Anda di halaman 1dari 21

RAPAT BIDANG PHTL APHI

‘Pembahasan Agenda Prioritas


Triwulan 1 Tahun 2023’

31 Januari 2023
PERBANDINGAN KINERJA SEKTOR KEHUTANAN (BERDASAR PRODUK)
TAHUN 2021 DAN 2022
Desember
No Uraian Perubahan Keterangan
2021 2022
Hulu Kehutanan
1 Hutan Alam

Produksi Kayu (m3)* 6.069.309,00 5.608.289,00 -7,6% Turun


2 Hutan Tanaman
Produksi Kayu (m3)* 46.435.272,00 48.638.444,00 4,7% Naik
3 Perhutani
Produksi Kayu (m3)* 988.525,00 934.668,00 -5,4% Turun
Nilai Eskpor Industri Hilir Kehutanan (US$)
1 Prefabrication 2.075.374 2.893.066 39,4% Naik
2 Woodchip 99.032.121 95.991.469 -3,1% Turun
3 Furniture 2.045.964.304 2.262.971.756 10,6% Naik
4 Handycraft 109.015.202 108.627.897 -0,4% Turun
5 Panel 3.065.547.872 2.865.888.398 -6,5% Turun
6 Paper 3.698.469.636 4.376.668.064 18,3% Naik
7 Pulp 3.242.940.925 3.733.698.368 15,1% Naik
8 Veneer 114.626.727 114.635.388 0,01% Naik
9 Woodworking 1.185.054.334 954.312.734 -19,5% Turun
Total 13.562.726.495 14.515.687.178 7,0% Naik

Keterangan: Total Ekspor 2021 (USD) = 13.562.726.495


Perbandingan ekspor Tahun 2022 dengan Tahun 2021 = 107,0%
Sumber: Data Unduh KLHK 13 Januari 2023, di ol ah APHI
* Sumber: Data Unduh KLHK 17 Januari 2023, di ol ah APHI
KINERJA 6 KOMODITAS HILIR KEHUTANAN JANUARI 2021 S/D DESEMBER 2022
500.000.000

450.000.000

400.000.000

350.000.000

300.000.000

250.000.000

200.000.000

150.000.000

100.000.000

50.000.000

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
2021 2022
Panel Veneer Woodworking Paper Pulp Furniture

Sumber: Data KLHK unduh 13 Januari 2023, diolah APHI


Agenda Prioritas Triwulan I:
1. Implementasi UU Cipta Kerja dan Turunannya (-1)
❑ RKUPH dan RKTPH online melalui SICAKAP/SIPASHUT

▪ Saat ini SICAKAP dalam proses transformasi → menjadi SIPASHUT (Sistem Pengendalian Usaha
Pemanfaatan Hutan)
▪ Format dalam SIPASHUT akan diubah → RKUPH & RKTPH Multiusaha Kehutanan, pelibatan APHI
dalam proses pembahasan dengan Dit. PUPH Ditjen PHL KLHK 13 – 14 Januari 2023.
▪ Progres input RKUPH per 25 Januari 2023 melalui SICAKAP → sudah input 477 PBPH, proses input 27
PBPH, dan belum input 133 PBPH (total 637 PBPH)
▪ Progres input RKTPH 2023 self-approval per 25 Januari 2023 melalui SICAKAP→ sudah input 251
PBPH, proses input 103 PBPH dan belum input 283 PBPH (total 637 PBPH)
▪ Khusus untuk RE yang belum bisa ajukan RKTPH Self-approval karena kendala validasi RKUPH →
RKTPH Self- Approval dilakukan secara manual dan dilaporkan.

Tindak lanjut :
▪ Fasilitasi percepatan RKTPH 2023 self approval & perubahan format menjadi RKUPH & RKTPH MUK →
pembahasan dan sosialisasi kepada anggota kerjasama dengan Dit. PUPH KLHK
▪ Mendorong percepatan integrasi SICAKAP/SIPASHUT, SEHATI, E-Monev, SIPUHH untuk proses
pelaporan kinerja realisasi secara periodik oleh PBPH.
1. Implementasi UU Cipta Kerja dan Turunannya (-2)
❑ Multiusaha Kehutanan
▪ Terbit Surat Edaran MenteriLHK Nomor: SE.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2022 tanggal 23
Desember 2022 tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan Multiusaha
Kehutanan
1. Tanpa perubahan atau penyesuaian Dokumen Lingkungan → Tidak berdampak penting, tidak
mengubah bentang alam, tidak menggunakan hutan tutupan alami, kegiatan usaha untuk
pemulihan lingkungan, dan agroforestry pola kemitraan kehutanan
2. Dengan perubahan atau penyesuaian Dokumen Lingkungan → Menimbulkan dampak penting
seperti merubah bentang alam dan/atau menurunkan tutupan hutan alami dapat diterbitkan
dengan:
a) Persetujuan prinsip digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan persiapan
Multiusaha Kehutanan.
b) Perubahan atau penyesuaian dokumen lingkungan diselesaikan dalam waktu paling lambat 1
(satu) tahun.

▪ Pembahasan APHI dengan Dit. PUPH KLHK 12 Januari 2023 → implementasi SE MenLHK No.
06/2022 → 4 PBPH yang telah memperoleh arahan penyesuaian dokumen lingkungan akan
diproses dengan SE 06/2022 oleh Ditjen PHL KLHK → penjadwalan sosialisasi SE 6/2022 kepada
PBPH
▪ Dalam proses penyiapan tipologi usulan RKUPH MUK sesuai SE No 6/2022 → sebagai acuan bagi
Penelaah atas permohonan RKUPH MUK oleh PBPH.
1. Implementasi UU Cipta Kerja dan Turunannya (-3)

❑ Aplikasi Tata Batas Virtual


• Pembahasan APHI dengan MAPIN rencana uji coba pelaksanaan penataan batas areal
kerja berbasis citra satelilt → 9 PBPH (4 HTI & 5 HA) di 6 provinsi (Kalteng, Kaltim,
Kalsel, Kalbar, Kaltara, Papua)
• Telah ditandatangani MoU antara APHI dengan MAPIN tentang Ujicoba Penataan Batas
Areal Kerja Berbasis Citra Satelit 12 November 2021.
• Telah diselenggarakan rapat yang dipimpin Sekjen LHK tgl 25 November 2022 → arahan
segera disusun SOP untuk tata batas Virtual, untuk menyempurnakan Perdirjen PKTL
tentang Pedoman Tata Batas.
Tindak lanjut :
• Pembahasan (KLHK, APHI, MAPIN) pelaksanaan ujicoba di 9 PBPH → sementara akan
diuji coba di Kalteng, sebagai bahan untuk penyusunan SOP/penyempurnaan
Perdirjen PKTL.
• Mendorong percepatan tata batas terestris dan virtual menjadi salah satu agenda
dalam Tim Percepatan Implementasi UUCK di bawah koordinasi Sekjen LHK
1. Implementasi UU Cipta Kerja dan Turunannya
❑ Fasilitasi Penyelesaian Kegiatan Non Kehutanan Yang Telah Terbangun Dalam Kawasan
Hutan melalui Skema 110A dan 110B
▪ Pendataan kegiatan non kehutanan → yang telah terbangun di dalam kawasan hutan.
▪ Surat APHI kepada Sekjen KLHK selaku Kepala Satuan Pelaksana, Pengawasan dan
Pengendalian Implementasi UUCK Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 047/DP-
APHI/I/2022 tanggal 17 Januari 2022 → Permohonan Arahan Penyelesaian Tumpang Tindih
Areal PBPH dengan Penggunaan Lain
▪ Surat Dirjen PHL No. S. 241/PHL/BUPH/HPL-2/4/2022 tgl 13 April 2022 → Penyampaian
Data Kegiatan Usaha Yg Tidak Memiliki Perizinan Bidang Kehutanan yg berada di areal
PBPH Kalteng & Riau.
▪ Ditjen PHL akan usulkan lokasi uji coba berdasarkan hasil inver PHL, PKTL, dan Gakum

Tindak Lanjut
• Pemegang PBPH diminta menyampaikan data kegiatan non kehutanan yang telah terbangun di
dalam areal kerja PBPH (data spasial dan non spasial) kepada KLHK
• Monitoring proses penyelesaian kegiatan yang telah terbangun dalam kawasan hutan melalui
skema 110A dan 110B
• Ditjen PHL sedang identifikasi usulan lokasi uji coba berdasarkan hasil inver PHL, PKTL, dan
Gakum
2. Revisi PP No.12 Tahun 2014 tentang PNBP Kehutanan
▪ Revisi PP No. 12 Tahun 2014 → RPP tentang Jenis dan Tarif Atas PNBP yang Berlaku Pada
KLHK) telah dibahas antara KLHK dan Kemenkeu 18 Januari 2023
▪ Perubahan mendasar dalam RPP:
1. Tarif DP dalam Rupiah → persentase tertentu X Harga Patokan
2. Dasar penetapan Harga Patokan untuk tanaman budidaya → di tempat pengumpulan
hasil hutan (sebelumnya rata-rata nilai tegakan)
3. Penetapan tarif DR untuk kayu tumbuh alami → tidak berdasarkan pembagian wilayah
(hanya kelompok jenis dan sortimen)
▪ Proses Rancangan PerMenLHK tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan Untuk
Perhitungan PNBP Pemanfaatan Hutan → pembahasan APHI dengan Dit. IPHH KLHK 11
Januari 2022, internal APHI 18 Januari 2022, pembahasan dengan anggota 24 Januari 2023,
dan pembahasan antara APHI dengan IPHH pada 26 Januari 2023.
Tindak lanjut :
▪ Monitoring dan konsultasi untuk percepatan penerbitan revisi PP No. 12 Tahun 2014→ target
Februari 2023
▪ Proses pembahasan sistem digital untuk penetapan Harga Patokan (SIPATOK) sebagai dasar
perhitungan besaran PNBP→ penetapan Angka Koefisien, simulasi dan ujicoba SIPATOK per
regional → pembahasan dengan KLHK 26 Jan 2023 & target pemberlakuan 1 Juli 2023
3. Fasilitasi Peningkatan Kinerja PBPH Tidak Aktif (-1)
▪ Surat APHI kepada Dirjen PHL KLHK No. 959/DP-APHI/X/2022 tgl 19 Oktober 2022 tentang Permohonan
Perpanjangan Waktu Pemenuhan Komitmen PBPH (Lampiran II & III SK MenLHK No. 01 Tahun 2022)
▪ Progres PBPH masuk Lampiran II SK MenLHK No. 01 Tahun 2022 sebanyak 38 PBPH :
1. Sebanyak 2 PBPH masa izin telah berakhir.
2. Sebanyak 36 PBPH diberikan SK Penertiban & Penataan PBPH selama 6 bulan, tindak lanjut :
▪ 16 PBPH telah dicabut
▪ 20 PBPH diberi waktu pemenuhan komitmen → 3 unit diusulkan dicabut (1 PBPH-HT), 1 unit
dalam telaahan dan 16 unit diberikan SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH (9
PBPH-HT).
▪ Progres PBPH masuk Lampiran III SK MenLHK No. 01 Tahun 2022 sebanyak 37 PBPH:
1. Sebanyak 2 PBPH telah berakhir masa izinnya
2. Sebanyak 1 PBPH diusulkan dicabut
3. Sebanyak 34 PBPH diberikan SK Penertiban & Penataan PBPH selama 6 bulan, tindak lanjut:
▪ 2 PBPH diberikan SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH (1 PBPH-HT non anggota)
▪ 24 PBPH diberikan Surat Dirjen PHL perpanjangan pemenuhan komitmen selama 6 bulan
▪ 2 PBPH sedang dalam telaahan
▪ 6 PBPH diusulkan dicabut (5 PBPH-HT anggota)
3. Fasilitasi Peningkatan Kinerja PBPH Tidak Aktif (-2)
▪ Substansi SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH kepada 16 PBPH yang masuk dalam
Lampiran II dan 2 PBPH yang masuk Lampiran III SK MenLHK No. 01 Tahun 2022:
- Memulihan kegiatan PBPH sesuai luasan izin.
- Melaksanakan kewajiban sesuai SK PBPH, SK Penertiban dan Penataan PBPH, dan kewajiban
lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

▪ Substansi Surat Dirjen PHL KHL mengenai Perpanjangan Pemenuhan Komitmen selama 6 bulan :
- Perpanjangan pemenuhan komitmen selama 6 bulan sejak berakhirnya SK MenLHK tentang
Penertiban dan Penataan dengan kewajiban pemenuhan komitmen kegiatan sesuai SK tersebut.
- Pelaporan progres pemenuhan komitmen secara periodik kepada Dirjen PHL cq Direktur PUPH.
- Apabila tidak memenuhi komitmen akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

Tindak Lanjut:
▪ Monitoring penerbitan & implementasi SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH & Surat Dirjen
PHL KLHK tentang Perpanjangan Pemenuhan Komitmen

▪ Pendampingan dan fasilitasi PBPH yang mendapat surat pembinaan dari Dit. PUPH Ditjen PHL KLHK
tahun 2022 → upaya peningkatan kinerja PBPH
4. Fasilitasi Pemenuhan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan/GANISPH
▪ Pemenuhan GANISPH → uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Diklat GANISPH
berbasis kompetensi secara e-learning.
▪ Surat APHI No. 1127/Setjen-APHI/XII/2022 tgl 21 Desember 2022 tentang Permohonan Perpanjangan
Waktu GANISPH → terbit surat Direktorat Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan No.
1263/IPHH/PHH/HPL.4/12/2022 tgl 27 Desember 2022 tentang Pembaruan Masa Berlaku Register
GANISPH merespon surat APHI → masa register GANISPH yang akan habis 2023 diperpanjang 6 bulan
secara otomatis melalui SIGANISHUT.
▪ Tahun 2023 pelaksanaan Diklat GANISPH Perencanaan Hutan berbasis kompetensi secara full e-learning
kerjasama APHI dengan Pusdiklat SDM & Ditjen PHL KLHK sebanyak 35 orang dari 14 provinsi → 25
Januari – 14 Maret 2023
▪ Progres GANISPH per 25 Januari 2023 :
1. Total GANISPH sebanyak 17.817 : sedang dalam penugasan 13.969 dan tidak dalam penugasan 3.848
2. Penerbitan sertifikat oleh LSP sebanyak 3.100 kualifikasi.

Tindak lanjut :
▪ Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Ujikom GANISPH oleh LSP di daerah → evaluasi pencapaian
pemenuhan GANISPH Tahun 2023
▪ Pelaksanaan pelatihan asesor peserta dari Komda APHI oleh LSP → Februari 2023
5. PBB Sektor Kehutanan
▪ Proses penyusunan kajian PBB Sektor Kehutanan oleh Tim Tax Centre UI → kerjasama APHI
dengan Direktorat IPHH Ditjen PHL KLHK → tata waktu kajian Januari – Maret 2023
▪ Dukungan data dan informasi untuk penyusunan kajian PBB Kehutanan → anggota APHI dan
Dit. IPHH Ditjen PHL KLHK
▪ Perjanjian kerjasama penyusunan kajian telah ditandatangani antara Direktur IPHH Ditjen PHL
KLHK dan Ketua Tax Centre Fakultas Ilmu Administrasi UI → 2 Januari 2023

Progress dan tindak lanjut :


▪ Sumber pendanaan untuk penyusunan kajian → APHI dan penjajakan dari Global Green
Growth Institute
▪ Pelaksanaan FGD dengan para pihak terkait sesuai tahapan penyusunan kajian.
▪ Perumusan perubahan kebijakan kaitan PBB Kehutanan dari KLHK kepada Kementerian
Keuangan.
6. Kajian Konversi Kayu Bulat Hutan Tanaman
• Penetapan Volume Staple Meter (SM) dan konversinya menjadi m3 dan ton dan pengukuran berat (ton) di
industri pengolahan atas produksi kayu dari hutan tanaman perlu di tetapkan Standard dan toleransinya, untuk
menjadi pedoman dalam penatausahaan hasil hutan → surat APHI kepada Dirjen PHL No. 720/DP-
APHI/VII/2022 tgl 12 Juli 2022
• Tugas & fungsi Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK→ dialihkan ke BRIN dan sebagian di Badan
Standarisasi Instrumen LHK (BSILHK) → diperlukan kerjasama dengan BRIN untuk mengkaji Standar
Konversi kayu melalui riset → sebagai dasar penerbitan kebijakan kaitan penatausahaan oleh Ditjen PHL
KLHK.
• Terbit surat Direktur IPHH Ditjen PHL KLHK No. S.853/IPHH/PHH/HPL.4/9/2022 tgl 5 Sept 2022 kepada
Kapus Riset Ekologi & Etnobotani Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN ttg Penetapan Standar Angka
Konversi Kayu Produksi Hutan Tanaman.
• Telah disusun & dibahas internal APHI draft MoU Organisasi Riset Hayati & Lingkungan BRIN-Dirjen PHL
KLHK dan Ketua Umum APHI mengenai ’’Kajian Pengelolaan Hutan Lestari Pada PBPH’’ dan ditindaklanjuti
dengan penyusunan draft Perjanjian Kerjasama antara Kapus Riset Ekologi & Etnobiologi BRIN, Direktur IPHH
Ditjen PHL KLHK & Wakum PHTL APHI tentang Penelitian Angka Konversi Kayu Bulat Hutan Tanaman →
proses telaah di Dit. IPHH Ditjen PHL KLHK & BRIN

Tindak Lanjut:
▪ Percepatan MOU dan penjadwalan pembahasan Kerangka Acuan Kerja pelaksanaan riset oleh Pusat Riset
Ekologi dan Ernobiologi BRIN → mengundang APHI dan Dit. IPHH Ditjen PHL KLHK → Februari 2023
Masukan Raker APHI 2022 Dalam Hasil Sidang Komisi B :

• Untuk Bidang PHTL diperlukan penanggungjawab/PIC kegiatan untuk pelaksanaan


program kerja agar terlihat progresnya dan penyesuaian anggaran biayanya.
KOM
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) TAP
I II III IV
4 Mendorong 4.1 Mendorong anggota untuk Mendorong penerapan teknologi pengelolaan lahan gambut yangTerwujudnya implementasi pengelolaan lahan
anggota untuk menerapkan teknologi a lestari bersumber dari stakehokders kepada anggota dalam gambut lestari pada areal PBPH yang mendukung
melakukan upaya- pengelolaan lahan gambut upaya pengendalian kebakaran hutan. upaya pengendalian kebakaran hutan.
upaya yang lestari dan pengendalian Pembahasan/diskusi/FGD/Webinar dalam rangka penerapan
2
pencegahan kebakaran hutan. teknologi pengelolaan lahan gambut yang lestari dan upaya 10.000.000
kebakaran hutan b pengendalian kebakaran hutan oleh PBPH bekerjasama dengan
dan lahan melalui para pihak terkait (antara lain pelaksanaan FGD implementasi
kegiatan TMAT 0,4 oleh anggota, subsidensi, dsb)
pengelolaan lahan 4.2 Memfasilitasi anggota untuk Memfasilitasi anggota terkait implementasi kebijakan pemulihan Terjalinnya komunikasi dan kerjasama yang baik
gambut lestari melakukan kerjasama dengan ekosistem gambut pada areal kerja PBPH (penaatan TMAT, sekat antara APHI dan para pihak terkait dalam upaya
para pihak terkait untuk a kanal, revegetasi, dll) dan inventarisasi skala 1:50.000 melalui pencegahan dan pengendalian karhutla
menerapkan pengelolaan kerjasama dengan para pihak di pusat dan daerah.
lahan gambut yang lestari
dalam satu kesatuan b Inventarisasi dan monitoring pelaksanaan kegiatan pemulihan Tersedianya data dan informasi kegiatan
landscape serta melaksanakan ekositem gambut dan inventarisasi skala 1:50.000 oleh anggota pemulihan ekosistem gambut oleh anggota.
pencegahan dan pengendalian 2
10.000.000
kebakaran hutan dan lahan. Pelaksanaan verifikasi inventarsasi skala
1:50.000 di areal dapat terlaksana.

Terakomodir penyesuaian SK Pemulihan dalam


sistem SIMATAG.

4.3 Mendorong upaya secara Fasilitasi anggota dalam upaya pencegahan dan pengendalian Menurunnya hotspot serta luasan kebakaran
terpadu antara PBPH dengan kebakaran hutan dan lahan 2023 melalui kerjasama dengan hutan dan lahan di areal konsesi tahun 2023
Pemerintah Daerah dan pihak- a berbagai pihak terkait (kementerian/lembaga terkait, pemerintah
pihak terkait dalam daerah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, himpunan profesi ,
pencegahan dan pengendalian LSM dsb) 2
5.000.000
kebakaran hutan dan lahan. Mendorong anggota untuk menerapkan Teknologi Modifikasi
Cauaca (TMC) dalam rangka pencegahan dan pengendalian
b
karhutla yang dikoordinasi dengan K/L terkait (pembiayaan,
lokasi & waktu pelaksanaan)
5Mendorong 5.1 Mengupayakan pendanaan Menyiapkan dan menyampaikan usulan kepada lembaga terkait Tersusunnya usulan skema pendanaan untuk
diterbitkannya dari lembaga keuangan dan a mengenai skema pendanaan untuk PBPH Hutan Tanaman dalam PBPH Tanaman dalam kerangka multiusaha
kebijakan non lembaga keuangan untuk kerangka multiusaha kehutanan kehutanan
Pemerintah untuk pembangunan industri 1
sumber kehutanan selain Dana Pembahasan upaya-upaya pendanaan PBPH Hutan Tanaman Tersedianya sumber pendanaan untuk 5.000.000
pendanaan sektor Reboisasi (DR) b Lestari, baik dengan lembaga keuangan dalam negeri maupun mendukung pembangunan kehutanan
usaha kehutanan luar negeri
KOMT
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) AP
I II III IV
6 Mendorong 6.1 Rasionalisasi Melakukan pembahasan dan kajian mengenai pajak dan PNBP Terwujudnya kebijakan yang berpihak pada
terwujudnya pungutan terkait PBPH Hutan Tanaman dengan para pihak terkait, antara operasionalisasi yang lebih efisien serta
kebijakan yang (pajak, PNBP, lain yaitu kajian PBB Kehutanan penerapannya pada PBPH menurunnya ekonomi biaya tinggi pada
a
mengefisienkan retribusi) Hutan Tanaman agar lebih rasional dan tidak memberatkan pengelolaan PBPH
operasionalisasi anggota, pembahasan penetapan Harga Patokan dasar PNBP 1&2
58.000.000
multiusaha dengan sistem digital dll.
kehutanan agar Melakukan pendataan dan fasilitasi permasalahan dalam
mampu menjadikan b implementasi kebijakan retribusi/pungutan di daerah
industri kehutanan bekerjasama dengan pihak terkait
berdaya saing tinggi, 6.2 Memperjuang Fasilitasi anggota untuk aplikasi tata batas virtual dalam rangka Terwujudnya kebijakan dan meningkatnya
a
baik domestik kan percepatan penataan batas areal kerja anggota. efisiensi operasionalisasi usaha PBPH
maupun debirokratisasi Fasilitasi percepatan RKT 2023 self approval melalui Bimtek dengan debirokratisasi dan deregulasi
b
international dan SICAKAP secara daring dan luring
deregulasi. Fasilitasi PBPH dalam proses pengajuan perizinan
TERSUS/TUKS/Pemanfaatan Garis Pantai dan Izin Lingkungan
c (terkait dengan penyesuaian AMDAL untuk kegiatan
Multiusaha, izin Limbah B3 dan kegiatan lingkungan lainnya)
melalui pembahasan dengan K/L terkait. 1&2
25.000.000
Menginventarisasi permasalahan yang dihadapi anggota dalam
d implementasi layanan sistem online (SIPUHH, SICAKAP, SEHATI,
SIGANISHUT, SIPNBP, SIMATAG, dsb)
Pembahasan penerapan standar penilaian kinerja oleh PBPH
antara lain sertifikasi PHL, implementasi kebijakan FSC
e (perubahan cut off date 1994 menjadi Desember 2020 kaitan
remedy sosial & lingkungan), PEFC, dan PROPER Hutan
Tanaman
6.3 Memperjuang Mendorong implementasi layanan sistem online (SIPUHH, Terlaksananya koordinasi dengan berbagai
kan sistem SICAKAP terintegrasi dengan SEHATI, SIGANISHUT, SIPNBP dll) pihak terkait untuk mengurangi kendala
pelayanan a yang lebih aplikatif untuk mendukung kelancaran operasional kegiatan operasional PBPH yang
pemerintah di lapangan & fasilitasi permasalahan anggota dalam menimbulkan biaya tinggi
yang tidak implementasinya.
menimbulkan Fasilitasi anggota untuk percepatan pemenuhan GANISPH 1&2
20.000.000
ekonomi biaya b melalui penerapan pelatihan secara e-learning dan uji
tinggi kompetensi oleh LSP.
c Penyusunan kajian konversi kayu bulat hutan tanaman dan Adanya kebijakan yang mengatur nilai
besaran toleransinya kerjasama dengan BRIN dan Ditjen PHL konversi dan angka toleransi kayu yang
KLHK. lebih tepat di PBPH HT
KOMT
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) AP
I II III IV
6 Mendorong 6.5 Merumuskan pengembangan Melakukan pembahasan & kajian mengenai implementasi Terwujudnya penerapan
terwujudnya multiusaha kehutanan berupa pengembangan multiusaha kehutanan berupa kayu, HHBK, pengembangan multiusaha
kebijakan yang kayu, HHBK, bioenergi, jasa bioenergi, jasa lingkungan (a.l. pengembangan Hutan kehutanan berupa kayu, HHBK,
a
mengefisienkan lingkungan (a.l. karbon, Tanaman Energi untuk Cofiring PLTU, PLTBM, dan ekspor bioenergi, jasa lingkungan oleh
operasionalisasi ekowisata) dalam rangka produk biomass dari Hutan Tanaman) oleh PBPH Hutan anggota.
1&2
multiusaha optimalisasi pemanfaatan Tanaman. 10.000.000
kehutanan agar areal kerja pemegang PBPH. Fasilitasi konsultasi anggota terkait implementasi dan
mampu kendala pengembangan multiusaha kehutanan di areal izin
b
menjadikan PBPH Hutan Tanaman bekerjasama dengan berbagai pihak
industri kehutanan (KLHK, KADIN Indonesia dll)
berdaya saing 6.6 Implementasi kebijakan Fasilitasi penerapan pengelolaan hutan oleh PBPH yang Terimplementasinya kebijakan
tinggi, baik pengelolaan hutan yang terintegrasi hulu hilir melalui pengembangan multiusaha pengelolaan hutan yang
1
domestik maupun terintegrasi dalam kehutanan kerjasama dengan berbagai pihak (KLHK, KADIN terintegrasi hulu dan hilir. 5.000.000
international pengembangan multi usaha. Indonesia, FKMPI dll)
7 Mendorong 7.1 Mengupayakan agar hasil dari Fasilitasi pembahasan perhitungan PDB Satellite Account Terbitnya buku Satellite Account
multiusaha Perizinan Berusaha a kehutanan berdasarkan KBLI binaan dan terkait dengan Kehutanan Edisi Tahun 2022
kehutanan yang Pengolahan Hasil Hutan Kementerian LHK tahun 2022
mampu (PBPHH) termasuk dari Fasilitasi penghitungan kontribusi kawasan dan aktifitas di
Tersusunnya Tabel In - Out 1&2
8.000.000
berkontribusi besar kegiatan multiusaha dalam kawasan kehutanan terhadap PDB Nasional (Tabel I- kontribusi kawasan dan aktivitas
b
terhadap PDB, kehutanan masuk dalam PDB O) di dalam kawasan kehutanan
yang mempunyai Kehutanan terhadap PBD Nasional
daya tarik, potensi 7.2 Implementasi UUCK dan Melakukan komunikasi dan pembahasan dengan Terwujudnya implementasi
tinggi dan memiliki peraturan turunannya yang Pemerintah (regulator) dan para pihak terkait dalam rangka UUCK yang didukung kebijakan
multiplier effect didukung kebijakan finansial. a pemberian dukungan finansial untuk penerapan finansial bagi PBPH Tanaman 1
yang tinggi. pengembangan PBPH Hutan Tanaman dan kegiatan lainnya Lestari
4.500.000
dalam peningkatan kinerja PBPH Hutan Tanaman.
Sosialisasi Implementasi Multi Usaha Kehutanan
b
bekerjasama dengan KADIN
7.5 Mendorong penyederhanaan Mendorong terbitnya NSPK penyesuaian dokumen Terbitnya NSPK penyesuaian
prosedur penyesuaian lingkungan dalam proses revisi RKU multiusaha yang dokumen lingkungan kaitan
dokumen lingkungan kaitan sederhana, cepat, dan dapat diterapkan oleh PBPH Hutan percepatan revisi RKU 2
10.000.000
dengan pengajuan revisi Tanaman melalui pembahasan dengan BSI, Ditjen PHL dan multiusaha kehutanan.
RKUPH multiusaha. Ditjen PKTL KLHK
7.6 Revisi Roadmap APHI Penyusunan revisi Roadmap APHI Pembangunan Hutan Terbitnya revisi Roadmap APHI
Pembangunan Hutan Produksi Produksi Tahun 2019-2045 yang dikaitkan dengan Pembangunan Hutan Produksi
Tahun 2019-2045 yang pengembangan Hutan Tanaman melalaui penyesuaian Tahun 2019-2045 1&2
7.500.000
dikaitkan dengan penyesuaian UUCK dan regulasi turunannya.
UUCK dan regulasi turunannya.
KOMT
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) AP
I II III IV
11 Mendorong 11.1Mendorong anggota Mengkomunikasikan kepada anggota terkait untuk Terwujudnya usaha hulu dan hilir
terwujudnya usaha membangun industri mengimplementasikan kebijakan pembangunan indutri kehutanan yang terintegrasi.
hulu dan hilir pengolahan hasil hutan di di dalam areal PBPH dalam rangka peningkatan kinerja
1
kehutanan yang dalam areal PBPH melalui PBPH. 5.000.000
terintegrasi dengan implementasi UUCK dan
dukungan kebijakan peraturan turunannya.
teknis dan finansial 11.2Mendorong anggota Penguatan komunikasi dan kerjasama dengan para Terwujudnya kerjasama PBPH dengan
yang memadai. melakukan kerjasama pihak terkait (khususnya investor sebagai off taker) investor sebagai offtaker dalam upaya
1
dengan investor sebagai dalam pengembangan multiusaha kehutanan dan peningkatan kinerja PBPH yang tidak 7.500.000
off-taker. pengembangan bioenergi di areal PBPH Hutan Tanaman aktif
11.3Memfasilitasi anggota Melakukan komunikasi dengan asosiasi kehutanan Terbukanya akses pemasaran dan
untuk membuka akses melalui FKMPI dan kedutaan besar Indonesia di luar pendanaan dalam usaha
a
pemasaran dan pendanaan. negeri untuk menjalin kerjasama dalam peningkatan pemanfaatan hutan.
1
akses pemasaran dan sumber pendanaan. 6.000.000
Menyusun laporan kinerja hulu-hilir sektor usaha Tersusunnya laporan berkala kinerja
b
kehutanan setiap awal bulan hulu-hilir kehutanan
11.4Memfasilitasi terjadinya Melakukan pertemuan/pembahasan dengan Terwujudnya peningkatan PDB usaha
integrasi hulu hilir industri stakeholders terkait penerapan integrasi hulu-hilir kehutanan, yang mempunyai daya
1
pengolahan hasil hutan. dalam upaya peningkatan nilai tambah pengolahan hasiltarik, potensi tinggi dan memiliki 6.500.000
hutan multiplier effect yang tinggi
12 Mengupayakan 12.1Memfasilitasi upaya Mendorong kinerja PBPH Tidak Aktif, melalui dukungan Mengaktifkan kembali PBPH yang
terwujunya anggota yang tidak aktif konsultasi dan komunikasi dengan Pemerintah dan tidak operasional melalui
peningkatan kinerja dalam penyelesaian pendampingan anggota yang terkena kebijakan pengembangan konfigurasi bisnis
a
usaha hulu kehutanan permasalahan baik melalui pencabutan, evaluasi dan pembinaan KLHK melalui baru.
(PBPH) yang tidak pengembangan konfigurasi pemenuhan kewajiban administrasi dan realisasi 2
10.000.000
aktif. bisnis baru HHBK dan kegiatan di lapangan.
Jasling, kerjasama Melakukan pendataan PBPH tidak aktif berdasarkan
operasional/KSO, maupun b klasterisasi permasalahan yang dihadapi.
divestasi/akuisisi.
12.2Memfasilitasi dan/atau Melakukan pertemuan dengan stakeholders terkait Terwujudnya opsi-opsi sumber
memediasi sumber dalam upaya pencarian sumber pendanaan bagi PBPH pendanaan bagi PBPH yang
pendanaan bagi PBPH yang Hutan Tanaman yang mengalami kesulitan dalam mengalami kesulitan dalam finansial
1&2
mengalami kesulitan dalam finansial yang memiliki prospek (memiliki data potensi yang memiliki prospek dan pasar. 5.000.000
finansial yang memiliki pengembangan multiusaha) dan pasar.
prospek dan pasar.

218.000.000
Pembagian PIC Penanganan Isu Strategis Bidang PHTL

1. Fasilitasi integrase SICAKAP → SIPASHUT : Pak Sudianto dan Pak Budianto

2. MUK/dokumen lingkungan → implementasi UUCK, khususnya SE 6: Pak Amin S + Pak Djunaidi Nur

3. Penyusunan RPP pengganti P.12 tahun 2014: Pak Fauzan

4. Pendampingan PBPH anggota masuk lampiran II dan III: Pak Warso

5. Perjuangan kajian PBB Kehutanan: Pak Bahrizal

6. Fasilitasi percepatan penyelesaian (membantu Pemerintah) terkait keterlanjuran skema 110A dan 110B:
Pak Helmi + Pak Bahrizal

7. Implementasi Tata Batas Virtul: Bu Anna

8. Kajian konversi kayu bulat: Pak Bambang P


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai