Anda di halaman 1dari 7

Lattice Journal : Journal of Mathematics Education and Applied e-ISSN: p-ISSN:

Vol. xx, No. xx (20xx), pp. xx–xx. Doi:

111Equation Chapter 1 Section 1 Analisis Kesalahan Siswa

Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Siswa Kelas X Ips


Jefriza1, Zulfitri Aima2, Lita Lovia3
1
Program Studi Pendidikan Matematika, Padang, Indonesia
2
Program Studi Pendidikan Matematika, Padang, Indonesia
3
Program Studi Pendidikan Matematika, Padang, Indonesia

Informasi Artikel A B S T R A C T
DiterimaRedaksi: 00 Februari 2021
RevisiAkhir: 00 Maret 2021 Penelitian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan peserta
DiterbitkanOnline: 00 Juni 2021 didik dalam menyelesaikan soal cerita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi
Trigonometri dan mengetahui penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa
dalam mengerjakan soal cerita pada materi Trigonometri. Metode penelitian ini
Kata Kunci menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini
AnalisiKesalahanmenyelesaikansoalcerita, prosedur siswa kelas X IPS SMA PGRI 3 Padang Tahun Ajaran 2020/2021 yang telah dipilih
Newman secara total sampling. Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data berupa tes,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil tes dianalisis berdasarkan kesalahan menurut
Korespondensi Newman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian siswa melakukan kesalahan dalam
memahami, kesalahan dalam mentransformasi, kesalahan dalam keterampilan proses
E-mail: rizajef138@gmail.com kesalahan penulisan jawaban akhir. Penyebab kesalahan ini adalah siswa tidak
mengetahui apa yang sebenarnya ditanyakan dalam soal, dan tidak sengaja mendapatkan
informasi pada soal tersebut, sehingga mereka tidak dapat melengkapi informasi untuk
langkah selanjutnya, tidak mengerti bagaimana menjelma menjadi sebuah pertanyaan.
model matematika, dan tidak mahir dalam menghitung.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

1. Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari tentang kajian yang berbentuk sebuah objek perkembangan
kemajuan teknologi dan sains yang mendasari tentang sebuah prosedur atau langkah – langkah yang berupa abstrak,
sehingga yang mempelajari ilmu matematika dapat di pandang sebagai ilmu tentang hubungan dan pola-pola dasar dalam
matematika, dan ilmu tentang cara berfikir untuk memahami dunia sekitar di bidang matematika seperti dalam
menyelesaikan soal cerita.
Menurut Rahardjo dan Astuti menyatakan bahwa bentuk soal cerita matematika seperti bentuk format soal yang digunakan
untuk mengukur kemampuan belajar matematika siswa dapat berupa soal cerita atau soal non cerita. Masalah cerita yang
terlibat sangat erat kaitannya dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari siswa. Oleh karena itu, masalah cerita berarti
masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari menggunakan bilangan, operator aritmatika (+, –, × , :)
dan relasi (=, , ≤, ≥ ).
Salah satu dalam memecahkan soal cerita umumnya siswa harus mampu memahami maksud dari soal tersebut, untuk dapat
mengetahui bentuk-bentuk objek matematika yang dapat diselesaikannya, sehingga mampu memisalkannya ke dalam
bentuk model matematika, kemudian mampu mengoperasikannya dengan benar untuk dapat menarik kesimpulan dari soal
cerita dan perlu untuk di analisis kesalahan, maksud di analisis kesalahan ini adalah suatu usaha untuk mengklasifikasi suatu
masalah terhadap siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Hartini menyatakan bahwa masalah cerita ini
merupakan format masalah yang menghadirkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam
bentuk cerita
Kesalahan yang dilakukan banyak siswa adalah mereka tidak menuliskan variabel-variabel yang digunakan untuk
membangun model matematika untuk menyelesaikan masalah, sehingga banyak siswa yang melakukan kesalahan saat
menyelesaikan model matematika mereka sendiri. Kamasih menunjukkan bahwa ada 5 program untuk menyelesaikan

-1-
Penuliset alVol. 10No. 2,Oktober 2021 pp. xx-yy

masalah cerita dilihat dari kesalahannya, antara lain masalah membaca, masalah pemahaman, masalah transformasi,
keterampilan proses dan menarik kesimpulan (coding).
Analisis kesalahan ini adalah suatu usaha untuk mengklasifikasi suatu masalah terhadap Siswa memecahkan masalah cerita
matematika. Analisis kesalahan ini merupakan suatu objek yang telah ditargetkan kepada siswa untuk dikerjakan
berdasarkan bentuk analisis kesalahan. Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita ini adalah salah satu cara
untuk melihat dari hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang berkaitan dengan bentuk
kesalahan – kesalahan dan mencari penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Kekeliruan yang sering terjadi menurut Feliyani dalam menyelesaikan masalah soal cerita adalah siswa kurang memiliki
kemampuan memahami konsep – konsep dalam soal dan kurang memahami soal. Oleh karena itu, kesalahan yang sering
dilakukan siswa saat menyelesaikan masalah matematika diantaranya adalah kurangnya penguasaan bahasa matematika
kurangnya pemahaman konsep topic penelitian, kesalahan perhitungan, dan kurangnya akurasi atau kesalahan dalam
interpretasi atau interpretasi, serta menerapkan rumusnya.
Oleh karena itu, Peneliti berharap penelitian ini dapat mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan masalah cerita berdasarkan langkah-langkah prosedur Newman, sehingga pendidik dapat menemukan solusi
yang tepat untuk mengatasi kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran..

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kulitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kesalahan - kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan juga mendeskripsikan
penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita. teknik pengumpulan data yang di gunakan
adalah observasi, tes, wawancara dan dokumntasi hasil jawaban siswa. Validitas data yang dilakukan dengan triangulasi data
ialah, membandingkan data hasil tes dan hasil wawancara. Tes yang diberikan berupa bentuk permasalahan yang ada di
kehidupan sehari - hari yang berkaitan dengan materi Trigonometri. Subjek penelitian ialah siswa kelas X IPS SMA PGRI 3
Padang. Analisis kesalahan ini adalah suatu usaha untuk mengklasifikasi suatu masalah terhadap siswa dalam menyelesaikan
soal cerita matematika. Analisis kesalahan ini merupakan suatu objek yang telah ditargetkan kepada siswa untuk dikerjakan
berdasarkan bentuk analisis kesalahan. Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita ini adalah salah satu cara
untuk melihat dari hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang berkaitan dengan bentuk
kesalahan – kesalahan dan mencari penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

3. Hasil dan Pembahasan

Dari hasil analisis jawaban pada kertas ulangan siswa ditemukan bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa
didasarkan pada prosedur analisis kesalahan Newman yaitu kesalahan membaca, kesalahan pemahaman, kesalahan
konversi, kesalahan keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban akhir (coding). Dapat dilihat dari Tabel 1 yang
terdapat bentuk kesalahan yang dilakukan siswa saat menyelesaikan masalah cerita trigonometri menurut prosedur Newman.

Tabel 1. Jenis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita


Kode Jenis Kesalahan
Peserta
Didik Soal Nomor 1 Soal Nomor 2 Soal Nomor 3
S-2 W, X V, W, X V, W, X
S-3 V, W, X V, W, X Z

S-4 X W, X Z

S-5 U, V, W, X U, V, W, X U, V, W, X

S-6 T, U, V, W, X T, U, V, W, X T, U, V, W, X
S-7 W,X V, W, X W, X
S-8 U, X U, W, X U, W, X
S-9 U, X Z Z
S-11 U, X Z Z

S-12 V, W, X Z Z

S-13 U, V, W, X T, U, V, W, X Z

S-14 W, X V, W, X V, W, X
S-15 V, W, X V, W, X Z

http://dx.doi.org/10.30983/xxxx
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Some rights reserved
-2-
Penuliset al Vol. 10No. 2,Oktober 2021 pp. xx-yy

S-16 W, X V, W, X Z

S-17 V, W, X Z Z

S-18 X W, X W, X

S-19 U, V U, V, W, X Z
S-20 X X W, X
S-22 U, V, W, X U, V, W, X U, V, W, X
Keterangan :
T : Kesalahan membaca
U: Kesalahan pemahaman
V: Kesalahan transformasi
W: Kesalahan proses penyelesaian
X : Kesalahan penulisan jawaban
Z : Soal tidak dikerjakan
Dengan melihat data kesalahan masing-masing siswa pada Tabel 1, terlihat bahwa dalam
menyelesaikan soal cerita trigonometri siswa masih banyak melakukan kesalahan berdasarkan program
kesalahan Newman. Berikut adalah ringkasan dari banyaknya siswa yang melakukan kesalahan, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Banyak Kesalahan Siswa


Banyak Siswa
Melakukan
Jenis Kesalahan
Kesalahan Pada Total
Soal
1 2 3
Membaca 1 2 1 4
Pemahaman 8 6 4 18
Transformasi 9 11 5 25
Keterampilan Proses 12 14 9 35
Penulisan Akhir 18 15 9 42

Pada Tabel 2 ini Terlihat banyaknya kesalahan yang ada pada kesalahan siswa terdapat pada penulisan
akhir. Dilihat dari hasil telah diselesaikan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut ditemukan siswa tidak
membuat jawaban akhir sesuai dengan berdasarkan yang ditanyakan pada soal yang diberikan. Maka dapat
diperoleh jenis – jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi Trigonometri.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai kesalahan - kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan
penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian ini memiliki 5 siswa sebagai
subjek pengumpulan data. Menurut pendatang baru, jawaban siswa dikoreksi, dan dibagi menjadi 5 jenis
kesalahan dan jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa. Setelah mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa
tersebut. Untuk membahas lebih detail maka perlu dibahas lebih lanjut tentang analisis kesalahan masing-masing
siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi trigonometri. Kesalahan yang ditemukan dalam penelitian ini
adalah:

3.1 Kesalahan dalam Membaca


Kesalahan membaca adalah siswa yang kurang teliti dan kesalahan dalam memaknai dalam apa yang
diminta pada soal sehingga siswa tidak mampu untuk menyelesaikan kedalam bentuk penyelesaian berikutnya.

http://dx.doi.org/10.30983/xxxx
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Some rights reserved
-3-
Penuliset alVol. 10No. 2,Oktober 2021 pp. xx-yy

Gambar 1 Kesalahan Siswa dalam Membaca

Gambar 1 menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan saat membaca soal. Berdasarkan hasil
jawaban di atas, siswa tidak mengetahui apa arti sebenarnya dari kata - katanya, sehingga siswa akan melakukan
kesalahan saat menyelesaikan masalah, dan melakukan kesalahan saat membaca informasi tentang masalah.
Singh mengemukakan bahwa bentuk salah yang terdapat pada kesalahan membaca adalah fenomena
menghasilkan kata atau simbol pada objek yang dianggap salah dan dikenali oleh objek tersebut. Salah
menjelaskan simbol dalam masalah dan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalahyang masih kurang tepat.

3.2 Kesalahan dalam Memahami


Kesalahan dalam memahami hal ini adalah siswa tidak tahu persisapan yang harus ditanyakan pada soal,
dan siswa tidak bisa mendapatkan informasi yang terdapat pada soal yang diberikan, sehingga tidak bisa
menyelesaikan soal dalam bentuk solusi penyelesaian.

Gambar 2 Kesalahan dalam Memahami

Gambar 2 menunjukkan bahwa beberapa siswa melakukan kesalahan dalam memahami bentuk soal.
Berdasarkan bentuk hasil yang diperoleh dalam jawaban, siswa masih belum memahami apa yang seharusnya
diketahui dalam soal, dan informasi tersebut diperoleh secara tidak sengaja, karena siswa hanya menjumlahkan
nilai sudut atau semua nilai yang terdapat dalam soal. pertanyaan. Menurut Rs Chusnul mengemukakan bahwa
siswa melakukan kesalahan dalam memahami, berupa tidak menuliskan informasi dan pertanyaan yang diajukan.
Karena siswa kurang memahami soal atau tujuan soal yang dikirimkan kepada siswa tersebut, beberapa jawaban
siswa tidak lengkap..

3.3 Kesalahan Transformasi


Kesalahan transformasi akan mempengaruhi kesalahan - kesalahan yang lainnya yaitu kesalahan
keterampilan proses dan kesalahan penulisan jawaban. Siswa melakukan kesalahan dalam mengubah bentuk

http://dx.doi.org/10.30983/xxxx
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Some rights reserved
-4-
Penuliset al Vol. 10No. 2,Oktober 2021 pp. xx-yy

masalah saat menyelesaikan masalah cerita. Tidak dapat menentukan proses pemecahan masalah, terutama
langkah-langkah pemecahan masalah. Dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Kesalahan Transformasi

Pada Gambar 3 Siswa masih belum mampu dalam menyelesaikan soal baik itu dilihat dari Langkah-
langkah yang diselesaikan siswa. Menurut Praktitipong menyebutkan bahwa bentuk kesalahan yang ada pada
siswa itu terjadi pada kesalahan mentransformasikan yang tidak mampu mengoperasikan sesuai dengan apa yang
diminta pada soal.

3.4 Kesalahan Keterampilan Proses


Kesalahan dalam keterampilan proses ini dapat dilihat dari kesalahan dalam menentukan operasi serta
kesalahan dalam komputasi pada penyelesaian soal yang mereka buat. Akan tetapi siswa mampu dalam
menentukan bentuk Operasi aritmatika yang ada dalam soal tetapi tidak sesuai dengan langkah penyelesaian.

Gambar 4 Kesalahan Keterampilan Proses

Pada Gambar 4 ini terdapat Siswa masih melakukan kesalahan dalam keterampilan proses. Dilihat dari
bentuk kesalahan siswa yang dilakukan pada bentuk kesalahan ini dapat dilihat dari hasil jawaban siswa yang
telah dilakukan yang sebelumnya siswa belum mampu untuk menyelesaikan soal tersebut, karna siswa belum
mampu mengoperasikan dengan tepat pada penyelesaian masalah pada soal dan Tidak tahu langkah mana yang
harus digunakan untuk menyelesaikaannya. Jha menyatakan bahwa bentuk kesalahan keterampilan proses ialah
tidak mampu membuat langkah – langkah yang dipergunakan dalam serangkaian bentuk operasi yang
digunakan.

3.5 Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir

http://dx.doi.org/10.30983/xxxx
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Some rights reserved
-5-
Penuliset alVol. 10No. 2,Oktober 2021 pp. xx-yy

Pada kesalahan penulisan jawaban akhir ini banyak siswa yang tidak mampu menemukan hasil akhir dari
soal dengan benar, serta siswa tidak mampu menunjukkan jawaban akhir dengan benar sesuai dengan
kesimpulan. Dapat dilihat dengan rinci pada gambar 5 dibawah ini.

Gambar 5 Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir

Pada Gambar 5 Siswa tidak mampu menemukan hasil akhir dari soal, dan masih melakukan kesalahan
dalam penulisan kesimpulan yang ada pada soal. Menurut Farid menyatakan bahwa bentuk kesalahan dalam
penulisan jawaban akhir ini telah berhasil pada tahap pengolahan data tetapi gagal dalam menuliskan solusi dari
kesimpulan yang ada pada soal namun pada tahap akhir ini banyak siswa melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan jawaban akhir yang diperoleh oleh siswa itu sendiri.

4. Kesimpulan

Kesalahan yang di dapatkan berdasarkan pada 5 subjek kelas X IPS antara lain kesalahan membaca (reading),
kesalahan memahami (Comprehension error), kesalahan dalam mentransformasi (transformation error), kesalahan
keterampilan proses (processing error), kesalahan penulisan jawaban akhir (encoding).
Kesalahan dalam memahami hal ini adalah siswa tidak tahu persisapan yang harus ditanyakan pada soal, dan siswa
tidak bisa mendapatkan informasi yang terdapat pada soal yang diberikan, sehingga tidak bisa menyelesaikan soal dalam
bentuk solusi. Kesalahan konversiakan mempengaruhi kesalahan lainnya, yaitu kesalahan keterampilan penanganan dan
kesalahan penulisan jawaban. Kesalahan siswa dalam mentransformasikan bentuk masalah menjadi pemecahan masalah
cerita. Dan saat menggunakan tanda operasi aritmatika dalam soal yang diberikan, masih tidak dapat mengubah soal
menjadi model matematika dengan benar atau salah.
Kesalahan ini terjadi karena siswa tidak dapat mengubah tabel ke model matematika dan tidak memahami cara
menyelesaikan masalah. Kesalahan keterampilan proses adalah kesalahan yang terjadi karena siswa tidak dapat mengubah
formulir perhitungan dengan benar. Dan kurang mengerti dalam menghitung secara akurat.
Kesalahan dalam menulis jawaban akhir adalah kesalahan yang terjadi karena siswa kurang terampil atau tidak mampu
menulis jawaban akhir soal. Alasan kesalahan ini adalah siswa tidak memahami isi yang akan ditanyakan dan tidak dapat
memperoleh informasi yang benar tentang pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, siswa tersebut masih belum mampu
menyelesaikan masalah dan kurang pandai dalam menyusun model matematika dalam perhitungan.

Daftar Pustaka

Felayani, Meirita Rahma. 2013. Pembentukan Karakter Dan Pemecahan Masalah Melalui Model Probing
Prompting Berbantuan Scaffolding Materi Baris Dan Deret Kelas XI SMK. Skripsi: UNNES

http://dx.doi.org/10.30983/xxxx
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Some rights reserved
-6-
Penuliset al Vol. 10No. 2,Oktober 2021 pp. xx-yy

Gaya, Dari, and Kognitif Mahasiswa. 2017. “Analisis Kesalahan Berdasarkan.” Aksioma 8(1): 17–30

Hartini. 2008. Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita pada Kompetensi Dasar Menemukan Sifat
dan Menghitung Besaran-Besaran Segi Empat Siswa Kelas VII Semester II SMP Nur Hidayah Surakarta
Tahun Pelajaran 2006/ 2007. UNS: Tesis.

Jha, Shio Kumar. 2012. “Mathematics Performance of Primary School Students in Assam (India): An Analysis Using
Newman Procedure.” International Journal of Computer Applications in in Engineering Sciences II(I): 17–21.

Praktitipong, Natcha, and Satoshi Nakamura. 2006. “Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Students in
Thailand Using Newman Procedure.” Journal of International Cooperation in Education, 9(1): 111–12.

Rahardjo dan Astuti. 2011. Pembelajaran Soal Cerita Pada Operasi Hitung Campuran di SD. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Rr Chusnul, C., Mardiyana, and S. Dewi Retno. 2017. “Errors Analysis of Problem Solving Using the Newman
Stage after Applying Cooperative Learning of TTW Type.” AIP Conference Proceedings
1913(December).
Santoso, D. A., A. Farid, and B. Ulum. 2017. “Error Analysis of Students Working about Word Problem of Linear Program
with NEA Procedure.” Journal of Physics: Conference Series 855(1).

Singh, Parmjit, Arba Abdul Rahman, and Teoh Sian Hoon. 2010. “The Newman Procedure for Analyzing
Primary Four Pupils Errors on Written Mathematical Tasks: A Malaysian Perspective.” Procedia - Social
and Behavioral Sciences 8(5): 264–71. http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.12.036.

http://dx.doi.org/10.30983/xxxx
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Some rights reserved
-7-

Anda mungkin juga menyukai