Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Katarak adalah kekeruhan lensa mata yang mencegah sinar cahaya mencapai
retina, menyebabkan gangguan penglihatan yang secara signifikan
mempengaruhi kualitas hidup pasien. Katarak komplikata adalah bentuk
katarak sekunder yang terjadi akibat penyakit intra-okular. Diagnosis tepat
waktu dan manajemen yang tepat adalah kunci untuk mencapai hasil visual
yang baik (Shaw and Patel, 2023).

Katarak menjadi penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan.


Diperkirakan sekitar 20 juta orang di dunia menjadi buta karena katarak.
Prevalensi kebutaan di dunia sebesar 0,7% dengan penyebab katarak 39%,
kelainan refraksi 18% dan glaukoma 10%. Di Indonesia, prevalensi kebutaan
lebih tinggi mencapai 0,9%. Penyebab utama kebutaan adalah katarak
(0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), dan penyakit-penyakit
lain yang berhubungan dengan lanjut usia (0,38%). Prevalensi katarak yang
didapat meningkat seiring bertambahnya usia. Pada tahun 2013, terdapat lebih
dari 22 juta orang di Amerika Serikat yang menderita katarak, dengan
prevalensi 30,1 juta pada tahun 2020. Angka kejadian katarak meningkat
seiring bertambahnya usia yang mempengaruhi sekitar 70% orang yang
berusia di atas 80 tahun. Wanita lebih sering terkena (Shaw and Patel, 2023).

Prevalensi nasional katarak pada penduduk usia 45-54 tahun adalah sebesar
1,4%, usia 55-64 tahun sebesar 3,2%, usia 65-74 tahun sebesar 5,5% dan usia
75 tahun keatas sebesar 7,6%. Pada usia lanjut banyak terjadi perubahan pada
lensa mata, antara lain peningkatan massa dan ketebalan lensa serta penurunan
daya akomodasi. Hal tersebut yang mengakibatkan semakin tingginya
kejadian katarak pada usia lanjut. Katarak senilis diperkirakan akan terus
menjadi masalah kesehatan global yang penting karena meningkatnya usia
harapan hidup. Survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness
(RAAB) oleh PERDAMI dan Badan Litbangkes, tahun 2014-2015 di 15
provinsi pada penduduk berusia ≥ 50 tahun menunjukkan prevalensi kebutaan
sebesar 3% dengan katarak sebagai penyebab utama. (Menkes RI, 2018).

Katarak memiliki penyebab multifaktorial, proses penuaan merupakan


penyebab utama. Katarak yang dipengaruhi faktor usia disebut dengan
katarak senilis dengan prevalensi 90% dari seluruh katarak. Katarak senilis
biasanya mengenai usia diatas 50 tahun dan risikonya akan bertambah seiring
waktu, sekitar 20% orang usia 65-74 memiliki katarak dan > 50% usia diatas
74 tahun memiliki katarak. Penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan
pemakaian obat-obatan khususnya steroid dikaitkan dengan percepatan
timbulnya katarak (Nizami dan Arun, 2022).

1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan kasus ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi
klinis, klasifikasi, dan tatalaksana katarak komplikata et causa glaucoma
sudut tertutup akut.
b. Menyajikan kasus mengenai katarak komplikata et causa glaucoma sudut
tertutup akut dan penatalaksanaan terhadap kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai