Anda di halaman 1dari 11

DEFINISI, EPIDEMIOLOGI

DAN KLASIFIKASI
KONJUNGTIVITIS
DEFINISI
• Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput
lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata, dalam bentuk
akut maupun kronis.

• Penyebabnya antara lain bakteri, klamidia, alergi, viral, maupun


berkaitan dengan penyakit sistemik. Tanda dan gejala umum pada
konjungtivitis yaitu mata merah, terdapat kotoran pada mata, mata
terasa panas seperti ada benda asing yang masuk, mata berair,
kelopak mata lengket, penglihatan terganggu, serta mudah menular
mengenai kedua mata.
EPIDEMIOLOGI
• Konjungtivitis dapat terjadi pada berbagai usia tetapi cenderung paling
sering terjadi pada umur 1 - 25 tahun. Anak anak prasekolah dan anak usia
sekolah insidennya paling sering karena kurangnya higiene (Anonim,
2006). Usia 5 - 25 lebih sering terjadi pada konjugtivitis vernal (Ilyas dkk,
2010). Konjungtivitis alergi terjadi sangat sering. Diperkirakan untuk
mempengaruhi 20% dari penduduk setiap tahun dan sekitar satu setengah
dari orang-orang ini memiliki riwayat pribadi atau keluarga atopi.
• Hasil penelitian Musbadiany di poliklinik mata RSUD Dr. Soetomo
mencatat adanya 50 penderita usia anak-anak sampai remaja yang
menderita konjungtivitis vernal selama bulan Mei sampai Oktober 1993.
Sedangkan konjungtivitis bakteri adalah kondisi umum di semua wilayah di
Amerika Serikat. Berbagai studi menunjukkan bahwa konjungtivitis bakteri
merupakan 25 – 50% dari semua penyebab konjungtivitis (Silverman,
2010).
• Prevalensi konjungtivitis adenoviral ditemukan 20% – 91% dari
konjungtivitis di seluruh dunia. Hasil studi di Filipina tahun 2002
menujukkan etiologi virus dalam 60% kasus.
Klasifikasi Konjungtivitis
VIRUS

BAKTERI

JAMUR

KONJUNGTIVITIS
VERMAL

ALERGI

GONORE

KIMIA/ IRITATIF
Konjungtivitis Virus
• Konjungtivitis virus merupakan penyakit umum yang
disebabkan oleh berbagai jenis virus, dan berkisar antara
penyakit berat yang dapat menimbulkan cacat hingga infeksi
ringan yang dapat sembuh sendiri dan dapat berlangsung
lebih lama daripada konjungtivitis bakteri (Vaughan, 2010)
• Biasanya memberikan gejala demam, faringitis, secret berair
dan sedikit, folikel pada konjungtiva yang mengenai satu atau
kedua mata. Konjungtivitis ini biasanya disebabkan adenovirus
tipe 3,4 dan 7 dan penyebab yang lain yaitu organisme
Coxsackie dan Pikornavirus namun sangat jarang (Ilyas dkk,
2014 ; James dkk, 2005).
Konjungtivitis Bakteri
Konjungtivitis bakteri adalah inflamasi konjungtiva yang
disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus,
Pneumococcus,dan Haemophillus.
Memberi gejala sekret mukopurulen dan purulen, kemosis
konjungtiva, edema kelopak, kadang disertai keratitis dan
blefaritis. Konjungtivitis bakteri mudah menular pada satu mata
ke mata lain dan menyebar ke orang lain melalui benda yang
dapat menyebarkan kuman.
Konjungtivitis Jamur
Konjungtivitis jamur paling sering disebabkan oleh
Candida albicans dan merupakan infeksi yang jarang terjadi.
Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak putih dan dapat
timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan keadaan sistem
imun yang terganggu.
Konjungtivitis Vermal
• Merupakan radang konjungtiva akibat reaksi hupersensitivitas
(Tipe 1) yang mengenai kedua mata dan bersifat rekuren.
• Pasien dengan keratokonjungtivitis vernal sering mengeluhkan
mata sangat gatal dengan kotoran mata yang berserat,
konjungtiva tampak putih susu dan banyak papila halus di
konjungtiva tarsalis inferior
• Pada mata ditemukan papil besar dengan permukaan rata
pada konjungtiva tarsal, sekret gelatin yang berisi eosinofil
atau granula eosinofil, pada kornea terdapat keratitis, Serta
beberapa diantaranya memperlihatkan gejala photophobia.
Konjungtivitis Alergi
• Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang
paing sering dan disebabkan oleh reaksi inflamasi pada
konjungtiva yang diperantarai oleh sistem imun (Cuvillo et al,
2009). Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada
alergi di konjungtiva adalah reaksi hipersensitivitas tipe 1
• Gejala klinis konjungtivitis alergi berbeda-beda sesuai dengan
sub-kategorinya. Pada konjungtivitis alergi musiman dan alergi
tumbuh-tumbuhan keluhan utama adalah gatal, kemerahan,
air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan sering ditemukan
kemosis berat.
Konjungtivitis gonore
• Konjungtivitis gonore merupakan radang konjungtiva akut dan
hebat yang disertai dengan seket purulen. Gonokok
merupakan kuman yang sangat patogen, virulen dan bersifat
invasif sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat
berat.
• Di klinik kita akan melihat penyakit ini dalam bentuk oftalmia
neotorum (bayi berusia 1-3 hari), konjungtivitis gonore
infartum (usia lebih dari 10 hari) dan konjungtivitis gonore
adultorum.
Konjungtivitis kimia atau
iritatif
• Konjungtivitis kimia-iritatif adalah konjungtivitis yang terjadi oleh
pemajanan substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis.
Substansi-substansi iritan yang masuk ke sakus konjungtivalis dan
dapat menyebabkan konjungtivitis, seperti asam, alkali, asap dan
angin, dapat menimbulkan gejala-gejala berupa nyeri, pelebaran
pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme

Anda mungkin juga menyukai