pembahasan yang diarahkan oleh
dosen pengampu mata kuliah. Bagian pembahasan ini berisi judul dan sub -sub
judul yang ditentukan oleh Dosen pengampu.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
7
5. Penutup
Penutup merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah karya ilmiah.
Biasanya penutup ini berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan penelitian atau
keterbatasan dalam penulisan. Bagian penutup ini berisi kesimpulan dan saran.
Kesimpulan adalah jawaban dari batasan masalah yang terdapat pada bagian
pendahuluan, dan memberikan informasi kepada pembaca untuk mengetahui
hasil akhir dari pembahasan. Saran adalah masukan yang disampaikan penulis
berkaitan topik yang dibahas, berisi harapan dapat memberikan perubahan yang
baik dan bersifat positif.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah salah satu bagian terpenting dalam menyusun sebuah
tulisan ilmiah. Bagian ini biasanya digunakan sebagai sumber atau rujukan dalam
melakukan penelitian atau penulisan. Daftar pustaka dapat ditemukan pada buku-
buku, jurnal-jurnal /artikel, dan hasil laporan penelitian, seperti skripsi, makalah,
tesis, dan disertasi. Peran daftar pustaka dalam penulisan karya ilmiah sangatlah
penting, karena jika sebuah karya ilmiah tidak mempunyai daftar pustaka maka
akan diragukan tentang kebenarannya. Daftar Pustaka terdiri nama penulis, tahun
terbit, judul tulisan dan identitas penerbit. Berikut ini contoh membuat daftar
Pustaka dari referensi yang diperoleh:
a. Buku (Nama penulis, tahun terbit, judul buku, Kota penerbit, nama
penerbit)
Anita Indria, 2022, Kerjasama dalam Pendidikan, Banyuwangi: Perkasa
Satu.
c. Merumuskan Judul
Judul dirumuskan dalam kalimat pernyataan (statement), bukan dalam
bentuk tanya. Judul yang dirumuskan itu harus jelas, singkat dan padat,
bukan kata –kata yang mengandung makna ganda, kabur atau ambivalen.
Kemudian dalam judul yang dirumuskan telah terkandung secara implisit
masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan dan Batasan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional
E. Penelitian yang relevan
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerjasama Sekolah dan Orangtua
1. Pengertian Kerjasama
2. Landasan Kerjasama Sekolah dan Orangtua
3. Bentuk Kerjasama Sekolah dan Orangtua
4. Urgensi Kerjasama Sekolah dan Orangtua
5. Tujuan dan Manfaat Kerjasama Sekolah dan Orangtua
B. Mutu Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Mutu
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam
3. Pendekatan Pendidikan Agama Islam
4. Pendekatan Mutu Pendidikan Agama Islam
5. Komponen Mutu Pendidikan Agama Islam
6. Strategi Mutu Pendidikan Agama Islam
7. Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
Profil Sekolah (untuk penelitian di sekolah)
Biografi (untuk penelitian tokoh)
Monografi (untuk penelitian di daerah)
B. Temuan Khusus
1. Bentuk Kerjasama yang sudah berjalan di Sekolah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………i
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI…………………………………………..iii
SURAT PERNYATAAN………………………………………………….iv
ABSTRAK…………………………………………………………………v
KATA PENGANTAR……………………………………………………..vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………viii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1
1. Latar Belakang Masalah…………………………………………...1
2. Rumusan dan Batasan Masalah……………………………………12
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………..13
4. Penjelasan Judul atau Definisi Operasional………………………..13
5. Penelitian yang relevan…………………………………………….14
6. Metode Penelitian………………………………………………….18
7. Sistematika Penulisan………………………………………………25
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………27
A. Kerjasama Sekolah dan Orangtua…………………………………..27
1. Pengertian Kerjasama…………………………………………..27
2. Landasan Kerjasama Sekolah dan Orangtua…………………...33
3. Bentuk Kerjasama Sekolah dan Orangtua……………………..35
4. Urgensi Kerjasama Sekolah dan Orangtua…………………….40
5. Tujuan dan Manfaat Kerjasama Sekolah dan Orangtua……….44
B. Mutu Pendidikan Agama Islam……………………………………49
1. Pengertian Mutu……………………………………………….49
2. Pengertian Pendidikan Agama Islam………………………….53
g. Metode Penelitian
Bagi penelitian lapangan, metode yang dimaksud mencakup:
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
17
1) Jenis dan Sifat Penelitian
2) Sumber data (populasi dan sampel)
Populasi dan sampel hanya diperuntukkan bagi penelitian yang
menggunakan Instrumen Angket (atau untuk penelitian kuantitatif), yang
tidak diberi angket ditulis sebagai sumber data saja (untuk kualitatif).
3) Teknik pengumpulan data
4) Teknik analisis data
Untuk penelitian kepustakaan:
1) Jenis dan sifat penelitian
2) Sumber data adalah yang diperoleh dari buku primer (bahan-bahan
bacaan utama yang terkait langsung dengan judul) dan sekunder (bahan
bacaan yang menunjang terhadap judul)
3) Teknik pembahasan berupa Teknik induktif, deduktif, dan komparatif
h. Sistematika penulisan, isinya disesuaikan dengan outline/ daftar isi dari bab
I sampai bab IV. Sistematika tersebut dijabarkan dalam bentuk paragraf.
i. Daftar Kepustakaan
Daftar kepustakaan dalam proposal bersifat sementara yang terdiri atas
daftar buku atau karya ilmiah lain yang akan dijadikan sebagai rujukan dalam
penulisan skripsi dengan mencantumkan sumber primer dan sumber
sekunder.
SKRIPSI
Oleh:
Ilham Dani
NIM. 14.3043
3) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi:
a) Kalimat “Pengesahan Tim Munaqasyah”
b) Tanggal Pengesahan
c) Nama-nama Tim Penguji beserta jabatan dan tanda tangan
d) Diketahui oleh Ketua Perguruan Tinggi
Anggota
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
Ahlussunnah Bukittinggi
Tomi Pradmi
5) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi rasa syukur kepada Allah SWT dan terima
kasih kepada berbagai pihak atas selesainya skripsi. Ucapan terima kasih
ditulis setelah ucapan rasa syukur dan ditujukan kepada pihak-pihak
4. Penulisan Footnote
Footnote artinya catatan kaki, merupakan keterangan yang
ditambahkan penulis dalam suatu karya tulis di bagian margin bawah. Setiap
penulisan karya ilmiah (makalah, jurnal, dan laporan penelitian) footnote
(catatan kaki) memiliki fungsi tersendiri yang sangat diperlukan dalam
penulisan kutipan. Hal ini berbeda dengan yang namanya Daftar Pustaka.
Tujuan penulisan catatan kaki ialah memberikan keterangan lebih
lanjut mengenai hal atau informasi pada bagian tersebut, serta menunjukan
asal sumber yang diambil serta memperkuat dari bagian teks tersebut. Dalam
hal ini catatan kaki memiliki banyak fungsi yang digunakan dalam urusan
pembuatan jurnal, karya ilmiah, maupun buku. Penulisan footnote memiliki
banyak fungsi diantaranya:
5. Jenis-jenis footnote
1) Catatan kaki lengkap
Footnote lengkap menuliskan mengenai informasi sumber secara
lengkap yang terdiri dari nama pengarang, judul buku, kota penerbit,
nama penerbit, tahun terbit serta nomor halaman. Pada bagian ini
informasi dituliskan secara lengkap pada bagian bawah lembar yang
dijelaskan, contoh:
Anita Indria, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 25 (apabila penulis berjumlah satu orang)
Anita Indria, dkk, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 50 (apabila penulis berjumlah lebih dari satu
orang)
c) Loc.cit atau loco citato berarti “tempat yang telah dikutip” dalam
hal ini sama dengan kutipan Op.cit namun kutipan berasal dari
halaman yang sama. Penulisannya adalah nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman), contoh:
Anita Indria, Kerjasama dalam Pendidikan, (Banyuwangi:
Perkasa Satu, 2022), h. 25
Yosi Aryanti, Multi Akad (Al-Uqud Al-Murakkabah) di
Perbankan Syariah Perspektif Fiqh Muamalah, Jurnal Ilmiah
Syari’ah Volume 15 Nomor 2 Juli-Desember 2016, h. 178
Anita Indria, Loc.cit
6) Wawancara
Catatan kaki untuk wawancara ditulis dengan menyebutkan siapa
yang diwawancarai, identitasnya catatan kaki dari hasil wawancara, tidak
ada penggunaan istilah: ibid, opcit atau loccit., sebagaimana lazimnya
catatan kaki yang diambil dari sumber lain. Kutipan hasil wawancara
disajikan dengan gaya bahasa penulisan skripsi dengan mengubah isi
wawancara yang dilakukan dari kalimat langsung menjadi tidak langsung
dan diketik dengan jarak 2 spasi, dengan memberi nomor kutipan pada
akhir kalimat wawancara tersebut. Contoh:
Syarbaini syukur, Ketua RW I Kelurahan Anduring Kecamatan
Kuranji Padang, wawancara, 21 Maret 2007.
7) Ensiklopedi
Ditulis nama editornya, diikuti dengan menulis kata ed. diantara
dua tanda kurung. Kemudian judul entri di antara duatanda petik, nama
ensiklopedi (dimiringkan), nama tempat dan tahun terbit serta nomor
halaman. Contoh:
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
32
H.A.R. Gibb dan J.H. Kreamers (ed), “Khamr, Shorter
Encyclopedia of Islam, (Leiden: Brill, 1974), jilid 3, h. 432
Abdul Aziz Dahlan, (ed), “Kitab Fikih” Ensiklopedi Hukum
Islam”, (Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1997), jilid 2, h. 345
8) Pernyataan Lisan
Pernyataan lisan seperti dalam kuliah, pidato, diskusi dan
sebagainya boleh dikutip dengan syarat apabila ada izin dari yang
bersangkutan. Cara penulisan catatan kakinya adalah: nama, kedudukan,
atau jabatan, jenis pernyataan, forum tempat diucapkan dan tanggal
diucapkandan penegasan izin yang bersangkutan.
Contoh:
Ikasuma Hamid, Bupati KDH TK.II Tanah Datar, Pidato
Sambutan Pelantikan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batu
Sangkar, Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batu Sangkar, 20 Maret
1992, dikutip dengan izin.
2. Teknik pengetikan
1) Pengaturan margin
a) Margin kiri dan margin atas untuk penulisan huruf latin. Margin
kanan dan margin atas untuk penulisan huruf Arab. Masing-masing
margin dikosongkan sebanyak 4 cm.
b) Margin bawah dan margin kanan untuk penulisan huruf latin. Margin
bawah dan margin kiri untuk penulisan huruf arab. Masing-masing
margin dikosongkan selebar 3 cm.
c) Setiap lembar kertas hanya diketik untuk satu halaman.
2) Spasi
a) Pengetikan teks dilakukan dengan jarak dua spasi untuk penulisan
huruf latin dan satu spasi untuk penulisan Arab
b) Catatan kaki
1. Untuk satu nomor catatan kaki, jika keterangannya lebih dari satu
baris, jarak baris pertama dengan baris kedua dan seterusnya satu
spasi.
2. Jika dalam satu halaman terdapat lebih dari satu nomor catatan
kaki, jarak antara satu nomor catatan kaki dengan nomor
berikutnya dua spasi.
3. Baris pertama setiap catatan kaki dimulai setelah tujuh ketukan
dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya kembali ke margin
kiri.
4. Penggandaan
Skripsi yang telah selesai ditulis dan telah disetujui oleh pembimbing
diperbanyak (digandakan). Penggandaan dapat dilakukan dengan
menggunakan, foto copy atau cetak. Cara manapun yang digunakan yang
perlu diperhatikan adalah bahwa hasil penggandaan bersih dan jelas. Skripsi
diajukan sebanyak 4 eksemplar atau sebanyak anggota tim penguji.
Penyerahan final ke STIT/Prodi setelah ujian munaqasah dan skripsi
disahkan oleh tim penguji dengan membubuhkan tanda tangan pada halaman
pengesahan. Skripsi dijilid normal dengan kertas A4 (Quarto), 2 exp. Dijilid
kecil (untuk Penguji dan pembimbing).
Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari atas vokal tunggal
(monoftong) dan vokal rangkap (diftong).
a) Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fathah A A
Kasrah I I
Dammah U U
Ta Marbuthah
Transliterasi untuk ta marbuthah ada dua yaitu:
1) Ta marbuthah hidup, yaiutu yang mendapat harkat fathah, kasrah atau
dhammah transliterasi adalah /t/
2) Ta marbuthah mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah /h/
3) Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbuthah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ta marbuthah itu transliterasi dengan ha/h/.
Contoh:
Raudatul al-atfal ْ َضةًاال
=ًطفَا ِل َ ً َر ْو
ْ ًال َم ِد ْينَة
Al-Madinah al-munawwarah =ًًالمن ََّو َرة
Talhah =ًط ْل َحة
َ ً
Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu ()ًال
a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariyah ditransliterasikan sesuai
dengan aturan yang digariskan si atas dan sesuai pula dengan bunyinya.
Contoh:
ً =ًالقرأنal-Qur’an
ً =ًال َجالَ ْلal-Jalal
ً =ًالقَلَ ْمal-Qalam
َاري
ِ =ًالبخal-Bukhari
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya, yaitu huruf /i/ diganti dengan huruf yang sama dengan
huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
Contoh:
َّ =ًالasy-Syafi’i
شافعي
ّ =ًالasy Syams
ًش ْمس
ًالرجل
َّ ً= ar-Rajulu
ًْ=ًالنَّد َْوةan-Nadwah
Baik diikuti oleh huruf qamariyah maupun huruf syamsiyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan kata
sempang (-) sebagaimana yang dijumpai dalam contoh-contoh di atas.
DAFTAR TABEL
DAFTAR ILUSTRASI
1. Peta lokasi SMK I Lubuk Basung.........................................60
2. Grafik siswa dari tahun 2000 s.d. tahun 2006.......................66
3. Grafik siswa yang lulus ujian negara dari tahun 2000
sampai 2006..........................................................................70
4. Grafik prestasi belajar siswa dalam pelajaran PAI...............75
5. Peta korelasi ketuntasan pelajaran dengan prestasi
belajar siswa.........................................................................80
A. Pengertian Jurnal
Jurnal merupakan publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan secara
berkala. Dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval waktu tertentu yakni
setiap 4 bulan atau 1 tahun sekali. Setiap jurnal yang terbit mempunyai kaidah dan aturan
yang berbeda – beda, tergantung pada setiap ketentuan penerbit. Biasanya jurnal
memiliki keumuman pada cakupan materi yang luas, namun sangat padat, minimal
terdiri dari 8 halaman, dan setiap kalimat memiliki nilai ilmu pengetahuan.
Tujuan dibuatnya jurnal adalah untuk mengembangkan sebuah khasanah keilmuan
yang sudah diteliti dan di publikasikan sebagai acuan para peneliti lainnya yang sedang
melakukan kegiatan penelitian yang sejenis atau yang bersangkutan antara rumpun ilmu
satu dengan rumpun ilmu lainnya yang sejenis/setopik penelitian. Pada umumnya berisi
sejumlah beberapa referensi yang menjadi rujukan penulisan setiap artikel/naskah jurnal.
Jenis artikel yang dimuat pada jurnal tidak hanya laporan hasil dari penelitian, namun
juga bisa berbentuk review literatur atau hasil review tulisan penelitian lain, jurnal ada
juga yang berbayar dan biaya publikasinya gratis.
Bentuk susunan jurnal tiap penerbit berbeda-beda, aturan-aturan yang dibuat oleh
setiap penerbit mempunyai aturan menulis yang berbeda yang diistilahkan dengan
template. Namun pada umumnya susunan jurnal sebagai berikut:
1. Judul
Jurnal ilmiah wajib mempunyai judul yang sangat jelas, judul sebagai kunci
untuk memudahkan pembaca mengetahui isi konten yang disampaikan tanpa harus
membaca semua isi. Judul juga tidak boleh mempunyai 2 arti dan makna.
Direkomendasikan judul maksimal terdiri dari maksimal 14 kata untuk bahasa
indonesia dan 10 kata untuk berbahasa inggris. Dan untuk penulisan jenis font dan
sebagainya, bisa mengikuti setiap template penulisan biasanya di cetak tebal.
2. Nama Penulis
Penulisan nama author atau penulis 1. Author Inti 2. Author Pendukung 3.
Auhtor Pendukung, biayanya jika penelitian dari tugas akhir mahasiswa author 1
untuk mahasiswa dan author pendukung diisi oleh pembimbing tugas akhir, tanpa
gelar akademik. Lalu di lanjutkan dengan afiliasi (lembaga bisa kampus dan
sebagainya), alamat dan email seluruh author.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
44
3. Abstrak
Bagian abstrak jurnal ilmiah digunakan untuk mencerna secara singkat isi jurnal.
Abstrak ditulis sebagai penjelasan jurnal, tanpa mengacu pada jurnal. Anda harus
mengajukan setidaknya 250 kata dalam abstrak, meringkas tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan. Saat menulis abstrak, hindari penggunaan singkatan atau tanda kutip.
Abstrak harus dapat eksis secara mandiri tanpa catatan kaki.
4. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pernyataan dari temuan, kasus maupun tujuan yang
anda teliti. Bagian pendahuluan wajib memberikan informasi yang ditujukan pada
pembaca supaya memahami tujuan yang spesifik dalam rangka teoritis yang lebih
global atau besar. Bagian pendahuluan sebagai pembuat yakni mencakup latar
belakang masalah, seperti ringkasan atau summary dari penelitian. Pembahasan pada
poin ini jangan sampai melebar agar pembaca tidak menjadi bingung memahami
arah penelitian penulis.
5. Metode Penelitian
Bagian ini penulis menjelaskan proses, informasi mencakup desain penelitian,
desain percobaan, bahan penelitian, alat yang dipakai pada penelitian, metode
pengumpulan data, Lokasi penelitian, profil lokasi yang diteliti. Point ini juga jangan
sampai pembaca menjadi kebingungan, penulis menjelaskan poin-poin inti agar
pembaca lebih terarah dan paham.
6. Hasil dan Pembahasan
Penulisan harus menampilkan dan menyajikan data yang sudah berbentuk
ringkasan dengan tinjauan dalam bentuk teks, bisa pola, skema, maupun gambar
sesuai penelitian. Dalam point ini disajikan apa yang penulis dapat pada hasil
penelitian, menggunakan tabel, gambar maupun skema pemikiran penulis akan jauh
lebih baik karena pembaca butuh pada visualisasi agar lebih paham dan jelas apa
yang sudah penulis teliti.
Bagian Pembahasan untuk data yang penulis dapatkan, penulis bisa menjelaskan
lebih detail lagi, karena pada point pembahasan point inti dimana pembaca ingin tahu
progres pada penelitian penulis. Penulis juga bisa menginterpretasikan hasil yang
penulis amati, variabel mempunyai korelasi yang penting dengan variabel lainnya
dengan penjelasan yang sangat jelas. Penulis juga memberikan gambaran hipotesis
yang berbeda dengan Hipotesis lainnya. Setiap percobaan terkait dengan penelitian
tidak harus merujuk pada hasil yang dominan yang bersifat menjadi penting.
Panduan Penulisan Karya Ilmiah STIT Ahlussunnah Bukittinggi
45
sampaikan apa adanya jika memang hasil negatif. Penulis bisa memaparkan apa yang
membuat penyebabnya, bisa juga dari hasil yang penulis teliti bisa menjadi hasil
yang sangat penting untuk penelitian selanjutnya yang harus merubah ataupun
menambahkan oleh penulis.
7. Kesimpulan
Bagian kesimpulan ini berisi justifikasi penulis pada hasil temuan penelitian,
tidak memindahkan pada point hasil dan pembahasan, dan juga tidak berbentuk
point. Pada intinya kesimpulan adalah penyataan murni oleh hasil penelitian penulis,
bisa juga memiliki kekuatan tersendiri terhadap hasil dari penelitian.
8. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu mencantumkan referensi sesuai teori, baik dari penelitian
yang terkait, buku yang mendukung dan juga sumber online maupun offline lainnya.
seperti halaman website data primer, recorder narasumber, maupun majalah yang
terpercaya sebagai referensi, biasanya daftar pustaka bisa menggunakan
aplikasi mendeley, bibtex, dan lainnya untuk memadukan antara sitasi pada konten
dengan refensi agar sesuai rujukan.
Pada umumnya penulisan jurnal berbeda-beda berdasarkan aturan dari penerbit yang
disebut dengan template. Mahasiswa harus bisa menyesuaikan bentuk penulisan
skripsinya dengan template jurnal penerbit.