Anda di halaman 1dari 3

TERMS OF REFERENCE

FGD INTERNATIONAL TROPICAL PEATLANDS CENTER (ITPC)


“PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT
YANG BERKELANJUTAN DAN BERTANGGUNGJAWAB DI INDONESIA”
Jakarta, 18 November 2019

I. Latar Belakang

Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatlands Center (ITPC)
telah diresmikan setahun yang lalu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tepatnya 30 Oktober 2018. ITPC merupakan organisasi yang didirikan oleh Indonesia
bersama-sama dengan Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo dan Peru, serta
dukungan dari beberapa organisasi internasional, untuk mendukung negara-negara
tropis dalam pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan. ITPC diharapkan dapat
membangun kapasitas sumber daya manusia dalam mengelola lahan gambut, serta
dapat mendorong kerja sama berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan lahan
gambut tropis termasuk dengan industri berbasis lahan gambut. Di samping itu ITPC
berperan dalam mengembangkan penelitian untuk pembangunan antar disiplin bidang
ilmu yang terintegrasi dan berfokus pada memajukan pengelolaan lahan gambut
berkelanjutan.

Keberhasilan Indonesia dalam pengelolaan lahan gambut telah mendapat pengakuan


dari dunia internasional. Pasca kejadian kebakaran hutan dan lahan tahun 2015, berbagai
upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, antara lain dengan menerbitkan
peraturan terkait perlindungan dan pengelolaan lahan gambut, serta meningkatkan
penegakan hukum untuk memastikan implementasi atas peraturan tersebut.

Dalam rangka mendorong pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan dan


bertanggungjawab oleh para pemangku kepentingan, maka informasi berbasis ilmiah dan
praktek-praktek terbaik di lapangan yang berlandaskan pengetahuan serta inovasi dan
pendekatan multi-pemangku kepentingan diperlukan untuk merancang dan
mengimplementasikan pengelolaan lahan gambut yang tepat. Dengan semangat
tersebut, ITPC bermaksud untuk menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD)
dengan mengusung tema “Berbagi Pengalaman Lapangan dalam Pengelolaan Lahan
Gambut yang Berkelanjutan dan Bertanggungjawab di Indonesia”.

Maksud dan Tujuan

1. Berbagi informasi dan pengetahuan tentang praktek-praktek di lapangan dalam


pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan dan bertanggungjawab di Indonesia.
2. Mendapatkan masukan dan pandangan dari para pemangku kepentingan untuk
mendorong penerapan praktek terbaik dalam pengelolaan lahan gambut yang
berkelanjutan dan bertanggungjawab oleh semua pihak.
3. Memperkuat peran lembaga sesuai fungsinya sebagai regulator, inovator,
kontributor dan komunikator dalam mewujudkan pengelolaan lahan gambut yang
berkelanjutan dan bertanggungjawab.
4. Memperkuat sinergitas antara para pemangku kepentingan untuk meningkatkan
kontribusi sektor kehutanan dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan melalui
pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan dan bertanggungjawab.

1
II. Output

1. Teridentifikasinya praktek-praktek terbaik dalam pengelolaan lahan gambut yang


berkelanjutan dan bertanggungjawab, dan sekaligus sebagai bahan materi penting
yang dapat diangkat Indonesia dalam forum internasional, seperti COP25 - UNFCCC.
2. Adanya kesepahaman pemikiran dan langkah konkrit antara para pemangku
kepentingan dalam mendorong praktek pengelolaan lahan gambut yang
berkelanjutan dan bertanggungjawab di Indonesia.

III. Bentuk Kegiatan dan Narasumber

• FGD dengan menghadirkan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan lahan


gambut di Indonesia.
• Narasumber kegiatan:
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Arahan Kebijakan dalam
Pengelolaan Lahan Gambut yang Berkelanjutan di Indonesia.
b. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia: Peran Sektor Usaha Kehutanan dalam
Pengelolaan Lahan Gambut yang Berkelanjutan dan Bertanggungjawab.
c. APP Sinar Mas: Penerapan Teknologi dan Pelibatan Masyarakat dalam
Pengelolaan Lahan Gambut yang Berkelanjutan.
d. PT. Riau Andalan Pulp & Paper: Pemantauan Emisi Gambut dalam Pengelolaan
Lahan Gambut yang Berkelanjutan Berbasis Landscape.
e. PT. Wana Subur Lestari: Tata Kelola Air (Water Management) dalam Pengelolaan
Lahan Gambut yang Berkelanjutan dan Bertanggungjawab.
f. ITPC: Membangun Kapasitas dan Kolaborasi dalam Pengelolaan Lahan Gambut
Tropis.

IV. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 November 2019, bertempat di
Ruang Rimbawan 1, Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Jakarta.

V. Peserta Kegiatan
Jumlah peserta diperkirakan sebanyak 150 orang, terdiri dari para pemangku
kepentingan terkait dalam pengelolaan gambut di Indonesia.

2
VI. Agenda Acara

No. Waktu Agenda Acara Keterangan


1. 08.00 – 08.30 Registrasi
2. 08.30 – 09.00 Pembukaan:
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
b. Laporan Penyelenggaraan Kegiatan oleh
Kepala BLI KLHK/ Ketua Pengarah
Sekretariat ITPC
c. Keynote Speech dan Pembukaan oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3. 09.00 – 12.00 Paparan dan Diskusi: Moderator:
Sekjen HGI
1. Arahan Kebijakan dalam Pengelolaan a. Dirjen PPKL
Lahan Gambut yang Berkelanjutan di KLHK
Indonesia
2. Peran Sektor Usaha Kehutanan dalam b. Ketua APHI
Pengelolaan Lahan Gambut yang
Berkelanjutan dan Bertanggungjawab
3. Sharing pengalaman lapangan dalam
pengelolaan lahan gambut
a. Penerapan Teknologi dan Pelibatan c. APP Sinar Mas
Masyarakat dalam Pengelolaan Lahan
Gambut yang Berkelanjutan
b. Pemantauan Emisi Gambut dalam d. RAPP
Pengelolaan Lahan Gambut yang
Berkelanjutan Berbasis Landscape
c. Tata Kelola Air (Water Management) e. PT. Wana Subur
dalam Pengelolaan Lahan Gambut yang Lestari
Berkelanjutan dan Bertanggungjawab
4. Membangun Kapasitas dan Kolaborasi f. ITPC
dalam Pengelolaan Lahan Gambut Tropis
4. 12.00 – 12.15 Catatan Diskusi CIFOR

5. 12.15 – 12.30 Penutupan Kepala Pusat


Litbang Hutan
6. 12.30 – 13.30 Makan siang

### end ###

Anda mungkin juga menyukai