31 Januari 2023
PERBANDINGAN KINERJA SEKTOR KEHUTANAN (BERDASAR PRODUK)
TAHUN 2021 DAN 2022
Desember
No Uraian Perubahan Keterangan
2021 2022
Hulu Kehutanan
1 Hutan Alam
450.000.000
400.000.000
350.000.000
300.000.000
250.000.000
200.000.000
150.000.000
100.000.000
50.000.000
-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
2021 2022
Panel Veneer Woodworking Paper Pulp Furniture
▪ Saat ini SICAKAP dalam proses transformasi → menjadi SIPASHUT (Sistem Pengendalian Usaha
Pemanfaatan Hutan)
▪ Format dalam SIPASHUT akan diubah → RKUPH & RKTPH Multiusaha Kehutanan, pelibatan APHI
dalam proses pembahasan dengan Dit. PUPH Ditjen PHL KLHK 13 – 14 Januari 2023.
▪ Progres input RKUPH per 25 Januari 2023 melalui SICAKAP → sudah input 477 PBPH, proses input 27
PBPH, dan belum input 133 PBPH (total 637 PBPH)
▪ Progres input RKTPH 2023 self-approval per 25 Januari 2023 melalui SICAKAP→ sudah input 251
PBPH, proses input 103 PBPH dan belum input 283 PBPH (total 637 PBPH)
▪ Khusus untuk RE yang belum bisa ajukan RKTPH Self-approval karena kendala validasi RKUPH →
RKTPH Self- Approval dilakukan secara manual dan dilaporkan.
Tindak lanjut :
▪ Fasilitasi percepatan RKTPH 2023 self approval & perubahan format menjadi RKUPH & RKTPH MUK →
pembahasan dan sosialisasi kepada anggota kerjasama dengan Dit. PUPH KLHK
▪ Mendorong percepatan integrasi SICAKAP/SIPASHUT, SEHATI, E-Monev, SIPUHH untuk proses
pelaporan kinerja realisasi secara periodik oleh PBPH.
1. Implementasi UU Cipta Kerja dan Turunannya (-2)
❑ Multiusaha Kehutanan
▪ Terbit Surat Edaran MenteriLHK Nomor: SE.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2022 tanggal 23
Desember 2022 tentang Persetujuan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan Multiusaha
Kehutanan
1. Tanpa perubahan atau penyesuaian Dokumen Lingkungan → Tidak berdampak penting, tidak
mengubah bentang alam, tidak menggunakan hutan tutupan alami, kegiatan usaha untuk
pemulihan lingkungan, dan agroforestry pola kemitraan kehutanan
2. Dengan perubahan atau penyesuaian Dokumen Lingkungan → Menimbulkan dampak penting
seperti merubah bentang alam dan/atau menurunkan tutupan hutan alami dapat diterbitkan
dengan:
a) Persetujuan prinsip digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan persiapan
Multiusaha Kehutanan.
b) Perubahan atau penyesuaian dokumen lingkungan diselesaikan dalam waktu paling lambat 1
(satu) tahun.
▪ Pembahasan APHI dengan Dit. PUPH KLHK 12 Januari 2023 → implementasi SE MenLHK No.
06/2022 → 4 PBPH yang telah memperoleh arahan penyesuaian dokumen lingkungan akan
diproses dengan SE 06/2022 oleh Ditjen PHL KLHK → penjadwalan sosialisasi SE 6/2022 kepada
PBPH
▪ Dalam proses penyiapan tipologi usulan RKUPH MUK sesuai SE No 6/2022 → sebagai acuan bagi
Penelaah atas permohonan RKUPH MUK oleh PBPH.
1. Implementasi UU Cipta Kerja dan Turunannya (-3)
Tindak Lanjut
• Pemegang PBPH diminta menyampaikan data kegiatan non kehutanan yang telah terbangun di
dalam areal kerja PBPH (data spasial dan non spasial) kepada KLHK
• Monitoring proses penyelesaian kegiatan yang telah terbangun dalam kawasan hutan melalui
skema 110A dan 110B
• Ditjen PHL sedang identifikasi usulan lokasi uji coba berdasarkan hasil inver PHL, PKTL, dan
Gakum
2. Revisi PP No.12 Tahun 2014 tentang PNBP Kehutanan
▪ Revisi PP No. 12 Tahun 2014 → RPP tentang Jenis dan Tarif Atas PNBP yang Berlaku Pada
KLHK) telah dibahas antara KLHK dan Kemenkeu 18 Januari 2023
▪ Perubahan mendasar dalam RPP:
1. Tarif DP dalam Rupiah → persentase tertentu X Harga Patokan
2. Dasar penetapan Harga Patokan untuk tanaman budidaya → di tempat pengumpulan
hasil hutan (sebelumnya rata-rata nilai tegakan)
3. Penetapan tarif DR untuk kayu tumbuh alami → tidak berdasarkan pembagian wilayah
(hanya kelompok jenis dan sortimen)
▪ Proses Rancangan PerMenLHK tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan Untuk
Perhitungan PNBP Pemanfaatan Hutan → pembahasan APHI dengan Dit. IPHH KLHK 11
Januari 2022, internal APHI 18 Januari 2022, pembahasan dengan anggota 24 Januari 2023,
dan pembahasan antara APHI dengan IPHH pada 26 Januari 2023.
Tindak lanjut :
▪ Monitoring dan konsultasi untuk percepatan penerbitan revisi PP No. 12 Tahun 2014→ target
Februari 2023
▪ Proses pembahasan sistem digital untuk penetapan Harga Patokan (SIPATOK) sebagai dasar
perhitungan besaran PNBP→ penetapan Angka Koefisien, simulasi dan ujicoba SIPATOK per
regional → pembahasan dengan KLHK 26 Jan 2023 & target pemberlakuan 1 Juli 2023
3. Fasilitasi Peningkatan Kinerja PBPH Tidak Aktif (-1)
▪ Surat APHI kepada Dirjen PHL KLHK No. 959/DP-APHI/X/2022 tgl 19 Oktober 2022 tentang Permohonan
Perpanjangan Waktu Pemenuhan Komitmen PBPH (Lampiran II & III SK MenLHK No. 01 Tahun 2022)
▪ Progres PBPH masuk Lampiran II SK MenLHK No. 01 Tahun 2022 sebanyak 38 PBPH :
1. Sebanyak 2 PBPH masa izin telah berakhir.
2. Sebanyak 36 PBPH diberikan SK Penertiban & Penataan PBPH selama 6 bulan, tindak lanjut :
▪ 16 PBPH telah dicabut
▪ 20 PBPH diberi waktu pemenuhan komitmen → 3 unit diusulkan dicabut (1 PBPH-HT), 1 unit
dalam telaahan dan 16 unit diberikan SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH (9
PBPH-HT).
▪ Progres PBPH masuk Lampiran III SK MenLHK No. 01 Tahun 2022 sebanyak 37 PBPH:
1. Sebanyak 2 PBPH telah berakhir masa izinnya
2. Sebanyak 1 PBPH diusulkan dicabut
3. Sebanyak 34 PBPH diberikan SK Penertiban & Penataan PBPH selama 6 bulan, tindak lanjut:
▪ 2 PBPH diberikan SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH (1 PBPH-HT non anggota)
▪ 24 PBPH diberikan Surat Dirjen PHL perpanjangan pemenuhan komitmen selama 6 bulan
▪ 2 PBPH sedang dalam telaahan
▪ 6 PBPH diusulkan dicabut (5 PBPH-HT anggota)
3. Fasilitasi Peningkatan Kinerja PBPH Tidak Aktif (-2)
▪ Substansi SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH kepada 16 PBPH yang masuk dalam
Lampiran II dan 2 PBPH yang masuk Lampiran III SK MenLHK No. 01 Tahun 2022:
- Memulihan kegiatan PBPH sesuai luasan izin.
- Melaksanakan kewajiban sesuai SK PBPH, SK Penertiban dan Penataan PBPH, dan kewajiban
lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
▪ Substansi Surat Dirjen PHL KHL mengenai Perpanjangan Pemenuhan Komitmen selama 6 bulan :
- Perpanjangan pemenuhan komitmen selama 6 bulan sejak berakhirnya SK MenLHK tentang
Penertiban dan Penataan dengan kewajiban pemenuhan komitmen kegiatan sesuai SK tersebut.
- Pelaporan progres pemenuhan komitmen secara periodik kepada Dirjen PHL cq Direktur PUPH.
- Apabila tidak memenuhi komitmen akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Tindak Lanjut:
▪ Monitoring penerbitan & implementasi SK MenLHK tentang Pemulihan Kegiatan PBPH & Surat Dirjen
PHL KLHK tentang Perpanjangan Pemenuhan Komitmen
▪ Pendampingan dan fasilitasi PBPH yang mendapat surat pembinaan dari Dit. PUPH Ditjen PHL KLHK
tahun 2022 → upaya peningkatan kinerja PBPH
4. Fasilitasi Pemenuhan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan/GANISPH
▪ Pemenuhan GANISPH → uji kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Diklat GANISPH
berbasis kompetensi secara e-learning.
▪ Surat APHI No. 1127/Setjen-APHI/XII/2022 tgl 21 Desember 2022 tentang Permohonan Perpanjangan
Waktu GANISPH → terbit surat Direktorat Iuran dan Penatausahaan Hasil Hutan No.
1263/IPHH/PHH/HPL.4/12/2022 tgl 27 Desember 2022 tentang Pembaruan Masa Berlaku Register
GANISPH merespon surat APHI → masa register GANISPH yang akan habis 2023 diperpanjang 6 bulan
secara otomatis melalui SIGANISHUT.
▪ Tahun 2023 pelaksanaan Diklat GANISPH Perencanaan Hutan berbasis kompetensi secara full e-learning
kerjasama APHI dengan Pusdiklat SDM & Ditjen PHL KLHK sebanyak 35 orang dari 14 provinsi → 25
Januari – 14 Maret 2023
▪ Progres GANISPH per 25 Januari 2023 :
1. Total GANISPH sebanyak 17.817 : sedang dalam penugasan 13.969 dan tidak dalam penugasan 3.848
2. Penerbitan sertifikat oleh LSP sebanyak 3.100 kualifikasi.
Tindak lanjut :
▪ Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Ujikom GANISPH oleh LSP di daerah → evaluasi pencapaian
pemenuhan GANISPH Tahun 2023
▪ Pelaksanaan pelatihan asesor peserta dari Komda APHI oleh LSP → Februari 2023
5. PBB Sektor Kehutanan
▪ Proses penyusunan kajian PBB Sektor Kehutanan oleh Tim Tax Centre UI → kerjasama APHI
dengan Direktorat IPHH Ditjen PHL KLHK → tata waktu kajian Januari – Maret 2023
▪ Dukungan data dan informasi untuk penyusunan kajian PBB Kehutanan → anggota APHI dan
Dit. IPHH Ditjen PHL KLHK
▪ Perjanjian kerjasama penyusunan kajian telah ditandatangani antara Direktur IPHH Ditjen PHL
KLHK dan Ketua Tax Centre Fakultas Ilmu Administrasi UI → 2 Januari 2023
Tindak Lanjut:
▪ Percepatan MOU dan penjadwalan pembahasan Kerangka Acuan Kerja pelaksanaan riset oleh Pusat Riset
Ekologi dan Ernobiologi BRIN → mengundang APHI dan Dit. IPHH Ditjen PHL KLHK → Februari 2023
Masukan Raker APHI 2022 Dalam Hasil Sidang Komisi B :
4.3 Mendorong upaya secara Fasilitasi anggota dalam upaya pencegahan dan pengendalian Menurunnya hotspot serta luasan kebakaran
terpadu antara PBPH dengan kebakaran hutan dan lahan 2023 melalui kerjasama dengan hutan dan lahan di areal konsesi tahun 2023
Pemerintah Daerah dan pihak- a berbagai pihak terkait (kementerian/lembaga terkait, pemerintah
pihak terkait dalam daerah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, himpunan profesi ,
pencegahan dan pengendalian LSM dsb) 2
5.000.000
kebakaran hutan dan lahan. Mendorong anggota untuk menerapkan Teknologi Modifikasi
Cauaca (TMC) dalam rangka pencegahan dan pengendalian
b
karhutla yang dikoordinasi dengan K/L terkait (pembiayaan,
lokasi & waktu pelaksanaan)
5Mendorong 5.1 Mengupayakan pendanaan Menyiapkan dan menyampaikan usulan kepada lembaga terkait Tersusunnya usulan skema pendanaan untuk
diterbitkannya dari lembaga keuangan dan a mengenai skema pendanaan untuk PBPH Hutan Tanaman dalam PBPH Tanaman dalam kerangka multiusaha
kebijakan non lembaga keuangan untuk kerangka multiusaha kehutanan kehutanan
Pemerintah untuk pembangunan industri 1
sumber kehutanan selain Dana Pembahasan upaya-upaya pendanaan PBPH Hutan Tanaman Tersedianya sumber pendanaan untuk 5.000.000
pendanaan sektor Reboisasi (DR) b Lestari, baik dengan lembaga keuangan dalam negeri maupun mendukung pembangunan kehutanan
usaha kehutanan luar negeri
KOMT
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) AP
I II III IV
6 Mendorong 6.1 Rasionalisasi Melakukan pembahasan dan kajian mengenai pajak dan PNBP Terwujudnya kebijakan yang berpihak pada
terwujudnya pungutan terkait PBPH Hutan Tanaman dengan para pihak terkait, antara operasionalisasi yang lebih efisien serta
kebijakan yang (pajak, PNBP, lain yaitu kajian PBB Kehutanan penerapannya pada PBPH menurunnya ekonomi biaya tinggi pada
a
mengefisienkan retribusi) Hutan Tanaman agar lebih rasional dan tidak memberatkan pengelolaan PBPH
operasionalisasi anggota, pembahasan penetapan Harga Patokan dasar PNBP 1&2
58.000.000
multiusaha dengan sistem digital dll.
kehutanan agar Melakukan pendataan dan fasilitasi permasalahan dalam
mampu menjadikan b implementasi kebijakan retribusi/pungutan di daerah
industri kehutanan bekerjasama dengan pihak terkait
berdaya saing tinggi, 6.2 Memperjuang Fasilitasi anggota untuk aplikasi tata batas virtual dalam rangka Terwujudnya kebijakan dan meningkatnya
a
baik domestik kan percepatan penataan batas areal kerja anggota. efisiensi operasionalisasi usaha PBPH
maupun debirokratisasi Fasilitasi percepatan RKT 2023 self approval melalui Bimtek dengan debirokratisasi dan deregulasi
b
international dan SICAKAP secara daring dan luring
deregulasi. Fasilitasi PBPH dalam proses pengajuan perizinan
TERSUS/TUKS/Pemanfaatan Garis Pantai dan Izin Lingkungan
c (terkait dengan penyesuaian AMDAL untuk kegiatan
Multiusaha, izin Limbah B3 dan kegiatan lingkungan lainnya)
melalui pembahasan dengan K/L terkait. 1&2
25.000.000
Menginventarisasi permasalahan yang dihadapi anggota dalam
d implementasi layanan sistem online (SIPUHH, SICAKAP, SEHATI,
SIGANISHUT, SIPNBP, SIMATAG, dsb)
Pembahasan penerapan standar penilaian kinerja oleh PBPH
antara lain sertifikasi PHL, implementasi kebijakan FSC
e (perubahan cut off date 1994 menjadi Desember 2020 kaitan
remedy sosial & lingkungan), PEFC, dan PROPER Hutan
Tanaman
6.3 Memperjuang Mendorong implementasi layanan sistem online (SIPUHH, Terlaksananya koordinasi dengan berbagai
kan sistem SICAKAP terintegrasi dengan SEHATI, SIGANISHUT, SIPNBP dll) pihak terkait untuk mengurangi kendala
pelayanan a yang lebih aplikatif untuk mendukung kelancaran operasional kegiatan operasional PBPH yang
pemerintah di lapangan & fasilitasi permasalahan anggota dalam menimbulkan biaya tinggi
yang tidak implementasinya.
menimbulkan Fasilitasi anggota untuk percepatan pemenuhan GANISPH 1&2
20.000.000
ekonomi biaya b melalui penerapan pelatihan secara e-learning dan uji
tinggi kompetensi oleh LSP.
c Penyusunan kajian konversi kayu bulat hutan tanaman dan Adanya kebijakan yang mengatur nilai
besaran toleransinya kerjasama dengan BRIN dan Ditjen PHL konversi dan angka toleransi kayu yang
KLHK. lebih tepat di PBPH HT
KOMT
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) AP
I II III IV
6 Mendorong 6.5 Merumuskan pengembangan Melakukan pembahasan & kajian mengenai implementasi Terwujudnya penerapan
terwujudnya multiusaha kehutanan berupa pengembangan multiusaha kehutanan berupa kayu, HHBK, pengembangan multiusaha
kebijakan yang kayu, HHBK, bioenergi, jasa bioenergi, jasa lingkungan (a.l. pengembangan Hutan kehutanan berupa kayu, HHBK,
a
mengefisienkan lingkungan (a.l. karbon, Tanaman Energi untuk Cofiring PLTU, PLTBM, dan ekspor bioenergi, jasa lingkungan oleh
operasionalisasi ekowisata) dalam rangka produk biomass dari Hutan Tanaman) oleh PBPH Hutan anggota.
1&2
multiusaha optimalisasi pemanfaatan Tanaman. 10.000.000
kehutanan agar areal kerja pemegang PBPH. Fasilitasi konsultasi anggota terkait implementasi dan
mampu kendala pengembangan multiusaha kehutanan di areal izin
b
menjadikan PBPH Hutan Tanaman bekerjasama dengan berbagai pihak
industri kehutanan (KLHK, KADIN Indonesia dll)
berdaya saing 6.6 Implementasi kebijakan Fasilitasi penerapan pengelolaan hutan oleh PBPH yang Terimplementasinya kebijakan
tinggi, baik pengelolaan hutan yang terintegrasi hulu hilir melalui pengembangan multiusaha pengelolaan hutan yang
1
domestik maupun terintegrasi dalam kehutanan kerjasama dengan berbagai pihak (KLHK, KADIN terintegrasi hulu dan hilir. 5.000.000
international pengembangan multi usaha. Indonesia, FKMPI dll)
7 Mendorong 7.1 Mengupayakan agar hasil dari Fasilitasi pembahasan perhitungan PDB Satellite Account Terbitnya buku Satellite Account
multiusaha Perizinan Berusaha a kehutanan berdasarkan KBLI binaan dan terkait dengan Kehutanan Edisi Tahun 2022
kehutanan yang Pengolahan Hasil Hutan Kementerian LHK tahun 2022
mampu (PBPHH) termasuk dari Fasilitasi penghitungan kontribusi kawasan dan aktifitas di
Tersusunnya Tabel In - Out 1&2
8.000.000
berkontribusi besar kegiatan multiusaha dalam kawasan kehutanan terhadap PDB Nasional (Tabel I- kontribusi kawasan dan aktivitas
b
terhadap PDB, kehutanan masuk dalam PDB O) di dalam kawasan kehutanan
yang mempunyai Kehutanan terhadap PBD Nasional
daya tarik, potensi 7.2 Implementasi UUCK dan Melakukan komunikasi dan pembahasan dengan Terwujudnya implementasi
tinggi dan memiliki peraturan turunannya yang Pemerintah (regulator) dan para pihak terkait dalam rangka UUCK yang didukung kebijakan
multiplier effect didukung kebijakan finansial. a pemberian dukungan finansial untuk penerapan finansial bagi PBPH Tanaman 1
yang tinggi. pengembangan PBPH Hutan Tanaman dan kegiatan lainnya Lestari
4.500.000
dalam peningkatan kinerja PBPH Hutan Tanaman.
Sosialisasi Implementasi Multi Usaha Kehutanan
b
bekerjasama dengan KADIN
7.5 Mendorong penyederhanaan Mendorong terbitnya NSPK penyesuaian dokumen Terbitnya NSPK penyesuaian
prosedur penyesuaian lingkungan dalam proses revisi RKU multiusaha yang dokumen lingkungan kaitan
dokumen lingkungan kaitan sederhana, cepat, dan dapat diterapkan oleh PBPH Hutan percepatan revisi RKU 2
10.000.000
dengan pengajuan revisi Tanaman melalui pembahasan dengan BSI, Ditjen PHL dan multiusaha kehutanan.
RKUPH multiusaha. Ditjen PKTL KLHK
7.6 Revisi Roadmap APHI Penyusunan revisi Roadmap APHI Pembangunan Hutan Terbitnya revisi Roadmap APHI
Pembangunan Hutan Produksi Produksi Tahun 2019-2045 yang dikaitkan dengan Pembangunan Hutan Produksi
Tahun 2019-2045 yang pengembangan Hutan Tanaman melalaui penyesuaian Tahun 2019-2045 1&2
7.500.000
dikaitkan dengan penyesuaian UUCK dan regulasi turunannya.
UUCK dan regulasi turunannya.
KOMT
Tata Waktu (Triwulan)
No GBK Rencana Strategis Program Kerja/ Kegiatan Output RKA 2023 (Rp) AP
I II III IV
11 Mendorong 11.1Mendorong anggota Mengkomunikasikan kepada anggota terkait untuk Terwujudnya usaha hulu dan hilir
terwujudnya usaha membangun industri mengimplementasikan kebijakan pembangunan indutri kehutanan yang terintegrasi.
hulu dan hilir pengolahan hasil hutan di di dalam areal PBPH dalam rangka peningkatan kinerja
1
kehutanan yang dalam areal PBPH melalui PBPH. 5.000.000
terintegrasi dengan implementasi UUCK dan
dukungan kebijakan peraturan turunannya.
teknis dan finansial 11.2Mendorong anggota Penguatan komunikasi dan kerjasama dengan para Terwujudnya kerjasama PBPH dengan
yang memadai. melakukan kerjasama pihak terkait (khususnya investor sebagai off taker) investor sebagai offtaker dalam upaya
1
dengan investor sebagai dalam pengembangan multiusaha kehutanan dan peningkatan kinerja PBPH yang tidak 7.500.000
off-taker. pengembangan bioenergi di areal PBPH Hutan Tanaman aktif
11.3Memfasilitasi anggota Melakukan komunikasi dengan asosiasi kehutanan Terbukanya akses pemasaran dan
untuk membuka akses melalui FKMPI dan kedutaan besar Indonesia di luar pendanaan dalam usaha
a
pemasaran dan pendanaan. negeri untuk menjalin kerjasama dalam peningkatan pemanfaatan hutan.
1
akses pemasaran dan sumber pendanaan. 6.000.000
Menyusun laporan kinerja hulu-hilir sektor usaha Tersusunnya laporan berkala kinerja
b
kehutanan setiap awal bulan hulu-hilir kehutanan
11.4Memfasilitasi terjadinya Melakukan pertemuan/pembahasan dengan Terwujudnya peningkatan PDB usaha
integrasi hulu hilir industri stakeholders terkait penerapan integrasi hulu-hilir kehutanan, yang mempunyai daya
1
pengolahan hasil hutan. dalam upaya peningkatan nilai tambah pengolahan hasiltarik, potensi tinggi dan memiliki 6.500.000
hutan multiplier effect yang tinggi
12 Mengupayakan 12.1Memfasilitasi upaya Mendorong kinerja PBPH Tidak Aktif, melalui dukungan Mengaktifkan kembali PBPH yang
terwujunya anggota yang tidak aktif konsultasi dan komunikasi dengan Pemerintah dan tidak operasional melalui
peningkatan kinerja dalam penyelesaian pendampingan anggota yang terkena kebijakan pengembangan konfigurasi bisnis
a
usaha hulu kehutanan permasalahan baik melalui pencabutan, evaluasi dan pembinaan KLHK melalui baru.
(PBPH) yang tidak pengembangan konfigurasi pemenuhan kewajiban administrasi dan realisasi 2
10.000.000
aktif. bisnis baru HHBK dan kegiatan di lapangan.
Jasling, kerjasama Melakukan pendataan PBPH tidak aktif berdasarkan
operasional/KSO, maupun b klasterisasi permasalahan yang dihadapi.
divestasi/akuisisi.
12.2Memfasilitasi dan/atau Melakukan pertemuan dengan stakeholders terkait Terwujudnya opsi-opsi sumber
memediasi sumber dalam upaya pencarian sumber pendanaan bagi PBPH pendanaan bagi PBPH yang
pendanaan bagi PBPH yang Hutan Tanaman yang mengalami kesulitan dalam mengalami kesulitan dalam finansial
1&2
mengalami kesulitan dalam finansial yang memiliki prospek (memiliki data potensi yang memiliki prospek dan pasar. 5.000.000
finansial yang memiliki pengembangan multiusaha) dan pasar.
prospek dan pasar.
218.000.000
Pembagian PIC Penanganan Isu Strategis Bidang PHTL
2. MUK/dokumen lingkungan → implementasi UUCK, khususnya SE 6: Pak Amin S + Pak Djunaidi Nur
6. Fasilitasi percepatan penyelesaian (membantu Pemerintah) terkait keterlanjuran skema 110A dan 110B:
Pak Helmi + Pak Bahrizal