Anda di halaman 1dari 19

BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG

2.1 Sejarah Biro Administrasi Perekonomian dan SDA


Belum optimalnya penanganan, pengelolaan dan pengembangan kawasan
kepentingan umum, kawasan sumber daya alam, kawasan sumber daya buatan,
kawasan pertambangan, kawasan perkebunan, kawasan kehutanan di daerah
masih bersifat ego sektoral, belum terpadu dan berkelanjutan, sementara disatu
sisi ada keterbatasan kapasitas aparatur daerah yang menangani pengelolaan dan
pengembangan kawasan kepentingan umum.
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun
global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesiasemakin
kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas
distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang
berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaran, arus globalisasi juga
mendoromg akselerasi proses demokratisasi dan desentralsasi yang melahirkan
situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil dengan
terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola
pemerintahsehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai
harapan.
Terkait dengan kondisi yang ada serta dalam rangka mendukung arah
kebijakan pengembangan Daerah Istimewa Yogyakarta, maka di bentuklah Biro
Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam. Hal ini dimaksudkan untuk
mendorong perekonomian DIY yang masih tertinggal terutama didaerah-daerah
terpencil yang jauh dari perkotaan, padahal potensi pariwisata daerah yang
tertinggal justru malah bisa menjadi ladang usaha masyarakatnya apabila dikelola
dengan baik dan benar. Oleh karena itulah Setda DIY membentuk Biro
Administrasi Perekonomian dan SDA guna menunjang semua hal yang berkaitan
dengan permasalahn di desa yang tertinggal terutama pariwisata dan
perekonomiannya.
2.2 Wilayah Kerja Instansi Tempat Magang
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam berlokasi di
kompleks Kantor Gubernur DIY yang beralamatkan Komplek Kepatihan,
Danurejan, Yogyakarta – 55213. Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber
Daya Alam terdiri dari berbagai instansi antara lain:
1. Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas, yang terdiri dari :
a. Subbagian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
b. Subbagian Perindustrian dan Perdagangan;
2. Bagian Bina Kapasitas yang terdiri dari :
a. Subbagian Analisa Potensi Daerah;
b. Subbagian Badan Usaha Daerah;
c. Subbagian Tata Usaha;
3. Bagian Bina Sumber Daya Alam yang terdiri dari;
a. Subbagian Pertanian dan Ketahanan Pangan;
b. Subbagian Kehutanan, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan;
c. Subbagian Lingkungan Hidup;

2.3 Visi, Misi, Dan Moto Instansi Tempat Magang


Visi dan Misi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam
a) Visi
Visi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam adalah
SEBAGAI INSTITUSI PERUMUS NAHAN KEBIJAKAN DALAM
MENENTUKAN ARAH PEREKONOMIAN DAERAH.
Institusi adalah wadah, tempat, lembaga, organisasi dan satuan kerja
yang dalam hal ini adalahsatuan kerja dalam Sekretariat Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mempunyai peran sebagai
unsur staf, yang membantu Gubernur Kepala Daerah. Organisasi
dibawah Sekretaris Daerah ini mempunyai tugas membantu Gubernur
dalam menyusun kebijakan, koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi
dalam Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, yang selanjutnya
disebut Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam.
Kebijakan adalah arah dan/atau tindakan yang diambil oleh kepala
daerah dan DPRD baik sendiri-sendiri maupun bersama yang
dituangkan dalam peraturan daerah, peraturan kepala daerah,
keputusan kepala daerah, keputusan DPRD, atau keputusan pimpinan
DPRD. Maupun kebijakan yang bersumber dari Pemerintah maupun
efek dari interaksi sosial masyarakat.

b) Misi
Misi yang menjadi beban tanggung jawab Biro Administrasi
Perekonomian Dan Sumber Daya Alam untuk mewujudkan visi yang
telah ditetapkan adalah:
Merumuskan arah kebijakan perekonomian dan pengelolaan
sumber daya alam hayati berwawasan lingkungan untuk
kesejahteraan masyarakat.

2.4 Tugas Dan Fungsi Instansi Tempat Magang


Tugas dan fungsi Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Daerah
Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan TataKerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, bahan koordinasi pelaksanaan
kebijakan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan bidang
perindustrian, perdagangan dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan
daerah, badan usaha daerah, kerjasama, penanaman modal, pertanian, ketahanan
pangan, penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup,
kelautan dan perikanan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai fungsi:
1. Penyusunan program kerja Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber
Daya Alam ;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang perindustrian, perdagangan,
dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan daerah, badan usaha
daerah, kerjasama, penanaman modal, pertanian, ketahanan pangan,
penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup, kelautan
dan perikanan;
3. Koordinasi dan fasilitas pelaksanaan kebijakan bidang perindustrian,
perdagangan dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan daerah,
badan usaha daerah, kerjasama, penanaman modal, pertanian, ketahanan
pangan, penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup,
kelautan dan perikanan;
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan dan kebijakan bidang perindustrian,
perdagangan dan koperasi, usaha kecil dan menengah, keuangan daerah,
badan usaha daerah, kerjasama, penanaman modal, pertanian, ketahanan
pangan, penyuluhan, perijinan, kehutanan, perkebunan, lingkungan hidup,
kelautan dan perikanan;
5. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Biro Administrasi Perekonomian dan
Sumber Daya Alam;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
7. Monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Biro
Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam

Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam terdiri dari :


4. Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas, yang terdiri dari :
c. Subbagian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
d. Subbagian Perindustrian dan Perdagangan;
5. Bagian Bina Kapasitas yang terdiri dari :
d. Subbagian Analisa Potensi Daerah;
e. Subbagian Badan Usaha Daerah;
f. Subbagian Tata Usaha;
6. Bagian Bina Sumber Daya Alam yang terdiri dari;
d. Subbagian Pertanian dan Ketahanan Pangan;
e. Subbagian Kehutanan, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan;
f. Subbagian Lingkungan Hidup;

2.5 Struktur Organisasi Instansi Tempat Magang


Struktur Organisasi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya
Alam

Struktur Organisasi Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam


Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan dalam Peraturan
Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2008, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perangkat organisasi Biro
Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY terdiri dari:

Bagian Analisa Kebijakan Produktifitas, terdiri dari:

1. Subbagian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


2. Subbagian Perindustrian dan Perdagangan
3. Bagian Bina Kapasitas

Bagian Bina Kapasitas, terdiri dari:

1. Analisa Potensi Daerah


2. Badan Usaha Daerah
3. Tata Usaha
4. Bagian Bina Sumber Daya Alam

Bagian Bina Sumber Daya Alam, terdiri dari:

1. Subbagian Pertanian dan Ketahanan Pangan


2. Subbagian Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, dan Kelautan
3. Subbagian Lingkungan Hidup

2.6 fungsi Organisasi Instansi Tempat Magang

a . Pertanian :

1. Kebijakan tentang pengaturan dalam pengendalian alih fungsi lahan


pertanian
2. Kebijakan pengembangan pembenihan untuk meningkatkan produksi,
produktivitas tanaman pangan, holtikultura, kehutanan, perkebunan,
perikanan dan kelautan.
3. Pemberdayaan dan penguatan lembaga petani, nelayan dan peternak,
pembudidaya.

b . Lingkungan Hidup :

1. Kebijakan perlindungan dan pelestarian lingkungan yang berbasis kearifan


lokal
2. Kebijakan pengendalian dan pemanfaatan air bawah tanah dengan
meningkatkan konversi lingkungan

c . Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, dan Kelautan

1. Kebijakan pengembangan teknologi pertanian dalam arti luas serta


peningkatan profesionalisme DIY
2. Kebijakan pengembangan pemasaran hasil pertanian dalam arti luas
3. Kebijakan pengembangan kehutanan untuk pemberdayaan ekonomi,
sosial, budaya, pariwisata dan pendidikan
4. Kebijakan pengembangan agribisnis perkebunan untuk memperluas
lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
d . Badan Usaha Daerah

1. Kebijakan perubahan bentuk badan hukum BUKP menjadi BPR,


peningkatan status perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas
2. Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui kebijakan pembiayaan
3. Kebijakan pengembangan potensi BUMD terkait UUK DIY

e . Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1. Kebijakan pengembangan pasar tradisional yang mampu untuk


meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
2. Kebijakan pengembangan nilai ekspor komoditi unggulan DIY
3. Kebijakan peningkatan daya saing produk melalui pengembangan inovasi
produk
4. Regulasi pasar modern
5. Kebijakan pengembangan industri kreatif dan klaster industri
6. Kebijakan stabilisasi harga untuk menjaga inflasi
7. Kebijakan pengembangan dan pemberdayaan koperasi dan UKM
(KUKM)
8. Kebijakan pengembangan SDM pembina maupun pelaku KUKM
9. Kebijakan peningkatan kualitas kelemnbagaan KUKM
10. Kebijakan pengembangan lembaga keuangan dan skema pembiayaan bagi
KUKM

f . Investasi

1. Kebijakan pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal di Pemda


DIY
2. Kebijakan tentang penanaman modal di daerah yang belum terumuskan
dalam regulasi daerah
3. Kebijakan tentang rancangan umum penanaman modal daerah
4. Kebijakan mengenai bidang usaha tertutup dan bidang usaha yang terbuka
dengan persyaratan di bidang penanaman modal
5. Kebijakan peningkatan promosi investasi secara terpadu
6. Kebijakan peningkatan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) melalui
penyedia SDM, kelembagaan yang memadai, serta sarana prasarana yang
mendukung
7. Kebijakan peningkatan kerjasama antar daerah, luar negeri dan swasta
berdasarkan analisis potensi ekonomi dalam mendukung kesejahteraan
masyarakat
8. Belum adanya regulasi kerjasama di daerah
9. Kebijakan pengelolaan daerah yang transparan, akuntabel, efektif dan
efisien

2.7 Sumber Daya Manusia Pada Instansi Tempat Magang

Didalam Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam


tersusun atas banyak subbagian atau unit, dimana setiap unik memiliki tugas dan
fungsi masing-masing. Setiap unit dipimpin oleh satu kepala bagian dimana
kepala bagian tersebut membawahi 1 sampai 3 karyawan, setiap subbagian terdiri
dari beberapa unit dan dipimpin oleh satu kepala subbagian, dan dalam satu biro
hanya ada satu pemimpin yaitu yang membawahi seluruh karyawan.

Setiap karyawan akan diberikan tugas oleh masing-masing kepala bagian


dimana tugas tersebut harus diselesaikan tepat pada waktu yang diberikan, hal ini
dimaksudkan untuk melatih tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang
diberikan kepadanya. Pada Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya
Alam setiap karyawan memiliki jabatan dngan golongan yang hampir setiap orang
berbeda, yaitu dari golongan 2A sampai 4D. Dimana golongan tersebut
berdasarkan lamanya kerja serta penduidikan yang ditempuh.

2.8 Gambaran Umum Lainnya Terkait Tempat Magang


Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam
Pasal 61
(1) Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan serta memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi, usaha kecil menengah,
perindustrian, perdagangan, potensi daerah, pariwisata, pertanian, ketahanan
pangan, kehutanan, perkebunan, perikanan, kelautan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Biro
Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan analisis kebijakan di


bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian, perdagangan, potensi
daerah, pariwisata, pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, perkebunan,
perikanan, kelautan.

c. penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan di bidang koperasi, usaha


kecil menengah, perindustrian, perdagangan, potensi daerah, pariwisata, pertanian,
ketahanan pangan, kehutanan, perkebunan, perikanan, kelautan;

d. penyiapan bahan dan pelaksanaan analisis peningkatan produktivitas dan


kapasitas di bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian, perdagangan,
potensi daerah, pariwisata, pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, perkebunan,
perikanan, kelautan,

e. pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan bidang


koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian, perdagangan, potensi daerah,
pariwisata, pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, perkebunan, perikanan,
kelautan;

f. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Biro;dan

g. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.


Pasal 62
Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam terdiri atas:
a. Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas;

b. Bagian Bina Kapasitas; dan


c. Bagian Bina Sumberdaya Alam.

Pasal 63
(1) Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang koperasi, usaha
kecil dan menengah, serta perindustrian dan perdagangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian
Analisa Kebijakan Produktivitas mempunyai fungsi:
a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang


koperasi, usaha kecil dan menengah serta perindustrian dan perdagangan;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, serta perindustrian dan perdagangan;

d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang koperasi, usaha


kecil dan menengah serta perindustrian dan perdagangan;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan


bidang koperasi, usaha kecil dan menengah serta perindustrian dan perdagangan;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang koperasi, usaha kecil dan


menengah serta perindustrian dan perdagangan;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Bagian


Analisa Kebijakan Produktivitas; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 64
Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas terdiri atas:
a. Subbagian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; dan

b. Subbagian Perindustrian dan Perdagangan.

Pasal 65
(1) Subbagian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas, serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang
koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang koperasi


serta usaha mikro, kecil, dan menengah;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanan tugas penyelenggaraan urusan bidang


koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah;

d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang koperasi serta


usaha mikro, kecil, dan menengah;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan


bidang koperasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang koperasi serta usaha mikro,


kecil, dan menengah;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Subbagian


Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 66
(1) Subbagian Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang perindustrian
dan perdagangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang


perindustrian dan perdagangan;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang


produktivitas perindustrian dan perdagangan;

d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang produktivitas


perindustrian dan perdagangan;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan


bidang produktivitas perindustrian dan perdagangan;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang produktivitas perindustrian


dan perdagangan;

g. koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan inflasi daerah;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Subbagian


Perindustrian dan Perdagangan; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 67
(1) Bagian Bina Kapasitas mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan dan evaluasi kebijakan
peningkatan dan pengembangan penanaman modal, kerjasama, perijinan,
pariwisata, dan tata usaha.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Bina
Kapasitas mempunyai fungsi:
a. penyusunan program Bagian Bina Kapasitas;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan peningkatan dan pengembangan


penanaman modal, kerjasama, perijinan, dan pariwisata;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanaan kebijakan peningkatan dan


pengembangan penanaman modal, kerjasama, perijinan, dan pariwisata;

d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan peningkatan dan


pengembangan penanaman modal, kerjasama, perijinan, dan pariwisata;

e. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Bagian


Bina Kapasitas; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 68
Bagian Bina Kapasitas terdiri atas:
a. Subbagian Analisa Potensi Daerah;

b. Subbagian Pariwisata; dan

c. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 69
(1) Subbagian Analisa Potensi Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan dan
evaluasi kebijakan penyelenggaraan penanaman modal, kerjasama dan perijinan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Analisa Potensi Daerah mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan penanaman modal,


kerjasama dan perijinan;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan penanaman


modal, kerjasama dan perijinan;
d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan penanaman modal, kerjasama dan
perijinan;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan

penyelenggaraan penanaman modal, kerjasama dan perijinan;

f. Analisis kebijakan penanaman modal, kerjasama dan perijinan;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Subbagian


Analisa Potensi Daerah; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Pasal 70
(1) Subbagian Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang pariwisata.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Pariwisata mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang
pariwisata;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanan tugas penyelenggaraan urusan bidang


pariwisata;

d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang pariwisata;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan


bidang pariwisata;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang pariwisata;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan


program Subbagian Pariwisata; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 71
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan
Biro.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Tata Usaha mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kerja;

b. penyusunan program Biro;

c. penyusunan rencana anggaran Biro;


d. pengelolaan kearsipan Biro

e. pengelolaan keuangan Biro;

f. pengelolaan perlengkapan Biro;

g. pengelolaan kerumahtanggaan Biro;


h. pengelolaan kepegawaian Biro;

i. pengelolaan kepustakaan Biro;

j. pelayanan dan pengembangan sistem informasi Biro;

k. penyusunan laporan program Biro;

l. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Subbagian


Tata Usaha; dan

m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 72
(1) Bagian Bina Sumberdaya Alam mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang pertanian,
ketahanan pangan, penyuluhan, kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Bina
Sumberdaya Alam mempunyai fungsi:
a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang


pertanian, ketahanan pangan, penyuluhan, kehutanan, perkebunan, kelautan dan
perikanan;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang pertanian, ketahanan


pangan, penyuluhan, kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan;

d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang pertanian,


ketahanan pangan, penyuluhan, kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan
bidang pertanian, ketahanan pangan, penyuluhan, kehutanan, perkebunan,
kelautan dan perikanan;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang pertanian, ketahanan pangan,


penyuluhan, kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Bagian


Bina Sumberdaya Alam; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Pasal 73
Bagian Bina Sumberdaya Alam terdiri atas:
a. Subbagian Pertanian dan Ketahanan Pangan; dan

b. Subbagian Kehutanan, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan;

Pasal 74
(1) Subbagian Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang pertanian dan
ketahanan pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Pertanian dan Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :

a. penyusunan program kerja;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang


pertanian dan ketahanan pangan;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanan tugas penyelenggaraan urusan bidang


pertanian dan ketahanan pangan;
d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang pertanian dan
ketahanan pangan;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan


bidang pertanian dan ketahanan pangan;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang pertanian dan ketahanan


pangan;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Subbagian


Pertanian dan Ketahanan Pangan; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 75
(1) Subbagian Kehutanan, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang
kehutanan, perkebunan, kelautan dan
perikanan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian
Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, dan Kelautan fungsi:

a. penyusunan program kerja;


b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan bidang
kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan;

c. penyiap bahan koordinasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang


kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan;

d. fasilitasi pelaksanaan tugas penyelenggaraan urusan bidang kehutanan,


perkebunan, kelautan dan perikanan;
e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan
bidang kehutanan, perkebunan, kelautan dan perikanan;

f. analisis kebijakan penyelenggaraan urusan bidang kehutanan, perkebunan,


kelautan dan perikanan;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program Subbagian


Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, dan Kelautan; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai