Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERMAINAN BOLA TANGAN

DOSEN PENGAMPU
NOVI YANTI, M.Pd
DONI PRANATA, M.Pd

GUSTIAN F1101211021

PRODI PENDIDIKAN JASMANI


JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulilah tepat pada waktunya yang berjudul “ Makalah
Permainan Bola Tangan”.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah andil dalam
proses penyusunan makalah ini,sehingga makalah ini dapat segera disajikan
tanpa halangan yang berarti. Penyusun optimis makalah ini dapat membantu
dan dapat dengan mudah untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi semua
kalangan pembaca terlebih yang ingin memperdalam mengenai jenis olahraga
khususnya kategori tangan.

Dengan diambil dari berbagai sumber. Alhamdulilah makalah ini dapat


segera disajikan dan penulis mempunyai orientasi makalah ini akan bermanfaat
bagi kita untuk menambah wawasan kita tentang dunia olahraga.

Sekian,semoga makalah ini dapat memberikan jawaban terhadap


pertanyaan seputar permasalahan permainan bola tangan.

Pontianak, 16 Februari 2023

Penulis

Gustian
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah dan perkembangan permainan bola tangan ............................................. 6
B. Pengertian permainan bola tangan ........................................................................ 9
C. Teknik – teknik dasar permainan bola tangan ...................................................... 9
D. Peraturan – petaruran permainan bola tangan ...................................................... 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 32
B. Saran ..................................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 34


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi
juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga
metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh
menjadi lebih efektif dan efisien. Dewasa ini semakin banyak kegiatan olahraga berkembang
dengan tujuan beragam, baik pembinaan kesehatan, rekreasi maupun prestasi. Dan salah satu
bentuk kegiatan itu ialah Permainan Bola Tangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di
mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha
memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan
berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi
pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh
dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball
dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga
dipertandingkan di Olimpiade.
Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia,
khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola
tangan 11 pemain (Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler
maupun ekstra kuliler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik
oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan di bahas antara lain
adalah:
1. Bagaimana sejarah perkembangan permainan bola tangan ?
2. Apa pengertian permainan bola tangan ?
3. Bagaimanakah tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan ?
4. Apa sajakah aturan-aturan yang terdapat pada permainan bola tangan ?

C. TUJUAN
Dengan melihat rumusan masalah yang di paparkan diatas, dapat di tarik kesimpilan bahwa
tujuan pembutan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Sejarah perkembangan permainan bola tangan
2. Pengertian permainan bola tangan
3. Tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola tangan
4. Aturan-aturan yang terdapat dalam permainan bola tangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN

1. Sejarah Bola Tangan Di Dunia Masa Yunani Kuno, Olahraga bola tangan merupakan salah
satu olahraga yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia
sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan
senan tiasa lebih mahir menggunakan tangan di bandikan kakinya. Sebagai mana telah
diklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, ia memainkan bolah tangan jauh lebih awal dari
pada sepak bola, walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan bolah tangan yang
di mainkan pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya sebuah bola tangan
modern. Dimana bentuk permainan dan peraturan masih sangsat berbeda. Permainan “urania”
yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan
Odyssey) dan Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius
Galenus (130-200 Masehi). Sebagai mana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap
bola” yang di perkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama
Walther Von der Volgelwiede (1170-1230 M), dimana sebuah keterangan tersebut
merupakan tanda- tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari permainan
bola tangan. Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais (1494-1533) menggambarkan
bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan menggunakan telapak
tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahu 1793 masyarakat Inuit yang hidup di dataran
hijauh menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan.
Pada tahun 1848 seorang administrasi olahraga Demmark memberikan izin untuk “permainan
bola tangan” agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Demmark dan mendorong untuk
segerah menyertakan aturan dalam permainan bola tangan. Bola tangan modern dimainkan
pada abad 19 di kota Danish di bagian Nyborg, Demmark pada tahun 1897, yang
mempelopori bola tangan namun pendiri bola tangan justru pakar pendidikan jasmani yang
memindahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang berdasarkan dua bentuk
permainan “Raffbal” (bola tangkap) dan “K nigsbergerball”. Di Swedia Wallstr m juga
memperkenalkanӧ ӧ permainan bola tangan di negaranya pada tahun 1910.
Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba menyebarkan bola tangan
lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru olahraga di Berlin, Dr. Karl Schelenz
memperkenalkan bentuk permainan bola tangan di lapangan besar (cutdoor) di beberapa
Negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang hingga
saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.
Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir
Internasional, mengusulkan pada peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional
dari bola tangan lapangan. Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation
(IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery Brundage dari
Amerika. Setelah tahun 1936 untuk pertama kali di selenggarakan kejuaraan dunia bola
tangan di Jerman. Akhirnya pada tahun 1946 usulan dan undangan Denmark dan Swedia
delapan Negara mendeklarasikan Federasi Bola Tangan Internasional atau International
Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis,
Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah
peserta sebanyak 150 peserta Negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun
putri.
2. SEJARAH BOLA TANGAN DIINDONESIA

Federasi Bola Tangan Asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada
waktu berlangsungnya Asian Games di kota Teheran. kemudian pada tahun 1976 federasi ini
dikukuhkan secara resmi di Kuwait. sedangkan induk organisasi tingkat nasional d Negara
kita sampai sekaran belum didirikan. Namun bila membuka lembaran sejarah ternyata bola
tangan 11 pemain, pernah mengisi acara pertandingan dalam pecan olahragaga nasional,
tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta. Peserta pertandingan pada
waktu itu hanya terdiri dari 4 daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa tengah dan Jawa
timur. Setelah itu, belum ada usaha serius dari pihak-pihak tertentu agar bola tangan bias
dipertandingkan lagi pada Pekan Olahraga Nasional. Selain pada PON, permainan bola
tangan juga perna mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa keV yang
diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi permainan bola tangan 11 pemain
ini hanya berlahan, permainan bola tangan 11 pemain mengalami kemunduran yg akhirnya
menjadi tidak popular lagi. Tapi upaya untuk mendirikan induk organisasi seharusnya tetap
ada, supaya permainan bola tangan mengalami kemajuan dimasa yang akan datang.

B. PENGERTIAN PERMAINAN BOLA TANGAN.

Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7
pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke
gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke
lantai/ketanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah
dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan
garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat
garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang
digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti
dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade Pada masa lalu,
permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar
dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan 11 pemain
(Outdoor/field handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kuliler.
Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi
maupun oleh organisasi mahasiswa.

C. TEHNIK-TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA TANGAN

Sebagaimana cabang olahraga permainan yang lain, bola tangan juga mempunyai beberapa
macam teknik dasar yang perlu di pelajari.Namun pada umumnya bola tangan berjalan
dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu seorang pemain bola tangan harus memiliki teknik
yang tinggi. Pemain harus dapat melakukan start lari dengan cepat, memiliki kelincahan
(agility) dapat menangkap bola dengan mantap, melempar (mengoper) bola dengan tepat
sasaran. Selain itu juga pemain harus memiliki kordinasi tubuh yang baik serta menguasai
beberapa teknik menembakkan bola ke gawang lawan.
Dalam garis besarnya, teknik dasar permainan bola tangan yang akan kita pelajari pada
pembahasan saat ini terdiri dari:
1. Menggiring Bola (Dribbling)
2. Mengoper Bola (Passing)
3. Menangkap Bola (Catch)
4. Menembakkan Bola (Shooting)
Keempat teknik dasar tersebut akan di bahas satu persatu dengan bagiannya masing-masing
disertai dengan gambar yang dapat lebih memudahkan untuk di pahami

1. Menggiring Bola (Dribbling)


Dalam bola tangan, menggiring bola merupakan teknik dasar yang cukup sulit karena
memerlukan kordinasi mata-tangan yang tingggi, dan harus jeli dan pandai saat memantulkan
bola supaya lentingan bola tepat dan tetap dalam penguasaan si penggiring. Salah satu
kendala yang bias dialami pemain yang bermain di lapangan terbuka (outdoor) dalam
menggiring bola adalah permukaan lapangan yang tidak rata sehingga menambah tingkat
kesulitan pelaksanaan dribbling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan
tergantung pada arah dating dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan pantulang
antara dribbling di tempat dan dribbling sambil bergerak memerlukanpenyesuaian gaya dan
sikap tubuh pada saat mendribbling. Dribbing itu pada hakekatnya terdiri dari dua bagian
yaitu dribbling lurus dan dribbling silang. Khusus dribbling silang memerlukan kelincahan,
skill dan kordinasi mata- tangan yang tinggi.
Menggiring atau dribbling bola juga memerlukan kelenturan tubuh pada saat membungkuk
guna mengontrol bola yang ada dalam penguasaan si penggiring disamping itu kelenturan
pergelangan tangan tidak kalah pentingnya dalam hal mengantisipasi bola yang sementara
digiring. Konsentrasi pada saat menggiring bola kea rah daerah pemain lawab sangat
dibutuhkan, serta diiringi dengan kordinasi mata-tangan atau kerja sama antara tangan pada
saat melakukan dribbling supaya bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah di terlepas
dari jangkauan si penggiring

2. Mengoper bola(Passing)
Mengoper bola tau lebih lazim di sebut passing adalah merupakan salah satu tehnik yang
sangat penting dalam permainan bola tangan, ibaratnya permainan bola kaki, operan-operan
yang cantik dan menawan dapat membuat pemain lawan ekstra hati-hati dalam
menjaga pertahanannya, itu juga yang terjadi dalam permainan bola
tangan, oeran bola dari tangan ke tangan sangat penting dalam usaha
membangun sebuah serangan ke daerah pertahanan lawan, guna
menghasilkan sebuah gol. Passing dalam hakekatnya perbagi dalam
dua bagian yaitu passing dengan dua tangan dan passing dengan satu
tangan.

a. Passing dengan dua tangan


Passing dangan dua tangan di perlukan terutama untuk operan-operan jarak dekat, namun
perlu dilakukan dengan secara cepat. Untuk itu, pemakaian teknik mana yang harus dipilih
tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain lawan yang menghadang. Passing bola
dengan dua tangan pada prinsipnya harus dilakukan dengan pengarahan tenaga tubuh yang
disalurkan kebola, bukan hanya tenaga lengan. Tergantung dari jarak yang diperlukan,maka
besaran tenaga juga harus berbeda-beda. Tenaga yang diperlukan untuk mengoper bola di
hasilkan dari gerakan tunuh yang bergerak kedepan, yang kemudian disalurkan dan
digabungkan dengan tenaga lengan, tangan dan pergelangan tangan. Passing dengan dua
tangan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu Chest pass, Overhead pass dan Underhand
pass.Chest Pass (operan depan dada) Pelaksanaannya: kedua tangan memegang bola di
depan dada,Jari-jari yang memegang bola direnggangkansatu sama lain, siku dibengkokkan
membentuk 45o, posisi tubuh tegak dan posisi kaki tidak sejajar,melainkan memberikan salah
satu kaki sedikit agak kedepan, guns memberikan dorongan yang kuat dan tidak hilang
keseimbangan pada saat melepaskan bola, setelah bola dilepaskan kedua tangan di kuruskan
kedepan seiring dengan terlepasnya bola.
Overgead Pass (operan diatas kepala)
Pelaksanaannya: berdiri tegak, lutut sedikit ditekuk kedua tangan memegang bola di atas
kepala, posisi hamper sama dengan lemparan bola kedalam sepak bola. Setelah bola di
lepaskan kedua tangan diluruskanke depansejajar. Posisi tubuh tetap dipertahankan dan
mengantisipasi supayah badan tidak jatuh ke depan.

Underhand Pass (operan bawah) Pelaksanaannya: posisi badan membungkuk kedua kaki
dibuka selebara bahu, salah satu kaki sedikit agak kedepan (tidak sejajajr) kedua lengan lurus
kebawah, tangan memegang bola yang persis berada ditengah tegak lurus kedua kaki,
kemudian bola dilepaskan kedepan. Pandangan kearah sasaran bola yang hendak di tuju
dengan mempertahankan posisi tubuh tetap dalam keadaan stabil.

b. Passing Dengan Satu Tangan


Operan dengan satu tangan, dilihatdari jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan dua tujuan,
yaitu pertama, untuk mengoper pada teman seregu yang berjarak jauhdanyang kedua
mongoper untuk mengecoh lawan. Khusus untuk javeline pass, pelaksanaan lemparan harus
dilakukan dengan mengikuti prinsip maksimum time distance. Dalam arti lemparan itu harus
dilakukan dalam waktu maximum (secepat-cepatnya) dan jarak sikap lemparan (power
position) yang maksimum juga. Gabungan antara dua factor yang maksimum tadi akan
menjamin jauhnya lemparan.

Javeline Pass (Posisi Seperti Lemparan Lembing)


Pelaksanaannya: berdiri tegak, bola di pegang oleh salah satu tangan, di bawa kebelakang
kepala, kedua siku sedikit ditekuk, kalau tangan kanan memegang bola, maka kaki kanan
juga berada di belakang (begitu pula sebaliknya) kedua lutut sedikit ditekuk, tumit kaki yang
di belakang sedikit diangkat posisi sama dengan lempar lembing atau lemparan base ball.

Side Pass (operan samping)


Pelaksanaannya: Posisi tubuh agak miring kekanan kedua lutut ditekuk membentuk posisi
45opandangan kesamping kiri, bola dipassing dengan satu tangan melewati depan dada
kesamping, posisi tunuh tetap dipertahankan.

Reverse Pass (Membalik)


Pelaksanaannya: badan sedikit dibungkukkan dengan posisi menyamping bola diegang oleh
tangan kanan (atau sebaliknya) lutut sedikit ditekuk, kalau pass dengan menggunakan tangan
kanan, maka kaki kanan rapat, dan tumit kaki kiri agak diangkat, bola dipassing melewati
belakang pantat (bokong) ke samping.

3. Menangkap Bola (Catch)


Berbagai teknik menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang tertentu pada dasarnya, posisi
tubuh untuk menangkap harus memungkinkan agar bola dating langsung kea rah penangkap,
agar dicapai sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan disamping itu, yang tidak
kalah pentingnya adalah prinsip menyerap gaya yang dibawah bola agar impact dari bola
dapat tersaur dan dipatahkan sebesar mungkin. Caranya ikuti bola dengan kedua lengan dan
salurkan daya penahan sedikit demi sedikit terhadap bola. Menangkap bola merupakan salah
satu teknik dasar yang sangat penting dan pertama-tama yang seharusnya perlu dikuasai oleh
setiap permainan, apakah itu pemain depan, permainan tengah, pemain belakang lebih- lebih
penjaga gawang yang memang memerlukan kecakapan dalam menangkap bola. Bagaimana
posisi badan dan tangan pada saat menangkap bola, tekniknya dengan menjulurkan kedua
tangan ke depan menyambut datangnya bola setelah bola dalam penguasaan, secepat
mungkin di tarik di depan dada.

a. Menangkap bola setinggi dada


Menangkap bola setinggi dada merupakan cara menangkap yang paling efektif gampang
dalam mengantisipasi bola, pelaksanaaannya kedua lengan di luruskan ke depan guna
menyambut datangnya bola yang hendak di tangkap. Posisi badantegap setelah bola
ditangkap maka tari ke depan dada guna mengantisipasi supata bola tidak gampang dirampas
oleh lawan.

b. Menangkap bola tinggi


Memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi karena bola yang datangnya sangat tinggi,
biasanya berfungsi mengantisipasi bola yang dilemparkan lawan di atas kepala, posisi badan
tegap, kedua tzngzn diluruskan ke atas menyambut bola, dan bola tetap ditarik ke depan dada.
Makin tinggi postur tubuh seseorang makin bagus dalam upaya jangkauan bola yang di
passing atau di lempar tinggi.

c. Menangkap bola di kanan/ kiri badan


Memerlukan kelenturan tubuh yang prima, karena daya lenting ke kanan/ kiri untuk
menangkap bola dengan kedua tangan berada dalam posisi yang sama.

d. Menangkap bola rendah setinggi lutut


Posisi badan di bungkukkan, selanjudnya kaku dibuka juga menjaga keseimbangan pada saat
menangkap bola dan tubuh dalam keadaan posisi stabil, supaya tidak goyah pada saat
disentuh/ ditabrak pemain lawan.

e. Menangkap bola menggelinding


Hampir sama posisi ketika penjaga gawang dalam sepak bola mengantisipasi bola
menggelinding di tanah, badan dibungkukkan dan kaki dibuka lebar ke belakan, bukan ke
samping.

4. Menembak Bola (Shooting)


Menembak adalah bentuk gerak kemparan yang ditujukan untuk memasukkan bola ke
gawang. agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus bertenaga dan memiliki daya ledak
(Eksplosif Power) dengan artian mengarahkan sekuruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu
yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Menembakkan bola
harus dilakukan dengan upaya yang sungguh-sungguh sehingga menghasilkan perbedaan
sikap tubuh yang disesuaikan. Yang paling menarik adalah pelaksanaan tembakan fliying
shot yang memerlukan irama tiga langkah.
a. The Standing Throw shot (tembakan berdiri)
Didahului dengan mendribble bola kemudian menangkap dengan kedua tangan dan sedikit
membungkukkan badan ke kanan (pelempar tangan kanan) kemudian bola di shooting
dengan keras lewat samping kepala sambil membuka kaki agak lebar, dan kaki kanan sedikit
agak terangkat dengan bertumpuh oleh kaki kiri serta tangan kiri rileks disamping badan.

b. The Jump Shot (tembakan melompat)


Hampir sama dengan standing throw shot, Cuma yang membedakan adalah dilakukan dengan
lompatan setelah bola di dribble, kemudian menangkap dengan kedua tangan, posisi tubuh
dimiringkan, kemudian bola di shooting dengan keras lewat samping kepala sambil membuka
kaki dan kedua dan kedua kaki terangkat, dada dibusungkan seiring dengan di shootingnya
bola.

c. The Dive Shot


Tembakan dengan posisi tubuh seperti melayang, posisi awal tembakan ini membelakangi
gawang, kemudian meloncat dengan bertumpuh di kedua kaki kemudian menembakkan bola
dengan posisi condong ke depan. Setelah melakukan tembakan, kedua telapak tangan
menyentuh lantai secara langsung. Kedua kaki harus membentuk sudut 90o,dada, perut dan
kaki depan menggelincir ke lantai sambil kedua tangan mendorong ke atas menjauhi lantai

d. The Fall Shot


Tembakan sambil menjatuhkan badan ke depan, dimulai dari shooting bola disamping telinga
kemudian melompat ke depan sambil menjatuhkan badan kedepan, diakhiri dengan posisi
terlentang.

e. The side Shot (tembakan menyamping)


Tembakan dari samping dengan membuka tangan da kaki lebar sambil badan dimiringkan
kekanan bagi penembak dengan tangan kanan, dengan sedikit kaki kanan diangkat dan
dibungkukkan bola di shoot dengan keras dari samping setinggi paha.

f. The Flying Shot (tembakan melayang)


Tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang(melayang) di muali dengan berlari, bawa
bola setinggi bahu langkah ketiga kuat dan lebar di udarah, pinggang sebaiknya di tarik ke
belakang bersamaan dengan lengan lempar. Tarik kedua kaki keatas secara horizontal.
Pinggang tarik kebelakang lengan mengikuti gerakan kedepan dengan tangan kuat mendarat
dengan kedua kaki secara bersamaan menembak dengan tangan kanan meloncat dengan kaki
kiri, penembak kaki kiri meloncat dengan kaki kanan.

g. The Reverse Shot (tembakan Membalik)


Tembakan membelakang, diawali dengan posisi badan membelakangi arah tembakan
kemudian bola dipegang dengan kedua tangan kalau shoot dengan tangan kanan, maka posisi
tangan kiri bedara di bawah bola sebagai penyeimbang, dan tangan kanan memegang bola
lewat samping dengan posisi menjepit dengan menggeser kakai kanan ke belakang
bersamaan dengan bola dishoot dengan keras, sambil membalikkan tubuh.

D. PERATURAN-PERATURAN PERMAINAN BOLA TANGAN

PERATURAN 1 : LAPANGAN PERMAINAN


1. Lapangan berbentuk empat persegi panjang, Panjang : 40m dan lebar 20m.

2. Gawang memiliki Tinggi 2m dan lebar 3m, di cat bergaris-garis dengan 2 warna berbeda.
Garis gawang lebar 8cm, semua garis lain 5cm.

PERATURAN 2: WAKTU BERMAIN, BEL AKHIR & TIME OUT


1. Waktu permainan adalah :
a. 16 th atau lebih 2x 30 menit
b. 12 - 16 th 2 x 25 menit
c. 8-12 th 2 x 20 menit
d. Waktu Isfirahat 10 menit
e. Overtime (Setelah istirahat 5 menit dari waktu pergantian normal), 2 x 5 menit dengan
istrihat antar babak 1 menit.

2. Adu penalty untuk menentukan pemenang:


a. Lemparan dari garis 7m
b. Pelempar 5 orang pemain (kiper bisa dipilih bebas) dan pemain yang terkena
diskualifikasi/dikeluarkan dapat berpartisipasi
c. wasit menentukan gawang yang di pakai
d. wasit melakukan lempar koin dan team pemenang memilih akan rnefernpar. pertama atau
terakhir

3. Time Out normal 1 menit 1 x setiap paruh waktu tiap tim.

PERATURAN 3: BOLA
1. Pria dewasa dan remaja putra 16th ke atas : 58-60 cm / 425-475 gr (IHF3)
2. Wanita dewasa, remaja putri diatas 14th, remaja pria 12-16th : 54- 56 cm / 325-375 gr
(IHF 2)
3. Anak putri 8-14th dan anak putra 8-12th : 50-52 cm /290-330 gr (IHF 1)

PERATURAN 4: TIM PERGANTIAN PEMAIN DAN PERLENGKAPAN.


1. Permainan 7 lawan 7 termasuk satu penjaga gawang. Pada saat awal permainan, minimal
pemain dalam sebuah tim adalah 5 orang. Jumlah maksimum Official selama permainan
berlangsung adalah 4 orang.
Penjaga gawang dapat bermain dalam lapangan setiap saat demikian pula bagi setiap pemain
di lapangan dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.

2. Pergantian pemain :
a. Bebas (berkali-kali di daerah pergantian/garis pergantian
b. Pemain yang digantikan hrs sudah meninggalkan lapangan terlebih dahulu.
c. Pemain yang melakukan pelanggaran akan terkena skors 2 menit untuk pemain tersebut
d. Ada tambahan skors 2 menit apabila pemain tersebut di atas melanggar kembali
e. lemparan bebas bagi lawan.
3. Nomor kaos / seragam 1-20 dengan karakteristik bagian belakang 20cm dan depart 10cm.
Semua pemain yang berperan sebagai penjaga gawang dalam tim harus menggunakan wama
yang sama, warna yang dapat dibedakan dari pemain lapangan dari kedua tim dan penjaga
gawang dari tim lawan

4. Daerah Pergantian Pemain


Daerah pergantian pemain adalah masing-masing berukuran 4,5 m dari garis tengah.
Tempatnya sesuai dengan area tim pada waktu bertanding. Contohnya kalau tim A di sebelah
kanan maka tim tersebut akan melakukan pergantian di area sebelah kanan dari garis tengah,
begitu sebaliknya.

PERATURAN 5: PENJAGA GAWANG


a. Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan
pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.
b. Penjaga gawang diperbolehkan
1. Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang
2. Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3. Meninggalkan area gawang dengan Bola.
c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :
1. Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper
2. Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang
berada di dalam area gawang
3. Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area
gawang
4. Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola
5. Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau
bergerak keluar kearah area bermain
6. Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg
melakukan lemparan 7m.

PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG


a. Selama waktu pertandingan penjaga gawang dapat bermaln dalam lapangan setiap saat dan
pemain pun dapat menjadi penjaga gawang setiap saat.

b. Penjaga gawang diperbolehkan


1. Memperlakukan bola selama masih di dalam area gawang
2. Meninggalkan area gawang tanpa Bola
3. Meninggalkan area gawang dengan Bola.

c. Penjaga gawang tidak diperbolehkan :


1. Meninggalkan area gawang dengan bola ditangannya (mengacu pada Lemparan Kiper
2. Menyentuh bola ketika bergerak atau berputar di luar area gawang ketika penjaga gawang
berada di dalam area gawang
3. Mengambil bola kedalam area gawang ketika bergerak dan berputar di lantai diluar area
gawang
4. Memasuki area gawang dari area bermain dengan bola
5. Menyentuh bola dengan kaki ketika bola sedang diam atau bergerak di area gawang atau
bergerak keluar kearah area bermain
6. Melintasi garis pertahanan penjaga gawang (sepanjang 4m) bola jatuh ketangan lawan yg
melakukan lemparan 7m.

PERATURAN 6: WILAYAH GAWANG


a. Hanya seorang Kiper yang diijinkan berada di wilayah.gawang,
b. Ketika Pemain memasuki wilayah gawang :
1. Lemparan Kiper ketika pemain tim yang menyerang memasuki wilayah gawang dengan
mendapatkan keuntungan dengan masuknya ke wilayah gawang.
2. Lemparan bebas ketika .pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang tanpa
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
3. Lemparan 7m ketika pemain dari tim yang bertahan memasuki wilayah gawang dengan
merusak kesempatan tim lawan mencetak skor.
c. Diperbolehkan memasuki wilayah gawang tanpa menguasai bola / setelah memainkan bola
sepanjang tidak menciptakan kerugian bagi tim lawan.
d. Bola yang bergulir didalam wilayah gawang, menjadi penguasaan dan penjaga gawang.
Jika ada pemain tim yang sama dengan penjaga gawang menyentuh bola di wilayah tersebut
maka akan di kenakan lemparan bebas.
e. Sebuah bola yang telah kembali dari liar wilayah gawang masuk kembali ke dalam wilayah
pertandingan maka bola slap dimainkan kembali.

PERATURAN 7: MEMAINKAN BOLA BERMAIN PASIF


1. Memainkan bola yang diperbolehkan adalah melempar, menangkap, rnenghentikan,
mendorong atau menggelindingkan bola dengan tangan, lengan, badan, paha atau lutut.
2. Memegang bola hanya diijinkan maksimum 3 detik.
3. Mengambil maksimum 3 langkah dari bola dan dianggap 1 langkah bila satu kaki
digerakkan dari satu tempat ketempat lainya dan kernudian satu kaki lainnya tetap menjadi
tumpuan.
4. Berlari atau berdiri diperbolehkan
a. memantulkan bola dan kembali menangkapnya
b. menggiring / mendrible
c. mengelindingkan bola
d. memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lain dalam 3 detik
dan tidak lebih dari 3 langkah
Hal yang tidak diijinkan:
a. menyentuh bola dengan kaki kecuali bola telah dilempar
b. pemain bergerak dengan bola diluar lapangan pertandingan dengan
satu/dua kakinya dengan bola masih didalam lapangan, lemparan
kedalam
5. Bermain Pasif (memegang bola tanpa membuat gerakan apapun untuk
menyerang untuk mencetak gol, menunda-nunda dalam melakukan
eksekusi dalam melakukan lemparan dan dihadiahi lemparan bebas tim
lawan dari tempat dimana bola tersebut keluar.

PERATURAN 8 : PENALTI DAN PERMAINAN TIDAK SPORTIF


1. Hal - hal yang diijinkan :
a. menggunakan telapak tangan dan tangan dalam menguasai bola.
b. rnerentangkan tangan saat, bola melewati-tim. lawan adalah tidak
dalam penguasaan bola.
c. menggunakan badan untuk menghalangi lawan
d. bodi kontak dengan lawan

2. Hal - hal yang tidak diijinkan:


a. menarik atau memukul bola dengan tangan lawan
b. menghalangi laju lawan dengan tangan dan kaki
c. menarik atau menahan, mendorong, lari atau melompat ke arah lawan
d. membahayakan lawan
3. Aturan kekerasan diatur dengan diberi lemparan bebas atau lemparan 7m dan bagi
perseorangan diawali dengan peringatan, diikuti pernberian hukuman dan diskualffikasi.

4. Seorang pemain tidak diperkenankan membahayakan lawan ketika lawan tersebut sedang
menyerang,

PERATURAN 9 : MENCETAK GOL


Gol dicetak jika bola secara keseluruhan telah melewati garis gawang. Dan gol tidak
dianggap sah bila gol berasal dari Seorang atau sesuatu yang tidak berpartisipasi pads
pertandingan.

PERATURAN 10 : LEMPARAN AWAL


1. Saat memulai pertandingan, Lemparan awal diambil oleh tim yang menang dalam lempar
koin dan memutuskan memulai permainan dengan memilih bola di posisinya.
2. Lemparan awal di babak kedua diambil oleh tim yang tidak melakukannya di babak
pertama.
3. Setelah terjadi gol, lemparan awal oleh tim yang kemasukan gol.
4. Lemparan awal dari arah mana saja di tengah lapangan dengan toleransi garis pinggir
sekitar 1,5m. Dan harus dilakukan dalarn 3 detik.
5. Taman satu tim dari pelempar tidak diperbolehkan untuk melewati garis tengah sebelum
ada peluit dari wasit,
6. Dalam kasus lemparan bebas Setelah terjadinya gol, lawan diijinkan untuk berada di kedua
area lapangan, tetapi harus 3m dari pemain yang melakukan lemparan bebas.

PERATURAN 11 : LEMPARAN KEDALAM


1. Lemparan kedalam diberikan saat bola sudah sepenuhnya melewati garis samping, dan
bola menyentuh langit-langit atau instalasi atas lapangan
2. Lemparan kedalam dilakukan tanpa peluit dari wasit
3. Lemparan kedalam dilakukan dari tempat dimana bola melewati garis samping atau
melewati luar.garis gal dari persimpangan garis samping. dan luar garis gol di sisi.
4. Pelempar harus berdiri dengan kaki di garis sampai bola lepas dari tangannya.
5. Saat lemparan kedalam dilakukan, lawan tidak boleh mendekat lebih dari 3m dari
pelempar, tetapi diperbolehkan berdiri di luar garis area walau jarak kurang dari 3m.

PERATURAN 12 : LEMPARAN KIPER


1. Lemparan Kiper dilakukan :
a. Pemain lawan memasuki area pertahanan dan melakukan pelanggaran
b. Kiper sudah menguasai bola dan bola tidak bergerak dilantai area gawang
c. Pemain-lawan telah menyentuh bola saat bola tersebut menggelinding atau diam di lantai
di area gawang
d. Saat bola melewati garis luar gawang setelah terakhir disentuh pleh kiper atau pemain dari
tim lawan.
2. Lemparan Kiper tanpa peluit dari wasit.

PERATURAN 13 :LEMPARAN BABAS


1. Jika Tim yang memegang bola melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim tersebut
kehilangan kepemilikan bola dan tim lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim
tersebut kehilangan kepemilikan-bola.
2. Lernparan bebas tanpa peluit dari wasit dan bertempat dimana
pelanggaran dilakukan.
3. Jarak lawan dari pelempar harus setidaknya 3m.

PERATURAN 14 : LEMPARAN 7 METER


1. Lemparan 7 meter diberikan saat :
a. Kesempatan mencetak angka dihancurkan oleh tim lawan secara illegal
b. Peluit tidak sah saat kesempatan emas mencetak angka
c. Kesempatan emas mencetak angka dihancurkan karena partisipasi orang yang tidak ada
hubungannya dengan permainan atau karena kesalahan teknis.
2. Lemparan 7m dilaksanakan 3 detik setelah peluit dari wasit.
3. Pemain yang melakukan Lernparan 7m harus mengambil posisi Dibelakang garis 7m, tidak
lebih jauh dari 1 m dari garis tersebut.
4. Taman satu tim pelempar harus memposisikan diri diluar garis lemparan bebas jika
melanggar lemparan bebas bagi lawan
f. Kelakuan tidak sportif seorang pemain sebelum permainan dimulai setelah skorsing 2
menit (akumulasi)
Skorsing 2 menit untuk ketiga kalinya pada pemain yang sama akan dikeluarkan.

3. Diskualifikasi apabila:
a. Kelakuan tidak sportif oleh setelah tim trendepat peringatart'dart skors 2 menit
b. Kecurangan membahayakan keselamatan lawan
c. Kelakuan tidak sportif dari tim di luar lapangan
d. Menyerang pemain sebelum pertandingan
e. Menyerang tim
f. 3x skors .pada -pemain yang. Sama

4. Pengeluaran apabila :
a. Seorang pemain bersalah melakukan tindakan kasar
b. Harus keluar dari lapangan pertandingan dan tidak boleti digantikan oleh pemain lain

5. Skorsing 4 menit apabila pemain yang diberi skorsing 2 menit juga bersalah akan tindakan
tidak sportif yang dilakukan sebelum permainan dimulai. 'Tetapi jika untuk ketiga kalinya
akan didiskualifikas

PERATURAN 16B : PELANGGARAN DI LUAR WAKTU


PERTANDINGAN SEBELUM PERTANDINGKAN
1. Peringatan
2. Diskualifikasi- (pengulangan. skorsing) Setelah pertandingan akan ditulis dalam laporan
tertulis

PERATURAN 17 : WASIT
1. 2 orang Wasit dengan hak yang sama akan memegang pimpinan di setiap pertandingan dan
mereka dibantu oleh seorang pencatat waktu dan pencatat skor.
2. Pakaian seragam berwarna hitam diharapkan diutamakan untuk wasit.

PERATURAN 18 : PENCATAT WAKTU DAN SKOR


1. Pencatat waktu memiliki tangg.ung, jawab yang utama untuk waktu pertandingan, waktu
istirahat, waktu pengskoran dan penundaan pemain.
2. Pencatat skor memiliki tanggung jawab utama untuk daftar nama tim, lembar skor,
mencatat pemain yang tidak berhak untuk berpartisipasi.
Tugas lain seperti memeriksa para pemain dan offisiai tim di area pergantian dan keluar
masukriya pernain pengganti.
3. Jika tidak ada papan skor maka pencatat waktu harus menjaga untuk memberitahu tim
yang bermain tentang waktu yang sudah dimainkan, sisa waktu dan waktu istirahat.
4. Namun jika ada papan skor maka pencatat waktu harus memberikan tanda akhir di
pertengahan waktu dan akhir pertandingan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Permainan Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7
pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) yang berusaha memasukkan sebuah bola ke
gawang lawan dengan cara berjalan atau berlari sambil memantul-mantulkan bola ke
lantai/ke tanah. Permainan ini mirip dengan sepak bola, tapi cara memindahkan bola adalah
dengan tangan pemain, bukan kaki. Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak
penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak dikenal masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dengan tidak adanya top organisasi atau induk organisasi atau perkumpulan-
perkumpulan bola
tangan serta tidak adanya pertandingan.yang diselenggarakan pada tahun 1951.
Secara Garis Besarnya tehnik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari:
1. Menggiring Bola (Dribbling)
2. Mengoper Bola (Passing)
3. Menangkap Bola (Catch)
4. Menembakkan Bola (Shooting)
B. SARAN
Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat memahami
permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan dan
sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya akan lebih
mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan yang ada di
Indonesia, sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang kurang populer di
kalangan masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini selain memenuhi tugas dari
bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan
Olahraga bola tangan kepada kalangan masyarakat dan dapat mengembangkan prestasi bola
tangan di Indonesi.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan
makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. dll. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung:


Maulana Media Grafika.
Saputra, M.P.D. (2008) Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Peradaban Dunia? [Online].
Tersedia:http://netsains.com/2008/12/bahasa-indonesia-menjadi-bahasa-peradaban-dunia/.[29
April 2018].
Juraidi. (2010). Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional. [Online].
Tersedia: http://bataviase.co.id/detailberita-10503623.html. [29 April2018].
Deyya. (2010). Perkembangan Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://deyyya.blog.uns.ac.id/2010/03/07/perkembangan-bahasa-indonesia/. [29 April 2018].
Andrias, S. (2009). Perkembangan Bahsa Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://nstens.wordpress.com/2009/10/20/perkembangan-bahasa-indonesia/. [29 April 2018].
Texasindo. (2009). Perkembangan Bahasa Indonesia di Mata Dunia[Online]. Tersedia:
http://texasindo.wordpress.com/2009/06/15/perkembangan-bahasa-indonesia-di-mata-dunia/.
[29 April 2018].

Anda mungkin juga menyukai