Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dari PT.XYZ di Lepas Pantai Ketapang
Oleh: Budiman Oenyi, NPM: 2220011003 A. Latar Belakang Pembuangan sisa hasil produksi Migas dan operasi PT. XYZ di lepas pantai Ketapang Madura yang mengandung senyawa kimia terutama bahan berbahaya dan beracun (B3) dapat menimbulkan dampak negatif kepada manusia dan lingkungan apabila tidak ditangani atau di kelola dengan baik dan benar. Adapun Limbah B3 yang dihasilkan adalah sludge oli, oli bekas, kaleng bekas B3 (kaleng cat, thiner, botol bekas freon), majun bekas. Limbah B3 tersebut mengandung berbagai logam berat seperti timbal/Pb, cadmium/Cd, Merkuri/Hg, dan lain-lain B. Pengertian Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Merupakan hasil sisa dari suatu kegiatan proses produksi yang mengandung B3, baik itu dikarenakan sifatnya, konsentrasi atau jumlahnya yang dapat mencemari lingkungan hidup dan membahayakan kesehatan (Darsono, 2013).
Sedangkan menurut Permen LHK No.06 Tahun 2021, Limbah B3 adalah:
Sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun seperti zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. C. Karakteristik Limbah B3 1. Mudah Meledak 2. Mudah Terbakar 3. Reaktif 4. Infeksius 5. Korosif 6. Beracun D. Limbah di Hasilkan Berdasarkan Sumber: Limbah B3 cair PT. XYZ membuat dua kategori 1. Sumber Spesifik Oils sludge atau sisa minyak minyak produksi, oli bekas di masukkan ke dalam slop tank untuk di olah kembali menjadi minyak yang dapat digunakan kembali. 2. Sumber tidak Spesifik a. Limbah Cair Limbah chemical dikumpulkan dalam tote tank b. Limbah Padat Aerosol atau tabung bertekanan, Limbah electronic, lampu TL, printed circuir board (B107d), Aki baterai bekas (A102d), Refrigerant bekas dari peralatan elektronik (A111d), Kain majun bekas (used rags) dan yang sejenis (B110d),Filter bekas (B330-4) Kode Jenis Kode Kategori Industri Industri / Sumber Limbah Uraian Limbah Limbah bahaya Kegiatan Kegiatan 30 Eksplorasi 1. Kegiatan eksplorasi dan Residu dasar tangki minyak dan produksi produksi A330-1 1 bumi minyak, gas, 2. Kegiatan pemeliharaan dan panas fasilitas produksi A330-2 Residu proses produksi 1 bumi 3. Kegiatan pemeliharaan fasilitas penyimpanan Limbah lumpur bor berbahan 4. Tangki penyimpanan B330-1 dasar 2 minyak dan gas oil base dan/atau synthetic oil
Limbah serbuk bor berbahan
B330-2 dasar 2 oil base dan/atau synthetic oil
B330-4 Absorben dan/atau filter bekas 2
Tabel.1, Sumber spesifik limbah B3, PT. XYZ
Note: Kategori Bahaya1 = Memberikan efek langsung kepada manusia dan lingkungan Kategori Bahaya2 = Memberikan efek tidak langsung kepada manusia dan lingkungan E. Pembahasan Limbah B3 yang di hasilkan dari operasi PT. XYZ ditentukan dengan menggunakan tiga mtode 1. Limbah tersebut termasuk di dalam daftar limbah B3 yang ditetapkan oleh pemerintah diperkirakan memiliki potensi menimbulkan sifat sifat yang berbahaya dan beracun 2. Uji karakteristik menunjukkan bahwa bahan tersebut memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat yang berbahaya dan atau beracun. 3. Uji toksikologi (Lethal Dose - LD50) untuk menentukan sifat-sifat akut dan kronis dari limbah. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa tidak semua limbah B3 yang dihasilkan oleh PT. XYZ dikelola dan diolah di tempat. Beberapa diantaranya di kelola oleh pihak ketiga yang memiliki fasilitas pengolahan limbah komersial seperti PT. Prasada Pamusnah Limbah Industri (PPLI). Limbah-limbah yang dikirimkan ke fasilitas komersial ini antara lain: kemasan-kemasan bekas kaleng cat, lampu TL, kain bekas oli. Sebelum dikirim ke pihak ketiga, PT. XYZ akan menampung sementra limbah B3 tidak lebih dari 90 hari F. Penutup 1. Kesimpulan a. Tahapan identifikasi limbah B3 tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang dipersyaratkan di dalam PP No.22 Tahun 2021. Tahapan yang dilakukan untuk identifikasi limbah B3 pada uji karakteristik, sifat berbahaya dan beracun saja. Untuk uji sifat racun digunakan metode TCLP, atau uji ekotoksikologi (LC50),sedangkan uji toksikologi (LD50) b. PT. XYZ melakukan pengolahan limbah B3 berdasarkan jenis limbah padat dengan mengirinkan ke pihak ketiga (PPLI), sementara untuk limbah oli langsung di olah di area PT. XYZ dengan dimasukkan kedalam slop tank. 2. Saran Perlunya sertifikasi Petugas penanganan limbah B3 di PT. XYZ Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2021, pasal 318, No.3 huruf. K. tentang : Tenaga kerja yang merniliki sertifikat kompetensi di bidang Pengelolaan Limbah B3.