DINAS KEHUTANAN
Alamat : Jl. Bandara Juanda Telp. (031) 8666549 Fax. (031) 8667858
Email : dishutjatim@yahoo.co.id
SIDOARJO 61253
LAPORAN KINERJA
DINAS KEHUTANAN PROV. JATIM
TAHUN 2019
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
ii
2 Meningkatnya luas Persentase 36,36 36,43 100,19 33.021.2 31.187.8 94
tutupan hutan tutupan 12.810 93.792
hutan
- Tata hutan dan
pemantauan
kawasan htn
- Pemantapan
kawasan hutan
dan konservasi
alam
- Pemanfaatan
potensi
perbenihan
tanaman htn
- Perlindungan,
pelestarian dan
pemanfaatan
kawasan
Tahura R.
Soerjo
- Pengelolaan
hutan
kewilayahan
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A STRUKTUR ORGANISASI................................ 1
B TUGAS DAN FUNGSI ..................................... 1
C ISU-ISU STRATEGIS....................................... 4
D KETERKAITAN RPJMD DAN RENSTRA............ 6
E PETA PROSES BISNIS..................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A RENSTRA DAN RENCANA KINERJA 2019....... 10
B PERJANJIAN KINERJA.................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A CAPAIAN KINERJA ORGANISASI.................... 14
B EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA. 15
C REALISASI ANGGARAN.................................. 22
D PRESTASI....................................................... 23
BAB IV PENUTUP
A KESIMPULAN................................................ 24
B PERMASALAHAN DAN SOLUSI...................... 24
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Dinas Kehutanan disusun berdasarkan:
1. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 45 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Timur
2. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 48 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Cabang Dinas Kehutanan Teknis Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Timur
3. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 109 Tahun 2018
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
1
3. Bidang Planologi Kehutanan mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan,
monitoring dan evaiuasi kegiatan planologi kehutanan.
4. Bidang Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekosistem
mempunyai tugas merencanakan, mengoordinasikan,
melaksanakan, monitoring dan evaluasi kegiatan
perlindungan hutan, konservasi sumber daya hutan dan
perubahan iklim
5. Bidang Pengelolaan Hutan Produksi Lestari mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan
pembinaan dan pengendalian kegiatan pengelolaan hutan
produksi lestari
6. Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan
Sosial mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengoordinasikan, monitoring dan evaiuasi kegiatan
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan perhutanan
sosial
7. UPT Pelayanan Pengelolaan Hasil Hutan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang teknis
pengolahan, pengawasan dan pembinaan peredaran hasil
hutan, pemasaran, pengukuran dan pengujian
ketatausahaan dan pelayanan masyarakat
8. UPT Tahura R. Soerjo mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang pengelolaan pelestarian alam
kawasan Tahura R. Soerjo serta tugas ketatausahaan dan
pelayanan masyarakat
9. UPT Pelayanan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Kehutanan di
bidang perbenihan tanaman hutan dan ketatausahaan serta
pelayanan masyarakat
10. Cabang Dinas Kehutanan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas Kehutanan melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi di Wilayah
Kerja
2
STRUKRUR ORGANISASI
DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dinas
Kehutanan Provinsi
Jawa Timur
Seksi Rehabilitasi Seksi Pengelolaan Seksi Pengendalian Sub Bagian Seksi Tata Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian
Hutan dan Lahan Hutan Produksi Perubahan Iklim Tata Usaha Kelola Kehutanan Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha
Seksi Kelembagaan Seksi Tertib Seksi Sub Bagian Seksi Pengukuhan Seksi Pelayanan Seksi Perencanaan Seksi Sumber Seksi Rehabilitasi
dan Pengembangan Peredaran dan Perlindungan Sungram dan Penatagunaan Pengelolaan Hsl Htn Pengembangan Benih Tnm Htn Lahan dan Pember
SDM Iuran Hsl Htn Hutan Anggaran Kawasan Hutan Wil I Pemanfaatan dayaan masyarkt
Seksi Seksi Industri Seksi Konservasi Sub Bagian Seksi Inventarisasi Seksi Pelayanan Seksi Perlindungan Seksi Sertifikasi Seksi Tata Kelola
Perhutanan Sosial Hasil Hutan dan Wisata Alam Keuangan dan Pemantauan Pengelolaan Hsl Htn dan Pemberdayaan Perbenihan dan Usaha
Sumber Daya Hutan Wil II Masyarakat Tnm Hutan Kehutanan
3
C. ISU-ISU STRATEGIS
Isu-isu strategis di bidang kehutanan adalah :
1. Konflik tenurial
Masih adanya tumpang tindih status/ kepemilikan lahan
dimana terdapat kawasan hutan yang bersertifikat hak milik/
perorangan sehingga menimbulkan konflik (masalah
tenurial)
2. Tataguna lahan DAS
Penggunaan lahan yang tidak tepat di areal hulu DAS
3. Penegakkan hukum
Masih banyak ditemukan pemegang IPPKH yang belum
memenuhi kewajiban dalam Pinjam Pakai dan Tukar
Menukar Kawasan Hutan
4. Perlindungan dan pengamanan hutan
Jumlah gangguan kemanan hutan (pencurian hasil hutan dan
pembakaran lahan) dan kejadian bencana alam (banjir, tanah
longsor, kekeringan dan kebakaran) yang masih saja terjadi
dan cenderung meningkat
5. Supply dan demand kayu
Belum terpenuhinya kebutuhan bahan baku kayu dari
wilayah Jawa Timur untuk industri pengolahan kayu di Jawa
Timur
6. Produktifitas hasil hutan kayu
Terus menurunnya produksi hasil hutan kayu yang berasal
dari kawasan hutan negara
7. Perizinan pengusahaan hasil hutan kayu
Belum seluruhnya keberadaan Industri Primer Hasil Hutan
Kayu (IPHHK) di Jawa Timur memiliki izin usaha industri.
8. Kualitas lahan di dalam dan di luar kawasan hutan
Degradasi hutan dan lahan masih saja terjadi sehingga
menyebabkan meningkatnya luas lahan kritis
4
9. Aneka usaha produktif kehutanan
Masih sedikitnya usaha produktif masyarakat di bidang
kehutanan yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan
10. Nilai tambah hasil hutan
Nilai tambah yang diperoleh masyarakat akan hasil hutan
masih terbilang rendah
5
Visi “lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri,Berdaya
Saing dan Berakhlak’
6
E. PETA PROSES BISNIS
7
8
9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
1 2 3 4 5 6
11
2 Meningkatnya Persentase 36,36 33.021.212.810,00
luas tutupan Tutupan hutan
hutan
Tata hutan dan 1.561.000.000,00
pemantauan kawasan
hutan
- Pemantauan 761.000.000,00
kawasan hutan dan
Pengendalian
Perubahan Iklim
- Pemantauan dan 400.000.000,00
Evaluasi Tata Kelola
hutan
- Penyusunan Data 400.000.000,00
Statistik dan
Informasi bidang
kehutanan
Pemantapan kawasan 1.710.345.000,00
hutan dan konservasi
alam
- Perlindungan Hutan 530.700.000,00
- Konservasi dan 760.145.000,00
Wisata Alam
- Pemantapan dan 419.500.000,00
Perpetaan Kawasan
hutan
Pemanfaatan potensi 1.667.400.000,00
perbenihan tanaman
hutan
- Sertifikasi 606.000.000,00
perbanihan tanaman
hutan
- Inventarisasi sumber 1.061.400.000,00
benih tanaman
hutan
Perlindungan, 5.001.900.000,00
pelestarian, dan
pemanfaatan kawasan
Tahura R. Soerjo
- Pemanfaatan potensi 3.065.300.000,00
kawasan Tahura R.
Soerjo
- Perlindungan dan 336.600.000,00
Pelestarian Kawasan
Tahura R. Soerjo
- Pengelolaan Taman 1.600.000.000,00
Hutan Raya
12
Pengelolaan hutan 23.080.567.810,00
kewilayahan
- Konservasi dan 886.500.000,00
Usaha Kehutanan
Wil I
- Konservasi dan 1.293.800.000,00
Usaha Kehutanan
Wil II
- Konservasi dan 1.321.900.000,00
Usaha Kehutanan
Wil III
- Konservasi dan 1.629.000.000,00
Usaha Kehutanan
Wil IV
- Konservasi dan 1.720.100.000,00
Usaha Kehutanan
Wil V
- Konservasi dan 1.518.400.000,00
Usaha Kehutanan
Wil VI
- Konservasi dan 1.484.725.000,00
Usaha Kehutanan
Wil VII
- Konservasi dan 1.181.870.810,00
Usaha Kehutanan
Wil VIII
- Konservasi dan 909.700.000,00
Usaha Kehutanan
Wil IX
- Pengelolaan Hutan 809.664.500,00
Rakyat (DAK) Wil. I
- Pengelolaan Hutan 840.500.000,00
Rakyat (DAK) Wil. II
- Pengelolaan Hutan 1.000.000.000,00
Rakyat (DAK) Wil. III
- Pengelolaan Hutan 1.407.700.000,00
Rakyat (DAK) Wil. IV
- Pengelolaan Hutan 1.575.000.000,00
Rakyat (DAK) Wil. V
- Pengelolaan Hutan 894.000.000,00
Rakyat (DAK) Wil. VI
- Pengelolaan Hutan 700.000.000,00
Rakyat (DAK) Wil.
VII
- Pengelolaan Hutan 590.000.000,00
Rakyat (DAK) Wil.
VIII
- Pengelolaan Hutan 415.000.000,00
Rakyat (DAK) Wil. IX
- Konservasi dan 1.035.100.000,00
usaha kehutanan Wil
X
- Pengelolaan Hutan 1.867.607.500,00
Rakyat (DAK) Wil. X
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
14
Perbandingan capaian kinerja sasaran
No Sasaran Capaian Kinerja
Strategis IKU 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
15
Produksi kayu di Jawa Timur
Produksi Kayu (m3)
No Uraian 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa nilai produksi hutan dan
penebangan kayu cenderung mengalami peningkatan setiap tahun
kecuali pada tahun 2018. Beberapa faktor yang mempengaruhi
nilai produksi hutan dan penebangan kayu adalah volume produksi
dan biaya antara. Biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan nilai tambah. Biaya antara di sub kategori kehutanan
16
adalah biaya pemupukan, sewa peralatan penebangan, biaya BBM,
biaya angkutan dll (tanpa perhitungan biaya tenaga kasar)
Penyelenggaraan kehutanan di Jawa Timur tidak terlepas dari 3
(tiga) aspek, yaitu :
a. sosial (masyarakat sekitar hutan/kelompok tani hutan, pelaku
usaha hasil hutan dan stakeholder terkait lainnya),
b. lingkungan (unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari
sumber daya alam nabati dan sumber daya alam hewani yang
bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara
keseluruhan membentuk ekosistem), dan
c. ekonomi (hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemanfaatan
jasa lingkungan). Pemanfaatan jasa lingkungan dapat berupa :
usaha wisata alam, usaha pemanfaatan air, usaha
perdagangan karbon (Carbon trade).
Kegiatan kehutanan di Jawa Timur yang diselenggarakan
bersama-sama dengan stakeholder terkait baik di dalam kawasan
maupun di luar kawasan hutan dapat menghasilkan beberapa
produk kehutanan yang bernilai ekonomis baik yang bersifat
tangible maupun intangible, antara lain:
a. Hasil hutan baik kayu (hutan produksi dan hutan rakyat)
maupun bukan kayu (getah pinus, getah damar, daun kayu
putih, seed lak)
b. Hasil hutan lanjutan di tingkat industri primer (gondorukem,
terpentin, minyak kayu putih, venir dll)
c. Pemanfaatan jasa lingkungan (obyek wisata alam di Tahura R.
Soerjo, TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, TN Alas
Purwo, TN Baluran dll)
Beberapa hal yang menjadi perhatian saat ini terkait dengan
kontribusi kehutanan bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
adalah :
a. Belum adanya standar baku penghitungan jasa lingkungan
seperti nilai ekonomi pemanfaatan air dan perdagangan
karbon.
17
b. Standing stock / tegakan kayu yang ada baik di hutan produksi
maupun hutan rakyat yang memiliki nilai ekonomis belum
diperhitungkan dalam PDRB
c. beberapa produk kehutanan yang bernilai ekonomi tidak
masuk dalam sub kategori kehutanan dalam PDRB (obyek
wisata alam dan industri hasil hutan kayu)
Ke depan diharapkan para pemangku kepentingan secara
bersama-sama membangun komitmen untuk meningkatkan
kontribusi sub kategori kehutanan dengan memasukkan nilai-nilai
ekonomis yang belum diperhitungkan dalam PDRB.
Tingkat capaian indikator nilai produksi hutan dan penebangan
kayu Tahun 2019 sebesar 142,46% di dukung oleh anggaran
(PAPBD) sebesar Rp. 6.400.890.000,00 dengan realisasi Rp.
6.173.125.009,00 (96 %) dengan program:
a. Program Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan
melaksanakan
1) monitoring, evaluasi dan pembinaan hasil hutan baik
kayu maupun bukan kayu dari hutan negara maupun
hutan rakyat
2) monitoring, evaluasi dan pembinaan industri primer hasil
hutan kayu terkait dengan perizinan, ketatausahaan, dan
sumber bahan baku kayu bulat baik yang berasal dari
hutan negara, hutan hak dan luar Jawa
3) penatausahaan hasil hutan terkait dengan PNBP (iuran
hasil hutan/Provisi Sumber Daya Hutan) atas hasil hutan
baik kayu maupun bukan kayu yang telah dipungut dari
hutan negara
b. Program Pemanfaatan Potensi dan Pemantauan Peredaran
Hasil Hutan dengan melakukan pengawasan dan
pengendalian kayu yang beredar di pelabuhan, tempat
penimbunan kayu, tempat penampungan hasil hutan,
industri pengolahan hasil hutan dan perajin/masyarakat.
c. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Kelembagaan serta
Pemberdayaan Masyarakat dengan melaksanakan
18
monitoring rehabilitasi hutan rakyat yang secara tidak
langsung meningkatkan volume tegakan kayu (standing
stock)
2 Sasaran Kedua
meningkatnya luas tutupan hutan dengan indikator kinerja
persentase tutupan hutan
Realisasi indikator persentase tutupan hutan sebesar 36,43 %
melebihi target yang ditetapkan sebesar 36,36% dengan tingkat
capaian 100,19% (sangat baik). Tutupan hutan yang ada di Jawa
Timur Tahun 2019 seluas 1.741.559,09 Ha atau 36,43 % dari luas
Jawa Timur sebesar 4.779.975 Ha.
Luas tutupan hutan memiliki tren meningkat setiap tahunnya.
Kondisi ini dapat dilihat dari kegiatan rehabilitasi baik di dalam
maupun di luar kawasan hutan. Rehabilitasi di luar kawasan
hutan melalui pembangunan hutan rakyat, kebun bibit rakyat,
penghijauan lingkungan dll mengalami tren peningkatan dari
tahun ke tahun yang disebabkan oleh beberapa hal:
a. Meningkatkan fungsi lahan terutama pada lahan marginal
sehingga daya dukung produktivitas dan peranannya dalam
mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
b. Seiring dengan semakin berkurangnya pasokan kayu dari
hutan alam untuk kebutuhan bahan baku industri primer
hasil hutan kayu, pasokan kayu dari hutan rakyat menjadi
solusinya. Dengan semakin besarnya kebutuhan kayu dari
hutan rakyat, pengembangan areal hutan rakyat mutlak
dibutuhkan.
Persentase tutupan hutan selama 4 tahun terakhir sebagai berikut :
1. Tahun 2019 % tutupan hutan 36,43
2. Tahun 2018 % tutupan hutan 35,94
3. Tahun 2017 % tutupan hutan 35,59
4. Tahun 2016 % tutupan hutan 35,25
19
Tutupan Hutan di Jawa Timur
No Hutan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6
20
Luas Kebakaran Hutan di Jawa Timur
1 2 3 4 5 6
21
c. Pemantapan kawasan hutan dan konservasi alam dengan
melaksanakan :
1) peningkatan Kapasitas Petugas Pengaman Hutan Tingkat
Lanjutan, koordinasi Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan
dan Lahan (Brigdalkarhutla), kampanye Perlindungan Hutan,
dan Pencegahan, penanggulangan dan penanganan gangguan
keamanan hutan
2) Pembinaan Kader Konservasi Alam dan Kelompok Pecinta
Alam
d. Perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan kawasan Tahura R.
Soerjo, dengan melaksanakan :
1) Pemeliharaan persemaian
2) Koordinasi Pengelolaan dan Pengamanan Kawasan Tahura R.
Soerjo
3) Penyuluhan Masyarakat Desa penyangga Tahura R. Soerjo
4) Penyuluhan Siswa Sekolah dan Generasi Muda sekitar Desa
penyangga Tahura R. Soerjo
5) Pemeliharaan sarpras Obyek Wisata Alam
6) Perlindungan hutan dengan melaksanakan patroli
e. Pengelolaan hutan kewilayahan dengan melaksanakan
pengembangan hutan rakyat atau penanaman pohon di lahan
milik (luar kawasan hutan).
C. REALISASI ANGGARAN
Sumber Anggaran Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
terdiri atas :
1. Dana Dekonsentrasi
Dengan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dengan kegiatan Koordinasi Kegiatan Perencanaan dan Evaluasi
dengan anggaran Rp. 1.322.840.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp 1.164.970.904,00 (88,07%)
22
2. APBD
No Program Anggaran Realisasi Capaian
1 2 3 4 5
D. PRESTASI
Prestasi yang telah diraih Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 di tingkat Nasional adalah :
1. juara 2 tingkat nasional lomba wanalestari kategori
Kelompok Tani Hutan (KTH).
2. Juara harapan 1 tingkat nasional lomba wanalestari ketegori
Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat.
23
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara keseluruhan sasaran kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 berhasil dicapai dengan predikat “sangat baik”
melalui dua indikator kinerja utama,yaitu :
1. Nilai produksi hutan dan penebangan kayu dengan tingkat
capaian kinerja sebesar 142,46%
2. Persentase tutupan hutan dengan tingkat capaian kinerja
sebesar 100,19%
25