Anda di halaman 1dari 17

KEGIATAN 4

A. Judul
Pengukuran Komposisi Tubuh Manusia
B. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran komposisi tubuh secara tepat dan
mandiri.
C. Dasar Teori
1. Pengertian Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah proporsi relatif jaringan lemak dan jaringan bebas lemak
dalam tubuh. Melalui pengukuran komposisi tubuh, dapat diketahui apakah terdapat
kelebihan lemak dalam tubuh. Kelebihan lemak tubuh (excessbody fat), terutama
kelebihan lemak yang berlokasi di sentral sekitar abdomen berhubungan dengan
hipertensi, sindroma metabolik, diabetes mellitus tipe 2, stroke, penyakit
kardiovaskular, dan dislipidemia (American Associacion of Clinical Endorinologis,
2018).
Menurut team Teaching (2021), Tubuh Manusia terdiri dari berbagai unsur
kimiawi. Berdasrkan analisis kimia mayat yang dilakukan antara lain Mitchell dkk,
Widdowson dkk, Forbes dkk secara garis besar tubuh manusia terdiri dari:
a. Air merupakan komponen terbesar
b. Lemak
c. Protein
d. Mineral
2. Lemak
a. Pengertian Lemak
Lemak merupakan suatu senyawa organik hidrofobik yang tidak bisa larut dalam
air (Campbell Neil, 2018).
Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan pelarut khusus lemak seperti
Choloroform. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1 molekul gliserol serta
3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai Hidrokarbon dan juga gugus
Karboksil. Molekul gilserol mempunyai 3 gugus Hidroksil serta pada tiap gugus
hidroksil tersebut dapat berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak, (Campbell
Neil, 2018).
b. Fungsi Lemak
Fungsi lemak pada tubuh manusia cadangan energi, bantalan, dan pelindung
berbagai organ penting, menjaga bentuk dan suhu tubuh, dan membantu penyerapan
vitamin A, D, E, K. Sementara fungsi lemak dalam makanan, yaitu untuk
menghasilkan kalori, menyebabkan rasa enak, dapat mengikat vitamin, mengandung
asam lemak esensial, dan menghasilkan aroma dan bau tertentu, (Yuspa Hanum,
2019).
c. Jenis-jenis Lemak
Lemak merupakan golongan senyawa-senyawa yang tidak larut baik dalam air
atau larutan yang mengandung campuran air, tetapi lemak larut dalam pelarut organik
seperti heksan. Beberapa senyawa yang termasuk dalam kelompok lemak antara lain
fosfolipida, glikolipida, asam lemak bebas dan trigliserida. Fosfolipida terdiri dari
satu molekul gliserol yangberikatan dengan dua molekul asam lemak dan satu gugus
fosfat. Glikolipida adalah jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam hijauan.
Glikolipida terdiri dari satu molekul gliserol berikatan dengan dua molekul asam
lemak dan satu atau dua molekul gula seperti galaktosa. Trigliserida adalah jenis
lemak yang paling banyak dijumpai dalam serealia, bijian yang mengandung minyak.
Trigliserida terdiri dari satu molekul gliserol yang berikatan dengan tiga molekulasam
lemak (Yuspa Hanum, 2019).
3. Air
a. Pengertian Air
Air merupakan komponen utama pada tubuh manusia. Pada orang dewasa, air
menyumbang sebanyak 60% berat badan total, dan persentase tersebut lebih tinggi
pada bayi, yaitu mencapai 75% (Roth, 2011). Di dalam tubuh, air memegang peranan
penting, yaitu sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut,
pelumas dan bantalan, media transportasi dan sebagai media eliminasi toksin dan
produk sisa metabolisme (Yuspa Hanum, 2019).
b. Manfaat Air
Manfaat Air Putih Bagi KesehatanBagi manusia air minum merupakan kebutuhan
utama untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci, kakus dan dalam produksi
pangan, mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan melalui air saat
manusia memanfaatkannya, maka untuk memutuskan penularan penyakit tersebut
diperlukan sistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik bagi manusia.
Air juga digunakan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan oleh tubuh.
Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh darah yang berada
disekitar alveoli. Disamping itu, transportasi zat –zat makanan dalam tubuh semuanya
dalam bentuk larutan dengan pelarut air (Yuspa Hanum, 2019).
Air dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan metabolisme
dan fisiologi tubuh. Air juga berguna untuk melarutkan dan mengolah sari makanan
agar cepat dicerna. Komponen sel terbanyak dalam tubuh manusia terdiri dari air,
maka jika kekurangan air, sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan
baik, (Kemenkes RI, 2018).
c. Dampak kurang konsumsi air
Dampak Kurang Konsumsi Air Minum pada Remaja Kadar air dalam tubuh harus
selalu seimbang pada kadar normalnya. Bila terjadi suatu keadaan dimana kadar air di
dalam tubuh turun dari kadar yang seharusnya, maka tubuh secara langsung akan
meminta penggantian kadar air yang hilang (Kemenkes RI, 2018).
Rasa haus merupakan tanda alami dari tubuh yang mengindikasikan bahwa tubuh
memerlukan tambahan cairan. Haus melibatkan beberapa respon tubuh yaitu mulut,
hipotalamus dan syaraf. Ketika asupan cairan tubuh tidak mencukupi, darah menjadi
lebih pekat, mulut kering dan hipotalamus akan memberi signal untuk segera Salah
satu akibat kekurangan asupan air minum adalah dehidrasi, (Kemenkes RI, 2018).
Dehidrasi berarti kekurangan cairan tubuh oleh karena jumlah cairan yang keluar
lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk, ini bisa menyerang siapa saja dari
anak kecil, lansia, dewasa dan terutama remaja. Kurangnya konsumsi air minum pada
remaja menjadi masalah gizi karena remaja rentan mengalami dehidrasi yang
disebabkan oleh banyaknya aktifitas fisik yang menguras tenaga dan cairan tubuh.
Usia remaja merupakan aktualisasi diri atau proses pencarian jati diri, maka tidak
heran banyak remaja-remaja yang memiliki aktifitas yang tinggi. Dehidrasi adalah
suatu keadaan kehilangan cairan sehingga mengganggu fungsi normal organ-organ
tubuh. Dehidrasi karena keluaran air berlebihan biasanya disebabkan oleh diare atau
peningkatan aktivitas fisik. Pada aktivitas fisik biasa, tubuh kehilangan air sebanyak
2,5 liter per hari. Sebagian besar (yakni sekitar 60%) dikeluarkan melalui air seni.
Pada peningkatan aktivitas fisik, misalnya saat berolahraga, tubuh kehilangan air
hingga mencapai 1 -2 liter per jam. Sebagian besar (yakni sekitar 95%) dikeluarkan
melalui keringat. Demikianlah pengeluaran air dari tubuh memang terjadi melalui
urine (air kencing), feses, keringat dan pernafasan (Kemenkes RI, 2018).
d. Fungsi Air
1) Pelarut dan Alat Angkut Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi
berupa monosakarida, asamamino, lemak, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain
yang diperlukan tubuh seperti oksigen, dan hormon-hormon. Zat-zat gizi dan hormon
ini dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Di samping itu air, sebagai pelarut
mengangkut sisa metabolisme, termasuk karbon dioksida dan ureum untuk
dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, kulit, dan ginjal.
2) Katalisator Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologis dalam
sel, termasuk dalam saluran cerna. Air diperlukan pula untuk menghidrolisis zat-zat
yang kompleks menjadi lebih sederhana, sehingga lebih mudah diserap tubuh.
3) Pelumas Air berperan sebagai pelumas dalam proses pencernaan dan proses-
proses lain dalam tubuh. Air dalam cairan saliva membantu untuk mengunyah dan
menelan. Air terkandung dalam cairan-cairan pencernaan lain yang menunjang
gerakan seluruh sistem pencernaan. Cairan-cairan disekitar persendian, bola mata,
dan bagian tubuh lain membantu untuk melancarkan gerakan-gerakan organ tubuh.
4) Fasilisator Pertumbuhan Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk
pertumbuhan. Dalam hal ini air berperan sebagai zat pembangun
5) Pengatur Suhu Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang
peranan dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh.Sebagian panas yang
dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh
pada 37°c.Suhu ini paling cocok untuk bekerjanya enzim di dalam tubuh. Kelebihan
panas yang diperoleh dari metabolisme energiperlu segera disalurkan keluar.
Sebagian besar pengeluaran kelebihan panas ini dilakukan melalui penguapan air dari
permukaan tubuh (keringat).
4. Protein
a. Pengertian Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian teibesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima
di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di
dalam jaringan lain, dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut
zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping
itu, asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar
koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan
, (Cerika Rismayanthi, 2018)
b. Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
serta memelihara sel-sel clan jaringan tubuh. Protein yang dibentuk dengan hanya
menggunakan satu polipeptida dinamakan sebagai protein monomerik dan yang
dibentuk oleh beberapa polipeptida contohnya hemoglobin pula dikenali sebagai
protein multimerik. Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor, (Cerika Rismayanthi, 2018).
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan
virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti inisalnya protein yang
membenaik batang dan sendi sitosbeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotroj). Protein mempakan salali saai
dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipida, dan polinukleotida, yang
mempakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein mempakan salah satu
molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jons
Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi
genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan
sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosoma. Sampai tahap ini, protein
masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Dalam kefiidupan, protein memegang peranan yang penting, proses kimia dalam
tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim yang berflingsi sebagai
biokatalis. Di samping itu, hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau eritrosit
yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh
adalah salah satu jenis protein. Demikian pula zat-zat yang berperan tintuk melawan
bakteri penyakit atau disebut antigen, juga suatu protein, (Cerika Rismayanthi, 2018).
c. Kelebihan dan Kekurangan Protein
Setiap orang yang terlalu banyak mengkonsumsi protein, akan lebili sering
kencing karena protein di dalam badan dicema menjadi urea, suatu senyawa dalam
bentuk sisa yang fraais dibuang melalui urine. Terlalu sering ke toilet akan kurang
menyenangkan karena mengganggu latihan, apalagi kalau sedang dalam kompetisi.
Terlalu banyak atau sering kencing meaipiikan pula beban berat ginjal dan
meningkatkan risiko terhadap dehidrasi atau kekurangan cairan,Begitupun jika
manusia kekurangan protein akan mengalami lelah,lemas dan rasa lapar dan akan
menurunkan sistem kekebalan tubuh, (Cerika Rismayanthi, 2018).
5. Pembagian Komposisi Tubuh
Menurut Team Teaching (2021), WHO dalam buku Physical status, The use and
interpretation membagi komposisi tubuh ke dalam 5 tingkatan yaitu:
a. Tingkat atom yang terdiri dari oksigen, hidrogen, karbon dan lain-lain (Nitrogen,
kalsium, Phospor, dan mineral lain)
b. Tingkat molekul terdiri dari air, lemak, protein dll (glikogen dan mineral)
c. Tingkat sel dibagi dalam massal sel, cairan ekstra sel (CES) dan padatan ekstra sel
(PES)
d. Tingkat jaringan dikelompokkan menjadi otot skeletal, jaringan adiposa, tulang,
darah dll (organ dalam )
e. Tubuh manusia
6. Manfaat Pengukuran Komposisi Tubuh
Menurut Team Teaching (2021), Manfaat Pengukuran komposisi tubuh:
a. Untuk mengidentifikasi resiko kesehatan klien dikaitkan dengan rendah/tingginya
lemak tubuh.
b. Untuk mengidentifikasi resiko kesehatan klien sehubungan dengan kelebihan
lemak dalam rongga perut.
c. Untuk meningkatkan pengertian klien tentang resiko kesehatan yang dikaitkan
dengan rendah/tingginya lemak tubuh.
d. Untuk pemantauan perubahan komposisi tubuh dikaitkan dengan penyakit tertentu.
e. Menilai efektifitas intervensi gizi dan olahraga dalam rangka mengubah komposisi
tubuh.
f. Untuk memperkirakan berat badan ideal
g. Untuk merancang rekomendasi diet dan olahraga
h. Untuk memantau perkembangan, pematangan (maturasi) pada komposisi tubuh
dikaitkan dengan umur.
7. Kadar Lemak Tubuh
Menurut Team Teaching (2021), Lemak tubuh adalah persentase berat lemak total
dalam tubuh terhadap berat badan. Kadar lemak dalam tubuh merupakan indikator
kesehatan. Kadar lemak yang berlebihan sangat beresiko terhadap berbagai penyakit
Body Fat Wanita :
Usia dibawah 30 tahun : 17% - 24%
Usia diatas 30 tahun : 20% - 27%
Body Fat Pria
Usia dibawah 30 tahun : 14% - 20%
Usia diatas 30 tahun : 17% - 23%
8. Total Kadar Air Tubuh/Total Body Water (TBW)
Menurut Team Teaching (2021), TBW adalah jumlah kandungan air dalam tubuh
ketika pengukuran sebagai pembanding dari total berat badan. Setiap individual
bervariasi tapi sebagai standar rata-rata dari presentase jumlah kandungan air untuk
kesehatan (Khusus dewasa) adalah :
Optimal Hydration Level %
(Based on Tanita’s Current Research)
Female 45 – 60%
Male 50 – 65%
9. Massa Otot (Muscle Mass) dan Physique Rating
Kekuatan otot adalah tenaga yang dikeluarkan otot atau sekelompok otot untuk
berkontraksi pada saat menahan beban maksimal, (Kemenkes RI,2019).
Otot memainkan peranan penting sebagai mesin menghasilkan energi. Semakin
bertambah massa otot, energi yang dihabiskan semakin bertambah, yang akan
membantu anda mengurangi kadar lemak tubuh dan menurunkan berat badab dengan
cara yang sehat, (Team Teaching, 2021).
Muscle Mass adalah berat otot dalam tubuh seseorang, termasuk otot rangka
maupun otot dalam organ-organ tubuh. Sedangkan Physique Rating adalah ukuran ini
menilai / menafsirkan fisik anda berdasarkan rasio mail perbandingan antara massa
otot dan kadar lemak dalam tubuh, (Team Teaching,2021).
Menurut Team Teaching (2021), Physique Rating pun akan berubah secara
bersamaan walaupun berat badab anda tidak berubah. Perubahan massa otot dan
kadar lemak membuat anda lebih sehat dan rendah resiko terhadap beberapa penyakit
tertentu, Physique Rating di bagi dalam skala:
Skala 1 : Obesitas tersembunyi, meski penampilan fisik terlihat sehat, tetapi
massa otot rendah dan kadar lemak tinggi.
Skala 2 : Obesitas massa otot sedang / normal, kadar lemak tinggi.
Skala 3 : Gemuk berotot, kadar lemak dan massa otot sama-sama tinggi.
Skala 4 : kurang berotot, massa otot rendah, kadar lemak normal
Skala 5 : Standar / Normal, massa otot dan kadar lemak normal
Skala 6 : Berotot ( Atlit ), massa otot tinggi dan kadar lemak normal
Skala 7 : Kurus, massa otot dan kadar lemak kurang
Skala 8 : Kurus berotot, kadar lemak rendah dan massa otot normal
Skala 9 : Kurus dan sangat berotot, kadar lemak kurang, massa otot tinggi.
10. Kepadatan Tulang (Bone Mass)
Kepadatan Tulang Wanita :
Berat dibawah 50 kg : 1,95 kg
Berat antara 50 kg – 70 kg : 2,4 kg
Berat diatas 70 kg : 2,95 kg
Kepadatan Tulang Pria
Berat dibawah 65 kg : 2, 66 kg
Berat antara 65 kg – 95 kg : 3,29 kg
Berat diatas 95 kg : 3,69 kg
11. Kadar Lemak perut/Visceral cat Rating
Menurut Team Teaching (2021), Lemak yang mengengelilingi internal organ
tubuh seperti Hati, Jantung, Perut, dll. Setiap penambahan Visceral Fat akan
menambah resiko penyakit tekanan darah tinggi, Diabetes Type 2.
Menurut Team Teaching (2021), Kadar lemak dibagi dalam skala :
Skala 1 – 5 : Lemak perut dalam BATAS SEHAT IDEAL
Skala 6 – 9 : Lemak perut CUKUP TINGGI, tetapi masih merasa sehat, perlu
waspada agar tidak naik usahakan dikurangi
Skala 10 – 14 : Lemak perut TINGGI, diluar batas kisaran sehat, jika dibiarkan
dengan seperti Tekanan Darah Tinggi, Stroke, Jantung, Diabetes dan kanker.
Skala 15 – 59 : Lemak Perut SANGAT TINGGI, harus segera dikurangi jika ingin
menghabiskan usia dengan sehat dan bugar, tidak ada alasan lagi untuk menunda.
Ingat penyakit DEGENERATIF merupakan penyakit akibat pemunduran fungi organ
tubuh, pemulihannya memerlukan waktu, biaya pengobatan dan perbaikan gaya hidup
dari sebelumnya, dan KABAR BURUKNYA sebagian besar tidak dapat dipulih ke
kondisi sehat sebelumnya.
12. Basal Metabolic Rate dan Metabolic Age
Basal Metabolic Rate adalah jumlah kalori yang dipakai tubuh untuk
menggerakkan organ-organ tubuh. Biarpun kita tidur atau tidak tanpa melakukan apa-
apa, tetapi jantung, pencernaan, ginjal menggunakan energi BMR ini. Sekitar 70%
dari energi yang dimsukkan ke tubuh tiap hari digunakan untuk bassal metabolisme.
Makin tinggi BMR akan menaikan jumlah kalori yang digunakan dan menolong
untuk menunrunkan lemak tubuh. BMR sangat dipengaruhi dari massa otot,
menaikan massa lemak tubuh. BMR sangat dipengaruhi dari massa otot, menaikan
massa otot akan menolong kita untuk menaikan nilai BMR, (Team Teching, 2021).
Pada sampel X, Nilai BMR X menunjukkan angka 1813, itu adalah jumlah
energi minimal yang harus X cukup sehari untuk kinerja seluruh organ dan otot si X.
Jika 1813 mencakup 70%, maka keseluruhan kalori yang X butuhkan per hari baik
diam maupun beraktivitas minimal adalah 1831 x ( 100/70 ) = 2590 Kalori, (Team
Teaching, 2021).
Metabolic age atau body age ( istilah yang digunakan Omron Manual ) adalah
perhitungan angka yang mengindikasikan umur tubuh dari tipe metabolisme. Jika lbih
tinggi dari umur kelahiran, anda dalam keadaan overweight atuapun obesitas. Jika
metabolic age lebih rendah dari tahun kelahiran, hal ini menunjukkan bahwa tubuh
anda dalam keadaan sehat, makin rendah makin sehat, (Team Teaching, 2021).
D. Alat dan Bahan

No. Nama Alat Fungsi Gambar

Inner Scan Body Untuk mengukur


1. Composition komposisi tubuh
Monitor secara keseluruhan

Untuk mencatat hasil


2. Alat Tulis pengukuran yang
diperoleh

E. Prosedur Kerja

Menyalakan Body Composition Monitor


(BCM) dengan menekan tombol power
ON, tunggu hingga terdengar bunyi atau
hingga layarlcd menyala
Memiilih nomor personal, kemudian
masukan umur, jenis kelamin, dan tinggi
badan

Menekan tombol personal key di tepi


bawah BCM kemudian naik ke atasnya

Setelah berat badan terbaca, kemudian


menekan tombol di dekat monitor secara
berurutan untuk melihat komposisi tubuh

Mencatat hasil yang ditampilkan pada


monitor

F. Hasil Praktikum
1. Body Fat

No. Nama Body Fat (%) Kategori


1. Clara Nurul A. Iyabu 33,1 Healthy
2. Yusniar Husein 23,4 Normal
3. Delia P. Daka 32,5 Healthy
4. Khairun Ni’mah 26,0 Healthy
5. Rayyani Yunus 31,0 Healthy
6. Abd.Arif Arumasi 17,7 Underfat

2. Total Body Water


Total Body Water
No. Nama Kategori
(%)
1. Clara Nurul A. Iyabu 49,0 Normal
2. Yusniar Husein 56,1 Normal
3. Delia P. Daka 49,4 Normal
4. Khairun Ni’mah 54,2 Normal
5. Rayyani Yunus 50,5 Normal
6. Abd. Arif Arumasi 60,3 Normal

3. Muscle Mass
No. Nama Muscle Mass kategori
1. Clara Nurul A.Iyabu 38,1 Normal
2. Yusniar Husein 29,4 Kurang Berotot
3. Delia P. Daka 30,2 Normal
4. Khairun Ni’mah 27,8 Kurang Berotot
5. Rayyani Yunus 28,9 Normal
6. Abd. Arif Arumasi 37,4 Kurang Berotot

4. Bone Mass
No. Nama Bone Mass Kategori
1. Clara Nurul A. Iyabu 2,4 Berat Antara
2. Yusniar Husein 1,6 Berat Dibawah
3. Delia P. Daka 1,6 Berat Dibawah
4. Khairun Ni’mah 1,4 Berat Dibawah
5. Rayyani Yunus 1,5 Berat Dibawah
6. Abd. Arif Arumasi 2,1 Berat Dibawah

5. Visceral Fat Rating


No. Nama Visceral Fat Rating Kategori
1. Clara Nurul A. Iyabu 5 Batas Sehat Ideal
2. Yusniar Husein 1 Batas Sehat Ideal
3. DeliaP. Daka 4 Batas Sehat Ideal
4. Khairun Ni’mah 1 Batas Sehat Ideal
5. `Rayyani Yunus 3 Batas Sehat Ideal
6. Abd. Arif Arumasi 2 Batas Sehat Idel

6. Metabolic Age
Metabolic Age
No. Nama kategori
(Tahun)
1. Clara Nurul A. Iyabu 31 Obesitas
2. Yusniar Husein 16 Sehat
3. Delia P. Daka 25 Obesitas
4. Khairun Ni’mah 17 Sehat
5. Rayyani Yunus 21 Obesitas
6. Abd. Arif Arumasi 18 Sehat

G. Pembahasan
1. Body Fat
Berdasarkan hasil praktikum dengan menggunakan alat ukur Inner Scan Body
untuk seluruh komponen yang dilakukan pada 6 orang anggota kelompok, 4 orang di
antaranya termasuk kategori healthy dengan (26,0% - 33,1%), kemudian 1 orang
lainnya, kategori normal yakni (23,4%) dan yang mengalami underfat juga 1 orang
(17,7%).
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa 6 orang anggota kelompok
masih termasuk dalam kategori yang bisa terhindar dari berbagai penyakit.
2. Total Body Water
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa dari 6 orang anggota
kelompok, masuk dalam kategori normal. 5 orang di antaranya yaitu perempuan
(49,0% - 56,1%). dan berdasarkan teori, total body water untuk perempuan yaitu
(45% - 60%). Kemudian 1 orang diantaranya laki – laki (60,3%), berdasarkan teori
untuk kategori laki –laki (50-65%).
Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa 6 orang anggota kelompok memiliki
total kadar air yang normal sesuai dengan jumlah kandungan air khusus dewasa yang
baik untuk metabolism tubuh.
3. Muscle Mass
Dari hasil praktikum yang diperoleh, bahwa dari 6 orang anggota kelompok, 3 di
antaranya termasuk kategori normal (28,9% - 38,1%) skala 5 dan 3 lainnya termasuk
kategori kurang berotot, yaitu 2 perempuan ( 27,8% - 29,4%) dan 1 orang laki-laki
(37,4%).
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa untuk anggota yang kategori kurang berotot,
memiliki resiko kesehatan lebih lemah dari kategori normal karena ototnya tidak
memproduksi energy yang cukup.
4. Bone Mass
Berdasarkan hasil praktikum 6 orang anggota kelompok pada perhitungan bone
mass diperoleh bahwa keseluruhan 5 anggota kelompok termasuk dalam kategori
berat dibawah. 4 orang di antaranya perempuan dengan berat di bawah 50kg (1,4 –
1,6kg) dan laki-laki berat dibawah 65kg (2,1kg). adapun 1 orang perempuan memiliki
berat antara 50 – 70kg (2,4kg).
5. Visceral Fat Rating
Dari hasil praktikun,6 anggota kelompok diperoleh hasil bahwa, seluruh anggota
kelompok berada pada kategori batas sehat ideal. Batas sehat ideal merupakan
kondisi dimana lemak perum dalam keadaan normal yaitu dari skala1-5.
6. Metabolic Age
Dari hasil praktikun 6 anggota kelompok, yang memiliki umur 20 tahun
diperoleh hasil bahwa, 3 orang di antaranya termasuk kategori obesitas. Dimana umur
metabolisme tubuh mereka melebihi umur kelahiran yaitu 21-31tahun. Adapun 3 di
antaranya, 2 perempuan dan 1laki-laki termasuk kategori sehat, yakni dimana umur
metabolisme mereka lebih rendah dari umur kelahiran mereka yaitu 16 – 18 tahun.
Karena berdasarkan teori di jelaskan bahwa jika umur metabolism lebih tinggi
dari umur kelahiran, maka anda berada dalam keadaan overweight atau obesitas
begitu pula sebaliknya, jika umur metabolism tubuh anda lebih rendah dari umur
kelahiran anda, maka anda termasuk pada kategori sehat, semakin rendah umur
metabolisme, maka tubuh semakin sehat.

H. Kesimpulan
1. Body fat atau kadar lemak dalam tubuh jika berlebihan dapat mengakibatkan
penyakit kardiovaskular sperti penyakit jantung koroner.
2. Body Water atau total kadar air mrupakan perhitungan total kadar air yang
dibutuhkan oleh tubuh yang berfungsi antara lain sebagai pelumas, fasilitator
pertumbuhan, pengatur suhu tubuh dan peredam benturan
3. Muscle Mass atau massa otot jika semakin bertambah, energi yang digunakan
juga semakin bertambah sehingga akan membantu mengurangi lemak dalam
tubuh.
4. Bone Mass atau kepadatan tulang jika kurang dari standar maka beresiko
mengalami penyakit tulang (osteoporosis).
5. Metabolic Age , jika umur metabolism tubuh anda lebih rendah dari umur
kelahiran anda, maka anda termasuk pada kategori sehat, semakin rendah umur
metabolisme, maka tubuh semakin sehat
Daftar Pustaka

American Associacion of Clinical Endorinologis. 2018. Komposisi tubuh dan


farmakologi diabetes melitus.

Campbell, Neil. 2010. Biologi. Jakarta :Erlangga.


Kementrian Kesehatan RI, 2018, Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.www.depkes.go.id,
di akses Tanggal 20 Februari 2021.

Rismayanthi Cerika. 2018. Konsumsi Protein Untuk Peningkatan


Prestasi.Universitas Negeri Yogyakarta.

Team Teaching. 2021. Praktikum Kesmas Dasar. Gorontalo : Universitas Negeri


Gorontalo.

Yuspa Hanum. 2019. Dampak Bahaya Makanan Gorengan Bagi Jantung. [Jurnal].
Pusdibang.Pkk Ft Unimed.

Anda mungkin juga menyukai