Anda di halaman 1dari 4

“Simulation as Social Worker” creat by Ratu Excel

Evicha
assesmentpekerjasosial.blogspot.com/2021/05/simulation-as-social-worker-creat-by.html

TAHAP ASSESMENT

PERTOLONGAN PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL

DI LEMBAGA REHABILITASI SOSIAL

COMFORT CARE

Creat by Ratu Excel Evicha

Social Worker

Hallo guys, welcome to comfortcare’s blog

Di blog kali ini, kami dari lembaga comfort care akan menjelaskan pelaksanaan Tahap
Assesment Pertolongan Praktek Pekerjaan Sosial yang dilakukan berbasis IT.

Dengan berkembangnya dunia digital semua aspek kehidupan manusia berubah dari
tahun ke tahun, ditambah lagi di tahun 2020 hingga kini seluruh dunia dilanda pandemi
covid 19. Hal ini menjadi tantangan bagi profesi pekerjaan sosial, bukan hanya pada
bagaimana melakukan intervensi, melainkan juga pada transformasi yang harus
dilakukan dalam praktik berbasis teknologi. Nah, berawal dari sinilah lembaga rehabilitasi
sosial "Comfort Care" ini ikut serta merubah tahap pertolongan klien dengan beralih
berbasis IT.

Seperti yang kita ketahui semua guys, bahwa Tahapan Pertolongan Praktek Pekerjaan
Sosial, meliputi EIC (Engangement Intake Contrak), Assessment (Pengungkapan dan
pemahaman masalah), Planning (Perencanaan), Intervensi, Evaluasi dan Terminasi. Nah
kali ini akan lebih perdalam berkaitan pada tahap Assesment di Lembaga Comfort Care.

Contoh kasus yang kami gambarkan berkaitan dengan salah satu PPKS yaitu Anak
Terlantar. Klien yang kami angkat merupakan contoh klien (Roleplay) / bukan klien
sebenarnya. Secara singkat klien anak jalanan ini pernama Putri Ayu (PA) yang telah
terjaring SATPOL PP dan akhirnya ditempatkan di lembaga rehabilitasi sosial Comfort
Care. Setelah klien PA masuk dan menyetujui untuk di rehabilitasi, maka klien
selanjutnya memasuki tahap Assesment.

Pada tahap Assesment atau Penilaian merupakan tahap pengungkapan dan pemahaman
masalah yang nantinya akan dipelajari apa yang sebenarnya terjadi pada klien,
kebutuhan apa yang diperlukan dan pelayanan apa yang diperlukan kedepannya oleh
klien tersebut. Untuk lebih jelas bagaimana pelaksanaan Assmesment berbasis IT, kami
akan berikan contoh video pelaksanaan tahap Assesment yang dilakukan melalui Aplikasi
Zoom Meeting.

1/4
Oke karena videonya lumayan panjang, kami akan berikan berupa link video, check this
out…

Video Assesment Comfort Care

Nah itu tadi guys yang mungkin bisa kami gambarkan terkait pelaksanaan Assesment
dengan berbasis IT. Secara singkat dari video tadi bisa kita ketahui bahwa klien “PA” ini
merupakan soerang anak yang diterlantarkan oleh orang tuanya. Dalam kesehariannya,
PA harus mempersiapkan semua kebutuhan diri dan adiknya dan dilanjut mencari nafkah
di jalanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Untuk lebih jelas tentang kasus klien PA, berikut Contoh Catatan Ringkas Assesment
berbasis IT yang merangkum informasi selama tahap Assesment dan menjadi bekal di
tahap pertolongan selanjutnya. Check this out…

Format: Isi/Konten Catatan Ringkas (Content of Summary Recordeed Entries)

Nama Pekerja Sosial : Ratu Excel Evicha

Nama Lembaga : Comfort Care

Tanggal wawancara : 27 Mei 2021

Tempat wawancara : Zoom Meeting

Tujuan wawancara : Untuk mendapatkan informasi klien terkait anak terlantar


(tentukan secara dengan latar belakang masalah klien, kebutuhan klien,
spesifik) struktur dan hubungan keluarga serta untuk merancang
strategi intervensi yang akan digunakan.

Nama lengkap : Putri Ayu/PA


klien/panggilan

Tempat/tanggal lahir : Kediri, 10 Maret 2004

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pelajar

Status marital : Belum menikah

2/4
Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Jalan Kebun Aren Gang 2 RT/RW 01/04 Desa Asri,
Kecamatan Pesaantren, Kota Kediri

Nomor : 81359546661 (NISN)


identitas/KTP/identitas
lainnya

Deskripsi/penjelasan : Klien PA merupakan seorang anak berusia 17 tahun yang


area masalah (sesuai menjadi salah satu anak terlantar dari 15 anak lainnya yang
alat asesmen yang terjaring oleh satpol pp kota kediri dan sekarang sedang
digunakan dan konten berada di Dinas Sosial Kota Kediri. PA merupakan anak
wawancara) sulung dari 3 bersaudara dan menjadi anak terlantar karena
ibunya meninggal dan ayahnya sibuk bekerja di luar kota. PA
sering terlambat ke sekolah karena harus mengurus
keperluan adiknya terlebih dahulu dan sempat tidak masuk
sekolah selama beberapa bulan karena sakit dan tidak ada
yang mengurusnya.

Ayah PA yang berprofesi sebagai kuli bangunan di luar kota


hanya pulang 6 bulan sekali. Sedangkan ibu PA sudah
meninggal sejak ia berusia 15 tahun. Keluarga besar PA
jarang mengunjungi mereka karena sibuk dengan keperluan
keluarganya masing-masing.

Dalam kesehariannya, PA harus mempersiapkan semua


kebutuhan diri dan adiknya dan dilanjut mencari nafkah di
jalanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Uang
yang diberikan ayah PA setiap 6 bulan sekali itu hanya bisa
membantu PA dan adiknya dalam beberapa minggu saja,
setelah itu PA harus berusaha mencari tambahan lagi di
jalanan dengan mengemis. Karena inilah PA sering tercatat
tidak masuk sekolah.

Di jalanan PA bersama kawan-kawannya bekerja sama untuk


mengemis dan hasilnya akan dibagi bersama. Waktu yang
dihabiskan PA tidaklah lama, setelah dirasa uang yang
didapatkan cukup, PA akan kembali kerumah dan
membelikan makanan untuk dirinya dan adiknya. Hal itu
terjadi setiap harinya disaat uang yang diberikan orang
tuanya telah habis.

3/4
Kesan/diagnosis : Pada saat pelaksanaan wawancara, klien PA terlihat ragu
Pekerja Sosial dan takut untuk menjawab. Klien PA juga tidak melakukan
kontak mata, menunduk, memasang wajah cemberut dan
menahan tangis selama proses wawancara berlangsung.
Semenjak klien ada di jalanan untuk mencari nafkah, klien
kesulitan dalam belajar, nilai akademis turun, menjadi
penyendiri karena kurangnya interaksi sosial, kurangnya
motivasi diri, kurang kasih sayang kedua orangtua dan
keluarga besar.

Selain itu dalam sesi wawancara, klien sering juara kelas dan
sangat suka dengan pelajaran matematika dan suka
mengajar pada teman-temannya.

Hal ini membuat pekerja sosial menyadari potensi yang bisa


nantikan dikembangkan dan menjadi kekuatan PA.

Melihat adanya potensi dalam diri klien PA yaitu adanya


keinginan besar dalam dirinya untuk berubah dan ingin
merasakan hidup yang lebih baik seperti anak-anak pada
umumnya membuat pekerja sosial semakin yakin pada klien
PA.

Mungkin untuk kali ini cukup sampai di tahap Assesment dulu, nanti kalau dilanjutin takut
kepanjangan lagi hehehe…

Mohon maaf atas kekurangan dalam blog ini, Semoga dapat membantu memberikan
gambaran terkait pelaksanaan pertolongan pekerjaan sosial khususnya rehabilitasi sosial
di Comfort Care dan bagi kalian yang membutuhkan bantuan layanan rehabilitasi sosial
dapat menghubungi call center kami 😊

Jangan takut untuk melakukan perubahan lebih baik dan Thank you so much and See
you guys…

4/4

Anda mungkin juga menyukai