Anda di halaman 1dari 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang sudah mulai
diajarkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dari kelas X sampai kelas XI dan
mungkin berlanjut sampai ke perguruan tinggi. Trigonometri merupakan materi
pokok yang banyak menggunakan konsep yang akan terus berkembang dan bukan
materi hafalan sehingga apabila siswa belum menguasai konsep materi
sebelumnya maka dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam materi
selanjutnya. Dengan kata lain, tanpa menguasai konsep dasar secara utuh (benar)
dapat mengakibatkan tidak mampu menguasai konsep selanjutnya. Oleh karena
itu siswa harus memahami dengan benar konsep dasar trigonometri agar dapat
memudahkan pengusaan konsep trigonometri selanjutnya.
Singha (2013), 60% of student reveal that mathematics is much complex
to understated in comparison to other subjects. Again, 48% of students convey
that in mathematics lots of formula are to be memorized specially in algebra,
trigonometry and calculus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% siswa
menyatakan bahwa matematika lebih kompleks untuk dipahami dibandingkan
dengan mata pelajaran lainnya. Juga, 48% siswa menyampaikan bahwa
matematika memiliki banyak rumus yang harus diingat khususnya dalam materi
aljabar, trigonometri dan kalkulus.
Fakta menunjukkan bahwa banyak diantara siswa-siswa khususnya siswa
sekolah menengah atas tidak menguasai dengan benar materi trigonometri. Hal ini
selaras dengan beberapa hasil penelitian terdahulu, yang berkaitan dengan
penguasaan siswa sekolah menengah atas terhadap materi trigonometri. Listiyanto
(2005) menemukan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa diantaranya (1)
kesalahan memahami maksud soal, penyebabnya antara lain penguasaan konsep
pendukung kurang, terbiasa tidak menuliskan yang diketahui, yang ditanya dari
soal, tergesa-gesa dalam mengerjakan soal dan langsung mengilustrasikan soal
commit to user
dalam bentuk gambar, (2) kesalahan dalam menafsirkan konsep, penyebabnya

1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

antara lain kurang memahami konsep aturan sinus dan aturan cosinus, kurang
teliti dalam menuliskan rumus, memilih algoritma yang panjang, hanya menghafal
rumus, lupa nilai perbandingan trigonometri untuk sudut istimewa, kurang
memahami konsep perbandingan trigonometri untuk sudut berelasi diberbagai
kuadran, dan kurang menguasai konsep penyelesaian persamaan trigonometri
untuk mencari besar sudut, (3) kesalahan dalam melakukan operasi aljabar,
penyebabnya antara lain kurang memahami konsep merasionalkan penyebut
berbentuk akar, kurang teliti, kurang menguasai operasi pembagian dengan
bilangan desimal, memperkirakan nilai akar dari bilangan, kurang memahami
konsep penjumlahan, pengurangan, dan perkalian yang dioperasikan secara
bersama-sama. Penelitian tersebut hanya mampu menemukan 3 jenis kesalahan
yang dilakukan siswa, sehingga ada kemungkinan proses analisis yang dilakukan
kurang mendalam, selain itu penelitian tersebut hanya terfokus pada sub pokok
bahasan aturan sinus dan aturan cosinus, sehingga dimungkinkan pada sub pokok
bahasan lain, jenis kesalahan dan penyebab kesalahan siswa berbeda. Sementara
itu, Syafmen (2015) menemukan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal materi perbandingan trigonometri diantaranya (1)
kesalahan konsep (2) kesalahan menggunakan data (3) kesalahan
menginterpretasikan data (4) kesalahan tehnis yang terdiri dari kesalahan
manipulasi operasi aljabar (5) kesalahan interpretasi data yaitu kesalahan dalam
menyatakan dalam bahasa matematika. Penelitian tersebut memiliki kekurangan
yakni belum mengemukakan faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa,
selain itu penelitian tersebut hanya terfokus pada sub pokok bahasan
perbandingan trigonometri, sehingga dimungkinkan pada sub pokok bahasan lain,
jenis kesalahan dan penyebab kesalahan siswa berbeda. Berdasarkan temuan
tersebut, dapat dikemukakan bahwa siswa sekolah menengah atas, pada umumnya
belum memahami dan mengalami kesalahan dalam mempelajari trigonometri.
Nampaknya kesulitan dalam mengerjakan soal-soal materi trigonometri
juga dialami oleh siswa-siswa di SMA Negeri 1 Kartasura, hal ini dikarenakan
pada UN 2013, persentase penguasaaan siswa pada materi trigonometri hanya
commit
55%, menempati urutan kedua dari yang to user (BSNP,2013). Pada UN 2014,
terendah
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

presentase penguasaan siswa pada materi trigonometri sebesar 57,51%, meskipun


mengalami kenaikan, namun hal ini terhitung rendah jika dibandingkan materi
lain yang persentasenya di atas 60% (BSNP,2014). Hasil UN 2015 mengalami
penurunan, presentase penguasaan siswa pada materi trigonometri hanya sebesar
33.45% (BSNP,2015). Hasil tersebut dibenarkan oleh Sasuwi, S. Pd selaku guru
SMA Negeri 1 Kartasura yang pada tahun-tahun tersebut mengajar materi
trigonometri kelas X, materi trigonometri memang merupakan materi yang
dianggap paling sulit oleh siswa-siswanya. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian
lebih, dikarenakan berdasarkan kurikulum 2006, materi trigonometri dipelajari di
kelas XI semester I. Materi ini merupakan lanjutan dari materi trigonometri di
kelas X. Pemahaman trigonometri yang kurang baik sewaktu di kelas X akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar pada materi trigonometri kelas XI. Selain
itu, materi trigonometri setiap tahunnya menjadi materi yang ada pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) ujian nasional, sehingga apabila kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal trigonometri kelas X berlanjut saat
siswa kelas XI sampai pada akhirnya saat ujian nasional, akan berakibat pada
rendahnya presentase penguasaan siswa pada materi trigonometri.
Kesulitan belajar siswa dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan
soal trigonometri dapat terlihat dari adanya kesalahan penyelesaian soal. Soedjadi,
dkk (Moma, 2008:24) mengatakan bahwa kesulitan merupakan penyebab
terjadinya kesalahan. Ketika mengerjakan soal, baik soal ulangan harian, ujian
nasional, maupun tes lainnya, kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut
tentu tidak hanya dilakukan oleh siswa yang nilai tesnya termasuk dalam
kelompok rendah saja, siswa yang nilai tesnya termasuk dalam kelompok sedang
dan kelompok tinggi juga melakukan kesalahan. Deskripsi kesalahan dari masing-
masing kelompok siswa tersebut perlu diketahui agar selanjutnya dapat diketahui
kecenderungan dari kesalahan yang dilakukan siswa kelompok tinggi, kelompok
sedang, maupun kelompok rendah, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan guru dalam menentukan kesalahan mana yang perlu untuk
segera diatasi. Letak kesalahan yang dilakukan siswa dapat diketahui dengan
commitdalam
melakukan analisis kesalahan siswa to user mengerjakan soal trigonometri.
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

Analisis kesalahan dapat ditempuh dengan cara memberikan soal tes uraian
kepada siswa. Banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa pada langkah
penyelesaian soal dapat menjadi petunjuk sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi trigonometri. Tentunya banyak faktor yang melatarbelakangi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, oleh karena itu dari kesalahan-
kesalahan yang ditemukan selanjutnya dapat ditelusuri faktor-faktor penyebab
terjadinya kesalahan. Apabila penyebab kesalahan dari siswa yang nilai tesnya
termasuk dalam kelompok tinggi, kelompok sedang maupun kelompok rendah
telah diketahui, dapat dilihat ada tidaknya kesamaan penyebab kesalahan dari
masing-masing kelompok siswa atau ada tidaknya penyebab yang hanya berlaku
untuk siswa dari kelompok tertentu saja, dengan begitu guru dapat mengambil
tindakan mengenai penyebab kesalahan mana yang perlu untuk segera diatasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan meneliti kesalahan
siswa dari kelompok tinggi, kelompok sedang, maupun kelompok rendah dalam
menyelesaikan soal pada materi trigonometri dengan memeriksa letak dan
penyebab kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan persoalan, hingga
akhirnya peneliti dapat menentukan persamaan maupun perbedaan letak kesalahan
dan penyebab kesalahan dari masing-masing kelompok siswa. Selain itu, pada
penelitian ini, peneliti ingin memfokuskan penelitian pada pokok bahasan
identitas trigonometri, karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru, pada
materi trigonometri siswa paling sering mengalami kesulitan dalam mengerjakan
soal identitas trigonometri, hal ini diduga karena siswa mengalami kesulitan dalam
menentukan data apa yang harus digunakan ketika membuktikan suatu identitas
trigonometri, siswa juga kesulitan mengaitkan identitas-identitas trigonometri yang
ada untuk diterapkan saat mengerjakan soal. Padahal materi identitas trigonometri
penting dalam pembelajaran matematika karena menuntut peserta didik untuk dapat
berpikir secara kritis, logis, sistematis dan teliti, yang mana hal ini dapat menjadi
landasan bagi peserta didik untuk membangun pola pikir yang baik dalam
menyelesaikan soal-soal, khusunya soal-soal matematika, selain itu materi ini
termasuk dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ujian nasional. Dengan
commitkesalahan
demikian, diharapkan informasi tentang to user dalam menyelesaikan soal-soal
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

identitas trigonometri tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbanganan


guru dalam merancang pembelajaran, untuk menghindari terulangnya kesalahan-
kesalahan yang sama oleh siswa sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar
matematika siswa, khususnya pada materi identitas trigonometri. Selain itu, hasil
penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan referensi penelitian sejenis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
Apa saja persamaan dan perbedaan letak kesalahan serta faktor-faktor
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari kelompok tinggi, kelompok
sedang, maupun kelompok rendah dalam menyelesaikan soal identitas
trigonometri?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan letak kesalahan serta faktor-
faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari kelompok tinggi,
kelompok sedang, maupun kelompok rendah dalam menyelesaikan soal identitas
trigonometri.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada guru matematika tentang persamaan dan
perbedaan kesalahan-kesalahan serta faktor-faktor penyebab siswa kelompok
tinggi, sedang, maupun rendah melakukan kesalahan dalam menyelesaikan
soal identitas trigonometri sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan guru mengenai kesalahan serta faktor penyebab mana yang
harus segera diatasi dan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam
merancang pembelajaran untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan serta
faktor-faktor penyebab kesalahan yang sejenis.
commit to user
2. Sebagai acuan atau referensi penelitian sejenis.

Anda mungkin juga menyukai