Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

PENGARUH HARGA, KUALITAS, CITRA MEREK, GAYA HIDUP, DAN


DESAIN TERHADAP MINAT BELI SEPEDA MOTOR

ANDIKA SAPUTRA
(202210160311361)
PENDAHULUAN:
Pertumbuhan transportasi di era globalisasi semakin dianggap penting untuk mendukung
aktivitas manusia. Banyak masyarakat di Indonesia yang memilih menggunakan transportasi sepeda
motor dibandingkan dengan menggunakan tranportasi lain seperti mobil atau angkutan umum lainnya.
Menurut AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) telah merilis angka realisis penjualan
motor domestic pada September 2022. Tercatat, pada September 2022 penjualan motor meraih
514.460 unit. Artinya, sepanjang September lalu penjualan motor terkoreksi 2 persen month to month
(mtm), dibanding dengan Agustus yang mendadapat 524.821 unit. Sementara itu, apabila
dibandingkan dengan September 2021, penjualan unit sepeda motor domestic mengalami peningkatan
10,7%, dengan penjualan unit 464.614 unit. Meski begitu, AISI memprediksikan pasar roda dua
demostik tahun ini bakal meningkat sekitar 2 sampai 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di era revolusi pemasaran yang dinamis ini dan dampak aktivitas pemasaran yang meningkat
pada kehidupan , orang menjadi lebih sadar dengan produk yang mereka beli, sebelum memutuskan
untuk membeli suatu produk, konsumen mengaitkannya dengan bebrapa factor, seperti
harga,kualitas,citra merek,gaya hidup bahkan desain (Albari & Safitri, 2018). Oleh karena itu untuk
menarik minat konsumen, perusahaan terkait perlu menentukan posisi dan pemilihan segmen pasar
yang tepat, sehingga memudahkan perusahaan dalam menerapkan strategi pemasaran dan mengurangi
persaingan. (Yusuf & Syamsudin, n.d.)
Yang dapat mempengaruhi keputusan pembeli adalah harga. Harga adalah nilai dalam bentuk
uang yang dibayarkan oleh konsumen sebagai harga jual produk. Harga merupakan factor terpenting
dalam menetukan pilihan konsumen dalam melakukan pembelian. Perbandingan harga yang ada akan
membuat konsumen menentukan pilihan tentang kualitas yang ditawarkan oleh produk tersebut.
(Januardin et al., 2022)
Konsumen menganggap kualitas produk sebagai faktor penting untuk dipertimbangkan dalam
keputusan mereka untuk membeli sepeda motor. Beberapa konsumen bersedia menghabiskan banyak
uang untuk membeli produk yang berkualitas. Dengan demikian, salah satu cara logis untuk
menciptakan citra merek yang positif adalah dengan menawarkan kualitas produk yang baik. Selain
harga dan kualitas produk,(Frans Ofa & Wuisan, 2021)
Keputusan membeli sepeda motor sangat erat kaitannya dengan brand image produk tersebut.
Citra merek adalah sekelompok asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen. Dengan demikian,
perilaku dan tindakan seorang konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek
tersebut. Dengan kata lain, citra merek merupakan faktor penting yang mempengaruhi konsumen
untuk membeli suatu produk. (Frans Ofa & Wuisan, 2021)
Selain harga,kualitas,citra merek, faktor yang mendorong minat beli adalah gaya hidup
masyarakat Indonesia. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan oleh aktivitas,
minat, dan opini seseorang. Gaya hidup pada dasarnya adalah perilaku yang mencerminkan masalah
nyata yang ada di benak pelanggan yang cenderung berbaur dengan berbagai hal yang berkaitan
dengan masalah emosional dan psikologis konsumen.(Suleman et al., 2022)
Masalah desain suatu produk menjadi salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian serius
dari manajemen khususnya tim pengembangan produk baru, karena target konsumen yang dituju tidak
sedikit yang mulai mempertanyakan masalah desain suatu produk yang mampu untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Inilah tampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan.(Mappedeceng, 2021)

LITERATUR REVIEW Literatur review

Keputusan pembelian
Keputusan pembelian konsumen untuk membeli suatu produk merupakan tindakan yang biasa
dilakukan oleh setiap individual konsumen pada saat melakukan pembelian. Keputusan untuk
membeli atau tidak membeli merupakan bagian dari unsur yang melekat pada diri individu konsumen
yang disebut dengan perilaku yang mengacu pada tindakan fisik yang nyata. Buchari Alma (2011: 96)
berpendapat bahwa keputusan pembelian sebagai keputusan konsumen dipengaruhi oleh ekonomi
keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, bukti fisik, orang dan proses,
sehingga membentuk sikap konsumen untuk memproses segala macam hal. informasi dan menarik
kesimpulan berupa tanggapan yang muncul produk apa yang akan dibeli. Menurut Kotler dan Keller
yang diterjemahkan oleh Tjiptono (2012:193) keputusan pembelian merupakan suatu tahapan
keputusan dimana konsumen benar-benar melakukan pembelian terhadap suatu produk.
(Mappedeceng, 2021)

Price
Menurut Sunyoto (2014:131), “Harga adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk
mendapatkan sejumlah produk tertentu atau kombinasi barang dan jasa dan sejumlah uang yang
dikenakan untuk suatu produk tertentu.” Menurut Herlambang (2014:47), “Harga adalah nilai total
yang ditukarkan konsumen atas manfaat kepemilikan suatu produk atau jasa. Unsur bauran pemasaran
yang fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam dalam sekejap
harga juga dapat naik atau turun dan juga merupakan satu-satunya unsur yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan. “Harga adalah nilai tukar yang dapat disamakan dengan uang atau barang
lain atas manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok. pada
waktu dan tempat tertentu.” Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa harga adalah pilihan
perusahaan atas tingkat harga umum yang berlaku untuk produk tertentu, relatif terhadap tingkat
pesaing.
(Januardin et al., 2022)

Kualitas Produk
Kotler dan Armstrong (2008) menyatakan bahwa kualitas produk merupakan salah satu factor
yang digunakan oleh pemasar untuk memasarkan produk tertentu. Oleh karena itu, kualitas produk
perlu mendapat perhatian yang serius dari suatu perusahaan atau produsen karena kualitas produk
sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen yang menjadi tujuan pemasaran. Kesimpulannya,
suatu produk atau jasa menawarkan manfaat tertentu yang menciptakan kepuasan untuk memenuhi
atau bahkan melampaui harapan konsumen. Sutanto (2004) mendefinisikan produk sebagai rangkaian
atribut, nyata atau abstrak, meliputi kemasan, warna, harga, kualitas, dan merek, ditambah pelayanan
yang diberikan oleh penjual dan reputasi penjual.(Frans Ofa & Wuisan, 2021)

Citra Merek
Menurut Fatmawati dan Soliha (2017), Citra Merek adalah persepsi terhadap suatu merek
yang mencerminkan ingatan konsumen terkait dengan merek tersebut. Citra merek juga merupakan
konsep yang dibuat oleh konsumen berdasarkan alasan subyektif dan emosi pribadi. Citra merek juga
mengacu pada asosiasi atau presepsi konsumen yang dibentuk berdasarkan ingatan mereka terhadap
suatu produk. Citra merek dibentuk oleh iklan dan promosi penggunaan produk. Asosiasi ini
berbentuk citra yang dikaitkan dengan merek tertentu. (Tjiptono, 2005), Citra merek dianggap sebagai
jenis asosiasi yang tertanam di benak konsumen ketika mereka mengingat suatu produk tertentu. Jenis
pergaulan ini terdiri dari atribut, manfaat, dan sikap.(Frans Ofa & Wuisan, 2021)

Gaya hidup
Menurut (Setiadi, 2013) gaya hidup adalah cara hidup yang diidentifikasikan dengan
bagaimana orang menghabiskan waktunya, berupa apa yang mereka angggap penting dalam
lingkungan (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia di
sekitar mereka. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam aktivitas,
minat, dan pendapat seseorang. Menurut Widiastuti (2009) pengertian gaya hidup adalah perilaku
seseorang yang ditunjukan dalam kegiatan, minat, pendapat, terutama yang berkaitan dengan citra diri
untuk mencerminkan status sosialnya. Gaya hidup seseorang mempengaruhi perilaku pembelian, yang
dapat menentukan banyak keputusan konsumsi individu.(Suleman et al., 2022)
Desain Produk
Masalah desain suatu produk menjadi salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian serius
dari manajemen khususnya tim pengembangan produk baru, karena target konsumen yang dituju tidak
sedikit yang mulai mempertanyakan masalah desain suatu produk yang mampu untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Inilah tampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan. Angipora (2002).
Menurut Kotler (2007) desain produk adalah fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi
suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan, desain produk yang baik dapat menarik perhatian untuk
melakukan pembelian, meningkatkan kinerja, mengurangi biaya, dan menyesuaikan nilai dengan
target yang diinginkan. pasar. Desain sangat penting terutama dalam pembuatan dan pemasaran,
barang yang dikemas, dan peralatan yang tahan lama. Desain dapat diartikan sebagai bentuk yang
menjadi ciri pembeda dari produk lain yang sejenis.(Mappedeceng, 2021)

METODE PENILITIAN
Jenis Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian suvei yaitu untuk penelitian kausal harus dilakukan Untuk
menentukan kausalitas, penting untuk memegang variabel yang dianggap menyebabkan perilaku
tersebut. perubahan dalam konstanta variabel lain dan kemudian mengukur perubahan dalam variabel
lain.

Referensi

Anda mungkin juga menyukai