Anda di halaman 1dari 1

SARI

Berdasarkan letak geografis, daerah penelitian masuk kedalam


108 11’6,17” BT sampai dengan 108014’6,17” BT dan 6054’8,43” LS sampai
0

dengan 6057’8,43” LS. Berdasarkan administratif, daerah penelitian masuk ke


Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang dan sebagian
kecil Desa Cengal, Kecamatan Maja, Desa Gununglarang, Kecamatan Bantarujeg,
Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Daerah penelitian mencakup satu
peta rupa bumi Indonesia terbitan bakosurtanal Lembar Bantarujeg (1309-112).
Satuan geomorfologi di bagi menjadi tiga, yaitu satuan geomorfologi
perbukitan sedimen denudasional agak curam, satuan geomorfologi perbukitan
tinggi sedimen struktural curam, dan satuan geomorfologi perbukitan sedimen
struktural sangat curam. Pola pengaliran yang berkembang di daerah penelitian
adalah subtrellis, trellis, dan subdendritik.
Satuan batuan di daerah penelitian di bagi menjadi tiga satuan dari muda
ketua, yaitu satuan batulanau (Tmbl), satuan breksi vulkanik (Tmbv). dan satuan
batupasir (Tmbp). Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah
kekar, lipatan, dan sesar. Lipatan yang berarah relatif Barat Laut-Tenggara
terbentuk di daerah penelitian adalah Antiklin Cengal, Sinklin Cengal, Antiklin
Cijaweu, Sinklin Cibuyut, Antiklin Cipeteuy, Sinklin Sirnagalih, dan Antiklin
Sirnagalih, relatif berarah Barat-Timur, yaitu Sinklin Cikukulu, Antiklin
Legokrandu. Sesar yang berarah Utara-Selatan, yaitu Sesar Normal
Gununglarang, sesar yang berarah Timur Laut-Barat Daya, yaitu Sesar Mendatar
Mengiri Cikawoan, Sesar Mendatar Mengiri Cilutung, Sesar Mendatar Mengiri
Cijaweu, Sesar Mendatar Menganan Mekarsari. Tegasan utama daerah penelitian
adalah Timur Laut-Barat Daya. Sesar memotong semua litologi yang berumur
Miosen Bawah-Miosen Atas
Pada Miosen Bawah-Miosen Tengah, satuan batupasir yang merupakan
satuan tertua di daerah penelitian terbentuk diikuti oleh satuan breksi vulkanik
pada Miosen Tengah bagian Atas dan satuan batulanau pada kala Miosen Atas.
Lalu terjadi aktivitas tektonik yang membentuk lipatan, Sesar Normal
Gununglarang diikuti Sesar Mendatar Mengiri Cikawoan, Sesar Mendatar
Mengiri Cilutung, Sesar Mendatar Mengiri Ci Jaweu, dan Sesar Mendatar
Menganan Mekarsari. Kegiatan erosi yang kuat masih berlangsung hingga saat ini
terlihat dari adanya daerah rawan longsor.
Sumber daya geologi untuk bahan galian di daerah penelitian belum dapat
ditentukan, tetapi ada sumber daya alam air yang merupakan suatu potensi yang
mungkin dapat dikembangkan lebih jauh untuk menjadi PLTA dengan studi lebih
lanjut. Kebencanaan geologi di daerah penelitian adalah kemungkinan terjadinya
bencana longsor dan banjir.

Kata kunci: Geologi, Geomorfologi, Penelitian, Satuan, Sejarah, Struktur.

iii

Anda mungkin juga menyukai