Anda di halaman 1dari 3

Term of Reference Rapat Koordinasi

UPTD KPH Wilayah XII Benakat dengan PT. Musi Hutan Persada

I. Latar Belakang
Pengelolaan kawasan hutan ditujukan untuk mendapatkan manfaat hutan
secara lestari. Kelestarian hutan tersebut hanya dapat dicapai dengan kebijakan
pengelolaan yang efektif dan efisien. Salah satu kebijakan yang ditempuh adalah
pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai pengelola kawasan hutan
di tingkat tapak. Kehadiran KPH diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan
terjadi di tingkat unit pengelolaan Kawasan hutan.
Di Provinsi Sumatera Selatan, KPH dibentuk melalui Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 41 tahun 2017 tentang Pembentukan UPTD KPH Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan. UPTD KPH ditugaskan untuk melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang serta urusan
pemerintahan yang bersifat pelaksanaan dari Dinas Kehutanan di bidang
pengelolaan hutan. Ada beberapa fungsi yang diberikan kepada UPTD KPH,
diantaranya adalah pelaksanaan pemantauan dan penilaian atas
pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di wilayahnya.
UPTD KPH Wilayah XII Benakat diberikan wilayah Kelola dengan luas sebesar
256.511,11 Ha yang meliputi beberapa kelompok hutan, yaitu: HP Benakat
Semangus, Gelumbang, dan Sungai Rotan-Belida. Rencana Pengelolaan Hutan
Jangka Panjang (RPHJP) KPH Benakat yang merupakan acuan pengelolaan Kawasan
hutan telah disahkan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia melalui SK No.
7369/Menhut-II/Reg I/1/2014 tanggal 9 Desember 2014. Pada dokumen tersebut
disebutkan bahwa visi pengelolaan hutan di KPH Benakat adalah: “Mewujudkan
KPHP sebagai penggerak ekonomi masyarakat untuk mendukung industry
kehutanan yang berkesinambungan”.
Terdapat beberapa kegiatan yang wajib dijalankan oleh UPTD KPH Wilayah XII
Benakat sebagaimana tercantum di dalam dokumen RPHJP, antara lain:
1. Inventarisasi berkala wilayah kelola (potensi kayu, satwa, HHBK, jasa
lingkungan, sosekbud, konflik, dan tegakan benih);
2. Pemeliharaan batas, rekontruksi batas, dan sosialisasi batas;
3. Pemberdayaan masyarakat (pembentukan dan pembinaan KTH, fasilitasi PS);
4. Pembinaan dan pemantauan pada areal ijin pemanfaatan dan
penggunaan kawasan hutan;
5. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan RHL/reklamasi pada areal
berijin;
6. Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam;
7. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang ijin;
8. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait;
Untuk menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan koordinasi dan
sinkronisasi dengan seluruh pihak yang terkait, terutama dengan pemegang ijin
pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan. Koordinasi dan sinkronisasi
tersebut dimaksudkan agar kegiatan pengelolaan hutan di wilayah kelola UPTD KPH
Wilayah XII Benakat dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Untuk itulah, dipandang perlu untuk mengkoordinasikan dan menyelaraskan
kegiatan pengelolaan hutan dengan PT. Musi Hutan Persada sebagai pengelola di
sebagian besar wilayah kelola UPTD KPH Wilayah XII Benakat. Output yang
diharapkan adalah mendorong kolaborasi, elaborasi dan kerjasama antara UPTD
KPH Wilayah XII Benakat dan PT. Musi Hutan Persada.
II. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya rapat koordinasi ini adalah:
a. Mengukur efektifitas pengelolaan kawasan hutan;
b. Mengidentifikasi tantangan dan hambatan pengelolaan kawasan hutan;
c. Menyusun rencana kolaborasi, elaborasi, dan kerjasama pengelolaan kawasan
hutan;
d. Mewujudkan sinergitas pengelolaan kawasan hutan;
III. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dalam rapat koordinasi ini adalah:
a. Data efektifitas pengelolaan kawasan hutan;
b. Daftar tantangan dan hambatan pengelolaan Kawasan hutan;
c. Rancangan rencana kolaborasi, elaborasi, dan kerjasama pengelolaan Kawasan
hutan.
IV. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan rapat koordinasi ini dijadwalkan dilaksanakan pada minggu pertama
bulan Februari 2022 di Ruang Rapat Kantor UPTD KPH Wilayah XII Benakat;
V. Agenda Kegiatan
Rancangan agenda kegiatan rapat koordinasi tersebut adalah sebagai berikut:
Waktu Agenda Moderator
08.00–08.45 1. Pembukaan
2. Arahan Kepala UPTD KPH
Wilayah XII Benakat;
3. Arahan Pimpinan PT. MHP
08.45-09.00 Coffee Break
09.00-09.30 Paparan: “Rencana Pengelolaan Kasi RPH
Hutan di Wilayah Kelola UPTD
KPH Wilayah XII Benakat”
09.30-10.00 Paparan: “Capaian Pengelolaan
Hutan di Areal Ijin PT. Musi
Hutan Persada”
10.00-12.00 Diskusi
12.00-13.00 Ishoma
13.00-14.00 Perumusan Rencana Kolaborasi, Kasubbag TU
Elaborasi, dan Kerjasama
14.00-14.30 Penutup
VI. Kebutuhan Data dan Informasi
Ada beberapa data dan informasi yang diperlukan dalam rapat koordinasi ini, antara
lain:
UPTD KPH Wilayah XII Benakat:
a. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHP Benakat-Bukit
Cogong;
b. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek (RPHJPd) KPH Benakat Tahun 2022;
PT. Musi Hutan Persada:
a. Luasan areal ijin yang telah terkelola;
b. Luasan realisasi penanaman;
c. Data produksi;
d. Data capaian perhutanan sosial;
e. Data pengelolaan blok konservasi;
f. RKT Tahun 2022
VII. Tim Perumus dan Notulen
Tim Perumus:
a. Kasubbag Tata Usaha
b. Kasi RPH
c. Perwakilan PT. MHP
Notulen:
a. Ayu Herlina, S.Hut
b. Alam Piande, S.Hut

Anda mungkin juga menyukai