BAB I
PENDAHULUAN
mendapat tekanan yang begitu kuat sehingga fungsi ekonomis hutan menjadi lebih
lebih dominan, sedangkan fungsi ekologis dan fungsi sosial hutan kurang
Hidup dan Kehutanan) adalah salah satu institusi yang diserahi tanggung jawab
ekonomis dan sosial) secara seimbang agar kelestarian hutan tetap terjaga.
selama ini. Pembelajaran masa lalu membuktikan bahwa dengan memberikan hak
pokok dan peruntukkannya, yang dapat dikelola secara efesien dan lestari.
kegiatan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari. KPH sesuai dengan fungsi
pokok dan peruntukkannya yang dapat dikelola secara efesien dan lestari
1
2
KPHL Kulawi adalah unit pengelolaan hutan yang dimana wilayah kerja
didominasi oleh hutan lindung sehingga kegiatan pengelolaan hutan terfokus pada
pemanfaatan kawasan, hasil hutan bukan kayu (HHBK), jasa wisata dan jasa
meliputi skema hutan desa (HD), hutan adat (HA), hutan kemasyarakatan (HKm)
pada blok pemberdayaan, skema ini juga dikembangkan pada wilayah tertentu
lapangan dari dinas terkait cukup intensif sebagai acuan mahasiswa dalam
yang tidak didapatkan dalam kelas selama proses turun lapangan bersama dinas
terkait.
acuan dan pegangan bagi pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan pengusahaan hutan yang bertolak dari kenyataan saat ini dan
2
3
terkendali, baik dalam awal pengelolaan hutan maupun kegiatan monitoring dan
Bidang yang dipelajari dalam kegiatan magang Di Unit KPHL Kulawi yaitu
Daya Alam yang ada dikulawi, yang terkait dengan bidang kehutanan dan
3
4
BAB II
GAMBARAN UMUM / PROFIL DINAS
4
5
Unit Manajemen KPH Unit VIII Kulawi memiliki tugas pengelolaan hutan
di dalam dan di luar kawasan hutan wilayah KPHL Unit VIII Kulawi. KPH ini
Secara geografis wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) terletak pada 0°
51' 23,52" LU - 1° 16' 48,32" LU dan 119° 35' 25,98" BT - 119° 59' 42,42” BT.
Wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) secara administrasi termasuk ke dalam
Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam Wilayah KPHL Unit VIII
(KPH Kulawi) terdapat12 Kecamatan antara lain Kecamatan Dolo, Dolo Barat,
Pipikoro, Banawa, Rio Pakava, Pinembani Palu Barat. Dari 12 Kecamatan terbagi
Sulawesi Tengah, luas wilayah KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) adalah + 220,170
5
6
Provinsi Sulawesi Tengah, luas KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) setelah
KPHL Unit VIII (KPH Kulawi) berdasarkan Fungsi Hutan disajikan pada Tabel 1
berikut:
yang terletak di wilayah Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi. Dalam wilayah KPHL
Unit VIII (KPH Kulawi) terdapat ijin penggunaan kawasan yaitu ijin penggunaan
HKm Pipikoro, Hutan Adat Marena dan beberapa Ijin Pemungutan HHBK
(Rotan).
KPHL dan KPHP Provinsi Sulawesi Tengah, di wilayah Sulawesi Tengah telah
ditetapkan 21 (dua puluh satu) unit KPH (KPHP dan KPHL) dengan luas
6
7
(KPHL) Unit VIII dengan luas wilayah 219.472,84 Ha, yang terdiri dari :
yang terletak di wilayah Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi. Dalam wilayah KPHL
Unit VIII (KPH Kulawi) terdapat ijin penggunaan kawasan yaitu ijin penggunaan
HKm Pipikoro, Hutan Adat Marena dan beberapa Ijin Pemungutan HHBK
(Rotan).
KEPALA BALAI
ABDUL RAHMAT,S.Hut
7
8
Visi merupakan cita-cita mulia yang akan dicapai oleh sebuah organisasi.
Perumusan visi KPHL Unit VIII Kulawi untuk jangka waktu pengelolaan 10
strategis, kendala dan permasalahan yang saat ini dihadapi oleh KPHL Unit VIII.
Isu strategi, kendala dan permasalahan yang dihadapi KPHL Unit VIII meliputi
8
9
kemandirian KPH.
Selain itu, perumusan visi KPHL Unit VIII Kulawi akan mendukung
pencapaian visi Provinsi Sulawesi Tengah. Visi Provinsi Sulawesi Tengah adalah
visi tersebut, posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah dan strategi
berkelanjutan.
Masyarakat”
Visi tersebut merefleksikan cita-cita yang ingin dicapai KPHL Unit VIII
yang mencukupi.
9
10
yang dilaksanakan oleh KPHL Unit VIII Kulawi akan memanfaatkan semua
Pernyataan Misi
Dalam rangka mewujudkan visi KPHL Unit VIII Kulawi tersebut maka
1. Memantapkan status kawasan hutan yang legal dan legitimate. Misi ini
10
11
pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang ada pada wilayah
KPHPL Unit VIII Kulawi. Bentuk kegiatan pada misi ini adalah:
SDM. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan pada misi ini adalah:
e.) Penyusunan standar operasional serta kejelasan tata hubungan kerja baik
ini bertujuan meningkatkan kondisi, fungsi dan daya dukung Daerah Aliran
11
12
berizin.
hutan.
d.) Penyediaan sarana dan prasarana perlindungan hutan dan konservasi alam;
12
13
b.) Pembentukan dan penguatan kelembagaan dan kelompok tani hutan, dan
(HHK), hasil hutan bukan kayu (HHBK), jasa wisata, dan jasa lingkungan
lainnya melalui skema kemitraan. Bentuk kegiatan pada misi ini adalah:
b.) Pelaksanaan kegiatan bisnis pemanfaatan hasil hutan kayu hutan alam,
BAB III
PROGRAM PRAKTEK UMUM/MAGANG
13
14
Evaluasi.
Kegiatan RKU dan RKT Hutan Desa yang bertujuan sebagai bantuan
untuk program Rencana Usaha Desa melalui kelompok tani di desa lonca yang
(ilegal loging) atau merusak hutan, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu:
3.3 Hasil
150,00 ribu tanaman HHBK akan ditanam dikawasan Hutan Desa Lonca
Pinus (Pinaceae) dengan jumlah bt/Bibit sebanyak 50,000 dengan Luas sebaran
14
15
sebaran tanaman 50 Ha yang akan dikomsumsi sendiri atau dijual dan Rotan
tanaman 50 Ha yang akan berfungsi sebagai kerajinan seperti kursi, tas, meja, dll.
3.4 Pembahasan
a. Kopi
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Plantea
Clade Angiosparms
Clade Eudicots
Clade Asterids
Order Gentianales
Famili Rubicaeae
Genus Coffea
Species C. Canephora
Binomial Name Coffea canephora
Pieere ex. froehner
Synonyms Coffea Rebusta L. Linden
15
16
tengah dan barat. Ini adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga Rubiaceae.
Meskipun dikenal luas sebagai Coffea robusta, tanaman ini secara ilmiah
Tanaman ini memiliki sistem akar dangkal dan tumbuh sebagai pohon atau
semak yang kuat hingga sekitar 10 meter. Berbunga tidak teratur, membutuhkan
waktu sekitar 10–11 bulan untuk ceri matang, menghasilkan kacang berbentuk
oval. Tanaman robusta memiliki hasil panen yang lebih besar daripada C. arabica,
dan mengandung lebih banyak kafein - 2,7% dibandingkan dengan 1,5% arabika.
Sekitar 40% dari kopi yang diproduksi di dunia adalah robusta. Ini
pada akhir abad ke-19, meskipun juga tumbuh di Afrika dan Brasil, di mana
sering disebut conilon. sumber yang diterbitkan sendiri Dalam beberapa tahun
Brazil, India, dan Indonesia untuk menjadi pengekspor kopi robusta terbesar di
Robusta lebih mudah dirawat dan memiliki hasil panen lebih besar
daripada C. arabica, jadi lebih murah untuk diproduksi. Kacang robusta panggang
16
17
menghasilkan kopi yang kuat dan bertubuh penuh dengan rasa bersahaja yang
khas, tetapi biasanya dengan lebih pahit daripada arabika karena kandungan
pirazinnya. Karena biji arabika dipercaya memiliki rasa yang lebih halus dengan
lebih banyak keasaman dan rasa yang lebih kaya, mereka sering dianggap unggul,
sedangkan biji robusta yang lebih keras sebagian besar digunakan sebagai pengisi
dalam campuran kopi tingkat rendah. Namun, rasa yang kuat dapat diinginkan
dalam budaya kopi Italia. Kacang robusta berkualitas baik digunakan dalam
yang sempurna dan kepala busa yang lebih baik (dikenal sebagai crema). Selain
asma spasmodik.
b. Pinus
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Plantae
Division Phophyta
Class Pinopsida
Ordo Pinales
Family Pinaceae
Subfamily Pinoideae
Genus Pinus
Pohon pinus adalah pohon cemara, pohon dara jenis konifera (atau, jarang,
17
18
mencapai 15–45 m (50-150 kaki) tingginya. Yang terkecil adalah pinus kerdil
Siberia dan Potosi pinyon, dan yang tertinggi adalah pinus ponderosa setinggi
beberapa bahkan lebih. Pinus longaeva, pinus longaeva, adalah pinus bristlecone
Great Basin. Salah satu individu dari spesies ini, dijuluki "Methuselah", adalah
salah satu organisme tertua di dunia yang berusia sekitar 4.600 tahun. Pohon ini
dapat ditemukan di Pegunungan Putih California. Pohon yang lebih tua, sekarang
ditebang, berumur 4.900 tahun. Itu ditemukan di sebuah hutan di bawah Wheeler
c. Rotan
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom Plantea
Devisi Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Ordo Arecales
Famili Aracaceae
Subfamili Lepidocaryoideae
Bangsa Calameae
Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah
18
19
sebagai tumbuhan rotan. Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2–5 cm,
panjang, keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri
dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang
rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan
satu menunya.
3.4 Hasil
19
20
150,00 ribu tanaman HHBK akan ditanam dikawasan Hutan Desa Lonca
Pinus (Pinaceae) dengan jumlah bt/Bibit sebanyak 50,000 dengan Luas sebaran
sebaran tanaman 50 Ha yang akan dikomsumsi sendiri atau dijual dan Rotan
tanaman 50 Ha yang akan berfungsi sebagai kerajinan seperti kursi, tas, meja, dll.
20
21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan antara lain sebagai
berikut:
1. Kegiatan RKU Hutan Desa yang bertujuan sebagai bantuan untuk program
Rencana Usaha Desa melalui kelompok tani di desa lonca yang bertujuan
21
22
sebagai kerajinan seperti kursi, tas, meja, dll. yang dapat meningkatkan
4.2 Saran
kembali tentang informasi kegiatan yang dilakukan dan juga semoga pendataan
22
23
DAFTAR PUSTAKA
http://pakaretani.blogspot.co.id/2016/05/klasifikasi-dan-morfologi-pinus.html,
diakses pada tanggal 25 Agustus 2019, pukul 20. 15 WITA.
23
24
Wikipedia. 2017. Perlindungan Hutan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_hutan, diakses pada tanggal 25
Agustus 2019, pukul 19.15 WITA.
LAMPIRAN
24
25
25
26
Gambar 3. Dokumentasi
26
27
27
28
28