Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM KEDARURATAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

DAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PT. BIOMASS FUEL INDONESIA


Jl. Proyek Desa Mengkapan Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak
Provinsi Riau
DAFTAR ISI

Daftar Isi …………………………………………………………………………….... i

Daftar Gambar ………………………………………………………………………. ii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………………… iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….….… 1

B. Tujuan ………………………………………………………………………..…….. 1

C. Dasar Hukum ………………………………………………………………..……….. 1

D. Proses Penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3 ………………..… 2

BAB II . Hasil Identifikasi Resiko Kedaruratan B3 / Limbah B3 ……………….………. 3

BAB III Infrastruktur

A. Organisasi ………….…………………………………………………………………… 5

B. Koordinasi ……………………………………………………………………………… 6

C. Fasilitas dan perlatan ………………………………………………………………….. 7

D. Prosedur penanggulangan ………..…………………………………………………… 7

E. Pelatihan dan gladi kedaruratan ……………………………………………………… 7

BAB IV Fungsi Penangulangan


A. Fungsi penanggulangan ………………………………………………………………. 8
B. Tindakan Mitigasi ……..……………………………………………………………… 8
C. Pengisolasian pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup ……….... 8
D. Penghentian sumber pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….. 10
ReferensI1 …………………………………………………………………………….. 11
Daftar Lampiran ………………………………………………………………………….. 12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Kedaruratan Pengelolaan B3 / Limbah B3..................... 5


Gambar 2. Alur Komunikasi Kedaruratan Pengelolaan B3 / Limbah B3 ........................ 6
Gambar . Alur Penanggulangan Kedaruratan B3 / Limbah B3 ...................................... 9

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matriks Identifikasi Resiko kedaruratan Pengelolaan B3 / Limbah B3 ............. 3

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan aktivitas industri di berbagai sektor memiliki konsekuensi


terhadap bertambahnya jumlah Limbah B3 sebagai sisa usaha yang mengandung B3.
Baik B3 maupun Limbah B3 harus dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3 yang tidak sesuai dengan ketentuan berpotensi
memicu terjadinya kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3. Hal ini dapat
berimplikasi pada kerugian materi, korban jiwa bahkan menimbulkan terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Bentuk-bentuk kondisi darurat
yang mungkin terjadi antara lain kebakaran, ledakan, tumpahan dan kebocoran
Limbah B3. Terjadinya kedaruratan dalam Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3
tersebut dapat dicegah melalui penerapan Sistem Tanggap Darurat Pengelolaan B3
dan/atau Limbah B3 oleh berbagai pihak.

PT. Biomass Fuel indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang


pergudangan cangkang sawit yang beralamatkan di Jl. Proyek Desa Mengkapan,
Kecamatan sungaiapit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Karyawan yang berkerja di
perusahaan ini berjumlah sembilan orang yang merupakan putra terbaik dari daerah
Kabupaten Siak. Adapun lokasi gudang milik PT. Biomass Fuel Indonesia ini
terletak jauh dari pemukiman warga Desa Mengkapan.

Program kedaruratan pengolahan B3 dan/atau Limbah B3 yang disusun ini


berskala kabupaten .Adapun limbah yang dihasilkan oleh gudang BFI berupa oli
bekas, kain majun, filter oli, aki, bola lampu, dan batrai. Semua limbah yang
dihasilkan ditempatkan di satu ruagan TPS dengan wadah yang terpisah.

B. Tujuan

Tujuan dan sasaran Penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan B3 /


Limbah B3 adalah sebagai pedoman pencegahan, kesiapsiagaan, penanggulangan
dan pemulihan keadaan darurat di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 PT.
Biomass Fuel Indonesia.

1
C. Dasar Hukum

Acuan yang digunakan untuk penyusunan program kedaruratan Pengelolaan


B3 / Limbah B3 ini adalah PP No. 101 Tahun 2014 Tentang pengelolaan limbah B3
pasal 220, maka setiap orang yang menghasilkan limbah B3, pengumpul limbah B3,
pengangkut limbah B3, pemanfaat limbah B3, pengolah limbah B3, dan atau
penimbun limbah wajib menyusun Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3
sesuai dengan Kegiatan yang dilakukannya.

D. Proses Penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3

Proses penyususnan program kedaruratan pengelolaan limbah b3 ini mengacu


pada aturan yang berlaku. Adapun tim penyusun program ini adalah berasal dari tim
K3 PT. Biomass Fuel Indonesia. Semua tim yang terlibat akan melakukan evaluasi
program kedaruratan pengolahan B3 dan/atau limbah B3 secara berkala agar dapat
menyempurnakan program dan target yang di inginkan tidak ada kejadian yang tidak
diinginkan. Setiap ada karakteristik B3 yang mengalami perubahan atau penambahan
maka program ini akan direvisi oleh tim K3 PT. Biomass Fuel Indonesia.

2
BAB II
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO KEDARURATAN PENGELOLAAN B3
DAN/ATAU LIMBAH B3

Identifikasi Risiko Kedaruratan Pengelolaan B3 dianalisa dengan


mempertimbangkan kapasitas (sumber daya manusia / personil, biaya, kebijakan dan
SOP yang diterapkan, fasilitas dan peralatan yang dimilliki dsb) yang dimiliki suatu
unit kerja. Hasil identifikasi resiko yang dimiliki oleh PT.Biomass Fuel Indonesia
terdapat pada Tabel 1. Matriks Identifikasi Risiko Kedaruratan Pengelolaan B3 dan
atau Limbah B3.

3
No Jenis B3 Jumlah B3 Karakteristik Kategori Potensi Risiko Kapasitas Perusahaan
dan/atau dan/atau B3 dan/atau Limbah Bahaya B3 Kedaruratan SOP Personil Fasilitas dan
Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3 B3 dan/atau Penangulanga Tim Peralatan
Limbah B3 n Kedarurata Penanggulangan
n B3 dan
atau/
Limbah B3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Oli Bekas 900 Mudah II Kebakaran Tumpah & Tersedia 9 Spill kit, apd
terbakar terbakar
2 Majun 2 Padatan II Kebakaran Terbakar Tersedia 9 Apar
Mudah
terbakar
3 Bola Lampu 3 Beracun II Pencemaran Pecah Tersedia 9 Spill kit
Bekas lingkungan
4 Aki bekas 2 Korosif I Pencemaran Tumpah Tersedia 9 Spill kit, apd
lingkungan
5 Filter bekas 54 Mudah II Pencemaran Terbakar Tersedia 9 Apar
terbakar lingkungan
6 Kemasan bekas 4 Beracun II Pencemaran Tumpah Tersedia 9 Spill kit, apd
Tinta lingkungan
7 Baterai Bekas 10 Beracun II Pencemaran - Tersedia 9 Spill kit, apd
lingkungan

Tabel 1. Matriks Identifikasi Risiko Kedaruratan Pengelolaan B3 dan atau Limbah B3.

4
BAB III
INFRASTRUKTUR

Infrastruktur yang dimaksud dalam program kedaruratan PT. Biomass Fuel


Indonesia meliputi struktur organisasi tanggap darurat, koordinasi tim tanggap
darurat, fasilitas dan peralatan tanggap darurat, prosedur penanggulangan tanggap
darurat serta pelatihan tanggap darurat.

A. Organisasi
Struktur organisasi tanggap darurat PT. Biomass Fuel Indonesia mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menjalankan program kedaruratan pengelolaan
B3 / limbah B3. Organisasi Tanggap darurat terdiri dari seluruh departemen yang ada
di PT. Biomass Fuel Indonesia. Organisasi tanggap darurat yang terdapat di program
kedaruratan diuraikan kedudukan, struktur, tugas dan keanggotaan organisasi serta
hubungan organisasi dengan karyawan stockpile. Berikut Gambar Struktur
Organisasi Tanggap Darurat

Ketua

Carles Donata

Wakil Ketua

Yudi Haryadi

Pemadam Wakil
P3KKetua Wakil Ketua
Evakuasi Wakil Ketua
Keamanan
kebakaran
Yogi JUfrika Samsul Huda
Jamal S Dermawan s Walman

Wakil Ketua
Evakuasi Wakil Ketua
Keamanan

JUfrika Samsul Huda


Walman

Gambar 1. Struktur Organisasi Kedaruratan B3 / Limbah B3 PT. Biomass Fuel


Indonesia

5
B. Koordinasi

Koordinasi komunikasi yang dilakukan di PT. Biomass Fuel Indonesia


apabila terjadi kedaruratan pengelolaan B3 / limbah B3 yaitu terdapat pada gambar 2.
alur komunikasi kedaruratan pengelolaan B3 atau limbah B3.

Pelapor
(Operator TPS B3 atau karyawan PT. BFI
yang melaporkan kejadian kedaruratan

Koordinator Pemadam Kebakaran /


Kedaruratan Pengelolaan B3

Tim Tanggap Darurat

Pelapor
Kedaruratan Dapat
(Operator TPS B3
Ditanggulangi? atau karyawan PT.
Ya BFI yang melaporkan
Tidak kejadian kedaruratan

Laporan Kedaruratan B3 / Limbah


B3 ke BPBD Kabupaten/Kota

Gambar 2. Alur Komunikasi Kedaruratan Pengelolaan B3 atau Limbah B3

6
C. Fasilitas dan Peralatan

Adapun fasilitas yang disediakan di PT. Biomass Fuel Indonesia antara lain:
1. No Hp tim tanggap darurat
2. Layanan informasi
3. Pelayanan kesehatan
4. Jalur evakuasi
5. Titik kumpul

Adapun peralatan yang disediakan di PT. Biomass Fuel Indonesia antara lain:
1. Alarm/lonceng
2. APD
3. Alat komunikasi
4. Apar
5. Kotak P3K
6. Petunjuk arah angin
7. Spill kit

D. Prosedur Penanggulangan

Prosedur penanganan keadaan darurat di TPS B3 telah disosialisasikan ke


seluruh karyawan PT Biomass Fuel Indonesia dan prosedur telah diletakkan di area
pengelolaaan B3 / TPS B3 agar mudah diimplementasikan oleh semua operator.

E. Pelatihan dan Gladi Kedaruratan

Pelatihan penanganan keadaan darurat di TPS B3 dijadwalkan setahun sekali


untuk refresh operator atau setiap kali ada revisi prosedur penanganan keadaan
darurat di TPS B3. Sedangkan Simulasi Penanganan Keadaan Darurat di TPS B3
dijadwalkan setahun sekali. Adapun instruktur untuk pelatihan adalah tim K3 yang
telah mempunyai sertifikasi.

7
BAB IV
FUNGSI PENANGULANGAN

A. Fungsi penanggulangan

Fungsi penanggulangan memuat informasi seperti:


1. Identifikasi kejadian
2. Pelaporan kejadian
3. Pengaktifan atau penugasan tim kedaruratan pengelolaan B3 / limbah B3
4. Tindakan mitigasi
5. Tindakan perlindungan segera
6. Tindakan perlindungan untuk petugas penanggulangan keadaan darurat,
pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup.
7. Pemberian informasi mengenai peringatan adanya kedaruratan pengelolaan
lingkungan hidup.

B. Tindakan Mitigasi

Tindakan Mitigasi dilaksanakan melalui :


1. Pengisolasian lokasi kejadian dan sekitarnya.
2. Penghentian sumber pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan
hidup atau sumber kedaruratan.
3. Cara lain sesuai dengan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

C. Pengisolasian pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup

Pengisolasian pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup


dilakukan dengan cara:
1. Evakuasi sumber daya untuk menjauhi sumber pencemaran lingkungan hidup
/ kerusakan hidup.
2. Penggunaan alat pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
3. Identifikasi dan penetapan daerah berbahaya.
4. Penyusunan dan penyampaian laporan terjadinya potensi pencemaran
lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup kepada menteri, gubernur
dan walikota.

8
D. Penghentian sumber pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup
Penghentian sumber pencemaran lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup
dilakukan dengan cara:
1. Penghentian proses produksi.
2. Penghentian kegiatan pada fasilitas yang terkait dengna sumber pencemaran
lingkungna hidup / kerusakan lingkungan hidup.
3. Tindakan tertentu yang meniadakan pencemaran lingkungan hidup/kerusakan
lingkungan hidup.
4. Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan penghentian pencemaran
lingkungan hidup / kerusakan lingkungan hidup Kabupaten kota.

Informasi Kejadian

Pengaktifan tim tanggap


darurat

Pengamanan lokasi kejadian

Rapid assessment/Memastikan kejadian kecelakaan

Tindakan Tindakan Tindakan


perlindungan Mitigasi perlindungan
segera(dilokasi segera bagi
kejadian) pekerja

Tindakan Informasi mengenai dampak


perlindungan kepada pekerja
segera(dilokasi Tidak
kejadian) Ya

Penentuan Pemulihan Fungsi LH

Gambar 3. Alur Penanggulangan Kedaruratan

9
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Acuan yang digunakan untuk penyusunan program kedaruratan Pengelolaan


B3 / Limbah B3 ini adalah PP No. 101 Tahun 2014 Tentang pengelolaan limbah B3.
Hasil identifikasi risiko yang dimiliki oleh PT.Biomass Fuel Indonesia terdapat jenis
limbah oli bekas, kain majun terkontaminasi, bola lampu bekas, aki bekas, filter
bekas, kemasan bekas tinta, dan batrai bekas.
Adapun fasilitas yang disediakan di lingkungan PT. Biomass Fuel Indonesia
kearuratan pengolahan bahan berbahaya dan beracun dan/atau limbah B3 yaitu
kontak tim tanggap darurat, layanan informasi, pelayanan kesehatan, jalur evakuasi,
dan titik kumpul. Sedangkan peralatan yang disediakan berupa alaram/lonceng, APD,
alat komunikasi, Apar, kotak P3K, petunjuk arah angin, dan spill kit.

Prosedur penanganan keadaan darurat di TPS B3 telah disosialisasikan ke


seluruh karyawan PT Biomass Fuel Indonesia dan prosedur telah diletakkan di area
pengelolaaan B3 / TPS B3 agar mudah diimplementasikan oleh semua operator.
Pelatihan penanganan keadaan darurat di TPS B3 dijadwalkan setahun sekali untuk
refresh operator atau setiap kali ada revisi prosedur penanganan keadaan darurat di
TPS B3.

10
REFERENSI

PP No. 101 Tahun 2014 Tentang pengelolaan limbah B3


Permen LH dan kehutan RI N0.74/MENLHK/KUM.1/10/2019 Tahun 2019 tentang
program kedaruratan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan/atau
limbah B3

11
DARTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Matriks Identifikasi Risiko Kedaruratan Pengelolaan b3


Dan/Atau Limbah b3

LAMPIRAN 2 Evaluasi Kedaruratan Pengelolaan b3 Dan/Atau Limbah b3

LAMPIRAN 3 Form Rapid Assessment Kedaruratan Pengelolaan b3 Dan/Atau


Limbah b3

LAMPIRAN 4 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kedaruratan


Pengelolaan b3 Dan/Atau Limbah b3

12
LAMPIRAN 1 MATRIKS
IDENTIFIKASI RISIKO
KEDARURATAN PENGELOLAAN B3
DAN/ATAU LIMBAH B3

1. Nama Perusahaan : PT. BIOMASS FUEL INDONESIA


2. Jenis Kegiatan Pengelolaan B3 :
dan/atau Limbah B3
3. Sektor Industri : Gudang penumpukan cangkang kelapa sawit

4. Tahun Pembuatan : 2023

No Jenis B3 Jumlah B3 Karakteristik Kategori Potensi Risiko Kapasitas Perusahaan


dan/atau dan/atau B3 dan/atau Limbah B3 Bahaya B3 Kedaruratan SOP Personil Fasilitas dan
Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3 dan/atau Penangulangan Tim Peralatan
Limbah B3 Kedaruratan Penanggulangan
B3 dan atau/
Limbah B3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Oli Bekas 900 L Mudah II Kebakaran Tumpah & Tersedia 9 Spill kit, apd
terbakar terbakar
2 Majun 2 Kg Mudah II Kebakaran Terbakar Tersedia 9 Apar
Terkontaminasi terbakar
3 Bola Lampu 3 buah Beracun II Pencemaran Meledak Tersedia 9 Apar
Bekas lingkungan
4 Aki 2 Korosif I Pencemaran Tumpah Tersedia 9 Spill kit, apd
bekas/Baterai lingkungan
Bekas

13
5 Filter bekas 54 Mudah II Pencemaran Terbakar Tersedia 9 Apar
terbakar lingkungan
6 Kemasan 4 Beracun II Pencemaran Tumpah Tersedia 9 Spill kit, apd
bekas Tinta lingkungan
7 Baterai Bekas 10 Beracun II Pencemaran - Tersedia 9 Spill kit, apd
lingkungan

Cara Pengisian:
1. Form ini diisi oleh pelaku usaha dan/atau kegiatan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3.
2. Nama Perusahaan diisi dengan Nama Perusahaan yang terdaftar dalam dokumen resmi, misal akta pendirian, izin usaha, dsb.
3. Jenis Kegiatan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3: diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Misal: penghasil limbah B3, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, atau penimbun.
4. Sektor industri: Diisi dengan jenis sektor industri perusahaan, misal: sektor industri tekstil, sektor industri agro, dsb.
5. Tahun pembuatan: diisi dengan tahun pada saat dokumen ini dibuat.
6. Kolom (1): diisi dengan urutan jenis B3 dan/atau limbah B3 yang dikelola pada perusahaan tersebut.
7. Kolom (2): diisi dengan jenis B3 atau jenis limbah B3 yang dihasilkan dan/atau dikelola.
8. Kolom (3): diisi dengan kuantitas B3 dan/atau Limbah B3 yang dikelola, dapat berupa volume maupun berat.
9. Kolom (4): diisi dengan karakteristik limbah B3 (mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan/atau beracun) yang didasarkan dari
hasil uji karakteristik sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3,
dan klasifikasi B3 (mudah meledak, pengoksidasi, sangat mudah sekali menyala, sangat mudah menyala, mudah menyala, amat sangat beracun,
beracun, iritasi, korosif, bahaya bagi lingkungan, karsinogenik, teratogenik, mutagenic, bahaya gas bertekanan). Yang didasarkan dari Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3.
10. Kolom (5): diisi dengan kategori limbah B3 (Limbah B3 Kategori 1, Limbah B3 Kategori 2, Limbah non B3) yang didasarkan dari hasil uji karakteristik
sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
11. Kolom (6): diisi dengan bahaya yang kemungkinan ditimbulkan dari suatu B3 dan/atau Limbah B3, misalnya: menyebabkan bahaya bagi kesehatan
seperti iritasi mata, kulit, dll atau bahaya terhadap lingkungan misalnya: menyebabkan ledakan jika bereaksi dengan bahan kimia jenis tertentu, dsb.
12. Kolom (7): diisi dengan jenis Kedaruratan yang mungkin terjadi, misal tumpah, terbakar, meledak, dsb.
13. Kolom (8): Diisi dengan SOP yang tersedia jika terjadi Kedaruratan sesuai dengan pedoman standar yang berlaku. Misal untuk kebakaran solar
disarankan untuk memadamkan dengan oil boom. SOP tersebut dapat dilampirkan.
14. Kolom (9): Diisi dengan jumlah personil tim yang kompeten untuk menanggulangi kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3.

14
15. Kolom (10): Diisi dengan jenis fasilitas dan peralatan yang tersedia.
16. Formulir ini dapat dilampiri dengan Formulir Rincian untuk memberikan informasi yang lengkap dan detil.

15
LAMPIRAN 2 EVALUASI
KEDARURATAN
PENGELOLAAN B3
DAN/ATAU LIMBAH B3

FORMULIR
EVALUASI KEDARURATAN PENGELOLAAN B3 DAN/ATAU LIMBAH B3

Tim Evaluasi :
Tanggal Evaluasi :

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau


Limbah B3
No Paramater yang dievaluasi Deskripsi Hasil Evaluasi
1. Organisasi, yaitu keberadaan dan kesesuaian struktur organisasi dan uraian tugasnya.

Keberadaan struktur organisasi: Deskripsi hasil evaluasi:


a. Ada
b. Tidak ada
Organisasi sesuai atau tidak dengan kebutuhan: Deskripsi hasil evaluasi:
a. Ada
b. Tidak ada
Uraian tugas sesuai atau tidak dengan kebutuhan: Deskripsi hasil evaluasi:
a. Ada
b. Tidak ada
2. Koordinasi
Mekanisme kerja koordinasi: Deskripsi hasil evaluasi:

Pihak yang dikoordinasikan: Deskripsi hasil evaluasi:

3. Fasilitas dan Peralatan Termasuk Peringatan Dini dan Alarm

a. Ketersediaan fasilitas dan peralatan yang telah Deskripsi hasil evaluasi:


sesuai dengan kebutuhan:

b. Berfungsinya fasilitas dan peralatan: Deskripsi hasil evaluasi:

c. Penggunaan fasilitas dan peralatan: Deskripsi hasil evaluasi:

d. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan Deskripsi hasil evaluasi:


berkala:

4. Prosedur Penanggulangan
a. Ketersediaan prosedur penanggulangan Deskripsi hasil evaluasi:

b. Tersosialisasinya prosedur penanggulangan Deskripsi hasil evaluasi:


kepada seluruh tim dan pekerja
c. Dapat atau tidaknya prosedur penanggulangan Deskripsi hasil evaluasi:
dioperasisonalkan

16
5. Pelatihan dan geladi kedaruratan

a. Terselenggaranya pelatihan dan geladi Deskripsi hasil evaluasi:


kedaruratan

b. Ketersediaan ruang untuk pelaksanaan Deskripsi hasil evaluasi:


pelatihan dan geladi kedaruratan

c. jadwal dan agenda pelatihan dan geladi Deskripsi hasil evaluasi:


kedaruratan
d. modul pelatihan pelatihan dan geladi Deskripsi hasil evaluasi:
kedaruratan
e. instruktur yang berkompeten Deskripsi hasil evaluasi:

f. peralatan pelatihan dan geladi kedaruratan Deskripsi hasil evaluasi:

6. Pelaksanaan Fungsi Penanggulangan

a. identifikasi, pelaporan, dan pengaktifan Deskripsi hasil evaluasi:

b. tindakan mitigasi Deskripsi hasil evaluasi:

c. tindakan perlindungan segera Deskripsi hasil evaluasi:

d. tindakan perlindungan untuk petugas Deskripsi hasil evaluasi:


penanggulangan keadaan darurat, pekerja,
masyarakat, dan lingkungan hidup

e. pemberian informasi dan instruksi pada Deskripsi hasil evaluasi:


masyarakat

17
LAMPIRAN 3 FORM RAPID
ASSESSMENT
KEDARURATAN
PENGELOLAAN B3
DAN/ATAU LIMBAH B3

FORM RAPID ASSESSMENT KEDARURATAN PENGELOLAAN B3 DAN/ATAU


LIMBAH B3

Kabupaten/Kota atau Provinsi


Tanggal Assessment/Report: Tanggal dan waktu:
Kejadian: Koordinat:
Area yang dikaji:

Lokasi Kejadian
1. Akses menuju lokasi kejadian:
2. Kendaraan yang digunakan:
3. Perkiraan waktu untuk mencapai lokasi:

I. Identifikasi Jenis Kecelakaan B3 dan/atau Limbah B3


Jenis Kecelakaan Jenis Potensi Dampak Perkiraan Luas Area Kejadian
Kecelakaan

Rekomendasi:
Tindakan Penanggulangan Jumlah Personil yang Alat Pelindung Peralatan yang
sesuai jenis Kedaruratan Dibutuhkan Diri yang Digunakan
B3 dan/atau Limbah B3 Digunakan

II. Identifikasi B3 dan/atau Limbah B3 di lokasi kejadian


Jenis B3 dan/atau Limbah Klasifikasi Bahaya B3 Karakteristik Volume
B3

Rekomendasi Prosedur Penanganan Limbah B3:

III. Situasi Umum di Lokasi Kejadian


Jumlah Penduduk % Wanita % Pria Anak- Lansia Rata-Rata Jumlah
anak Orang

Rekomendasi tindakan perlindungan dan evakuasi yang harus dilakukan:

18
IV. Identifikasi lokasi terdampak
Karakteristik Daerah Kejadian
Perkotaan (estimasi %) Pedesaan (estimasi %)

Rekomendasi tindakan:

V. Kelistrikan, Alat Komunikasi and Bahan Bakar di daerah Kedaruratan Pengelolaan Limbah
B3
Operasi Bergilir Tidak berfungsi Keter
onal/Nor anga
mal n
Listrik
Telepon/fax
Telepon genggam
Radio
Televisi
Komunikasi Radio
Distribusi Bahan Bakar
Observasi/Rekomendasi:

VI. Kesehatan
Ketersediaan Tenaga Kesehatan, Obat-obatan dan Perlengkapan Pelayanan Kesehatan
Lainnya
Tersedia Tambahan (Y/T) Keterangan
(Y/T)
Tenaga
Kesehatan
Obat-obatan
Perlengkapan
Medis Lainnya
Lain-lain
Rekomendasi:

VII. Perlindungan
Kebutuhan Utama dalam Perlindungan Segera
Kebutuhan Jumlah Jumlah KK Observasi

19
Rekomendasi:

VIII. Koordinasi
Kebutuhan koordinasi:

Observasi/Rekomendasi:

20
LAMPIRAN 4 FOMULIR LAPORAN
PELAKSANAAN
PENANGGULANGAN
KEDARURATAN PENGELOLAAN
B3 DAN/ATAU LIMBAH B3

FOMULIR LAPORAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN PENGELOLAAN B3 DAN/ATAU LIMBAH B3

1. Lokasi Kejadian b. Peta lokasi (dapat dilampirkan pada bagian lain)


a. Alamat

c. Titik Koordinat lokasi

d. Luas lokasi kejadian:

2. Waktu Kejadian
Tanggal: Jam:
3. Jenis Kedaruratan: (Kebakaran/tumpahan/kebocoran/ledakan)

4. Jenis B3 dan/atau limbah B3 yang ditemukan: Jumlah B3 dan/atau limbah B3: ___________ (dalam satuan berat)
Nama Dagang:_________________
CAS ID:________________________
Klaisifkasi B3 atau Karakteristik Limbah B3: Jumlah B3 dan/atau limbah B3 yang lepas ke media lingkungan hidup:
_______(dalam satuan berat/volume)

5. Faktor penyebab Kedaruratan: Keterangan tambahan mengenai factor penyebab Kedaruratan:


a. Kesalahan prosedur
b. Human error/kelalaian
c. Kerusakan alat
d. Faktor alam

21
6. Tindakan mitigasi yang telah dilakukan:

7. Tindakan penanggulangan yang telah dilakukan:

8. Tindakan perlindungan segera yang telah dilakukan:

9. Tindakan perlindungan petugas penanggulangan kedaruratan, pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup yang telah dilakukan:

10. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat:

22
11. Dampak Kedaruratan yang telah teridentifikasi:

12. Korban Jiwa


Kematian Luka Berat Luka Ringan

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak


Jumlah=______ orang Jumlah=______ orang Jumlah=______ orang

12 Kerugian materi akibat Kedaruratan


Ada Tidak *) Jumlah (Rp.) = ............................

Keterangan :

13 Layanan ekosistem terdampak (missal: Nama ekosistem:


sungai, danau, pesisir, sawah, dsb)
Lokasi:

Jarak dari tempat kejadian:

Dugaan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup:

23
14 Tindakan pemulihan yang telah
dilakukan:

15 Petugas yang menanggulangi:

Pihak yang dilibatkan:

Keterangan: *beri tanda centang (√) pada salah satu pilihan

24

Anda mungkin juga menyukai