TINJAUAN PUSTAKA
posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan
kelopak mata dan melekat erat pada tarsus. Di tepi superior dan
Konjungtiva terdiri atas tiga lapisan yang secara histologi berbeda, yaitu
regio. Epitel konjungtiva marginal terdiri atas lima lapis epitel gepeng
berlapis dan pada konjungtiva tarsal terdiri atas dua lapis epitel silindris
dan gepeng. Konjungtiva forniks dan bulbar terdiri atas tiga lapis epitel
yaitu sel silindris, sel polihedral, dan sel kuboid, sedangkan konjungtiva
limbal terdiri atas berlapis-lapis sel gepeng. Lapisan adenoid merupakan
terdiri atas limfosit dan leukosit yang dapat berinteraksi dengan mukosa
sel epitel melalui sinyal resiprokal yang dimediasi oleh growth factor,
menyebabkan berbagai macam gejala, salah satunya yaitu mata merah. Setiap
infiltrasi selular dan eksudasi, atau radang pada selaput lendir yang
terlihat merah.
Gambar 2. Konjungtivitis
clamidia, atau kontak dengan benda asing, misalnya kontak lensa. Pada
namun pada beberapa kasus dapat berlanjut menjadi penyakit mata yang
serius.
konjungtivitis bakteri)
o Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang
(Konjungtivitis alergi)
o Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya; sinar
1.4 Patofisiologi
dan Shigella sp. Pada infeksi virus, adhesi sekaligus memfasilitasi proses
invasi melalui interaksi molekul virus dengan sel hospes seperti interaksi
sistem pertahanan tubuh dan bereplikasi seperti pada infeksi HSV, virus
varisela serta herpes zoster namun sebagian besar infeksi lainnya dapat
hari.
C. Konjungtivitis Folikular
sedikit.
D. Pharyngoconjunctival Fever Konjungtivitis
E. Keratokonjungtivitis Epidemika
nyeri sedang, mata berair, dan dalam waktu 5-14 hari timbul
diberikan antibiotik.
F. Konjungtivitis Newcastle
anak berumur lebih dari satu tahun atau pada orang dewasa,
kali sehari, atau idoksuridin 0,1% satu tetes setiap jam dan
satu tetes setiap dua jam pada waktu malam. Keratitis herpes
selama sepuluh hari atau asiklovir oral 400mg lima kali sehari
Nodul moluskum di tepi atau kulit palpebra dan alis mata dapat
B. Blefarokonjungtivitis Varisela-Zoster
menghambat penyakit.
C. Keratokonjungtivitis Morbilli
sama sekali tanpa sekuel, namun pada pasien kurang gizi atau
1.6 Diagnosis
dapat terganggu karena sekret mata. Jenis sekret mata dan gejala okular
tidak diperlukan.
laboratorium kurang dari 50% dan banyak terjadi salah diagnosis sebagai
keratokonjungtivitis morbili.
1.7 Penatalaksanaan
untuk virus herpes simpleks dan 800mg/hari untuk herpes zoster selama
kebersihan diri dan lingkungan. Bila gejala belum reda dalam 7-10 hari
spesialis mata.
1.8 Pencegahan
mencegahnya:
bagian mata).
5. Ganti sarung bantal dan guling secara rutin. Jangan abaikan pula
1.9 Prognosis
Bila segera diatasi konjungtivitis ini tidak akan membahayakan. Namun
jika penyakit pada radang mata tidak segera ditangani atau diobati dapat
1.10