Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konjungtivitis adalah peradangan pada selaput bening yang menutupi

bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut

ditandai dengan dilatasi vaskular, infiltrasi seluler, dan eksudasi. Konjungtivitis

disebabkan oleh mikro-organisme (terutama virus dan bakteri atau campuran

keduanya) ditularkan melalui kontak dan udara. Rentang waktu 12 sampai 48

jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri.

Konjungtivitis dapat terjadi pada berbagai usia tetapi cenderung paling

sering terjadi pada umur 1 - 25 tahun. Anak anak prasekolah dan anak usia

sekolah insidennya paling sering karena kurangnya higiene Di Negara maju

seperti Amerika, telah diperhitungkan bahwa 6 juta penduduknya telah terkena

konjungtivitis akut. Prevalensi konjungtivitis viral ditemukan 20% – 91% dari

konjungtivitis di seluruh dunia. Hasil studi di Filipina menujukkan etiologi

virus dalam 60% kasus. Sebuah pusat-multi FDA uji klinis dari AS dan Eropa

menunjukkan tingkat serangan viral sebesar 28%.

Konjungtivitis mengenai perempuan dan laki-laki dengan insidens yang

sama. Di Indonesia penyakit ini masih banyak terdapat dan paling sering

dihubungkan dengan hygiene. Konjungtivitis viral sangat menular sehingga

pasien perlu mendapat edukasi agar tidak menjadi sumber infeksi bagi

lingkungannya. Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan informasi


bagi dokter untuk mengingatkan kembali tentang konjungtivitis viral agar dapat

mengenali gejala klinis, tatalaksana dan pencegahannya.

1.2. Tujuan

1. Mengetahui definisi, etiologi, klasifikasi, gejala klinis konjungtivitis.

2. Mengetahui cara mendiagnosis, menentukan diagnosis banding, dan

tatalaksana dari konjungtivitis

Anda mungkin juga menyukai