Hubungan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi serta indikator capaian
yang akan dilaksanakan dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka
Panjang KPHP Unit I periode tahun 2017-2026, secara rinci disajikan pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Koherensi Antara Visi, Misi dan Tujuan Pengelolaan Hutan KPHP Unit I
VISI “KPHP Unit I menjadi salah satu pilar ekonomi Sumatera Utara melalui pengelolaan hutan lestari, pemanfaatan dan
industrialisasi jasa lingkungan ekosistem hutan serta ekowisata”
MISI KEGIATAN STRATEGIS CAPAIAN UTAMA INDIKATOR CAPAIAN
1. Pemantapan kawasan hutan serta Inventarisasi secara berkala wilayah kelola Tertatanya blok dan petak di wilayah Adanya peta batas wilayah kelola KPHP
meningkatkan kualitas data dan serta penataan hutannya. KPHP Unit I. termasuk ijin-ijin pengelolaan yang ada di
informasi kehutanan dalamnya.
Rasionalisasi wilayah kelola. Terbangunnya database berbasis blok Adanya database pengelolaan hutan
secara akurat. sesuai dengan analisis dan penilaian tata
hutan dan kondisi lapangan.
2. Meningkatkan tata kelola hutan Pembangunan kelembagaan KPHP Unit I. Terbangunnya kelembagaan yang Tersusunnya Perda dan/atau Pergub
yang baik melalui penegasan profesional, efektif dan efisien. tentang bagi hasil kemitraan kehutanan,
kewenangan dan penguatan SOP KPH dan sumbangan pihak III.
kapasitas pengelolaan di tingkat
tapak Perencanaan pengelolaan hutan. Tersusunnya rencana pengelolaan hutan Tersusunnya dokumen RPHJP 10 Tahun,
jangka panjang, menengah dan tahunan. Renstra Jangka Menengah 5 Tahun, dan
Rencana Pengelolaan Tahunan.
Koordinasi dan sinergi dengan Instansi dan Terbangunnya kerjasama dengan Terwujudnya kerjasama dengan berbagai
stakeholder terkait. berbagai instansi dan stakeholder instansi terkait, pihak perusahaan,
terkait. Perguruan Tinggi, LSM, Kelompok Tani
dan sebagainya.
Penyediaan Kelembagaan dan SDM. Tersedianya SDM terampil dan Tersedia kelompok tenaga fungsional
profesional untuk pengelolaan KPHP untuk mendorong terbentuknya Badan
Unit I. Layanan Umum Daerah (BLUD).
Pengembangan database. Terbangunnya sistem database KPHP Terbangunnya sistem komunikasi yang
Unit I yang dapat diakses oleh pihak- efektif.
pihak yang berkepentingan.
3 . Meningkatkan pengelolaan hutan Penyelenggaraan koordinasi dan Terbangunnya koordinasi dengan Terwujudnya koordinasi dengan
dan hasil hutan melalui tata kelola sinkronisasi dengan pemegang Ijin. pemegang ijin yang berada di kawasan pemegang ijin melalui forum maupun
hutan yang bertanggung jawab pada hutan KPHP Unit I. kegiatan lainnya.
areal yang telah dibebani ijin Pembinaan dan pemantauan pada areal Terbangun komunikasi secara berkala Adanya komunikasi yang aktif dengan
(konsesi) di dalam wilayah KPHP KPHP Unit I yang telah ada ijin dengan pemegang ijin dan menyediakan pemegang ijin untuk mendukung
secara terpadu, transparan dan pemanfaatan maupun penggunaan pedoman terbaru (up to date) mengenai pemanfaatan sumber daya yang lebih
bertanggung jawab untuk kawasan hutan. praktek dan operasional yang baik. produktif dan dukungan penuh untuk
mendukung pengelolaan dan perbaikan dalam pengelolaan hutan.
pemanfatan hutan lestari Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan Terlaksananya kegiatan rehabilitasi pada Terwujudnya rehabilitasi pada areal yang
rehabilitasi pada areal yang sudah ada ijin areal yang sudah ada ijin pemanfaatan sudah ada ijin pemanfaatan dan
pemanfaatan dan penggunaan kawasan dan penggunaan kawasan hutan. penggunaan kawasan hutan.
hutan.
Monitoring dan evaluasi terhadap Terbangunnya mekanisme dalam rangka Pemegang ijin dapat melaksanakan
pemegang ijin pemanfaatan dan monitoring dan evaluasi untuk operasionalnya secara optimal sesuai
penggunaan kawasan hutan. memastikan tingkat kepatuhan dengan peraturan pengelolaan hutan
pemegang ijin terhadap pengelolaan .
hutan sesuai dengan peraturan nasional
dan standar wajib.
4. Meningkatkan perlindungan serta Deliniasi areal perlindungan setempat. Terlaksananya pemetaan hutan lindung, Terwujudnya pemetaan dan deliniasi
pengamanan hutan dan hasil hutan perlindungan setempat, kawasan cagar perlindungan setempat.
budaya, kawasan rawan bencana.
Penyelenggaraan perlindungan hutan. Terlaksananya kebijakan preventif Adanya peringatan terhadap para pelaku
dalam upaya perlindungan hutan . illegal logging dan perambahan hutan
serta pemasangan papan peringatan dan
larangan.
Penegakan hukum kasus – kasus Terlaksananya penegakan hukum atas Terlaksananya penindakan hukum
kehutanan. kasus – kasus kehutanan. terhadap pelaku kasus – kasus
kehutanan.
Penyelenggaraan sosialisasi terkait Terlaksananya sosisalisasi tata batas Terlaksananya kegiatan sosialisasi tata
perlindungan dan pengamanan hutan . kawasan hutan dan peraturan dan batas kawasan hutan dan peraturan
perundang-undangan kehutanan. perundang-undangan kehutanan kepada
masyarakat, pemegang ijin dan
stakeholders terkait.
Penyelesaian konflik tenurial. Terlaksananya penyelesaian konflik Menurunnya konflik tenurial pada
tenurial. kawasan hutan.
Perlindungan dan pengawetan flora dan Terlaksananya upaya perlindungan dan Adanya penetapan lokasi sumber plasma
fauna. pengawetan flora dan fauna langka / nutfah,
endemik .
Monitoring pengendalian bahan baku Terlaksananya kegiatan monitoring dan Terlaksananya monitoring dan
industri. pengendalian bahan baku industri pengendalian bahan baku baik HHK
kehutanan. maupun HHBK untuk industri kehutanan .
Upaya Konservasi HCVF (High Conservation Terlaksananya upaya konservasi HCVF Terlaksananya konservasi flora langka
Value Forest). (High Conservation Value Forest). konservasi kawasan yang Mempunyai
Fungi Penting untuk Identitas Budaya
Tradisional Komunitas Lokal, dan
perlindungan tata air.
5. Mengembangkan dan diversifikasi Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu. Terbentuknya hutan MPTS komoditas, a. Pengembangan MPTS komoditas karet
kegiatan produktif yang hutan mangrove, hutan tanaman yang dilakukan secara bertahap;
berkelanjutan pada wilayah dalam sumber bahan baku energi di KPHP b. Pembangunan hutan mangrove secara
dan luar konsesi (Wilayah Tertentu Unit I. bertahap;
KPHP Unit I) c. Pembangunan hutan tanaman sumber
bahan baku energi;
d.Terbangunnya Kemitraan kehutanan
untuk hutan tanaman.
Pelaksanaan Program Perhutanan Sosial. Terbangunnya kemitraan kehutanan. Berkembangnya pelaksanaan program
Perhutanan Sosial dan kemitraan
kehutanan untuk pemanfaatan HHK,
HHBK dan jasa lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat. Berpartisipasinya masyarakat dalam Terbentuk dan terbinanya kelompok tani
pemanfaatan dan pengembangan usaha hutan dan koperasi sebagai lembaga
produktif. usaha produktif kelompok, dalam upaya
terwujudnya kearifan lokal dalam
pengelolaan hutan lestari.