Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Perkembangan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat oleh sebab itu
perkembangan ini pun memberikan pengaruh yang besar dalam dunia bisnis, baik di
bidang pemerintah maupun swasta. Dalam dunia bisnis terdapat pekerjaan dan
kegiatan bisnis yang mana memerlukan catatan dokumen sehingga dihasilkan data
dan informasi. Pada dasarnya setiap organisasi pasti mempunyai satu unit khusus
yang bertugas dalam bidang administrasi.
Dengan kata lain setiap organisasi pasti memerlukan satu unit yang mengelola
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi yang pada akhirnya
akan berhubungan dengan kegiatan kearsipan. Jadi kegiatan administrasi pada
dasarnya adalah menghasilkan, menerima, mengolah dan menyimpan berbagai surat,
laporan, formulir dan sebagainya (Sugiarto, dkk, 2005:2).
Pada dasarnya Administrasi dibagi menjadi 8 (delapan) unsur, yaitu:
Kepegawaian, Keuangan, Tata Hubungan, Manajemen, Pengorganisasian,
Perbekalan, Tata Usaha, dan Perwakilan (Gie, 1980:3). Namun, dalam penulisan
laporan ini hanya mengenai administrasi di Sub Bagian Keuangan yang akan
dibahas, karena dalam Keuangan sudah membentuk unsur administrasi. Pelaksanaan
administrasi pada semua kantor banyak sekali digunakan kertas-kertas dan peralatan
tulis menulis yang beraneka ragam. Dengan dilakukannya pekerjaan administrasi
dalam setiap kantor untuk mencatat berbagai informasi pada lembaran kertas, maka
terciptalah dokumen-dokumen yang terkumpul menjadi arsip.
Kerja praktek atau magang merupakan salah satu kegiatan akademik yang
dilakukan oleh setiap mahasiswa program studi strata (S1) manajemen. Magang
menjadi suatu alternatif bagi mahasiswa untuk dapat mengenal lebih jauh tentang
dunia kerja, karena dengan mengikuti program magang ini mahasiswa dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat pada saat kuliah ke dunia kerja, meskipun ilmu
yang didapatkan saat kuliah tidak sama dengan praktek magang yang dilaksanakan.
Program magang pada Universitas Dharma Andalas merupakan suatu proses
belajar atau praktek secara langsung bagi mahasiswa, khususnya untuk Program
Studi S1 Manajemen guna untuk menambah pengetahuan, keterampilan, wawasan,
dan etika pada lingkungan kerja nyata bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia
1
kerja yang sebenarnya. Sehingga dapat diharapkan lulusan dari Universitas Dharma
Andalas mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun bagi
perusahaan dimana tempat mahasiswa tersebut bekerja nantinya.
Dinas ketuhanan adalah instansi yang bergerak di bidang kehutanan yang
mempunhyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kehutanan,
yang meliputi pengelolaa hutan, konservasi sumber daya alam, dan pengelolaan
daerah aliran sungai.
A. Tujuan Magang
Tujuan Umum
a. Membangun hubungan sehingga terbentuk keterkaitan dan kesepadanan
antara kuikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.
b. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis
praktek sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
c. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja riil yang
diperoleh di dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja
yang nanti akan dihadapi dalam dunia kerja

2
Tujuan Khusus
Secara khusus magang mempunyai tujuan agar mahasiswa :
i. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai dengan
program studi yang diikuti.
ii. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang
berlingkup luas pada seluruh bagian yang telah dilalui
dalam kegiatan praktek lapangan/magang.
iii. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan
lingkungan kerja tempat magang dengan baik dan benar.
iv. Mampu mempraktekan etika kerja dalam lingkungan
magang secara memuaskan.

1.2. MANFAAT
Dalam kegiatan magang, kita memiliki kesempatan untuk
mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan
mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional.
Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang
sesungguhnya. Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai dunia
industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja.
Manfaat :
1.3. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan dan keterampilan sereta etos kerja yang sesuai
degan tuntutan dunia kerja.
1.4. Sebagai feedback dalam melakukan penyempurnaan kurikulum
dan proses pembelajaran di FE UNP yang relevan dengan dunia kerja.
Secara teoritis penelitian ini dilaksanakan supaya dapat bermanfaat
dalam mengembangkan cakrawala ilmu pengetauan. Adapun manfaat dari
penelitian adalah :
1. Dapat menambah pengetahuan, informasi dan pemahaman penulis
terhadap Sistem Perencanaan Nasional maupuh Daerah
2. Sebagai pembelajaran bagi perencana.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/ISTANSI

1.1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


Visi dan Misi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
Visi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015-2019
dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan adalah :
’’Pemantapan Fungsi dan Pengelolaan Kawasan Hutan untuk
Kesejahteraan Masyarakat’’

Untuk mewujudkan visi diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut :


1. Mewujudkan kepastian dalam penggunaan kawasan hutan sesuai
dengan fungsi dan peruntukkannya.
2. Meningkatkan fungsi dan daya dukung hutan dan lahan untuk
optimalisasi fungsi ekologi, serta pemulihan cadangan sumber daya
alam.
3. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya hutan.
4. Meningkatkan akses masyarakat dalam pengelolaan hutan

2. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang kehutanan serta tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kehutanan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang kehutanan.
d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Daerah.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Selanjutnya
ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Cumatera
Barat Nomor 79 Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2009 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Eselon III dan IV pada Dinas Kehutanan Provinsi

4
Sumatera Barat, Kepala Dinas Kehutanan dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh Sekretaris (Pejabat Eselon III) dengan tugas.
Melakukan pengelolaan urusan rumah tangga Dinas, perlengkapan, surat-
menyurat, protokol, keuangan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata
laksana serta hubungan masyarakat, menyiapkan perumusan program
pembangunan kehutanan dan melaksanakan evaluasi serta penyusunan
laporan Dinas Kehutanan dengan dibantu beberapa Sub Bagian antara Lain:
a. Sub Bagian Program
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1) Sekretariat
2) Kepala Bidang Pemanfaatan Hutan
3) Kepala Bidang Planologi Kehutanan
4) Kepala Bidang Pengamanan dan Perlindungan Hutan
5) Kepala Bidang Rehabilitas Hutan dan Lahan
6) Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Kehutanan

3. SEJARAH
Pada pasal 33 Undang-undang Dasar Tahun 1945 yang merupakan
landasan dasar bagi penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Indonesia,
menggariskan bahwa perekonomian Indonesia didasarkan atas asas
kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, serta bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Untuk mewujudkan tujuan yang terkandung dalam landasan dasar tersebut,
pada Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1988 memberikan arahan
bahwa hutan sebagai sumber kekayaan alam Indonesia yang perlu
dimanfaatkan secara rasional dan harus diusahakan agar memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan rakyat,
baik material maupun spiritual dengan cara yang tidak

5
merusak tatanan lingkungan hidup manusia yang dilaksanakan dengan
bijaksana dan menyeluruh dengan memperhatikan kepentingan generasi yang
akan datang secara lestari.
Selanjutnya untuk wilayah Sumatera Instansi yang mengurusi organisasi
bidang kehutanan sesudah Indonesia Merdeka khususnya di Sumatera Barat
belum ada, dan baru terbentuk organisasinya pada tahun 1948 yaitu yang
diberi nama organisasi Kantor Kehutanan Sumatera yang berkedudukan dan
berkantor pada waktu itu berada di kota Bukittinggi dangan wilayah kerja
bidang kehutanan berada diseluruh pulau Sumatera yang pada waktu itu
dipimpin oleh Ronggol Patuan Maloul.
Pada tahun 1949 organisasi kantor Kehutanan Sumatera dipecah menjadi
beberapa Kantor dan salah satu kantor yaitu Inspektur Kuhutanan Sumatera
Tengah yang berkedudukan dan berkantor di Bukittinggi yang dipimpin oleh
Amir Hakim Siregar yaitu pada tahun 1949 s/d 1950, selanjutnya digantikan
oleh Rajamin pada tahun 1950 s/d 1953.Pada tahun 1953 s/d 1958 dijabat oleh
Sukowiyono dan pada tahun 1958 s/d 1960 digantikan oleh Marah Kamin
Nasution.
Pada tahun 1960 barulah organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Daerah
Tingkat I Sumatera Barat resmi berdiri, setelah adanya Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1957 tentang Penyerahan Sebagian
dari Urusan Pemerintah Pusat di Lapangan Perekanan Laut, Kehutanan dan
Karet Rakyat kepada Daerah-daerah Swatantra Tingkat I.
Tugas Fungsi dan Wewenang Organisasi Dinas Kehutanan pada waktu itu
hanya penyelenggaraan sebagian urusan yang diserahkan Pusat kepada
Daerah antara lain:
a. Urusan Kehutanan Pemangkuan Hutan.
b. Urusan Ekploitasi Hutan.
c. Urusan Penjualan dan Peredaran Hasil Hutan.
d. Urusan Perlindungan Hutan.
e. Urusan Penyelidikan Hutan.

6
Sesuai dengan perkembangan bahwa pembangunan Kehutanan yang
semakin maju dan dinamis serta perubahan peraturan perundang-undang
Bidang Kehutanan antara lain adanya Undang-Undang Pokok Kehutanan
Nomor 5 Tahun 1967 maka Pemerintah Daerah Provinsi Dati I Sumatera
Barat membuat Peraturan Daerah yaitu Nomor 3 Tahun 1984 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Dati I
Provinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya Departemen Kehutanan Republik Indonesia membentuk
wakilnya di daerah yaitu Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat berkedudukan di Padang, adapun fungsinya adalah
melakukan koordinasi kegiatan kehutanan baik yang ada di pusat dan daerah,
dan bertanggungjawab langsung kepada Departemen Kehutanan sedangkan
Dinas Kehutanan Dati I Provinsi Sumatera Barat adalah melakukan
operasional bertanggungjawab kepada Gubernur.
Menurut Peraturan Daerah No. 3 Tahun 1784 organisaasi Dinas Kehutanan
Provinsi Dati I Sumatera Barat adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
Bidang Kehutanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kepala Daerah.
Tugas pokok dan fungsi organisasi Dinas Kehutanan adalah melaksanakan
urusan rumah tangga Daerah di Bidang Kehutanan dan menyerahkan tugas
perbantuan yang diserahkan kepadanya dan tugas lainnya yang diberikan oleh
Gubernur Kepala Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi
dimaksud, Dinas Kehutanan mempunyai fungsi Perumusan Kebijakan Teknis,
Pemberian Bimbingan dan Pembinaan, Pemberian Perijinan sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Peraturan Perundang-
undang yang berlaku.
Pada masa transisi sebelum pembentukan Cabang Dinas Kehutanan di
Masing-masing Daerah Tingkat II, maka instansi kehutanan yang berada
dibawah Kehutanan Tk. I adalah bernama Kesatuan Pemangkuan Hutan
(KPH) adapun wilayah kerjanya tidak mengikuti administrasi

7
pemerintahan di daerah (Dati II), sedangkan dibawah KPH adalah Bagian
Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) dibawah BPKH adalah Resort Polisi
Hutan (RPH).
Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Pemerintah di Daerah serta Peraturan-peraturan pelaksanaanya antara
lain : Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362/1977, Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 363/1977 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
274/1982 tentang Pedoman pembentukan susunan Organisasi dan Tata Kerja
Cabang Dinas Kehutanan Daerah Tk.I, maka struktur organisasi KPH dilebur
dan tidak ada lagi, dan instansi kehutanan yang berada di daerah Tk. II
dinamakan Cabang Dinas Kehutanan berkedudukan di Daerah Tk. II yang
bersangkutan.
Mengingat kehutanan memiliki pegawai-pegawai fungsional yang
memiliki kompetensi teknis khusus seperti : Polisi Kehutanan (Polhut),
P2LHP, P3KB maka tetap difungsikan sesuai dengan tugas dan pokok
masing-masing sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Dengan adanya otonomi daerah maka peraturan Kehutanan khususnya di
Provinsi Sumatera Barat telah terjadi beberapa perubahan seperti pembubaran
Kanwil Departemen Kehutanan dan Cabang Dinas Kehutanan yang berada di
Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat dan saat ini menjadi Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.

4. LOKASI PERUSAHAAN
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat berada di Jl. Raden Saleh
No.8A, Ulak Karang Selatan, Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat,
Kode pos 25173.

5. STRUKTUR ORGANISASI
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

8
Sumatera Baratdengan kedudukan dan struktur organisasi Dinas Kehutanan
dan mempunyai Kedudukan sbb:
1. Dinas Kehutanan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah
dibidang kehutanan.
2. Dinas Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah.
3. Urusan yang menjadi kewenangan dinas kehutanan adalah urusan
Pembagian Urusan Pemerintahan Provinsi Bidang Kehutanan.
4. Adapun struktur organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
adalah sbb:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
c. Bidang Pemanfaatan Hutan
d. Bidang Planologi Kehutanan
e. Bidang Pengamanan dan Perlindungan hutan
f. Bidang Rehabilitas Hutan dan Lahan
g. Unit Pelaksana Teknis
h. Kelompok Jabatan Fungsional

9
Gambar Struktur Organisasi Dinas Kehutanan

Kepala Dinas

Kelompok Jabatan Sekretaria


Fungsional t

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Umum dan Keuangan Program
Kepergawaia

Bidang Bidang Bidang Bidang


Pemanfaata Planologi Planologi Planologi
n Hutan Kehutana Kehutana Kehutana
n n n
Seksi Seksi Bidang Bidang
Perizinan Penggunaa Planologi Planologi
Usaha n Kawasan Kehutana Kehutana
Kehutana Hutan n n
n Bidang Bidang
Seksi Seksi
Planologi Planologi
Produksi Invertarisasi
Kehutana Kehutana
Hasil Hutan dan
n n
Perpitaan
Bidang Bidang
Seksi
Seksi Penata Planologi Planologi
Rencana
Usahaan Kehutana Kehutana
Umum
n n

UPTD

Gambar 1.Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

6. BIDANG USAHA/BAGIAN
Secara kelembagaan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera
Barat yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyelenggarakan
Pemerintahan Provinsi di Bidang Kehutanan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Barat didukung oleh 1 (satu) sekretariat dan 4 (empat) bidang serta
10 (sepuluh) Unit Pelaksana Teknis Bidang (UPTD) (sesuai

10
surat Kementerian Dalam Negeri RI No.061/4336/UTI.A tanggal 12
Juni 2017 yaitu:
A. Sekretariat Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat (Yozarwardi UP,
S.Hut, M.Si)
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian(Suyatno, B.Sc)
- Sub Bagian Keuangan(Purnama, B.Sc)
- Sub Bagian Program(Ita Rahmawati, S.Hut, MM)
B. Bidang Perlindungan Hutan dan KSDAE (Faridil Afarasy, S.Hut, MM)
- Seksi Pengendalian Kerusakan dan Pengamanan Hutan (Yanuar
Bachril, SH, M.Si)
- Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dudi Badrudin,
S.Hut)
- Seksi Perlindungan Hutan (Novi Hendri, S.Hut, M.Si)
C. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan (Ir. MGO Senatung, MP)
- Seksi Perencanaan dan Tata Hutan (Sayogo Hutomo, S.Hut, MP)
- Seksi Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan (Syamsul Bahri
S.Hut, M.Si)
- Seksi Produksi dan Iuran Kehutanan (Adrianto, SH, M.Si)
D. Bidang Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Ir.
Ruswin Rustam)
- Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Zarmawandi, S.Hut)
- Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Ir. Saida R. Nauli)
- Seksi Pengendalian Perubahan Iklim (Afrial Muhammad, Spt,
M.Si)
E. Bidang Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat dan Hukum Adat
(Yonefis,SH, MM)
- Seksi Penyuluhan (Rini Hasmira, SH)
- Seksi Pemberdayaan Masyarakat (Kusworo, SP, M.Si)
- Seksi Hutan Adat dan Kemitraan (Tito Trio Putra, S.Hut)
F. UPTD Balai Sertifikasi Perbenihan Tanaman Hutan(Febrina Tri Susila
Putri, SP, M.Si)
- Subbagian Tata Usaha(Fazlul Taufik, ST, M.Eng)

11
- Seksi Pengembangan Sumber Benih(Era Sulastri, S.Hut, M.Si)
- Seksi Informasi dan Peredaran Benih(Imran, SE)
G. UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Bukit Barisan (Ir. Eka
Meinarsih)
- Subbagian Tata Usaha(Boy Martin, SH, M.Si)
- Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan (Hendra Bakti Putra,
S.Hut)
- Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat (Cucu
Sukarna, S.Ip)
H. UPTD KesatuanPengelolaHutanPasaman Raya (KPHL Pasaman Raya)
- Sub Bagian Tata Usaha (Rizki Hamid Nasution, S.Hut)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat (Hendri Dunan, SH)
I. UPTD KesatuanPengelolaHutanLimapuluh Kota (KPHL Lima Puluh
Kota)
- Sub Bagian Tata Usaha (Susi Erienti, S.Hut)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat (Ismet Fanani, S.Hut)
J. UPTD KesatuanPengelolaHutanAgam Raya (KPHL Agam Raya)
- Sub Bagian Tata Usaha (Dewi Safnita, S.Hut)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat (Yon Freddy, S.Hut)
K. UPTD KesatuanPengelolaHutan Bukit Barisan
- Sub Bagian Tata Usaha (Boy Martin, S.H, M.Si)
- Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan (Cucu Sukarna, S.IP)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat (Hendra Bakti, S.T)
L. UPTD KesatuanPengelolaHutanSijunjung (KPHL Sijunjung)
- Sub Bagian Tata Usaha (Dian Yulia Widra, S.Hut)
- Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan (Slamet Riyadi, SH)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat(Febri Syahli, S.Hut, M.Sc)

12
M.UPTD KesatuanPengelolaHutanSolok (KPHL Solok)
- Sub Bagian Tata Usaha (Novi Eka Putri, S.Hut)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat(Bakhrinaldi, S.Hut)
N. UPTD KesatuanPengelolaHutan Batanghari (KPHL BatangHari)
- Sub Bagian Tata Usaha (Hasan, S.Hut)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat(Joni Saputra, S.Hut)
O. UPTD KesatuanPengelolaHutanDharmasraya (KPHP Dharmasraya)
- Sub Bagian Tata Usaha (Ir. Evi Yusri)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat(Arfismen)
P. UPTD KesatuanPengelolaHutanPesisir Selatan (KPHP Pesisir Selatan)
- Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan (Hendrio Fadly, S.Hut)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat(Jhon Visi, SH)
Q. UPTD KesatuanPengelolaHutanMentawai (KPHP Mentawai)
- Sub Bagian Tata Usaha(Zunaidi, S.Hut)
- Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan (Riza Nofa Satria,
S.Hut, M.Si)
- Seksi Perlindungan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
dan Pemberdayaan Masyarakat (Pribel Sirait, S.Hut)

13
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG KEAHLIAN

A. SISTEM MAGANG KEAHLIAN DI DINAS KEHUTANAN PROVINSI


SUMATERA BARAT
System magang keahlian di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan magang keahlian di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera
Barat dimulai pada pukul 07.30 WIB
2. Peserta magang harus mengikuti peraturan yang ada di Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat tersebut dan tidak boleh membawa peraturan
dari luar contohnya dari kampus dan lain-lain.
3. Setiap selesai Kontrak magang para anggota magang memberikan
laporan yang berbentuk jurnal harian yang akan dinilai oleh supervisor
magang dan di paraf terlebih dahulu oleh instruktur magang.
4. Harus berlaku sopan terhadap sesama anggota magang dan pada
karyawan kantor Dinas Kehutanan
5. Harus bersikap ramah kepada karyawan/pegawai Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat dan juga kepada masyarakat yang berada
disekitar lingkungan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.

B. KEGIATAN MAGANG KEAHLIAN DI SETIAP BAGIAN DINAS


KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA BARAT
1. Kegiatan magang keahlian di Sub-Bagian Keuangan
Kegiatan yang dilakukan saat menjalankan magang keahlian di kantor
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan secara rutin
setiap hari adalah :Memeriksa Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
 Memeriksa kelengkapan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
Ganti Uang (GU) dari tahun 2017 – tahun 2018

14
 Memfotokopikan berkas/dokumen yang diperlukan oleh
karyawan/pegawai di Bagian Keuangan Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat
 Memasukkan data ke SIPKD Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat
 Melengkapi nomor surat ke Bagian Umum Dan Kepegawaian
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat
 Membagi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) L.2 ke GU II tahun
2018

2. Kegiatan magang keahlian di Sub-Bagian Keuangan


Kegiatan yang dilakukan saat menjalankan magang keahlian di kantor
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat yang dilakukan secara rutin
setiap hari adalah :
 Mengecek dan melengkapi kelengkapan laporan, seperti
 Telaah staf,
 Tanda tangan pimpinan maupun tanda tangan
pelaksana tugas,
 Kelengkapan / lampiran laporan,
 Rekening yang sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan,
 Mengcopy surat-surat yang berkaitan dengan tugas pokok sub-
bagian keuangan,
 Memasukkan data ke dalam sistem,
 Menyusun tiap laporan per rekening dan disusun dalam gobi,
 Mencari laporan yang tidak ditemukan, dan
 Mengetik.

15
C. PENGALAMAN POSITIF YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN
MAGANG KEAHLIAN
Pengalaman positif yang diperoleh adalah memperoleh ilmu kerja,
mengetahui dunia kerja seperti apa dan bisa melakukan beberapa pekerjaan yang
selama ini kita tidak mengetahui seperti apa pekerjaan yang dilakukan oleh para
karyawan kantor tersebut.
Pekerjaan yang telah dapat dikuasai seperti membagi SPJ dan GU,
memasukkan data ke SIPKD, serta mengetahui kelengkapan apa saja yang harus
dilengkapi dalam berkas/dokumen Surat Pertanggung Jawaban (SPJ). Penulis
juga bisa memeriksa kelengkapan berkas/dokumen yang datang ke Bagian
Keuangan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.
Selama menjalani magang penulis dibimbing untuk lebih disiplin, baik
disiplin waktu dalam bekerja (mulai masuk kerja sampai waktu kerja berakhir)
maupun disiplin berpakaian.
Pengalaman positif yang didapat saat melakukan magang di kantor Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Barat adalah dapat mengetahui bagaimana kerja
nyata dalam dunia perkantoran, memperoleh ilmu baru yang sangat bermanfaat
yang dapat menjadi pegangan saat akan memasuki dunia kerja setelah lulus
perkuliahan, dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari ke dalam kegiatan
magang, bertemu dengan orang-orang baru dan dapat memperbaiki tingkat
komunikasi, cara bergaul kepada semua orang terutama kepada sesama pegawai
nantinya, dapat belajar bagaimana membagi waktu yang tepat agar tidak
mengorbankan kepentingan bersama maupun pribadi, serta yang paling
terpenting bagaimana memelihara semangat dalam bekerja dan tetap berusaha
kerja untuk mencapai tujuan kerja secara profesional nantinya.

D. TANTANGAN SELAMA MAGANG KEAHLIAN


Tantangan yang dihadapi selama magang adalah melakukan pekerjaan yang
belum pernah dilakukan dan ditempat magang juga dibutuhkan ketelitian yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan, misalnya dalam mencari

16
nomor rekening yang salah dalam satu berkas/dokumen dan disesuaikan dengan
jenis kegiatan yang dilakukan.
Kedisiplinan juga sangat penting ditempat magang ini, mulai dari kedisiplinan
bekerja sampai dengan kedisiplinan pakaian juga harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat. Tantangan
yang lainnya seperti bersosialisasi dengan lingkungan sekitar baik dengan
karyawan/pegawai maupun dengan masyarakat yang berada disekitar Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.
Tantangan yang diperoleh saat melakukan magang di kantor Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat adalah bagaimana dengan cepat menyesuaikan diri
dengan tempat baru, membagi waktu untuk setiap tugas- tugas agar dapat
terselesaikan dengan baik dan rapi.

17
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian kegiatan kegiatan yang dilakukan penulis selama
magang di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dapaat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat merupakan
unsur pelaksana pemerintahan provinsi yang memiliki tugas di
Bidang Kehutanan.
2. Sikap kepala sub-bagian keuangan yang sangat tegas, disiplin
serta bersahabat dan cukup mengayomi setiap
karyawan/pegawai dan peserta magang. Adanya bimbingan
dan arahan yang baik dari kepala sub-bagian keuangan dalam
pelaksanaan magang.
3. Penulis menjadi lebih dapat memahami interaksi kerja dengan
sinergi kerja dan mengenal dunia kerja yang sesungguhnya
dalam bidang pekerjaan khususnya karyawan, dan
meningkatkan tingkat kecermatan dalam bekerja, serta
ketelitian dalam bekerja.
4. Adanya kerjasama tim yang baik dalam melaksanakan
kelompok magang, sikap ingin tahu yang tinggi dan mau
belajar, serta adanya kemampuan dalam bidang ketatausahaan
khususnya surat menyurat yang dimiliki oleh setiap peserta
magang, sehingga transformasi ilmu dan arahan kepala sub-
bagian keuangan/supervisor dapat dipahami oleh peserta
magang dengan baik dan tepat sasaran merupakan faktor
khusus yang membantu kegaitan peserta magang.

B. SARAN
Setelah penulis melaksanakan praktek magang selama 40 hari kerja
pada kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, penulis
memberikan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan masukan

18
bagi kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat. Adapun saran-
saran yang dapat penulis berikan sebagai berikut:
1. Para leader, ketua bidang, dan para staff sangat bekerja keras
sekali, mereka selalu melakukan yang terbaik dalam
melaksanakan tugas di Bagian Keuangan Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat.
2. Mereka yang sangat terbuka kepada para peserta magang,
sehingga kami mendapatkan suatu pemikiran bahwa kami
sangat dipercaya untuk memegang pekerjaan mereka,
karyawan yang telah ada dalam kantor agar sesuai yang
diharapkan pihak kantor
3. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat sebagai kantor yang
berkompeten dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam
bekerja.
4. Penulis berharap agar karyawan di kantor Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Barat ini tetap mempertahankan dan
meningkatkan kedisiplinan dan juga kinerja
pegawai/karyawan.
5. Instansi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat sangat
mengayomi para masyarakat, pada saat mereka membutuhkan
hal-hal yang berhubungan dengan hutan yang ada, dan juga
karyawan/pegawai juga bergerak cepat untuk menangani
masalah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 33


Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun
1988
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 64 Tahun 1957 tentang Penyerahan
Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat di Lapangan Perekanan Laut,
Kehutanan dan Karet Rakyat kepada Daerah-daerah Swatantra Tingkat I.
Undang-Undang Pokok Kehutanan Nomor 5 Tahun 1967
Peraturan Daerah yaitu Nomor 3 Tahun 1984 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Dati I Provinsi Sumatera
Barat.
Peraturan Daerah No. 3 Tahun 1784 organisaasi Dinas Kehutanan Provinsi Dati I
Sumatera Barat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362/1977, Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 363/1977 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
274/1982 tentang Pedoman pembentukan susunan Organisasi dan Tata
Kerja Cabang Dinas Kehutanan Daerah Tk.I, maka struktur organisasi
KPH dilebur dan tidak ada lagi, dan instansi kehutanan yang berada di
daerah Tk. II dinamakan Cabang Dinas Kehutanan berkedudukan di
Daerah Tk. II yang bersangkutan.
Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat dengan kedudukan dan struktur
organisasi Dinas Kehutanan dan mempunyai Kedudukan.

20
LAMPIRAN

1. Fotokopi surat keterangan dari tempat magang.

2. Fotokopi nilai dari tempat magang.

3. Fotokopi surat penerimaan magang dari perusahaan/instansi.

4. Fotokopi surat pengajuan magang keahlian ke perusahaan atau instansi

pemerintahan.

21
22
23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai