Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengelolaan hutan secara lestari merupakan pengelolaan kawasan hutan yang
dapat memberi manfaat dalam bentuk barang dan jasa atau secara ekologi, ekonomi dan
sosial secara terus menerus dengan tidak menimbulkan dampak negatif. Untuk itu
diperlukan sistem pengelolaan dan institusi/kelembagaan pengelolaan yang handal dan
profesional sehingga sumber daya hutan dapat memberikan manfaat sesuai dengan
fungsinya.
Dalam pengelolaan hutan yang lestari dan bekerlanjutan diperlukan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang siap pakai dan profesional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kehutanan merupakan lembaga pendidikan formal tingkat menengah kejuruan kehutanan
yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik yang profesional, mandiri, dan berakhlak
mulia dalam mendukung pembangunan kehutanan serta memiliki jiwa kewirausahaan
yang mampu menciptakan dan menangkap peluang usaha.
Upaya yang diperlukan untuk mengoptimalkan tujuan diatas diantaranya melalui
kegiatan Praktek Perorangan sehingga mampu memberikan wawasan dan pengalaman
kepada peserta didik mengenai dunia kerja dan tuntutan serta tantangan yang akan
dihadapi nantinya setelah menyelesaikan pendidikannya dilembaga pendidikan.
Sebagai sekolah kejuruan kehutanan, Visi dan Misi SMK Kehutanan Negeri Manokwari
ialah :

Visi :
Visi SMK Kehutanan Negeri Manokwari sebagai unit pelaksanaan Teknis Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan adalah “tersedianya tenaga teknik
menengah kehutanan yang profesional, mandiri dan berakhlak mulia serta siap memasuki
lapangan kerja nasional maupun internasional di bidang kehutanan”.

1
Misi :
Untuk mencapai visi tersebut, maka SMK Kehutanan Negeri Manokwari
menetapkan Misi sebagai berikut :
a. Menyiapkan tenaga teknis kehutanan yang profesional dan mandiri serta berakhlak
mulia.
b. Menyiapkan tenaga teknis menengah kehutanan yang memiliki daya saing tingkat
nasional maupun internasional.
Praktek Perorangan Kelas XII SMK Kehutanan Negeri Manokwari Tahun 2021
dilaksanakan di BPKH Wil X Jayapura dimana melalui praktek ini peserta didik memiliki
wawasan dan pengetahuan serta keterampilan yang baik setelah mengikuti dan
mempelajari pengelolaan hutan di BPKH Wil X Jayapura.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dan manfaat dari dilaksanakannya Praktek Perorangan Kelas XII SMK
Kehutanan Negeri Manokwari di BPKH Wil X Jayapura adalah
1. Sebagai Sarana Implementasi teori yang di peroleh selama proses pembelajaran
dikelas terkait materi-materi dasar kehutanan.
2. Memberikan pengalaman mengenai situasi dunia kerja yang dalam hal ini
dilakukan di Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah X Jayapura.
3. Menambah wawasan dan keterampilan tentang dunia kerja.
4. Melatih dan mengasah kedisiplinan, tanggung jawab dan kerja sama.

2
BAB II
KEADAAN UMUM

2.1 GAMBARAN UMUM


Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah X yang merupakan UPT Direktorat
Planologi Kehutanan dan tata Lingkungan yang menjalankan tugas pokok dan fungsi nya
berdasarkan Peraturan Menteri kehutanan nomor 13 Tahun 2011. Pada tahun 2015
diterbitkan payung hukum terhadap pelaksanaan tugas nomenklatur eselon I dan
kementrian yang baru berdasarkan Surat Keputusan tersebut menunjuk Direktur Jendral
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan selaku unit induk organisasi unit pelaksana
teknis balai pemantapan kawasan hutan sebagai atasan langsung dan penanggungjawab
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi unit pelaksana teknis balai pemantapan kawasan
hutan.
Sebagaimana dalam rancangan RPJMN tahun 2020-2024 yakni “Indonesia yang
berpenghasilan menengah-Tinggi yang sejahtera, adil dan berkesinambungan”, terdapat
prioritas pembangunan yang di dukung oleh Tugas pokok dan Fungsi Balai Pemantapan
kawasan Hutan Terkait Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup antara lain
mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan dan menjamin pemerataan
serta membangun lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana dengan fokus
membangun lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana dengan fokus
pembangunan pada wilayah dan pengarusutamaan (main streaming) kesetaraan gender,
kerentanan bencana dan perubahan iklim serta pembangunan berbasis teknologi digital.
Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang sejalan dengan program planologi
dan tata lingkungan yakni menyelenggarakan rumusan yang berkelanjutan, melalui
inventarisasi sumber daya hutan, penyelesaian batas kawasan hutan, percepatan
penyelesaian pemetaan dan penetapan seluruh kawasan hutan serta penyiapan prakondisi
untuk meningkatakan kualitas tata kelola ditingkat tapak.

3
2.2 SUSUNAN ORGANISASI BPKH WILAYAH X JAYAPURA
Adapun susunan organisasi adalah sebagai berikut:
1. Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta penyusunan program,
anggaran dan evaluasi kegiatan.

2. Seksi Pemolaan Kawasan Hutan


Mempunyai tugas melakukan identifikasi lokasi dan potensi kawasan hutan
yang akn di tunjuk, penataan batas dan pemetaan kawasan hutan
konservasi, identifkasi fungsi dan penggunaan dalam rangka penatagunaan
kawasan hutan, penilaian hasil tata batas dalam rangka penetapan kawasan
hutan lindung dan hutan produksi, identifikasi dan penilaian perubahan
status dan fungsi kawasan hutan serta identifikasi pembentukan unit
pengelolaan hutan konservasi, seta hutan lindung dan hutan produksi lintas
administrasi pemerintah.
3. Seksi Informasi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan
Mempunyai tugas melakukan pengelolaan sistem informasi geografis,
perpetaan kehutanan dan pemasangan titik kontrol, penyusunan neraca
sumberdaya hutan, pengamatan dan pengolahan data pertumbuhan dan
kondisi hutan serta penyajian informasi sumber daya hutan.
4. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing mengacu pada keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (PAN) No. 54/M.PAN/7/2003 dan keputusan Kepala balai
Kepegawaian Negara No. 10 Tahun 2004.
Rencana Kerja (Renja) balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah X Tahun 2020
merupakan salah satu dokumen perencanaan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan tahun 2019 yang merupakan penjabaran dari rencana strategis

4
sekaligus penjabaran dari rencana kerja Direktorat Jendral Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan Tahun 2020.
2.3 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas pokok BPKH yaitu : melaksanakan pengukuhan kawasan hutan, penyiapan
bahan perencanaan kehutanan wilayah, penyiapan data perubahan status/peruntukan
kawasan hutan, penyajian data dan informasi pemanfaatan kawasan hutan, penilaian
penggunaan kawasan hutan, dan penyajian data informasi sumber daya alam.
Untuk melaksanakan tugas utama tersebut, BPKH menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksanaan Identifikasi dan inventarisasi potensi lokasi yang akan ditunjuk
sebagai kawasan hutan;
2) Pelaksanaan penataan batas dan pemetaan kawasan hutan;
3) Pelaksanaan penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan;
4) Pelaksanaan penilaian penggunaan kawasan hutan;
5) Penilaian teknis tata batas areal pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan
dan perubahan status/peruntukan kawasan hutan;
6) Pelaksanaan inventarisasi hutan skala nasional diwilayah;
7) Penyusunan dan penyajian data dan informasi Sumber Daya Hutan (SDH) serta
Neraca Sumber daya Hutan (NSDH);
8) Pengelola sistem informasi geografis dan perpetaan kehutanan;
9) Penyiapan dan penyajian data informasi perencanaan kehutanan penunjukan
kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, wilayah pengelolaan hutan,
pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan;
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

2.4 TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan merupakan target kualitatif organisasi sehingga pencapaian target
organisasi merupakan indikator keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan
aktivitasnya. Tujuan akan lebih konkrit dari misi, dan dengan adanya tujuan akan
memberikan arah yang lebih jelas bagi suatu organisasi untuk mencapai sasaran yang
dituju.

5
Untuk mencapai tujuan, langkah selanjutnya adalah penetapan sasaran yang
akan dicapai. Sasaran merupakan target kuantatif yang akan dicapai dalam jangka
pendek. Sasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan stratejik.
Dalam Renstra BPKH Wilayah X Jayapura Tahun 2015 – 2019, hanya menetapkan 1
(satu)  program dan 1 (satu) misi, sehingga tujuan yang ditetapkan hanya satu juga
yaitu meningkatkaN kualitas prakondisi pengelolaan kawasan
hutan. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya kepastian kawasan
hutan dalam mendukung pemantapan kawasan hutan.

2.5 VISI DAN MISI


Visi BPKH Wilayah X Jayapura mendukung visi yang telah ditetapkan Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan yaitu : 
“Terwujudnya Perencanaan Kehutanan Tingkat Provinsi dan Pemantapan Kawasan Hutan
untuk Mendukung Pengelolaan Hutan Lestari di Provinsi Papua “.
Misi BPKH Wilayah X Jayapura disusun dengan mengacu pada misi Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan, terutama pada misi ke 7 (tujuh) yaitu :  
“ Memantapkan prakondisi pengelolaan kawasan hutan “.

2.6 STRUKTUR ORGANISASI BPKH WILAYAH X JAYAPURA


Adapun susunan organisasi secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Kepala Balai
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Pemolaan Kawasan Hutan
4. Seksi Informasi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan
5. Kelompok Jabatan Fungsional

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 TATA BATAS


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.6/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016, Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
urusan tata persuratan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga,
koordinasi penyusunan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan.
Penyusunan dan penetapan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dilakukan
sesuai dengan siklus anggaran. Kebutuhan PNS secara nasional ditetapkan oleh Menteri
pada setiap tahun, setelah memperhatikan pendapat menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan dan pertimbangan teknis Kepala BKN (Badan
Kepegawaian Negara). Penetapan kebutuhan PNS dilakukan berdasarkan usul dari PPK
(Pejabat Pembina Kepegawaian) Instansi Pusat. Pengadaan PNS di Instansi Pemerintah
dilakukan berdasarkan pada penetapan kebutuhan PNS yang dilakukan secara nasional.
Menteri membentuk panitia seleksi nasional pengadaan PNS yang diketuai oleh Kepala
BKN. Dalam rangka pelaksanaan pengadaan PNS di Instansi Pemerintah, PPK membentuk
panitia seleksi instansi pengadaan PNS.

1. Tata Usaha
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pada bidang Tata Batas dilakukan pada Rabu 15 September 2021
sampai, Selasa 21 September 2021.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang saya lakukan dalam bidang Tata Usaha antara lain :
1) Mendata/Mengurus Surat Memo
2) Mendata/Mengurus Surat Masuk & Surat Keluar

7
3) Mengantar Surat (Ruang PKH & ISDH)

2. Perlengkapan
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pada bidang Perlengkapan dilakukan pada Rabu 22 September 2021
sampai Jumat 24 September 2021
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang saya lakukan dalam bidang Perlengkapan adalah Pemeriksaan
Fisik Atas Persedian Pada Satuan Kerja BPKH Wil X
3. Kepegawaian
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pada bidang Kepegawaian dilakukan pada Senin 27 September 2021
sampai, Rabu 29 September 2021

b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang saya lakukan dalam bidang Kepegawaian antara lain :
1) Konversi Absensi
2) Pendataan Lembur Pegawai
3) Disipliner Pegawai

3.2 INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN (ISDHL)


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.6/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016, Seksi Informasi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan
mempunyai tugas penyiapan bahan penilaian penggunaan kawasan hutan, inventarisasi
hutan skala Nasional di wilayah, penyusunan dan penyajian data informasi Sumber Daya
Hutan (SDH) dan Sumber Daya Alam, pengelolaan sistem informasi geografis kehutanan
dan tata lingkungan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, wilayah
pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan serta ketata
lingkungan.
a. Waktu Pelaksanaan

8
Kegiatan pada bidang ISDHL dilakukan pada Kamis 30 September 2021
sampai, Rabu 06 Oktober 2021 yang berlokasi di lingkungan kantor BPKH
Wilayah X Jayapura

b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang saya lakukan dalam bidang ISDHL antara lain :
1) Pengenalan & Cara Penggunaan Alat
Kegiatan ini saya lakukan di lingkungan kantor BPKH Wilayah X Jayapura
a) Kompas
Untuk mengukur arah yang di nyatakan dengan derajat yang berkaitan
dengan keempat titik kardinalnya, yaitu Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Utara : 0°/360°
Timur : 90°
Selatan : 180°
Barat : 270°
b) Phi Band
Mengukur diameter (pohon). Penggunaan alat ini dilakukan dengan
melingkari pohon sehingga tegak lurus dengan batang pohon secara detail
sehingga dapat menghindari kesalahan dalam penentuan diameter pohon.
c) Spiegel relaskop
Mengukur tinggi dalam bentuk percent, yaitu;
a) Tinggi total,
b) Tinggi bebas cabang (tinggi pohon cabang pertama),
c) Tinggi dasar (setinggi dada/1,3),
d) Dasar.
d) Laser Distance Meter
Mengukur jarak suatu benda/titik atau mengukur jarak tertentu
menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak
yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari
pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.
e) GPS (Global Potitions System)

9
sistem navigasi yang menggunakan satelit didesain agar dapat
menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir
semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.
GPS berfungsi untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan
sinkronisasi sinyal satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke
Bumi, sehingga dapat digunakan untuk menentukan kecepatan, arah, letak,
waktu.
f) Roll Meter
Meteran atau disebut pita ukur karena umumnya bendanya berbentuk pita
dengan panjang tertentu. Ketika menggunakan meteran, Satuan ukuran
yang digunakan Ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan
Inggris (inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm, m) dan satuan
terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet. Selain dari pada itu,
angka atau bacaan nol pada meteran ada yang dinyatakan tepat di ujung
awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung
awal meteran.
2) Penggunaan Alat

Gambar 3.1. Penggunaan Alat Spiegel Relaskop

10
Gambar 3.2. Penggunaan Alat Kompas

Gambar 3.3. Penggunaan Alat Phi Band

Gambar 3.4. Penggunaan Alat Roll Meters

11
3.3 GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sangat membutuhkan peta yang merupakan sumber informasi dalam pengolaan
sumber daya alam, khususnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Kompleksnya
permasalahan dalam pembangun lingkungan hidup dan kehutanan menuntut ketersediaan
informasi yang komprehensif, relevan, akurat dan terkini. Informasi tersebut harus
diperbaharui secara teratur agar tidak menimbulkan bias pada saat digunakan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan hutan dan lingkungan.
Penggambaran peta merupakan suatu proses dalam menyajikan informasi mengenai
keadaan permukaan bumi pada bahan kertas atau media lainnya termasuk media elektronik
menurut kaidah kartografis. Prosesnya dimulai dari mengolah data, merancang peta yang
meliputi simbol/tanda, tata letak peta, generalisasi, dan melaksanakan penggambaran sampai
dengan penggandaan dan dokumentasinya.
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia, yang
berada di atas maupun dibawah permukaan bumi yang di gambarkan dan di proyeksikan pada
suatu bidang datar dengan skala tertentu.
GIS (Geographic Information System) diartikan sebagai sebuah sistem yang
digunakan untuk menginput, menyimpan, memanggil kembali, menganalisis, dan
memvisualisasikan data atau informasi spasial. Secara sederhana, jika kita melihat sebuah
peta, maka peta itu merupakan salah satu produk dari GIS. Sedangkan GPS seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya merupakan salah satu perangkat GIS.
Geographic Information System dapat diakses, ditransfer, ditransformasikan, diproses dan
ditampilkan dengan menggunakan berbagai macam program aplikasi perangkat lunak
(software).
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pada bidang GIS dilakukan pada Kamis 07 Oktober 2021 sampai, 12
Oktober 2021. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang GIS, Kantor BPKH Wilayah X
jayapura.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang saya lakukan selama berada di Ruang GIS antara lain :

12
1) Pengenalan Fitur Utama ArcGIS
a) MENU BAR
Terdiri atas ; File, Edit, View, Bookmarks, Insert, Selection,
Geoprocesing, Customize, windows dan Help
b) CATALOG
Memudahkan dalam memanajemen file
c) TOOLBARS
Untuk menunculkan toolbars. Dapat dilakukan dengan cara klik
Customize (diMenu bar), dan dilanjutkan memilih tools-tools yang di
butuhkan. Dalam toolbars ini terdapat tools-tools yang dapat dijalankan
pada saat melakukan pekerjaan atau penggambaran peta. Mulai dari
menginput data, mengolah data, membuat layout dan mencetak peta.
d) TABLE OF CONTENTS/LAYERS
Untuk memunculkan table of contents, dapat dilakukan dengan cara
klik windows (di Menu Bar) dan klik table of Contents. Table of
contents berfungsi untuk memunculkan semua data yang di input.
Semua data yang ter-input, akan muncul di layers sehingga kita dapat
mengetahui data-data apa saja yang terdapat pada Map View.
e) MAP VIEW
Data-data yang dimasukkan ke dalam table of Contents akan muncul di
Map View. Map View sendiri berfungsi untuk menampilkan Peta dan
data-data yang di Input dari map View sebagai tampilan yang dapat di
lihat langsung dalam proses pengolahan data. Jika dala Table Of
contents hanya melihat nama data, namun dalam Map View kita dapat
melihat betuk data tersebut. Baik data Vektor maupun data Raster.
Data Vektor : data yang menampilkan pola keruangan dalam bentuk
titik (Point), garis (Line), poligon (Polygon) dan kurva.
Data Raster : data yang menampilkan sisi ruang bumi dalam bentuk
pixel (picture element) yang membentuk grid/petak dan di hasilkan dari
data penginderaan jauh.

13
f) ARC TOOLBOX
Dalam Arc Toolbox, terdapat tools-tools yang dapat di gunakan. Dalam
toolbox terdapat antara lain ; 3D Analyst Tools, Analysis Tools,
Cartography Tools, Conversion Tools, Data Interoperability Tools,
Editing Tools, dan lain-lain.
2) Pembuatan Titik, Garis dan Poligon
a) CARA MENAMPILKAN TOOLBARS
 Klik kanan dibagian atas layar yang kosong
 Terdapat tools-tools yang akan dijalankan pada saat penggambaran peta.
b) TAHAP PEMBUATAN TITIK
 Buka catalog
 Buka folder tempat penyimpanan (klik kanan)
 New >Shapefile
 Tuliskan nama di “name” > future type > point
 Atur Koordinat : edits> world > Geograpic Coordinate System> WGS
1984> OK.
 Create feature > klik titik (.) > OK
 Mulai menambahkan titik
 Toolbar editor > save edits > stop.
c) MENAMPILKAN NAMA TITIK
 Klik kanan pada titik yang di inginkan
 Propertise > Labels > Label Field > Nama > OK
 Mengatur font, mana font, size font > OK
d) MENAMBAHKAN NAMA/MEMBUAT ATTRIBUTE TITIK
 Table of contents > klik kanan pada titik > open attribute
 Table options > Add field > pada option “name” tuliskan nama/keterangan
 “type:” pilih next > “lenght” sesuaikan dengan jumlah huruf nama > OK
 Jika kolom/tabel tidak bisa diketik berarti toolbar “editor” belum aktif.
 Cara mengaktifkan nya : start editing > titik > OK
 Mulai menambhkan nama dikolaom nama > close.

14
e) TAHAP PEMBUATAN GARIS
 Buka catalog
 Buka folder tempat peyimpanan (klik kanan)
 New > shapefile
 Tuliskan nama di “name” > future type > polyline
 Atur Koordinat : edits> world > Geograpic Coordinate System> WGS
1984> OK.
 Toolbar editor : start editing > pilih “garis” > OK
 Create feature > klik garis (------)
 Construction tools : line > mulai mendigit/menambahkan garis
 editor > save edits > stop edit.
f) MENAMBAH FIELD NAMA
 Table of contents > klik kanan pada garis > open attribute table
 Table options > add field > pada option “name” tuliskan nama/keterangan
 Type text > OK
g) MENAMBAH FIELD PANJANG
 Table options > add field > “name” ketik “panjang” > type : double > OK
 Pada kolom panjang > klik kanan > calculate geometry
 Table of contents > klik kanan pada “layers” > propertise
 Projected coordinate system > world > WGS 1984 PDC Mercator > OK
 Pada field panjang > Calculate geometry
 use coordinate system of data frame (PCS : WGS 1984 PDC Mercator)
 units : Meters (M) / Kilometer (KM).
h) TAHAP PEMBUATAN POLIGON
 Buka catalog
 Buka foldet tempat penyimpanan (klik kanan)
 New > shapefile
 Tuliskan nama di “name” > future type > polygon
 Atur koordinat : edits> world > Geograpic Coordinate System> WGS 1984>
OK.
 Toolbar editor : start editing > pilih “poligon” > OK

15
 Create future > klik poligon
 Contruction tools : line > mulai mendigit/menambahkan poligon
 Editor > save edits > stop edit.
i) MENAMBAH FIELD LUAS
 Table options > add field > “Name” ketik “Luas’ > type : double > OK
 Pada kolom panjang > klik kanan > calculate geometry
 Table of contents > klik kanan pada “layers” > propertise
 Projected coordinate system > world > WGS 1984 PDC Mercator > OK
 Pada field luas > Calculate geometry
 use coordinate system of data frame (PCS : WGS 1984 PDC Mercator)
 units : Hektare (Ha)
j) MEMBUAT LAYOUT PETA
 Pindahkan ke Layout View dengan klik View> Layout View atau
klik ikon dibagian bawah halaman data
 Setalah mengganti ke layout view, maka peta akan disajikan pada
halaman layout. Halaman layout ini menyajikan satu atau lebih
data frame.
 Layout toolbar memuat tools yang dipakai untuk mengedit layout.
Tools tersebut antara lain zoom in, zoom out, pan dan beberapa
tools standar lain.
 Tahap pertama membuat layout peta dimulai dari pembuatan
garis tepi.
 Tahan berikutnya dengan menambahkan Judul Peta : klik menu
insert > title > ketik judul sesuai dengan judul peta yang sedang
dibuat. Atur Font & size font.
 Selanjutnya menambahkan Skala dengan cara klik insert > klik
scale bar > pilih bentuk skala yang diinginkan > klik OK. > klik
skala dan tarik ke halaman yang kosong pada halaman layout.
 Selanjutnya menambahkan Panah Penunjuk Arah : klik insert >
north arrow > pilih panah panah penunjuk arah yang diinginkan

16
> klik OK. > klik panah penunjuk arah, dan tarik ke halaman
kosong dihalaman layout.
 Tahap selanjutnya dengan Menambahkan Legenda Peta.
3) Pengenalan Jenis-Jenis Peta
a) PETA
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau buatan
manusia, yang berada dia ats maaupun dibawah permukaan bumi yang
di gambarkan dan di proyeksikan pada suatu bidang datar dengan
skala tertentu.

b) PETA DASAR
Peta dasar adalah peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan atau
buatan manusia, yang berada di permukaan bumi, digambarkan pada
suatu bidang datar dengan skala, penomoran, proyeksi dan
georeferensi tertentu. Peta dasar bisa di buat berdasarkan atas
pengukuran langsung di lapangan, pengukuran fotogrametis dan
penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh
seperti citra satelit atau radar. Peta dasar dipakai untuk dasar
pembuatan dasar peta tematik.

c) PETA TEMATIK
Peta yang menyajikan dan berisi informasi tertentu tentang suatu tema
atau maksud tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang
spesifik sesuai tema peta, dimana kerangka petanya menggunakan
peta dasar tertentu yang telah memiliki dasar yang jelas sumbernya
serta ilegal.
d) PETA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Peta Lingkungan Hidup dan kehutanan adalah peta yang bertemakan
mengenai lingkungan hidup, hutan dan kehutanan.
e) PETA LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN YANG BERKEKUATAN
HUKUM

17
Peta lingkungan hidup dan kehutanan yang berkekuatan hukum adalah
peta tema lingkungan hidup, hutan dan kehutanan yang dibuat,
diperiksa, dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.

4) Pengenalan Jenis-Jenis Citra


Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya
dan dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih
dari 400 km dari permukaan bumi. Sensor dalam kaitannya dengan
penginderaan jauh merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan
oleh obyek dipermukaan bumi. Rekaman tenaga ini setelah diproses
membuahkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh dapat
berupa data digital atau data numerik untuk keperluan analisis
menggunakan komputer/laptop.
Satelit penginderaan jauh dibedakan menjadi dua macam, yaitu satelit
sumber daya alam dan satelit cuaca
Lebih singkatnya, Citra merupakan alat utama untuk mengenali dan
memahami berbagai kenampakan objek diberbagai permukaan bumi
melalui penginderaan jauh. Simonett et al. (1983) dalam Sutanto (1986)
mengutarakan pengertian tentang citra yaitu suatu gambar rekaman dari
objek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang dihasilkan dengan cara
optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektronik.
Citra penginderaan jauh dibagi menjadi 4 kategori, yaitu citra resolusi
rendah, citra resolusi menegah, citra resolusi tinggi dan citra resolusi
sangat tinggi.
a) CITRA RESOLUSI RENDAH
 CITRA MODIS
 AQUA (EOS PM 1)
 TERRA (EOS AM 1)
 NPP-VIIRS
 HIMAWARI-8

18
b) CITRA RESOLUSI MENENGAH
 LANDSAT-8
 SENTINEL-2

c) CITRA RESOLUSI TINGGI


 SPOT 6
 ALOS
 ALOS PRISM
 ALOS AVNIR
 ALOS PALSA
 RAPIS EYE
 IKONOS
d) CITRA RESOLUSI SANGAT TINGGI
 PLEAIADES
 QUICKBIRD
 GEOEYE-1

Gambar 3.5. Peta Rencana Lokasi

19
3.4. PEMOLAAN KAWASAN HUTAN
Seksi Pemolaan Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf b, mempunyai tugas penyiapan bahan identifikasi dan inventarisasi potensi lokasi
yang akan ditunjuk sebagai kawasan hutan, penataan batas dan pemetaan kawasan
hutan, penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan, penilaian teknis tata batas
areal pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan dan perubahan status/peruntukan
kawasan hutan.
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pada bidang PKH dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2021
sampai Jumat 29 oktober 2021 yang berlokasi di kantor BPKH Wilayah 10
Jayapura.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang saya lakukan selama berada di Ruang PKH antara lain :
1. Georeferensing
 Masukkan data yang akan di georefensingkan : add data > klik
kanan pada file yang dimasukkan > table of contents > lable
features
 Pastikan gambar yang akan di georefensing menghadap arah
yang tepat > buka dalam menu image viewer/editor
 Tambahkan scan peta pada dokumen yang dikerjakan
mmenggunakan add data > OK
 Aktifkan menu georefenrensing : customize > toolbars >
georefensing.
 Pastikan kolom disebelah menu georefensing menampilkan nama
file.
 Klik menu Georeferensing dan pilih fit to display

20
 Tentukan titik yang akan dijadikan sebagai referensi untuk proses
georeferensing
 Untuk menyamakan ukuran : georeferensing > fit to display.
 Vertex snapping (customize > toolbars > snapping)
 Klik satu titik pada scan peta atau gambar hingga muncul tanda +
hijau > klik titik pada pera GIS sampai muncul tanda + merah.
 Setelah semua proses selesai, simpan pekerjaan : update
georeferensing > pilih jenis file yang ingin di gunakan.

Gambar 3.6. Georeferensing

21
Gambar 3.7. Georeferensing

2. Membuat Poligon Menggunakan Citra


 Add data > Add Data > masukkan file citra yang akan di digit
 Buka catalog
 Buka foldet tempat penyimpanan (klik kanan)
 New > shapefile
 Tuliskan nama di “name” > future type > polygon
 Atur koordinat : edits> world > Geograpic Coordinate System>
WGS 1984>OK.
 Toolbar editor : start editing > pilih “poligon” > OK
 Create future > klik poligon
 Contruction tools : line > mulai mendigit/menambahkan poligon
 Digit semua bangunan yang terlihat seperti Rumah, toko dan kantor
 Editor > save edits > stop edit.

22
Gambar 3.8. Membuat Poligon Menggunakan Citra

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktek perorangan yang dilakukan selama kurang lebih 1 bulan
di Balai Pemantapan Kawasan Hutan dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang saya
laksanakan antara lain:
Pembuatan jadwal pengenalan, mengantar dan mengurus surat,
pemeriksaan fisik persediaan, pengenalan dan praktek penggunaan alat, Cara
membuat peta (poligon, titik dan garis) pada ArcGIS 10.8, dan Georeferensing.

4.2 SARAN

24
LAMPIRAN
JURNAL KEGIATAN PRAKTEK
PERSERTA DIDIK PADA KEGIATAN PRAKTEK PERORANGAN

INSTANSI : BPKH WIL X JAYAPURA


NAMA PEMBIMBING : KARTINI HUWAE, S.E., M. Acc.

Hari / Tanggal Paraf


No Jenis Kegiatan
  Peserta didik Pembimbing
     
1. Pembuatan Jadwal dan Perkenalan Rabu, 15 September 2021

2. Mengantar Surat (Kantor Pos) Kamis, 16 September 2021

3. Mengantar Surat (Ruang PKH & ISDH) Jumat, 17 September 2021

4. -Mengurus Surat Memo Senin, 20 September 2021


-Surat masuk & Keluar

5. Mengurus Surat Masuk & Keluar Selasa, 21 September 2021

6. Pemeriksaan Fisik Atas Persediaan Rabu, 22 September 2021


Pada Satuan Kerja BPKH Wil X

25
7.

Pemeriksaan Fisik Atas Persediaan Kamis, 23 September 2021


Pada Satuan Kerja BPKH Wil X
8.

Pemeriksaan Fisik Atas Persediaan Jumat, 24 September 2021


Pada Satuan Kerja BPKH Wil X
9.

Konversi Absensi Senin, 27 September 2021


10
.
Pendataan Lembur Pegawai Selasa, 28 September 2021

11
. Disipliner Pegawai Rabu, 29 September 2021

Hari / Tanggal Paraf


No Jenis Kegiatan
  Peserta didik Pembimbing
     
12 -Pengenalan Alat Kamis, 30 September 2021
. -Praktek Penggunaan Alat

Praktek Penggunaan Alat Jumat, 01 Oktober 2021


13
.
Praktek Penggunaan Alat Senin, 04 Oktober 2021

26
14
. Praktek Penggunaan Alat Selasa, 05 Oktober 2021

15 Praktek Penggunaan Alat Rabu, 06 Oktober 2021


.

-Membuat Poligon, Garis dan titik Kamis, 07 Oktober 2021


16 -Membuat garis pinggir pantai
.

-Pengenalan Jenis-jenis Peta Jumat, 08 Oktober 2021


17 -Pengenalan Jenis-jenis Citra
. -Memperlajari Komposisi Peta

-Menambah titik, garis dan poligon Senin, 11 Oktober 2021


18 -Membuat layout Peta
.

Membuat Peta Administrasi Selasa, 12 Oktober 2021

19 Membuat Peta Rencana Lokasi Rabu, 13 Oktober 2021


.

Membuat Peta Rencana Hutan Desa Kamis, 14 Oktober 2021

20
.

27
21
.

22
.

23
.
Membuat Peta Rencana Hutan Desa Jumat, 15 Oktober 2021

24
. Membuat Peta Rencana Hutan Desa Senin, 18 Oktober 2021

Hari / Tanggal Paraf


No Jenis Kegiatan
  Peserta didik Pembimbing

28
25. Georeferensing Selasa, 19 Oktober 2021  

26. Georeferensing Rabu, 20 Oktober 2021

27. Georeferensing Kamis, 21 Oktober 2021

28. Membuat Poligon Menggunakan citra Jumat, 22 oktober 2021

29. Membuat Poligon Menggunakan citra Senin, 25 Oktober 2021

30. Membuat Poligon Menggunakan citra Selasa, 26 Oktober 2021

31. Membuat Layout Rabu, 27 Oktober 2021

32. Membuat Layout Kamis, 28 Oktober 2021

33. Membuat Layout Jumat, 29 Oktober 2021

29
Mengetahui,
Kepala Balai

Ir Arnold Manting
NIP. 19650430 199203 1 002

30

Anda mungkin juga menyukai