Anda di halaman 1dari 3

Nama :Arif Fathurrahman Nurza

NIM : 2101110237

Mata Kuliah : Teori Sosiologi Klasik A

Dosen Pengampu : Yesi, S.sos., M.Sos.Sc

Topik : Analisis kasus bunuh diri berdasarkan jenis bunuh diri Emile Durkheim

Contoh Kasus:

Aktris Cantik India Preksha Mehta Bunuh Diri, Diduga Karena Stress Tak Dapat
Pekerjaan Lantaran Corona

Kapanlagi.com - Kabar duka datang dari aktris Tellywood, Preksha Mehta. Bintang cantik
yang namanya bersinar lewat serial Crime Patrol itu ditemukan tewas di rumahnya, kawasan
Indore, India, Minggu, (25/5) lalu. Preksha memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri
dengan cara gantung diri di kipas angin langit-langit rumah. Keluarga yang pertama
menemukan jenazah Preksha dan kemudian melapor ke polisi..

Di tengah kondisi India yang menjalani lockdown karena virus corona, kabar ini sungguh
menyayat hati. Dilansir dari Pinkvilla.com, tak ada surat wasiat yang ditinggalkan oleh
Preksha, namun ia menulis status singkat di Insta Story beberapa saat sebelum gantung diri.
"Sabse bura hota hai, sapnon ka mar jaana," tulis Preksha yang artinya 'Tidak ada yang lebih
mengerikan dari pada impianmu yang telah mati'. Dari status ini, polisi menduga bahwa
Preksha mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya.

Preksha tak meninggalkan pesan berupa surat ataupun lisan kepada orang terdekatnya
sebelum memutuskan mengakhiri hidup. Namun orang-orang dekat aktris 25 tahun ini
menduga bahwa ia memutuskan bunuh diri karena stress. Sudah beberapa bulan ini Preksha
tak mendapatkan pekerjaan lantaran industri hiburan India dihentikan selama lockdown
pandemi corona. Ia disebut sangat tertekan dengan hal ini dan akhirnya mengakhiri hidupnya
sendiri.

Analisis Kasus:

Berdasarkan kasus bunuh diri di atas, jika dikaitkan dengan jenis bunuh diri menurut Emile
Durkheim, maka kasus di atas termasuk jenis bunuh diri anomik. Mengapa demikian? Bunuh
diri anomik merupakan bunuh diri yang terjadi karena regulasi masyarakat terganggu
sehingga mengakibatkan lemahnya kontrol sosial terhadap masyarakat. Hal ini dipicu oleh
adanya perubahan-perubahan yang begitu pesat atau mendadak dalam masyarakat, baik itu
ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Adanya perubahan mendadak tersebut menimbulkan
keresahan bagi masyarakat, dan pada akhirnya dapat mengakibatkan banyaknya keinginan
masyarakat yang tak terpenuhi akibat dari perubahan tersebut. Yang kemudian menimbulkan
rasa frustasi dan depresi yang berujung pada bunuh diri. Kasus di atas dikategorikan sebagai
bunuh diri anomik karena Preksha mengalami depresi dan stres berkepanjangan akibat dari
tidak mendapatkan pekerjaan selama lockdown pandemi Covid-19. Dan karena hal tersebut
membuat Preksha memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kipas
angin langit-langit rumah. Dapat dilihat dari kasus di atas bahwasanya pandemi Covid-19
membawa perubahan ekonomi yang tajam sehingga membuat Preksha yang awalnya
memiliki pekerjaan menjadi tidak mendapatkan pekerjaan lantaran industri hiburan di
tempatnya dihentikan karena adanya aturan lockdown dari pemerintah, dan karena hal
tersebut membuat Preksha berada dalam situasi anomie, di mana Preksha mengalami stres,
depresi, dan frustasi karena belum bisa menerima perubahan yang terjadi (yang awalnya
masih memiliki pekerjaan menjadi tidak mendapat pekerjaan selama lockdown pandemi
Covid-19). Terlebih lagi dari penggalan status yang bertuliskan kalimat “Tidak ada yang
lebih mengerikan dari pada impianmu yang telah mati” memiliki arti bahwasanya karena
adanya aturan lockdown yang membuatnya tidak mendapat pekerjaan berdampak pada
impian Preksha yang tidak dapat diwujudkannya. Sehingga hal tersebut mengakibatkan
kekacauan pikiran dan emosi yang tidak stabil pada Preksha, yang pada akhirnya membuat
Preksha memilih untuk mengakhiri hidupnya. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh
Manan (2018) bahwasanya “situasi anomie pada mulanya lebih merupakan persoalan dalam
ruang lingkup psikologi. Bagaimanapun, perkara ini tidak dapat dipisahkan begitu saja
pembahasannya dari dimensi sosiologis karena kekacauan pikiran dan ketidakstabilan emosi
tersebut terjadi lebih karena sebab-sebab yang dari datang dari luar diri individu
bersangkutan”. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Covid-19 membawa perubahan yang
begitu cepat bagi kehidupan manusia. Covid-19 membuat kehidupan masyarakat mengalami
perubahan yang drastis baik itu sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Salah satu
yang perubahan yang paling berdampak adalah perubahan ekonomi yang tajam dan membuat
tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaannya selama pandemi Covid-19. Dan karena hal
tersebut, juga tidak sedikit pula orang yang melakukan bunuh diri karena mengalami stres,
depresi, dan frustasi karena kehilangan pekerjaan yang membuatnya tidak bisa memenuhi
keinginannya dan mencukupi kebutuhan hidup.

Daftar Rujukan:

Kapanlagi.com. (2020, Mei 27). Aktris Cantik India Preksha Mehta Bunuh Diri, Diduga
Karena Stress Tak Dapat Pekerjaan Lantaran Corona. KapanLagi.com. Diakses
Oktober 30, 2022, dari https://www.kapanlagi.com/showbiz/bollywood/aktris-cantik-
india-preksha-mehta-bunuh-diri-diduga-karena-stress-tak-dapat-pekerjaan-lantaran-
corona-413a6d.html.

Manan, M. A. (2018). Kekerasan dalam rumah tangga dalam perspektif sosiologis. Jurnal
Legislasi Indonesia, 5(3), 9-34.

Anda mungkin juga menyukai