TUGAS INDIVIDU

BISNIS INTERNASIONAL
Nama : Sabrina Dinda Utami
Nim : 210910202031

A. Konsep Budaya dalam Lingkup Bisnis Internasional

Budaya adalan faktor eksternal yang memiliki pengaruh besar dalam perusahaan,
khususnya dalam menjalankan bisnis internasional. Konsep budaya dalam ruang lingkup
bisnis internasional merupakan sekumpulan nilai, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang
membedakan dari masyarakat satu dengan yang lainnya. Dalam bisnis internasional,
kebudayaan menjadi tolak ukur bagi sebuah perusahaan dalam menentukan bagaimana
berjalannya aktivitas suatu perusahaan dalam kebudayaan yang ada dalam masyarakat
tersebut.
Dalam binis internasional, agar bisnis yang kita dirikan berjalan dengan lancar di
berbagai wilayah, maka kita sebagai seorang manajer harus memahami tentang
karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam budaya yang kita tuju, hal ini dikarenakan
karakteristik kebudayaan memiliki relevansi dengan bisnis internasional. Selain itu juga
kita harus memiliki persiapan yang matang, seperti mengikuti program pelatihan di suatu
negara yang akan dituju dengan maksud untuk belajar menyesuaikan diri dari budaya pada
suatu negara tersebut. Hal yang tidak diperbolehkan dalam menjalankan bisnis
internasional yaitu jangan terburu-buru, karena menjalankan sebuah bisnis perlu fokus dan
tenang agar rencana yang telah dipersiapkan berjalan dengan sukses. Jika terlalu buru-
buru, maka kita tidak terlalu paham akan karakteristik kebudayaan yang ada di negara lain,
dan hal tersebutlah yang menyebabkan bisnis mengalami kebangkrutan.
Terdapat beberapa karakteristik budaya yang perlu diperhatikan dalam menjalankan
sebuah bisnis internasional :
1. Kebudayaan mencerminkan lead behavior yang dapat ddipindahkan ari satu
anggota masyarakat ke yang lainnya.
2. Unsur-unsur kebudayaan saling terikat atau interrelated ( stratifikasi sosial,
mobilitas sosial, bahasa, komunikasi, agama, nilai dan sikap, pendekatan
kelompok budaya)
3. Kebudayaan bersifat adaptive atau dapat menyesuaikan diri tergantung
kekuatan eksternal yang terdapat dalam suatu masyarakat itu sendiri.
 4. Budaya mendefinisikan keanggotaan atau defines the membership suatu
masyarakat.

Menurut Jeff Madura, dalam bukunya yang berjudul Introduction to Business,

menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang terjun dalam bisnis internasional, maka harus
mempertimbangkan karakteristik dari negara asing tersebut, yaitu budaya, sistem
ekonomi, kondisi ekonomi nilai tukar dan resiko politik. (Saroyini; 2001: 186).

Suatu perusahaan, yang menjalankan bisnis internasional, akan sangat sukses jika
perusahaan tersebut dapat memahami dengan baik aspek-aspek kebudayaan di luar negeri.
Selain itu juga, dengan memahami dan memperhatikan kebudayaan yang ada secara
mendalam dapat menjadi sebuah keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan dalam ranah
internasional.

Contoh kasus : McDonald’s dalam melakukan Kampanye Pemasaran

McDonald’s merupakan perusahaan makanan cepat saji dari Amerika yang didirikan
pada tahun 1940. Perusahaan ini sudah tersebar luar diseluruh penjuru dunia salah satunya
di negara Inggris. Pada tahun 1994, McD melakukan kampanye pemasaraan pada saat
World Cup di Inggris. McD melakukan kampanye dengan membuat paper bag yang
memiliki gambar negara-negara yang berpartisipasi dalam event tersebut. Namun, dalam
bendera negara Arab Saudi tercantum kalimat sakral pada paperbag tersebut. Sehingg hal
tersebut menimbulkan kericuhan bagi umat muslim di beberapa negara, salah satunya Arab
Saudi, karena mereka menganggap McD tidak menghormati agama, dengan menyertakan
kalimat sakral dalam paperbag yang nantinya akan dibuang di tempat sampah. Akan tetapi,
dengan kesalahan yang telah McD lakukan tersebut, McD langsung meminta maaf dan
menghentikan penggunaan paperbag tersebut, agar tidak menimbulkan kontroversi yang
dapat mempengaruhi hubungan bisnis dengan Arab Saudi dan negara lainnya.

B. Hak-Hak Istimewa Perusahaan kepada karyawan

Pemberian hak-hak istimewa oleh perusahaan kepada karyawan bertujuan untuk
meningkatkan motivasi atau semangat kerja karyawan. Hak-hak istimewa tersebut dapat
berupa sebuah tunjangan atau bonus yang akan diberikan kepada karyawan jika karyawan
tersebut dapat mencapai target dari perusahaan itu sendiri. Selain itu, pemberian hak-hak
istimewa perusahaan kepada karyawan juga harus sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku, karena pemberian hak istimewa harus didasarkan pada kebijakan yang jelas
dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Sebagian perusahaan memiliki kebijakan terkait batasan-batasan hak istimewa dalam
komunikasi verbal ataupun non-verbal antara perusahaan dengan karyawan, perusahaan
dengan pelanggan, perusahaan dengan pesaing, ataupun perusahaan dengan mitra kerja.
Seorang manajer perusahaan harus memiliki skilk komunikasi internasional baik
berbentuk komunikasi verbal atau non verbal, karena hal tersebut merupakan suatu
keterampilan yang dimiliki oleh manajer perusahaan internasional. Sebagai contoh
perusahaan yang menerapkan hak-hak istimewa kepada karyawan baik dalam bentuk
verbal atau non verbal adalah PT. Len Industri (Persero). PT Len Industri merupakan
sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi
peralatan elektronik.
PT Len Industri memberikan hak-hak istimewanya kepada karyawaan atau pihak lain
secara adil, karena tidak membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan dalam segala
aspek. PT Len Industri memberikan hak-hak istimewa tersebut dalam bentuk etika dan
perilaku kepada karyawan dan pihak yang memiliki hubungan denga badan usaha tersebut.
 Etika Perusahaan dengan Karyawan :
PT Len Industri menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang
sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perusahaan. Oleh karena itu setiap karyawan
dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan
produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan
seimbang antara Perusahaan dan karyawan. Dalam pelaksanaanya PT Len Industri
melakukan pelaksanaan seperti:
1. Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan
karyawan, penyediaan sarana dan prasarana kerja.
2. Melaksanakan perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten.
3. Memastikan setiap karyawan telah mendapat sosialisasi isi PKB.
4. Menempatkan Ikatan Karyawan Len (IKL) sebagai mitra Perusahaan terkait dengan
hubungan industrial.
 Etika Perusaahaan dengan Pelanggan
PT Len Industri mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan dengan:
1. Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
2. Membuka layanan pelanggan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan tanpa
melakukan diskriminasi terhadap pelanggan.
3. Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak
menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat.
  Etika Perusaahaan dengan Pesaing
PT Len Industri menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan
introspeksi dengan cara:
1. Melakukan market research dan market intelligent untuk mengetahui posisi
pesaing.
2. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produk
dan layanan yang bermutu.
 Etika Perusaahaan dengan Mitra Kerja
PT Len Industri meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk
kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku
dengan cara:
1. Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra
kerja dan tidak melanggar aturan dan prosedur.
2. Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik.
3. Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi
yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.

Sumber Referensi :

Budiarsi, Sri Yunan. (2003). Lintas Budaya : Peranan dan Pemahaman dalam Aktivitas Bisnis
Internasional. Fakultas Ekonomi; Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya.
Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi. Vol. 3 No.3. hal : 232-234.

Madura, Jeff. (2001). Introduction to Business. Penerjemah Saroyini W. R. Salib. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

https://www.len.co.id/tata-kelola-perusahaan/standar-etika-usaha-dan-tata-perilaku/ [ diakses
19 Maret 2023]