PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
disease dokarenakan adanya zat anti mikrobial tear film, kelenjar lymphoid
1
dan diketahui insiden konjungtivitis bakteri sebesar 135 per 10.000
penderita, baik pada anak-anak maupun pada dewasa dan juga lansia.3
kedua (9,7%) dari 10 penyakit mata utama. Di Indonesia penyakit ini masih
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
oleh sel goblet yang berfungsi membasahi bola mata terutama kornea.
dibawahnya.
3
Adanya lipatan-lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan
B. DEFINISI
disebabkan bakteri, virus, jamur, chlamidia, alergi atau iritasi dengan bahan-
bahan kimia.5
dengan mata merah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran dan
pandangan kabur.6
4
Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang gejalanya bervariasi
mulai dari hiperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat
dengan banyak sekret purulen kental. Penyabab paling umum bisa karena
C. PATOFISIOLOGI
konjungtiva terutama oleh karena adanya tear film pada konjungtiva yang
konjuntivitis.5
D. GEJALA KLINIS
seperti ada pasir didalam mata, terasa gatal, panas, kemeng disekitar mata,
mata terus menerus berair dan mata menjadi merah. Penyebab keluhan ini
papiler dan folikel yang mengakibatkan perasaan seperti ada benda asing
didalam mata.5
5
Gambaran klinis yang terlihat pada konjungtivitis dapat berupa
granulasi, flikten, mata terasa seperti adanya benda asing dan adenopati
preaurikular.4
konjungtivitis yaitu :
2. Epifora (mata berair). Sekresi air mata diakibatkan oleh adanya sensasi
benda asing, sensasi terbakar atau tergores, atau oleh rasa gatalnya.
6
3. Eksudasi merupakan ciri dari seluruh jenis konjungtivitis akut. Eksudat
Muller.
serabut-serabut halus.
7
Secara klinis, folikel dapat dikenali sebagai struktur bulat kelabu atau
8
berkembang menjadi ulserasi dari konjungtiva, dasar ulkus mempunyai
preaurikular.2
E. KLASIFIKASI
1. Konjungtivitis Bakteri
9
harus segera dilakukan pemeriksaan laboratorium dan segera diobati.
Jika ditunda, bisa terjadi kerusakan kornea atau kehilangan mata, atau
1) Gonoblenore
sedangkan pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang
bercampur darah.5
b) Pemeriksaan Penunjang
10
Diagnosis pasti penyakit ini adalah pemeriksaan sekret
c) Penatalaksanaan
d) Komplikasi
e) Prognosis
11
b. Konjungtivitis Bakteri Akut
yang jernih.4
e. Pemeriksaan Penunjang
12
pemeriksaan ini didapatkan banyak neutrophil polimorfonuklear.
f. Penatalaksanaan
neisseria, harus segera dimulai terapi topikal dan sistemik. Jika kornea
g. Komplikasi
13
gonorrheae berdifusi melalui kornea masuk ke bilik mata depan, dapat
h. Prognosis
diobati infeksi dapat berlangsung selama 10-14 hari, dan jika diobati
14
2. Konjungtivitis Klamidia
a. Trakoma
segala umur tapi lebih banyak ditemukan pada orang muda dan anak-
15
1) Tanda dan Gejala
yaitu :1
16
TF (Trachomatous Inflamation – Follicular): Lima atau lebih
2) Pemeriksaan Penunjang
yang dipulas dengan Giemsa, tetapi tidak selalu ada. Pada sediaan
ungu gelap yang sangat halus, yang menutupi inti sel epitel.
17
(PCR), telah menggantikan sediaan hapus konjungtiva dengan
3) Penatalaksanaan
berikut:1
15%.
4) Komplikasi
18
Parut di konjungtiva adalah komplikasi yang sering terjadi
sebagian sel goblet. Luka parut itu juga mengubah bentuk palpebra
trakoma.2
19
Gambar 10. Herbets Pits pada Trachoma9
b. Konjungtivitis Inklusi
(uretra, prostat, serviks dan epitel rektum), dengan masa inkubasi 5-10
20
Pasien sering kali mengeluh mata merah, pseudoptosis, dan
subepitel yang marginal, dan otitis media juga dapat timbul sebagai
2) Pemeriksaan Penunjang
3) Penatalaksanaan
Pada Bayi
21
14 hari. Medikasi oral diperlukan karena infeksi klamidia juga
dan diobati.2
c. Konjungtivitis Viral
oleh berbagai jenis virus. Keadaan ini berkisar antara penyakit berat
22
yang dapat menimbulkan cacat, sampai infeksi ringan yang cepat
sembuh sendiri.2,9
memiliki gejala yang signifikan, virus yang paling umum yang terkait
a) Demam Faringokonjungtival
Pemeriksaan Penunjang
23
penyakit, virus ini juga dapat didiagnosis secara serologis
diagnosis klinis adalah suatu hal yang mudah dan jelas lebih
Penatalaksanaan
24
di palpebra dan tepi palpebra disertai edema palpebra hebat,
tekan.4,9
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
25
karena makin memperburuk infeksi herpes simplex dan
a) Blefarokonjungtivitis Varicella-Zoster
Pemeriksaan Penunjang
26
varicella dan dari vesikel konjungtiva pada zooster dapat
Penatalaksanaan
3. Konjungtivitis Jamur
a. Konjungtivitis Candida
sebagai bercak putih.Keadaan ini dapat timbul pada pasien diabetes atau
27
mudah tumbuh pada agar darah atau media Sabouraud dan mudah
(3-8 mg/mL) dalam larutan air (bukan garam) atau krim kulit nystatin
(100.000 U/g) 4-6 kali sehari. Obat ini harus diberikan secara hari-hati
4. Konjungtivitis Parasit
ini ditularkan oleh gigitan lalat kuda atau lalat mangga. Cacing dewasa
dalam darah yang diperiksa siang hari. Saat ini, obat pilihan untuk
5. Konjungtivitis Alergi
reaksi alergi terhadap noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti alergi
biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari kontak seperti pada
28
penyakit alergi ini adalah radang (merah, sakit, bengkak dan panas),
menggangu pengelihatan.4,9
ada riwayat alergi terhadap tepung sari, rumput, bulu hewan dll.
b. Konjungtivitis Vernal
29
Pada tipe palperbal, pada beberapa tempat akan mengalami
sel-sel limfosit, plasma dan eosinofil. Pada stadium lanjut jumlah sel-
darah baru. Degenerasi hyalin di stroma terjadi pada fase dini dan
semakin menghebat pada stadium lanjut. Pada tipe limbal juga terjadi
hanya lokasi nya saja yang berbeda yaitu pada limbus konjungtiva.1
yaitu alergi, hal ini berdasarkan atas tendensi penderita sering pada
30
dapat berupa pungtat epitelial keratopati. Kadang-kadang didapatkan
diberikan kortikosteroid lokal pada fase akut dengan gejala mata merah
yang berat.5,10
c. Keratokonjungtivitis Atopik
31
keratokonjungtivitis atopik dengan terapi topikal jangka panjang
pasien-pasien ini.2,10
penyakit ini dapat juga disebabkan oleh pemberian obat topikal jangka
32
askorbat dan sitrat, siklopegik, terapi antiglaukoma seperlunya, kompres
33
BAB III
KESIMPULAN
mata dan bagian dalam kelopak mata. Konjungtivitis terkadang dapat ditandai
dengan mata berwarna sangat merah dan menyebar begitu cepat dan biasanya
antara lain bakteri, klamidia, alergi, viral, toksik, dan lain-lain. Penting artinya
dengan tiap etiologi yang berbeda memerlukan terapi yang berbeda pula.
Pengobatan yang tidak adekuat dari konjungtivitis tipe tertentu seperti trakoma
34
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Lampung.
1.
63141-7881.
35
9. Amir A, Neal P. 2013. Conjunctivitis: A Systematic Review of Diagnosis
36