id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
antara lain kurang memahami konsep aturan sinus dan aturan cosinus, kurang
teliti dalam menuliskan rumus, memilih algoritma yang panjang, hanya menghafal
rumus, lupa nilai perbandingan trigonometri untuk sudut istimewa, kurang
memahami konsep perbandingan trigonometri untuk sudut berelasi diberbagai
kuadran, dan kurang menguasai konsep penyelesaian persamaan trigonometri
untuk mencari besar sudut, (3) kesalahan dalam melakukan operasi aljabar,
penyebabnya antara lain kurang memahami konsep merasionalkan penyebut
berbentuk akar, kurang teliti, kurang menguasai operasi pembagian dengan
bilangan desimal, memperkirakan nilai akar dari bilangan, kurang memahami
konsep penjumlahan, pengurangan, dan perkalian yang dioperasikan secara
bersama-sama. Penelitian tersebut hanya mampu menemukan 3 jenis kesalahan
yang dilakukan siswa, sehingga ada kemungkinan proses analisis yang dilakukan
kurang mendalam, selain itu penelitian tersebut hanya terfokus pada sub pokok
bahasan aturan sinus dan aturan cosinus, sehingga dimungkinkan pada sub pokok
bahasan lain, jenis kesalahan dan penyebab kesalahan siswa berbeda. Sementara
itu, Syafmen (2015) menemukan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal materi perbandingan trigonometri diantaranya (1)
kesalahan konsep (2) kesalahan menggunakan data (3) kesalahan
menginterpretasikan data (4) kesalahan tehnis yang terdiri dari kesalahan
manipulasi operasi aljabar (5) kesalahan interpretasi data yaitu kesalahan dalam
menyatakan dalam bahasa matematika. Penelitian tersebut memiliki kekurangan
yakni belum mengemukakan faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa,
selain itu penelitian tersebut hanya terfokus pada sub pokok bahasan
perbandingan trigonometri, sehingga dimungkinkan pada sub pokok bahasan lain,
jenis kesalahan dan penyebab kesalahan siswa berbeda. Berdasarkan temuan
tersebut, dapat dikemukakan bahwa siswa sekolah menengah atas, pada umumnya
belum memahami dan mengalami kesalahan dalam mempelajari trigonometri.
Nampaknya kesulitan dalam mengerjakan soal-soal materi trigonometri
juga dialami oleh siswa-siswa di SMA Negeri 1 Kartasura, hal ini dikarenakan
pada UN 2013, persentase penguasaaan siswa pada materi trigonometri hanya
commit
55%, menempati urutan kedua dari yang to user (BSNP,2013). Pada UN 2014,
terendah
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
Analisis kesalahan dapat ditempuh dengan cara memberikan soal tes uraian
kepada siswa. Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa pada langkah
penyelesaian soal dapat menjadi petunjuk sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi trigonometri. Tentunya banyak faktor yang melatarbelakangi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, oleh karena itu dari kesalahan-
kesalahan yang ditemukan selanjutnya dapat ditelusuri faktor-faktor penyebab
terjadinya kesalahan. Apabila penyebab kesalahan dari siswa yang nilai tesnya
termasuk dalam kelompok tinggi, kelompok sedang maupun kelompok rendah
telah diketahui, dapat dilihat ada tidaknya kesamaan penyebab kesalahan dari
masing-masing kelompok siswa atau ada tidaknya penyebab yang hanya berlaku
untuk siswa dari kelompok tertentu saja, dengan begitu guru dapat mengambil
tindakan mengenai penyebab kesalahan mana yang perlu untuk segera diatasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan meneliti kesalahan
siswa dari kelompok tinggi, kelompok sedang, maupun kelompok rendah dalam
menyelesaikan soal pada materi trigonometri dengan memeriksa letak dan
penyebab kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan persoalan, hingga
akhirnya peneliti dapat menentukan persamaan maupun perbedaan letak kesalahan
dan penyebab kesalahan dari masing-masing kelompok siswa. Selain itu, pada
penelitian ini, peneliti ingin memfokuskan penelitian pada pokok bahasan
identitas trigonometri, karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru, pada
materi trigonometri siswa paling sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal identitas trigonometri, hal ini diduga karena siswa mengalami kesulitan dalam
menentukan data apa yang harus digunakan ketika membuktikan suatu identitas
trigonometri, siswa juga kesulitan mengaitkan identitas-identitas trigonometri yang
ada untuk diterapkan saat mengerjakan soal. Padahal materi identitas trigonometri
penting dalam pembelajaran matematika karena menuntut peserta didik untuk dapat
berpikir secara kritis, logis, sistematis dan teliti, yang mana hal ini dapat menjadi
landasan bagi peserta didik untuk membangun pola pikir yang baik dalam
menyelesaikan soal-soal, khusunya soal-soal matematika, selain itu materi ini
termasuk dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ujian nasional. Dengan
commitkesalahan
demikian, diharapkan informasi tentang to user dalam menyelesaikan soal-soal
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
Apa saja persamaan dan perbedaan letak kesalahan serta faktor-faktor
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari kelompok tinggi, kelompok
sedang, maupun kelompok rendah dalam menyelesaikan soal identitas
trigonometri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan letak kesalahan serta faktor-
faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari kelompok tinggi,
kelompok sedang, maupun kelompok rendah dalam menyelesaikan soal identitas
trigonometri.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada guru matematika tentang persamaan dan
perbedaan kesalahan-kesalahan serta faktor-faktor penyebab siswa kelompok
tinggi, sedang, maupun rendah melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
soal identitas trigonometri sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan guru mengenai kesalahan serta faktor penyebab mana yang
harus segera diatasi dan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam
merancang pembelajaran untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan serta
faktor-faktor penyebab kesalahan yang sejenis.
commit to user
2. Sebagai acuan atau referensi penelitian sejenis.