Anda di halaman 1dari 362

KATA

PENGANTAR

Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada tahun
1963, 1973, 1983, 1993, 2003, dan 2013. Sensus Pertanian 2023 merujuk pada World
Programme for The Census of Agriculture 2020 yang dibuat oleh Food and Agriculture
Organization of the United Nations (FAO).

Tujuan utama dari kegiatan Sensus Pertanian adalah untuk mendapatkan data statistik
pertanian yang lengkap dan akurat untuk bahan perencanaan dan evaluasi hasil-hasil
pembangunan khususnya di sektor pertanian.

Buku pedoman ini memuat tata cara melakukan pencacahan lengkap unit usaha
pertanian pada Pelaksanaan ST2023 yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan,
cakupan, organisasi lapangan, jadwal pelaksanaan, metodologi, konsep definisi, dan tata
cara pengisian Daftar ST2023-L1.UTP dan Daftar ST2023-L2.UTP.

Keberhasilan pelaksanaan ST2023 ini ditentukan oleh niat, tekad, dan kesungguhan kita
semua. Oleh karena itu, diharapkan agar para petugas harus melaksanakan tugasnya
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab dan berpegang teguh pada buku pedoman.

Akhirnya, atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan
pencacahan lengkap ST2023 ini diucapkan terima kasih.

Selamat Bekerja.

Jakarta, September 2022


Deputi Bidang Statistik Produksi
Badan Pusat Statistik

M. Habibullah

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
iii
Buku Pedoman Petugas Lapangan
iv ST2023
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi ......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Tujuan ST2023 ................................................................... 2
1.3 Cakupan Wilayah dan Kegiatan ......................................... 3
1.4 Kegiatan Pencacahan Lengkap ST2023 ............................ 4
1.5 Petugas ............................................................................... 4
1.6 Instrumen yang Digunakan ................................................. 5
1.7 Jadwal Kegiatan ................................................................. 7

BAB 2 METODOLOGI ........................................................................... 9


2.1 Cakupan ............................................................................. 9
2.2 Beban Tugas Petugas Lapangan ....................................... 10
2.3 Metode Pengumpulan Data ................................................ 10
2.4 Moda Pendataan ................................................................ 10

BAB 3 ORGANISASI ST2023 ............................................................... 11


3.1 Struktur Organisasi Pelaksana ST2023 BPS Provinsi ...... 11
3.2 Struktur Organisasi Pelaksana ST2023 BPS Kab/Kota .... 13
3.3 Organisasi Lapangan UTP ................................................. 14

BAB 4 KEGIATAN LAPANGAN ............................................................ 19


4.1 Alur Kegiatan Lapangan ST2023 ....................................... 19
4.2 Penyiapan Kebutuhan Pra-Pencacahan ............................ 20
4.3 Pembagian Tugas Pemutakhiran dan Pencacahan ........... 20
4.3.1 Pembagian Tugas Pemutakhiran dan Pencacahan
Lengkap Usaha Pertanian Perorangan pada SLS Door
to Door ...................................................................... 20
4.3.2 Pembagian Tugas Pemutakhiran dan Pencacahan
Lengkap Usaha Pertanian Perorangan pada SLS
Snowball ................................................................... 21
4.4 Pengorganisasian Kegiatan Lapangan............................... 21
4.4.1 Tahapan Persiapan ................................................. 21
4.4.2 Tahapan Pelaksanaan dan Pengumpulan Data...... 21
4.4.3 Tahapan Data Cleaning........................................... 23

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
v
4.5 Mekanisme Pertemuan Pemeriksa Lapangan Sensus dan
23
Petugas Lapangan Sensus .................................................

TATA CARA WAWANCARA DAN PETUNJUK PENGISIAN


BAB 5 25
PAPI ...........................................................................................
5.1 Tata Cara Wawancara ....................................................... 25
5.1.1 Etika Berwawancara .............................................. 25
5.1.2 Tata Cara Bertanya ............................................... 26
5.2 Petunjuk Pengisian Moda PAPI ......................................... 27
5.2.1 Penjelasan Moda PAPI .......................................... 27
5.2.2 Petunjuk Pengisian dengan Moda PAPI ................ 27

BAB 6 PEMUTAKHIRAN ...................................................................... 29


6.1 Instrumen Pemutakhiran Rumah Tangga .......................... 29
6.1.1 Daftar Satuan Lingkungan Setempat (SLS) .......... 29
6.1.2 Peta Wilayah Kerja Statistik................................... 29
6.1.3 Daftar Pemutakhiran (ST2023-L1.UTP) ................ 31
6.1.4 Master Satuan Lingkungan Setempat ................... 36
6.1.5 Daftar Pemutakhiran pada SLS Baru
37
(ST2023-L1.UTP.K) ...............................................
6.1.6 Daftar Perubahan SLS (ST2023-PSLS) ................ 40
6.1.7 Penggunaan Daftar/Form Berdasarkan Kasus
44
Perubahan SLS .....................................................
6.1.8 Aplikasi Wilkerstat .................................................. 54
6.2 Tahapan Umum Pemutakhiran Rumah Tangga Usaha
57
Pertanian dalam SLS ........................................................
6.2.1 Pengenalan dan Penelusuran Wilayah Tugas SLS 59
6.2.2 Melakukan Kunjungan ke Bangunan Berpenghuni 60
6.2.3 Identifikasi Keberadaan Rumah Tangga ............... 61
6.2.4 Konversi Keluarga ke Rumah Tangga ................... 65
6.2.5 Mengumpulkan Variabel Pertanian ...................... 70
6.2.6 Mengumpulkan Informasi Rumah Tangga Pertanian
Lainnya pada Wilayah SLS Non Konsentrasi 80
Snowball ................................................................
6.2.7 Tata Cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada
81
Blok V.A Daftar Pemutakhiran ..............................
6.2.8 Tata Cara Menambahkan Keluarga Baru pada
82
Blok V.B Daftar Pemutakhiran ..............................
6.2.9 Contoh Kasus Pemutakhiran ................................. 84
6.2.10 Geotagging dengan Aplikasi Wilkerstat untuk
91
Wilayah PAPI ........................................................

Buku Pedoman Petugas Lapangan


vi ST2023
BAB 7 PENCACAHAN LENGKAP ........................................................ 111
7.1 Petunjuk Pengisian Daftar ST2023-L2.UTP ...................... 111
7.2 Kegunaan Daftar ST2023-L2.UTP .................................... 112
7.3 Cara Pengisian Daftar ST2023-L2.UTP ............................. 112

BAB 8 PENUTUP ................................................................................... 323

LAMPIRAN .................................................................................................... 325


1. ST2023-Kode ...................................................................... 327
2. Tabel Konversi GKP-GKG Menurut Provinsi ...................... 338
3. Kuesioner ST2023-L1.UTP ................................................ 339
4. Kuesioner ST2023-L2.UTP ................................................ 343

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
vii
Buku Pedoman Petugas Lapangan
viii ST2023
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Data statistik dasar sektor pertanian secara lengkap dan menyeluruh dikumpulkan
melalui kegiatan Sensus Pertanian. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun
1997, penyelenggaraan Sensus Pertanian menjadi tugas dan tanggung jawab Badan
Pusat Statistik (BPS). Sensus Pertanian dilakukan setiap sepuluh tahun sekali yaitu pada
tahun yang berakhiran 3 (tiga). Sensus Pertanian yang akan datang dilaksanakan pada
tahun 2023 merupakan sensus pertanian yang ketujuh, sensus pertanian yang pertama
dilaksanakan pada tahun 1963.

Sektor pertanian merupakan sektor yang dapat memberikan kontribusi pada


perekonomian nasional. Fenomena masih terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor
pertanian, tingginya sumbangan devisa yang dihasilkan dari berkembang pesatnya
sektor agribisnis maupun penghasil bahan baku bagi industri hilir yang mengolah hasil
pertanian, menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat bertahan dalam masa pandemi
Covid 19. Bertitik tolak dengan kondisi tersebut, sangat diperlukan ketersediaan data
sektor pertanian yang akurat dan terkini yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
pemerintah maupun stakeholder dalam merencanakan dan merumuskan kebijakan-
kebijakan baik untuk kepentingan intern maupun untuk pembangunan nasional.

Sensus Pertanaian 2023 (ST2023) dilakukan untuk mengakomodasi variabel yang


dibutuhkan untuk kelengkapan data pertanian berkembang sangat dinamis, menjawab
kebutuhan data baik di level nasional maupun internasional, dan dirancang untuk
memperoleh hasil yang berstandar internasional dengan mengacu pada program Food
and Agricultural Organization (FAO) yang dikenal dengan World Programme for the
Census of Agriculture (WCA). Untuk memperoleh keterbandingan internasional, Sensus
Pertanian dilaksanakan sedekat mungkin dengan tahun 2020.

ST2023 merupakan kegiatan besar yang terdiri dari rangkaian tahapan kegiatan yang
diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian dan analisis data. Kegiatan ST2023 telah dimulai sejak tahun 2021 dan
direncanakan seluruh kegiatan akan berakhir pada tahun 2024. Pada tahun 2021,
dilakukan kegiatan uji coba pemutakhiran kerangka geospasial dan muatan ST2023, uji
coba pencacahan lengkap I dan II, gladi kotor pelaksanaan dan pengolahan ST2023,

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
1
pengumpulan metadata hasil ujicoba dan gladi kotor, pendataan Podes 2021, dan
launching logo serta tagline ST2023.

Beberapa kegiatan persiapan ST2023 yang telah dilaksanakan selama tahun 2022 yaitu
pemutakhiran kerangka geospasial dan muatan ST2023, penyusunan klasifikasi desa
perkotaan/perdesaan, gladi bersih pelaksanaan dan pengolahan ST2023 yang
dilakukan sebanyak dua kali, gladi bersih Post Enumeration Survey (PES) ST2023,
updating perusahaan pertanian dan usaha pertanian lainnya, uji coba survei ekonomi
pertanian, kick-off ST2023, pengadaan instrumen, pelatihan instruktur utama dan
instruktur nasional, penyusunan bahan publisitas, penyusunan buku pedoman
administrasi dan non teknis, dan probity audit.

Pada tahun 2023 akan dilakukan kegiatan pengadaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), publisitas, penetapan kerangka geospasial dan muatan wilkerstat,
pelatihan petugas, pencacahan lengkap, pengolahan, monitoring kualitas, post
enumeration survey, survei ekonomi pertanian, pengolahan survei ekonomi pertanian,
analisis hasil, uji coba survei produksi dan lingkungan pertanian, penyusunan diseminasi,
dan probity audit. Sementara itu, kegiatan ST2023 selama tahun 2024 terdiri dari
kegiatan pengadaan TIK, penyusunan hasil informasi geospasial hasil ST2023, survei
produksi dan lingkungan pertanian, pengolahan survei produksi dan lingkungan
pertanian, diseminasi, dan probity audit.

1.2 Tujuan ST2023

Sesuai rekomendasi FAO dalam publikasi “World Programme for the Census of
Agriculture 2020”, maka tujuan dari Sensus Pertanian Tahun 2023 adalah:

1. Menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi terkecil;


2. Menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian
saat ini;
3. Menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan.

Beberapa output dari hasil ST2023 yaitu:

1. Tersedianya sistem pengumpulan data pertanian yang terintegrasi dan


berkelanjutan dengan Sensus Pertanian sebagai aransemen utama dan SITASI
sebagai data pelengkap tahunan diantara dua sensus;
2. Tersedianya data Statistik Pertanian baik dalam bentuk tabel dan spasial;
3. Tersedianya data pertanian yang komprehensif dan memenuhi data-data
kewilayahan;
4. Terpenuhinya data pertanian untuk agenda global misalnya Indikator SDGs di
sektor pertanian dan isu strategis yang ada di RPJMN;

Buku Pedoman Petugas Lapangan


2 ST2023
5. Pemanfaatan cost effective data collection tools and methodology yang
direkomendasikan FAO seperti penggunaan CAPI dan CAWI;
6. Pemanfaatan data administrasi.

1.3 Cakupan Wilayah dan Kegiatan

Prinsip yang mendasar dari kegiatan ST2023 adalah keterjangkauannya dalam


mencakup semua usaha pertanian (termasuk usaha jasa pertanian) di seluruh wilayah
geografis atau teritorial Indonesia.

Cakupan unit usaha pertanian ST2023 meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP),
Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya
(UTL).

Sebaran Wilayah Moda Pendataan CAPI, PAPI dan CAWI digambarkan pada peta
sebaran berikut:

Pada kegiatan ST2023, satuan wilayah kerja petugas UTP ditentukan dalam Satuan
Lingkungan Setempat (SLS). SLS yang digunakan adalah SLS hasil Sensus Penduduk
2020 yaitu SLS yang ada muatan keluarga hasil SP2020, termasuk juga wilayah non-
SLS yang sudah bermuatan. Untuk menentukan mekanisme sensus yang efektif dan
efisien, perlu dillakukan pembagian wilayah SLS sesuai muatan di setiap SLS. Wilayah
SLS konsentrasi pertanian ditentukan berdasarkan data perkiraan muatan dari updating
wilkerstat tahun 2022 yang memuat informasi jumlah keluarga/KK dan jumlah keluarga
tani/KK tani di suatu wilayah SLS/Non-SLS.

Rancangan wilayah pencacahan unit usaha pertanian perorangan (UTP) terbagi menjadi
wilayah CAPI dan PAPI, dimana ibu kota provinsi di seluruh wilayah Indonesia serta

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
3
seluruh wilayah di DKI Jakarta menggunakan moda CAPI, sedangkan wilayah lainnya
menggunakan moda PAPI.

1.4 Kegiatan Pencacahan Lengkap ST2023

Kegiatan ST2023 meliputi kegiatan persiapan dan pelaksanaan.

A. Persiapan
1. Pengadaan instrumen
2. Publisitas atau sosialisasi
3. Rekrutmen petugas pencacahan dan pengolahan
4. Pelatihan instruktur daerah, petugas lapangan, dan petugas pengolahan

B. Pelaksanaan

1. Pemutakhiran muatan Satuan Lingkungan Setempat (SLS) dengan


informasi awal berasal dari data hasil Sensus Penduduk 2020 dan data
administrasi Kementrian/Lembaga terkait sebagai informasi pendukung,
seperti data Perhutanan Sosial dari KLHK, data kelompok tani dari
Kementrian Pertanian, serta data pelaku usaha kelautan dan perikanan dari
KKP.
2. Pencacahan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) dengan moda CAPI/PAPI
3. Monitoring Kualitas (MK) sebagai instrumen penjaminan kualitas yang
menjadi sistem peringatan dini (early warning system) pada ST2023.
4. Post Enumeration Survey (PES).
5. Survei Ekonomi Pertanian (SEP).

1.5 Petugas
Petugas lapangan pengumpulan data untuk Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di
lapangan kegiatan ST2023 antara lain:
1) Petugas Lapangan Sensus
2) Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)
3) Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)

Petugas Pengolahan ST2023 dengan Moda Pencacahan PAPI antara lain:


1) Petugas receiving batching
2) Petugas editing coding
3) Petugas Pengolahan Sensus
4) Pengawas sistem

Buku Pedoman Petugas Lapangan


4 ST2023
Instruktur yang melatih petugas adalah:
1) Master Instruktur Utama;
2) Instruktur Utama (Intama);
3) Instruktur Nasional (Innas);
4) Instruktur Daerah (Inda).

1.6 Instrumen yang Digunakan


Instrumen ST2023 terdiri dari instrumen pencacahan, instrumen pendukung, dan buku
pedoman.

Digunakan Moda
No Instrumen Kegunaan
oleh Pendataan

1. Peta WS tanpa Petugas Mengenali wilayah kerja PAPI dan


informasi titik Lapangan SLS dan memetakan lokasi CAPI
bangunan Sensus bangunan berpenghuni

2. Peta WA Petugas Mengenali wilayah kerja PAPI dan


Lapangan Desa/Kelurahan CAPI
Sensus
task force

3. Daftar ST2023- Petugas Melakukan pemutakhiran PAPI


L1.UTP door to Lapangan keluarga dan rumah tangga
door Sensus pertanian pada wilayah SLS
Konsentrasi

4. Daftar ST2023- Petugas Melakukan pemutakhiran PAPI


L1.UTP snowball Lapangan keluarga dan rumah tangga
Sensus pertanian pada wilayah SLS
Konsentrasi

5. Daftar ST2023- Petugas Mendata unit usaha PAPI


L2.UTP Lapangan pertanian perorangan
Sensus

6. Aplikasi Petugas Digunakan untuk PAPI


Wilkerstat Lapangan geotagging bangunan di
Sensus wilayah PAPI

7. Daftar ST2023- Petugas Melakukan pemutakhiran PAPI dan


L1.UTP.K Lapangan keluarga dan rumah tangga CAPI
Sensus pertanian pada wilayah SLS
Baru Hasil Pemekaran

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
5
Digunakan Moda
No Instrumen Kegunaan
oleh Pendataan

8. Daftar ST2023- Petugas Daftar Perubahan SLS PAPI dan


PSLS Lapangan CAPI
Sensus

9. Buku 2a.2 Petugas Digunakan sebagai


Pedoman Lapangan pedoman untuk melakukan
Petugas Sensus pencacahan lengkap Usaha
Lapangan Pertanian Perorangan di
ST2023-UTP wilayah moda PAPI
(PAPI)

10. Buku 3a.2 Pemeriksa Digunakan sebagai


Pedoman Lapangan pedoman untuk melakukan
Pemeriksa Sensus pengawasan/pemeriksaan
Lapangan Usaha Pertanian
ST2023.UTP Perorangan di wilayah moda
(PAPI) PAPI

11. Buku 4. Petugas Digunakan sebagai


Pedoman Pengolahan pedoman untuk pengolahan
Pengolahan Sensus ST2023 di wilayah moda
ST2023 PAPI

12. Buku 5. Innas dan Digunakan sebagai


Inda pedoman untuk melatih
Pedoman Innas petugas
dan Inda

Buku Pedoman Petugas Lapangan


6 ST2023
1.7 Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan ST2023 adalah sebagai berikut:

Jadwal Kegiatan ST2023

No Kegiatan Jadwal
PELAKSANAAN ST2023
1. Publisitas ST2023 Tahun 2022 Agustus – Desember 2022

Pencetakan dokumen dan perlengkapan


2. Oktober – Desember 2022
petugas

3. Workshop Intama (Online) November 2022

4. Pelatihan Innas (Online) November 2022

5. Publisitas ST2023 dengan berbagai media Januari – Mei 2023

Pengiriman softcopy Daftar ST2023-L1.UTP ke


6. Maret - April 2023
BPS Provinsi/Kabupaten/Kota
7. Pencetakan Daftar ST2023-L1.UTP di Daerah Maret - April 2023
8. Pelatihan Inda Maret 2023
9. Rekrutmen petugas Februari - Maret 2023

10. Pelatihan petugas April 2023


11. Pelaksanaan pencacahan lapangan ST2023 Mei 2023
12. Monitoring dan evaluasi pencacahan lapangan Mei - Juni 2023

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
7
Buku Pedoman Petugas Lapangan
8 ST2023
BAB 2 METODOLOGI
2.1. Cakupan
Prinsip yang mendasar dari kegiatan ST2023 adalah keterjangkauannya dalam
mencakup semua usaha pertanian (termasuk usaha jasa pertanian) di seluruh wilayah
geografis atau teritorial Indonesia.

Cakupan unit usaha pertanian ST2023 meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP),
Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya
(UTL).

Usaha Pertanian Perorangan (UTP) adalah unit usaha pertanian yang dikelola oleh
satu orang yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis untuk unit
pertanian tersebut. Orang tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab secara
langsung, atau mendelegasikan yang terkait dengan pengelolaan kerja sehari-hari
kepada seorang manajer (tidak berbadan hukum). Usaha pertanian mencakup usaha di
subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan.

Kegiatan ST2023 meliputi enam subsektor pertanian, yaitu:

1. Subsektor tanaman pangan,


2. Subsektor tanaman hortikultura,
3. Subsektor tanaman perkebunan,
4. Subsektor peternakan,
5. Subsektor perikanan, dan
6. Subsektor kehutanan.

Sedangkan kegiatan pertanian yang dicakup meliputi:


1. Budidaya tanaman, yaitu: padi, palawija, hortikultura (sayuran, buah-buahan,
tanaman hias, dan tanaman obat), perkebunan, kehutanan (antara lain: kayu,
getah, rotan, dll).
2. Budidaya Ternak/Unggas
3. Budidaya ikan dan penangkapan ikan.
4. Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar, Perburuan dan penangkapan satwa
liar, dan pemungutan hasil hutan.
5. Jasa pertanian.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
9
2.2 Beban Tugas Petugas Lapangan
Petugas lapangan ST2023 untuk pencacahan usaha pertanian perorangan (UTP) terdiri
dari Petugas Lapangan Sensus dan Pemeriksa Lapangan Sensus. Setiap Pemeriksa
Lapangan Sensus (PML) akan membawahi sekitar 6 orang Petugas Lapangan Sensus
yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap Petugas Lapangan Sensus akan mendapatkan
sejumlah SLS konsentrasi, nonkonsentrasi atau gabungan keduanya dengan
mempertimbangkan pemerataan jumlah KK tani dan kedekatan kelompok SLS yang
menjadi beban tugasnya. Pada SLS bermuatan besar, pencacahan dapat dilakukan oleh
lebih dari 1 (satu) Petugas Lapangan Sensus. BPS Kabupaten berkewajiban membagi
beban tugas Petugas Lapangan Sensus secara seimbang, dengan wilayah yang jelas,
sehingga pelaksanaan pencacahan lapangan dapat selesai sesuai target.

2.3 Metode Pengumpulan Data


Pelaksanaan pencacahan UTP pada kegiatan ST2023, menerapkan 2 metode dalam
pengumpulan datanya, yaitu metode pengumpulan data secara door to door dan
snowball. Metode door to door, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengunjungi seluruh unit observasi dalam setiap enumeration area
sampling. Metode snowball merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengunjungi hanya unit observasi yang teridentifikasi sebagai unit
observasi yang eligible.

Pada pencacahan lengkap unit usaha pertanian perorangan, SLS yang menjadi cakupan
adalah SLS yang ada muatan KK/KK tani dan telah diklasifikasikan ke dalam wilayah
konsentrasi dan non konsentrasi pertanian. Pada wilayah SLS konsentrasi pertanian,
pencacahan UTP akan dilakukan dengan metode door to door, sedangkan pada wilayah
SLS nonkonsentrasi pencacahan UTP dilakukan secara snowball.

Metode Pengumpulan Data Usaha Pertanian Perorangan

Metode Pengumpulan
Wilkerstat Kegiatan
Data
Pemutakhiran dan Pencacahan
SLS Konsentrasi Door to door
Lengkap
Pemutakhiran dan Pencacahan
SLS non Konsentrasi Snowball
Lengkap

2.4 Moda Pendataan


Moda pendataan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mengikuti kondisi jaringan internet
pada wilayah kabupaten/kota di setiap provinsi. Pada wilayah ibukota provinsi di seluruh
wilayah Indonesia serta seluruh wilayah DKI Jakarta pencacahan UTP ditetapkan
menggunakan moda CAPI, sedangkan pada wilayah kabupaten/kota lainnya ditetapkan
menggunakan moda PAPI.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


10 ST2023
BAB 3 ORGANISASI ST2023
3.1 Struktur Organisasi Pelaksana ST2023 BPS Provinsi
Struktur organisasi pelaksana ST2023 di BPS Provinsi adalah sebagai berikut:

Gambar Struktur Organisasi Pelaksana Sensus Pertanian 2023 di BPS Provinsi

Secara umum, struktur organisasi pelaksana ST2023 di Badan Pusat Statistik Provinsi
dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Pengarah
Kepala BPS Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memberikan arahan, pertimbangan, saran, pendapat, dan keputusan terhadap
pelaksanaan seluruh Bidang Tim Pelaksana Kegiatan Sensus Pertanian Tahun
2023 di provinsi;
2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di provinsi secara keseluruhan;
3. Meminta pertanggungjawaban dari para penanggung jawab Tim Pelaksana
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi;
4. Meminta laporan pelaksanaan kegiatan persiapan ST2023 di Provinsi secara
berkala atau sewaktu-waktu.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
11
B. Ketua Tim Pelaksana
1. Bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 di provinsi;
2. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan administrasi, koordinasi, publisitas,
pengawasan, pemeriksaan, dan pengendalian internal Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 di provinsi;
3. Bertanggung jawab terhadap teknis pendataan dan manajemen lapangan
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi;
4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengolahan, teknologi informasi, dan
diseminasi Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi;
5. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan analisis dan kualitas data Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi;
6. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan integrasi data statistik sosial dan
statistik pertanian dalam rangka Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di
provinsi;
7. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan integrasi data statistik distribusi dan
jasa dan statistik pertanian dalam rangka Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
di provinsi; dan
8. Memantau dan memberikan evaluasi perkembangan pelaksanaan Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota.

Kepala BPS Provinsi bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi yang dibantu oleh Bidang Administrasi,
Hubungan Masyarakat, dan Manajemen Risiko; Bidang Teknis Pendataan dan
Manajemen Lapangan; Bidang Pengolahan, Teknologi Informasi, dan Diseminasi;
Bidang Analisis dan Kualitas Data; Bidang Integrasi Data Statistik Sosial dan Statistik
Pertanian; Bidang Integrasi Data Statistik Distribusi dan Jasa dan Statistik Pertanian
dalam menyusun strategi dan rencana kerja sesuai bidangnya masing-masing dalam
rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


12 ST2023
3.2 Struktur Organisasi Pelaksana ST2023 BPS Kabupaten/Kota
Struktur organisasi pelaksana di BPS Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Gambar Struktur Organisasi Pelaksana Sensus Pertanian 2023 di BPS Kabupaten/Kota

Secara umum, struktur organisasi pelaksana ST2023 di Badan Pusat Statistik


Kabupaten/Kota dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Pengarah
Kepala BPS Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memberikan arahan, pertimbangan, saran, pendapat, dan keputusan terhadap
pelaksanaan seluruh Bidang Tim Pelaksana Kegiatan Sensus Pertanian Tahun
2023 di Kabupaten/Kota;
2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota secara keseluruhan;
3. Meminta pertanggungjawaban dari para penanggung jawab Tim Pelaksana
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;
4. Meminta laporan pelaksanaan kegiatan persiapan ST2023 di Kabupaten/Kota
secara berkala atau sewaktu-waktu.

B. Ketua Tim Pelaksana


1. Bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;
2. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan administrasi, koordinasi, publisitas,
pengawasan, pemeriksaan, dan pengendalian internal Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;
3. Bertanggung jawab terhadap teknis pendataan dan manajemen lapangan Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;
4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengolahan, teknologi informasi, dan
diseminasi Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
13
5. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan analisis dan kualitas data Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;
6. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan integrasi data statistik sosial dan statistik
pertanian dalam rangka Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di
Kabupaten/Kota;
7. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan integrasi data statistik distribusi dan jasa
dan statistik pertanian dalam rangka Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di
Kabupaten/Kota; dan
8. Memantau dan memberikan evaluasi perkembangan pelaksanaan kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota.

Kepala BPS Kabupaten/kota bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan


Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di kabupaten/kota yang dibantu oleh Bidang
Administrasi, Hubungan Masyarakat, dan Manajemen Risiko; Bidang Teknis Pendataan
dan Manajemen Lapangan; Bidang Pengolahan, Teknologi Informasi, dan Diseminasi;
Bidang Analisis dan Kualitas Data; Bidang Integrasi Data Statistik Sosial dan Statistik
Pertanian; Bidang Integrasi Data Statistik Distribusi dan Jasa dan Statistik Pertanian
dalam menyusun strategi dan rencana kerja sesuai bidangnya masing-masing dalam
rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di kabupaten/kota.

3.3 Organisasi Lapangan UTP


Petugas lapangan UTP terdiri dari Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka), Pemeriksa
Lapangan Sensus (PML), dan Petugas Lapangan Sensus. Organisasi lapangan ST2023
sebagai berikut:
• Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) bertanggung jawab mengawasi seluruh
Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) di wilayah tugasnya. Koseka diutamakan
pegawai organik BPS yang ditugaskan menangani kecamatan;
• 1 (satu) orang Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) akan membawahi sekitar 6 orang
Petugas Lapangan Sensus. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) diutamakan organik
BPS atau mitra yang berpengalaman dalam kegiatan sensus/survei; dan
• 1 (satu) orang Petugas Lapangan Sensus melakukan pencacahan sekitar 200-300
KK untuk wilayah SLS konsentrasi atau sekitar 125 KK TANI untuk wilayah SLS
nonkonsentrasi. Seorang Petugas Lapangan Sensus dapat memperoleh beban tugas
di wilayah SLS konsentrasi saja, wilayah SLS nonkonsentrasi saja, atau gabungan
dari keduanya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


14 ST2023
Gambar Organisasi Lapangan UTP Sensus Pertanian 2023

Uraian tugas organisasi lapangan UTP ST2023 adalah sebagai berikut:

A. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pemeriksa Lapangan Sensus


(Koseka)

Petugas yang bertugas sebagai Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) adalah organik
BPS dan/atau mitra BPS. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) membawahi
Pemeriksa Lapangan Sensus (PML). Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)
bertanggung jawab mengawasi seluruh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) di wilayah
tugasnya. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) diutamakan pegawai organik BPS
yang ditugaskan menangani kecamatan. Tugas dan tanggungjawab Pemeriksa
Lapangan Sensus (Koseka), sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan petugas ST2023;


2. Menerima buku Pedoman Petugas Lapangan dan buku Pedoman Pemeriksa
Lapangan dari BPS Kabupaten/Kota;
3. Menerima surat tugas dan tanda pengenal dari BPS Kabupaten/Kota;
4. Menerima alokasi petugas Pemeriksa Lapangan Sensus (PML);
5. Membantu BPS Kabupaten/Kota mengalokasikan wilayah kerja Pemeriksa
Lapangan Sensus dan Petugas Lapangan Sensus;
6. Bersama dengan Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), melakukan koordinasi
dengan penguasa wilayah dan Ketua Satuan Lingkungan Setempat (SLS) setempat
untuk menginformasikan kegiatan;
7. Menerima laporan perubahan SLS dari Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) dan
memberikan kode SLS pada SLS baru yang ditemukan di lapangan;
8. Memberikan kode SLS/Non SLS kepada Petugas Lapangan Sensus jika terdapat
perubahan SLS melalui Pemeriksa Lapangan Sensus (PML);

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
15
9. Melakukan pendampingan terhadap petugas lapangan yang menjadi tanggung
jawabnya secara bergiliran untuk memastikan bahwa updating dan pencacahan
sampel sesuai dengan prosedur yang ditetapkan;
10. Melakukan pemeriksaan data;
11. Melakukan approval terhadap hasil pemutakhiran dan pencacahan lengkap oleh
Petugas Lapangan Sensus, bila tidak ada kesalahan lagi;
12. Melakukan reject terhadap hasil pemutakhiran dan pencacahan sampel oleh
Petugas Lapangan Sensus, bila masih ada yang dinyatakan salah pengisian
dengan memberikan catatan kesalahan;
13. Senantiasa berkomunikasi dan berdiskusi dengan petugas Pemeriksa Lapangan
Sensus (PML) dan penanggung jawab BPS Kabupaten/Kota mengenai kemajuan
dan permasalahan lapangan yang terjadi pada kegiatan lapangan;
14. Melaksanakan tugas, perintah langsung maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS,
serta petunjuk dalam buku pedoman;
15. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
16. Apabila wilayah tugasnya terpilih sebagai sampel MK ST2023, Pemeriksa
Lapangan Sensus (Koseka) berkoordinasi dengan petugas MK ST2023
mempersiapkan instrumen pendukung keperluan MK ST2023, khususnya terkait
informasi sampel MK;
17. Memastikan Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) dan Petugas Lapangan Sensus
melaksanakan instruksi tindak lanjut hasil temuan petugas MK yang diberikan BPS
Kabupaten/Kota;
18. Bersama Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) dan Petugas Lapangan Sensus
memperbaiki dan mencegah terulangnya kesalahan yang ditemukan petugas MK;
dan
19. Melaporkan hasil pelaksanaan tindak lanjut temuan MK ST2023 sesuai ketentuan.

B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)

Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) adalah Pegawai BPS Kabupaten/Kota dan/atau


Mitra BPS. Seorang Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) membawahi sekitar 6 orang
Petugas Lapangan Sensus. Tugas dan tanggung jawab Pemeriksa Lapangan Sensus
(PML), sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan petugas pencacahan lengkap ST2023;


2. Menerima buku Pedoman Pemeriksa Lapangan dan buku Pedoman Petugas
Lapangan dari BPS Kabupaten/Kota;
3. Menerima surat tugas dan tanda pengenal dari BPS Kabupaten/Kota;
4. Menerima alokasi sampel;

Buku Pedoman Petugas Lapangan


16 ST2023
5. Bersama dengan Petugas Lapangan Sensus, mengenali batas-batas blok sensus
yang akan dilakukan kegiatan pemutakhiran yang menjadi tanggung jawabnya;
6. Bersama dengan Petugas Lapangan Sensus, melakukan koordinasi dengan
penguasa wilayah dan Ketua Satuan Lingkungan Setempat (SLS) setempat untuk
menginformasikan kegiatan;
7. Menerima laporan perubahan wilayah SLS dari Petugas Lapangan Sensus dalam
bentuk ST2023-PSLS, kemudian meneruskannya kepada Pemeriksa Lapangan
Sensus (Koseka);
8. Melakukan pendampingan terhadap Petugas Lapangan Sensus yang menjadi
tanggung jawabnya secara bergiliran untuk memastikan bahwa pemutakhiran dan
pencacahan lengkap sesuai dengan prosedur yang ditetapkan;
9. Melakukan pemeriksaan data yang sudah dikirim oleh Petugas Lapangan Sensus;
10. Melakukan approval terhadap hasil pemutakhiran dan pencacahan lengkap oleh
Petugas Lapangan Sensus, bila tidak ada kesalahan lagi;
11. Melakukan reject terhadap hasil pemutakhiran dan pencacahan lengkap oleh
Petugas Lapangan Sensus, bila masih ada yang dinyatakan salah pengisian
dengan memberikan catatan kesalahan;
12. Melakukan pemantauan cakupan dan kewajaran data pada menjadi wilayah
tugasnya;
13. Senantiasa berkomunikasi dan berdiskusi dengan Petugas Lapangan Sensus dan
Bidang Teknis Pendataan dan Manajemen Lapangan BPS Kabupaten/Kota
mengenai kemajuan dan permasalahan lapangan yang terjadi pada kegiatan
Pemutakhiran dan Pencacahan;
14. Melaksanakan tugas, perintah langsung maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS,
serta petunjuk dalam buku pedoman;
15. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
16. Untuk wilayah yang menjadi sampel MK ST2023, berkoordinasi dengan Pemeriksa
Lapangan Sensus (Koseka) dan petugas MK ST2023 untuk mempersiapkan
instrumen pendukung keperluan MK ST2023, terutama informasi sampel MK
ST2023;
17. Bersama dengan Petugas Lapangan Sensus melakukan instruksi tindak lanjut hasil
temuan petugas MK ST2023 yang diberikan BPS Kabupaten/Kota;
18. Bersama dengan Petugas Lapangan Sensus memperbaiki dan mencegah
terulangnya kesalahan yang ditemukan oleh petugas MK ST2023;
19. Melaporkan hasil pelaksanaan instruksi tindak lanjut temuan MK ST2023 sesuai
ketentuan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
17
C. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Petugas Lapangan Sensus

Petugas Lapangan Sensus Adalah Staf BPS Kabupaten/Kota dan/atau Mitra BPS.
Seorang Petugas Lapangan Sensus melakukan pencacahan sekitar 200 - 300 KK untuk
wilayah SLS konsentrasi atau sekitar 125 KK tani untuk wilayah SLS nonkonsentrasi.
Seorang petugas lapangan sensus dapat memperoleh beban tugas di wilayah SLS
Konsentrasi saja, wilayah SLS nonkonsentrasi saja, atau gabungan dari keduanya.
Tugas dan wewenang Petugas Lapangan Sensus, sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan ST2023;


2. Menerima buku Pedoman Petugas Lapangan Sensus dari BPS Kabupaten/Kota;
3. Menerima surat tugas dan tanda pengenal dari BPS Kabupaten/Kota;
4. Bersama dengan Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), melakukan koordinasi
dengan penguasa wilayah dan Ketua SLS setempat untuk menginformasikan
kegiatan;
5. Melakukan pemutakhiran dan pencacahan sesuai alokasi tugas yang menjadi
tanggung jawabnya;
6. Melakukan Geotagging dengan aplikasi wilkerstat untuk bangunan rumah tangga
pertanian di wilayah PAPI.
7. Melakukan pencacahan lapangan dengan menggunakan aplikasi FASIH Android;
8. Mengirim data yang sudah diinput;
9. Memperbaiki data hasil pemutakhiran dan/atau pencacahan lengkap yang
dikembalikan (rejected) oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) atau melakukan
konfirmasi isian dengan melakukan kunjungan ulang ke rumah tangga apabila
diperlukan. Hal ini dilakukan sampai tidak ditemukan lagi kesalahan;
10. Memastikan semua data pemutakhiran dan pencacahan lengkap yang menjadi
tanggung jawabnya disetujui (approved) oleh Pemeriksa Lapangan Sensus;
11. Senantiasa berkomunikasi dan berdiskusi dengan Pemeriksa Lapangan Sensus
(PML) mengenai kemajuan dan permasalahan lapangan yang terjadi pada kegiatan
Pemutakhiran dan Pencacahan;
12. Melaksanakan tugas, perintah langsung maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS;
13. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
14. Bersama dengan Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), melaksanakan instruksi
tindak lanjut hasil temuan MK ST2023 yang diberikan BPS Kabupaten/Kota;
15. Pada wilayah yang menjadi sampel MK ST2023, bersama dengan petugas MK
ST2023 dan Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) melakukan reviu, konfirmasi,
dan perbaikan jika ada kesalahan yang ditemukan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


18 ST2023
BAB 4 KEGIATAN LAPANGAN
Sejalan dengan proses bisnis kegiatan statistik yang diadopsi oleh kantor statistik negara-
negara di dunia, BPS sebagai lembaga statistik nasional di Indonesia sudah menerapkan
Generic Statistical Business Process Model (GSBPM). Dari delapan proses bisnis yang
diterapkan di Indonesia, salah satu kegiatan statistik yang sangat urgent dan berdampak
terhadap output yang dihasilkan adalah tahapan pengumpulan data (collect).

Pengumpulan data merupakan tahapan kegiatan yang pelaksanaannya diterapkan di


lapangan. Untuk mendukung suksesnya kegiatan pengumpulan data, dibutuhkan
kegiatan pendukung yang saling terkait satu sama lain, seperti penyiapan instrumen,
mekanisme pemutakhiran unit usaha pertanian yang menjadi target sampel,
petugas/SDM pencacahan lapangan, organisasi kegiatan lapangan, tugas dan tanggung
jawab petugas/SDM, dan aturan/SOP yang harus diikuti dan dipatuhi oleh semua
petugas/SDM secara benar dan bertanggung jawab.

Pemahaman dan komitmen untuk mematuhi dan melaksanakan kegiatan lapangan ini
sangat urgent dan berdampak terhadap keseluruhan output yang diharapkan. Oleh
karena itu, penjelasan dan penegasan terkait rangkaian dan mekanisme kegiatan
lapangan akan diuraikan dan ditetapkan pada pembahasan selanjutnya.

4.1. Alur Kegiatan Lapangan ST2023


Kegiatan lapangan ST2023 terdiri dari kegiatan pemutakhiran dan pencacahan lengkap
pada unit usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian, dan usaha pertanian
lainnya. Penerapan metode, moda, dan petugas pencacahan dilakukan dengan
pendekatan yang berbeda-beda pada masing-masing unit usaha, penerapan pada unit
usaha pertanian perorangan terlihat pada tabel berikut:

Metode, Moda, dan Petugas Pencacahan Berdasarkan Unit Usaha Pertanian

Metode Petugas
Pemu- Moda
Unit Usaha Kegia- Pengawas Koordinator
takhiran & Penda-
Pertanian tan & Pencacah Kecamatan
Pencaca- taan
han Pemeriksa

Usaha Pemutak Pemeriksa Pemeriksa


Petugas
Pertanian hiran dan Door To CAPI/ Lapangan Lapangan
Lapangan
Perorangan Pencaca Door PAPI Sensus Sensus
Sensus
(PML) (Koseka)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
19
Metode Petugas
Pemu- Moda
Unit Usaha Kegia- Pengawas Koordinator
takhiran & Penda-
Pertanian tan & Pencacah Kecamatan
Pencaca- taan
han Pemeriksa

han Pemeriksa Pemeriksa


Petugas
Lengkap CAPI/ Lapangan Lapangan
Snowball Lapangan
PAPI Sensus Sensus
Sensus
(PML) (Koseka)

Pada unit usaha pertanian perorangan (UTP) metode pencacahan dilakukan melalui 2
metode yaitu Door to Door dan Snowball. Moda yang digunakan untuk pencacahan
adalah Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) atau Paper Assisted Personal
Interviewing (PAPI). Petugas lapangan terdiri dari Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)
yang bertugas sebagai pengawas dan pemeriksa, serta Petugas Lapangan Sensus yang
bertugas untuk melakukan pencacahan usaha pertanian perorangan.

4.2. Penyiapan Kebutuhan Pra-Pencacahan


Secara garis besar kegiatan lapangan ST2023 dibagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu:

1. Pemutakhiran unit usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian berbadan


hukum dan unit usaha pertanian lainnya (UTL).
2. Pencacahan lengkap unit usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian
berbadan hukum, dan unit usaha pertanian lainnya (UTL).

Pada tahapan persiapan lapangan dilakukan persiapan instrumen yang dibutuhkan,


merancang strategi pencacahan, dan menyiapkan aplikasi yang digunakan untuk
pencacahan lapangan.

4.3. Pembagian Tugas Pemutakhiran dan Pencacahan


4.3.1. Pembagian Tugas Pemutakhiran dan Pencacahan Lengkap Usaha
Pertanian Perorangan pada wilayah SLS Konsenstrasi Door to Door
Pemeriksa Lapangan Sensus melakukan pembagian tugas untuk setiap Petugas
Lapangan Sensus dalam melakukan kegiatan pemutakhiran dan pencacahan lengkap
usaha pertanian perorangan. Pemeriksa Lapangan Sensus harus membagi tugas
sedemikian rupa agar tugas antar Petugas Lapangan Sensus yang harus melakukan
pemutakhiran dan pencacahan lengkap usaha pertanian perorangan secara berimbang
satu sama lain. Pembagian tugas ini dilakukan sebelum melakukan kunjungan ke SLS.
Loaksi SLS untuk setiap Petugas Lapangan Sensus diupayakan berdekatan satu sama
lain agar mudah dijangkau saat akan mewawancarai responden dan berdiskusi

Buku Pedoman Petugas Lapangan


20 ST2023
kapanpun apabila diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar Petugas Lapangan Sensus dapat
bekerja secara optimal.

Kegiatan pemutakhiran dan pencacahan lengkap usaha pertanian perorangan


melibatkan Petugas Lapangan Sensus dan Pemeriksa Lapangan Sensus.

4.3.2. Pembagian Tugas Pemutakhiran dan Pencacahan Lengkap Usaha


Pertanian Perorangan pada Wilayah SLS Non Konsentrasi Snowball
Pemutakhiran dan pencacahan lengkap usaha pertanian perorangan pada SLS snowball
dilakukan oleh setiap Petugas Lapangan Sensus dengan 1 kali kunjungan. Pencacahan
lengkap langsung dilakukan setelah memperoleh informasi nama rumah tangga usaha
pertanian dari narasumber. Pemeriksa Lapangan Sensus melakukan pembagian tugas
untuk setiap Petugas Lapangan Sensus dalam melakukan kegiatan pemutakhiran dan
pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian. Pemeriksa Lapangan Sensus
harus membagi tugas sedemikian rupa agar tugas antar Petugas Lapangan Sensus yang
harus melakukan pemutakhiran dan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian
berimbang satu sama lain.

4.4. Pengorganisasian Kegiatan Lapangan


4.4.1. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan yang pertama yaitu proses identifikasi kebutuhan pengguna internal
maupun eksternal dari data pertanian. Tahapan yang kedua merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan konsep dan definisi, metode pemilihan sampel, validasi, estimasi,
output dan diseminasi.

4.4.2. Tahapan Pelaksanaan dan Pengumpulan Data


Pada tahapan ini dilakukan perancangan desain survei, penyiapan wilayah kerja statistik,
prosedur pemutakhiran rumah tangga, persiapan pengumpulan data yang meliputi
rekrutmen dan pelatihan petugas, pembagian tugas dan instrumen. Pelaksanaan
pengumpulan data di lapangan yang dilakukan secara langsung dengan moda PAPI.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
21
Bagan Alur Pemutakhiran dan Pencacahan Lengkap Unit Usaha Pertanian
Perorangan (UTP) pada Wilayah Moda PAPI

Alur Pemutakhiran dan Pencacahan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) pada wilayah
PAPI adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksa Lapangan Sensus bersama Petugas Lapangan Sensus melakukan


pertemuan dalam rangka persiapan sebelum pencacahan;
2. Pengenalan wilayah tugas pencacahan yang dilakukan secara tim;
3. Petugas Lapangan Sensus melakukan pencacahan menggunakan kuesioner
kertas dan melakukan geotaging bangunan rumah tangga menggunakan
Aplikasi Wilkerstat.
4. Petugas Lapangan Sensus melakukan pemutakhiran keluarga dan rumah
tangga sesuai dengan metode yang diterapkan di wilayah tugas pencacah.
Pemutakhiran pada wilayah SLS konsentrasi pertanian dilakukan dengan
metode Door To Door, sedangkan pada wilayah SLS non konsentrasi pertanian
dilakukan dengan metode snowball. Prosedur dan tahapan pemutakhiran akan
dijelaskan pada Bab 6. Pemutakhiran Buku Pedoman Petugas Lapangan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


22 ST2023
5. Petugas Lapangan Sensus melanjutkan pencacahan lengkap untuk setiap
Usaha Pertanian Perorangan dalam rumah tangga jika rumah tangga yang
dimutakhirkan merupakan rumah tangga pertanian;
6. Petugas Lapangan Sensus melakukan penggambaran dan penomeran
bangunan pada Peta WS.
7. Petugas Lapangan Sensus melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran
isian. Jika ditemukan isian yang belum lengkap atau tidak wajar, Petugas
Lapangan Sensus harus mengkonfirmasi kembali jawaban ke responden;
8. Setelah menyelesaikan pencacahan untuk satu responden, Petugas Lapangan
Sensus melanjutkan pencacahan sampai cakupan responden dalam satu SLS
yang merupakan wilayah tugasnya selesai dilakukan pencacahan.
9. Pemeriksa Lapangan Sensus melakukan pengawasan secara bergiliran ke
Petugas Lapangan Sensus yang berada di bawah pengawasannya;
10. Petugas Lapangan Sensus menyerahkan hasil pencacahan ke Pemeriksa
Lapangan Sensus untuk dilakukan pemeriksaan kelengkapan, konsistensi, dan
kewajaran isian. Jika ditemukan kesalahan, data tidak lengkap, tidak konsisten,
atau tidak wajar, maka Pemeriksa Lapangan Sensus memberikan tugas ke
Petugas Lapangan Sensus untuk melakukan perbaikan dan kunjungan kembali
ke responden jika diperlukan.
11. Agar pelaksanaan kegiatan pemutakhiran dan pencacahan Usaha Pertanian
Perorangan berjalan lancar dan sesuai jadwal, maka tim menyelenggarakan
pertemuan dalam rangka koordinasi, evaluasi, dan finalisasi hasil pencacahan.

4.4.3. Tahapan Data Cleaning


Tahapan ini dilakukan oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) dari hasil tabulasi yang
tidak wajar yang ditemukan oleh viewer. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) melakukan
perbaikan terhadap data secara mendalam baik terhadap variabel-variabel yang saling
terkait maupun terhadap data-data pembanding yang sudah diakui kebenarannya secara
statistik. Data cleaning tidak dilakukan pengecekan ke lapangan terlebih dahulu untuk
melakukan perbaikan. Namun, dalam kondisi tertentu, hasil pengecekan data cleaning
dapat berimplikasi kepada perbaikan data di lapangan dengan melakukan kunjungan
ulang (revisit) kepada responden.

4.5. Mekanisme Pertemuan Pemeriksa Lapangan Sensus dengan


Petugas Lapangan Sensus
Setiap tim melakukan koordinasi mulai dari persiapan hingga finalisasi pekerjaan.
Koordinasi dilakukan melalui pertemuan tim yang terdiri dari Pemeriksa Lapangan
Sensus dan Petugas Lapangan Sensus setidaknya 3 (tiga) kali selama periode
pencacahan, yaitu pertemuan persiapan sebelum memulai pencacahan, pertemuan
evaluasi pemutakhiran usaha pertanian perorangan, dan pertemuan pemeriksaan akhir.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
23
Pertemuan pertama yaitu pertemuan persiapan sebelum memulai pencacahan,
dilakukan sebelum pencacahan lapangan dengan pokok bahasan seperti berikut:

1. Strategi lapangan secara umum, termasuk penelusuran wilayah kerja secara


bersama-sama.
2. Jika ada perbedaan batas SLS pada peta dan di lapangan, gambarkan batas SLS
pada peta WS disetiap SLS terdampak untuk memastikan batas wilayah tugas yang
disepakati.
3. Pengecekan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.
4. Penyusunan jadwal kerja tim dan jadwal pertemuan di lapangan.
5. Pembagian wilayah kerja petugas.
6. Strategi menyelesaikan tugas sesuai jadwal.

Pertemuan kedua yaitu pertemuan koordinasi dan evaluasi pemutakhiran usaha


pertanian perorangan dan pencacahan unit usaha pertanian perorangan. Pertemuan
dapat dilakukan setelah beberapa SLS selesai dilakukan oleh tim. Pada pertemuan kali
ini tim membahas beberapa hal antara lain:

1. Mengevaluasi jalannya pelaksanaan pemutakhiran usaha pertanian perorangan


dan pencacahan unit usaha pertanian perorangan.
2. Penyelesaian permasalahan yang ditemui di lapangan berkaitan dengan
pemutakhiran usaha pertanian perorangan, serta pencacahan unit usaha
pertanian perorangan, termasuk konsep definisi maupun strategi penyelesaian
untuk kasus rumah tangga yang belum dapat ditemui.
3. Evaluasi hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemeriksa Lapangan Sensus.
4. Bila dalam periode pencacahan ternyata jadwal kerja tim tidak dapat dipenuhi,
tim harus mengatur ulang jadwal agar pelaksanaan pencacahan secara tim
dapat tetap berjalan sesuai standard operating procedure (SOP).
5. Memeriksa penomoran dan penggambaran pada titik bangunan.
6. Memeriksa rumah tangga pertanian dilakukan geotagging dengan aplikasi
wilkerstat untuk wilayah PAPI.
7. Petugas Lapangan Sensus melaporkan UTL atau UPB yang ditemukan di
wilayah kerja petugas ke Pemeriksa Lapangan Sensus.
Pertemuan ketiga yaitu pemeriksaan akhir, dilakukan setelah seluruh SLS yang menjadi
tanggung jawab tim selesai dilakukan pemutakhiran usaha pertanian perorangan dan
pencacahan unit usaha pertanian perorangan. Pada pertemuan ini dibahas hal-hal
sebagai berikut:

1. Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran antar isian pada ST2023-L1.UTP,


ST2023-L1.UTP.K, ST2023-L2.UTP, dan ST2023-PSLS
2. Pemeriksaan akhir konsistensi antara ST2023-L1.UTP, ST2023-L1.UTP.K,
ST2023-L2.UTP, ST2023-PSLS, dan Peta WS.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


24 ST2023
TATA CARA WAWANCARA
DAN PETUNJUK
BAB 5 PENGISIAN PAPI
5.1 Tata Cara Wawancara
5.1.1 Etika Berwawancara
Agar pencacahan ST2023 dapat berjalan dengan baik, maka dalam melakukan
kunjungan/wawancara dengan rumah tangga, Petugas Lapangan Sensus perlu
memperhatikan etika berwawancara sebagai berikut:

1. Tata krama dan sopan santun perlu disesuaikan dengan adat istiadat setempat
(kearifan lokal), antara lain:

a. Memerhatikan waktu yang tepat untuk berkunjung;


b. Berpakaian rapi dan sopan;
c. Meminta izin dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam;
d. Memperkenalkan diri dengan menunjukkan tanda pengenal Petugas Lapangan
Sensus dan menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan;
e. Memberikan pengertian yang jelas tentang perlunya kegiatan sensus pertanian;
f. Menjelaskan bahwa keterangan yang diberikan oleh responden dan anggota
keluarga akan dirahasiakan.

2. Komunikasi dua arah antara Petugas Lapangan Sensus dan Ketua/Pengurus SLS
/warga yang ditunjuk maupun Petugas Lapangan Sensus dan responden. Agar
informasi yang didapat mudah akurat, maka Petugas Lapangan Sensus perlu
memperhatikan hal-hal berikut:

a. Menggunakan bahasa yang sederhana dan dimengerti oleh responden. Jika


diperlukan pertanyaan dapat diterjemahkan dari Bahasa Indonesia menjadi
bahasa daerah/lokal dengan tidak mengubah arti setiap pertanyaan;
b. Petugas Lapangan Sensus bersikap simpatik (ramah dan sopan) sehingga
menciptakan suasana akrab;
c. Petugas Lapangan Sensus bersikap sabar ketika menghadapi sikap responden
yang tidak diharapkan (misalnya menolak memberikan keterangan) dan
bersikap persuasif (berhati-hati dan tidak menyinggung perasaan) untuk
mendapatkan keterangan khususnya pertanyaan yang sifatnya sensitif misalnya
kematian. Jika usaha persuasif mengalami kegagalan, Petugas Lapangan
Sensus melaporkan kepada Pemeriksa Lapangan Sensus (PML).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
25
3. Fokus pada maksud dan tujuan wawancara. Menyadari pentingnya akurasi data
wawancara maka Petugas Lapangan Sensus harus:

a. Memastikan setiap kolom dan baris pada dokumen ST2023-L1.UTP dan


ST2023-L2.UTP sudah terisi dengan benar;
b. Mengikuti alur pertanyaan pada kuesioner. Ketika pembicaraan responden
dirasakan mulai menyimpang dari alur maka kembalikan pembicaraan secara
bijaksana dan simpatik;
c. Probing (pertanyaan penelusuran) dan klarifikasi perlu dilakukan oleh Petugas
Lapangan Sensus untuk menggali jawaban responden. Probing dilakukan ketika
jawaban responden tidak jelas, tidak wajar, atau tidak sesuai pertanyaan;
d. Petugas Lapangan Sensus tidak mengarahkan jawaban responden. Biarkan
responden menjawab apa adanya dan spontan.

4. Apresiasi pada responden selama wawancara berlangsung.

a. Petugas Lapangan Sensus secara bijak menampung pendapat responden yang


tidak terkait langsung dengan pertanyaan;
b. Petugas Lapangan Sensus dilarang memberi tanggapan/komentar negatif
ataupun menunjukkan sikap merendahkan atas jawaban-jawaban responden;
c. Ketika wawancara selesai, Petugas Lapangan Sensus mengucapkan terima
kasih dan memberitahukan ke responden akan ada kunjungan lain ketika
diperlukan untuk klarifikasi data.

5.1.2 Tata Cara Bertanya


Kualitas data yang diperoleh dari kegiatan pencacahan dipengaruhi oleh cara
mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, Petugas Lapangan Sensus harus mengikuti
cara bertanya yang baku, yaitu dengan mengikuti redaksi pertanyaan. Untuk
meningkatkan kemampuan berwawancara, Petugas Lapangan Sensus sebaiknya
melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Sesering mungkin berlatih membaca pertanyaan sesuai redaksi pertanyaan dalam


kuesioner, agar terbiasa;
2. Latihan bertanya dimulai kepada teman;
3. Petugas Lapangan Sensus harus menyingkirkan rasa malu untuk bertanya sesuai
redaksi pertanyaan;
4. Berlatih bertanya secara berulang-ulang agar menemukan ritme dan intonasi suara
yang pas;
5. Jika sudah terlatih, maka dengan sendirinya Petugas Lapangan Sensus akan
menguasai setiap pertanyaan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


26 ST2023
5.2 Petunjuk Pengisian Moda PAPI
5.2.1 Penjelasan Moda PAPI
Salah satu moda yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan ST2023 Usaha Pertanian
Perorangan (UTP) adalah moda PAPI (Pencil and Paper Interviewing). PAPI merupakan
metode pencacahan dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner atau
daftar isian berupa kertas. Metode ini merupakan cara yang paling tradisional dan paling
sering digunakan bahkan hingga saat ini. Dalam pelaksanaannya, petugas yang
melakukan pencacahan dengan moda PAPI haruslah memiliki kemampuan dan
pemahaman yang tinggi agar bisa melakukan pengisian data dengan baik.

5.2.2 Petunjuk Pengisian dengan Moda PAPI


Tata cara pengisian kuesioner ST2023-L1.UTP dan ST2023-L2.UTP adalah sebagai
berikut:

1. Gunakan pensil 2B untuk menulis.


2. Tulisan angka dan huruf harus mengikuti contoh pada daftar.

Penulisan angka

Penulisan huruf

3. Tulisan angka dan huruf hendaknya dalam ukuran optimal, tidak melewati batas kotak
yang disediakan dan tidak terlalu kecil.Untuk penulisan huruf tanpa kotak, penulisan
harus menggunakan huruf kapital dan tidak terlalu rapat

4. Penulisan angka atau huruf harus jelas dan tidak terputus


Contoh yang Salah Contoh yang Benar

5. Penulisan untuk masing-masing huruf harus terpisah (tidak berdempetan antara satu
huruf dengan huruf lainnya).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
27
Contoh:

6. Apabila ada kesalahan dalam penulisan angka atau huruf, hapus angka atau huruf
yang salah tersebut sampai bersih, kemudian tuliskan angka atau huruf yang benar.

7. Hindari penulisan yang terlalu rapat. Contoh yang harus dihindari :

SALATIGA

Buku Pedoman Petugas Lapangan


28 ST2023
BAB 6 PEMUTAKHIRAN ST2023
6.1 Instrumen Pemutakhiran Rumah Tangga
6.1.1 Daftar Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

Merupakan daftar wilayah SLS yang menjadi wilayah tugas petugas lapangan sensus.
Daftar ini berisi informasi kode nama provinsi sampai desa/kelurahan, klasifikasi
desa/kelurahan, nomor SLS, nama SLS, metode pencacahan, dan jumlah perkiraan
muatan keluarga dan keluarga pertanian pada SLS. Setiap SLS akan dilengkapi peta
SLS sebagai pedoman pengenalan cakupan wilayah tugas petugas pemutakhiran.

6.1.2 Peta Wilayah Kerja Statistik

Peta wilayah kerja statistik (wilkerstat) merupakan salah satu instrumen yang digunakan
saat kegiatan lapangan. Daftar jenis peta yang digunakan sebagai berikut:

Tabel Jenis Peta yang Digunakan pada ST2023

Jenis Peta Informasi peta

Peta WS Batas Satuan Lingkungan Setempat (SLS).


Batas Satuan Lingkungan Setempat (SLS) dalam satu
Peta WA (SLS)
desa/kelurahan.

Peta WA digunakan untuk mengidentifikasi posisi SLS dalam lingkup wilayah


desa/kelurahan. Sedangkan peta WS digunakan sebagai peta kerja petugas di setiap

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
29
SLS, setiap bangunan rumah tangga yang dikunjungi saat pemutakhiran digambarkan di
Peta WS. Peta disiapkan oleh BPS Kabupaten/Kota sebelum kegiatan dilakukan.
Template layout untuk membuat peta tersebut disediakan di Geospasial System
(https://dataspasial.bps.go.id/gs). Setelah seluruh kegiatan selesai:

a. Peta hasil lapangan dikumpulkan dan disimpan di BPS Kabupaten/Kota.


b. Peta hasil lapangan di-scan oleh BPS Kabupaten/Kota.

Gambar Contoh Peta WS

Gambar Contoh Peta WA

Buku Pedoman Petugas Lapangan


30 ST2023
6.1.3 Daftar Pemutakhiran (ST2023-L1.UTP)

Daftar Pemutakhiran ini berisi nama-nama kepala keluarga pada SLS, yang akan
diidentifikasi keberadaan dan informasinya pada kegiatan ST2023. Pada halaman
pertama, diberikan informasi metode pemutakhiran yang digunakan untuk melakukan
pemutakhiran keluarga/rumah tangga di wilayah SLS yaitu metode door to door atau
snowball.

Blok I. Keterangan Tempat

Blok I berisi identitas wilayah yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan
(pedesaan dan perkotaan), Kode SLS/SubSLS, Nama Satuan Lingkungan Setempat.
Blok ini juga mencakup keterangan terkait perubahan SLS yang terjadi di lapangan.

Rincian 101 sd 107 sudah tercetak.

Rincian 108 Identifikasi apakah terdapat perubahan SLS di lapangan yang disebabkan
pemekaran, penggabungan, atau pun perubahan nama SLS dengan isian sebagai
berikut.

1 - Ya

2 - Tidak

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
31
Rincian 109 Tuliskan Kode SLS/Non SLS Lapangan. Jika rincian 108 berkode 1, isikan
kode SLS/Non SLS sesuai informasi dari Pemeriksa Lapangan Sensus. Jika rincian 108
berkode 2, isikan kode SLS/Non SLS sesuai isian rincian 106.

Rincian 110 Tuliskan Nama SLS/Non SLS Lapangan. Jika rincian 108 berkode 1, isikan
Nama SLS/Non SLS sesuai kondisi lapangan. Jika rincian 108 berkode 2, isikan nama
SLS/Non SLS sesuai isian rincian 107.

Blok II. Keterangan Petugas

Berisi identitas petugas lapangan dan waktu pelaksanaan pemutakhiran pada SLS
wilayah tugasnya.

Kode petugas diisi dengan Nomor Induk Mitra (NIM) yang terdiri dari 14 digit yang
terdapat pada aplikasi SOBAT BPS. NIM ini akan tertera pada kartu tanda pengenal
petugas. Untuk petugas organik BPS, kode petugas menggunakan NIP lama pegawai (9
digit).

Blok III. Rekapitulasi

Isian rincian ini diambil dari halaman terakhir Blok VA. dan Blok VB. sesuai dengan
variabelnya, yang terdiri dari; (301) Jumlah Keluarga hasil sebelum pemutakhiran, (302)
Jumlah keluarga hasil pemutakhiran, (303) Jumlah Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran,
(304) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian berdasarkan subsektor, (304) Jumlah
pengelola unit usaha pertanian (UTP), (305) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


32 ST2023
Blok IV. Catatan

Digunakan untuk mengisi segala informasi terkait pemutakhiran rumah tangga yang
dirasa perlu untuk dicantumkan.

Blok VA. Keterangan Keluarga/Rumah Tangga

Terdiri atas 19 kolom, setiap halaman terdapat baris untuk menuliskan keterangan rumah
tangga/keluarga.

Kolom (1) sampai kolom (4a) sudah terisi (preprinted) dari hasil SP2020 atau
pemutakhiran survei terakhir yang dapat dimutakhirkan kembali pada kondisi

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
33
pemutakhiran ST2023, sedangkan kolom (5) dan seterusnya diisi sesuai kondisi
lapangan saat pemutakhiran.

Blok VB. Keterangan Keluarga/Rumah Tangga (TAMBAHAN)

Blok VB. merupakan daftar kosong yang berfungsi untuk menampung informasi keluarga
yang ditemukan di lapangan sesuai cakupan SLS, namun belum tercantum di dalam
daftar pemutakhiran. Keluarga tersebut diberi status keluarga baru.

Struktur kolom dan variabel yang terdapat pada Blok VB. secara umum sama dengan
Blok VA. Perbedaannya adalah pada kolom (2), dimana pada Keluarga baru, identitas
kepala keluarga juga harus dilengkapi NIK dan nama.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


34 ST2023
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
35
6.1.4 Master Satuan Lingkungan Setempat

Buku Pedoman Petugas Lapangan


36 ST2023
Master SLS terdiri dari 4 kolom, yaitu:

- Kolom (1) nomor urut


- Kolom (2) kode SLS/Non SLS
- Kolom (3) kode sub SLS
- Kolom (4) Nama SLS/Non SLS
Untuk SLS baru, kode yang dibuat oleh Pemeriksa Lapangan Sensus sesuai ketentuan
dan nama SLS/Non SLS lapangan dituliskan pada baris kosong Master SLS.

6.1.5 Daftar Pemutakhiran pada SLS Baru (ST2023-L1.UTP.K)

A. Struktur dan Ketentuan Pengisian Form ST2023-L1.UTP.K


Daftar Pemutakhiran ini merupakan daftar nama-nama kepala keluarga dari SLS baru
hasil pemekaran. Daftar ini berisi daftar kosong yang nantinya diisikan dengan nama-
nama kepala keluarga pada SLS baru hasil pemekaran, yang akan diidentifikasi
informasinya pada kegiatan ST2023. Struktur Form ST2023-L1.UTP.K ini mirip dengan
ST2023-L1.UTP, hanya saja seluruh isiannya masih dalam keadaan kosong (tidak ada
prefilled).

Pada halaman pertama, diberikan informasi metode pemutakhiran yang digunakan untuk
melakukan pemutakhiran keluarga/rumah tangga di wilayah SLS yaitu metode door to
door atau snowball.

Blok I. Keterangan Tempat

Blok I berisi identitas wilayah yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan
(pedesaan dan perkotaan), Kode SLS/Non SLS Lapangan yang diperoleh dari
Pemeriksa Lapangan Sensus, Kode Sub SLS, dan Nama SLS/Non SLS Lapangan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
37
Blok II. Keterangan Petugas

Berisi identitas petugas lapangan dan waktu pelaksanaan pemutakhiran pada SLS
wilayah tugasnya.

Blok II. Rekapitulasi

Isian rincian ini diambil dari halaman terakhir Blok V.A dan Blok VB sesuai dengan
variabelnya, yang terdiri dari; (301) Jumlah Keluarga hasil sebelum pemutakhiran, (302)
Jumlah keluarga hasil pemutakhiran, (303) Jumlah Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran,
(304) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian berdasarkan subsektor, (304) Jumlah
pengelola unit usaha pertanian (UTP), (305) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


38 ST2023
Blok IV. Catatan

Digunakan untuk mengisi segala informasi terkait pemutakhiran rumah tangga yang
dirasa perlu untuk dicantumkan.

Blok VB. Keterangan Keluarga/Rumah Tangga (TAMBAHAN)

Blok V.B merupakan daftar kosong yang berfungsi untuk menampung informasi keluarga
yang ditemukan di lapangan sesuai cakupan SLS. Keluarga tersebut diberi status
keluarga baru.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
39
Struktur kolom dan variabel yang terdapat pada Blok V.B secara umum sama dengan
Blok V.A. Perbedaannya adalah pada kolom (2), dimana pada Keluarga baru, identitas
kepala keluarga juga harus dilengkapi NIK dan nama.

6.1.6 Daftar Perubahan SLS (ST2023-PSLS)

A. Struktur dan Ketentuan Pengisian Form ST2023-PSLS


Form ST2023-PSLS merupakan laporan untuk menampung perubahan SLS yang
ditemukan Petugas Lapangan Sensus saat di lapangan. Cakupan perubahan SLS pada
kegiatan ST2023, yaitu pemekaran SLS, penggabungan SLS/Non SLS, dan perubahan
nama/tingkat dalam desa atau setingkatnya. Form ini berisi informasi kondisi SLS pada
master dan kondisi SLS di lapangan yang akan diberikan kode baru oleh Pemeriksa
Lapangan Sensus. Form ST2023-PSLS dipegang oleh setiap Petugas Lapangan
Sensus. Form ST2023-PSLS terdiri dari 3 blok, yaitu:

Blok I : Identitas Wilayah

Blok II : Keterangan Petugas

Blok III : Keterangan Perubahan Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

Pada halaman pertama, diberikan informasi terkait judul kuesioner.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


40 ST2023
Gambar Judul kuesioner ST2023-PSLS

Blok I. Identitas Wilayah

Blok I berisi identitas wilayah yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan). Isikan identitas wilayah
ini pada rincian (1) s.d. (4).

Gambar Blok I. Identitas Wilayah ST2023-PSLS

Blok II. Keterangan Petugas

Isikan identitas petugas lapangan (Petugas Lapangan Sensus dan Pemeriksa Lapangan
Sensus), tanggal pelaksanaan, serta tanda tangan petugas lapangan.

Gambar Blok II. Keterangan petugas ST2023-PSLS

Blok III. Keterangan Perubahan Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

Pada bagian atas Blok III, isikan identitas desa, nama desa, dan informasi halaman.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
41
Gambar Identitas desa, nama desa, dan informasi halaman ST2023-PSLS

Blok III. berfungsi untuk menampung perubahan SLS yang terjadi di lapangan. Blok ini
terdiri dari 5 kolom dengan rincian sebagai berikut.

Kolom (1). No. Isikan nomor urut dari 1, 2, dan seterusnya oleh PPL.

Kolom (2). Kode SLS Kondisi Master SLS. Isikan kode SLS kondisi master (sebelum
perubahan) oleh Petugas Lapangan Sensus.

Kolom (3). Nama SLS Kondisi Master SLS. Isikan nama SLS kondisi master (sebelum
perubahan) oleh Petugas Lapangan Sensus.

Kolom (4). Nama SLS Kondisi Lapangan. Isikan nama SLS kondisi di lapangan (setelah
perubahan) oleh Petugas Lapangan Sensus.

Kolom (5). Kode SLS Kondisi Lapangan. Isikan kode SLS kondisi di lapangan (setelah
perubahan). Rincian ini diisi oleh Pemeriksa Lapangan Sensus.

Gambar Blok III. Keterangan Perubahan Satuan Lingkungan Setempat (SLS)

B. Contoh Pengisian ST2023-PSLS


Sebelum melakukan pencacahan, Petugas Lapangan Sensus mengidentifikasi
perubahan SLS yang terjadi di lapangan. Jika terjadi pemekaran, penggabungan, atau
pun perubahan nama/tingkatan SLS di lapangan, maka Petugas Lapangan Sensus
menuliskan informasi tersebut pada Form ST2023-PSLS. Berikut adalah contoh kasus
yang mungkin terjadi di lapangan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


42 ST2023
• Penggabungan
Pada Kelurahan Cipinang Besar Utara, terdapat dua (2) wilayah SLS yang sudah tidak
operasional, yaitu RT 005 RW 002 (0013) dan RT 008 RW 002 (0021). Kedua wilayah
tersebut kemudian disahkan menjadi SLS baru yang bernama RT 009 RW 002, sehingga
dilakukan penggabungan SLS. Karena penggabungan kedua wilayah SLS tersebut tidak
menggunakan salah satu nama SLS asalnya, maka kode SLS yang digunakan adalah
kode SLS baru yang dibentuk oleh Pemeriksa Lapangan Sensus. Secara batas wilayah,
kedua wilayah SLS dilakukan merging.

Gambar Contoh pengisian ST2023-PSLS kasus penggabungan SLS

• Pemekaran SLS/Non SLS


Pada Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur
terdapat SLS yang bernama RT 002 RW 001 (0002). Kemudian, terbentuk RT 012 RW
001 yang merupakan pecahan dari RT 002 RW 001 tersebut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
43
Gambar Contoh pengisian ST2023-PSLS kasus pemekaran SLS/Non SLS

• Berubah Tingkat/Nama SLS/Non SLS


Di Kelurahan Cipinang Besar Utara (3172060005) RW 002 terjadi perombakan nama
SLS. SLS yang semula bernama RT 006 RW 002 (0014) saat ditemukan di lapangan
telah berganti menjadi RT 005 RW 002. Perubahan ini hanya mencakup pergantian
nama SLS saja, sedangkan kode SLS tetap 0014 karena wilayahnya masih sama.

Gambar Contoh pengisian ST2023-PSLS kasus berubah tingkat/nama SLS/Non SLS

6.1.7 Penggunaan Daftar/Form berdasarkan Kasus Perubahan SLS

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
Wilayah Tetap, baik
V - -
batas maupun nama SLS
Wilayah Tetap,
nama/tingkatan SLS V - V
berubah

Buku Pedoman Petugas Lapangan


44 ST2023
Jenis Perubahan ST2023-
ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
V V
SLS baru, hasil V
(Wilayah SLS (Wilayah SLS
pemekaran SLS Kode SLS Baru
Induk) Baru)
SLS baru, berasal dari V V
V
gabungan beberapa (Semua SLS (Wilayah SLS
Kode SLS Baru
bagian SLS induk) Baru)
Gabung SLS V
Penggabungan ke salah (SLS gabungan
- V
satu SLS yang sudah dan SLS yang
ada di master SLS ikut bergabung)
Gabung SLS
V
Penggabungan menjadi V
(Seluruh SLS -
SLS yang belum ada di Kode SLS Baru
yang bergabung)
master SLS
Tabel 1. Penggunaan daftar/form berdasarkan kasus perubahan SLS

Berikut adalah contoh kasus yang mungkin terjadi di lapangan :

1. Wilayah SLS Tetap, Baik Batas Maupun Nama SLSnya (Tidak ada Perubahan)
Contoh kasus : RT 11 RW 001 ditemukan di lapangan dengan kondisi wilayah sesuai
dengan peta WS dan master SLS.

Perlakuan :

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
Wilayah Tetap, baik
V - -
batas maupun nama SLS

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
45
Penulisan di kuesioner :

2. Wilayah SLS Tetap, Terjadi Perubahan Nama/Tingkat SLS


Contoh kasus : RT 006 RW 002 (0014) saat ditemukan di lapangan telah berganti
menjadi RT 005 RW 002. Perubahan ini hanya mencakup pergantian nama SLS saja,
sedangkan wilayah SLS tetap.

Perlakuan :

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
Wilayah Tetap,
nama/tingkatan SLS V - V
berubah

Buku Pedoman Petugas Lapangan


46 ST2023
Penulisan di kuesioner :

ST2023-L1.UTP

ST2023-PSLS

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
47
3. SLS Baru: Hasil Pemekaran SLS

Contoh kasus :

Perlakuan :

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
V V
SLS baru, hasil V
(Wilayah SLS (Wilayah SLS
pemekaran SLS Kode SLS Baru
Induk) Baru)

Penulisan di kuesioner :

ST2023-L1.UTP untuk SLS Asal

Buku Pedoman Petugas Lapangan


48 ST2023
ST2023-L1.UTP.K untuk SLS Baru

ST2023-PSLS (hanya untuk SLS baru)

4. SLS Baru: Gabungan Bagian Beberapa SLS


Contoh kasus :

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
49
Perlakuan :

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
SLS baru, berasal dari V
V V
gabungan beberapa (Wilayah SLS
(Semua SLS induk) Kode SLS Baru
bagian SLS Baru)

Penulisan di kuesioner :

ST2023-L1.UTP untuk wilayah induk 1

ST2023-L1.UTP untuk wilayah induk 2

ST2023-L1.UTP.K untuk wilayah baru

Buku Pedoman Petugas Lapangan


50 ST2023
ST2023-PSLS (hanya untuk SLS baru)

5. Gabung SLS ke Salah Satu SLS yang Sudah Ada dalam Desa
Contoh kasus :

Perlakuan :

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
Gabung SLS V
Penggabungan ke salah (SLS gabungan
- V
satu SLS yang sudah dan SLS yang ikut
ada di master SLS bergabung)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
51
Penulisan di kuesioner :

ST2023-L1.UTP untuk SLS yang bergabung

ST2023-L1.UTP untuk SLS yang gabungan

ST2023-PSLS

Untuk mempermudah pelaksanaan lapangan, kasus gabung SLS diberlakukan seperti


SubSLS (Menambahkan kode Sub SLS di belakang kode SLS gabungan), sehingga jika
dilaksanakan oleh PPL yang berbeda, tidak mengganggu pelaksanaan tugas pada PPL
bersangkutan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


52 ST2023
Penomoran
Penomoran
SLS Master SLS Lapangan Keluarga Hasil
Bangunan
Verifikasi
[0021 00] [0021 01] Unik dalam 0021 Unik dalam 0021
RT.011/RW.002 RT.011/RW.002 01 01
[0022 00] [0021 02] Unik dalam 0021 Unik dalam 0021
RT.012/RW.002 RT.011/RW.002 02 02

6. Gabung SLS ke Salah Satu SLS yang Belum Ada dalam Desa
Contoh kasus :

Perlakuan :

Jenis Perubahan ST2023-


ST2023-L1.UTP ST2023 - PSLS
SLS L1.UTP.K
Gabung SLS
V
Penggabungan menjadi V
(Seluruh SLS -
SLS yang belum ada di Kode SLS Baru
yang bergabung)
master SLS

Penulisan di kuesioner :

ST2023-L1.UTP (untuk SLS yang bergabung)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
53
ST2023-L1.UTP (untuk SLS yang bergabung)

ST2023-PSLS

6.1.8 Aplikasi Wilkerstat

Aplikasi wilkerstat merupakan aplikasi android yang digunakan untuk


melakukan geotagging rumah tangga pertanian di wilayah PAPI. Proses geotagging
dilakukan saat kegiatan pemutakhiran.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


54 ST2023
Geotagging dengan aplikasi wilkerstat, dilakukan dengan alur sebagai berikut:

A. BPS Kab/Kota:
1. Membuat kode token di web wilkerstat, kemudian menginfokan kode token
tersebut ke Petugas Lapangan Sensus. Kode token digunakan hanya untuk
Petugas Lapangan Sensus yang belum pernah terdaftar di aplikasi wilkerstat.
2. Melakukan monitoring secara berkala progress geotagging di web wilkerstat.

B. Petugas Lapangan Sensus:


1. Melakukan registrasi jika belum terdaftar, dilanjutkan login ke aplikasi wilkerstat.
2. Membuat project sejumlah SLS wilayah tugasnya.
3. Menambahkan peta SLS pada setiap project.
4. Mengunjungi SLS untuk melakukan pemutakhiran, dan mengunjungi setiap
bangunan berpenghuni. Jika rumah tangga dalam bangunan tersebut adalah
rumah tangga pertanian, maka harus di geotagging.
5. Pastikan setiap geotagging memiliki nomor urut bangunan yang sama dengan
yang tertera di form pemutakhiran L1.
6. Setiap landmark hasil geotagging harus di upload secara berkala. Jika ada
kesalahan pengisian informasi atau posisi, hasil geotagging dapat diperbaiki.
7. Setiap landmark yang diupload akan membentuk ID Landmark, salin ID
Landmark tersebut ke kuesioner L2.
8. Lanjutkan proses geotagging untuk rumah tangga pertanian lainnya.

C. Pemeriksa Lapangan Sensus:


1. Melakukan pengecekan kelengkapan landmark hasil geotagging melalui aplikasi
wilkerstat di HP Petugas Lapangan Sensus.
2. Memastikan jumlah project sama dengan jumlah SLS wilayah tugas.
3. Memastikan penamaan project sama dengan kode SLS wilayah tugas.
4. Memastikan jumlah geotagging minimum sama dengan jumlah rumah tangga
pertanian yang tercantum di form pemutakhiran L1.
5. Memastikan ID Landmark Wilkerstat pada kuesioner L2 terisi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
55
Pemeriksa Lapangan
BPS Kab/Kota Petugas Lapangan Sensus
Sensus

Pra Lapangan Lapangan Pra Lapangan Lapangan

Geotagging
Membuat kode Melakukan Meng Upload hasil Melakukan
sesuai project
token registrasi atau unjungi setiap geotagging pengecekan
SLS nya
login di aplikasi SLS, lakukan kelengkapan
wilkerstat pemutakhiran geotagging di
Menginfokan HP Petugas
kode token ke
Petugas Salin ID
Membuat Meng Landmark ke L2
project unjungi setiap
sejumlah SLS bangunan
wilayah kerja berpenghuni ya

Ada ada
Memasukkan perbaikan?
peta SLS pada
setiap project tidak
ya

Melakukan
Apakah ruta
monitoring Edit hasil
tersebut ruta
melalui web geotagging
pertanian?
wilkerstat

Lanjut ke
tidak
bangunan lain

Gambar Alur geotagging dengan aplikasi wilkerstat

Lebih rinci tentang penggunaan aplikasi ini dijelaskan Buku Pedoman Petugas Lapangan
sub bab terkait “Geotagging dengan Aplikasi Wilkerstat untuk Wilayah PAPI”.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Aplikasi wilkerstat memungkinkan untuk melakukan geotagging tanpa sinyal


internet, karena informasi koordinat diperoleh dari sinyal GPS. Namun proses
pengiriman data tetap memerlukan sinyal internet,
2. Jika di lapangan, Petugas Lapangan Sensus mengalami kendala internet saat
geotagging, maka langkah mitigasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Petugas Lapangan Sensus melakukan pemutakhiran dan geotagging tanpa
harus langsung upload hasil geotagging.
b. Jika sudah berada di lokasi yang terdapat jaringan internet, maka proses
upload dapat dilanjutkan.
c. Setiap geotagging yang sudah di upload, akan muncul ID Landmark di
aplikasi. Selanjutnya, setiap ID Landmark dari bangunan yang di geotagging
ini harus disalin ke Blok 1 kuesioner L2.
d. Gunakan informasi nomor bangunan yang tertera pada Peta WS, L1, dan
aplikasi wilkerstat untuk mengenali ID Landmark yang sesuai sehingga tidak
keliru saat menyalin ke L2.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


56 ST2023
3. Pastikan Petugas Lapangan Sensus melakukan mekanisme penomoran
bangunan di L1 dan di Peta-WS sehingga progress pencacahan lapangan dapat
terlihat dan cakupan dapat terjaga. Selain itu, penomoran bangunan di Peta-WS
bisa digunakan sebagai backup untuk memperoleh lokasi bangunan dari setiap
ruta/jasa pertanian.

6.2 Tahapan umum pemutakhiran Pemutakhiran Rumah Tangga


Usaha Pertanian dalam SLS
Kegiatan pemutakhiran dalam SLS dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan. Terdapat dua prosedur yaitu metode door to door untuk SLS konsentrasi
pertanian dan snowball untuk SLS non konsentrasi pertanian. Metode pemutakhiran
dapat dilihat pada Daftar DSLS Kolom (8).

Perbedaan kedua prosedur pemutakhiran dapat dilihat pada tabel berikut:

Keterangan Door To Door Snowball

Sumber Prelist Seluruh keluarga yang ada Hanya keluarga pertanian


pada SLS
Cara pemutakhiran Mengunjungi satu per satu Mengunjungi narasumber
bangunan yang ada sesuai dan seluruh keluarga yang
batas SLS ada di prelist
Peta yang digunakan Peta WS (SLS) Peta WS (SLS)
Perlakuan terhadap titik Menggambar dan Menggambar dan
bangunan memberi nomor titik memberi nomor titik
bangunan pada peta WS bangunan pada peta WS
sesuai L1 sesuai L1
Daftar Pemutakhiran Tidak ada ST2023-L1-UTP Kolom
Kolom 20 (20) menanyakan
informasi terkait rumah
tangga pertanian lainnya
(snowballing dengan
responden sebagai
narasumber)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
57
Alur kedua metode pemutakhiran dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


58 ST2023
6.2.1 Pengenalan dan Penelusuran Wilayah Tugas SLS

Pengenalan dan penelusuran wilayah tugas dilakukan sebelum memulai pemutakhiran.


Tujuan melakukan penelusuran wilayah, yaitu mengenali dan memastikan batas-batas
SLS yang tergambar pada peta WS, sehingga petugas dapat mengenali secara geografis
batas dan cakupan wilayah tugasnya. Hal hal yang perlu diperhatikan pada saat
pengenalan dan penelusuran wilayah tugas SLS:
1. Petugas Lapangan Sensus harus mampu mengenali batas dan cakupan wilayah
yang terpilih sampel sehingga kejadian lewat cacah atau tumpang tindih
pencacahan dapat dihindari.
2. Penelusuran wilayah tugas dilakukan oleh Petugas Lapangan Sensus
didampingi Pemeriksa Lapangan Sensus.
3. Jika wilayah kerja merupakan bagian dari SLS bermuatan besar (SubSLS),
kama petugas harus mengenali batas Sub SLS sehingga pencacahan tidak
tumpang tindih.
4. Ketika batas SLS antara peta dengan kondisi lapangan berbeda, gambarkan
batas yang benar pada Peta WS, pastikan PCL terdampak menyepakati batas
wilayah kerjanya.

Setelah mengenali batas-batas wilayah kerja, petugas mengunjungi Ketua/Pengurus


SLS pada cakupan SLS wilayah tugas untuk melakukan konfirmasi dan ijin melakukan
pencacahan. Jika setelah konfirmasi dengan ketua SLS, ternyata SLS yang tercantum
pada Daftar Pemutakhiran berbeda dengan kondisi lapangan maka identifikasi
perubahan SLS dengan mengisi rincian ST2023-L1.UTP Blok I Rincian 108-110.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
59
6.2.2 Melakukan kunjungan ke bangunan berpenghuni

Metode Door To Door

Pada wilayah SLS Konsentrasi (Metode Door To Door), mengunjungi seluruh


keluarga yang tercantum pada prelist atau Peta WS hingga seluruh bangunan dalam
SLS selesai dikunjungi.

Tahapan kunjungan ke lokasi bangunan berpenghuni di SLS wilayah tugas adalah


sebagai berikut:

• Kunjungi bangunan yang terletak paling ujung barat daya dari wilayah SLS.
• Identifikasi pada prelist (ST2023-L1.UTP) rumah tangga yang ada di bangunan
tersebut.
• Berikan nomor bangunan pada Blok V Kolom 4 pada prelist (ST2023-L1.UTP).
• Gambarkan titik (noktah) dari posisi bangunan pada Peta WS. Pastikan nomor
yang tercantum pada Peta sama dengan nomor pada prelist (ST2023-L1.UTP).
• Lanjutkan ke bangunan disebelahnya secara berurutan, jangan sampai ada
yang terlewat.

A b

Gambar Penomoran bangunan bangunan pada Blok V Kolom 4 pada prelist (a) dan
pada Peta WS (b)

Metode Snowball

Pada wilayah SLS Non Konsentrasi (Metode Snowball), kunjungan dimulai dengan
mengunjungi narasumber untuk mengumpulkan informasi keberadaan rumah tangga

Buku Pedoman Petugas Lapangan


60 ST2023
tani yang ada di prelist maupun yang belum tercantum di prelist. Selanjutnya
mengunjungi rumah tangga calon responden berdasarkan informasi narasumber.

6.2.3 Identifikasi Keberadaan Keluarga

Daftar pemutakhiran berisi informasi nama kepala keluarga hasil verifikasi lapangan
SP2020 yang dilaksanakan pada bulan September 2020. Seiring dengan
perkembangan waktu, informasi ini bisa saja mengalami perubahan akibat adanya
kejadian pindah maupun meninggal. Oleh karenanya perlu dilakukan pemutakhiran
kembali sebelum dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Pemutakhiran dilakukan
menggunakan instrumen ST2023-L1.UTP Blok VA dan Blok VB. Pemutakhiran dimulai
dengan melakukan identifikasi keberadaan keluarga yang ada pada prelist.

Kolom (1). Nomor Urut Keluarga


Kolom ini berisi nomor urut keluarga hasil SP2020. Nomor urut keluarga pada baris yang
tercetak tidak dapat diubah karena bersesuaian dengan data SP2020. Jika ditemukan
terdapat keluarga baru yang belum tercetak namanya di daftar ST2023-L1.UTP, nomor
baru dituliskan pada baris kosong pada Blok V.B dengan melanjutkan dari nomor urut
keluarga terbesar pada masing-masing SLS tersebut.
Jika pada daftar yang tercetak terdapat nomor urut keluarga yang kosong, maka tidak
perlu diperbaiki.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
61
Kolom (2). Nama Kepala Keluarga / (KK) / Nama Anggota Keluarga Lainnya
Kolom (2) telah terisi nama KK yang akan diidentifikasi keberadaannya. Nama anggota
keluarga lainnya merupakan informasi tambahan untuk membantu petugas lapanagan
sensus dalam mengidentifikasi keberadaan suatu keluarga, dimana anggota keluarga ini
bisa merupakan pasangan dari kepala keluarga (suami/istri), anak, menantu, atau yang
lainnya disesuaikan dengan informasi yang tersedia pada susunan keluarga yang
bersangkutan pada data SP2020-P.
• Nama kepala keluarga pada baris yang tercetak tidak dapat diperbaiki/diubah.
Jika terdapat perbedaan dapat dituliskan pada blok catatan.
• Keluarga baru dapat ditambahkan dalam baris kosong pada Blok V.B. Penulisan
keluarga baru dilakukan dengan menuliskan NIK dan nama lengkap kepala
keluarga sesuai dokumen kependudukannya (KTP/Kartu Keluarga).

Kolom (3). Alamat


Berupa nama jalan/gang/blok, nomor rumah dan lain sebagainya yang membantu
petugas mengenali bangunan atau rumah tangga tersebut. Isian alamat yang sudah
tercetak dalam daftar ini dapat dilengkapi atau diperbaiki. Tuliskan perbaikan atau
tambahan informasinya di sebelah alamat yang sudah tercetak.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


62 ST2023
Kolom (4) Nomor bangunan tempat tinggal

Diisi mulai dari angka 1 untuk KK pertama yang ditemukan dan seterusnya.

Kolom (5): Keberadaan Keluarga

Identifikasi keberadaan keluarga terdiri dari:


a. Kode 1 Ditemukan, yaitu bila nama yang tercetak dalam daftar diketahui tinggal di
SLS tersebut. Kategori ini mencakup:
● Nama kepala keluarga dan alamat pada daftar dan kondisi lapangan sama,
● Terdapat perbedaan nama akibat kesalahan penulisan atau pencantuman nama
panggilan,
● Terdapat perbedaan nama karena adanya perubahan peran kepala keluarga,
misalnya akibat perceraian ataupun meninggal dunia, namun struktur anggota
keluarga yang lain tetap,
● Keluarga yang diidentifikasi pindah bangunan tempat tinggal masih dalam
cakupan wilayah sampel.
b. Kode 0 Tidak ditemukan, jika nama kepala keluarga yang ada dalam daftar tidak
tinggal di blok sensus tersebut. Kategori ini meliputi:
● Nama tidak dikenali berdasarkan informasi warga masyarakat setempat
● Pindah keluar cakupan atau bukan termasuk cakupan wilayah sampel
● Meninggal dan tidak memiliki anggota keluarga (keluarga tunggal)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
63
c. Kode 2 Keluarga baru, jika nama kepala keluarga yang ada di lapangan belum
tercetak di dalam daftar. Keluarga baru bisa disebabkan oleh keluarga tersebut baru
pindah ke BS tersebut atau keluarga tersebut sudah lama tinggal di SLS tersebut
namun baru mendaftarkan Kartu Keluarga baru. Penulisan keluarga baru dilakukan
di Blok V.B.

Tuliskan kode 0 jika tidak ditemukan dan kode 1 jika ditemukan. Untuk keluarga yang
tidak ditemukan (kode 0) maka stop pada rincian ini. Jika terdapat penambahan rumah
tangga baru, kolom (5) diisi dengan strip (1).

Konsep Keluarga

- Keluarga adalah seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Kartu
Keluarga (KK), tidak termasuk mereka yang terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal
bersama keluarga tersebut. Jika tidak memiliki KK, konsep keluarga mengacu pada
UU No.52 tahun 2009, yang menyatakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya;
- Anggota keluarga adalah orang-orang yang nama dan identitas biodatanya
tercantum dalam KK dan orang-orang yang telah tinggal/ menetap atau bermaksud
menetap bersama dengan keluarga tersebut selama setahun atau lebih (UU No. 23
Tahun 2006).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


64 ST2023
6.2.4 Konversi Keluarga ke Rumah Tangga

Daftar pemutakhiran (prelist) yang digunakan bersumber dari hasil SP2020 yang
menggunakan konsep keluarga berdasarkan pendekatan kartu keluarga, oleh karena
itu perlu dilakukan konversi dari pendekatan keluarga menjadi rumah tangga. Konversi
keluarga ke rumah tangga dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan rumah
tangga dalam keluarga. Keberadaan rumah tangga diidentifikasi dengan identifikasi
pengelolaan makan/minum dan kebutuhan suatu keluarga.

Konsep Rumah Tangga dan ART


Secara definisi rumah tangga diartikan sebagai 1 (satu) atau sekumpulan orang
(biasanya suatu keluarga) yang tinggal bersama dan dalam 1 (satu) pengelolaan
makan/minum dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Orang yang bertanggung jawab
dalam rumah tangga tersebut disebut sebagai kepala rumah tangga (KRT).

Rumah tangga merupakan seorang atau sekelompok orang yang mendiami


sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus dan biasanya tinggal bersama
serta makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan satu dapur adalah
pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola menjadi satu.

Termasuk rumah tangga biasa:


1. Seseorang yang menyewa kamar/sebagian bangunan sensus, tetapi makannya
diurus sendiri;
2. Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus, tetapi makannya dari satu
dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam SLS yang sama, maka
dianggap sebagai satu rumah tangga;
3. Pemondok dengan makan (indekos) yang jumlah pemondoknya kurang dari 10
orang dengan makan, pemondok dianggap sebagai anggota rumah tangga induk
semangnya. Jika yang mondok dengan makan 10 orang atau lebih, maka rumah
tangga yang menerima pondokan dengan makan merupakan rumah tangga biasa,
sedang yang mondok dengan makan dianggap sebagai rumah tangga khusus;
4. Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu
bangunan sensus atau bangunan fisik, walaupun pengelolaan makannya sendiri-
sendiri, maka setiap kamar dianggap satu satu rumah tangga biasa;
Pengurus asrama, pengurus panti asuhan, pengurus lembaga pemasyarakatan, dan
sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak istri, serta anggota rumah
tangga lainnya dianggap rumah tangga biasa.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
65
Kasus yang mungkin ditemui dalam identifikasi rumah tangga dalam keluarga adalah,
sebagai berikut:

a. Satu KK merupakan satu rumah tangga, jika makan/minum dan pemenuhan


kebutuhan seluruh anggota keluarga dalam 1 (satu) manajemen pengelolaan.
b. Satu KK terdapat beberapa (n) rumah tangga, jika makan/minum dan
pemenuhan kebutuhan anggota keluarga terbagi dalam beberapa pengelolaan.
c. Beberapa (m) KK tergabung dalam 1 (satu) rumah tangga
● Jika beberapa keluarga dalam makan/minum dan pemenuhan kebutuhan
seluruh anggota keluarga tergabung dalam 1 (satu) pengelolaan yang sama.
● Beberapa KK ini dapat tinggal dalam bangunan tempat tinggal yang sama
maupun berbeda, dalam cakupan wilayah blok sensusnya.
● Kasus ini dibatasi pada cakupan wilayah blok sensus yang sama. Jika
pengelolaan oleh keluarga lain yang berada di luar cakupan wilayah blok
sensus, maka keberadaan keluarga ini dianggap “ditemukan” dan statusnya
merupakan rumah tangga.
Keluarga baru atau rumah tangga yang belum terdaftar terdaftar pada ST2023-L1.UTP
ditambahkan mengikuti tata cara penambahan keluarga dan rumah tangga yang sudah
ditentukan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


66 ST2023
Kolom (6). Jumlah Pengelolaan Makan/Minum dan Kebutuhan Seluruh Anggota
Keluarga, digunakan untuk mengidentifikasi berapa rumah tangga dalam keluarga.
Isian kolom (6) dibagi dalam kategori, yaitu:
0 = Tidak ada pengelolaan atau pengelolaan dilakukan oleh keluarga lain
1 = Terdapat 1 pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga
2 = Terdapat 2 pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga
3 = Terdapat 3 pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga

n = Terdapat n pengelolaan makan/minum dan kebutuhan dalam keluarga
Petugas menanyakan apakah pengelolaan makan/minum/kebutuhan sehari-hari
menjadi tanggung jawab salah satu anggota keluarga. Jika tidak, berarti keluarga
tersebut kebutuhannya ditanggung oleh keluarga lain, sehingga tidak dikategorikan
sebagai suatu rumah tangga. Jika ya, tanyakan lebih lanjut berapa pengelolaan di dalam
keluarga. Tuliskan jumlah yang sesuai dengan hasil identifikasi rumah tangga dalam
keluarga.

Kolom (7) Nomor Urut Rumah Tangga


Tuliskan nomor urut rumah tangga pada kolom (7) untuk setiap keluarga yang
diidentifikasi sebagai rumah tangga, mulai dari 1, 2, dan seterusnya dalam satu blok
sensus.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
67
…..

Kolom (8) Identifikasi KK/KRT

Kolom ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris yang dimutakhirkan tersebut isian
Nama Kepala Keluarga (kolom (8)) merupakan kepala keluarga saja, kepala rumah
tangga saja atau kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga. Untuk rumah tangga
baru yang merupakan pecahan dari suatu keluarga, maka identifikasinya merupakan
kepala rumah tangga saja.
Kode isian kolom (8):
1 = Kepala Keluarga saja (KK)
2 = Kepala rumah Tangga saja (KRT)
3 = KK sekaligus KRT

Identifikasi kolom (8) berisi kode 1, merujuk pada isian Kepala Keluarga kolom (2)
Almahyudin merupakan kepala keluarga yang tertulis pada daftar pemutakhiran, dan
keluarganya ditemukan pada saat pemutakhiran. Informasi yang didapatkan oleh PPL
bahwa dalam keluarga tersebut terdapat 1 (satu) pengelolaan kebutuhan dan tanggung
jawabnya ada pada anaknya, yaitu Wawan. Maka dari itu kolom (8) diisi dengan kode 1,
artinya Almahyudin statusnya hanya sebagai Kepala Keluarga (KK) pada dokumen
kependudukannya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


68 ST2023
Identifikasi kolom (8) berisi kode 2, merujuk pada isian Nama KRT kolom (9)
Isian ini khusus pada kasus rumah tangga baru yang ditambahkan pada baris kosong.

Identifikasi kolom (8) berisi kode 3, merujuk pada isian nama KK kolom (2) dan Nama
KRT kolom (9).
Kasus kolom (8) berkode 3 berarti nama KK yang tertulis pada kolom (2) juga merupakan
KRT pada rumah tangga tersebut.

Kolom (9) Nama Kepala Rumah Tangga (KRT)


Rincian ini bersesuaian dengan informasi pada kolom (8). Jika kolom (8) berkode 1 atau
2, maka isikan nama KRT pada kolom (9). Sedangkan jika kolom (8) berkode 3, maka
nama KK sama dengan nama KRT, sehingga isian kolom (9) tidak perlu diisi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
69
Catatan:
Jika kolom (6) berisi kode 0 maka kolom (7) diisi dengan nomor urut rumah tangga pada
keluarga yang menjadi penanggung jawab pengelolaan kebutuhannya, kolom (8)
berkode 1, kolom (9) diisi nama kepala rumah tangga yang menjadi penanggungjawab,
dan kolom selanjutnya (10) – (19) dikosongkan.

6.2.5 Mengumpulkan Variabel Pertanian

Tahapan berikutnya mengumpulkan variabel pertanian. Informasi yang dikumpulkan


meliputi keberadaan anggota rumah tangga (ART) yang mengusahakan pertanian dan
jumlah ART pengelola usaha pertanian. ART pengelola usaha pertaninan merupakan
usaha pertanian perorangan (UTP).

Konsep Rumah Tangga Usaha Pertanian dan Usaha pertanian perorangan


Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) adalah rumah tangga yang
memelihara/menguasai/melakukan kegiatan pertanian dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar.
Usaha Pertanian Perorangan (UTP) adalah Unit usaha pertanian yang dikelola oleh
satu orang yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis untuk unit
pertanian tersebut. Orang tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab secara
langsung, atau mendelegasikan yang terkait dengan pengelolaan kerja sehari-hari
kepada seorang manajer (tidak berbadan hukum). Usaha pertanian mencakup usaha di
subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan.

Kolom (10) sd (16): Identifikasi anggota rumah tangga (ART) yang


memelihara/menguasai/melakukan kegiatan pertanian termasuk pembibitan dan
jasa pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar
pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, kehutanan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


70 ST2023
Kolom ini jika ya, isikan 1. Jika tidak, iskan “-“ untuk setiap kolom mulai Kolom (10)
sampai dengan Kolom (16).

Referensi waktu yang digunakan sebagai berikut:

1. Tanaman padi dan/atau palawija selama setahun yang lalu (1 Mei 2022 – 30 April
2023) termasuk yang seluruhnya dikonsumsi sendiri.
Usaha tanaman pangan adalah kegiatan pertanian yang menghasilkan produk
tanaman pangan (padi dan palawija) dan bukan sebagai buruh tani atau pekerja
keluarga selama setahun yang lalu. Usaha pembibitan tanaman pangan dicakup
dalam kegiatan ini.
Tanaman padi meliputi padi sawah dan padi ladang.
Tanaman palawija meliputi:

● Biji-bijian seperti jagung, sorghum/ cantel, dan gandum.


● Kacang-kacangan seperti kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
● Umbi-umbian seperti ubi kayu/ ketela pohon, ubi jalar/ketela rambat, talas,
garut, dan ganyong.

2. Tanaman hortikultura pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2023 (untuk
sayuran tahunan seperti melinjo, petai, jengkol, dll dan buah-buahan tahunan
seperti pisang, mangga, jeruk, dll) dan selama setahun yang lalu, dari 1 Mei 2022 –
30 April 2022 (untuk sayuran semusim seperti bawang merah, cabai, dll dan buah-
buahan semusim seperti stroberi, melon, semangka, dll).
Usaha tanaman hortikultura adalah kegiatan hortikultura yang menghasilkan
produk tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha.
Usaha pembibitan tanaman hortikultura dicakup dalam kegiatan ini. Usaha
perdagangan hortikultura tidak dikategorikan sebagai usaha tanaman hortikultura.

3. Tanaman perkebunan pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2023 (untuk
tanaman tahunan seperti kakao, karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, dll.) dan selama

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
71
setahun yang lalu, dari 1 Mei 2021 – 30 April 2022 (untuk tanaman semusim seperti
tebu, tembakau, kapas, dll.)
Usaha tanaman perkebunan adalah kegiatan perkebunan yang menghasilkan
produk tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya
dijual/ditukar atas risiko usaha. Usaha pembibitan tanaman perkebunan dicakup
dalam kegiatan ini.

4. Ternak pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2023 (sapi, kerbau, kambing,
babi, ayam kampung, ayam ras petelur, itik, serangga, rusa, lebah, dll) dan selama
setahun yang lalu, dari 1 Mei 2021 – 30 April 2022 (unggas pedaging).
Usaha peternakan adalah kegiatan pemeliharaan ternak (meliputi penggemukan/
pembibitan/pengembangbiakan/pemacekan) yang menghasilkan produk
peternakan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko
usaha.
Pengembangbiakan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan
memperbanyak anak.
Penggemukan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan meningkatkan
bobot/berat badan ternak dengan cara membeli bakalan/anak ternak dan kemudian
menjualnya bila sudah cukup umur.
Pembibitan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan memperoleh
anakan, bakalan (ternak muda) dan pullet (ayam ras petelur yang siap produksi).

Pemacekan adalah pemeliharaan ternak dengan tujuan digunakan sebagai


pejantan.
Ternak yang dicakup meliputi:
• ternak besar (kuda, kerbau, sapi perah, dan sapi potong),
• ternak kecil (babi, domba, dan kambing),
• unggas (ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan itik
manila), dan
• ternak/unggas lainnya (angsa, ayam lokal lainnya, burung merpati, burung
puyuh, kalkun, dan kelinci)
Perdagangan ternak adalah kegiatan memperjualbelikan ternak yang bukan
hasil pemeliharaan sendiri dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan
jangka waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan. Jika ternak yang
diperdagangkan belum terjual selama 2 (dua) bulan atau lebih, maka ternak
tersebut dicatat sebagai ternak yang diusahakan dan kegiatannya dianggap
sebagai pengusahaan/pemeliharaan ternak.

5. Kehutanan pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2022 untuk tanaman
kehutanan (akasia, jabon, sengon, mahoni, bambu, dll) dan selama setahun yang

Buku Pedoman Petugas Lapangan


72 ST2023
lalu, dari tanggal 1 Mei 2021 – 30 April 2022 untuk kehutanan lainnya (penangkaran
tumbuhan/satwa liar, pemungutan hasil hutan, dan/atau penangkapan satwa liar).
Usaha tanaman kehutanan adalah kegiatan kehutanan yang menghasilkan produk
tanaman kehutanan (kayu, daun, getah, dan lain-lain) termasuk usaha pembibitan
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas resiko usaha.
Tanaman Kehutanan adalah tanaman tahunan yang berumur panjang, berbatang
keras, dan biasanya bagian yang diambil atau dipanen adalah kayunya (kecuali
rotan, bambu, dan kayu putih). Jenis tanaman kehutanan yang dicakup meliputi
sengon, mahoni, akasia, suren, sungkai, dan lain-lain.
Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan
pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian
jenisnya. Penangkaran dilakukan untuk tujuan menjaga kemurnian suatu galur/ras
serta menjaga kelestarian populasi hewan dan tumbuhan yang terancam punah di
alam liar.
Penangkaran satwa/tumbuhan liar adalah kegiatan kehutanan yang
menghasilkan produk/melakukan pemeliharaan satwa/tumbuhan liar.
Kelompok ini mencakup usaha penangkaran, pembesaran, penelitian untuk
pelestarian satwa/tumbuhan liar, baik yang hidup di darat maupun yang di laut.
Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, di air, atau di udara yang
masih mempunyai sifat-sifat liar dan yang hidup bebas.
Satwa liar meliputi: ayam hutan, biawak, musang, harimau, ular, dan lain-lain.
Tumbuhan liar adalah semua tumbuhan yang hidup di darat, di air yang masih
mempunyai sifat-sifat alami, seperti: anggrek hutan, gaharu, dan lain-lain.
Pemungutan hasil hutan dan lainnya adalah kegiatan mengambil benda-benda
hayati hutan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atas
risiko usaha. Jenis hasil hutan yang biasa dipungut, seperti: kayu bakar, kayu
pertukangan, bambu, rotan, damar, jelutung, jamur, lumut, madu, sarang burung,
telur, dan kotoran burung.
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (Undang-
Undang No. 41 Tahun 1999).
Usaha penangkapan satwa liar adalah kegiatan penangkapan satwa liar dan atau
mengambil bagian-bagiannya, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk
dijual/ditukar atas risiko usaha, misalnya, penangkapan ular, penangkapan buaya,
penangkapan ayam hutan.

6. Usaha budidaya ikan yang dicakup meliputi kegiatan budidaya ikan selama setahun
yang lalu (1 Mei 2022 – 30 April 2023) baik dilaut, tambak, air payau, kolam air
tawar, sawah, dan perairan darat, termasuk budidaya ikan hias (koi, mas koki,
cupang, dll).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
73
Usaha Budidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan atau
membiakkan (pembenihan) ikan dengan menggunakan lahan, perairan dan fasilitas
buatan serta memanen hasilnya dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk
dijual/ ditukar atas risiko usaha.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1985 tentang
Perikanan, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “Ikan” adalah:
a. Pisces (ikan bersirip).
b. Crustacea (udang, rajungan, kepiting dan sejenisnya).
c. Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sejenisnya).
d. Coelenterata (ubur-ubur dan sejenisnya).
e. Echinodermata (teripang, bulu babi dan sejenisnya).
f. Amphibia (kodok dan sejenisnya).
g. Reptilia (buaya, kura-kura, penyu dan sejenisnya).
h. Mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sejenisnya).
i. Algae (rumput laut dan tumbuhan lain yang hidup di dalam air).
j. Biota air lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas.
Kegiatan pemeliharaan/budidaya ikan dapat dilakukan di laut, tambak air
payau, kolam air tawar, sawah, dan perairan darat (danau/waduk, sungai, rawa,
dsb.), juga termasuk budidaya khusus ikan hias.

Contoh Kegiatan Usaha Budidaya Ikan

Dalam mengelola tambak udang miliknya seluas 3,5 ha, Richard sehari-hari dibantu
oleh tetangganya, yaitu Boni dan Patrick yang dibayar dengan menerima upah
bulanan yang sudah dilakukan sejak tahun 2022.

Dari contoh tersebut maka Richard bertindak sebagai pengelola, sedangkan Boni
dan Patrick adalah sebagai buruh.

Pengisian Daftar ST2023-L1.UTP Blok Va untuk masing-masing rumah tangga jika


terkena kegiatan pemutakhiran usaha pertanian ST2023, adalah sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


74 ST2023
Usaha penangkapan ikan yang dicakup meliputi kegiatan penangkapan ikan
selama setahun yang lalu (1 Mei 2022 – 30 April 2023) baik di laut maupun perairan
darat, termasuk penangkapan benih dan ikan hias.
Penangkapan ikan adalah kegiatan menangkap/mengumpulkan ikan/binatang air
lainnya/tanaman air yang hidup di laut/perairan umum secara bebas dan bukan
milik perseorangan.
Usaha Penangkapan Ikan di Laut adalah suatu kegiatan penangkapan ikan yang
dilakukan di laut dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual untuk
memperoleh pendapatan/keuntungan dengan menanggung risiko usaha (sebagai
pengusaha/bukan sebagai buruh).
Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Darat adalah suatu kegiatan penangkapan
ikan dilakukan di perairan darat (sungai, danau, waduk, rawa, dan lain-lain) dengan
tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual untuk memperoleh pendapatan/
keuntungan dengan menanggung risiko usaha (sebagai pengusaha/bukan
sebagai buruh).

Contoh kegiatan usaha penangkapan ikan:


a. Rumah Tangga Ali dan Badu bersama-sama melakukan penangkapan ikan di laut
dengan menggunakan kapal motor milik Eman. Mereka tinggal dalam 1 SLS yang
sama. Rumah tangga Eman menanggung semua biaya operasional selama melaut
dan Eman tidak ikut melaut. Dari seluruh nilai hasil tangkapan setelah dikurangi
biaya operasional, nilai hasil tangkapan tersebut dibagi dua, yaitu 40 persen untuk
Ali dan Badu sedangkan sisanya (60 persen) untuk Eman. Usaha tersebut sudah
dilakukan sejak tahun 2022.
Dalam kasus ini yang dikatakan memiliki status kegiatan usaha penangkapan ikan
sebagai pengelola adalah rumah tangga Eman, sedangkan rumah tangga Ali dan
Badu hanyalah sebagai buruh penangkapan ikan (nelayan buruh).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
75
Pengisian Daftar ST2023-L1.UTP Blok Va untuk masing-masing rumah tangga jika
terkena kegiatan pemutakhiran usaha pertanian perorangan ST2023, adalah
sebagai berikut:

b. Rumah tangga Farhan dan Gerald yang tinggal dalam satu SLS bersama-sama
pergi melaut untuk menangkap ikan. Farhan sebagai pemilik perahu mendapat
bagian 40 persen sedangkan Gerald yang menanggung biaya operasional
mendapat bagian 60 persen dari hasil tangkapan dan bertindak sebagai
penanggung jawab. Usaha tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2022.
Dalam kasus ini, usaha yang dikelola oleh rumah tangga Farhan dan Gerald
merupakan usaha bersama, (karena masing-masing mempunyai andil (sharing)
dalam pembiayaan/permodalan pada kegiatan tersebut). Dengan demikian, untuk
menentukan rumah tangga mana yang memiliki status kegiatan sebagai usaha
(pengelola) harus dipilih salah satu, yaitu penanggung jawab dari kegiatan tersebut
yaitu Gerald, sedangkan Farhan “dianggap” sebagai buruh.
Pengisian Daftar ST2023–L1.UTP Blok Va untuk masing-masing rumah tangga jika
terkena kegiatan pemutakhiran usaha pertanian perorangan ST2023 sebagai
berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


76 ST2023
Jika dalam satu kegiatan usaha penangkapan ikan dilakukan secara bersama-sama
oleh dua rumah tangga atau lebih, dan masing-masing rumah tangga ikut andil
(sharing) dalam permodalan/pembiayaan (usaha bersama), maka rumah tangga
yang dicatat memiliki status kegiatan sebagai “usaha” (pengelola) adalah dipilih
salah satu rumah tangga saja yaitu rumah tangga sebagai penanggung jawab
dari kegiatan usaha penangkapan ikan tersebut, sedangkan rumah tangga yang
lainnya “dianggap” sebagai buruh

c. Rumah tangga Wahid memiliki usaha penyewaan kapal motor. Rumah tangga
Wildan, Devan, dan Fatih bersama-sama pergi ke Bagan Tancap (Bangunan
tempat menangkap ikan di tengah laut) milik masing-masing dari rumah tangga
tersebut dengan menyewa kapal motor milik Wahid. Kapal tersebut digunakan
untuk mengangkut hasil tangkapan. Dalam kasus ini setiap rumah tangga Wildan,
Devan, dan Fatih dikategorikan sebagai rumah tangga yang melakukan kegiatan
penangkapan ikan dengan status berusaha (pengelola), sedangkan rumah tangga
Wahid tidak termasuk dalam status berusaha maupun buruh di bidang
penangkapan ikan. Pengisian Daftar ST2023–L1.UTP Blok Va untuk masing-
masing rumah tangga jika terkena kegiatan pemutakhiran usaha pertanian
perorangan ST2023, adalah sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
77
7. Jasa pertanian selama setahun yang lalu (1 Mei 2022 – 30 April 2023)
Usaha jasa pertanian adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau
kontrak/secara borongan, seperti: melayani usaha di bidang pertanian.
Penjelasan:
a. Jasa pertanian tanaman pangan/hortikultura/perkebunan, meliputi: jasa
pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian jasad
pengganggu, pemanenan, dan pasca panen.
b. Jasa peternakan, meliputi: jasa pelayanan kesehatan ternak, pemacekan
ternak, penetasan telur dan pelayanan peternakan lainnya.
c. Jasa perikanan, meliputi: jasa pengolahan lahan, pengendalian jasad
pengganggu, sortasi, gradasi, penyewaan sarana penangkapan ikan
dengan operatornya, dan uji mutu.
d. Jasa kehutanan, meliputi: jasa penebangan, penanaman pohon,
pemangkasan ranting, dan lain-lain.

8. Usaha pembibitan selama setahun yang lalu (1 Mei 2022 - 30 April 2023)
Usaha pembibitan mencakup produksi semua bibit tanaman secara vegetatif
termasuk batang stek, potongan dan pembibitan untuk kelangsungan
pengembangbiakan tanaman atau membuat batang okulasi tanaman pada
keturunannya terpilih yang diokulasi yang pada akhirnya ditanam untuk
menghasilkan tanaman. Termasuk kegiatan penanaman tumbuhan untuk ditanam
kembali, penanaman tumbuhan hidup untuk umbi-umbian, akar-akaran;
pemotongan, stek dan cangkokan; spawn jamur dan kebun bibit tanaman, kecuali
kebun bibit tanaman hutan (sumber: KBLI 2020 kode 01302).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


78 ST2023
Kolom (17) sd Kolom (19) diisi jika salah satu Kolom (10) sd (16) berkode 1

Kolom (17): Identifikasi subsektor utama. Isikan kode 1-7 berdasarkan kode subsektor
sebagai berikut:

1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
7. Jasa Pertanian

Kolom (18): Jumlah ART yang memelihara/menguasai/melakukan kegiatan


pertanian. Isikan jumlah anggota rumah tangga yang mengusahakan pertanian pada
rumah tangga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
79
Kolom (19): Isikan nomor urut rumah tangga usaha pertanian.

Ketentuan penulisan rumah tangga pertanian adalah sebagai berikut:

1. Nomor urut rumah tangga pertanian dalam satu SLS harus berurutan dan tidak
duplikat.
2. Nomor urut rumah tangga pertanian hanya terisi pada rumah tangga yang
merupakan pengelola makan/minum dan kebutuhan sehari-hari.

6.2.6 Mengumpulkan Informasi Rumah Tangga Pertanian Lainnya pada wilayah


SLS Non Konsentrasi (Snowballing)

Kolom (20) Apakah ada rumah tangga tani lain yang anda ketahui di SLS ini?

Tuliskan kode 1, jika rumah tangga pertanian yang disebutkan oleh responden tersebut
belum terdaftar pada prelist.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


80 ST2023
Kolom ini merupakan pertanyaan tambahan untuk memastikan petugas di wilayah non
konsentrasi, sudah melakukan snowballing untuk mencari informasi terkait rumah tangga
pertanian lainnya.

Tuliskan kode 1, jika rumah tangga pertanian yang disebutkan oleh responden tersebut
belum terdaftar pada prelist.

Tambahkan rumah tangga baru pada baris kosong di Blok VA.

Tambahkan keluarga baru pada baris kosong di Blok VB.

6.2.7 Tata cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada Blok V.A Daftar
Pemutakhiran

Rumah tangga baru ditambahkan dalam baris kosong Blok V.A. Rumah tangga baru
ditambahkan ketika memperoleh informasi 1 (satu) keluarga terdapat lebih dari 1 (satu)
pengelolaan kebutuhan dan makan/minum sehari-hari (1 keluarga terbagi menjadi lebih
dari 1 rumah tangga).
Misalnya dalam suatu keluarga terdapat n pengelolaan (rumah tangga) maka akan
ditambahkan sebanyak (n-1) rumah tangga dalam baris kosong yang disediakan.
Berikut cara penulisan rumah tangga baru secara umum adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal.
b. Isikan nomor urut keluarga, nama Kepala Keluarga, alamat dari keluarga asal.
c. Jika rumah tangga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan rumah
tangga yang sudah ada di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan
yang sama.
d. Gambar titik posisi bangunan dan berikan nomor bangunan yang sesuai dengan L1
pada Peta WS.
e. Isikan (-) pada kolom (6) keberadaan keluarga.
f. Isikan 1 (satu) pada kolom (7).
g. Nomor urut rumah tangga melanjutkan nomor urut terbesar dalam daftar
pemutakhiran.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
81
Gambar Pengisian Rumah Tangga Baru pada Blok V.A

6.2.8 Tata cara Menambahkan Keluarga Baru pada Blok V.B Daftar Pemutakhiran

Jika pada pelaksanaan pemutakhiran terdapat keluarga baru yang belum tercantum
dalam daftar pemutakhiran (ketika SP2020 belum ada atau masih bergabung dengan
salah satu KK di dalam BS tersebut) maka dapat dimasukkan dalam Blok V.B. Tata cara
menambahkan keluarga baru adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan identitas blok sensus, nama desa, dan halaman pada Blok V.B yang
digunakan.
2. Tuliskan informasi SLS dimana keluarga tinggal pada kolom (1).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


82 ST2023
3. Tuliskan nomor urut keluarga pada kolom (2). Nomor urut keluarga diisi dengan
melanjutkan nomor urut keluarga terbesar pada SLS dalam BS tersebut.
4. Tuliskan nomor NIK dan nama lengkap Kepala Keluarga pada kolom (3) sesuai
dengan yang tertulis pada dokumen kependudukan (Kartu Keluarga atau KTP).
5. Tuliskan alamat sesuai tempat yang ditinggali keluarga pada kolom (4).
6. Tuliskan nomor urut bangunan pada kolom (5). Jika keluarga baru tinggal dalam
1 (satu) bangunan yang sama dengan keluarga yang sudah ada di daftar
pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan yang sama dengan keluarga
yang ada di daftar.
7. Gambar titik posisi bangunan dan berikan nomor bangunan yang sesuai dengan
L1 pada Peta WS.
8. Lakukan tahapan selanjutnya sama seperti pada keluarga yang tercetak dalam
daftar pemutakhiran, yaitu dimulai dengan melakukan identifikasi pengelolaan
kebutuhan dari keluarga, nomor urut rumah tangga, nama KRT, dan seterusnya
sampai dengan kolom (19).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
83
Gambar Contoh Penambahan Keluarga Baru pada Blok VB

6.2.9 Contoh Kasus Pemutakhiran

a. Satu keluarga terdiri dari satu rumah tangga

Jika suatu keluarga yang ada dalam daftar pemutakhiran ditemukan, setelah
diidentifikasi dalam keluarga tersebut seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam
bangunan tempat tinggalnya berada dalam 1 (satu) pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan sehari hari. Dalam kasus ini dapat disimpulkan 1 (keluarga) terdiri dari 1 (satu)
rumah tangga. Tuliskan 1 (satu) pada kolom (6) pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan keluarga, kemudian beri nomor urut rumah tangga pada kolom (7) dan isikan
kode 3 pada kolom (8).
Contoh 1: Keluarga ABD MUIS NASUTION terdiri dari Abd Muis Nasution, istrinya dan
anak-anaknya. Kepengurusan makan/minumnya dikelola oleh Abd Muis Nasution. Maka
keluarga Abd Muis Nasution terhitung 1 rumah tangga.
Contoh 2. BARIAH tinggal bersama ayahnya yang sudah renta, anaknya yang bernama
AZIZ, menantu, dan cucunya. Kebutuhan sehari-hari keluarga Bariah dikelola oleh Aziz.
Bariah merupakan kepala keluarga di keluarga tersebut sesuai dengan informasi yang
ada di Kartu Keluarga. Karena kebutuhan sehari termasuk makan dan minum dikelola
oleh Aziz maka Aziz selaku Kepala Rumah Tangga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


84 ST2023
Pengisian Daftar ST2023-L1.UTP sebagai berikut:

Gambar Pengisian Satu Keluarga Yang terdiri dari Satu Rumah Tangga

b. Satu Keluarga Terdapat Beberapa Rumah Tangga

Jika dalam suatu keluarga ditemukan saat kegiatan pemutakhiran, digali informasi
perihal pengelolaan makan/minum dan kebutuhan sehari-hari terdiri dari lebih dari 1
(satu) pengelolaan, maka dalam kasus ini dalam keluarga tersebut terbagi dalam lebih
dari 1 (satu) rumah tangga. Hal ini dapat terjadi ketika suatu keluarga (dalam 1 Kartu
Keluarga) ada anggota keluarga yang telah menikah/berkeluarga dan kepengurusan
makan/minum terpisah dengan orang tuanya.
Contoh ilustrasi keluarga MUZAINI tinggal bersama anak-anak, menantu dan cucunya.
Diketahui salah satu anak Muzaini, bernama PUTRA dan anak istrinya terpisah
kepengurusan makan/minumnya dengan orang tuanya. Maka untuk mendekati konsep
rumah tangga, Putra harus ditambahkan dalam daftar pemutakhiran sebagai rumah
tangga baru, yang merupakan pecahan rumah tangga MUZAINI. Pengisian Daftar
ST2023-L1.UTP sebagai berikut:
1. Pengisian pada baris keluarga MUZAINI
- Kolom (6) = 1, keluarga Muzaini “ditemukan”.
- Kolom (7) = 3, terdapat 2 rumah tangga (pengelolaan) di keluarga Muzaini yaitu
rumah tangga Muzaini dan rumah tangga Putra.
- Tulis no urut unik rumah tangga di kolom (8).
- Kolom (9) = 3, Muzaini merupakan kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
85
2. Pengisian untuk baris rumah tangga Putra
- Isian nomor urut keluarga dan nomor urut bangunan tempat tinggal diisi sama
dengan KK Muzaini, karena tinggal pada bangunan yang sama.
- Kolom (7) = 1
- Tulis no urut rumah tangga di kolom (8).
- Kolom (9) = 2, Putra teridentifikasi hanya sebagai kepala rumah tangga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


86 ST2023
c. Beberapa Keluarga Tergabung Dalam Satu Rumah Tangga

1. Dua keluarga (KK) sama-sama terdaftar/ada dalam daftar pemutakhiran, baik


tinggal pada bangunan yang sama atau tidak.

Tinggal bersama dalam bangunan tempat tinggal yang sama ditandai dengan nomor
urut bangunan yang sama, namun nomor urut keluarganya berbeda. Salah satu kepala
keluarga teridentifikasi sebagai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
kebutuhan dari 2 (dua) keluarga. Dalam kasus ini dapat disimpulkan 2 (dua) keluarga
tergabung dalam 1 (satu) rumah tangga. Keluarga satu sebagai penanggung jawab
sehingga KK-nya sebagai KRT, sedangkan keluarga yang ditanggung seluruhnya
menjadi ART rumah tangga tersebut. KK yang bertanggung jawab terhadap rumah
tangga kolom (6) diisi dengan kode 1, KK yang ditanggung pada kolom (6) diisi kode
0. Kolom (7) Nomor urut rumah tangga kedua KK tersebut diisi sama. Nomor urut
bangunan dan nomor urut keluarga sesuai dengan yang tercantum dalam daftar
pemutakhiran.

Contoh: Keluarga JOKO UNTORO menanggung kehidupan sehari hari adiknya,


RAHAJA PANCA PUTRA. Rahaja tinggal di bangunan yang berbeda. Pengisian Daftar
ST2023-L1.UTP adalah sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
87
- Pengisian Kolom (6) pada baris Keluarga Joko Untoro diisi “1”, sedangkan pada
baris keluarga Rahaja diisi “0”.
- Nomor urut rumah tangga kedua KK tersebut (Kolom 7) diisi sama.
- Nomor urut bangunan dan nomor urut keluarga sesuai dengan yang tercantum
dalam daftar pemutakhiran.

Keluarga SULAWAT SAMOAL tinggal satu bangunan yang sama dengan keluarga
DIAN TINI ILYAS. Kebutuhan sehari hari keluarga Dian di kelola oleh Sulawat.
Pengisian Daftar ST2023-L1.UTP adalah sebagai berikut:
- Pengisian Kolom (6) pada baris Keluarga Sulawat diisi “1”, sedangkan pada baris
keluarga Dian diisi “0”.
- Nomor urut rumah tangga kedua KK tersebut (Kolom 7) diisi sama.
- Nomor urut bangunan dan nomor urut keluarga sesai dengan yang tercantum
dalam daftar pemutakhiran.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


88 ST2023
2. KK yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga belum ada di daftar
pemutakhiran

Keluarga yang tercantum dalam daftar pemutakhiran kebutuhannya ditanggung keluarga


lain yang namanya belum tercantum pada daftar. Untuk keluarga yang menanggung
kebutuhan rumah tangga dituliskan pada baris kosong blok V.B sebagai keluarga baru.
Sedangkan keluarga yang ditanggung diberi kode 0 pada kolom (6) pengelolaan
makan/minum dan kebutuhan anggota keluarga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
89
Gambar Contoh Penambahan KK Baru yang Belum Terdaftar pada Preprinted

3. KK yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga tinggal di luar blok sensus
Keluarga DANI KUSUMAH terdiri dari saudaranya bernama SRI SUNARNI. Kebutuhan
hidup sehari-hari DANI KUSUMAH ditanggung sepenuhnya oleh orang tuanya yang
bernama EDI. Edi tinggal di kecamatan lain (di luar cakupan SLS). Dapat disimpulkan
bahwa keluarga DANI KUSUMAH ditemukan sebagai KK dengan nama KRT yaitu Edi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


90 ST2023
1 0 19 1 WAHYU KK BARU

1 1 20 1 EDI

6.2.10 Geotagging dengan Aplikasi Wilkerstat untuk Wilayah PAPI

a. Aturan Geotagging

Aturan geotagging yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Geotagging menggunakan aplikasi wilkerstat hanya di wilayah PAPI.


2. Geotagging dilakukan saat proses pemutakhiran.
3. Jumlah project aplikasi wilkerstat harus sama dengan jumlah SLS wilayah tugas.
4. Nama setiap project harus menggunakan 4 digit KODE SLS dan 2 digit sub
SLS sesuai yang tercantum pada form pemutakhiran L1.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
91
Contoh penamaan project dengan sub SLS:
4 digit ID SLS = 0090
2 digit sub SLS = 01
Maka nama project tersebut adalah 009001

Contoh penamaan project dengan tanpa sub SLS:


4 digit ID SLS = 0091
Maka nama project tersebut adalah 009100

5. Geotagging di lakukan untuk bangunan yang dihuni oleh rumah tangga


pertanian, yaitu jika form pemutakhiran L1 kolom 18 terisi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


92 ST2023
6. Saat geotagging harus mengisi nomor urut bangunan, sesuai nomor urut
bangunan yang terisi/diisi di form pemutakhiran kolom 5. Mengingat nomor
bangunan menjadi relasi antara aplikasi wilkerstat dan form pemutakhiran L1.

7. Isikan Nama kepala rumah tangga sesuai yang tercantum pada form
pemutakhiran L1. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari satu rumah
tangga, isikan salah satu nama kepala rumah tangga.
8. Isikan jumlah ART yang memelihara/menguasai pertanian sesuai pada form
pemutakhiran L1 pada kolom 18. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
93
satu rumah tangga, jumlahkan ART yang memelihara/menguasai pertanian yang
ada di bangunan tersebut.
9. Centang/checklist sub sektor pertanian dari ART pertanian yang tinggal
dibangunan tersebut.

10. Setiap hasil geotagging yang sudah diupload, akan membentuk 6 digit ID
Landmark, Salin ID Landmark wilkerstat ke kuesioner L2 Blok 1.

11. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari satu rumah tangga pertanian,
maka kuesioner L2 masing-masing rumah tangga pertanian tersebut akan
merujuk ke ID Landmark (geotagging) yang sama.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


94 ST2023
b. Alur Geotagging
Geotagging dengan aplikasi wilkerstat, dilakukan dengan alur sebagai berikut:

A. BPS Kab/Kota:
3. Membuat kode token di web wilkerstat, kemudian menginfokan kode token
tersebut ke Petugas Lapangan Sensus. Kode token digunakan hanya untuk
Petugas Lapangan Sensus yang belum pernah terdaftar di aplikasi wilkerstat.
4. Melakukan monitoring secara berkala progress geotagging di web wilkerstat.

B. Petugas Lapangan Sensus:


1. Melakukan registrasi jika belum terdaftar, dilanjutkan login ke aplikasi wilkerstat.
2. Membuat project sejumlah SLS wilayah tugasnya.
3. Menambahkan peta SLS pada setiap project.
4. Mengunjungi SLS untuk melakukan pemutakhiran, dan mengunjungi setiap
bangunan berpenghuni. Jika rumah tangga dalam bangunan tersebut adalah
rumah tangga pertanian, maka harus di geotagging.
5. Pastikan setiap geotagging memiliki nomor urut bangunan yang sama dengan
yang tertera di form pemutakhiran L1.
6. Setiap landmark hasil geotagging harus di upload secara berkala. Jika ada
kesalahan pengisian informasi atau posisi, hasil geotagging dapat diperbaiki.
7. Setiap landmark yang diupload akan membentuk ID Landmark, salin ID
Landmark tersebut ke kuesioner L2.
8. Lanjutkan proses geotagging untuk rumah tangga pertanian lainnya.

C. Pemeriksa Lapangan Sensus:


1. Melakukan pengecekan kelengkapan landmark hasil geotagging melalui aplikasi
wilkerstat di HP Petugas Lapangan Sensus.
2. Memastikan jumlah project sama dengan jumlah SLS wilayah tugas.
3. Memastikan penamaan project sama dengan kode SLS wilayah tugas.
4. Memastikan jumlah geotagging minimum sama dengan jumlah rumah tangga
pertanian yang tercantum di form pemutakhiran L1.
5. Memastikan ID Landmark Wilkerstat pada kuesioner L2 terisi.

c. Tahapan Teknis Geotagging


Tahapan geotagging dengan aplikasi wilkerstat adalah sebagai berikut:

1. Membuat kode token

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
95
BPS Kab/Kota membuat kode token untuk diberikan ke Petugas Lapangan Sensus
yang belum terdaftar. Tahapannya adalah:

a. Login kedalam web wilkerstat (https://wilkerstat.bps.go.id).


Yang bisa melakukan login ke web wilkerstat adalah BPS organik yang sudah
disetting menjadi admin aplikasi wilkerstat.

b. Pilih register token

c. Pilih icon tambah

d. Isikan nama token (bebas), pilih role Pemeta, pilih satuan kerja sesuai
kab/kota, pilih level Kabupaten/Kota, pilih wilayah kerja, centang ST2023, klik
Generate.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


96 ST2023
e. Infokan kode token yang terbentuk ke Petugas Lapangan Sensus.

2. Registrasi ke aplikasi wilkerstat


Petugas Lapangan Sensus yang belum terdaftar, menerima kode token/kode
referensi dari BPS Kab/Kota kemudian melakukan registrasi mandiri dengan
tahapan sebagai berikut:

a. Buka aplikasi wilkerstat, pilih b. Isikan identitas, email, password, dan


Daftar Disini koder token/kode referensi yang sudah
diperoleh, pilih Registrasi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
97
3. Login ke aplikasi wilkerstat
Jika Petugas Lapangan Sensus sudah terdaftar di aplikasi wilkerstat, maka
dilanjutkan dengan login ke aplikasi dengan memasukkan email dan password yang
digunakan saat registrasi.

1. Membuat Project
Petugas Lapangan Sensus membuat project sesuai jumlah SLS di wilayah tugas,
dengan tahapan sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


98 ST2023
a. Pilih menu project b. Pilih tombol tambah.

c. Pilih kategori ST2023 d. Pilih kode wilayah sampai desa,


isikan nama project sesuai
kode SLS wilayah kerja.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
99
Buat project sejumlah SLS wilayah tugas masing-masing Petugas Lapangan
Sensus. Contoh, jika seorang Petugas Lapangan Sensus memiliki 4 wilayah tugas
SLS, maka Petugas Lapangan Sensus tersebut harus membuat 4 project SLS.

2. Menambahkan Peta SLS


Setiap project, ditambahkan peta digital SLS dengan cara sebagai berikut:
a. Pilih project. b. Pilih tanda =

c. Pilih tanda + d. Pilih tanda +

Buku Pedoman Petugas Lapangan


100 ST2023
e. Pilih polygon SLS, pilih f. Download peta SLS, sesuaikan
desa/kelurahan sesuai wilayah dengan ID SLS wilayah tugas.
tugas, klik Search

g. Pilih tanda + h. Peta SLS hasil download akan


muncul di Layer Panel

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
101
Berikut adalah contoh peta SLS setelah ditambahkan kedalam project.

3. Geotagging
Saat melakukan pemutakhiran, jika rumah tangga yang dikunjungi adalah rumah
tangga pertanian, maka lakukan geotagging dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pilih project yang sesuai dengan b. Pilih icon kamera


SLS yang sedang dikunjungi

Buku Pedoman Petugas Lapangan


102 ST2023
c. Pastikan akurasi dibawah 20 m, d. Isikan nomor bangunan sesuai
pilih Next nomor urut bangunan pada form
pemutakhiran L1.

e. Pilih kategori bangunan. f. Pilih tipe bangunan berpenghuni

g. Isikan Jumlah ART yang h. Hasil geotagging terlihat di peta.


memelihara/menguasai pertanian,

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
103
sesuai isian di form pemutakhiran
L1, plih Save

Buku Pedoman Petugas Lapangan


104 ST2023
4. Upload Geotagging
Upload geotagging secara berkala, cara melakukan upload adalah sebagai berikut:

a. Pada halaman project, pilih menu b. Pilih icon upload di pojok kanan
landmark atas, untuk upload semua
landmark.

c. Upload landmark juga bisa d. Jika berhasil di upload, akan


dilakukan di salah satu landmark. muncul informasi berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
105
e. Landmark yang berhasil di upload
akan ditandai dengan icon awan
hijau

Pastikan menyalin ID Landmark wilkerstat ke kuesioner L2 di bLok 1.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


106 ST2023
5. Edit Landmark Hasil Geotagging
Jika hasil geotagging ada kesalahan yang harus diperbaiki, misalnya kesalahan
pengisian nomor bangunan. Maka dapat dilakukan edit landmark dengan tahapan
berikut:

a. Masuk ke menu landmark b. Pilih Edit untuk landmark yang ingin


di edit.

c. Lakukan perbaikan isian, klik d. Upload ulang landmark yang sudah


Update di edit.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
107
6. Pengecekan Hasil Geotagging oleh Pemeriksa Lapangan Sensus
Saat Pemeriksa Lapangan Sensus dan Petugas Lapangan Sensus melakukan
pertemuan koordinasi, Pemeriksa Lapangan Sensus melakukan pengecekan hasil
geotagging di aplikasi wilkerstat yang ada di HP petugas.

a. Memastikan jumlah project sama dengan jumlah SLS wilayah tugas.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


108 ST2023
b. Memastikan penamaan project sama dengan kode SLS wilayah tugas.
c. Memastikan jumlah geotagging minimum sama dengan jumlah rumah tangga
pertanian yang tercantum di form pemutakhiran L2.

Contoh, pada SLS 000100


jumlah landmark hasil
geotagging sama dengan
jumlah bangunan dengan
ruta pertanian hasil
pemutakhiran di form L1

7. Monitoring di Web Wilkerstat


BPS Kabupaten/Kota yang dapat melakukan monitoring berkala progress
geotagging di lapangan melalui web wilkerstat (https://wilkerstat.bps.go.id/).
Beberapa yang harus diperhatikan adalah:
a. Jika pada menu monitoring teridentifikasi nama project yang tidak sesuai
dengan kode SLS, maka diinfokan ke Pemeriksa Lapangan Sensus untuk
diteruskan ke Petugas Lapangan Sensus.
b. Jika pada menu monitoring teridentifikasi nomor bangunan duplikat, maka
diinfokan ke Pemeriksa Lapangan Sensus untuk diteruskan ke Petugas
Lapangan Sensus.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
109
Buku Pedoman Petugas Lapangan
110 ST2023
BAB 7 PENCACAHAN LENGKAP
7.1 Petunjuk Pengisian Daftar ST2023-L2.UTP
Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:

1) Kata-kata harus diisikan dengan jelas dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca,
kecuali singkatan yang sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus
diisikan dengan angka biasa (bukan angka romawi).

2) Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan pengisian,
sebelum mengirim.

3) Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipedomani dalam
melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.

4) Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain yang
tidak berkepentingan.

Semua isian dalam Daftar ST2023-L2 adalah dalam bilangan bulat (dibulatkan), untuk
memudahkan pengisian daftar diberikan beberapa contoh cara pembulatan sebagai
berikut:
i) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya kurang dari setengah
dibulatkan ke bawah.

Contoh: 14,490 dibulatkan 14


17,498 dibulatkan 17

ii) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan
ke atas.

Contoh: 12,51 dibulatkan 13


27,515 dibulatkan 28

iii) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah dan
didepannya bilangan genap, maka pembulatannya ke bawah.

Contoh: 12,50 dibulatkan 12


18,5 dibulatkan 18

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
111
iv) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah dan
didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya ke atas.

Contoh: 13,5 dibulatkan 14


15,50 dibulatkan 16

7.2 Kegunaan Daftar ST2023-L2.UTP


Daftar ST2023-L2.UTP digunakan untuk mencatat keterangan kegiatan unit usaha
pertanian serta kegiatan lain yang dilakukan oleh anggota rumah tangga. Keterangan
yang dicakup meliputi identitas unit usaha, keterangan anggota rumah tangga (ART),
lahan yang dikuasai unit usaha pertanian, penguasaan/pengusahaan tanaman semusim,
tanaman tahunan, peternakan, kehutanan, perikanan, pekerja lain di unit usaha
pertanian selain ART, peralatan dan mesin, serta manajemen dalam unit usaha
pertanian.

Satu Daftar ST2023-L2.UTP digunakan untuk mendaftar satu rumah tangga


yang mengelola usaha pertanian. Jika dalam satu rumah tangga terdapat
beberapa unit usaha pertanian, maka pengisian Blok III-XIII dapat dilakukan
berulang. Setiap halaman tambahan isikan identitas rumah tangga (R.101
s.d 104, 106, 108, dan 301) di atas kanan

7.3 Cara Pengisian Daftar ST2023-L2.UTP


Isikan jam mulai wawancara pada kotak
yang tersedia.

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT


Rincian 101 s.d. 108. Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan,
Klasifikasi Desa/Kelurahan, Kode SLS/Sub SLS, Nomor Bangunan, dan Nomor
Urut Rumah Tangga Usaha Pertanian

Buku Pedoman Petugas Lapangan


112 ST2023
Rincian 101 s.d. 106 disalin dari

- Daftar ST2023-L1.UTP Blok I Rincian 101 s.d 106 untuk SLS yang tidak mengalami
perubahan
- Daftar ST2023-L1.UTP Blok I Rincian 101 s.d 105, 109 untuk SLS yang mengalami
perubahan nama, pemekaran, penggabungan.
- Daftar ST2023-L1.UTP.K Blok I Rincian 101 s.d 105, 109 untuk SLS Baru yang
ditemukan dilapangan

Rincian 107 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP Blok V.A atau VB. kolom (4)

Rincian 108 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP Blok V.A atau VB.kolom (19)

Keterangan Rumah Tangga (R109 s.d. R112.b)

Rincian 109. Nama Kepala Rumah Tangga

Rincian 109 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP

Blok VA atau VB kolom (10)

Rincian 110. Alamat Rumah Tangga

Rincian 110 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP Blok VA atau VB kolom (3), jika kurang
lengkap dilengkapi sesuai kondisi pada saat pencacahan

Rincian 111. ID Landmark Wilkerstat

ID Landmark akan didapatkan setelah landmark berhasil terupload pada aplikasi


wilkerstat. Selanjutnya ID Landmark tersebut disalin ke Rincian 111.

Luas Tempat Tinggal (R112a s.d. R112b)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
113
Rincian 112.a. Bangunan

Isikan luas bangunan tempat tinggal tersebut dalam m 2. Jika bangunan terdiri lebih dari
satu lantai, maka luas bangunan didapatkan dengan menjumlahkan luas tiap lantainya.

Rincian 112.b. Tanah

Isikan luas tanah dimana bangunan tempat tinggal didirikan dalam m2. Biasanya luas
tanah memiliki patokan/batasan tertentu, misalnya pagar, jalan, dan sebagainya.

BLOK II. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA


Rincian 201. Banyaknya Anggota Rumah Tangga

Tuliskan banyaknya anggota rumah


tangga dalam rumah tangga tersebut.

Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di
suatu rumah tangga (KRT, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain,
asisten rumah tangga yang menginap atau ART lainnya), baik yang sedang berada di
rumah maupun yang sementara tidak berada di rumah.

Termasuk ART:

1. Bayi;
2. Tamu yang sudah tinggal 1 tahun atau lebih, meskipun belum berniat untuk
menetap (pindah datang). Termasuk tamu menginap yang belum tinggal 1 tahun
tetapi sudah meninggalkan rumahnya 1 tahun atau lebih;
3. Orang yang tinggal kurang dari 1 tahun tetapi berniat untuk menetap (pindah datang);
4. Asisten rumah tangga, tukang kebun atau sopir yang tinggal dan makannya
bergabung dengan rumah tangga majikan;
5. Orang yang mondok dengan makan (indekos) jumlahnya kurang dari 10 orang;
6. KRT yang bekerja di tempat lain (luar SLS), tidak pulang setiap hari tapi pulang
secara periodik (kurang dari 1 tahun) seperti pelaut, pilot, pedagang antar pulau, atau
pekerja tambang;

Tidak termasuk ART:

1. Anak yang tinggal di tempat lain (luar SLS) misalnya untuk sekolah atau bekerja,
meskipun kembali ke orang tuanya seminggu sekali atau ketika libur, dianggap telah
membentuk rumah tangga sendiri atau bergabung dengan rumah tangga lain di
tempat tinggalnya sehari-hari;
2. Seseorang yang sudah bepergian 1 tahun atau lebih, meskipun belum jelas akan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


114 ST2023
pindah;
3. Orang yang sudah pergi kurang dari 1 tahun tetapi berniat untuk pindah;
4. Asisten rumah tangga yang tidak tinggal di rumah tangga majikan;
5. Orang yang mondok tidak dengan makan;
6. Orang yang mondok dengan makan (indekos) lebih dari 10 orang.

Seseorang yang tinggal kurang dari 1 tahun dan tidak berniat menetap, tetapi telah
meninggalkan rumahnya 1 tahun atau lebih, maka orang tersebut dicatat di mana dia
tinggal pada saat pencacahan, bukan di rumah asalnya.

Karakteristik Anggota Rumah Tangga (R202 s.d. R215)

Rincian 202: No

Rincian ini sudah terisi.

Rincian 203: Nama anggota rumah tangga (ART)

Tuliskan nama lengkap anggota rumah tangga tersebut.


Urutan pertama adalah Kepala Rumah Tangga. Kemudian
lanjutkan untuk seluruh anggota rumah tangga.

Rincian 204. Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga

Pilih hubungan anggota rumah tangga tersebut dengan


kepala rumah tangga kemudian tuliskan kode yang sesuai.
Pada baris pertama telah terisi otomatis kode 1. KRT.
Hubungan dengan kepala rumah tangga ini boleh tidak
berurutan, kecuali untuk kepala rumah tangga yang sudah
terisi di baris pertama.

Hubungan dengan kepala rumah tangga terdiri atas


1. KRT (Kepala Rumah Tangga), adalah seorang yang bertanggung jawab di rumah
tangga tersebut. Suami yang mempunyai istri lebih dari satu yang tinggal di rumah
yang berbeda, maka ia harus dicatat disalah satu keluarga istri yang lebih lama
tinggal. Bila diketahui lamanya tinggal bersama istri-istrinya sama, maka ia dicatat di
rumah istri yang paling lama dinikahi.
2. Istri/Suami dari kepala rumah tangga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
115
3. Anak kandung/tiri.
4. Anak angkat.
5. Menantu, adalah suami atau istri dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat.
6. Cucu, adalah anak dari anak kandung, anak tiri, atau anak angkat.
7. Orang tua/Mertua, yaitu ayah atau ibu dari kepala rumah tangga atau dari suami/istri
kepala keluarga.
8. Pembantu/Sopir, yaitu orang yang bekerja sebagai pembantu/sopir yang menginap
di rumah tangga tersebut tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang atau
pun barang.
9. Lainnya (Famili Lain, Orang yang Tidak Ada Hubungan Famili dengan KRT)
Rincian 205. Jenis kelamin

Pilih jenis kelamin dari anggota rumah tangga tersebut


kemudian tuliskan kode yang sesuai.

Rincian 206. Umur (tahun)

Tuliskan umur anggota rumah tangga tersebut. Umur


dihitung dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau
sama dengan umur pada waktu ulang tahun yang terakhir.
Contoh:
1. Umur 24 tahun 9 bulan, maka yang dicatat adalah 24 tahun.
2. Umur 99 tahun keatas ditulis “98”, sedangkan kode 99
digunakan untuk responden yang tidak mengetahui
umurnya. Sebelum menggunakan kode 99 diupayakan
dilakukan pendekatan dengan peristiwa penting
(kemerdekaan RI, G30SPKI, kerusuhan Mei 1998 dll.).

Rincian 207. Jika umur ≥ 5 tahun (R206 ≥ 5), Ijazah/STTB tertinggi

Pilih Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki anggota rumah


tangga tersebut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


116 ST2023
Pilihan ijazah/STTB tertinggi terdiri atas:
1. Tidak/belum pernah sekolah 8. D1/D2/D3 nonpertanian
2. Tidak/belum tamat SD 9. D4/S1 pertanian
3. SD/sederajat 10. D4/S1 nonpertanian
4. SLTP/sederajat 11. Profesi
5. SLTA/sederajat pertanian 12. S2/S3 pertanian
6. SLTA/sederajat nonpertanian 13. S2/S3 nonpertanian
7. D1/D2/D3 pertanian

Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) adalah surat keterangan yang diperoleh
setelah seseorang menyelesaikan jenjang pendidikan formal tertentu, dan lulus ujian
akhir.

Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Tamat sekolah adalah yang dapat menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat
terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan
tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas
tertinggi, tetapi telah lulus ujian akhir, dianggap tamat sekolah.

1. Tidak/belum pernah sekolah adalah anggota rumah tangga yang belum pernah
masuk dalam pendidikan formal. Contoh: Bayi, dsb.
2. Tidak/belum tamat SD adalah tidak/belum tamat SD, yang masih duduk di bangku
sekolah dasar.
3. Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah
Sekolah Dasar, Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat dasar, Sekolah Dasar
kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket A (Yang memperoleh ijasah Persamaan SD)
atau Madrasah Ibtidaiyah.
4. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Sederajat adalah tamat dan
mempunyai ijazah Sekolah Menengah Pertama Umum, misalnya: SMP, MULO,
HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, atau
tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Menengah Tingkat Pertama Kejuruan
misalnya: SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB, Paket B, Kursus Pegawai
Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan
Agama.
5. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Sederajat Pertanian adalah tamat
dan mempunyai ijazah Sekolah Menengah Tingkat Atas Kejuruan Pertanian,
misalnya: Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), Sekolah Pertanian
Pembangunan (SPP), Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK), Sekolah
Peternakan Menengah Atas (SNAKMA), dan Paket C.
6. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Sederajat Nonpertanian adalah

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
117
tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Menengah Tingkat Umum, misalnya:
SMA/SMU, SLTA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, atau tamat dan mempunyai
ijazah Sekolah Menengah Tingkat Atas Kejuruan Non Pertanian, misalnya: SKKA,
SMEA, STM, SPG, KPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAA/SMF, KPAA, dan Paket
C.
7. Tamat D1/D2/D3 Pertanian adalah tamat dan mempunyai ijazah dari program
diploma 1, diploma 2, atau diploma 3 dengan program studi yang berkaitan dengan
pertanian misalnya: Agribisnis, Agroteknologi, Agroindustri, Peternakan, Akuakultur,
Teknik Hasil Pertanian, Teknik Pertanian, Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman, dan
Kehutanan, Rekayasa Pertanian.
8. Tamat D1/D2/D3 Nonpertanian adalah tamat dan mempunyai ijazah dari program
diploma 1, diploma 2, atau diploma 3 dengan program studi yang tidak berkaitan
dengan pertanian.
9. Tamat S1/D4 Pertanian adalah tamat dan mempunyai ijazah program pendidikan
sarjana atau Diploma IV dengan program studi yang berkaitan dengan pertanian
misalnya: Agribisnis, Agroteknologi, Agroindustri, Peternakan, Akuakultur, Teknik
Hasil Pertanian, Teknik Pertanian, Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman, dan Kehutanan,
Rekayasa Pertanian.
10. Tamat S1/D4 Nonpertanian adalah tamat dan mempunyai ijazah program
pendidikan Strata Satu (S1) atau Diploma IV dengan program studi yang tidak
berkaitan dengan pertanian.
11. Tamat Pendidikan Profesi adalah tamat pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan
keahlian khusus. Program pendidikan profesi (keahlian lanjutan) antara lain
program profesi dan program spesialis. Program profesi dapat menggunakan nama
lain yang sederajat seperti: program profesi dokter, insinyur, apoteker, akuntan,
notaris, psikolog, guru/pendidik, dan wartawan. Sedangkan program spesialis dapat
menggunakan nama lain yang sederajat dan memiliki tingkatan, antara lain:
program dokter spesialis dan subspesialis, program insinyur profesional pratama,
madya, dan utama, sesuai ketentuan yang berlaku. Lulusan program pendidikan
profesi berhak menggunakan gelar profesi atau spesialis.
12. Tamat S2/S3 Pertanian adalah tamat dan mempunyai ijazah program pendidikan
Strata Dua (S2) atau pascasarjana dan Strata Tiga (S3) dengan program studi yang
berkaitan dengan pertanian misalnya: Agribisnis, Agroteknologi, Agroindustri,
Peternakan, Akuakultur, Teknik Hasil Pertanian, Teknik Pertanian, Ilmu Tanah,
Proteksi Tanaman, dan Kehutanan, Rekayasa Pertanian.
13. Tamat S2/S3 Nonpertanian adalah tamat dan mempunyai ijazah program
pendidikan Strata Dua (S2) atau pascasarjana dan Strata Tiga (S3) dengan program
studi yang tidak berkaitan dengan pertanian.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


118 ST2023
Contoh:

1. Misalkan jika petani saat ini sedang menempuh pendidikan S1 maka R207 adalah
Tamat SLTA/sederajat (kode 5 jika SLTA pertanian, kode 6 jika SLTA umum) karena
ijazah tertinggi yang dimiliki adalah ijazah SLTA.
2. Jika ijazah yang dimiliki hilang/terbakar dianggap mempunyai ijazah.
3. Jika ijazah yang dimiliki adalah ijazah paket maka dianggap sama dengan jenjang
pendidikan yang setara misalnya jika petani lulus ujian Paket B maka dianggap ijazah
tertinggi adalah SLTP/sederajat (kode 4).

Rincian 208 s.d. 211 khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun
atau lebih (R207 ≥ 10)

Rincian 208. Status Perkawinan

Pilih status perkawinan dari anggota rumah tangga tersebut


sesuai dengan pengakuannya kemudian tuliskan kode yang
sesuai.

Status perkawinan terdiri dari:


1. Belum Kawin, adalah status dari seseorang yang belum
atau tidak terikat dalam perkawinan.
2. Kawin, adalah status mempunyai istri bagi laki-laki atau mempunyai suami bagi
perempuan, baik tinggal bersama maupun terpisah, termasuk mereka yang kawin sah
secara hukum (adat, agama, negara, dan sebagainya), telah hidup bersama, atau
oleh masyarakat dianggap sebagai suami-istri.
3. Cerai Hidup, adalah berpisah sebagai suami-istri karena bercerai dan belum kawin
lagi, termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum
atau wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi telah melahirkan anak.
Termasuk cerai hidup adalah mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi
secara hukum. Tidak termasuk cerai hidup adalah mereka yang hidup terpisah, tetapi
masih berstatus kawin, misalnya suami/istri ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat
lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain.
4. Cerai Mati, adalah seseorang yang ditinggal meninggal oleh suami atau istrinya dan
belum kawin lagi.

Rincian 209. Apakah ART bekerja selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Tanyakan apakah anggota rumah tangga (ART) bekerja


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 kemudian
pilih pilihan yang sesuai.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
119
Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh
penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu
jam (tidak terputus) dalam satu hari selama setahun yang
lalu. Termasuk bekerja:
a. Orang yang hanya membantu bekerja dan tidak menerima upah/gaji (pekerja tidak
dibayar);
b. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk membantu keluarga dan tidak
menerima bayaran;
c. Orang yang menyewakan barang bergerak maupun tidak bergerak; dan
d. Olahragawan atau seniman yang sedang berlatih.
Jika seseorang melakukan pekerjaan tetapi tidak bermaksud memperoleh atau
membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan maka dianggap tidak bekerja.

Penjelasan:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi
yang menghasilkan barang atau jasa.
b. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri
dianggap bekerja.
Contoh: Dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri, tukang bangunan
yang memperbaiki rumah sendiri, dan tukang jahit yang menjahit pakaian sendiri
dikategorikan bekerja.
c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah
tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misalnya di sawah, ladang,
warung/toko, dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima
upah/gaji/pendapatan.
d. Petani yang membudidayakan tanaman pokok, yaitu padi, jagung, sagu dan/atau
palawija yang sebagian besar hasilnya digunakan sendiri termasuk bekerja. Nelayan,
peternak, pemburu, penangkap, pengumpul hasil pertanian yang sebagian besar
hasilnya digunakan sendiri tidak termasuk bekerja.
e. Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun nonpertanian
yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.
f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri,
peralatan pesta, alat pengangkutan, dan sebagainya dikategorikan bekerja.
g. Pembantu rumah tangga baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun
bukan anggota rumah tangga majikannya dikategorikan bekerja.
h. Seseorang yang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,
bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya produksi) dan turut mengelola atas
usaha pertanian itu dikategorikan bekerja.
i. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka
profesinya dikategorikan bekerja.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


120 ST2023
Rincian 210. Jika ART bekerja selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (R209
berkode 1), apa aktivitas ekonomi yang dilakukan?

Jika anggota rumah tangga (ART) bekerja, maka pilih


aktivitas ekonomi apa saja yang dilakukannya kemudian
tuliskan kode yang sesuai.

Untuk R210, jawaban bisa dipilih lebih dari satu. Jika


jawaban lebih dari satu, tuliskan semua kode yang sesuai
dipisahkan dengan tanda (,) koma.

Contoh:

Jika ART bekerja sebagai pengelola usaha tanaman pangan, pengelola usaha
perikanan, dan pengelola usaha pengolahan hasil tanaman pangan, maka isian R210 =
1, 2, 7.

1. Pengelola usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau


peternakan, adalah ART yang membuat keputusan terbesar dan/atau terbanyak
tentang penggunaan sumber daya dan memanajemen kegiatan usaha tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan. Pengelola memiliki tanggung
jawab teknis dan ekonomi dalam unit usaha dan dapat melakukannya sendiri secara
langsung, atau dapat mempekerjakan orang lain untuk melakukannya.
2. Pengelola usaha perikanan dan/atau kehutanan, adalah ART yang bertindak
sebagai pengelola dalam usaha perikanan dan/atau kehutanan.
3. Pengelola usaha jasa pertanian, adalah ART yang bertindak sebagai pengelola
dalam usaha jasa pertanian.
4. Pekerja pada unit usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau
peternakan dalam rumah tangga, adalah ART yang bekerja pada unit usaha
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan di dalam rumah
tangganya baik menerima upah/gaji maupun tidak.
5. Pekerja pada unit usaha perikanan dan/atau kehutanan dalam rumah tangga,
adalah ART yang bekerja pada unit usaha perikanan dan/atau kehutanan di dalam
rumah tangganya baik menerima upah/gaji maupun tidak.
6. Pekerja pada usaha jasa pertanian dalam rumah tangga, adalah ART yang
bekerja pada unit usaha jasa pertanian di dalam rumah tangganya baik menerima
upah/gaji maupun tidak.
7. Pengelola usaha lainnya, adalah ART yang bertindak sebagai pengelola dalam
usaha selain pertanian, perikanan, atau kehutanan.
8. Pekerja pada unit usaha lainnya, adalah ART yang bekerja pada unit usaha lainnya
yaitu selain usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan pada unit usaha di dalam
rumah tangga, serta pekerja pada unit usaha apapun di luar rumah tangga.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
121
Rincian 211. Jika ART bekerja di sektor pertanian (R210 ada yang berkode 1 s.d.
6), apakah bekerja dalam unit usaha pertanian ini menjadi aktivitas utama?

Tanyakan apakah bekerja dalam unit usaha pertanian ini


menjadi aktivitas utama dari anggota rumah tangga
kemudian tuliskan kode yang sesuai. Aktivitas utama
adalah aktivitas yang menghabiskan waktu yang paling
banyak selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Rincian 212 s.d. 214 khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 18 tahun
atau lebih (R207 ≥ 18)

Rincian 212. Apakah memiliki lahan pertanian disertai dengan bukti kepemilikan
tertulis?

Tanyakan apakah anggota rumah tangga memiliki lahan


pertanian disertai dengan bukti kepemilikan tertulis
kemudian tuliskan kode yang sesuai.

Lahan pertanian adalah lahan yang terdiri dari lahan yang


diusahakan dan sementara tidak diusahakan (lahan yang
biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (selama 1
sampai 5 tahun) tidak dikelola/diusahakan) untuk pertanian.
Lahan tersebut biasanya diusahakan untuk tanaman
semusim (sawah atau bukan sawah), tanaman tahunan,
dan padang rumput sementara atau permanen.

Bukti kepemilikan tertulis terdiri atas: SHM, SHGB, SHP, Girik, Akta Jual Beli Notaris,
Surat Sewa, dan lainnya.

Rincian 213. Apakah memiliki lahan pertanian dan berhak


untuk menjual?

Tanyakan apakah anggota rumah tangga memiliki lahan


pertanian dan berhak untuk menjual lahannya kemudian
tuliskan kode yang sesuai.

Rincian 214. Apakah memiliki lahan pertanian dan berhak


untuk mewariskan?

Tanyakan apakah memiliki lahan pertanian dan berhak untuk


mewariskan lahannya kemudian tuliskan kode yang sesuai.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


122 ST2023
Rincian 215. Jika ART merupakan pengelola usaha pertanian dan jasa pertanian
(R210 ada yang berkode 1 s.d. 3), berikan Nomor Urut Unit Usaha Pertanian
Perorangan

Jika anggota rumah tangga (ART) tersebut beraktivitas


sebagai pengelola usaha tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan, perikanan dan/atau kehutanan,
dan jasa pertanian (R210 ada yang berkode 1 s.d. 3),
tuliskan nomor urut unit usaha pertanian perorangan dimulai
dari angka “1” dan seterusnya.

Isikan R202 s.d R215 untuk seluruh anggota rumah tangga.

BLOK III. TOTAL LAHAN UNIT USAHA PERTANIAN


Setiap halaman baru dan saat menggunakan lembar tambahan, isikan identitas rumah
tangga (R101 s.d R104, R106, R108 dan R301) di pojok kanan atas.

Identitas Unit Usaha

Rincian 301. Nomor urut unit usaha pertanian


Isikan Nomor urut unit usaha pertanian perorangan yang disalin dari Blok II R215.

Rincian 302. Nama Pengelola Unit Usaha Pertanian


Isikan nama pengelola unit usaha dalam rumah tangga tersebut yang disalin dari Blok II
R203.

Rincian 303. Nomor Induk Kependudukan

Isikan NIK pengelola unit usaha.

Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik
atau khas, tunggal, dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia. NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, tidak berubah, dan tidak mengikuti
perubahan domisili. (Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2019)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
123
Jika responden tidak memiliki NIK, maka isikan tanda strip “-"

Jika NIK pada dokumen KTP berbeda dengan KK, maka tuliskan NIK dari dokumen yang
terbaru.

Rincian 304. Nomor HP

Isikan Nomor HP yang digunakan oleh pengelola unit usaha

Jika responden tidak memiliki Nomor HP, maka isikan tanda strip “-"

Rincian 305. Email

Isikan Email dari pengelola unit usaha

Jika responden tidak memiliki Email, maka isikan tanda strip “-"

Rincian 306. Jumlah hari kerja unit usaha selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April
2023

Isikan jumlah hari kerja yang dihabiskan oleh pengelola unit usaha untuk bekerja pada
unit usaha pertanian/perikanan/kehutanan tersebut selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
Isian harus lebih besar dari 0.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1
jam (tidak terputus). Jika seseorang bekerja minimal 1 jam tanpa terputus dalam sehari,
maka sudah dianggap 1 hari kerja.

Contoh :

Selama periode 1 Mei 2022 hingga 30 April 2023, Pak Tani menanam padi sebanyak 2
kali, dibantu dengan 3 orang buruh tani (A, B, dan C), mulai dari persiapan lahan,
penyemaian, penanaman, perawatan lahan, hingga pemanenan. Persiapan lahan
dilakukan oleh Pak Tani selama 10 hari dengan bantuan alat bajak. Setelah itu, proses

Buku Pedoman Petugas Lapangan


124 ST2023
penyemaian dan penanaman yang dilakukan Pak Tani dibantu oleh A dan B,
berlangsung selama 3 minggu. Kemudian perawatan tanaman dan lahan, sejak ditanam
hingga masa pemanenan adalah selama 3,5 bulan, dan dilakukan oleh C. Saat
pemanenan Pak Tani dibantu oleh A dengan menggunakan combine harvester selama
2 hari. Kegiatan ini berulang pada penanaman kedua. Antara waktu panen hingga
penanaman kedua terdapat jeda waktu (lahan sementara tidak diolah). Maka jumlah
Hari Kerja unit usaha perorangan Pak Tani adalah sebagai berikut:

• Persiapan lahan = 10 hari


• Penyemaian dan pemanenan = 3 Minggu = 3 x 7 hari = 21 hari
• Perawatan lahan hingga masa panen = 3,5 bulan = 3,5 x 30 hari = 105 hari
• Pemanenan = 2 hari
• Total Hari Kerja dalam sekali tanam-panen = 10 + 21 + 105 + 2 = 138 Hari Kerja

Total hari Kerja setahun = 138 x 2 = 276 Hari Kerja (dikali 2 karena setahun dilakukan
2 kali penanaman)

Rincian307. Apakah memiliki Kartu Tani/Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan


Perikanan (Kusuka)?

Tanyakan kepada responden apakah pengelola unit usaha memiliki Kartu Tani/Kartu
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Kemudian lingkari jawaban yang sesuai dan
isikan pada kotak yang tersedia.

Kartu Tani adalah sebuah kartu yang dirancang khusus untuk melakukan alokasi pupuk
subsidi kepada petani. Adanya kartu tani ini bisa memenuhi aspek 6 tepat yaitu tepat
jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu. Sasaran kartu
tani adalah petani yang memiliki kriteria:

a. Tergabung dalam Kelompok Tani dan telah diusulkan untuk memperoleh pupuk
bersubsidi melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang telah
disahkan oleh Kepala Desa/Lurah dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. Mempunyai KTP / NIK;
c. Mengusahakan lahan untuk kegiatan bertani setiap musim tanam;
d. Memiliki rekening Tabungan (BNI/BRI/Mandiri)

Jika pemilik kartu sudah meninggal dan pengganti/penerus usahanya masih


menggunakan fasilitas dari kartu tersebut maka termasuk memiliki.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
125
Gambar Kartu Tani

Kartu KUSUKA adalah Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan yang digunakan sebagai
identitas tunggal Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Kartu Pelaku Usaha Kelautan
dan Perikanan (KUSUKA) diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Peraturan
Menteri KKP Nomor 39 tahun 2017 tentang Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan
sebagai landasan hukum. Kartu Kusuka ini ditujukan untuk perlindungan dan
pemberdayaan pelaku usaha kelautan dan perikanan, percepatan pelayanan,
peningkatan kesejahteraan serta menciptakan efektivitas dan efisiensi program
Kementerian Kelautan dan Perikanan agar tepat sasaran dan pencacahan kepada
pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Gambar Kartu Kusuka

Kode Jawaban:

Kode 1 – Ya Kartu Tani, jika responden memiliki Kartu Tani

Kode 2 – Ya, Kartu Kusuka, jika responden memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan (Kusuka)

Kode 3 – Ya, keduanya, jika responden memiliki baik Kartu Tani maupun Kartu Pelaku Usaha
Kelautan dan Perikanan (Kusuka)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


126 ST2023
Kode 4 – Tidak, keduanya, jika responden tidak memiliki baik Kartu Tani maupun Kartu
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka)

Untuk Rincian 308 s.d. 324, luas tanah yang akan dicatat dalam bab ini mengacu
pada lahan yang dioperasikan oleh pengelola unit usaha pertanian, meskipun
bukan lahan milik, atau warisan, dll. (tidak termasuk lahan budidaya di laut atau
perairan umum); kecuali lahan milik pengelola unit usaha pertanian yang dikuasai
oleh orang lain pada 1 Mei 2023.

Lahan pertanian yang dikuasai adalah lahan yang dioperasikan oleh usaha pertanian,
baik milik sendiri (contoh: tanah milik, warisan, dsb) ataupun milik orang lain (contoh:
menyewa lahan, dsb), baik dengan dokumen/perjanjian tertulis maupun tidak. Perjanjian
tertulis menjelaskan hal ihwal perjanjian/kesepakatan dibuat oleh para pihak yang terkait,
sedangkan untuk dokumen tertulis berfungsi hanya sebagai bukti keterangan atas
sesuatu hal.

Lahan pertanian yang dikuasai tidak termasuk lahan pertanian yang sedang berada
di pihak lain, seperti lahan yang disewakan, lahan yang dibagihasilkan, lahan yang
digadaikan, lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa, dan lahan
yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.

Rincian 308. Apakah menggunakan lahan pertanian (tidak termasuk lahan


budidaya di laut atau perairan umum)?

Tanyakan kepada responden apakah menggunakan lahan pertanian (tidak termasuk


lahan budidaya di laut atau perairan umum), kemudian lingkari jawaban yang sesuai dan
isikan pada kotak yang tersedia.

Lahan tersebut terdiri atas: Lahan untuk tanaman semusim (berupa sawah ataupun
bukan sawah/lahan kering), padang rumput sementara maupun permanen, lahan yang
sementara belum ditanami menunggu penanaman, lahan untuk tanaman tahunan
(hortikultura dan perkebunan), lahan yang digunakan untuk kandang ternak dan
bangunan pertanian lainnya (lumbung, penggilingan, dsb), lahan untuk kegiatan
kehutanan, lahan untuk kegiatan budidaya perikanan, serta lahan lainnya. Tidak
termasuk lahan budidaya perikanan di laut atau perairan umum.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
127
Jika R308 berkode “1” (Ya), isikan Rincian 307

Jika R308 berkode “2” (Tidak), lanjut ke Blok IV

Rincian 309. Berapa banyak bidang lahan yang dikuasai pengelola unit usaha
pertanian?

Isikan banyaknya bidang lahan yang dikuasai pengelola unit usaha pertanian.

Bidang lahan adalah suatu hamparan lahan yang dimiliki/dikuasai unit usaha pertanian
dan dibatasi oleh penguasaan lahan unit usaha lain/rumah tangga lain ataupun batas-
batas alam serta batas administrasi.

Rincian 310. Nomor Bidang

R310 nomor bidang sudah terisi. jika jumlah bidang lahan lebih dari 5 bidang maka
gunakan kuesioner tambahan.

Rincian 311. Luas lahan yang dikuasai (m2)

Isikan luas lahan pada bidang tersebut dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Jika
responden hanya dapat menjawab dalam satuan setempat, maka petugas harus
mengkonversikan ke dalam m2 sesuai dengan konversi yang berlaku di daerah setempat.
Pembulatan hanya boleh dilakukan setelah dikonversikan ke satuan standar.

Contoh penghitungan konversi lahan:


1. Luas lahan sawah 62,5 bata, sedangkan 1 bata = 14 m 2, konversi dalam satuan m2
adalah 62,5 × 14 m2 = 875 m2. Luas lahan sawah yang diisikan pada kotak adalah
875.
2. Luas lahan sawah 20 rante, sedangkan 1 rante = 400 m2, konversi dalam satuan m2
adalah 20 × 400 m2 = 8000 m2. Luas lahan sawah yang diisikan pada kotak adalah
8000.
Luas lahan yang dikuasai adalah total luas lahan milik sendiri ditambah lahan yang
berasal dari pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain. Lahan tersebut dapat
berupa lahan sawah dan/atau lahan bukan sawah (lahan pertanian) dan lahan bukan
pertanian.
Lahan milik sendiri meliputi:
1. Lahan pembelian adalah lahan yang didapat secara pembelian, baik secara tunai
maupun angsuran.
2. Lahan warisan adalah lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan pembagian

Buku Pedoman Petugas Lapangan


128 ST2023
dari harta orang yang telah meninggal dunia.
3. Lahan hibah adalah lahan yang diterima/didapat secara cuma-cuma dari orang yang
masih hidup.
4. Lahan yang dimiliki berdasarkan:
a. Land Reform
b. Permohonan biasa
c. Pembagian lahan transmigrasi
d. Pembagian lahan dari pembukaan hutan
e. Hukum adat
f. Penyerahan dari program perkebunan inti rakyat (PIR)

Lahan yang berasal dari pihak lain adalah lahan yang diperoleh secara bagi hasil, sewa,
gadai, bengkok, maupun lainnya.
1. Lahan bagi hasil (sekap) adalah lahan sewa yang dibayar dengan hasil panen.
Besarnya bagian panen yang akan diserahkan kepada pemilik lahan sudah
ditentukan lebih dulu, misalnya, setengah atau sepertiga dari hasil panen. Istilah-
istilah yang dipakai di beberapa daerah antara lain maro, meniga, martilu, toyo,
nengah, jejuran, kujang, dan mampatigoi.
2. Lahan sewa adalah lahan yang berasal dari pihak lain dengan membayar sewa yang
besarnya sudah ditetapkan terlebih dulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.
Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Dalam sewa menyewa, pemilik
lahan tidak ikut menanggung ongkos-ongkos produksi maupun risiko dari
penggarapan lahannya.
3. Lahan gadai adalah lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan pinjaman
uang pihak yang menggadaikan lahannya. Lahan tersebut dikuasai oleh orang yang
memberi pinjaman uang sampai pemilik lahan membayar kembali utangnya.
4. Lahan bengkok/pelungguh adalah lahan milik desa/kelurahan yang dikuasakan
kepada pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji atau pensiun.
5. Lainnya yaitu lahan bebas sewa, serobotan, dan lahan garapan lainnya.

Lahan yang berada di pihak lain meliputi:


1. Lahan yang disewakan
2. Lahan yang dibagihasilkan
3. Lahan yang digadaikan
4. Lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa
5. Lahan yang dikuasai pihak lain secara tidak sah

Rincian 312 s.d. Rincian 321 merupakan identifikasi penggunaan lahan pada setiap
bidang oleh unit usaha pertanian pada 1 Mei 2023 (m2)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
129
Rincian 312. Lahan sawah

Isikan luas lahan sawah yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus
dalam bilangan bulat.

Apabila ditemukan lahan sawah yang digunakan untuk budidaya perikanan (kolam)
maka luasannya masuk sebagai lahan sawah dantambahkan keterangan di rincian
catatan.

Lahan Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang
(galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi tanpa
memandang dimana diperoleh/status lahan tersebut. Lahan tersebut termasuk lahan
yang terdaftar di Pajak Bumi & Bangunan (PBB), Iuran Pembangunan Daerah, lahan
bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman
tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija.

Rincian 313. Lahan Bukan Sawah (Lahan Kering)

Isikan luas lahan bukan sawah yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian
harus dalam bilangan bulat.

Lahan bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah seperti lahan pekarangan,
ladang/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam, tambak, danau, rawa, dan lainnya
untuk tanaman semusim.

Rincian 314. Lahan padang rumput sementara (ditanam < 5 tahun)

Isikan luas lahan padang rumput sementara (ditanam < 5 tahun) yang dikuasai dalam
satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.

Lahan padang rumput sementara mengacu pada hamparan area terbuka, ladang, atau
lapangan yang ditumbuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu lainnya. Tumbuhnya
rumput di area tersebut terjadi karena adanya penaburan setiap satu sampai empat
tahun sekali.

Rincian 315. Lahan padang rumput permanen (ditanam atau tumbuh natural ≥ 5
tahun

Isikan luas lahan padang rumput permanen (ditanam atau tumbuh natural ≥ 5 tahun)
yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.

Lahan padang rumput permanen (ditanam atau tumbuh natural ≥ 5 tahun) mengacu
pada hamparan area terbuka, ladang, atau lapangan yang ditumbuhi oleh rumput dan
tanaman tak berkayu lainnya. Padang rumput ini akan hilang setelah lima tahun atau
lebih tanpa adanya penaburan. Jenis padang rumput ini terdiri dari padang rumput umum
dan padang rumput yang hanya digunakan oleh unit usaha terkait.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


130 ST2023
Rincian 316. Lahan yang sementara belum ditanami menunggu penanaman (1 s.d
≤ 5 tahun)

Isikan luas lahan yang sementara belum ditanami menunggu penanaman (1 s.d ≤ 5
tahun) yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan
bulat.

Lahan yang sementara belum ditanami menunggu penanaman mengacu kepada


lahan garapan yang sedang dalam masa istirahat panjang sebelum ditanami ulang.
Periode kosong antara 1 s.d ≤ 5 tahun. Ini mungkin merupakan bagian dari sistem
musiman usaha pertanian tersebut atau karena tanaman tidak dapat ditanam akibat
lahan mengalami kerusakan karena banjir, kurangnya air, tidak adanya input produksi,
atau alasan lainnya.

Rincian 317. Lahan untuk tanaman tahunan (hortikultura dan perkebunan)

Isikan luas lahan untuk tanaman tahunan (hortikultura dan perkebunan) yang dikuasai
dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.

Lahan untuk tanaman tahunan (hortikultura dan perkebunan) mengacu kepada


lahan yang ditanami dengan tanaman jangka panjang yang dapat tumbuh lebih dari satu
atau dua tahun seperti tanaman hortikultura tahunan dan tanaman perkebunan tahunan.
Lahan padang rumput atau padang makan ternak tetap tidak dikategorikan sebagai lahan
untuk tanaman tahunan.

Rincian 318. Lahan untuk kandang ternak dan bangunan untuk pertanian lainnya
(lumbung, penggilingan, dsb)

Isikan luas lahan untuk kandang ternak dan bangunan untuk pertanian lainnya (lumbung,
penggilingan, dsb) yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus
dalam bilangan bulat.

Lahan untuk kandang ternak dan bangunan untuk pertanian lainnya (lumbung,
penggilingan, dsb) mengacu kepada permukaan lahan yang ditempati oleh bangunan-
bangunan operasional pertanian (hanggar, lumbung, gudang, silo), bangunan untuk
ternak (kandang kuda, kandang sapi, kandang domba, pekarangan unggas) dan
pekarangan pertanian. Area rumah pemilik usaha (termasuk halamannya) juga termasuk
dalam klasifikasi ini jika termasuk bagian dari usaha pertanian.

Kandang ternak tidak memiliki luas minimal. Tidak memiliki kandang ternak belum tentu
tidak memiliki usaha peternakan, karena bisa saja ternak dilepas di alam terbuka.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
131
Rincian 319. Lahan untuk kegiatan kehutanan

Isikan luas lahan untuk kegiatan kehutanan yang dikuasai dalam satuan m 2 untuk setiap
bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.

Lahan untuk kegiatan kehutanan terdiri dari:


a. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (Undang-
Undang No. 41 Tahun 1999).
b. Hutan Tegakan (lokasi yang dianggap hutan oleh masyarakat) adalah
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan
(masih banyak pohon).
c. Lahan yang ditanami tanaman kehutanan adalah lahan yang digunakan untuk
budidaya tanaman kehutanan termasuk pembibitan. Contohnya tanaman sengon,
akasia, jati, dan lain-lain.

Rincian 320. Lahan untuk kegiatan budidaya perikanan

Isikan luas lahan untuk kegiatan budidaya perikanan yang dikuasai dalam satuan m 2
untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.

Lahan untuk kegiatan budidaya perikanan yaitu area yang digunakan untuk budidaya
perikanan meliputi area (Kolam air tawar/wadah lainnya, sawah/mina padi, tambak air
payau) untuk fasilitas budidaya perikanan, termasuk fasilitas pendukung.
Perlu dicatat bahwa jika lahan yang sama digunakan untuk budidaya perikanan dalam
satu musim dan untuk menanam tanaman (padi) di musim lain, maka lahan tersebut
tetap dicatat sebagai lahan sawah tanpa melihat nilai produksi yang terbesar.

Rincian 321. Lahan lainnya (bukan lahan pertanian dan bukan tempat tinggal)

Isikan luas lahan lainnya (bukan lahan pertanian dan bukan tempat tinggal) yang dikuasai
dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.

Lahan lainnya mencakup semua area lain pada unit usaha yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain (selain lahan pertanian dan tidak termasuk lahan tempat tinggal).

Termasuk lahan yang tidak dapat ditanami seperti lahan tandus, berpasir, terjal, dsb.
Juga termasuk lahan untuk usaha selain pertanian seperti warung, bengkel, toko dan
sejenisnya yang bukan merupakan bangunan tempat tinggal.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


132 ST2023
Rincian 322. Kepemilikan lahan

Isikan Kepemilikan lahan pada setiap bidang.

Kode 1 s.d 7 Dimiliki dengan dokumen


resmi:
Lahan milik sendiri dengan dokumen tertulis
adalah lahan pertanian yang kepemilikannya
atas nama pribadi yakni rumah tangga atau unit
usaha dengan bukti dokumen tertulis.

1. Sertifikat Hak Milik adalah jenis sertifikat yang pemiliknya memiliki hak penuh atas
kepemilikan tanah pada kawasan dengan luas tertentu yang telah disebutkan dalam
sertifikat tersebut. Status SHM adalah status yang paling kuat untuk kepemilikan
lahan karena lahan sudah menjadi milik seseorang tanpa campur tangan ataupun

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
133
kemungkinan pemilikan pihak lain. Berbeda dengan Sertifikat yang memiliki batas
waktu tertentu, Sertifikat Hak Milik tidak ada batas waktu kepemilikan. Sertifikat ini
dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional dan hanya bisa dimiliki oleh WNI.

2. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) adalah jenis sertifikat tanah yang
pemegang sertifikatnya hanya bisa memanfaatkan tanah tersebut baik, untuk
mendirikan bangunan atau untuk keperluan lain sedang kepemilikan tanah adalah
milik negara. Sertifikat Hak Guna Bangunan mempunyai batas waktu tertentu
misalnya 20 tahun. Setelah melewati batas 20 tahun, pemegang sertifikat harus
mengurus perpanjangan SHGB-nya. Berbeda dengan Sertifikat Hak Milik yang
kepemilikannya hanya untuk WNI, SHGB dapat dimiliki oleh WNA.

3. Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHSRS/SHMRS)adalah tanda


bukti kepemilikan atas satuan rumah susun di atas tanah hak milik, hak guna
bangunan atau hak pakai di atas tanah negara, serta hak guna bangunan atau hak
pakai di atas tanah hak pengelolaan (PP Nomor 31 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Rumah Susun). Rumah Susun adalah bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-
bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun
vertical dan merupakana satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan
digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan
bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Istilah satuan rumah susun
mengacu pada unit rumah susun yang tujuan utamanya digunakan secara terpisah
dengan fungsi utama sebagai tempat hunian dan mempunyai sarana penghubung
ke jalan umum.

4. Sertifikat Hak Guna Usaha adalah hak khusus untuk mengusahakan tanah yang
bukan miliknya sendiri atas tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk
perusahaan pertanian, perikanan, atau peternakan (berdasarkan Pasal 28 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1960).

5. Sertifikat Hak Pakai adalah jenis sertifikat yang menyatakan hak pemegang
sertifikat untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain yang memberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang
bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, dan segala
sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-undang.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


134 ST2023
6. Leter C/ Girik/ Pethok D/ dll
Letter C adalah buku yang dijadikan catatan penarikan pajak. Kutipan letter c
terdapat di kantor kelurahan sedangkan induk dari kutipan letter c terdapat di kantor
palayanan PBB. Surat bukti lainnya, misalnya surat bukti berupa wasiat, surat adat,
alas hak.
Girik adalah lahan bekas hak milik adat yang belum didaftarkan pada Badan
Pertanahan Nasional (BPN). Girik bukanlah sertifikat melainkan surat tanda
pembayaran pajak atas lahan, yang merupakan bukti bahwa seseorang menguasai
sebidang tanah. Girik tidak kuat status hukumnya seperti sertifikat, tetapi girik bisa
dijadikan dasar untuk membuat sertifikat tanah. Surat tanda bukti ini dikeluarkan
oleh Kepala Desa/Kelurahan dan digunakan untuk penarikan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
Akta Jual Beli (AJB) adalah salah satu tanda bukti kepemilikan tanah oleh pejabat
pembuat akta tanah (PPAT/Notaris) yang berupa akte perjanjian jual beli antara
penjual dan pembeli atas tanah yang dipergunakan sebagai tempat tinggal
responden. AJB tidak dimasukkan di dalam jenis sertifikat kepemilikan karena AJB
hanya merupakan bukti hukum telah terjadinya transaksi jual-beli antara kedua
belah pihak.

7. Lahan Garapan/ Lahan Gogol Gilir adalah tanah adat yang berasal dari
masyarakat Jawa. Tanah garapan menurut Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Nomor 2 Tahun 2003 adalah sebidang tanah yang sudah atau
belum dilekati dengan sesuatu hak yang dikerjakan dan dimanfaatkan oleh pihak
lain baik dengan persetujuan atau tanpa persetujuan yang berhak dengan atau
tanpa jangka waktu tertentu yang berhak dengan atau tanpa jangka waktu tertentu.

8. Dimiliki tanpa dokumen resmi. Yaitu memiliki lahan namun tidak memiliki surat
(pernyataan) dari instansi yang berwenang maupun dari pihak lain atas kepemilikan
tanah.

9. Sewa dengan perjanjian tertulis. Yaitu lahan yang berasal dari pihak lain dengan
membayar sewa sesuai perjanjian yang telah ditetapkan oleh kedua pihak dan
perjanjian tersebut tidak tertulis atau tercetak.

10. Sewa tanpa perjanjian tertulis. Lahan menyewa tanpa perjanjian tertulis adalah
lahan pertanian yang status kepemilikannya bukan atas nama unit usaha yang
bersangkutan, melainkan milik orang lain, tanpa bukti perjanjian tertulis. Unit usaha
pertanian ini wajib membayar uang sewa sesuai kesepakatan dengan pemilik lahan,
biasanya hanya kesepakatan lisan. Lahan negara atau milik bersama tanpa
perjanjian tertulis (hak pakai tidak bersertifikat) adalah lahan pertanian yang status

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
135
kepemilikan sebelumnya merupakan milik negara atau bersama dan tidak tersedia
perjanjian tertulis.

11. Menggarap lahan orang lain yaitu menggarap lahan pertanian yang status
kepemilikannya bukan atas nama unit usaha yang bersangkutan, melainkan milik
orang lain namun sudah dengan izin pemiliknya.

12. Milik negara atau lahan adat yang diperoleh melalui program perhutanan
sosial. Yaitu lahan yang status kepemilikan sebelumnya merupakan milik negara
atau bersama untuk tujuan program perhutanan sosial. Program Perhutanan Sosial
merupakan program pemerintah yang memberikan akses legal masyarakat
terhadap kawasan hutan negara.

13. Milik negara atau lahan adat yang diperoleh dengan perjanjian tertulis selain
program perhutanan sosial. Yaitu lahan pertanian yang status kepemilikan
sebelumnya merupakan milik negara atau bersama dan tersedia perjanjian tertulis
terkait hak untuk menggunakan lahan oleh pihak unit usaha untuk dikembangkan.
Lahan tersebut di luar program perhutanan sosial.

14. Milik negara atau lahan adat yang digunakan bersama tanpa perjanjian tertulis
(hak guna yang tidak jelas) adalah lahan pertanian yang status kepemilikannya
merupakan milik negara atau bersama yang dikuasakan kepada pengelola unit
usaha untuk digunakan tanpa perjanjian tertulis.

15. Menempati/ mengelola tanpa izin. Yaitu lahan yang digunakan berasal dari pihak
lain namun tanpa izin pemiliknya, termasuk petani dengan lahan bebas pakai
(bebas sewa).

16. Lainnya. Yaitu lahan dengan hak milik selain yang telah disebutkan sebelumnya.

Rincian 323. Jenis Irigasi:

Isikan jenis irigasi utama yang digunakan pada


setiap bidang.

1. Irigasi Permukaan Tanah/Irigasi


Gravitasi. Sistem irigasi ini
mendistribusikan air dengan cara
memanfaatkan gravitasi yang akan
membiarkan air mengalir sendiri ke lahan
sampai ketinggian tertentu.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


136 ST2023
2. Irigasi Bawah Tanah. Sistem irigasi ini merupakan bentuk dari irigasi mikro dengan
alat yang diletakkan di bagian bawah permukaan tanah. Alat tersebut menyuplai air
langsung ke daerah akar tanaman yang membutuhkannya melalui aliran air tanah.
3. Irigasi Siraman. Sistem ini mendistribusikan air melalui semprotan ke udara
layaknya air hujan melalui pengaliran air lewat pipa dengan tekanan tinggi.
Tujuannya agar air bisa terbagi merata pada areal pertanaman.
4. Irigasi Tetesan. Irigasi tetes merupakan cara pendistribusian air secara langsung
pada tanaman menggunakan alat tetes bernama emiter. Pengairannya sendiri
melalui tetesan secara terus-menerus pada tanah yang ada di dekat tumbuhan.
Irigasi ini bisa dilakukan di permukaan tanah maupun di dalam tanah dan bertujuan
untuk memanfaatkan air yang ada dalam jumlah terbatas.
5. Irigasi Lainnya. Jika unit usaha menggunakan sistem pengairan selain yang telah
disebutkan sebelumnya.
6. Tidak Beririgasi. Tidak ada pengairan.

Rincian 324. Lokasi Lahan

Isikan lokasi lahan untuk bidang tersebut


sampai level desa/Kelurahan.

Lokasi lahan dituliskan dengan kode


prov/kab/kota/kec/desa/kel sesuai dengan
master wilayah, petugas akan dibekali dengan
kode Master File Desa (MFD).

Kode Master File Desa (MFD) dapat diakses melalui link:


http://s.bps.go.id/DaftarST2023-Kode

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
137
Total Luas Lahan penjumlahan luas lahan dari bidang 1 sampai dengan bidang n. Isian
mencakup total dari rincian R312 s.d. R321 untuk seluruh bidang.

Contoh pengisian blok III

1. Bu Nila menyewa lahan sawah beririgasi seluas 0,5 ha dari Bu Poppy untuk ditanami
padi sawah. Pada saat pencacahan lahan tersebut oleh Bu Nila masih ditanami padi
sawah. Luas rumah dan pekarangan milik Bu Nila seluas 200 m 2 dan tidak
bersertifikat. Isian Blok III untuk rumah tangga Bu Nila adalah:
Konversi luas lahan dalam m2 adalah 0,5 × 10.000 = 5.000 m2

2. Pak Udin memiliki ladang seluas 1 ha yang ditanami kakao. Selain itu Ia juga
menyewa sawah tidak beririgasi dari Pak Budi seluas 1,5 ha yang kemudian Ia
tanami jagung dan cabai rawit secara tumpang sari. Komoditas strategis di daerah
tempat tinggal Pak Udin adalah jagung. Pak Udin menanami seluruh tepian

Buku Pedoman Petugas Lapangan


138 ST2023
ladangnya dengan tanaman pinang untuk batas dari ladang orang lain. Pak Udin
tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah warisan seluas 300 m 2. Seluruh tanah
yang dimiliki Pak Udin bersertifikat hak milik (SHM). Tanaman kakao, jagung, dan
cabai rawit ditanam dalam jarak tanam yang normal. Isian Blok III untuk rumah
tangga Pak Udin adalah:

Konversi luas lahan dalam m2 adalah (1+1,5) × 10.000 = 25.000 m2

3. Bu Morina memiliki 2 (dua) bidang lahan sawah irigasi masing-masing seluas 500 m2
yang semuanya belum memiliki bukti kepemilikan, dan juga memiliki 1 (satu) bidang
lahan sawah non irigasi yang sudah memiliki bukti kepemilikan berupa Girik seluas
600 m2, yang saat ini masih disewakan kepada ibu Fitriana. Kedua lahan sawah irigasi
tersebut biasanya ditanami padi, tetapi pada musim ini, bidang yang satu seluas 500
m2 tidak ditanami padi tetapi digunakan untuk usaha budidaya ikan nila. Rumah dan
pekarangan seluas 400 m2 yang ditempati Bu Morina saat ini bukan rumah milik

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
139
sendiri tetapi merupakan rumah kontrakan. Maka isian Blok III Daftar ST20203-
L2.UTP untuk rumah tangga Bu Morina adalah

BLOK IV. TANAMAN SEMUSIM (TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA,


DAN PERKEBUNAN)
Setiap halaman baru isikan identitas rumah tangga (R.101 s.d 104, 106, 108, dan
301) di atas kanan

Tanaman Semusim adalah tanaman yang pada umumnya berumur kurang dari satu
tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen langsung dibongkar.

Tanaman Pangan meliputi tanaman padi dan palawija

Tanaman padi meliputi padi hibrida, padi inbrida, dan padi ladang.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


140 ST2023
Tanaman palawija meliputi:

1. Biji-bijian seperti : jagung hibrida, jagung komposit, jagung lokal, sorghum/cantel,


dan gandum, dll.
2. Kacang-kacangan seperti : kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau, dll.
3. Umbi-umbian seperti: ubi kayu/ketela pohon, ubi jalar/ketela rambat, talas,
garut, dan ganyong, dll.

Tanaman hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman


obat, dan tanaman hias.
Tanaman buah-buahan adalah tanaman yang menghasilkan buah segar sebagai
sumber vitamin, mineral dan lain-lain. Pada umumnya buah yang dihasilkan dapat
dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu. Tanaman dapat berbentuk pohon, rumpun,
menjalar, dan berbatang lunak
Tanaman buah-buahan semusim adalah tanaman buah yang berumur kurang dari 1
tahun, seperti: blewah, melon lainnya, rock melon/melon berjaring, golden melon/melon
tidak berjaring, mentimun suri, semangka, stroberi, dan lain-lain.
Tanaman sayuran adalah tanaman yang bermanfaat sebagai sayur sebagai sumber
vitamin, mineral, dan lain-lain. Pada umumnya bagian yang digunakan sebagai sayur
berupa daun, bunga, buah, dan umbi.
Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sayur yang berumur kurang dari 1 tahun,
seperti: asparagus, bawang daun, bawang merah, bawang putih, bayam, brokoli, buncis,
cabai hijau, cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit, jamur kuping, kacang
merah, kacang panjang, kailan, kangkung, kembang kol, kentang sayur, kubis, labu siam,
lobak, ketimun, oyong/gambas, paprika, paria/pare, petsai/sawi putih, sawi, seledri,
selada, terung, tomat, wortel, dan lain-lain.
Tanaman obat adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik, dan
kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun,
batang, bunga, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.
Tanaman obat semusim adalah tanaman obat yang berumur kurang dari 1 tahun,
seperti: artemia, brotowali, jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil (jahe emprit),
jahe merah, jamur lingzi, keji beling, kemangi, kencur, kepel, kunyit, kumis kucing,
lempuyang, lengkuas, lidah buaya, pegagan, pulepandak, purwoceng, sambiloto,
selasih, tapak dara, tapak liman, tempuyung, temu giring, temu ireng
Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan estetika baik
karena bentuk tanaman, warna dan bentuk daun, tajuk maupun bentuk pohon/batang,
warna dan keharuman bunganya, sering digunakan sebagai penghias pekarangan,
taman, atau ruangan di rumah-rumah, gedung perkantoran, hotel, restoran maupun
untuk kelengkapan upacara adat dan keagamaan
Tanaman hias semusim adalah tanaman hias yang berumur kurang dari 1 tahun,
seperti: alamanda, alpinia, anggrek, anyelir, aglaoenema, bunga matahari, catleya,

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
141
celosia, cocor bebek, cordylene, drasena, fitonia, gladiol, hebras, kalla lili, kamboja
jepang/adenium, kastuba, kecombrang, krisan/seruni, lantana, mawar, melati, monstra,
nanas-nanasan/bromelia, palm jepang, palm kuning, palm merah, peperonia, pisang-
pisangan/heliconia, pohon dollar, pakis-pakisan, pedang-pedangan, rose bombay,
rumput peking, scindapsus, sirih-sirihan, sedap malam, spathipylum, talas-talasan,
vanda, dan lain-lain
Tanaman perkebunan semusim adalah tanaman perkebunan yang pada umumnya
berumur kurang dari satu tahun dan pemanenannya dilakukan satu kali atau beberapa
kali masa panen.
Tanaman perkebunan semusim meliputi: tebu, tembakau, nilam, kapas, dan lain-lain.

Rincian 401. Apakah mengusahakan tanaman semusim (tanaman pangan,


hortikultura, dan perkebunan) pada periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023?

Isikan kode apakah unit usaha pertanian


mengusahakan tanaman semusim
(tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan) pada periode 1 Mei 2022 s.d
30 April 2023.
Isikan kode "1" jika unit usaha pertanian
mengusahakan tanaman semusim dan
kode "0" jika unit usaha pertanian tidak
mengusahakan tanaman semusim.

Rincian 402. Nama Tanaman Semusim (tanaman pangan, hortikultura, dan


perkebunan)

Tuliskan nama tanaman semusim (tanaman pangan,


hortikultura dan perkebunan) yang diusahakan oleh unit
usaha pertanian. Nama tanaman semusim dapat dilihat pada
ST2023-KODE.

Jika berdasarkan ST2023-KODE tanaman yang diusahakan


masuk dalam kategori tanaman semusim lainnya, maka isikan
nama tanaman semusim lainnya pada rincian 402 (Contoh:
Sayuran semusim lainnya (Genjer)).

ST2023-Kode dapat diakses melalui link:


http://s.bps.go.id/DaftarST2023-Kode

Buku Pedoman Petugas Lapangan


142 ST2023
Rincian 403. Kode Tanaman

Tuliskan kode tanaman semusim sesuai dengan jenis tanaman


yang diusahakan oleh unit usaha pertanian. Kode tanaman
semusim (tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan)
dapat dilihat pada ST2023-KODE.

Rincian 404. Jenis Usaha

Tuliskan kode Jenis Usaha untuk tanaman semusim (tanaman


pangan, hortikultura, dan perkebunan). Kode jenis usaha tanaman
semusim terdiri dari:

• Kode 1 untuk jenis usaha budidaya


• Kode 2 untuk jenis usaha.

Rincian 404 dapat dipilih lebih dari satu pilihan. Jika kode yang
dipilih lebih dari satu, berikan tanda koma ( , ) sebagai pemisah saat
menuliskan kode pada rincian 404.

Usaha budidaya adalah usaha yang kegiatannya melakukan budidaya tanaman


tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Budidaya adalah kegiatan yang meliputi
pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.

Usaha pembibitan, adalah usaha yang kegiatannya melakukan pemuliaan, produksi,


dan sertifikasi benih/bibit. Termasuk usaha pembibitan adalah jika hasilnya
sebagian/seluruhnya dijual/ditukar.

Bibit/benih adalah biji buah (seperti padi dan jagung), anak semai, stek, cangkok, ent,
okulasi, kultur jaringan tanaman, nener, benur, ternak muda, yang akan
dibudidayakan/ditangkarkan.

Bibit tanaman adalah anakan dari tanaman induk yang siap untuk ditanam/masih dalam
polibag.

Jika hanya terpilih “Pembibitan”, maka lanjutkan ke Rincian 420.

Rincian 405. Kondisi Utama Tanaman

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
143
Tuliskan kode kondisi utama tanaman semusim yang
diusahakan oleh unit usaha pertanian. Kode Kondisi tanaman
terdiri dari:

• Kode 1 untuk tanaman tunggal


• Kode 2 untuk tanaman campuran
• Kode 3 untuk tanaman tumpang sari
• Kode 4 untuk tanaman asosiasi antara semusim dan
tahunan.

Kondisi utama tanaman hanya dapat dipilih satu pilihan.

Tanaman tunggal (monokultur) adalah suatu pola tanam dari satu jenis tanaman yang
ditanam dalam suatu bidang lahan pada satu periode/musim tanam.

Tanaman campuran adalah penanaman dua macam atau lebih jenis tanaman di dalam
suatu bidang lahan secara tidak teratur (tanpa jarak tanam dan larikan yang teratur).

Tanaman Tumpang sari adalah cara penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang
umurnya sama dengan jarak tanam dan larikan yang teratur, salah satu tanaman
tersebut merupakan tanaman pokok. Penanaman dan pemanenan bisa dilakukan
bersamaan. Contoh: cabe hijau dengan tomat.

Tanaman asosiasi antara semusim dan tahunan disebut juga tanaman sela dimana
tanaman semusim ditanam di antara tanaman tahunan dengan jarak tanam dan larikan
yang teratur dalam satu bidang lahan. Contoh: cabe rawit dengan karet.

Rincian 406 s.d. 408 khusus untuk Periode tanam dari tanaman semusim (tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan)

Rincian 406. Subround


Tuliskan kode Subround periode tanam untuk tanaman
semusim yang diusahakan oleh unit usaha pertanian.
Kode subround terdiri dari:

• Kode 1 untuk periode tanam pada Subround I :


Januari – April
• Kode 2 untuk periode tanam pada Subround II : Mei
– Agustus
• Kode 3 untuk periode tanam pada Subround III :
September – Desember

Rincian 407. Tahun

Buku Pedoman Petugas Lapangan


144 ST2023
Tuliskan tahun periode tanam untuk tanaman
semusim yang disahakan oleh unit usaha pertanian.
Penulisan tahun dalam 4 digit angka.

Rincian antara 406 dan 407 harus bersesuaian


dengan kondisi:

• Jika Rincian 407: Subround II, maka Rincian


407 harus 2022
• Jika Rincian 406: Subround III, maka Rincian
407 harus 2022
• Jika Rincian 406: Subround I, maka Rincian
407 harus 2023

Rincian 408. Luas Tanam (m2)


Isikan luas tanam dalam satuan m2. Isian dalam
bilangan bulat.

Luas tanam adalah luas lahan yang telah


ditanam, baik penanaman yang bersifat normal
maupun penanaman yang dilakukan untuk
mengganti tanaman yang
dibabat/dimusnahkan karena terserang OPT
atau sebab-sebab lain.

Penghitungan luas :
1. Tanaman yang diperhitungkan luas tanamnya adalah tanaman yang jarak tanamnya
lebih kecil atau sama dengan 3 (tiga) kali jarak tanam normal. Luas tanam tanaman
hias dan tanaman biofarmaka yang ditanam di pekarangan dan memenuhi
persyaratan tersebut dicatat apabila diusahakan secara komersial (sebagian atau
seluruhnya dijual).
2. Pengisian luas tanam tanaman campuran yang memiliki jarak tanam normal adalah
sebesar luas bidang yang ditanami.

Contoh:
Sebidang tanah yang luasnya 1 Ha ditanami dua jenis tanaman, bawang daun dan
tomat. Kedua tanaman tersebut ditanam dengan jarak tanam normal, maka yang
dicatat adalah luas tanaman bawang daun seluas 1 Ha dan tomat seluas 1 Ha.

o x o x o x o x

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
145
o x o x o x o x

o x o x o x o x

o x o x o x o x

o x o x o x o x

Keterangan: o tanaman tomat


x tanaman bawang daun
3. Luas tanam tanaman campuran yang dicatat adalah tanaman yang memiliki jarak
tanam normal saja. Sedangkan tanaman campuran yang memiliki jarak tanam lebih
dari 3 kali jarak tanam normal tidak dicatat.

Contoh:
Sebidang tanah seluas 2 Ha ditanami dua jenis tanaman, bawang daun dan tomat.
Bawang daun ditanam dengan jarak tanam normal, sedangkan tomat ditanam
melebihi 3 kali jarak tanam normal, maka yang dicatat adalah luas tanaman bawang
daun saja seluas 2 Ha sedangkan luas tanaman tomat tidak dicatat.
o x x x o x x x o x x x o

o x x x o x x x o x x x o

o x x x o x x x o x x x o

o x x x o x x x o x x x o

o x x x o x x x o x x x o

Keterangan: o tanaman tomat


x tanaman bawang daun

4. Cara menghitung luas tanam tanaman yang ditanam pada polibag/pot


a. Letak polibag/pot teratur, luas dihitung berdasarkan luas area yang ditempati
polibag/pot.

Contoh:
Luas tanaman stroberi yang ditanam dalam polibag secara teratur dengan jarak
tanam 60 x 80 cm sebanyak 25 polibag adalah 12 m2 diperoleh dari 80x60x25 =
120.000cm2 = 12m2.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


146 ST2023
b. Letak polibag/pot tidak teratur, luas dihitung berdasarkan konversi tanaman per
meter persegi :

Contoh:
Luas dari 25 polibag tanaman stroberi yang ditanam dalam polibag secara tidak
teratur adalah:
Berdasarkan kebiasaan luas 50.000 tanaman sama dengan 1 Ha.
50.000 tanaman = 10.000 m2
1 tanaman = 1/5 m2
Jadi, untuk 25 tanaman luasnya adalah 25 × (1/5) m2 = 5 m2

5. Cara menghitung luas tanam budidaya dalam kubung dan tersusun dalam beberapa
rak, adalah menjumlahkan luas seluruh rak yang ditanami (baik disusun secara
horizontal maupun vertikal).

Contoh:
Misalnya luas untuk budidaya jamur merang adalah 4 m x 7 m = 28 m2, jika kubung
tersebut tersusun dari 5 rak maka luas pertanaman jamur merang untuk setiap
kubung adalah 5 rak x 28 m2 = 140 m2. Jadi luasan yang dihitung adalah luas semua
rak yang menyusun kubung.

Kubung untuk budidaya jamur merang


6. Penghitungan luas tanam budidaya yang dilakukan secara hidroponik berdasarkan
luas areal/bidang yang dipakai untuk penanaman.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
147
Rincian 409. Sistem/Kondisi
Pemanenan selama periode 1 Mei 2022
s.d 30 April 2023

Isikan jenis sistem pemanenan untuk


tanaman tersebut. Pilihan boleh lebih dari
1 (multiple). Jika memilih lebih dari 1
pilihan maka di pisahkan dengan tanda “,”
(koma).

Dipanen sendiri adalah pemanenan dilakukan sendiri oleh unit usaha pertanian,
termasuk menggunakan tenaga kerja dibayar, menggunakan tenaga kerja tidak dibayar,
maupun secara borongan/bawon. Dianggap panen apabila tanaman sudah cukup umur
dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal.

Diijonkan adalah tanaman dijual sebelum masa panen dan pemeliharaan sampai
dengan pemanenan menjadi tanggung jawab pengijon. Sistem ijon biasanya dilakukan
karena petani membutuhkan uang dengan segera.

Ditebaskan adalah apabila tanaman dijual di lokasi kepada penebas pada saat tanaman
sudah siap untuk dipanen. Petani akan menerima harga yang sudah disetujui oleh kedua
belah pihak dan pelaksanaan panen menjadi tanggung jawab penebas.

Panen belum habis adalah Tanaman semusim yang biasanya dipanen lebih dari satu
kali dan pada periode pelaporan belum dibongkar.

Puso adalah apabila tanaman mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh serangan
OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), DPI (Dampak Perubahan Iklim) dan/atau
oleh sebab lainnya (gempa bumi, dll), sedemikian rupa sehingga hasilnya kurang dari
atau sama dengan 11% dari keadaan normal.

Tidak dipanen adalah dimana kondisi petani merasa rugi apabila melakukan
pemanenan karena harga jual sedang turun sehingga biaya panen lebih tinggi
dibandingkan nilai produksi. Petani lebih memilih tidak dipanen.

Belum Panen adalah kondisi petani belum melakukan pemanenan pada periode
subround yang ditanyakan.

Untuk pengisian pada PAPI, Jika R409 berkode “0 - Belum panen” dan/atau
berkode “9 – Tidak dipanen”, maka R410 s.d R418 dikosongkan/dilewati. Jika R409
berkode "0 - Belum panen" atau berkode "9 - Tidak dipanen", maka tidak boleh ada
kode yang lain terpilih.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


148 ST2023
Jika R409 hanya berkode “8 – Puso”, maka R412 terisi “0”.

Jika Rincian 409 tidak berkode 0 atau kode 9, maka isikan rincian 410-413.

Rincian 410. Periode Panen (Subround)

Isikan kode Subround periode panen


tanaman tersebut.

Rincian 411. Periode Panen (Tahun)

Isikan periode waktu penanaman dalam


tahun (4 digit). Harus terisi 2022 atau 2023.

Rincian 412. Luas Panen (m2)

Isikan luas panen dalam satuan m2.

Luas Panen tanaman semusim adalah luasan tanaman semusim yang diambil hasilnya
setelah tanaman tersebut cukup umur.

Luas panen adalah luas tanaman yang dipanen untuk diambil hasilnya.

Dianggap panen apabila tanaman sudah cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11%
dari keadaan normal.

Jika terjadi rusak/puso, luas panen diisi “0”

Contoh Pengisian Blok IV

1. Sebidang lahan 1 Ha diusahakan budidaya tanaman padi sawah hibrida dengan pola
tanam tunggal dan periode penanaman sebanyak 2 kali setahun. Penanaman pertama
pada bulan Oktober 2022 dan dipanen sendiri pada bulan Januari 2023. Penanaman
kedua pada bulan April 2022 dan belum panen pada saat pencacahan. Ilustrasi pengisian
R402-R413 sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
149
2. Apabila 2 bidang lahan masing - masing luasnya 250 m2 dan 700 m2. Ditanami kedelai
pada bulan Januari 2023 dan di panen sendiri pada Maret 2023 maka cara pengisian R402
s.d R413 adalah

3. Apabila sebidang lahan seluas 500 m2 ditanami tanaman bawang merah yang dipanen
sendiri dengan periode penanaman seperti berikut :

Tahun 2022 2023


Kasus
Bulan 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

Kasus Kegiat
T P T P T
1 an
Luas
500 500 500 500 500
(m2)
Kasus Kegiat
T P T P T P
2 an
Luas
500 500 500 500 500 500
(m2)
T = Tanam, P = Panen

Buku Pedoman Petugas Lapangan


150 ST2023
Jika pencacahan dilakukan bulan Mei 2023, maka luas tanam dan panen bawang merah
selama periode tersebut:

Kasus 1

Penanaman ke 3 tidak dicatat karena periode tanam diluar periode referensi

Kasus 2

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
151
4. Cabai besar di tanam seluas 800 m2 pada bulan Juni 2022, panen pertama pada 14
September 2022 dan panen selanjutnya setiap 4 sampai 5 hari sekali. Pada bulan
Oktober 2022 sudah panen ke-5 dan seterusnya sampai dengan panen terakhir pada
bulan November 2022. Tanam cabai besar lagi pada bulan Desember 2022, mulai panen
pertama pada bulan Februari 2023 terus menerus dan sampai pencacahan, cabai
tersebut masih berproduksi .

Dalam hal ini banyaknya periode yang dicatat adalah sebanyak 2 kali.

Rincian 413. Ketika luas panen lebih


kecil dari luas tanam, penyebab:

Isikan penyebab luas panen lebih kecil dari


luas tanam. Penyebabnya terdiri atas:
Kekeringan, Hama, Penyakit, Banjir, Panen
sebagian, Hewan, Pencurian, dan Lainnya.

Panen sebagian yang dimaksud adalah kondisi belum panen sepenuhnya (hanya
sebagian yang baru selesai panen).

Jika Rincian 409 berkode 1 (Dipanen sendiri) isikan Rincian 414-418

Buku Pedoman Petugas Lapangan


152 ST2023
Rincian 414. Jenis produksi

Isikan jenis produksi apa saja (bisa lebih


dari 1) yang dihasilkan selama periode 1
Mei 2022 s.d 30 April 2023 dari tanaman
tersebut. Jenis produksi tanaman semusim
dapat dilihat pada ST2023-Kode.

Contoh Kasus:

1. Pak Rusli merupakan salah satu pengelola usaha pertanian di kabupaten Bima. Beliau
mempunyai 3 bidang lahan sawah yang masing-masing berukuran 4200 m2, 3000 m2
dan 3500 m2. Selain itu pak rusli juga membudidayakan ikan bandeng dengan luas
3500 m2 dan mempunyai lahan tambak seluas 2000 m2 yang digadaikan kepada orang
lain.

Lahan sawah

Di Bima ada 2 musim tanam yang dikenal dengan Bara dan Tawali. Musim bara bulan
tanamnya bulan Desember dan panennya bulan April. Sedangkan Tawali bulan
tanamnya di bulan Mei dan panen di bulan Agustus. Pada musim bara di masing-
masing lahan, pak rusli memproduksi sebanyak 50, 25 dan 30 karung gabah.
Sedangan pada musim tawali, pak rusli memproduksi 20, 10, dan 20 karung gabah.
Dengan berat 1 karung 50 kg. Untuk lahan 3000 m2 selain ditanami padi pada bulan
Mei 2022, juga ditanami tanaman singkong, dan pisang tetapi hasilnya dikonsumsi
sendiri dengan luas 300 m2. Tanaman singkong dipanen pada bulan September 2022.

Dengan informasi diatas, lakukan pencatatan pada kuesioner ST2023-L2.UTP blok III
(R310 s.d R324) dan Blok IV (R402 s.d R421).

Blok III (R310 s.d R324)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
153
Blok IV (R402 s.d R421)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


154 ST2023
Ilustrasi pengisian periode tanam dan periode panen

Contoh Kasus 1a: Tanam dan Panen berada didalam periode (referensi waktu)

Contoh kasus 1b: Tanam dan Panen berada di dalam periode (refernsi waktu)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
155
Contoh Kasus 2: Tanam tidak dalam periode dan panen berada di dalam periode
(refernsi waktu)

Contoh Kasus 3: Tanam dalam periode dan panen tidak dalam periode (referensi
waktu)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


156 ST2023
Contoh Kasus Panen Belum Habis: Tanam dalam periode dan panen habis tidak dalam
periode (referensi waktu)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
157
Buku Pedoman Petugas Lapangan
158 ST2023
Contoh kasus:

1. Pak Tarno merupakan rumah tangga usaha pertanian hortikultura yang menanam
ketimun pada bulan Agustus 2022 di 2 bidang yang berbeda dengan masing-masing
luasnya adalah 500 m2 dan 750 m2. Setelah itu, Pak Tarno kembali menanam ketimun
pada 1 bidang lainnya seluas 600 m2 pada bulan November. Dua bidang sebelumnya
dipanen secara bersamaan pada bulan Oktober 2022, sedangkan 1 bidang terakhir
dipanen pada bulan Januari 2023. Maka isian rincian 402 hingga 413 adalah sebagai
berikut.

Waktu tanam dan panen tanaman ketimun pada bidang ke-1 dan ke-2 dilakukan secara
bersamaan, sehingga luas tanam dan luas panennya dapat dijumlahkan. Tetapi tanam
dan panen untuk ketimun pada bidang ke-3 dilakukan di subround yang berbeda,
sehingga dituliskan pada baris terpisah.
Luas tanam dan panen ketimun pada bidang 1 dan 2: 500 m2 + 750 m2 = 1.250 m2
Luas tanam dan panen ketimun pada bidang 3: 600 m2

2. Pak Anton memiliki sebidang tanah yang luasnya 1 Ha yang ditanami dua jenis tanaman,
yaitu bawang daun dan tomat. Tanaman bawang daun dan tomat tersebut ditanam
dengan jarak tanam normal. Kedua tanaman tersebut ditanam Pak Anton secara
bersamaan pada bulan September 2022, dan kedua tanaman tersebut dipanen pada
bulan yang sama yaitu November 2022. Maka isian rician 402 hingga 413 pada kuesioner
adalah sebagai berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
159
Tanaman bawang daun dan tomat ditanam secara tumpang sari dengan jarak tanam
normal, sehingga luas tanam dan panen dihitung seolah-olah kedua tanaman tersebut
ditanam pada bidang berbeda dengan luas yang sama.

3. Bu Yuni mengusahakan tanaman stroberi yang ditanam dalam polybag secara teratur
dengan jarak tanam 60 x 80 cm sebanyak 36 polybag. Stroberi tersebut mulai ditanam
oleh Bu Yuni pada Desember 2022 dan mulai dipanen pada awal Maret 2023.
Berdasarkan kondisi tersebut, isian yang tepat untuk mengisi rincian 402 hingga 413
adalah sebagai berikut.

4. Budidaya jamur merang yang dilakukan oleh Pak Yono menggunakan kubung-kubung
yang tersusun dari 5 rak untuk masing-masing kubung. Luas dari 1 kubung tersebut
adalah 4 m x 7 m. Banyaknya jumlah kubung jamur merang yang diusahakan oleh Pak
Yono adalah 3 kubung. Penanaman jamur merang dilakukan oleh Pak Yono pada bulan
April 2023 dan belum pernah dipanen hingga hari pencacahan. Pengisian yang tepat
unutk rincian 402 hingga 413 adalah sebagai berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


160 ST2023
Jika satu kubung tersebut tersusun dari 5 rak maka luas penanaman jamur merang untuk
setiap kubung adalah 5 rak x 28 m2 = 140 m2. Luasan yang dihitung adalah luas semua
rak yang menyusun kubung dikalikan banyaknya kubung yang diusahakan, 3 kubung x
140m2 = 420m2.

5. Pak Joni mempunyai 2 petak lahan yang ditanami cabai merah besar. Luas petak
pertama adalah 90 m2 yang ditanam pada bulan Agustus 2022 dan luas petak kedua
adalah 60 m2 yang ditanam pada bulan Desember 2022. Petak pertama dipanen sejak
awal November 2022 dan dibongkar habis pada bulan Maret 2023. Petak kedua baru
dipanen bulan Februari 2023 dan pada akhir April 2023 masih belum dibongkar. Isian
yang tepat untuk rincian 402 hingga 413 adalah sebagai berikut.

Luas panen dari petak pertama sebesar 90 m 2 merupakan luas panen habis, sedangkan
luas panen dari petak kedua sebesar 60 m2 merupakan luas panen belum habis.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
161
Rincian 415. Satuan produksi

Tuliskan satuan produksi yang dihasilkan dari tanaman tersebut


mengacu pada satuan produksi pada Daftar ST2023-KODE Halaman
4. Satuan produksi yang dapat digunakan berbeda-beda sesuai
dengan nama tanamannya.

Rincian 416. Volume produksi

Tuliskan total produksi tanaman selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30


April 2023 dalam satuan pada Rincian 415. Produksi yang dimaksud
adalah produksi dari kegiatan usaha budidaya (produksi dalam bentuk
bibit tidak termasuk).

Volume produksi mencakup semua produksi yang dihasilkan


termasuk yang dikonsumsi sendiri, langsung diolah oleh unit usaha
tersebut, dijual, diberikan kepada pekerja sebagai upah/gaji,
diberikan kepada pihak lain baik untuk bagi hasil/membayar biaya
produksi maupun untuk alasan lainnya, dan yang disimpan atau
belum dijual.

Jika tanaman rusak/puso, volume produksi diisikan “0”.

Penghitungan produksi tanaman hias

1. Untuk produksi tanaman hias yang dijual dalam pot/polibag/media lain dihitung
dengan pendekatan jumlah tangkai atau jumlah pohon/rumpun (apabila satuannya
pohon/rumpun) dalam satu pot/polibag/media lain.
Contoh:

Tanaman anggrek dalam satu pot rata-rata terdiri dari 2 tangkai, jika dalam satu unit
usaha pertanian terdapat produksi anggrek sebanyak 100 pot, maka produksi yang
dilaporkan sebanyak 2 × 100 = 200 tangkai.

2. Penghitungan jumlah tangkai tanaman mawar yang produksinya dalam bentuk bunga
tabur dilakukan berdasarkan hasil konversi rata-rata jumlah kuntum per tangkai dalam
satu kilogram bunga tabur yang biasa diproduksi unit usaha pertanian.
Contoh:

Dalam satu tangkai mawar yang diproduksi unit usaha pertanian, rata-rata terdiri dari
tiga kuntum dan satu kilogram sekitar 300 kuntum. Jika unit usaha tersebut
memproduksi 750 Kg bunga mawar tabur, maka produksi bunga mawar tabur
tersebut dihitung dengan cara:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


162 ST2023
(750 kg) x (300 kuntum/1 kg) x (1 tangkai/3 kuntum) = 750 x 100 tangkai
= 75.000 tangkai.

3. Tanaman hias dengan satuan produksi pohon dan pohon tersebut dibongkar untuk
tujuan komersil (dijual) dianggap ada panen, dan produksinya dicatat tanpa
memandang umur tanaman.

4. Bentuk produksi tanaman sedap malam ada yang berupa bunga kuncup, ada juga
berikut tangkainya. Satuan produksi yang dipakai adalah satuan standar tangkai.

Penghitungan produksi untuk tanaman yang panen berulang: Dijumlahkan sesuai


periode panennya. Dikatakan panen ketika tanaman tersebut dibongkar. Jika sampai
pencacahan tanaman tersebut masih ada/belum dibongkar, maka total produksi dari
tanaman tersebut dijumlahkan. Produksi yang dihitung hanya produksi pada 1 Mei 2022
sampai 30 April 2023.

Rincian 417. Nilai produksi (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi tanaman selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
dalam satuan ribu rupiah. Nilai produksi adalah nilai dari volume
produksi di R416 termasuk yang belum dijual.

Nilai produksi adalah hasil kali perkalian volume produksi (R416)


dengan harga jual per satuan produksi.

Jika tanaman rusak/puso, volume produksi diisikan “0”.

Rincian 418. Nilai produksi ikutan (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi ikutan dari tanaman tersebut selama 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023 dalam satuan ribu rupiah.

Produksi ikutan adalah produk lain yang dihasilkan sejalan dengan


produk utama dengan suatu proses dan teknologi yang sama. Nilai
produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai ekonomis di
wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil
ikutan yang diproduksi.

Contoh: Produksi ikutan pisang adalah daun pisang.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
163
Contoh kasus:

1. Bu Pipit mengelola budidaya mawar untuk tujuan seluruhnya dijual. Usaha budidaya
mawar dimulai oleh Bu Pipit sejak bulan September 2022 dengan luas penanaman
sebanyak 50 m2. Hingga saat ini, Bu Pipit sudah menjual bunga mawar dalam bentuk
tangkai sebanyak 2 kali, yaitu pada bulan Desember 2022 sebanyak 40 tangkai dan bulan
Januari 2023 sebanyak 55 tangkai, dengan harga per tangkainya yaitu Rp10.000. Selain
itu, Bu Pipit kembali menanam bunga mawar dengan luas 20 m2 pada bulan Maret, dan
hingga kini belum panen. Isian pada rincian 406-418 adalah sebagai berikut.

2. Tanah seluas 1 hektar milik Bu Dini ditanami dua jenis tanaman, yaitu tomat dan ubi kayu
pada bulan Oktober 2022. Tomat ditanam seluas 1 hektar dengan jarak tanam normal,
sedangkan ubi kayu dijadikan tanaman pagar pembatas bidang miliknya dengan bidang
milik petani lain. Pada Akhir Desember 2023, Bu Dini memanen kedua tanamannya
tersebut dengan produksi tomat sebanyak 25 ton dengan harga Rp5.500/Kg dan ubi kayu
sebanyak 1 ton dengan harga Rp1.000/Kg. Isian yang tepat pada rincian 406 hingga 418
adalah sebagai berikut.

3. Desta merupakan seorang guru honorer yang juga membudidayakan jamur merang
dengan menggunakan kubung yang tersusun dari 5 rak. Banyaknya kubung yang
digunakan oleh Desta adalah sebanyak 10 kubung. Luas dari 1 kubung tersebut adalah
4 m x 6 m. Desta mulai membudidayakan jamur pada awal bulan Maret 2023. Selama
dua bulan membudidayakan jamur, panen yang dilakukan Desta mampu menghasilkan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


164 ST2023
300 Kg, dengan harga Rp3.000/Kg. Pengisian yang tepat unutk rincian 409 hingga 418
adalah sebagai berikut.

Rincian 419 s.d 421 akan ditanyakan berulang untuk setiap jenis tanaman semusim
(tidak ditanyakan berulang menurut periode tanam seperti rincian sebelumnya).
Jika satu jenis tanaman mempunyai beberapa periode tanam, maka isikan R419
s.d R421 di baris pertama untuk jenis tanaman tersebut.

Rincian 419. Jika Rincian 409 ada berkode 2 dan/atau 3, isikan nilai
ijon atau tebasan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
(000Rp)

Jika ada panen yang diijonkan atau ditebaskan, isikan nilai ijon atau
nilai tebasan yang diterima selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
dalam satuan ribu rupiah.

Jika selama periode tersebut melakukan tebas/ijon 2 kali atau lebih maka nilai ijon atau
tebasannya dijumlahkan.
Nilai ijon atau tebasan adalah nilai yang dibayarkan oleh penebas/pengijon kepada
pemilik lahan/tanaman.

Rincian 420. Jika Rincian 404 ada berkode 2, isikan nilai produksi
bibit selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rp)

Jika ada usaha pembibitan, isikan nilai produksi bibit selama 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 dalam satuan ribu rupiah. Nilai produksi yang
diisikan adalah nilai periode total selama periode referensi.

Nilai produksi bibit termasuk dengan bibit yang digunakan oleh unit
usaha tersebut untuk kegiatan budidayanya dan nilai diperkirakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
165
Rincian 421. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023

Pilih jenis pemanfaatan produksi dari volume produksi pada R416


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.
1. Produksi seluruhnya untuk dijual, jika
seluruh produksi untuk dijual/ditukar.
2. Produksi sebagian besar untuk dijual, dan
sisanya untuk dikonsumsi sendiri, jika
persentase produksi yang dijual/ditukar lebih
besar daripada persentase produksi yang
dikonsumsi sendiri.
3. Produksi sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri, dan sisanya untuk dijual,
jika persentase produksi yang dikonsumsi sendiri lebih besar daripada persentase
produksi yang dijual/ditukar.
4. Produksi seluruhnya untuk dikonsumsi sendiri, jika seluruh produksi digunakan
untuk konsumsi sendiri. Kode ini khusus untuk tanaman pangan. Untuk tanaman
hortikultura dan perkebunan, produksi harus sebagian atau seluruhnya
dijual/ditukar sehingga kode 4 tidak mungkin terpilih.
0. Belum dijual; jika selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 belum ada produksi yang
dijual. Termasuk dalam belum dijual jika tanaman belum panen atau sudah panen
tetapi belum dijual (masih disimpan).

Jika dalam periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 beberapa kali panen maka
pemanfaatan produksi dilihat secara total selama periode tersebut.

Contoh pengisian keterangan produksi Rincian 414 s.d 421:

Pak Ahmad adalah petani cabai merah keriting. Tanaman cabai merah keriting Pak
Ahmad ditanam bulan April 2022 dan mulai panen bulan Juli 2022 dan hingga Desember
2022. Pak Ahmad baru tanam cabai merah lagi bulan April 2023. Berikut ini catatan
jumlah panen tiap bulan dari cabai Pak Ahmad:

Juli 2022 : 30 kg
Agustus 2022 : 100 kg
September 2022 : 115 kg
Oktober 2022 : 110 kg
November 2022 : 90 kg
Desember 2022 : 40 kg

Buku Pedoman Petugas Lapangan


166 ST2023
Setiap panen Pak Ahmad memberikan 40% hasil panennya untuk membayar sewa tanah
ke Pak Budi, 10 kg setiap bulan digunakan untuk konsumsi sendiri, dan sisanya dijual.
Harga jual dari cabai merah keriting Pak Ahmad hingga bulan Juli 2022 adalah Rp
40.000,-/kg. Namun sejak bulan Oktober turun menjadi 25.000/kg. Semua lahan cabai
merah keriting Pak Ahmad dipanen sendiri. Pak Ahmad tidak mengusahakan pembibitan
cabai merah keriting.

Penghitungan:

Karena masih dalam satu periode tanam-panen (April - Desember 2022). Volume
produksi dihitung semuanya termasuk yang dipakai untuk membayar sewa tanah dan
yang dikonsumsi sendiri.

Volume produksi hingga Subround III 2022: 30 + 100 + 115 + 110 + 90 + 40 = 485 Kg

Nilai produksi hingga Subround III 2022: (30 + 100) 40.000 + (115 + 110 + 90 + 40)
25.000 = 14.075.000

Pengisian untuk Rincian 414-418:

Pak Yusril merupakan petani bawang merah yang memiliki lahan seluas 220 m 2. Bawang
merah tersebut ditanam oleh Pak Yusril pada bulan Januari 2023 dan dipanen pada
bulan Maret 2023. Namun pada bulan Maret tersebut, Pak Yusril dan keluarganya
terpapar COVID-19, sehingga mengharuskan keluarganya untuk melakukan isolasi
mandiri selama kurang lebih 2 minggu. Oleh karena itu, Pak Yusril memanen bawang
merah miliknya dengan cara diijonkan kepada orang lain. Adapun pendapatan hasil ijon
yang ia peroleh sebesar Rp5.000.0000. Maka isian yang tepat untuk rincian 409 hingga
419 adalah sebagain berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
167
Jika dalam satu jenis tanaman ada beberapa periode tanam, maka Rincian 419 s.d. 421
diisikan di baris pertama untuk jenis tanaman tersebut.

Nama Tanaman, Nama Daerah, dan Bentuk Hasil Tanaman Sayuran dan Buah-
buahan Semusim.
No. Nama Tanaman Nama Daerah Bentuk Hasil
1 Bawang Merah Brambang, Bawang Beureum Umbi kering panen
dengan daun
2 Bawang Putih Umbi kering panen
Bawang Bodas
dengan daun
3 Bawang Daun Loncang, Moncang, Bawang
Daun segar
prei
4 Kentang Kumeli Umbi basah
5 Kubis Kol Daun krop
6 Kembang Kol Blungkol Sayuran segar
7 Petsai/Sawi Sayuran segar
8 Wortel Umbi dengan gagang
9 Lobak Umbi dengan daun
10 Kacang Merah Kacang Beureum Polong basah
11 Kacang Panjang Kratok Polong basah
12 Cabe merah Lombok, Cabe beureum Buah segar

13 Cabe rawit Cengek, Lombok Jemprit, Buah segar


Lado Kutu
14 Paprika Buah segar
15 Jamur Suung, Supa, Kulat, Fungi Sayuran segar
16 Tomat Buah segar
17 Terung Terong Buah segar
18 Buncis Polong basah
19 Ketimun Timun, Bonteng, Bilungka, Buah segar
Temon, Mantimun

Buku Pedoman Petugas Lapangan


168 ST2023
No. Nama Tanaman Nama Daerah Bentuk Hasil
20 Labu Siam Lezet, Gambas, Jipang, Japan Buah segar
21 Kangkung Sayuran segar
22 Bayam Bayem Sayuran segar
23 Melon Buah segar
24 Semangka Buah segar
25 Blewah Buah segar
26 Stroberi Buah segar

Nama Tanaman, Nama Daerah dan Bentuk Hasil Tanaman Biofarmaka Semusim
No. Nama Tanaman Nama Daerah Bentuk Hasil
1 Jahe Tipakan Rimpang
2 Laos/Lengkuas Laja Rimpang
3 Kencur Cikur Rimpang
4 Kunyit Koneng, Janar, Kunir Rimpang
5 Lempuyang Rimpang
6 Temulawak Rimpang
7 Temuireng Koneng Hideung Rimpang
8 Temukunci Rimpang
9 Kejibeling Daun
10 Sambiloto Papitan, Kioray, Bidara, Daun
Sadilata
11 Lidah Buaya Daun

Nama Tanaman dan Bentuk Hasil Tanaman Hias Semusim

No. Nama Tanaman Nama Umum Bentuk Hasil

1 Anggrek Bunga Potong


2 Anyelir Bunga Potong
3 Gerbera Herbras Bunga Potong
4 Gladiol Bunga Potong
5 Heliconia Pisang-pisangan Bunga Potong
6 Krisan Bunga Potong
7 Mawar Ros Bunga Potong
8 Sedap Malam Bunga Potong
9 Dracaena Drasena Pohon
10 Melati Bunga
11 Palem Pohon
12 Aglaonema Pohon
13 Adenium Kamboja Jepang Pohon

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
169
No. Nama Tanaman Nama Umum Bentuk Hasil

14 Pakis Pohon
15 Monstera Pohon
16 Cordyline Hanjuang, Andong Pohon
17 Sansevieria Pedang-pedangan, Rumpun
Lidah Mertua

Contoh Pengisian Tanaman Semusim komoditas perkebunan (Tebu):

1. Pak Rudi memiliki sebidang lahan seluas 1 Ha yang ditanami tebu. Pada bulan April
2022, lahan seluas 6000 m2 ditanami tebu varietas Bululawang, sedangkan sisanya
seluas 4000 m2 ditanami tebu varietas Kidang Kencana. Kedua varietas tanaman
tebu tersebut dipanen pada bulan Maret 2023. Isian yang tepat pada rincian 402
hingga 412 adalah sebagai berikut:

2. Pak Tono merupakan rumah tangga usaha pertanian perkebunan yang


menanam tebu pada 2 bidang lahan berbeda dengan masing-masing luas
sebesar 750 m2 dan 800 m2.

• Lahan pertama yang luasnya 750 m2, ditanami bibit tebu pada bulan Mei
2022. Pada bulan Februari 2023, sebesar 200 m2 tebu pada lahan pertama
mengalami puso karena serangan penggerek batang. Kemudian sisa tebu
pada lahan pertama dipanen secara keprasan pada bulan Maret 2023.

• Sementara pada lahan kedua yang luasnya 800 m2, dilakukan tanam pada
bulan Januari 2022 dan pada bulan Juli 2022 dilakukan panen tebu secara
keprasan seluas 800 m2 dan sekaligus menjadi tanaman tebu yang baru.
Selanjutnya, pada akhir bulan April 2023 dilakukan panen tebu secara
bongkar ratoon seluas 150 m2 dan akan diganti dengan tanaman cabai
merah pada bulan Mei 2023. Sisa lahan tebu seluas 650 m2 akan dipanen
secara tebasan kepada Pak Rudi pada bulan Juni 2023. Isian yang tepat
pada rincian 402 hingga 413 adalah sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


170 ST2023
KODE Satuan
Jenis Produksi Satuan Produksi
TANAMAN Jenis Komoditas Luas/jumlah Gambaran Komoditas Gambaran Produksi
( Kode) ( kode 1 = Kg)
ST2023 tanaman

TANAMAN PERKEBUNAN SEMUSIM

Serat kering
3201 Abaca/Manila m2 Kg
(kode 24)

Akar kering
3202 Akar wangi m2 Kg
(kode 01)

Serat kering
3203 Jute m2 Kg
(kode 24)

Serat kapas
3204 Kapas m2 Kg
(kode 23)

Serat kering
3205 Kenaf m2 Kg
(kode 24)

Daun kering
3206 Nilam m2 Kg
(kode 11)

Serat kering
3207 Rami/Haramay m2 Kg
(kode 24)

Serat kering
3208 Rosela m2 Kg
(kode 24)

Daun
3209 Sereh Wangi m2 Basah/Segar Kg
(kode 10)

Batang
3210 Tebu m2 Kg
(kode 06)

Daun kering
3211 Tembakau m2 Kg
(kode 11)

Daun
3212 Rumput Gajah m2 Basah/Segar Kg
(kode 10)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
171
BLOK V. TANAMAN TAHUNAN (HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN)
Setiap halaman baru isikan identitas rumah tangga (R.101 s.d 104, 106, 108, dan
301) di atas kanan

Tanaman Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun
dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen.

Tanaman hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman


obat, dan tanaman hias.

Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman buah yang berumur 1 tahun atau
lebih, seperti: alpukat, anggur, apel, belimbing dewa/dewi, belimbing demak kunir,
belimbing karang sari, belimbing lainnya, buah naga, buah nona/srikaya, cempedak,
duku, durian montong, durian lai, durian lainnya, jambu air, jambu air citra, jambu air
dalhari, jambu biji, jambu biji putih, jambu biji merah, jambu bol, jeruk siam, jeruk keprok,
jeruk besar, jeruk manis/baby pacitan, jeruk lainnya, kedondong, kesemek, langsat,
lengkeng, mangga arumanis, mangga cengkir indramayu, mangga gedong gincu,
mangga gedong, mangga kweni/kebembem, mangga manalagi, mangga lainnya,
manggis, markisa konyal, markisa siuh, markisa lainnya, matoa buah, nangka, nenas
queen, nenas smooth cayenne, nenas lainnya, pepaya besar/dampit, pepaya
sedang/calina/carissa, pepaya kecil/hawaii, pepaya lainnya, pisang mas/lampung,
pisang ambon, pisang kepok, pisang raja, pisang lainnya, rambutan binjai, rambutan
rapiah, rambutan lainnya, salak pondoh/nglumut, salak gula pasir, salak lainnya, sawo,
sirsak, sukun, terong brastagi, dan lain-lain.

Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sayur yang berumur 1 tahun atau lebih,
seperti: blimbing wuluh, jengkol, kluwih, melinjo, petai, dan lain-lain.

Tanaman obat tahunan adalah tanaman obat yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
daun ungu, dlingo, jati belanda, jojoba, kapulaga, lavender, mahkota dewa,
mengkudu/pace, paliasa, salam, sereh, sembung, sirih, tribulus, zodia dan lain-lain.

Tanaman hias tahunan adalah tanaman hias yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
anthurium bunga, anthurium daun, bambu hias, bougenvillea spp, caladium,
dieffenbachia, euphorbia, kaktus, phylodendron, ponix, polyscias, soka/ixora, tabulampot
(tanaman buah dalam pot), dan lain-lain.

Tanaman Perkebunan Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih
dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak

Buku Pedoman Petugas Lapangan


172 ST2023
dibongkar sekali panen. Contoh : Cengkeh, Kakao, Karet, Kopi, Kelapa, Kelapa Sawit,
Teh, Jambu Mete, Kemiri, Kapok, Kayu Manis, Kina, Lada, Pala dan lain-lain.

Tanaman Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun
dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen.

Tanaman hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman


obat, dan tanaman hias.

Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman buah yang berumur 1 tahun atau
lebih, seperti: alpukat, anggur, apel, belimbing dewa/dewi, belimbing demak kunir,
belimbing karang sari, belimbing lainnya, buah naga, buah nona/srikaya, cempedak,
duku, durian montong, durian lai, durian lainnya, jambu air, jambu air citra, jambu air
dalhari, jambu biji, jambu biji putih, jambu biji merah, jambu bol, jeruk siam, jeruk keprok,
jeruk besar, jeruk manis/baby pacitan, jeruk lainnya, kedondong, kesemek, langsat,
lengkeng, mangga arumanis, mangga cengkir indramayu, mangga gedong gincu,
mangga gedong, mangga kweni/kebembem, mangga manalagi, mangga lainnya,
manggis, markisa konyal, markisa siuh, markisa lainnya, matoa buah, nangka, nenas
queen, nenas smooth cayenne, nenas lainnya, pepaya besar/dampit, pepaya
sedang/calina/carissa, pepaya kecil/hawaii, pepaya lainnya, pisang mas/lampung,
pisang ambon, pisang kepok, pisang raja, pisang lainnya, rambutan binjai, rambutan
rapiah, rambutan lainnya, salak pondoh/nglumut, salak gula pasir, salak lainnya, sawo,
sirsak, sukun, terong brastagi, dan lain-lain.

Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sayur yang berumur 1 tahun atau lebih,
seperti: blimbing wuluh, jengkol, kluwih, melinjo, petai, dan lain-lain.

Tanaman obat tahunan adalah tanaman obat yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
daun ungu, dlingo, jati belanda, jojoba, kapulaga, lavender, mahkota dewa,
mengkudu/pace, paliasa, salam, sereh, sembung, sirih, tribulus, zodia dan lain-lain.

Tanaman hias tahunan adalah tanaman hias yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
anthurium bunga, anthurium daun, bambu hias, bougenvillea spp, caladium,
dieffenbachia, euphorbia, kaktus, phylodendron, ponix, polyscias, soka/ixora, tabulampot
(tanaman buah dalam pot), dan lain-lain.

Tanaman Perkebunan Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih
dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak
dibongkar sekali panen. Contoh: cengkeh, kakao, karet, kopi, kelapa, kelapa sawit, teh,
jambu mete, kemiri, kapok, kayu manis, kina, lada, pala dan lain-lain.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
173
Rincian 501. Apakah mengusahakan tanaman hortikultura dan perkebunan
tahunan pada 1 Mei 2023 (khusus usaha pembibitan selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023)

Tanyakan apakah unit usaha pertanian mengusahakan tanaman hortikultura dan


perkebunan tahunan pada saat 1 Mei 2023 untuk jenis kegiatan budidaya atau selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 untuk jenis kegiatan pembibitan, kemudian tuliskan
kode sesuai dengan pilihan yang sesuai.

Jika R501 berkode “0” (tidak), maka pengisian akan dilanjutkan ke blok VI.

Rincian 502 s.d. 521 ditanyakan untuk pengelola unit usaha yang mengusahakan
tanaman tahunan (R501 berkode “1”)

Rincian 502. Nama tanaman tahunan (hortikultura dan


perkebunan)

Jika berdasarkan ST2023-KODE tanaman yang diusahakan masuk


dalam kategori tanaman buah-buahan tahunan lainnya/sayuran
tahunan lainnya/tanaman obat tahunan lainnya/tanaman hias tahunan
lainnya/tanaman perkebunan tahunan lainnya (termasuk jeruk lainnya),
isikan nama tanaman semusim lainnya pada rincian 502 (contoh: Buah-
buahan tahunan lainnya (Buni)). Jika jenis tanaman yang
diusahakan lebih dari 5, maka gunakan lembar tambahan. Setiap
lembar tambahan diisikan identitas rumah tangga (Rincian 101 s.d.
104, 106, 108, dan 301) di kanan atas.

Rincian 503. Kode tanaman

Tuliskan kode dari tanaman pada R502 dengan melihat Daftar ST2023-
Kode.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


174 ST2023
Rincian 504. Jenis usaha

Pilih jenis usaha yang diusahakan untuk tanaman tersebut kemudian


tuliskan kode yang sesuai. Jawaban bisa lebih dari satu.

Lihat penjelasan Rincian 404.

Rincian 505 s.d. 519 ditanyakan untuk tanaman yang usahanya ada yang berupa
usaha budidaya (R504 ada yang berkode 1)

Rincian 505. Kondisi utama tanaman

Pilih kondisi tanaman kemudian tuliskan kode yang sesuai.

Lihat penjelasan Rincian 405.

Rincian 506. Bentuk utama penanaman

Pilih bentuk penanaman dari tanaman tersebut kemudian tuliskan kode


yang sesuai. Jawaban bisa lebih dari satu.

1. Berjajar rapi adalah bentuk penanaman


tanaman atau pohon secara teratur dan
sistematis (memiliki jarak tanam dan larikan
yang teratur).

2. Terpencar adalah bentuk penanaman tanaman atau pohon secara terpencar dengan
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin memperkirakan luasnya (tanpa jarak tanam
dan larikan yang teratur).

Rincian 507 s.d. 509. Jumlah Tanaman

Penghitungan jumlah pohon tanaman tahunan adalah jumlah tegakan pada


1 Mei 2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
175
Rincian 507. Jumlah Tanaman Belum Menghasilkan
Tuliskan jumlah pohon/rumpun/lajar tanaman belum
menghasilkan. Satuan jumlah tanaman dapat dilihat
pada Daftar ST2023-Kode.

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah tanaman yang sampai pada saat
pengamatan belum pernah memberikan hasil karena masih muda atau tanaman
sudah cukup umur tetapi belum dapat menghasilkan karena tidak cocok dengan
iklim, ketinggian tempat, kondisi tanah, dan sebagainya

Rincian 508. Jumlah Tanaman Menghasilkan


Tuliskan jumlah pohon/rumpun/lajar tanaman
menghasilkan. Satuan jumlah tanaman dapat dilihat
pada Daftar ST2023-Kode.

Tanaman Menghasilkan (TM) adalah tanaman yang sedang menghasilkan


dan/atau sudah pernah menghasilkan, dan pada saat ini sedang menghasilkan
atau sedang tidak menghasilkan karena belum musimnya.

Rincian 509. Jumlah Tanaman Tidak Menghasilkan


Tuliskan jumlah pohon/rumpun/lajar tanaman tidak
menghasilkan. Satuan jumlah tanaman dapat dilihat
pada Daftar ST2023-Kode.

Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM) adalah tanaman yang sudah tua, rusak,
dan tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada hasilnya tetapi
secara ekonomis sudah tidak produktif lagi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


176 ST2023
Rincian 510. Sistem Pemanenan selama periode 1 Mei 2022 s.d
30 April 2023 (kode, jawaban bisa multiple)

Pilih sistem penanaman untuk tanaman tahunan selama periode 1


Mei 2022 s.d 30 April 2023 kemudian tuliskan kode yang sesuai.
Jawaban bisa lebih dari satu.
Kode sistem pemanfaatan terdiri dari:
1. Dipanen sendiri
2. Diijonkan
3. Ditebaskan
9. Tidak panen
0. Belum panen

Untuk penjelasan mengenai sistem pemanenan dapat melihat penjelasan Rincian 409.

Jika R510 berkode “0 - Belum panen”, maka R511 s.d R515 dikosongkan/dilewati
dan jika berkode “0 - Belum panen”, tidak bisa multiple dengan kode lainnya.

Jika pada saat pencacahan, Tanaman Menghasilkan (TM) yang diusahakan oleh
responden tidak ada hasil produksinya selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
dikarenakan alasan harga komoditas tanaman tahunan sedang turun atau alasan
lainnya, maka pada R510 isikan kode “9” (Tidak dipanen).

Rincian 511 s.d. 515 ditanyakan untuk tanaman yang dipanen sendiri (R510
berkode 1)

Rincian 511. Jenis produksi


Tuliskan kode jenis produksi tanaman tahunan sesuai dengan jenis
tanaman yang diusahakan oleh unit usaha pertanian. Kode jenis
tanaman tahunan (hortikultura dan perkebunan) dapat dilihat pada
Daftar ST2023-Kode.
Untuk penjelasan mengenai Jenis Produksi, lihat penjelasan pada
R414.

Rincian 512. Satuan produksi


Tuliskan kode satuan produksi tanaman tahunan sesuai dengan
jenis tanaman yang diusahakan oleh unit usaha pertanian. Kode
satuan tanaman tahunan (hortikultura dan perkebunan) dapat
dilihat pada Daftar ST2023-Kode.
Untuk penjelasan mengenai Satuan Produksi, lihat penjelasan
pada R415.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
177
Rincian 513. Volume produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d
30 April 2022
Tuliskan volume produksi tanaman tahunan selama periode 1 Mei
2022 s.d 30 April 2023. Volume produksi yang dituliskan
merupakan volume berdasarkan jenis produksi dan satuan
produksi pada R511 dan R512.
Untuk penjelasan mengenai Volume Produksi, lihat penjelasan
pada R416.

Rincian 514. Nilai produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d 30


April 2023 (000 Rp)
Tuliskan nilai produksi tanaman tahunan selama periode 1 Mei
2022 s.d 30 April 2023 dalam ribuan rupiah. Nilai produksi yang
dituliskan merupakan nilai berdasarkan jenis produksi dan satuan
produksi pada R511 dan R512.
Untuk penjelasan mengenai Nilai Produksi, lihat penjelasan pada
R417.

Rincian 515. Nilai produksi ikutan selama periode 1 Mei 2022


s.d 30 April 2023 (000 Rp)
Tuliskan nilai produksi ikutan tanaman tahunan selama 1 Mei 2022
s.d 30 April 2023 dalam ribuan rupiah.
Untuk penjelasan mengenai nilai produksi ikutan, lihat penjelasan
pada R418.

Jika Rincian 510 berkode 2 atau 3 (diijonkan atau ditebaskan) isikan Rincian 516

Rincian 516. Jika Rincian 510 ada berkode 2 dan/atau 3, isikan nilai ijon atau tebasan
selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 (000 Rp)
Tuliskan nilai ijon atau tebasan tanaman tahunan selama
periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 dalam ribuan rupiah.
Untuk penjelasan mengenai nilai ijon atau tebasan, lihat
penjelasan R419.

Jika Rincian 504 berkode 2 (pembibitan) isikan Rincian 517

Buku Pedoman Petugas Lapangan


178 ST2023
Rincian 517. Jika Rincian 504 ada berkode 2, isikan nilai produksi bibit selama periode
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi bibit selama periode 1 Mei 2022 s.d 30


April 2023 dalam ribuan rupiah.
Untuk penjelasan mengenai nilai produksi bibit, lihat penjelasan
R420.

Rincian 518. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023

Tuliskan kode pemanfaatan produksi tanaman tahunan oleh unit


usaha pertanian selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.
Kode pemanfaatan produksi terdiri dari:
• Kode 1 jika produksi seluruhnya untuk dijual.
• Kode 2 jika produksi sebagian besar untuk dijual, dan sisanya
untuk dikonsumsi sendiri
• Kode 3 jika Produksi sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri,
dan sisanya untuk dijual
• Kode 0 jika belum dijual
Untuk penjelasan mengenai pemanfaatan produksi, lihat
penjelasan R421.

Contoh Pengisian Tanaman Tahunan komoditas perkebunan:

Contoh I pengisian Blok V :

Bu Ami merupakan seorang pedagang yang juga memiliki usaha tanaman kakao sejak
tahun 2000 hingga saat ini. Penanaman tanaman kakaonya tidak bercampur dengan
tanaman lainnya. Populasi jumlah tanaman kakao sejumlah 15 tanaman menghasilkan
100 tanaman belum menghasilkan, dan 50 tanaman tidak menghasilkan, namun pada
akhir bulan Mei 2022 bu Ami melakukan penebangan tanaman tidak menghasilkan dan
belum dilakukan penanaman kembali. Selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 bu
Ami tidak memanen kakaonya karena harga kakao yang rendah dan tidak memenuhi
untuk biaya pemanennya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
179
Contoh II pengisian Blok V :

Rindra memiliki usaha tanaman kelapa sawit yang ditanam dengan metode monokultur.
Pada tanggal 1 Mei 2023, tanaman sawit yang diusahakan sejumlah 100 tanaman belum
menghasilkan, namun sebelumnya Pak Budi memiliki tanaman sawit sejumlah 150
pohon yang telah menghasilkan namun telah dilakukan penebangan seluruhnya pada
akhir maret 2023 karena produksinya sudah mulai berkurang. Selama periode 1 Mei
2022 s.d 30 April 2023, tanaman sawit yang sudah ditebang tersebut menghasilkan 3 ton
Tandan buah segar dan dijual dengan harga rata-rata 2.500 per Kg Tandan Buah Segar.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


180 ST2023
Contoh III pengisian Blok V :

Sumarlan memiliki usaha tanaman lada yang semuanya merupakan tanaman


menghasilkan dengan jumlah lajar sebanyak 800 lajar, selama periode 1 Mei 2022 s.d
30 April 2023, tanaman ladanya telah panen 6 kali yaitu pada bulan Juni 2022 sebanyak
520 kg, Juli 2022 sebanyak 600 kg, Agustus 2022 sebanyak 510 kg, Februari 2023
sebanyak 580 kg, Maret 2023 sebanyak 500 kg, dan April 2023 sebanyak 620 kg.
Keseluruhan hasil panennya dalam bentuk lada kering dalam bentuk lada putih dengan
rata-rata harga biji lada putihnya Rp. 58.500,00 per Kg. Sumarlan menjual seluruh hasil
tanaman ladanya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
181
Contoh IV pengisian Blok V :

Donny memiliki usaha budidaya tanaman kopi yang diwariskan dari orang tuanya.
Populasi jumlah kopi sebanyak 500 pohon tanaman belum menghasilkan, 2500 pohon
tanaman menghasilkan, dan 500 pohon tanaman tidak menghasilkan. Selama periode 1
September 2021 s.d 31 Agustus 2022, produksi Kopi kering yang dipanen sebanyak 125
Kg dengan nilai penjualan sebesar Rp 25.000,- per kg. Selain tanaman kopi, Donny juga
mengusahakan tanaman sawit sejumlah 700 pohon dan tanaman pisang raja sejumlah
800 pohon. Tanaman sawit dan pisang raja yang dimiliki Donny belum memberikan hasil
karena baru ditanam pada Maret 2023. Ketiga komoditas pertanian yang diusahakan
Donny ditanam secara monokultur pada lahan yang berbeda

Buku Pedoman Petugas Lapangan


182 ST2023
Contoh VI pengisian Blok V :

Pak Fajar mengusahakan tanaman kelapa yang diambil niranya. Pak Fajar selalu
melakukan panen berupa nira tiap bulannya terhadap kebun kelapa yang dimiliki
sebanyak 26 pohon yang sudah menghasilkan semuanya. Selama periode 1 Mei 2022
s.d 30 April 2023, rata-rata nira yang didapatkan sebanyak 12 liter per bulannya. Dari
keterangan tersebut perlu dilakukan konversi satuan liter menjadi kg dimana 1 Liter
adalah 1,328 kg. Harga rata-rata nira kelapa di tempat pak Fajar adalah Rp 25.000 per
liter. Selain menjual nira, Pak Fajar juga melakukan penjualan sabut kelapa, arang
tempurung kelapa dan menjual daun kelapa selama 1 Mei 2022 s.d 30 Apil 2023, Pak
Fajar mendapatkan pemasukan tambahan sebesar 500 ribu rupiah.

• Hasil produksi nira selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023:

= 12 x 12 = 144 liter nira (144 liter nira = 191,232 Kg)

• Nilai produksi nira selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023:

= 144 x 25.000 = Rp. 3.600.000,-

• Nilai produksi ikutan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023: Rp. 500.000,-

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
183
Buku Pedoman Petugas Lapangan
184 ST2023
KODE Satuan Jenis Satuan
TANAMAN Jenis Komoditas Luas/jumlah Gambaran Komoditas Produksi Produksi Gambaran Produksi
ST2023 tanaman ( Kode) ( kode 1 = Kg)
TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN

Nira
3101 Aren/Enau Pohon Kg
(kode 18)

Buah segar
3102 Asam jawa Pohon Kg
( kode 05)

Bunga kering
3103 Cengkeh Pohon Kg
(kode 08)

Daun kering
3104 Gambir Pohon Kg
( Kode 11)

Biji kering
3105 Jambu mete Pohon Kg
(kode 03)

3106 Jarak Pagar Pohon Biji ( kode 02) Kg

Biji kering
3107 Kakao Pohon Kg
(kode 03)

Buah kering
3108 Kapok Pohon Kg
(kode 04)

Lateks
3109 Karet Pohon Kg
(kode 17)

Kulit kering
3110 Kayu Manis Pohon Kg
(kode 15)

Tandan buah
3111 Kelapa sawit Pohon segar Kg
( Kode 23)

Buah segar
3112 Kelapa Pohon Kg
( kode 05)

Getah
3113 Kemenyan Pohon Kg
(kode 12)

Inti kemiri
3114 Kemiri Pohon Kg
(kode 14)

Inti biji
3115 Kemiri Sunan Pohon Kg
(kode 13)

Inti biji
3116 Kenanga Pohon Kg
(kode 13)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
185
KODE Satuan Jenis Satuan
TANAMAN Jenis Komoditas Luas/jumlah Gambaran Komoditas Produksi Produksi Gambaran Produksi
ST2023 tanaman ( Kode) ( kode 1 = Kg)

TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN

Kulit kering
3117 Kina Pohon Kg
(kode 15)

Biji kering
3118 Klerek Pohon Kg
(kode 03)

Biji kering
3119 Kopi Pohon Kg
(kode 03)

Lada kering
3120 Lada Lajar Kg
(Kode 16)

Nira
3121 Lontar Pohon Kg
(kode 18)

Polong kering
3123 Panili/Vanili Pohon (polong Kg
kering)

Biji pala
3124 Pala Pohon basah (kode Kg
01)

Daun
3125 Pandan anyaman Rumpun Basah/Segar Kg
(kode 10)

Biji kering
3126 Pinang/Jambe Pohon Kg
(kode 03)

Tepung sagu
3127 Sagu Pohon Kg
(kode 24)

Biji kering
3128 Soga Pohon Kg
(kode 03)

Daun kering
3129 Teh Pohon Kg
( Kode 11)

Biji Basah
3130 Andaliman Pohon Kg
(kode 01)

Buah Segar
3131 Gayam Pohon Kg
(kode 05)

Nira
3198 Kelapa (Nira) Pohon Kg
(kode 18)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


186 ST2023
Nama Tanaman, Nama Daerah, dan Bentuk Hasil Tanaman Biofarmaka
Tahunan
No. Nama Tanaman Nama Daerah Bentuk Hasil
1 Dlingo/dringo Rimpang
2 Kapulaga Kapol Biji
3 Mengkudu/Pace Cangkudu Buah
4 Mahkota Dewa Buah

Nama Tanaman, Nama Umum, dan Bentuk Hasil Tanaman Hias


No. Nama Nama Umum Bentuk Hasil
Tanaman
1 Anthurium Bunga Bunga Potong
2 Euphorbia Pohon
3 Phylodendron Pohon
4 Ixora Soka Pohon
5 Diffenbachia Sri Rejeki Pohon
6 Anthurium Daun Pohon
7 Caladium Keladi Pohon

Contoh Kasus:

1. Pak Sunardi mengusahakan tanaman durian sebanyak 800 pohon yang berjajar
rapi pada sebidang lahan yang dikuasai pada saat pencacahan. Sebanyak 800
pohon tersebut sudah pernah panen. Akan tetapi pada saat pencacahan,
sebanyak 500 pohon sedang menghasilkan dengan baik dan biasa dipanen sendiri
oleh Pak Sunardi, sedangkan 300 pohon sedang tidak menghasilkan, namun
berdasarkan pengalaman Pak Sunardi, 300 pohon tersebut diperkirakan
menghasilkan kembali di bulan berikutnya. Pengisian yang tepat pada rincian 502
sampai dengan 510 adalah sebagai berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
187
2. Bu Tirta dipercaya untuk mengelola lahan milik mertuanya yang ditanami tanaman
nenas yang berjajar rapi. Jumlah tanaman nenas yang dikelola oleh Bu Tirta adalah
sebanyak 150 rumpun, dengan rincian 50 rumpunnya sedang tidak menghasilkan.
Pada bulan Oktober tahun 2022, Bu Tirta dibantu oleh anaknya untuk memanen
tanaman nenas milik mertuanya tersebut dengan sistem bagi hasil. Volume
produksi nenas yang diperoleh adalah sebanyak 480 Kg. Hasil tersebut dibagikan
kepada mertuanya sebanyak 120 Kg, sedangkan sisanya dijual kepada pengepul.
Adapun harga nenas yang dijual oleh Bu Tirta adalah Rp5000/Kg. Isian yang tepat
untuk rincian 508 hingga 515 adalah sebagai berikut.

3. Sebidang lahan milik Ketua RT Desa Singasari ditanami buah naga secara berjajar
yang dikelola oleh Pak Jordi, petugas kebersihan di lingkungan tersebut. Pak Jordi
setiap hari menyiram dan membersihkan lahan yang ditanami buah naga tersebut.
Selain itu, Pak Jordi dibantu keluarganya juga memanen buah naga milik Pak RT
tersebut. Banyaknya jumlah buah naga yang ditanam di bidang milik Ketua RT
adalah sebanyak 350 rumpun dan semuanya sedang menghasilkan. Volume buah
naga yang dihasilkan sepanjang tahun 2022-2023 adalah sebagai berikut:

Bulan September Oktober November Desember Januari Februari


2022 2022 2022 2022 2023 2023
Volume 280 250 150 170 220 300
(Kg)

Hasil panen yang diperoleh kemudian dibagi hasilnya dengan Pak RT, dengan
sistem pembagian 50:50. Adapun harga dari buah naga yang dijual oleh Pak Jordi
adalah Rp11.000/Kg. Pengisian untuk rincian 502 sampai 515 adalah sebagai
berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


188 ST2023
4. Shinta merupakan seorang lulusan SMK Pertanian yang tinggal di Desa Penari.
Kini Shinta mengelola sebidang lahan milik orang tuanya yang ditanami dengan
tanaman pisang ambon yang terpencar. Jumlah tanaman pisang yang ditanam
pada lahan tersebut adalah sebanyak 160 rumpun yang produktif. Dari banyaknya
tanaman pisang pada lahan tersebut, 20 rumpun diantaranya sedang tidak
menghasilkan, sedangkan sisanya sedang menghasilkan. Sepanjang tahun 2022,
volume buah pisang yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
700 600 660 780 700 750 700 710 720 680 600 500

Dengan harga jual pisang per Rp10.000/Kg. Selain menjual buah pisang, Shinta
juga menjual jantung pisang dan daun pisang kepada restoran tradisional pada
bulan November, dengan total keuntungan sebesar Rp200.000. Isian yang tepat
untuk rincian 502 hingga 515 adalah sebagai berikut:

5. Pak Dendi mengusahakan tanaman rambutan binjai di pekarangan rumahnya


secara terpencar sebanyak 8 pohon. Dari 8 pohon rambutan tersebut, dua
diantaranya sedang tidak menghasilkan, sedangkan sisanya sedang
menghasilkan. Selama setahun terakhir, setiap melakukan pemanenan, Pak Doni
selalu memanen pohon-pohon mangganya bersama-sama dengan istri dan anak-
anaknya. Isian yang tepat untuk rincian 502 hingga 510 untuk usaha mangga milik
Pak Doni adalah sebagai berikut.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
189
BLOK VI. PETERNAKAN
Setiap halaman baru isikan identitas rumah tangga (R.101 s.d 104, 106, 108, dan
301) di atas kanan

Rincian 601. Apakah mengusahakan atau memelihara ternak pada 1 Mei 2023
(khusus Unggas Pedaging selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023)?

Usaha peternakan adalah kegiatan memelihara/menguasai/melakukan kegiatan


peternakan dengan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar. Kegiatan
Peternakan mencakup pengembangbiakan, penggemukan, pembibitan, pembesaran
ternak betina (rearing), dan produksi daging, telur, susu, madu, kokon, serta liur.

Usaha peternakan perorangan yang dicakup meliputi usaha perorangan yang


mengusahakan ternak pada 1 Mei 2023, khusus untuk ternak unggas pedaging yang
mengusahakan ternak selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Pedagang ternak yang melakukan pemeliharaan ternak dengan jangka waktu lebih
dari 2 bulan maka dikategorikan sebagai unit usaha peternakan.

Contoh:

Pet shop yang memelihara hewan (misal: anjing dan kucing) untuk dibesarkan selama
lebih dari 2 bulan dikategorikan sebagai Usaha Peternakan.

Pet shop yang memelihara hewan (misal: anjing dan kucing) kurang dari 2 bulan,
dikategorikan sebagai Usaha Perdagangan (tidak dicakup).

Pet shop yang melayani kesehatan/pengobatan hewan dikategorikan sebagai Usaha


Jasa Kesehatan (tidak dicakup), bukan jasa peternakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


190 ST2023
Lingkari kode “1” jika unit usaha perorangan memelihara atau mengusahakan ternak
pada 1 Mei 2023 (Khusus unggas pedaging selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023) dan tuliskan kodenya pada kotak yang disediakan.

Lingkari kode “0” jika unit usaha perorangan tidak memelihara atau mengusahakan
ternak pada 1 Mei 2023 (Khusus unggas pedaging selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30
April 2023) dan tuliskan kodenya pada kotak yang disediakan, lalu pertanyaan
dilanjutkan ke Blok VII.

Rincian 602 dan 603. Jenis Ternak dan Kode Ternak

Isikan nama jenis ternak pada baris yang tersedia pada rincian 602, kemudian isikan
kode ternaknya pada rincian 603.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
191
Kode jenis ternak dapat dilihat pada Daftar ST2023-Kode.

Jenis ternak yang diisikan pada rincian 602 adalah jenis ternak yang dipelihara atau
diusahakan pada 1 Mei 2023 (Khusus unggas pedaging selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023) meskipun pada saat pencacahan belum ada produksi/penjualan

Pengisian jenis ternak disesuaikan dengan kategori ternak, karena akan berpengaruh
kepada pengisian rincian selanjutnya.

Jenis ternak yang dicakup meliputi:

• Ternak Kerbau Potong, Kerbau Perah, Sapi Potong, Sapi Perah

• Ternak Domba Potong, Domba Perah, Kambing Potong, Kambing Perah, Babi,
Kuda, Kelinci Potong, Rusa, Unta, dan Keledai

Buku Pedoman Petugas Lapangan


192 ST2023
• Ternak Unggas (Ayam Kampung Biasa, Ayam Kampung Pedaging, Ayam
Kampung Petelur, Ayam Ras Pedaging, Ayam Ras Petelur, Itik Petelur, Itik
Pedaging, Itik Manila, Angsa, Merpati, Puyuh Petelur, Puyuh Pedaging, Kalkun,
dan Burung Unta)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
193
• Ternak Lainnya (Anjing, Cacing, Hamster, Jangkrik, Kelinci Nonpotong, Kucing,
Lebah, Marmut, Ulat Sutra, Walet, Ayam Lokal Lainnya, Unggas Nonpangan, dan
Lainnya). Contoh Lainnya: Kroto/Semut, Undur-undur, Bekicot, Tikus Putih,
Iguana, Sugar Glider.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


194 ST2023
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
195
Catatan:

Jika unit usaha perseorangan hanya memelihara ternak sebagai hewan peliharaan
saja seperti anjing/ kucing, maka ternak tersebut harus tetap dicatat ketika unit usaha
perseorangan tersebut juga mengelola usaha tanaman pangan/ hortikultura/
perkebunan/ peternakan/ perikanan/ kehutanan dan/atau jasa pertanian.

Contoh 1:

Pak Hary mengusahakan ayam petelur dan sapi potong, sementara dia juga
memelihara kucing. Maka jenis ternak yang dituliskan pada rincian 602 adalah ayam
petelur, sapi potong, dan kucing.

Contoh 2:

Pak Ledi di rumahnya mengusahakan budidaya ikan gurame dalam sebuah kolam.
Diketahui pak Ledi juga memelihara seekor kucing persia. Maka, walaupun aktivitas
ekonomi pak Ledi yang tercatat di R210 adalah kode 2, kucing persia peliharaan pak
Ledi juga harus dicatat sebagai Ternak Lainnya di Blok VI. Peternakan dan R601
harus berkode 1.

Jika jenis ternak pada R602 adalah ternak lainnya (R603 kode 4499), maka
tuliskan deskripsi jenis ternak lainnya tersebut.

Jenis Ternak dan Kode Ternak

KODE KODE KODE


JENIS TERNAK JENIS TERNAK JENIS TERNAK
TERNAK TERNAK TERNAK
Kerbau Potong 4101 Ayam Kampung Biasa 4301 Anjing 4407
Kuda 4102 Ayam Ras Pedaging FS 4302 Cacing 4409
Sapi Perah 4103 Ayam Ras Petelur FS 4303 Hamster 4410
Sapi Potong 4104 Itik Petelur 4304 Jangkrik 4411
Kerbau Perah 4105 Itik Manila 4305 Kucing 4412
Babi 4201 Ayam Kampung Pedaging 4306 Lebah 4413
Domba Potong 4202 Ayam Kampung Petelur 4307 Marmut 4414
Kambing Potong 4203 Itik Pedaging 4308 Ulat Sutera 4416
Kambing Perah 4204 Angsa 4401 Walet 4417
Domba Perah 4205 Merpati 4403 Ayam lLokal lLainnya 4402
Kelinci Potong 4406 Puyuh Petelur 4404 Kelinci Nonpotong 4421
Rusa 4415 Kalkun 4405 Unggas Nonpangan 4498
Unta 4418 Burung Unta 4408 Ternak Lainnya 4499
Keledai 4419 Puyuh Pedaging 4420

Ayam Kampung Biasa (4301) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan untuk
diambil daging/telurnya untuk dikonsumsi. Contoh: Ayam Kedu.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


196 ST2023
Ayam Kampung Pedaging (4306) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan diambil
dagingnya untuk konsumsi. Ayam kampung pedaging diusahakan/dipelihara layaknya
ayam ras pedaging. Contoh: Ayam Joper.

Ayam Kampung Petelur (4307) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan diambil
telurnya untuk konsumsi. Ayam kampung petelur diusahakan/dipelihara layaknya
ayam ras petelur. Contoh: Ayam Arab, Ayam Merawang.

Ayam Lokal Lainnya (4402) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan bukan untuk
diambil daging/telurnya untuk konsumsi. Termasuk dalam kategori ini adalah ayam
hias. Contoh: Ayam Kate, Ayam Serama, Ayam Pelung, dan Ayam Bekisar.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
197
Itik Petelur (4304) adalah termasuk ternak itik biasa.

Unggas Nonpangan (4498) meliputi burung kicau, contoh: Kenari, Love Bird, dan
Murai.

Rincian 604 dan 605. Jenis Rumpun dan Kode Rumpun


Rincian ini khusus untuk ternak kerbau potong, kerbau perah, sapi potong, dan
sapi perah.
Jika ternak yang diusahakan/dipelihara selain ternak kerbau potong, kerbau
perah, sapi potong dan sapi perah, maka rincian 604 dan 605 dilewati langsung
ke Rincian 606

Isikan nama jenis rumpun ternak sapi/kerbau pada


baris yang tersedia pada rincian 604, kemudian
isikan kode ternaknya pada rincian 605.

Kode jenis ternak dapat dilihat pada Daftar ST2023-


Kode.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


198 ST2023
Berikut adalah jenis dan kode rumpun ternak berdasarkan jenis ternak

JENIS KODE KODE


JENIS RUMPUN
TERNAK TERNAK RUMPUN
Kerbau Potong 4101 Murrah 31
Kerbau Potong 4101 Lumpur/Lokal 32
Kerbau Potong 4101 Lainnya 39

Kerbau Perah 4105 Murrah 41


Kerbau Perah 4105 Lumpur/Lokal 42
Kerbau Perah 4105 Lainnya 49

Sapi Potong 4104 Bali 11


Sapi Potong 4104 Onggole/PO 12
Sapi Potong 4104 Madura 13

Sapi Potong 4104 Simmental 14


Sapi Potong 4104 Limousin 15
Sapi Potong 4104 Brahman 16
Sapi Potong 4104 Brahman Cross 17
(BX)
Sapi Potong 4104 Aceh 18
Sapi Potong 4104 Lainnya 19

Sapi Perah 4103 Fries Holland 21


Sapi Perah 4103 Sahiwal 22
Sapi Perah 4103 Sahiwal Cross 23
Sapi Perah 4103 Lainnya 29

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
199
Contoh beberapa rumpun ternak

Sapi Potong

Buku Pedoman Petugas Lapangan


200 ST2023
Sapi Perah

Kerbau

Rincian 606. Total Ternak (Ekor), khusus lebah dalam satuan koloni

Isikan total ternak yang diusahakan atau dipelihara oleh


unit usaha perorangan pada 1 Mei 2023 menurut jenis
ternak.

Untuk jenis ternak unggas pedaging (ayam ras pedaging, ayam kampung
pedaging, itik pedaging, dan puyuh pedaging), Jumlah ternak yang dipelihara atau
diusahakan pada 1 Mei 2023 bisa terisi sama dengan nol ketika masih dalam masa
pengosongan kandang.

Untuk jenis ternak selain ternak unggas pedaging, Jumlah ternak yang dipelihara
atau diusahakan pada 1 Mei 2023 harus lebih besar dari nol.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
201
Jika ternak yang diusahakan/pelihara adalah Ternak Kerbau Potong, Kerbau
Perah, Sapi Potong, dan Sapi Perah, total ternak yang dipelihara atau
diusahakan pada 1 Mei 2023 dirincikan menurut rumpun.

Jika ternak yang diusahakan/dipelihara adalah Ternak Domba Potong, Domba


Perah, Kambing Potong, Kambing Perah, Babi, Kuda, Kelinci Potong, dan Rusa
dan Ternak Unggas, maka pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 614.

Jika ternak yang diusahakan/dipelihara adalah Ternak Lainnya, maka


pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 617.

Rincian 607 s.d. 613 Jumlah ternak menurut rumpun, jenis kelamin dan
kelompok umur

Rincian ini khusus untuk ternak kerbau potong, kerbau perah, sapi potong, dan
sapi perah

Dari total ternak pada R606, isikan jumlah ternak menurut jenis kelamin dan kelompok
umur dirinci berdasarkan jenis rumpun.

Adapun Kelompok umur ternak kerbau, kerbau perah, sapi potong, dan sapi perah
adalah sebagai berikut:

Jenis Kelamin Kelompok Umur

Anak < 1 tahun


Jantan Muda 1 s.d. 2 tahun dan belum pernah kawin
Dewasa > 2 tahun atau yang pernah kawin
Anak < 1 tahun
Muda 1 s.d. 2 tahun dan belum pernah kawin
Betina
> 2 s.d. 8 tahun atau yang pernah kawin
Dewasa
> 8 tahun atau yang pernah kawin

Buku Pedoman Petugas Lapangan


202 ST2023
Rincian 614 Betina Dewasa

Rincian ini terisi untuk Ternak

- Domba Potong, Domba Perah, Kambing Potong,


Kambing Perah, Babi, Kuda, Kelinci Potong, Rusa, Unta
dan Keledai
- Ternak Unggas (Ayam Kampung Biasa, Ayam Kampung
Pedaging, Ayam Kampung Petelur, Ayam Ras Pedaging,
Ayam Ras Petelur, Itik Petelur, Itik Pedaging, Itik Manila,
Angsa, Merpati, Puyuh Petelur, Puyuh Pedaging, Kalkun,
dan Burung Unta)

Isikan jumlah betina dewasa dari total


ternak pada R606 pada 1 Mei 2023
dalam satuan ekor.

Adapun kategori dewasa untuk ternak Domba Potong, Domba Perah, Kambing
Potong, Kambing Perah, Babi, Kuda, Kelinci, Rusa, Unta, dan Keledai adalah sebagai
berikut:
Kode Kelompok Umur
Jenis Ternak
ternak Betina Dewasa
4102 Kuda >2 tahun / kawin
4201 Babi >12 bulan / kawin
4202 Domba Potong >12 bulan / kawin
4203 Kambing Potong >12 bulan / kawin
4204 Kambing Perah >12 bulan / kawin
4205 Domba Perah >12 bulan / kawin
4406 Kelinci potong >6 bulan / kawin
4415 Rusa >8 bulan / kawin
4418 Unta >3 tahun / kawin
4419 Keledai >1 tahun / kawin

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
203
Adapun kategori betina dewasa untuk ternak unggas adalah sebagai berikut:
Kode Kelompok Umur
Jenis Ternak
ternak Betina Dewasa
4301 Ayam Kampung biasa >9 bulan / kawin
4302 Ayam Ras Pedaging FS >21 hari
4303 Ayam Ras Petelur FS >18 minggu/kawin/bertelur
4304 Itik petelur >17 minggu / kawin / bertelur
4305 Itik Manila >17 minggu / kawin
4306 Ayam Kampung Pedaging >8 bulan / kawin
4307 Ayam Kampung Petelur >8 bulan / kawin / bertelur
4308 Itik Pedaging >8 minggu / kawin
4401 Angsa >9 bulan / kawin
4403 Merpati >6 bulan / kawin
4404 Puyuh Petelur >45 hari / kawin / bertelur
4405 Kalkun >6 bulan / kawin
4408 Burung Unta >3 tahun / kawin
4420 Puyuh Pedaging >45 hari / kawin

Khusus Unggas Pedaging (R615 dan R616)

Rincian ini akan terisi untuk jenis ternak unggas pedaging : Ayam Kampung
Pedaging, Ayam Ras Pedaging, Itik Pedaging, dan Puyuh Pedaging.

Unggas pedaging adalah jenis ternak unggas yang dipelihara atau dibudidayakan
untuk dimanfaatkan dagingnya sebagai konsumsi manusia, terdiri dari ayam ras
pedaging, ayam kampung pedaging, itik pedaging, dan puyuh pedaging.

Rincian 615. Jumlah Siklus Selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (kali)

Isikan banyaknya siklus unggas pedaging yang


dipelihara pada 1 Mei 2022 sampai dengan 30 April
2023.

Jika usaha baru dan belum panen/dijual, maka


jumlah siklus diisikan nol dan jumlah pembelian
DOC/DOD/DOQ disikan pada Rincian 616

Buku Pedoman Petugas Lapangan


204 ST2023
Jumlah siklus yang dicatat adalah siklus yang sudah panen/jual di periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023.
i. Jika dalam 1 kali pembelian DOC/DOD/DOQ dilakukan penjualan (panen)
beberapa kali dianggap sebagai 1 siklus
ii. Jika terdapat beberapa kandang dimana siklusnya (pembelian DOC/DOD/DOQ
sampai dengan penjualan) saling beririsan maka dianggap sebagai 1 siklus.

Contoh 1:

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6 Rata-rata


pembelian DOC
DOC: 1000 DOC: 800 DOC: 1000 DOC: 800 DOC: 1000 DOC: 1500
sebanyak 920 ekor
dan jumlah siklus
sebanyak 5 kali.
1 Mei 2022 30 April 2023

Contoh 2:

Kandang 1
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6 Rata-rata
DOC: 1000 DOC: 800 DOC: 1000 DOC: 800 DOC: 1000 DOC: 1500 pembelian DOC
sebanyak 1560
ekor dan jumlah
siklus sebanyak
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 5 kali.
DOC: 800 DOC: 500 DOC: 800 DOC: 600 DOC: 500
Kandang 2

1 Mei 2022 30 April 2023

Rincian 616. Rata-rata pembelian DOC/DOD/DOQ per siklus

Dari jumlah siklus yang dicatat pada R615, isikan rata-


rata pembelian DOC/DOD/DOQ per siklusnya.

Dari contoh 1, didapatkan rata-rata pembelian DOC

1000 + 800 + 1000 + 800 + 1000


= = 920 𝑒𝑘𝑜𝑟
5
Dari contoh 2, didapatkan rata-rata pembelian DOC

(1000 + 800) + (800 + 500) + (1000 + 800) + (800 + 600) + (1000 + 500)
=
5
= 1560 𝑒𝑘𝑜𝑟

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
205
Rincian 617. Jenis pakan ternak

Isikan jenis pakan ternak pada saat 1 Mei 2023.

Jenis pakan ternak dibedakan menjadi 3 jenis:

1- Nonindustri (<10% konsetrat/industri), yaitu kurang dari 10 persen pakan yang


digunakan berasal dari pakan konsentrat/pakan pabrikan dan menggunakan lebih
dari 90% pakan berasal dari kebun/padang rumput, biomassa hasil samping
tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan.
2- Campuran (10-<90% konsentrat/pakan pabrikan) yaitu 10 persen pakan yang
digunakan berasal dari biomassa hasil samping tanaman
pangan/hortikultura/perkebunan dan kurang dari 90% pemakaian pakan
konsentrat/pakan pabrikan termasuk pakan olahan seperti silase, hay, dan self
mixing seperti pakan komplit.
3- Industri (>90% konsentrat/industri) yaitu 90% atau lebih pakan yang digunakan
berasal dari pakan konsentrat/pakan pabrikan.

Rincian 618. Tujuan Utama Pemeliharaan Ternak

Isikan tujuan utama pemeliharaan ternak pada


1 Mei 2023.

Tujuan pemeliharaan ternak terdiri atas:

1- Pengembangbiakan, adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan


memperbanyak anak.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


206 ST2023
2- Penggemukan, adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan
meningkatkan bobot/berat badan ternak dengan cara membeli bakalan/anak
ternak dan kemudian menjualnya bila sudah cukup umur

3- Pembibitan, adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan memperoleh


anakan, bakalan (ternak muda) yang mewarisi sifat-sifat unggul dengan cara-
cara pemuliaan ternak (seleksi).

4- Pembesaran ternak betina (rearing), adalah usaha


pemeliharaan/pembesaran anak betina sampai menjadi dara bunting/bertelur
atau dara siap bunting/bertelur (siap berproduksi).

5- Produksi telur/susu/madu/kokon/liur, adalah usaha pemeliharaan ternak


dengan tujuan menghasilkan telur/susu/madu/kokon/liur.

6- Seluruhnya bukan untuk usaha peternakan, adalah pemeliharaan ternak


yang ditujukan bukan untuk usaha peternakan. Contohnya: untuk seperti
konsumsi sendiri, hobi, lomba (kuda pacu, dll.), aduan (domba adu, dll.).

Jika R.618 berkode 1 s.d 5 maka R.619 s.d 621 ditanyakan


Rincian 619. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023

Jika rincian 618 berkode 1-5 (tujuan utama pemeliharaan ternak adalah
pengembangbiakan, penggemukan, pembibitan, pembesaran ternak, atau produksi
telur/susu/madu/kokon/liur), maka isikan jenis pemanfaatan produksi yang
dihasilkan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 oleh setiap jenis ternak yang
dipelihara pada 1 Mei 2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
207
Jenis Pemanfaatan Produksi meliputi:

1 - Produksi seluruhnya untuk dijual, adalah merupakan produksi ternak yang dijual
dengan tujuan memperoleh keuntungan/pendapatan. Hasil produksi tersebut dapat
dijual ke pengguna rumah tangga, pedagang pengumpul, pasar, dll.

2 - Produksi sebagian besar untuk dijual, dan sisanya untuk dikonsumsi sendiri,
adalah merupakan produksi ternak yang sebagian besar atau 2/3 dari produksi yang
dihasilkan diijual dan sisanya dikonsumsi sendiri.

3 - Produksi sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri, dan sisanya untuk dijual,
adalah adalah merupakan produksi ternak yang sebagian besar atau 2/3 dari produksi
yang dihasilkan dikonsumsi sendiri dan sisanya diijual.

0 - Belum dijual, adalah produksi ternak yang belum dijual.

Untuk Jenis ternak yang baru dipelihara dan belum menghasilkan, maka isikan
kode 0 (belum dijual) untuk pemanfaatan produksi pada R.619.

Rincian 620. Jenis produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023

Jika rincian 618 berkode 1-5 (tujuan utama pemeliharaan


ternak pengembangbiakan, penggemukan, pembibitan,
pembesaran ternak, atau produksi
telur/susu/madu/kokon/liur), maka maka jenis produksi
apa saja yang dihasilkan selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023 oleh setiap jenis ternak yang diusahakan.
Kode jawaban bisa lebih dari satu.

Jenis produksi meliputi:

1. Ternak Hidup/daging
Ternak Hidup adalah produksi ternak yang dihasilkan ternak/unggas dalam
keadaan hidup/ekor.
Daging, adalah sekumpulan otot yang melekat pada kerangka dan tidak
mengandung tulang, daging terdiri dari tiga komponen utama yaitu jaringan otot
(muscle tissue), jaringan ikat (connective tissue) dan jaringan lemak (adipose
tissue).

2. Susu segar, adalah produksi susu yang dihasilkan dari ternak yang menghasilkan
susu, yaitu: sapi perah, kerbau perah, kambing perah, domba perah, kuda, dan
Unta.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


208 ST2023
3. Telur konsumsi, adalah telur yang dihasilkan dari unggas untuk dijual sebagai
telur yang layak dan dapat dikonsumsi, berupa: telur ayam ras petelur (layer), telur
ayam kampung, telur itik, telur puyuh, telur angsa, telur merpati, telur kalkun, telur
burung unta.

4. Telur tetas, adalah telur yang dihasilkan dari unggas untuk dijual dengan tujuan
ditetaskan, berupa: telur ayam ras petelur (layer), telur ayam ras pedaging (broiler),
telur ayam kampung, telur itik, telur puyuh, telur angsa, telur merpati, telur kalkun,
telur burung unta, telur ayam lokal lainnya, dan telur unggas nonpangan.

5. Mani/semen ternak adalah spermatozoa dan plasma semen yang berasal dari
pejantan unggul yang dapat digunakan untuk proses pembuahan. (SNI 4869-
1:2021).

6. Embrio adalah hasil fertilisasi sel telur oleh spermatozoa melalui proses in vivo
atau in vitro yang telah berkembang mencapai tahap morula sampai blastosis
expand dalam bentuk segar maupun beku.(SNI 7880.1:2013).

7. Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan
oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari
tanaman (ekstra floral nektar) atau ekskresi serangga. (Permentan N0.15 Tahun
2021).

8. Liur/Sarang adalah sarang burung walet yang sebagian besar berasal dari air liur
burung walet berfungsi untuk bersarang, bertelur dan membesarkan anaknya.
(Permentan N0.15 Tahun 2021).

9. Bulu adalah bagian epidermis yang berasal dari semua jenis ruminansia besar,
ruminansia kecil, hewan berlambung tunggal (monogastric) dan aneka ternak
lagomorpha serta unggas.

10. Kepompong/Kokon ulat sutera adalah bakal serangga (kupu-kupu) yang berada
dalam stadium (kehidupan) ketiga sebelum berubah bentuk menjadi kupu-kupu
atau serangga, biasanya terbungkus dan tidak bergerak.

11. Kulit adalah lapisan paling luar dari tubuh hewan, baik hewan besar, kecil, eksotik,
novelty yang biasa diambil kulitnya untuk disamak.

12. Lilin/Malam lebah adalah hasil penggetahan (sekresi) lebah madu atau jenis lebah
lainnya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
209
Untuk Jenis ternak yang baru dipelihara dan belum menghasilkan, maka isikan
kode 0 (belum dijual) untuk pemanfaatan produksi pada R.619, isikan jenis
produksi sebagai ternak hidup pada rincian 620 dan isikan nilai produksinya
nol pada rincian 621.

Rincian 621. Nilai produksi yang dijual/dikonsumsi/diberikan kepada pihak


lain/hilang selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rp)

Isikan nilai produksi sesuai bentuk produksinya


yang dijual atau dikonsumsi atau diberikan
kepada pihak lain atau hilang selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023 dalam ribuan
rupiah.

Jika jenis produksi yang dihasilkan lebih dari satu jenis, maka tuliskan nilai
produksi yang dijual/dikonsumsi/diberikan kepada pihak lain secara berurutan sesuai
jenis produksi dengan dipisahkan tanda koma “,”.

Nilai yang dimaksud adalah nilai saat transaksi tersebut terjadi. Nilai penjualan yang
dicatat adalah nilai bentuk primer dari produksi yang dijual, yaitu bentuk produksi
ternak tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu.

Nilai perkiraan ternak/unggas/ternak lainnya yang dikonsumsi/diberikan kepada pihak


lain.

Dalam mengisi taksiran harga ternak per ekor, petugas hendaknya bukan hanya
melihat jumlah ternak yang diusahakan tetapi juga harus memperhatikan komposisi
ternaknya (anak/muda/dewasa) sehingga taksiran nilai ternak benar/akurat.

Contoh 1:

Pak Adi memelihara sapi perah untuk diambil susunya dan dijual. Selama periode
pencacahan, produksi susu yang dihasilkan sebanyak 200 liter. Susu tersebut
ditambahkan rasa stroberi dan coklat sebelum dijual ke pasaran. Harga susu segar
adalah Rp 6.300/liter, sedangkan harga susu yang sudah ditambahkan rasa menjadi
Rp 10.000/liter nya. Nilai produksi susu yang dicatat pada 621 adalah nilai bentuk
primernya, yaitu 200 liter X Rp 6.300 = Rp 1.260.000.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


210 ST2023
Contoh 2:

Bu Rahma memelihara Itik untuk diambil telurnya dan dijual. Selama periode
pencacahan, produksi telur itik sebanyak 30 kg. Dari hasil tersebut, 5 kg nya dijadikan
telur asin lalu dijual sedangkan sisanya ada yang dijual langsung dan dikonsumsi
sendiri. Harga telur adalah Rp 24.000/kg, sementara harga telur asin Rp 42.000/kg.
Selain itu ternak betina yang afkir dijual sebanyak 5 ekor dengan harga jual Rp.
35.000/ekor. Nilai produksi telur itik yang dicatat adalah nilai bentuk primernya, yaitu
30 kg X Rp 24.000 = Rp 720.000, dan nilai produksi ternak hidup 5 X Rp. 35.000 =
Rp. 175.000

Rincian 622. Nilai produksi ikutan ternak (kotoran, dsb) selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 (Rp)

Isikan banyaknya nilai produksi ikutan selain produksi utama ternak selama setahun
yang lalu (1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023).

Produksi ikutan ternak adalah hasil tambahan yang diperoleh di luar hasil produksi
utama/pokok. Contohnya: tanduk, kotoran hewan yang diolah menjadi pupuk kandang
padat atau pupuk cair. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai
ekonomis di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil ikutan
yang diproduksi.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
211
Pupuk kandang padat yang dikategorikan sebagai produk ikutan adalah pupuk
kandang yang dalam pembuatannya hanya dibiarkan saja atau ditimbun tanah atau
dibakar.

Pupuk kandang cair yang dikategorikan sebagai produk ikutan adalah pupuk cair yang
pembuatannya hanya dikumpulkan saja.

Sedangkan pupuk kandang atau pupuk cair yang dalam pembuatannya memerlukan
teknologi khusus atau menambahkan zat tertentu, maka tidak dikategorikan sebagai
produk ikutan, karena termasuk produk sampingan (tidak dicatat).

Contoh Pengisian Daftar ST2023-L2:

1. Pak Rangga tinggal bersama istri (Rosa) dan kedua anaknya (Faishal dan Nova) di
Kabupaten Bogor. Pada tanggal 1 Mei 2023, Pak Rangga memiliki sapi potong
dengan rumpun sapi bali sebanyak 15 ekor dipelihara pada 4 kandang dekat
rumahnya. Dari 15 ekor tersebut dapat dirinci sbb:

• Kandang I: 4 (empat) ekor (1 ekor jantan umur 3 tahun dan 3 ekor betina
masing-masing berumur 4 tahun, 2 tahun dan 6 tahun)
• Kandang II: 3 (tiga) ekor betina umur 3 tahun, yang salah satunya sedang
bunting
• Kandan III: 5 (lima) ekor (2 ekor jantan masing-masing berumur 4 tahun, 2
ekor betina masing-masing berumur 4 tahun dan 1 ekor betina berumur 1
tahun)
• Kandang IV: 3 (tiga) ekor jantan masing-masing berumur umur 1 tahun

Ternak Sapi Potong milik Pak Rangga selama setahun terjual sebanyak 5 ekor
dengan harga 20 juta/ekor, dan dipotong 1 ekor untuk qurban idhul adha dengan
kisaran harga Rp. 30.000.000.

Kotoran sapi yang ditampung dan dikeringkan dijual ke petani setempat untuk pupuk
hijau, selama setahun terjual 10.000 kg dengan harga jual Rp.300/kg

Selain sapi potong, Pak Rangga juga memelihara ayam kampung biasa sebanyak 10
ekor untuk konsumsi sendiri.

Untuk memenuhi kesukaannya terhadap suara burung, Pak Rangga memelihara


beberapa jenis burung berkicau di rumahnya. Jenis burung yang ada di rumah Pak
Rangga adalah Murai Batu dan Burung Kenari masing-masing sebanyak 2. Burung-
burung tersebut terkadang diikutkan dalam perlombaan, tetapi tidak
dikembangbiakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


212 ST2023
Sementara itu, Nova (anak ke-2 Pak Rangga) sangat menyukai Marmut. Dari awalnya
memelihara 2 ekor, saat ini Marmut yang dipelihara mencapai 20 ekor. Jika ada pasar
malam atau bazar, Nova membawa marmutnya untuk dijual, semala setahun sudah
terjual 10 ekor marmut, dengan harga Rp. 200.000/ekor.

Jika Petugas ST2023 mencacah rumah tangga Pak Rangga, bagaimana pengisian
Daftar ST2023-L2 Blok VI.

Jawab:

• 15 ekor sapi bali untuk dijual:


Kandang I : Jantan = 1ekor (3 tahun)
Betina = 3 ekor (4 tahun, 2 tahun, 6 tahun)

Kandang II : Betina = 3 ekor (3 tahun)

Kandang III : Jantan = 2 ekor (4 tahun)


Betina = 2 ekor (4 tahun) dan 1 ekor (1 tahun)

Kandang IV : Jantan = 3 ekor (1 tahun)

Nilai produksi yang dijual = 5 X Rp. 25.000.000 = Rp. 125.000.000


Nilai Produksi yang dikonsumsi sendiri (qurban) =Rp. 28.000.000
Total Nilai produksi = Rp. 125.000.000 + Rp, 28.000.000 = Rp.153.000.000
Total Nilai Produksi ikutan = 10.000 X Rp.300 = Rp. 3000.000

• Unggas: Ayam kampung biasa = 10 ekor untuk konsumsi sendiri (bukan


usaha peternakan)

• Ternak Lainnya: Burung Murai Batu = 2 untuk hobi


Burung Kenari = 2 untuk hobi
Marmut = 20 ekor, dijual (pengembangbiakan); Nilai
produksi selama setahun = 10 X Rp. 200.000 = Rp. 2.000.000

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
213
BLOK VII. KEHUTANAN
Rincian 701. Apakah mengusahakan tanaman kehutanan pada 1 Mei 2023
(khusus usaha pembibitan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023)?

Tanaman kehutanan adalah tanaman tahunan yang berumur panjang, berbatang


keras, dan biasanya bentuk produksinya adalah batang/kayu, seperti akasia, jabon,
jati, mahoni, sengon, dll. Namun, ada beberapa komoditas tanaman kehutanan bentuk
produksinya bukan batang/kayu, seperti bambu, kayu putih, dan pinus.

Usaha tanaman kehutanan adalah apabila unit usaha mengusahakan/mengelola


tanaman kehutanan baik milik sendiri, bagi hasil, maupun mengusahakan/mengelola
tanaman kehutanan milik orang lain dengan diberi upah (kuasa usaha).
Mengusahakan/mengelola tanaman kehutanan milik orang lain yang dimaksud tidak
hanya sebagai pekerja namun juga menanggung risiko (bukan buruh).

Budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan pemeliharaan tanaman kehutanan


yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya.

Usaha budidaya tanaman kehutanan adalah kegiatan budidaya tanaman


kehutanan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar. Unit usaha

Buku Pedoman Petugas Lapangan


214 ST2023
yang dicakup harus memiliki tanaman kehutanan (tegakan) pada 1 Mei 2023,
meskipun pada saat pencacahan, unit usaha belum pernah menjualnya.

Bibit tanaman adalah pohon anakan dari tanaman induk siap untuk ditanam/masih
dalam polybag. Bibit tanaman yang dicakup adalah seluruh bibit tanaman yang
disemai dan sudah tumbuh tunas.

Usaha pembibitan tanaman kehutanan adalah kegiatan memperbanyak anakan


tanaman kehutanan baik dari biji, stek, dan/atau okulasi dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasil dijual/ditukar. Unit usaha pembibitan yang dicakup, yaitu:

1. Unit usaha yang selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 mengusahakan
pembibitan tanaman kehutanan dan pada saat pencacahan masih
mengusahakan pembibitan tanaman kehutanan.
2. Unit usaha yang selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 mengusahakan
pembibitan tanaman kehutanan, dan pada saat pencacahan sedang tidak
mengusahakan pembibitan tanaman kehutanan. Namun, unit usaha tersebut
berencana untuk melanjutkan usaha pembibitan tanaman kehutanan.

Unit usaha yang dicakup adalah unit usaha yang mengusahakan kegiatan budidaya
tanaman kehutanan (seperti akasia, jabon, jati, sengon, mahoni, bambu, dll.) pada 1
Mei 2023 dan/atau mengusahakan pembibitan tanaman kehutanan selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya
dijual/ditukar.

Lingkari kode “1” jika “Ya”, atau kode 2 jika “Tidak”, lalu tuliskan kodenya pada kotak
yang tersedia.

Contoh 1:

Pak Hendra seorang pengusaha tanaman kehutanan, tetapi pada tanggal 1 Mei 2023
tanamannya sudah ditebang semua. Disamping itu, Pak Hendra juga memiliki usaha
pembibitan, dimana usaha pembibitannya baru dimulai pada tanggal 1 Mei 2023.

Maka R.701 jawabanya Tidak, (Lanjut ke R.721).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
215
Contoh 2:

Pak Sugeng seorang pengusaha budidaya dan pembibitan tanaman kehutanan. Pada
tanggal 1 Mei 2023, tanaman kehutanan Pak Sugeng sudah ditebang semua, dan
sejak 1 April 2023 Pak Sugeng juga mengusahakan pembibitan jati. Pada saat
pencacahan, usaha pembibitan jati belum ada yang diproduksi.

Maka R.701 jawabanya Ya, dan rincian yang harus diisi adalah R.702, R.703, R.704
(hanya berkode “2”) dan R.717 s.d. R.719 , serta R.720 juga ditanyakan untuk masing-
masing hasil ikutan, dan jika tidak ada nilai ikutannya diisikan “0”.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


216 ST2023
Rincian 702. Jenis tanaman

Gambar http://s.bps.go.id/TanmanKehutanan
dan
Deskripsi
Tanaman
Kehutanan

Tuliskan semua jenis tanaman kehutanan yang


diusahakan pada baris yang tersedia pada
R.702. Jika jenis tanaman yang diusahakan lebih
dari 5, maka gunakan lembar tambahan.

Jika menggunakan lembar tambahan harus


mengisikan identitas pada sudut kanan atas
sesuai yang tercantum pada R.101 s.d 104, 106,
108, dan 301.

Rincian 703. Kode tanaman


Tuliskan kode tanaman dari jenis tanaman pada
R.703. Daftar kode tanaman dapat dilihat pada
Daftar ST2023-Kode. Kode tanaman harus
berada pada rentang 6101 s.d. 6199.

Jika jenis tanaman tidak tercantum pada Daftar


ST2023-Kode, maka isikan 6199.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
217
Rincian 704. Jenis usaha
Tuliskan kode “1“ untuk budidaya dan kode “2”
untuk pembibitan. Jika melakukan usaha
budidaya dan pembibitan, maka isikan kode “1,
2”.
Jika R.704 terisi kode 1, maka R.705 s.d R.716
ditanyakan.
Jika R.704 terisi kode 2 saja, maka lanjut ke
R.717.

Rincian 705. Kondisi utama tanaman


Tuliskan kode “1“ untuk tanaman tunggal, kode
“2” untuk tanaman campuran, kode “3” untuk
tumpang sari, atau kode “4” untuk tanaman
asosiasi antara semusim dan tahunan.

Tanaman tunggal (monokultur) adalah suatu


pola tanam dari satu jenis tanaman yang ditanam
dalam suatu bidang lahan pada satu
periode/musim tanam. Misalnya bidang lahan
hanya ditanami tanaman sengon.
Tanaman campuran adalah penanaman dua
macam atau lebih jenis tanaman di dalam suatu
bidang lahan secara tidak teratur (tanpa jarak
tanam dan larikan yang teratur). Misalnya bidang
lahan ditanami tanaman jati dan mahoni dengan
jarak tanam yang tidak teratur.
Tanaman Tumpang sari adalah cara penanaman
dua jenis tanaman atau lebih yang umurnya sama
dengan jarak tanam dan larikan yang teratur, salah
satu tanaman tersebut merupakan tanaman pokok.
Penanaman dan pemanenan bisa dilakukan
bersamaan. Misalnya bidang lahan ditanami
tanaman sengon dan jabon dengan jarak tanam
yang teratur.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


218 ST2023
Tanaman asosiasi antara semusim dan
tahunan disebut juga tanaman sela dimana
tanaman semusim ditanam di antara tanaman
tahunan dengan jarak tanam dan larikan yang
teratur dalam satu bidang lahan. Misalnya
bidang lahan ditanami pinus dan kentang/kol.

Jika unit usaha memiliki lebih dari 1 bidang


(untuk jenis tanaman kehutanan yang sama),
kondisi utama tanaman dipilih yang terluas atau
tanaman terbanyak. Referensi waktu yang
digunakan adalah pada 1 Mei 2023.

Rincian 706. Bentuk utama penanaman


Tuliskan kode “1“ untuk berjajar rapi, atau kode
“2” untuk terpencar.

Berjajar rapi/teratur adalah bentuk penanaman


tanaman atau pohon secara teratur dan
sistematis (memiliki jarak tanam dan larikan yang
teratur).
Terpencar adalah bentuk penanaman tanaman
atau pohon secara terpencar dengan
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin
memperkirakan luasnya (tanpa jarak tanam dan
larikan yang teratur).
Jika unit usaha memiliki lebih dari 1 bidang
(untuk jenis tanaman kehutanan yang sama),
kondisi utama penanaman dipilih yang terluas
atau tanaman terbanyak. Referensi waktu yang
digunakan adalah pada 1 Mei 2023.

Jumlah tanaman (pohon/lajar/rumpun) menurut kelompok umur pada 1 Mei 2023


(R.707 s.d. R.710)

(Diisi apabila unit usaha membudidayakan tanaman kehutanan. Jika unit usaha hanya
mengusahakan pembibitan saja, maka R.707 s.d. R.710 kosong).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
219
Rincian 707. < 2 tahun

Tuliskan jumlah tanaman kehutanan yang


berumur kurang dari 2 tahun (< 2 tahun) pada 1
Mei 2023.

Rincian 708. 2 s.d < 4 tahun

Tuliskan jumlah tanaman kehutanan yang


berumur 2 sampai dengan kurang dari 4 tahun (2
s.d < 4 tahun) pada 1 Mei 2023.

Rincian 709. 4 s.d < 6 tahun

Tuliskan jumlah tanaman kehutanan yang


berumur 4 sampai dengan kurang dari 6 tahun (4
s.d < 6 tahun) pada 1 Mei 2023.

Rincian 710. ≥ 6 tahun

Tuliskan jumlah tanaman kehutanan yang


berumur 6 tahun atau lebih (≥ 6 tahun) pada 1
Mei 2023.

Rincian 711. Sistem pemanenan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023

Tuliskan kode 1 untuk dipanen sendiri, kode 2


untuk diijonkan, kode 3 untuk ditebaskan, dan
kode 0 jika tanaman belum panen/belum ada
yang ditebang.

Dipanen sendiri adalah pemanenan yang


dilakukan sendiri oleh unit usaha pertanian,
termasuk menggunakan tenaga kerja dibayar,
menggunakan tenaga kerja tidak dibayar,
maupun secara borongan/bawon.

Diijonkan adalah tanaman dijual sebelum masa


panen dan pemeliharaan sampai dengan
pemanenan menjadi tanggung jawab pengijon.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


220 ST2023
Sistem ijon biasanya dilakukan karena unit
usaha membutuhkan uang dengan segera.

Ditebaskan adalah apabila tanaman dijual


dilokasi kepada penebas pada saat tanaman
sudah siap untuk dipanen. Unit usaha akan
menerima harga yang sudah disetujui oleh
kedua belah pihak dan pelaksanaan panen
menjadi tanggung jawab penebas.

Belum panen adalah apabila selama periode


1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, unit usaha belum
panen.

Sistem pemanenan diisi dari tanaman yang


sudah dipanen/ditebang selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023. Untuk usaha budidaya
tanaman kehutanan yang belum panen sama
sekali, maka tuliskan kode 0, dan kode lain tidak
dapat ditulis.

Rincian ini tidak harus mengacu pada seluruh


jumlah tanaman pada kolom sebelumnya,
karena sistem pemanenan berasal dari hasil
pemanenan/ penebangan yang ditebang selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Jika ada 1 jenis tanaman kehutanan yang


ditanam pada bidang lahan yang berbeda, dan
sistem pemanenan juga berbeda, maka isikan
seluruh sistem pemanenan yang dilakukan oleh
unit usaha. Misal, unit usaha sistem
pemanenannya dipanen sendiri dan ditebaskan,
maka tuliskan kode 1 dan 3.

Jika R707, R708, R709, dan/atau R710 ada isian, dan R711 ada berkode 1,
produksi yang dipanen/ditebang selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
(R712 s.d. R715)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
221
Rincian 712. Jenis produksi

Tuliskan kode 1 untuk kayu bulat, kode 2 untuk


getah, kode 3 untuk daun, kode 4 untuk bambu
bulat, dan kode 5 untuk batang rotan.

kayu bulat untuk jenis produksi yang berupa


kayu keras.
getah untuk jenis produksi dari damar dan pinus.
daun untuk jenis produksi dari kayu putih.
bambu bulat untuk jenis produksi tanaman
bambu.
batang rotan untuk jenis produksi tanaman
rotan.

Tanaman Pinus, Damar, dan Kayu Putih dapat


menghasilkan 2 jenis produksi. Tanaman Pinus
dan Damar dapat menghasilkan getah dan kayu
bulat. Sedangkan Tanaman Kayu Putih dapat
menghasilkan daun dan kayu bulat.

Isian bisa berulang pada baris yang berbeda


untuk tanaman pinus, damar, dan kayu putih jika
memiliki jenis produksi yang berbeda. Misalnya
unit usaha mengusahakan Tanaman Pinus yang
memiliki jenis produksi kayu bulat dan getah.
Isian 702 s.d. R.710 disamakan, sedangkan isian
R.711 dapat berbeda. R.712 s.d. R.715 diisi
sesuai dengan jenis produksi masing-masing
(kayu bulat dan getah). Jika unit usaha tersebut
juga mengusahakan pembibitan Tanaman
Pinus, maka isikan jumlah bibit dan nilai produksi
pembibitan pinus pada salah satu baris saja.
Begitu juga untuk nilai ijon atau tebasan, hanya
diisi pada salah satu baris saja.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


222 ST2023
Rincian 713. Satuan produksi

Tuliskan kode 1 untuk m3, kode 2 untuk batang,


dan kode 3 untuk kg. Untuk satu tanaman yang
menghasilkan dua jenis produksi, maka
penulisannya diisikan pada dua baris yang
berbeda, dan satuan mengikuti jenis
produksinya.
m3 untuk satuan kayu bulat yang dipanen/
ditebang.
batang untuk satuan kayu bulat/bambu yang
dipanen/ditebang.
kg untuk satuan rotan, daun kayu putih, getah
damar, dan getah pinus yang dipanen.

Satuan yang diisikan sesuai dengan satuan yang


tercantum pada Daftar ST2023-Kode. Bila
responden menyebutkan satuannya selain m3,

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
223
batang, dan kg, maka konversikan sesuai satuan
standar untuk masing-masing jenis produksi.

Untuk satu tanaman yang menghasilkan dua


jenis produksi, maka penulisan satuannya
diisikan pada dua baris yang berbeda, kondisi
mengikuti ketentuan yang ada pada penjelasan
R712.

Rincian 714. Volume produksi

Tuliskan volume produksi dari tanaman


kehutanan yang dipanen/ditebang selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Jumlah produksi yang dipanen/ditebang


termasuk tanaman yang dipanen/ditebang dari
hasil penjarangan tanaman.

Penjarangan tanaman adalah suatu tindakan


pengurangan banyaknya tanaman dengan
tujuan memberi ruang tumbuh bagi tanaman
yang tersisa untuk dapat tumbuh secara optimal.

Apabila unit usaha melakukan pemanenan


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023,
tetapi pada 1 Mei 2023 sudah tidak ada
tegakannya, maka produksi dari usaha budidaya
tanaman kehutanan tidak ada isiannya.

Rincian 715. Nilai produksi (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi (dalam ribu rupiah) dari


tanaman kehutanan yang dipanen/ditebang
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


224 ST2023
Rincian 716. Jika R711 ada berkode 2 atau 3, Isikan nilai ijon atau tebasan
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rp)

Tuliskan nilai ijon/tebasan (dalam ribu rupiah)


jika sistem pemanenan (R.707) diijonkan (kode
2) atau ditebaskan (kode 3) selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Jika unit usaha melakukan sistem pemanenan


diijonkan dan ditebaskan pada jenis tanaman
yang sama, maka jumlahkan nilai ijon dan
tebasan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.

Bibit yang diusahakan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (R717 s.d.
R718)

Rincian 717. Volume bibit yang diproduksi (batang)

Tuliskan volume bibit tanaman kehutanan yang


diproduksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30
April 2023 dalam satuan batang.

Jumlah bibit pada usaha pembibitan bukan


bagian dari tanaman kehutanan yang ada pada
Rincian 707 s.d. Rincian 710.

Rincian 718. Nilai produksi bibit (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi bibit tanaman kehutanan


yang diproduksi selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023 dalam satuan ribu rupiah.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
225
Rincian 719. Pemanfaatan produksi

Tuliskan kode untuk memilih pemanfaatan


produksi dari tanaman kehutanan yang
dipanen/ditebang.
Pemanfaatan produksi terdiri dari:
kode 1: Produksi seluruhnya untuk dijual;
kode 2: Produksi sebagian besar untuk dijual,
dan sisanya untuk dikonsumsi sendiri;
kode 3: Produksi sebagian besar untuk
dikonsumsi sendiri, dan sisanya untuk
dijual; dan
kode 0: Belum dijual.

Jika unit usaha memiliki produksi selama periode


1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, sebagian hasilnya
sudah digunakan/dikonsumsi sendiri dan
sisanya belum dijual, maka isikan kode “0”
Belum dijual.

Jika hasil produksi yang masih ada dan belum


dimanfaatkan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30
April 2023, tetapi rencananya mau dijual, maka
isikan kode “0”.

Contoh:

Pak Aris seorang pengusaha tanaman kehutanan dan juga usaha pembibitan
tanaman kehutanan, tetapi pada tanggal 1 Mei 2023 tanaman budidaya kehutanannya
sudah ditebang semua. Unit usaha Pak Aris yang dicatat pada kuesioner hanya usaha
pembibitan tanaman kehutanan saja. Sehingga R.701 jawabanya Ya, dan R.702 dan
R.703 ada isiannya, R.704 hanya berkode 2, dan R.717 s.d. R.719 ada isian.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


226 ST2023
Rincian 720. Nilai produksi ikutan usaha tanaman kehutanan selama periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rp)

Produksi ikutan tanaman kehutanan contohnya yaitu buah, kayu bakar, daun jati,
kulit kayu, dll. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai ekonomis
di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil ikutan yang
diproduksi. Isikan “0” jika unit usaha tidak memiliki nilai produksi ikutan selama periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

a. Tuliskan nilai produksi ikutan kayu bakar (dalam ribu rupiah) selama
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.
b. Tuliskan nilai produksi ikutan lainnya (dalam ribu rupiah) selama 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
227
Rincian 721. Apakah melakukan usaha penangkaran tumbuhan/satwa liar pada
1 Mei 2023?

Usaha penangkaran tumbuhan/satwa liar adalah kegiatan kehutanan yang


mengupayakan pembiakan tumbuhan/satwa liar melalui pengembangbiakan dan
pembesaran dengan tetap mempertahankan jenisnya, dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya dijual/ditukar.

Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang hidup di darat, di air yang masih mempunyai
sifat-sifat alami, seperti: anggrek hutan, kaktus hibrida, lidah buaya hutan, dll.

Satwa liar adalah binatang yang hidup di darat, di air, atau di udara yang masih
mempunyai sifat-sifat liar dan yang hidup bebas, seperti: biawak, rusa Timor, ular, dll.
Untuk usaha penangkaran satwa liar, satwa yang ditangkarkan adalah satwa yang
dilindungi baik memiliki izin penangkaran dari KLHK/BKSDA ataupun tidak, dan juga
satwa yang tidak dilindungi yang memiliki izin penangkaran dari KLHK/BKSDA.

Isikan “Ya” jika pada 1 Mei 2023 melakukan usaha penangkaran tumbuhan/satwa liar.

Jika “Tidak”, lanjut ke R731.

Rincian 722. Jenis tumbuhan/satwa liar

Gambar dan
Deskripsi http://s.bps.go.id/TumbuhanLiar
Tumbuhan
Liar

Buku Pedoman Petugas Lapangan


228 ST2023
Gambar dan
Deskripsi http://s.bps.go.id/SatwaLiar
Satwa Liar

Tuliskan jenis komoditas dari usaha


penangkaran tumbuhan/ satwa liar pada 1 Mei
2023.
Jika unit usaha melakukan penangkaran satwa
liar yang tidak dilindungi maka tuliskan deskripsi
komoditasnya.

Rincian 723. Kode


Tuliskan kode tumbuhan/satwa liar yang
ditangkarkan. Daftar kode tumbuhan/satwa liar
dapat dilihat pada Daftar ST2023-Kode. Kode
komoditas penangkaran tumbuhan/satwa liar
harus berada pada rentang 6201 s.d. 6249 dan
6301 s.d. 6399.

Jika jenis komoditas tidak tercantum pada Daftar


ST2023-Kode, maka untuk satwa liar lainnya
isikan 6199, sedangkan untuk tumbuhan liar
lainnya isikan 6399.

Jika unit usaha melakukan penangkaran satwa


liar yang tidak dilindungi maka tuliskan satwa
liar ”Lainnya” (kode 6249).

Rincian 724. Kepemilikan izin penangkaran


Tuliskan kode “1“ jika ada izin penangkaran, atau
kode “2” jika tidak ada izin penangkaran.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
229
Izin penangkaran tumbuhan/satwa liar dapat
berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Dinas Kehutanan, Bupati/Walikota,
Camat, Lurah/Kepala Desa, Lainnya.

Rincian 725. Jumlah tumbuhan/satwa liar


pada 1 Mei 2023
Tuliskan jumlah tumbuhan/satwa liar yang
ditangkarkan. Tumbuhan/satwa liar yang
dicakup pada rincian ini adalah seluruh
tumbuhan/satwa liar yang ditangkarkan pada
1 Mei 2023 (termasuk indukan).

Produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (R726 s.d. R728)

Tuliskan satuan produksi, volume produksi, dan nilai produksi dari hasil usaha
penangkaran tumbuhan/satwa liar.

Produksi yang dicatat pada penangkaran tumbuhan/satwa liar tidak termasuk


indukan.

Referensi waktu yang digunakan adalah selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


230 ST2023
Rincian 726. Satuan produksi

Tuliskan satuan produksi dari hasil usaha


penangkaran tumbuhan/satwa liar.

Secara umum, satuan produksi untuk tumbuhan


liar adalah pohon, sedangkan satuan produksi
untuk satwa liar adalah ekor. Khusus untuk
satuan koral (penangkaran satwa liar) adalah
buah.

Rincian 727. Volume produksi

Tuliskan satuan dari hasil usaha penangkaran


tumbuhan/satwa liar selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023. Isikan “0” jika unit usaha
belum memiliki produksi selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023.

Rincian 728. Nilai produksi (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi (dalam ribu rupiah) dari


hasil usaha penangkaran tumbuhan/satwa liar
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Isikan “0” jika unit usaha belum memiliki produksi


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
231
Rincian 729. Pemanfaatan produksi

Tuliskan kode untuk memilih pemanfaatan


produksi dari usaha penangkaran
tumbuhan/satwa liar.
Pemanfaatan produksi terdiri dari:
kode 1: Produksi seluruhnya untuk dijual;
kode 2: Produksi sebagian besar untuk dijual,
dan sisanya untuk dikonsumsi sendiri;
kode 3: Produksi sebagian besar untuk
dikonsumsi sendiri, dan sisanya untuk
dijual; dan
kode 0: Belum dijual.

Jika unit usaha memiliki produksi selama periode


1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, sebagian hasilnya
sudah digunakan/dikonsumsi sendiri dan
sisanya belum dijual, maka isikan kode “0”
Belum dijual.

Rincian 730. Nilai produksi ikutan usaha penangkaran tumbuhan/satwa liar


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi ikutan penangkaran tumbuhan/satwa liar (dalam ribu rupiah)
selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang
memiliki nilai ekonomis di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah
seluruh hasil ikutan yang diproduksi.

Produksi ikutan penangkaran tumbuhan/satwa contohnya yaitu bunga anggrek


hutan (hasil penangkaran Anggrek Hutan), dll. Produk yang dicatat hanyalah yang
dijual. Isikan “0” jika unit usaha tidak memiliki nilai produksi ikutan selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Rincian 731. Apakah melakukan usaha pemungutan hasil hutan dan/atau


perburuan dan penangkapan satwa liar selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023?

Usaha pemungutan hasil hutan adalah kegiatan mengambil benda-benda hayati di


hutan/kawasan hutan, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


232 ST2023
Jenis hasil utan yang biasa dipungut, seperti: kayu bakar, madu, bambu, rotan, getah-
getahan, buah-buahan, dll.

Usaha perburuan dan penangkapan satwa liar adalah kegiatan berburu atau
menangkap satwa liar dan/atau mengambil bagian-bagiannya, dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar, misalnya penangkapan ular, buaya,
ayam hutan, dll.

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (Undang-
Undang No. 41 Tahun 1999).

Hutan tegakan (lokasi yang dianggap hutan oleh masyarakat) adalah hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (masih banyak
pohon).

Penjelasan:

1. Lokasi pemungutan tanaman atau hasil hutan harus di hutan/kawasan hutan.


2. Untuk usaha perburuan dan penangkapan satwa liar tidak melihat lokasi
perburuan dan penangkapannya (di dalam/di luar hutan/kawasan hutan), dengan
ketentuan:
a. Untuk perburuan dan penangkapan di dalam hutan/kawasan hutan tidak
melihat jenis komoditasnya, seluruh hasil yang diambil dari hutan atau
dalam hutan/kawasan hutan tetap di masukkan sebagai usaha perburuan
dan penangkapan satwa liar.
Contoh: menangkap kelinci di hutan/kawasan hutan.
b. Bila perburuan dan penangkapan satwa liar di luar hutan/kawasan hutan,
maka satwa yang ditangkap harus komoditas kehutanan yang masih
mempunyai sifat liar.
Contoh:
• Berburu babi hutan di kebun sawit masuk usaha perburuan dan
penangkapan satwa liar, karena babi hutan termasuk komoditas
hutan.
• Berburu kelinci di kebun (di luar hutan/kawasan hutan) tidak termasuk
usaha perburuan dan penangkapan satwa liar karena kelinci bukan
komoditas hutan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
233
3. Memungut sarang walet yang ada di dalam kawasan hutan termasuk
pemungutan hasil hutan, sedangkan usaha burung walet yang dibuatkan tempat
khusus termasuk dalam subsektor peternakan.
4. Untuk penangkapan ikan di sungai/danau yang ada dalam kawasan hutan tidak
termasuk ke dalam pemungutan hasil hutan ataupun perburuan dan
penangkapan satwa liar, karena menangkap ikan di sungai/danau yang ada di
dalam kawasan hutan termasuk usaha penangkapan ikan pada subsektor
perikanan.
5. Penangkapan buaya tetap dimasukkan sebagai perburuan dan penangkapan
satwa liar.

Referensi waktu yang digunakan adalah selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.

Identifikasi Cakupan Kegiatan Pemungutan Hasil Hutan dan/atau Perburuan


dan Penangkapan Satwa Liar

Matriks Pemungutan Hasil Hutan dan/atau Perburuan dan Penangkapan Satwa


Liar

Di Dalam Kawasan Di Luar Kawasan


Pemungutan Hasil Hutan
Hutan Hutan
Komoditas Kehutanan V X
Bukan Komoditas Kehutanan V *) X
Keterangan *) : Unsur hayati dan hasilnya

Buku Pedoman Petugas Lapangan


234 ST2023
Di Dalam Kawasan Di Luar Kawasan
Penangkapan Satwa Liar
Hutan Hutan
Komoditas Kehutanan V V
Bukan Komoditas Kehutanan V X

IDENTIFIKASI KEGIATAN KEHUTANAN LAINNYA

1. Penangkaran Tumbuhan/Satwa Liar

Meskipun ijinnya hanya penangkaran, tetap dicakup.

2. Pemungutan Hasil Hutan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
235
3. Perburuan dan Penangkapan Satwa Liar

Isikan kode 1 “Ya” jika selama periode 1 Mei 2022


s.d. 30 April 2023 melakukan usaha pemungutan
hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar.
Jika kode 2 “Tidak”, lanjut ke Blok VIII.

Rincian 732. Jenis hasil

Gambar dan http://s.bps.go.id/HasilHutan


Deskripsi
Hasil Hutan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


236 ST2023
Tuliskan hasil dari usaha pemungutan hasil
hutan dan/atau perburuan dan penangkapan
satwa liar. selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023.

Jika terisi hasil hutan “Lainnya”, maka tuliskan


deskripsi hasil hutannya.

Jika unit usaha melakukan perburuan/


penangkapan satwa liar, dan yang ditangkap
adalah satwa liar yang dilindungi, maka pilih jenis
hasil “Lainnya” (kode 6299), lalu tuliskan
deskripsi komoditasnya.

Rincian 733. Kode


Tuliskan kode hasil dari usaha pemungutan hasil
hutan dan/atau perburuan dan penangkapan
satwa liar. Daftar ST2023-Kode hasil dari usaha
pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar dapat dilihat pada Daftar
ST2023-Kode. Kode hasil hutan harus berada
pada rentang 6251 s.d 6299, atau 6401 s.d.
6499.

Rincian 734. Kepemilikan izin

Tuliskan kode “1“ jika ada izin pemungutan hasil


hutan dan/atau perburuan dan penangkapan
satwa liar, atau kode “2” jika tidak ada izin.

Izin pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan


dan penangkapan satwa liar dapat berasal dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Dinas Kehutanan, Bupati/Walikota, Camat,
Lurah/Kepala Desa, Lainnya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
237
Produksi dari usaha pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar (R735 s.d. R737)

Produksi yang dicatat pada pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar adalah semua hasil baik yang sudah dijual maupun yang
belum dijual, dikonsumsi sendiri, dan diberikan kepada pihak lain.

Referensi waktu yang digunakan adalah selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.

Rincian 735. Satuan produksi

Tuliskan satuan produksi dari hasil usaha


pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar. Satuan produksi untuk
perburuan dan penangkapan satwa liar satwa
liar adalah ekor.

Satuan produksi untuk komoditas usaha pemungutan hasil hutan:

Komoditas
Komoditas Usaha
Usaha Satuan Satuan
No. No. Pemungutan
Pemungutan Produksi Produksi
Hasil Hutan
Hasil Hutan
1. Akar-akaran Kg 8. Madu Liter
Pemungutan
2. Daun Kayu Putih Kg 9. Batang
Bambu
Pemungutan
3. Getah Damar Kg 10. Kg, Liter
Getah Lainnya
Pemungutan Kayu
4. Getah Gaharu Kg 11. m3
Pertukangan
5. Getah Karet Kg 12. Pemungutan Rotan Batang/lajar
6. Getah Pinus Kg 13. Sarang Burung Kg
Batang/lajar,
Kg, Pohon,
7. Kayu Bakar m3 14. Lainnya
Liter, Ekor,
atau m3

Buku Pedoman Petugas Lapangan


238 ST2023
Rincian 736. Volume produksi

Tuliskan jumlah produksi dari hasil usaha


pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023.

Rincian ini tidak bisa terisi “0”.

Rincian 737. Nilai produksi (000 Rp)

Tuliskan nilai produksi (dalam ribu rupiah) dari


hasil usaha pemungutan hasil hutan dan/atau
perburuan dan penangkapan satwa liar selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Rincian ini tidak bisa terisi “0”.


Nilai produksi yang dicakup adalah nilai dari
volume produksi pemungutan hasil hutan
dan/atau perburuan dan penangkapan satwa liar
yang dihasilkan.

Rincian 738. Pemanfaatan produksi

Tuliskan kode untuk memilih pemanfaatan


produksi dari dari pemungutan hasil hutan
dan/atau perburuan dan penangkapan satwa
liar yang diproduksi.

Pemanfaatan produksi terdiri dari:


kode 1: Produksi seluruhnya untuk dijual;
kode 2: Produksi sebagian besar untuk dijual,
dan sisanya untuk dikonsumsi sendiri;
kode 3: Produksi sebagian besar untuk dikon-
sumsi sendiri, dan sisanya untuk dijual;
dan
kode 0: Belum dijual.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
239
Jika unit usaha memiliki produksi selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, sebagian
hasilnya sudah digunakan/ dikonsumsi sendiri
dan sisanya belum dijual, maka isikan kode “0”
Belum dijual.

Rincian 739. Nilai produksi ikutan usaha pemungutan hasil hutan dan/atau
perburuan dan penangkapan satwa liar selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023 (000 Rp)

Produksi ikutan pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan penangkapan


satwa liar contohnya yaitu sarang lebah (hasil ikutan pemungutan madu), tanduk rusa
(hasil ikutan perburuan dan penangkapan rusa), dll. Nilai produksi ikutan berasal dari
produk yang memiliki nilai ekonomis di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat
adalah seluruh hasil ikutan yang diproduksi. Isikan “0” jika unit usaha tidak memiliki nilai
produksi ikutan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Tuliskan nilai produksi ikutan dari usaha pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan
dan penangkapan satwa liar selama periode (dalam ribu rupiah) selama 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023.

BLOK VIII. PERIKANAN


Blok ini terdiri dari pertanyaan tentang kegiatan usaha budidaya ikan dan
penangkapan ikan. Tujuan dari blok ini adalah mendapatkan informasi terkait usaha
budidaya ikan seperti: jenis ikan, jenis budidaya ikan, wadah, luas baku wadah, sistem
budidaya, teknologi budidaya, jumlah siklus panen, sistem pemanenan, volume dan
nilai produksi serta pemanfaatan produksi. Sedangkan informasi terkait usaha
penangkapan ikan meliputi: jenis penangkapan, jenis kapal/perahu, lokasi utama
penangkapan, jumlah kapal/perahu yang dikuasai, ukuran kapal/perahu, jenis alat
tangkap utama, jumlah trip, rata-rata produksi dan nilai serta Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


240 ST2023
Rincian 801. Apakah melakukan kegiatan usaha budidaya ikan (termasuk udang,
rumput laut, dll) selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Isikan kode “1” jika melakukan kegiatan usaha budidaya ikan, selama periode
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 pada kotak yang tersedia. Isikan “2” Jika “Tidak”,
lanjutkan ke R817.

Pembudidayaan Ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau


membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau mengawetkan.

Usaha budidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau


membiakkan ikan dengan menggunakan lahan, perairan dan fasilitas buatan serta
memanen hasilnya dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk dijual/ditukar.

Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 yang disempurnakan dengan


Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan “Ikan” adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada dalam lingkungan perairan, termasuk di dalamnya yaitu:

1. Pisces (ikan bersirip);


2. Crustacea (udang, rajungan, kepiting dan sebangsanya);
3. Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya);
4. Coelenterata (ubur-ubur dan sebangsanya);
5. Echinodermata (teripang, bulu babi dan sebangsanya);
6. Amphibi (kodok dan sebangsanya);
7. Reptilia (buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air dan sebangsanya);
8. Mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya);
9. Algae (rumput laut dan tumbuhan lain yang hidup di dalam air);
10. Biota perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
241
Contoh Gambar Komoditas Ikan

No Jenis Komoditas Gambar


Perikanan
1. Pisces (ikan bersirip)

2. Crustacea (udang,
rajungan, kepiting dan
sebangsanya)

3. Mollusca (kerang, tiram,


cumi-cumi, gurita, siput
dan sebangsanya)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


242 ST2023
4. Coelenterata (ubur-ubur
dan sebangsanya)

5. Echinodermata
(teripang, bulu babi dan
sebangsanya)

6. Amphibi (kodok dan


sebangsanya)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
243
7. Reptilia (buaya, penyu,
kura-kura, biawak, ular
air dan sebangsanya)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


244 ST2023
8. Mammalia (paus,
lumba-lumba, pesut,
duyung dan
sebangsanya)

9. Algae (rumput laut dan


tumbuhan lain yang
hidup di dalam air)

10. Biota perairan lainnya


yang ada kaitannya
dengan jenis-jenis
tersebut di atas

Kegiatan pemeliharaan/budidaya ikan dapat dilakukan di laut, tambak air payau,


kolam air tawar, sawah, dan perairan darat (danau, waduk, sungai, rawa, dsb.), juga
termasuk budidaya khusus ikan hias.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
245
Rumah tangga yang melakukan pemeliharaan ikan hanya sebagai hobi atau
khusus untuk konsumsi sendiri tidak dikatagorikan melakukan kegiatan budidaya
ikan.

Rincian 802. Jenis Ikan

Isikan jenis ikan yang dibudidayakan berdasarkan jenis


kegiatan budidaya (pembesaran ikan di air laut, di air
payau, di air tawar, pembenihan, ikan hias) yang
dilakukan selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

Contoh kasus dan cara mengisi rincian 802 sebagai berikut:

Kasus 1:
satu jenis ikan dan dua jenis
kegiatan budidaya (kode jenis ikan
sama dan kode kegiatan berbeda)
Contoh: Pak Anton mempunyai
LELE
usaha budidaya pembesaran dan
LELE
pembenihan ikan lele, maka R802
diisi komoditas lele sebanyak 2 kali,
karena jenis kegiatannya
pembesaran dan pembenihan

Kasus 2:
Dua jenis ikan (Nila air tawar dan
Nila air payau) dan dua jenis
kegiatan budidaya (kode jenis ikan
dan kode jenis budidaya berbeda)
Contoh: Bu Yayuk mempunyai NILA AIR TAWAR
usaha budidaya pembesaran ikan NILA AIR PAYAU
Nila di kolam dan di tambak maka
R802 diisi Nila air tawar dan Nila air
payau, karena pembesaran ikan
Nila di kolam termasuk kegiatan
pembesaran di air tawar sedangkan
pembesaran ikan Nila di tambak
termasuk kegiatan pembesaran di
air payau.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


246 ST2023
Kasus 3:
Dua jenis ikan berbeda dan tiga jenis
kegiatan budidaya yang berbeda
Contoh: Pak Budi mempunyai usaha
budidaya pembesaran ikan Mas di
MAS
karamba dan pembenihan ikan Mas
di kolam, selain itu juga mempunyai MAS

usaha pembesaran ikan Bandeng di BANDENG


tambak maka R802 diisi sebanyak 3
komoditas.

Jenis ikan yang saat ini sedang tidak diusahakan tetapi pernah diusahakan
selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023, tetap dicatat di rincian ini.

Rincian 803. Kode Ikan (Daftar ST2023-Kode)

Isikan kode ikan sesuai jenis ikan pada R802.


Kode ikan mengacu pada Daftar ST2023-
Kode.

Kode ikan berawalan 51 untuk budidaya


pembesaran dan pembenihan ikan di air laut.
Kode ikan berawalan 52 untuk budidaya
pembesaran dan pembenihan ikan di air payau.
Kode ikan berawalan 53 untuk budidaya
pembesaran dan pembenihan di air tawar.
Kode ikan berawalan 54 untuk budidaya ikan
hias.

Untuk nama ikan yang sama tetapi bisa dibudidayakan di 2 tempat maka mempunyai
kode ikan yang berbeda. Misalnya:

1. Kode Ikan Nila Air Payau : 5213, kode Ikan Nila Air Tawar : 5347
2. Kode Ikan Bandeng Air Payau : 5201, kode Ikan Bandeng Air Tawar : 5301
3. Kode Rumput Laut di Laut : 5166, kode Rumput Laut di Tambak : 5215

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
247
Apabila jenis ikan yang dibudidayakan tidak terdaftar di Daftar ST2023-
KODE, maka isikan nama ikan tersebut serta pilih kode “ikan lainnya” dan
sesuaikan dengan jenis kegiatan budidayanya.
Rincian 804. Jenis Kegiatan Budidaya (Kode)

Isikan kode jenis kegiatan budidaya


ikan yang diusahakan selama
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

1 - Pembesaran di air laut adalah kegiatan memelihara dan atau membesarkan ikan
dalam media air laut berupa benih ikan/gelondongan hingga mencapai umur, bentuk
dan ukuran tertentu yang peruntukannya untuk konsumsi.

2 - Pembesaran di air payau adalah kegiatan memelihara dan atau membesarkan


ikan dalam media air payau berupa benih ikan/gelondongan hingga mencapai umur,
bentuk dan ukuran tertentu yang peruntukannya untuk konsumsi.

3 - Pembesaran di air tawar adalah kegiatan memelihara dan atau membesarkan


ikan dalam media air tawar berupa benih ikan/gelondongan hingga mencapai umur,
bentuk dan ukuran tertentu yang peruntukannya untuk konsumsi.

Kegiatan budidaya baby fish di kategorikan kegiatan budidaya pembesaran

Contoh:

Pak Joko membesarkan burayak ikan mas yang dipanen ketika ikan tersebut
berukuran 5 cm. Baby ikan mas tersebut dijual untuk dikonsumsi. Walaupun secara
umum ikan mas tersebut merupakan output dari pembenihan tetapi karena
peruntukannya sebagai ikan konsumsi maka tetap dikategorikan kegiatan
pembesaran ikan di air tawar (Kode 3).

4 - Pembenihan adalah kegiatan pemeliharaan ikan berupa induk ikan dengan tujuan
untuk membiakkan (menghasilkan benih) ikan hingga mencapai umur, bentuk, dan
ukuran tertentu yang peruntukannya sebagai input untuk kegiatan budidaya
pembesaran. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan pendederan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


248 ST2023
Pendederan adalah kegiatan pemeliharaan larva/benih ikan pada kolam sementara
hingga mencapai ukuran tertentu. Hasil panen pendederan digunakan untuk aktivitas
pembesaran ikan.

Contoh:

Pak Anwar memelihara naupli (larva udang) kemudian dijual dalam bentuk benih
udang (benur) sepanjang 2 cm. Pak Anwar memperoleh naupli dari pembudidaya lain.
Dalam hal ini Pak Anwar dikategorikan melakukan kegiatan pembenihan
(pendederan).

Seluruh kegiatan pembenihan yang dilakukan di air tawar, air payau maupun air
laut masuk kegiatan budidaya pembenihan, yang membedakan hanya “kode
ikan”.

Contoh:

Pembenihan udang vaname menggunakan air laut, pembenihan Lele menggunakan


air tawar maka kedua kegiatan tersebut masuk kategori kegiatan budidaya
pembenihan walaupun dilakukan di jenis air yang berbeda.

Segmen Budidaya, Input, dan Outputnya

Segmen Budidaya Input Output


1. Pembenihan - Induk - Benih
- Pendederan/ - Benih kecil - Benih/tokolan (benih
Penggelondongan - Kebul/burayak (benih umur 20 hari)
ikan 1-3 cm) - Gelondongan (benih
bandeng ukuran jari
tangan (umur 1-2
bulan))
2. Pembesaran - Nener (benih bandeng
uk. 1-3 cm)/ benur - Ikan konsumsi
(benih udang) - Induk
- Benih/gelondongan

Kebul adalah ikan yang baru menetas, mempunyai ciri seperti ikan dewasa, tetapi
lebih kecil dari fingerling.

Burayak adalah benih ikan pasca-larva yang sudah mempunyai ciri seperti ikan
dewasa dan berukuran lebih kecil daripada sejari.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
249
Gelondongan adalah benih bandeng ukuran sebesar jari tangan, yang merupakan
hasil pembesaran nener di petak penenran selama 1-2 bulan (fingerling of milk-fish).

5 - Ikan hias adalah kegiatan memelihara, membesarkan dan atau membiakkan ikan
dalam suatu wadah berupa bak, akuarium atau wadah tertentu serta memanen
hasilnya sebagai ikan hiasan dan bukan jenis ikan konsumsi.

Seluruh kegiatan pembesaran maupun pembenihan ikan hias masuk kategori


kegiatan budidaya ikan hias.

Kegiatan penjualan ikan hias tanpa melakukan kegiatan budidaya


(perbanyakan ikan hias) tidak dikategorikan kegiatan budidaya ikan hias

Rincian 805. Jenis Wadah Utama yang Digunakan (kode)

Isikan kode jenis wadah utama yang digunakan dalam kegiatan


budidaya ikan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

Jika dalam satu jenis kegiatan budidaya menggunakan lebih dari satu
jenis wadah maka isikan wadah yang utama.

Wadah utama adalah jenis wadah yang menghasilkan nilai produksi


terbesar.

Contoh:

Pak Burhan membudidayakan Ikan Mas di Waduk menggunakan karamba dan jaring
tancap. Selama setahun yang lalu nilai produksi terbesar diperoleh dari budidaya Ikan
Mas di jaring tancap. Dari kasus tersebut maka isian Rincian 805. Jenis wadah yang
digunakan adalah Jaring Tancap (Kode 3).

Jenis wadah dalam budidaya ikan antara lain:


1 – Tali rentang / Patok / Rakit
Jenis wadah ini digunakan untuk budidaya pembesaran rumput laut di laut.
a. Tali Rentang (Longline) adalah cara membudidayakan rumput laut di kolom air
(eupotik) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang
dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain dengan Panjang 25 m – 50 m, dapat
dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dalam bentuk segi empat dengan
bantuan pelampung dan jangkar.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


250 ST2023
Metode Tali Rentang (Longline)

b. Lepas Dasar (metode Patok) adalah cara


menumbuhkan rumput laut di atas dasar
perairan dengan menggunakan tali yang
diikatkan pada patok yang dipasang secara
teratur.

Metode Patok

c. Rakit adalah cara membudidayakan


rumput laut di kolom air dekat permukaan
perairan dengan menggunakan tali yang
diikatkan pada konstruksi rakit apung .

Metode Rakit

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
251
2 – Karamba Jaring Apung adalah wadah yang digunakan untuk semua kegiatan
pembesaran ikan di laut maupun perairan darat (danau, waduk, sungai, dll) yang
terbuat dari jaring yang diapungkan dengan sebuah rakit dan ditambatkan dengan
menggunakan jangkar di tiap sudutnya.

Contoh: Ikan di air laut: Kakap, Kerapu, dan beberapa jenis ikan laut lainnya
Ikan di air tawar: Nila, Patin, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya

Karamba Jaring Apung Tawar Karamba Jaring Apung Laut

3 – Jaring Tancap adalah wadah yang terbuat dari jaring yang ditancapkan dengan
sebuah kayu/bambu di tiap sudutnya. Jaring tancap biasanya hanya digunakan untuk
budidaya di perairan darat (danau, waduk, sungai, dll)

Contoh komoditas: Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Patin, Ikan Lele, Ikan Bawal air tawar,
Ikan Gabus dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya

Buku Pedoman Petugas Lapangan


252 ST2023
4 – Tambak adalah wadah berupa lahan
atau tempat yang dibuat khusus untuk
membudidayakan ikan dan rumput laut
jenis tertentu (gracilaria sp.) yang dibatasi
oleh pematang/tanggul yang letaknya di
pantai atau pesisir, dimana sumber airnya
berasal dari air laut dan atau air payau.

Contoh: udang vaname, Bandeng, Udang


Windu dan beberapa jenis ikan air payau
lainnya

5 – Kolam adalah wadah berupa lahan atau tempat yang dibuat khusus untuk
membudidayakan ikan yang dibatasi oleh pematang/tanggul yang letaknya di daratan,
dimana sumber airnya merupakan air tawar yang berasal dari danau, waduk, sungai,
saluran irigasi, rawa atau mata air.

Contoh : Ikan Nila, Ikan Patin, Ikan Gabus, Ikan Gurame, Ikan Mas dan beberapa jenis
ikan air tawar lainnya.

Kolam Tanah Kolam Beton

Kolam Bioflok Kolam Terpal

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
253
6 – Karamba adalah wadah yang
digunakan untuk semua kegiatan
pembesaran ikan di perairan darat
(danau, waduk, sungai, dll) dengan
menggunakan kurungan untuk
membudidayakan ikan yang terbuat dari
bambu atau kayu yang ditenggelamkan
sebagian/seluruhnya ke dalam air.

Contoh : Ikan Nila, Ikan Patin, Ikan


Gabus, Ikan Gurame, Ikan Mas dan Karamba
beberapa jenis ikan air tawar lainnya.

7 – Mina padi / sawah adalah wadah


berupa lahan tanaman padi yang
digunakan juga untuk membudidayakan Karamba
ikan yang dibatasi oleh pematang yang
terletak di daratan, dimana sumber airnya
berasal dari mata air, air tadah hujan,
sungai atau saluran irigasi.

Contoh : Ikan Nila, Ikan Mas dan


beberapa jenis ikan air tawar lainnya.
Mina Padi

Beberapa Jenis Mina Padi:

1. Mina padi Tumpang sari→ budidaya Padi dan Ikan pada lahan dan periode sama
2. Mina padi Penyelang → periode bergantian antara Padi dan ikan pada lahan yang
sama
3. Mina Padi Palawija→ budidaya palawija dan ikan pada lahan dan periode sama

8 – Akuarium adalah wadah yang


terbuat dari bahan yang tembus pandang
atau transparan seperti kaca, acrylic,
atau lainnya yang sumber airnya bisa dari
air tawar maupun air laut dan digunakan
untuk memelihara ikan atau biota air
lainnya (terutama digunakan untuk
memelihara ikan hias dan tanaman hias
lainnya).
Akuarium

Buku Pedoman Petugas Lapangan


254 ST2023
9 – Lainnya adalah wadah yang digunakan untuk semua kegiatan pembesaran dan
pembenihan ikan selain yang telah disebutkan. Wadah lainnya antara lain Blong,
Ember, Botol plastik, Drum, dan lain-lain.

Budidaya Ikan di Botol Budidaya Ikan di Ember

Jika R804 berkode 1,2 dan 3 (pembesaran), maka R806 sampai R811 harus diisi.

Rincian 806. Luas Baku Seluruh Wadah Budidaya (m2)

Isikan luas baku seluruh wadah budidaya yang digunakan pada


kegiatan usaha budidaya ikan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April
2023 dalam satuan m2.

Luas baku wadah budidaya adalah luas permukaan dari wadah budidaya yang
digunakan. Jika jenis wadah yang digunakan lebih dari satu, jumlahkan seluruh
luas permukaan wadah budidaya yang digunakan.

Contoh: Dari contoh pak Burhan di Rincian 805, maka untuk pengisian R806 Luas
baku seluruh wadah budidaya adalah total luas seluruh karamba dan jaring tancap
yang digunakan.

Luas baku seluruh wadah budidaya yang dimaksud adalah luas baku untuk masing-
masing jenis ikan (R802) dan jenis kegiatan budidaya (R804).

Luas baku seluruh wadah yang dicatat adalah sebagai berikut:


● Untuk jenis ikan yang sedang dibudidayakan ART pada tanggal 1 Mei 2023, maka
luas bakunya adalah luas baku semua wadah budidaya pada saat itu.
● Untuk jenis ikan yang sedang tidak dibudidayakan ART pada saat 1 Mei 2023,
namun pernah dibudidayakan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 dan siklus

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
255
kegiatannya akan berlanjut (ART akan tetap melakukan budidaya jenis ikan
tersebut), maka luas bakunya adalah luas baku pada saat panen terakhir.

Pedoman pengisian luas baku wadah


1. Apabila responden mengetahui secara pasti luas baku wadah budidaya yang
digunakan maka pengisian luas wadah ini berdasarkan pengakuan responden.
Contoh luas wadah yang mempunyai ukuran pasti adalah: tambak, kolam,
karamba, tali rentang/patok/rakit
2. Apabila permukaan wadah berbentuk selain segi empat, misalkan permukaan
wadah berbentuk lingkaran maka luas wadah dihitung dengan pendekatan
perhitungan luas lingkaran (π.r2).
Contoh: penghitungan luas permukaan kolam berbentuk lingkaran

No. Ukuran Diameter Kolam Luas permukaan Kolam

1. Diameter: 1 m atau Jari-jari: 0,5 m Luas = 3,14 x 0,5 x 0,5 = 0,785m2

2. Diameter: 2 m atau Jari-jari: 1 m Luas = 3,14 x 1 x 1 = 3,14 m2

3. Diameter: 3 m atau Jari-jari: 1,5 m Luas = 3,14 x 1,5 x 1,5 = 7,07 m2

4. Diameter: 4 m atau Jari-jari: 2 m Luas = 3,14 x 2 x 2 = 12,56 m2

3. Apabila wadah budidaya ikan adalah mina padi, maka perhitungan luas lahannya
sama dengan luas lahan sawah yang digunakan untuk budidaya mina padi.

4. Apabila budidaya dilakukan di ember,


botol plastik maka perhitungan luas
wadah budidaya dilakukan dengan cara
memperkirakan apabila wadah tersebut
ditata di atas tanah.

Rincian 807. Sistem Budidaya Utama (kode)

Isikan sistem budidaya utama yang digunakan pada kegiatan usaha


budidaya ikan yang dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023

Buku Pedoman Petugas Lapangan


256 ST2023
Sistem budidaya ikan antara lain:

1 – Monokultur, merupakan sistem budidaya yang hanya memelihara satu jenis ikan
atau organisme saja dalam satu jenis wadah.
Contoh:
● Pak Joko memelihara udang vaname di satu bidang tambak miliknya.
● Pak Ali mempunyai 3 bidang tambak. Satu bidang untuk budidaya Udang, dan 2
bidang lainnya untuk budidaya Bandeng.

2 – Polikultur, merupakan sistem budidaya yang memelihara ikan atau organisme


lebih dari satu jenis dalam satu jenis wadah. Sistem ini sangat berguna untuk efisiensi
penggunaan pakan alami yang ada dalam wadah.

Contoh:

Pak Agus memelihara udang vaname dan Bandeng bersamaan di satu bidang lahan
tambak miliknya.

Apabila satu jenis ikan dibudidayakan dengan jenis kegiatan yang sama
menggunakan dua jenis wadah yang berbeda dengan sistem budidaya yang berbeda
(monokultur dan polikultur), maka R.807 Sistem Budidaya dipilih sistem budidaya
yang menghasilkan nilai produksi terbesar.

Contoh:

Dari kasus Pak Burhan di Rincian 805, ikan mas di karamba dibudidayakan dengan
sistem polikultur sedangkan ikan mas yang dibudidayakan di jaring tancap
menggunakan sistem monokultur, maka untuk isian R.807 Sistem Budidaya dipilih
monokultur (kode 1) mengacu penjelasan pada contoh di Rincian 805.

Rincian 808. Teknologi Budidaya Utama (kode)

Isikan kode teknologi budidaya utama yang digunakan pada


kegiatan usaha budidaya ikan yang dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d
30 April 2023

Kode Teknologi budidaya ikan adalah:

1 – Intensif 2 – Semi Intensif 3 – Sederhana

Apabila satu jenis ikan dibudidayakan dengan jenis kegiatan yang sama
menggunakan dua jenis wadah yang berbeda dengan teknologi budidaya yang

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
257
berbeda (intensif, semi intensif dan sederhana), maka R.808 Teknologi Budidaya
dipilih teknologi budidaya yang menghasilkan nilai produksi terbesar.

Pembesaran udang teknologi intensif adalah pemeliharaan udang dengan padat


penebaran benur 20 – 35 ekor/m2/MT (udang windu) atau 50 – 100 ekor/m2/MT
(udang vaname), disertai dengan penerapan biosecurity, pemberian pakan sesuai
dengan kebutuhan, pemupukan, penggunaan kincir air dan sistem pengairannya
menggunakan pompa.

Pembesaran udang dengan teknologi semi intensif adalah pemeliharaan udang


dengan padat penebaran benur 3 – 19 ekor/m2/MT (udang windu) atau 7 – 49
ekor/m2/MT (udang vaname), disertai dengan penerapan biosecurity, pemberian
pakan sesuai dengan kebutuhan, pemupukan, penggunaan kincir air dan sistem
pengairannya menggunakan pompa.

Pembesaran udang dengan teknologi sederhana adalah pemeliharaan udang


dengan padat penebaran benur 1 – 2 ekor/m2/MT (Udang windu) atau 3 – 6
ekor/m2/MT (udang vaname), disertai dengan pemberantasan hama, pemberian
pakan tambahan, pemupukan, tidak menggunakan kincir air dan sistem pengairan
tidak menggunakan pompa.

Pembesaran bandeng intensif adalah pemeliharaan bandeng dengan padat


penebaran nener > 5 ekor/m2/MT, disertai dengan pemupukan dan pemberantasan
hama, dan pemberian pakan tambahan, penggunaan kincir air dan sistem
pengairannya menggunakan pompa.

Pembesaran bandeng sederhana adalah pemeliharaan bandeng dengan padat


penebaran nener < 5 ekor/m2/MT.

Untuk mengisi rincian ini dapat mengacu pada tabel berikut ini:

Kategori Penerapan Teknologi Budidaya Ikan di Tambak

Jumlah Benih yang ditebar


(ekor/m2/MT)
Jenis Ikan
Intensif Semi Intensif Sederhana

Udang Windu 20-35 3-19 1-2


Udang Vaname 50-100 7-49 3-6
Bandeng ≥5 - <5

Buku Pedoman Petugas Lapangan


258 ST2023
Contoh:

Luas tambak 5.000 m2 untuk budidaya bandeng, maka penerapan teknologi intensif
jika penebaran benih >25.000 ekor/MT, sederhana < 25.000 ekor/MT.

Budidaya bioflok termasuk dalam kategori budidaya intensif dengan kepadatan tebar
pada kisaran 500 – 900 ekor per m2.

Bioflok adalah suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang


mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara
langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Teknik ini populer di kalangan peternak lele dan nila karena mampu menggenjot
produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan
penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air.

Budidaya kolam air deras termasuk dalam kategori budidaya intensif yaitu budidaya
kolam dengan sistem air mengalir sehingga terdapat pintu masuk air dan pintu keluar
air.

Rincian 809. Jumlah Siklus Panen

Isikan jumlah siklus panen pada kegiatan usaha budidaya ikan yang
dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

Siklus Panen yang dimaksud adalah panen habis dalam sekali


tebar ikan. Jika dalam sekali siklus tebar, pembudidaya melakukan
panen berkali-kali/lebih dari satu kali (panen parsial) maka tetap
dihitung sebagai satu siklus panen.

Satu siklus panen dimulai dari pembudidaya menebar benih sampai seluruh ikan
diangkat dari tempat budidaya (panen habis).

Rincian 810. Sistem Pemanenan (kode)

Isikan kode sistem pemanenan yang dilakukan selama periode


1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

Apabila pembudidaya melakukan sistem pemanenan lebih dari 1 jenis


maka jawaban dapat lebih dari 1 (multiple).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
259
Sistem pemanen terdiri dari:

1- Dipanen sendiri apabila pemanenan dilakukan sendiri oleh rumah tangga


pembudidaya ikan termasuk menggunakan tenaga kerja dibayar, menggunakan
tenaga kerja tidak dibayar, maupun secara borongan.
2- Diijonkan apabila ikan dijual kepada pengijon sebelum masa siap panen. Sistem
ijon biasanya dilakukan karena pembudidaya ikan membutuhkan uang dengan
segera.
3- Ditebaskan apabila ikan dijual dilokasi kepada pembeli pada saat ikan sudah siap
untuk dipanen. Pembudidaya akan menerima harga yang sudah disetujui oleh
kedua belah pihak dan pelaksanaan panen menjadi tanggung jawab pembeli.

Rincian 811. Jika R.810 berkode 2 dan/atau 3, isikan nilai ijon/tebasan (000 Rp)

Isikan nilai ijon/tebasan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023


dalam satuan ribu Rupiah (000 Rupiah).

PRODUKSI

Rincian 812. Volume

Isikan jumlah produksi selama periode 1 Mei


2022 s.d 30 April 2023.

Produksi perikanan budidaya adalah jumlah semua ikan yang dinyatakan dalam kg
berat basah atau segar untuk ikan konsumsi serta satuan ekor untuk ikan hias dan
benih, yang telah dipanen dari tempat pemeliharaan yang diusahakan oleh
pembudidaya/perusahaan perikanan budidaya.

Produksi yang dicatat tidak hanya yang dijual, tetapi termasuk juga hasil panen yang
dikonsumsi sendiri dan yang diberikan kepada pihak lain (sebagai upah, dll). Jika
selama periode tersebut belum pernah panen atau gagal panen isikan angka nol.

Produksi yang dicatat adalah produksi dalam keadaan basah/hidup/segar

Buku Pedoman Petugas Lapangan


260 ST2023
Rincian 813. Satuan (Kode)

Isikan kode satuan berdasarkan volume produksi


ikan pada Rincian 812.

Kode satuan produksi adalah:

1 – Kg satuan ini digunakan untuk jenis kegiatan budidaya pembesaran yaitu Rincian
804 berkode 1, 2, atau 3. Khusus pembenihan rumput laut satuannya adalah Kg.

Apabila hasil produksi pembesaran dijual dalam satuan ekor maka dikonversi ke
dalam satuan Kg.

Contoh:

● Kerang Mutiara dijual dalam satuan ekor maka dikonversi menjadi satuan Kg.
● Indukan Nila dijual dalam satuan ekor maka dikonversi menjadi satuan Kg.

2 – Ekor satuan ini digunakan untuk jenis kegiatan budidaya ikan hias dan umumnya
untuk kegiatan pembenihan, yaitu Rincian 804 berkode 4 dan 5.

Apabila responden menjawab dalam satuan butir maka dimasukkan ke satuan ekor.

Berikut perkiraan konversi dari beberapa komoditas perikanan

No. Jenis Ikan Kategori Size (ekor/kg)

1. Lele Besar 2-4


Sedang 6-8
Kecil Lebih dari 8 ekor
2. Nila Besar 1–2
Sedang 3–4
Kecil Lebih dari 4
3. Mas Besar 1–2
Sedang 3–4
Kecil Lebih dari 4
4. Bandeng Besar 1–2
Sedang 3–4
Kecil Lebih dari 4

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
261
No. Jenis Ikan Kategori Size (ekor/kg)

5. Udang Vaname Besar 30 - 40


Sedang 50 - 60
Kecil Lebih dari 60
6. Gurame Besar 1
Sedang 2–3
Kecil Lebih dari 3

Apabila volume produksi di Rincian 812 terisi nol maka Rincian 813 sampai 815
diisi strip ‘-‘.

Rincian 814. Nilai (000 Rupiah)

Isikan Nilai produksi yang selama periode


1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 dalam satuan ribu
Rupiah (000 Rupiah).

Nilai produksi diperoleh dengan mengalikan volume


produksi dengan harga per satuan komoditas.

Rincian 815. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
(kode)

Isikan kode pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022


s.d 30 April 2023.

Pilih pemanfaatan produksi selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.


1 – Produksi seluruhnya untuk dijual
2 – Produksi sebagian besar untuk dijual, dan sisanya untuk
dikonsumsi sendiri
3 – Produksi sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri, dan
sisanya untuk dijual
0 – Belum dijual

Buku Pedoman Petugas Lapangan


262 ST2023
Rincian 816. Nilai produksi ikutan kegiatan usaha budidaya ikan selama periode
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023: (000 Rp)…………………

Isikan nilai produksi ikutan kegiatan usaha budidaya ikan selama periode 1 Mei 2022
s.d 30 April 2023 dalam satuan ribuan rupiah.

Produksi Ikutan adalah produk lain yang secara bersamaan dihasilkan dengan
produk utama. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai ekonomis
di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil ikutan yang
diproduksi.

Contoh Kasus Budidaya:

Pak Rudi seorang pembudidaya ikan Lele. Pada tanggal 1 Mei 2023 dia
mengusahakan pembesaran ikan lele dengan metode bioflok dan pembenihan ikan
lele di kolam. Total bioflok yang digunakan untuk budidaya adalah 10 buah dengan
masing-masing bioflok mempunyai diameter 2 m2. Selama setahun yang lalu Pak Rudi
melakukan pembesaran Lele sebanyak 3 siklus dengan produksi per siklus 300 Kg
dan dijual dengan harga Rp 20.000 per Kg, sedangkan untuk pembenihan Lele
menghasilkan 8.000 ekor benih dan dijual dengan harga Rp 140 per ekor. Seluruh
ikan hasil budidaya pembesaran dan pembenihan ikan lele langsung dijual kontan ke
pedagang.

Penyelesaian Kasus:

Rincian 802 terisi 2 baris karena melakukan dua jenis kegiatan, yaitu pembenihan dan
pembesaran ikan Lele.

Rincian Baris 1 Baris 2


802. Nama Ikan Lele Lele

803. Kode Ikan 5339 5339

804. Jenis Kegiatan Kode 3 (Pembesaran di air Kode 4 (Pembenihan)


Budidaya tawar)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
263
Rincian Baris 1 Baris 2
805. Jenis wadah yang Kode 5 (Bioflok masuk Kode 5 (Kolam)
digunakan kategori kolam)

806. Luas baku wadah 31,4 m2 (gabungan dari 10


budidaya bioflok)

Keterangan: Luas
permukaan bioflok berbentuk
lingkaran. Penghitungan luas
baku bioflok mengikuti luas
lingkaran (π.r2)

807. Sistem Budidaya Kode 1 (monokultur)

808. Teknologi budidaya Kode 1 (bioflok termasuk


menggunakan teknologi
intensif)

809. Jumlah siklus panen 3

810. Sistem pemanenan Kode 1

811. Nilai ijon/tebasan 0 0

812. Volume 9.000 (300 x 3 siklus x 10 8.000


bioflok)

813. Satuan Kode 1 (Kg) Kode 2 (ekor)

814. Nilai 180.000.000 (9.000 x 1.120.000 (8.000 x


Rp.20.000) Rp.140)

815. Pemanfaatan produksi Kode 1 Kode 1

Buku Pedoman Petugas Lapangan


264 ST2023
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
265
Rincian 817. Apakah melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan (termasuk
udang, cumi-cumi, rumput laut, dll) selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023?

Isikan Kode “1”, jika melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan selama
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023. Isikan “2” jika Tidak melakukan kegiatan usaha
penangkapan ikan di periode tersebut dan lanjutkan ke Blok IX.

Penangkapan ikan adalah kegiatan menangkap/mengumpulkan ikan/binatang air


lainnya/tanaman air yang hidup di laut/perairan darat secara bebas dan bukan milik
perseorangan.

Pada rincian ini kegiatan penangkapan ikan yang dimaksud adalah kegiatan usaha
(bukan sebagai buruh nelayan atau sebagai hobi).

Nelayan yang dimaksud adalah nelayan yang menanggung risiko pada usaha
kegiatan penangkapan ikan di laut, di perairan darat, penangkapan benih dan
penangkapan ikan hias (Nelayan usaha/RTP). Nelayan usaha tidak harus melaut.

Rincian 818. Jenis dan kode penangkapan ikan

Isikan keterangan kegiatan penangkapan ikan


yang sesuai dengan jenis penangkapan ikan
(termasuk udang, cumi-cumi, rumput laut, dll) yang
biasa dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April
2023

Buku Pedoman Petugas Lapangan


266 ST2023
Jenis dan kode penangkapan ikan antara lain:
A. Penangkapan Ikan Konsumsi Di Laut
Usaha Penangkapan Ikan di Laut adalah suatu kegiatan penangkapan ikan
yang dilakukan di laut dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual untuk
memperoleh pendapatan/keuntungan dan menanggung risiko usaha.

B. Penangkapan Ikan Konsumsi Di Perairan Darat


Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Darat adalah suatu kegiatan
penangkapan ikan dilakukan di perairan darat (sungai, danau, waduk, rawa, dan
genangan air lainnya) dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual untuk
memperoleh pendapatan/keuntungan dan menanggung risiko usaha.

C. Penangkapan Benih
Usaha Penangkapan Benih adalah suatu kegiatan penangkapan benih ikan
yang dilakukan di laut maupun di perairan darat dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya dijual untuk memperoleh pendapatan/keuntungan dan
menanggung resiko usaha. Produk dari penangkapan benih digunakan untuk
input pada kegiatan budidaya pembesaran ikan.
Contoh: Penangkapan benih lobster, penangkapan benih Bandeng

D. Penangkapan Ikan Hias


Usaha Penangkapan Ikan Hias adalah suatu kegiatan penangkapan ikan hias
yang dilakukan di laut maupun di perairan darat dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya dijual untuk memperoleh pendapatan/keuntungan dan
menanggung resiko usaha.
Contoh: laut: leter six, banggai cardinal fish. Perairan Darat: arwana, belida

Rincian 819. Jenis kapal/perahu yang digunakan

Kapal/perahu penangkap ikan adalah kapal


yang digunakan untuk menangkap ikan, termasuk
menampung, menyimpan, mendinginkan, dan
atau mengawetkan ikan.

Kapal pengangkut yang digunakan untuk


mengangkut hasil tangkapan (carrier ship) atau
ikan hasil olahan dari daerah
produsen/penangkapan ke daerah konsumen
tidak termasuk sebagai kapal penangkap.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
267
Kapal yang digunakan untuk mengangkut
nelayan atau alat tangkap pada operasi
penangkapan dengan bagan, sero, kelong, dan
lain-lain dimasukkan dalam kapal penangkap ikan
karena kapal tersebut secara langsung berkaitan
dengan operasi penangkapan ikan

Jenis kapal/perahu terdiri atas:

Kapal motor (kode 1) adalah kapal yang menggunakan tenaga gerak mesin (motor)
yang ditempatkan secara permanen dalam ruang mesin (terdapat kamar mesin).

Perahu motor tempel (kode 2) adalah perahu yang menggunakan mesin (motor
tempel) sebagai tenaga penggerak, dan motornya diletakkan di luar baik di buritan
maupun di sisi perahu. Motor tempel ini dapat dipasang pada jukung ataupun perahu
papan. Perahu papan yang menggunakan motor tempel dimasukkan ke dalam
kategori perahu motor tempel.

Perahu tanpa motor (kode 3) adalah perahu tanpa motor yang dasarnya terdiri dari
lunas dengan rusuk-rusuk yang diletakkan pada lunas tersebut, badan perahu dibuat
dengan memasang papan pada rusuk-rusuk tsb.

● Jukung adalah perahu tanpa motor yang terbuat dari sebilah kayu yang dilubangi
bagian tengahnya. Jukung yang diperbesar dengan menambah papan pada
kedua sisinya tetap dikategorikan ke dalam jukung.
● Perahu papan adalah perahu tanpa motor yang dasarnya terdiri dari lunas dengan
rusuk-rusuk yang diletakkan pada lunas tersebut. Badan perahu dibuat dengan
memasang papan pada rusuk-rusuk tersebut. Rakit juga termasuk dalam
klasifikasi perahu papan.
Tanpa perahu (kode 4) adalah jika unit usaha tidak menggunakan kapal/perahu
dalam melakukan penangkapan ikan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


268 ST2023
Rincian 820. Lokasi Utama Penangkapan Ikan (Kode)

Isikan kode lokasi utama penangkapan


ikan di Perairan Darat. Kode lokasi utama
penangkapan ikan di perairan darat
adalah:
1 – Sungai
2 – Danau
3 – Waduk
4 – Rawa
5 – Genangan air lainnya, (saluran
irigasi, sawah, dll)

Rincian 821. Jumlah kapal/perahu yang dikuasai pada saat 1 Mei 2023

Isikan jumlah perahu/kapal yang


dikuasai pada saat 1 Mei 2023 sesuai
jenis kapal/perahu yang digunakan.
Apabila pada tanggal 1 Mei 2023 tidak
mempunyai perahu/kapal maka isikan
angka nol.

Rincian 822. Jumlah ukuran kapal/perahu yang dikuasai pada 1 Mei 2023 (Gross
Tonnage/GT)

Isikan jumlah ukuran


perahu/kapal yang dikuasai
dalam satuan GT. Jika pada
tanggal 1 Mei 2023 tidak
mempunyai perahu maka
isikan angka nol. Jika
terdapat lebih dari 1
kapal/perahu, maka ukuran
(GT) ikut dijumlahkan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
269
Contoh:
Rumah tangga Fahri melakukan usaha penangkapan ikan di laut dengan
menggunakan 2 kapal motor, dengan kapasitas angkut masing-masing kapalnya 20
GT dan 30 GT.
Maka isian untuk R.822 jumlah ukuran kapal/perahu adalah terisi 50 GT.

Gross Tonnage (GT) adalah pengukuran besaran volume kapal perikanan yang
dilakukan pada bagian ruangan-ruangan yang tertutup dan dianggap kedap air yang
berada di dalam kapal dan dinyatakan dalam Gross Tonnage dengan menggunakan
satuan “Register Tonnage” (1 RT = 100 ft3 = 2,8328 m3). Volume ruangan tertutup
dalam kapal terdiri dari volume ruang tertutup yang terdapat di bagian atas dan bawah
dari geladak utama. Dimana geladak utama kapal adalah geladak kapal yang
menyeluruh dari haluan sampai buritan kapal, yang dianggap sebagai geladak
kekuatan kapal. Sebagian besar kapal perikanan memiliki 1 (satu) geladak kapal,
maka geladak utama sama dengan geladak kekuatan kapal. Secara singkatnya,
Gross Tonnage merupakan kapasitas angkut/muat dari sebuah kapal motor.

Besar GT kapal dapat dilihat pada tanda pengenal kapal perikanan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


270 ST2023
Contoh Kapal Ukuran 1 GT

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
271
Contoh Kapal Ukuran 3 GT

Buku Pedoman Petugas Lapangan


272 ST2023
Rincian 823. Jenis alat tangkap utama yang digunakan (kode)
Isikan kode jenis alat tangkap utama yang bersesuaian, yang
digunakan dalam penangkapan ikan (termasuk udang, cumi-
cumi, rumput laut, dll) yang biasa dilakukan selama
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

Alat tangkap utama adalah jenis alat tangkap yang menghasilkan nilai produksi terbesar.
Jenis alat tangkap antara lain
01 – Jaring lingkar; 06 – Alat yang dijatuhkan;
02 – Jaring tarik; 07 – Jaring insang
03 – Jaring hela 08 – Perangkap;
04 – Penggaruk; 09 – Pancing;
05 – Jaring angkat; 10 – Alat Penangkapan Ikan Lainnya

01 – Jaring lingkar

Jaring lingkar adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat aktif, berupa jaring
dengan bentuk dasar empat persegi panjang, yang terdiri dari sayap, badan, dilengkapi
pelampung, pemberat, tali ris atas, tali ris bawah atau tanpa cincin dan tali kerut dan salah
satu bagiannya berfungsi sebagai kantong yang diopersaikan dengan cara dilingkarkan
untuk mengurung gerombolan ikan pelagis.
Jaring Lingkar terdiri dari:
1. Jaring lingkar bertali kerut
2. Jaring lingkar tanpa tali kerut

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
273
Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang masuk kategori jaring lingkar (kode 01):

Pukat Cincin (Purse Seine/Jaring Lingkar) Pukat Cincin dengan Satu Kapal

Pukat Cincin dengan Dua Kapal Jaring lingkar tanpa tali kerut

02 – Jaring tarik
Jaring tarik adalah kelompok Alat Penangkapan Ikan yang bersifat aktif, berupa jaring
berbentuk kerucut yang terdiri dari sayap, badan, kantong, dilengkapi dengan pelampung,
pemberat Tali Ris Atas, tali ris bawah, tali selambar dan tanpa alat pembuka mulut jaring.
Jaring tarik terdiri atas:
1. Jaring tarik pantai
2. Jaring tarik sempadan
3. Jaring tarik berkapal meliputi dogol, pair seines, payang, cantrang, lampara dasar,
jaring dan tarik berkantong

Buku Pedoman Petugas Lapangan


274 ST2023
Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang masuk kategori jaring tarik (kode 02):

Jaring Tarik Pantai (Beach Seine) Dogol (Danish Seine) Scottish Seines

Pair Seines Payang Cantrang

Lampara Dasar

Jaring tarik sempadan

03 – Jaring hela

Jaring Hela adalah kelompok alat penangkapan ikan bersifat aktif, jaring berbentuk
kantong yang terdiri dari sayap jaring, badan jaring, kantong jaring, Tali Ris Atas, tali ris
bawah, tali selambar, pelampung, pemberat serta dilengkapi dengan alat pembuka mulut
jaring dan perangkat pelolosan atau pereduksi hasil tangkapan sampingan yang
dioperasikan di kolom atau dasar perairan dengan cara mengurung target tangkapan
berupa ikan demersal, ikan pelagis, dan krustasea serta dihela dikapal yang sedang
melaju.

Jenis Alat Penangkapan Ikan Jaring hela (kode: 03) terdiri atas:
1. Pukat hela dasar berpalang

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
275
2. Pukat hela dasar udang
3. Jaring hela udang berkantong
4. Pukat hela kembar
5. Pukat hela dasar dua kapal
6. Pukat Ikan
7. Jaring hela ikan berkantong
8. Pukat hela pertengahan dua kapal

Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang masuk kategori jaring hela (kode 03):

Pukat Hela Dasar Berpalang Pukat Hela Pertengahan/ Pukat Ikan

Pukat Hela Kembar Berpapan Pukat Hela Dasar Udang

Jaring Hela Udang Pukat Hela Dasar 2 Kapal

Jaring hela ikan berkantung dan mata


jaring kantung persegi
Pukat Hela Pertengahan 2 Kapal

Buku Pedoman Petugas Lapangan


276 ST2023
04 – Penggaruk

Penggaruk adalah kelompok alat penangkapan ikan bersifat aktif yang terdiri dari bingkai
kayu atau besi yang bergerigi atau bergancu di bagian bawahnya, serta dilengkapi atau
tanpa jaring/bahan lainnya.

Jenis Alat Penangkapan Ikan penggarauk (kode: 04), terdiri atas:


1. Penggaruk berkapal
2. Penggaruk tanpa kapal

Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang masuk kategori penggaruk (kode 04)
adalah:

Penggaruk Berkapal (Boat Dredges) Penggaruk Tanpa Kapal (Hand Dredges)

05 – Jaring angkat

Jaring angkat adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat pasif berupa jaring
berbentuk persegi panjang dilengkapi dengan rangka yang terbuat dari bambu atau bahan
lainnya, yang pengoperasiannya dengan cara diturunkan kedalam kolom perairan pada
saat setting dan diangkat ke permukaan kembali pada saat hauling dan dilengkapi atau
tanpa alat bantu penangkapan berupa lampu pengumpul ikan, dengan target tangkapan
ikan pelagis atau cumi-cumi.

Jenis Alat Penangkapan Ikan jaring angkat (kode: 05) terdiri atas:
1. Anco
2. Jaring angkat berperahu meliputi: bagan berperahu/bagan apung, bouke ami
3. Bagan Tancap

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
277
Contoh gambar Alat penangkapan ikan yang termasuk kategori jaring angkat (kode 05):

Jaring Angkat Berperahu Bagan Tancap

Anco (Portable Lift Net)

06 – Alat yang dijatuhkan

Alat yang dijatuhkan adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat aktif berupa
jaring berbentuk kerucut dilengkapi dengan atau tanpa rangka sebagai bingkai dari besi,
kayu/bambu dan pemberat dengan dilengkapi atau tanpa alat bantu pengumpul ikan
berupa lampu yang pengoperasiannya dengan cara menjatuhkan/menebarkan untuk
mengurung ikan dan cumi-cumi.

Jenis Alat Penangkapan Ikan yang dijatuhkan atau ditebarkan (kode: 06) terdiri atas:
1. Jala jatuh berkapal
2. Jala tebar

Buku Pedoman Petugas Lapangan


278 ST2023
Contoh gambar alat yang dijatuhkan (kode 06):

Jala Jatuh Berkapal (Cast Nets) Jala Tebar (Falling Gear Not
Specified)

07 – Jaring insang

Jaring insang adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat aktif dan pasif
berupa jaring berbentuk empat persegi panjang dilengkapi dengan pelampung, pemberat,
Tali Ris Atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah yang dioperasikan secara
menetap, dihanyutkan, dan dilingkarkan pada permukaan, pertengahan dan dasar
perairan utuk menghadang ikan pelagis, demersal, dan kelompok krustasea sehingga
tertangkap dengan cara terjerat dan/atau terpuntal.

Jenis Alat Penangkapan Ikan yang termasuk kategori jaring insang (kode: 07) terdiri atas:
1. Jaring insang tetap
2. Jaring insang hanyut
3. Jaring insang lingkar
4. Jaring insang berpancang
5. Jaring insang berlapis
6. Jaring insang kombinasi

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
279
Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang termasuk jaring insang (kode 07):

Jaring Insang Tetap Jaring Insang Hanyut Jaring Insang Lingkar

Jaring Insang Berpancang Jaring Insang Berlapis Jaring Insang Kombinasi

08 – Perangkap

Alat Penangkapan Ikan perangkap adalah kelompok alat penangkapan ikan yang
bersifat statis dan pasif terbuat dari jaring, dan/atau besi, kawat, kayu, bambu, berbentuk
silinder, kerucut, trapesium, dan bentuk lainnya dilengkapi dengan pintu masuk yang
dioperasikan pada permukaan atau dasar perairan untuk menarik perhatian dan/ atau
menggiring gerombolan ikan pelagis, demersal, moluska, dan krustasea ke dalam kantong
atau keranjang sehingga terperangkap dan sulit untuk meloloskan diri.
Jenis Alat Penangkapan Ikan perangkap terdiri atas:
1. Set net
2. Bubu
3. Bubu bersayap
4. Perangkap Ikan Jaring berbentuk Kerucut meliputi pukat labuh, togo, ambai, jermal,
pengerih
5. Sero
6. Perangkap Ikan Peloncat

Buku Pedoman Petugas Lapangan


280 ST2023
Contoh gambar alat penangkapan ikan perangkap (kode 08):

Bubu
Set net Bubu bersayap

Pukat labuh Togo Jermal

Pengerih Ambai Sero

Perangkap Ikan Peloncat

09 – Pancing

Alat penangkapan ikan Pancing adalah kelompok alat penangkapan ikan bersifat aktif
atau pasif yang terdiri dari tali dengan atau tanpa mata pacing.

Jenis Alat Penangkapan Ikan pancing dengan (kode: 09), terdiri atas:
1. Pancing ulur 5. Pancing cumi 9. Rawai dasar
2. Pancing ulur tuna mekanis 10. Rawai tuna
3. Pancing berjoran 6. Pancing layang- 11. Tonda
4. Pancing cumi layang
7. Huhate
8. Huhate mekanis

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
281
Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan pancing (kode 09):

Pancing Ulur Pancing ulur tuna Pancing Berjoran

Pancing Cumi Pancing Cumi mekanis Pancing layang-layang

Huhate Huhate mekanis Rawai dasar

Rawai Tuna Tonda

10 – Alat Penangkapan Ikan Lainnya

Alat penangkapan ikan lainnya (kode 10) adalah alat yang digunakan untuk
menangkapan ikan selain alat-alat yang sudah disebutkan diatas, alat tersebut antara lain
alat penjepit dan melukai (Ladung, tombak, panah, dll), atau tanpa alat tangkap
Yang termasuk kelompok alat penangkapan ikan lainnya (kode 10) adalah:
1. Tombak 5. Seser
2. Ladung 6. Muro ami
3. Panah 7. Pocongan
4. Pukat dorong

Buku Pedoman Petugas Lapangan


282 ST2023
Contoh gambar alat penangkapan ikan lainnya (kode : 10)

Ladung Panah
Tombak

Pukat dorong Seser Muro ami

Pocongan

Rincian 824. Jumlah trip dari seluruh kapal/perahu/tanpa perahu

Isikan jumlah trip dari seluruh kapal/perahu/tanpa perahu untuk


kegiatan penangkapan ikan (termasuk udang, cumi-cumi, rumput laut,
dll), penangkapan benih dan penangkapan ikan hias yang dilakukan
selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.

Trip penangkapan adalah kegiatan operasi penangkapan ikan sejak unit


penangkapan ikan meninggalkan pangkalan menuju daerah operasi, mencari daerah
penangkapan ikan. melakukan penangkapan ikan, sampai kembali lagi ke tempat
pangkalan asal atau ke tempat pendaratan lain.
Biasanya satu trip dilakukan satu kali dalam sehari, yaitu berangkat pagi dan kembali
sore hari, atau berangkat sore hari dan kembali pagi/siang hari berikutnya. Tetapi

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
283
dapat pula terjadi satu trip dilakukan selama lebih dari satu hari, bahkan kadang-
kadang lebih dari satu bulan.
Suatu alat penangkap ikan yang dapat melakukan beberapa kali trip penangkapan
dalam 1 hari penangkapan ikan dihitung sesuai jumlah trip yang dilakukan.

Rincian 825. Rata-rata volume hasil tangkapan per trip dari seluruh
kapal/perahu/tanpa perahu (kg)

Isikan rata-rata volume hasil tangkapan per trip dari seluruh


kapal/perahu/tanpa perahu untuk kegiatan penangkapan ikan
selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 dalam satuan kilogram (kg).

Jumlah hasil tangkapan ikan dinyatakan dalam berat basah atau segar yang telah
ditangkap dari tempat penangkapan ikan yang diusahakan oleh unit usaha. Jadi yang
dihitung sebagai produksi tidak hanya jumlah atau volume hasil tangkapan yang dijual,
tetapi termasuk juga hasil tangkapan yang dikonsumsi sendiri atau yang diberikan
kepada pihak lain (sebagai upah, dll).

Jika hasil tangkapan yang didaratkan sudah dalam bentuk olahan maka harus
dikonversikan terlebih dahulu ke dalam berat basah.

Rincian 826. Rata-rata nilai hasil tangkapan per trip dari seluruh
kapal/perahu/tanpa perahu (000 rupiah)

Isikan rata-rata nilai hasil tangkapan per trip dari seluruh


kapal/perahu/tanpa perahu yang digunakan untuk kegiatan
penangkapan ikan/penangkapan benih/penangkapan ikan hias
selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 dalam satuan ribu Rupiah
(000 rupiah).

Buku Pedoman Petugas Lapangan


284 ST2023
Rincian 827. Kode Wilayah Pengelolaan Perikanan (Daftar ST2023-Kode)

Isikan kode WPP di Rincian 826. Kode WPP terbagi menjadi 2


kelompok yaitu kode WPP untuk penangkapan ikan di Laut dan
kode WPP untuk penangkapan ikan di perairan darat.

Kode WPP untuk penangkapan ikan di laut mengacu pada Permen KP no. 18 tahun
2014 yaitu Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI)
terbagi menjadi 13 wilayah:

1. WPP-NRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;


2. WPP-NRI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan
Selat Sunda
3. WPP-NRI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga
sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;
4. WPPNRI 711, meliputi Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut China Selatan
5. WPPNRI 712 meliputi perairan Laut Jawa
6. WPPNRI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan
Laut Bali
7. WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;
8. WPPNRI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut
Seram dan Teluk Berau
9. WPPNRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau
Halmahera;
10. WPPNRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik
11. WPPNRI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian
Timur
12. Laut Lepas Samudera Pasifik
13. Laut Lepas Samudera Hindia

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
285
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Kab. Aceh Timur, Kab. Pidie, Kab. Pidie Jaya,


Nanggroe
Kab. Bireuen, Kab. Aceh Utara, Kab. Aceh
Aceh
Tamiang, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe,
Darussalam
sebagian Kab. Aceh Besar

Kab. Siak, Kab. Bengkalis, Kab. Rokan Hilir,


Selat Malaka Riau
WPP- Kota Dumai
dan Laut
RI 571 Kab. Labuhan Batu, Kab. Asahan, Kab. Deli
Andaman
Serdang, Kab. Langkat, Kab. Serdang
Sumatera
Bedagai, Kota Tanjung Balai, Kota Medan,
Utara
Kab. Labuhan Batu Utara, Kab. Batubara,
PPS Belawan

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Kab. Simeulue, Kab. Aceh Singkil, Kab. Aceh


Nanggroe Selatan, Kab. Aceh Barat, sebagian Kab.
Aceh Aceh Besar, Kab. Aceh Barat Daya, Kab.
Darussalam Nagan Raya, Kab. Aceh Jaya, Kota Banda
Aceh, Kota Sabang
Samudera
Hindia Kab. Nias, Kab. Mandailing Natal, Kab.
Sumatera
Sebelah WPP- Tapanuli Selatan, Kab. Tapanuli Tengah, Kab.
Utara
Barat RI 572 Nias Selatan, Kota Sibolga, PPN Sibolga
Sumatera Kab. Pesisir Selatan, Kab. Padang Pariaman,
dan Selat Sumatera Kota Padang, Kab. Agam, Kab. Pasaman
Sunda - Barat Barat, Kab. Kepulauan Mentawai, Kota
Pariaman, PPS Bungus

Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Bengkulu Utara,


Bengkulu Kab. Kaur, Kab. Seluma, Kab. Mukomuko,
Kota Bengkulu, Kab. Bengkulu tengah

Buku Pedoman Petugas Lapangan


286 ST2023
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Kab. Lampung Barat, Kab. Lampung Selatan,


Lampung Kota Bandar Lampung, Kab. Tanggamus,
Kab.Pesawaran

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Kab. Serang, Kota Cilegon, sebagian Kab.


Banten
Pandeglang

Banten Kab. Lebak, sebagian Kab. Pandeglang

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Garut,


Jawa Barat Kab. Tasikmalaya, Kab. Pangandaran, PPN
Palabuhanratu

Samudera Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo,


Jawa Tengah
Hindia Kab. Wonogiri, PPS Cilacap
Sebelah Kab. Kulon Progo, Kab. Bantul, Kab. Gunung
Selatan Jawa DI Yogyakarta
Kidul
Hingga
Sebelah WPP- Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab.
Jawa Timur Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab.
Selatan Nusa RI 573
Tenggara, Lumajang, Kab. Jember, sebagian Kab.
Laut Sawu Banyuwangi, PPN Progi
dan Laut
Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Tabanan,
Timor Bagian
Kab. Jembrana, Kab. Karang Asem, Kab.
Barat Bali
Klungkung, Kab. Gianyar, PPN
Pengambengan

Nusa Kab. Lombok Tengah, sebagian Kab. Lombok


Tenggara Barat, sebagian Kab. Lombok Timur,
Barat sebagian Kab. Sumbawa, sebagian Kab.
Dompu, sebagian Kab. Bima, sebagian Kab.
Sumbawa Barat, sebagian Kota Mataram

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
287
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur,


sebagian Kab. Manggarai, sebagian Kab.
Ngada, sebagian Kab. Ende, sebagian Kab.
Nusa Sikka, sebagian Kab. Flores Timur, sebagian
Tenggara Kab. Alor, Kab. Kupang, Kab. Timor Tengah
Timur Selatan, Kab. Timor Tengah Utara, Kab. Belu,
sebagian Kab. Lembata, Kota Kupang, Kab.
Rote Ndao, sebagian Kab. Manggarai Barat,
Kab. Nagekeo, Kab. Manggarai Timur, Kab.
Sumba Barat Daya, Kab. Sabu Raijua

Riau Kab. Indragiri Hilir, Kab. Pelalawan

Kab. Natuna, Kab. Karimun, Kab. Bintan, Kab.


Kepulauan
Lingga, Kota Batam, Kota Tanjung Pinang ,
Riau
Kab. Kep. Anambas

Kab. Tanjung Jabung Timur, Kab. Tanjung


Jambi
Jabung Barat

Selat Sumatera Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Banyuasin


Karimata, Selatan
Laut Natuna
WPP- Kab. Bangka, Kab. Belitung, Kota Pangkal
dan Laut
RI 711 Kep. Bangka Pinang, Kab. Bangka Barat, Kab. Bangka
China
Belitung Tengah, Kab. Bangka Selatan, Kab. Belitung
Selatan
Timur, PPN Sungailiat, PPN Tanjung Pandan

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Jawa Barat PPN Kejawanan

Jawa Tengah PPN Pekalongan

Kalimantan Kab. Ketapang, Kab. Pontianak, Kab.


Barat Sambas, Kab. Bengkayang, Kota
Singkawang, Kota Pontianak, Kab. Kubu

Buku Pedoman Petugas Lapangan


288 ST2023
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Raya, Kab. Kayong Utara, PPN Pemangkat,


PPP Teluk Batang

Kalimantan sebagian Kab. Sukamara


Tengah

Kab. Lampung Timur, Kab. Lampung Tengah,


Lampung
Kab. Tulang Bawang, Kab. Masuji

Banten Kab. Tangerang, Kab. Serang, Kota Serang

Kab. Adm. Kepulauan Seribu, Kota Jakarta


DKI Jakarta
Utara

Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Subang,


Jawa Barat Kab. Kerawang, Kab. Bekasi, Kota Cirebon
dan PPN Kejawanan

Kab. Brebes, Kab. Tegal, Kab. Pemalang,


Kab. Pekalongan, Kab Batang, Kab. Kendal,
Jawa Tengah Kab. Demak, Kab. Jepara, Kab. Pati, Kab.
WPP
Laut Jawa Rembang, Kota Tegal, Kota Semarang, Kota
712
Pekalongan dan PPN Pekalongan

Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab.


Sidoarjo, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab.
Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab.
Jawa Timur Pamekasan, Kota Probolinggo, Kota
Pasuruan, Kota Surabaya, sebagian Kab.
Situbondo, sebagian Kab. Sumenep,
sebagian Kab. Banyuwangi, PPN Brondong

Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Kotawaringin


Kalimantan Timur, Kab. Kapuas, Kab. Pulang Pisau, Kab.
Tengah Seruyan, Kab. Katingan, sebagian Kab.
Sukamara

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
289
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Kalimantan Kab. Tanah Laut, Kab. Banjar, Kab. Barito


Selatan Kuala, Kota Banjarmasin

Jawa Barat PPN Kejawanan

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Jawa Tengah PPN Pekalongan

sebagian Kab. Sumenep, sebagian Kab.


Banyuwangi, sebagian Kab. Situbondo,
Jawa Timur
sebagian Kota Probolinggo, sebagian Kab.
Pamekasan, sebagian Kab. Lamongan

Bali Kab. Buleleng

Nusa Kota Bima, sebagian Kab. Lombok Barat,


Tenggara sebagian Kab. Lombok Timur, sebagian Kab.
Selat Barat Sumbawa, sebagian Kab. Dompu, sebagian
Makassar, Kab. Bima, sebagian Kab. Sumbawa Barat,
WPP- sebagian Kota Mataram, Kab. Lombok Utara
Teluk Bone,
RI 713
Laut Flores
sebagian Kab. Manggarai, sebagian Kab.
dan Laut Bali
Nusa Ngada, sebagian Kab. Ende, sebagian Kab.
Tenggara Sikka, sebagian Kab. Manggarai Barat,
Timur sebagian Kab. Nagekeo, sebagian Kab.
Manggarai Timur

Kalimantan Kab. Kota Baru, Kab. Tanah Bumbu


Selatan

Kalimantan Kab. Kutai Kertanegara, sebagian Kab. Kutai


Timur Timur, Kab. Kutai Barat, Kota Bontang, Kota
Samarinda, Kota Balikpapan, Kab. Pasir, Kab.
Penajam Paser

Sulawesi Kab. Donggala, Kota Palu


Tengah

Buku Pedoman Petugas Lapangan


290 ST2023
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Kab. Majene, Kab. Polewali Mandar, Kab.


Sulawesi Barat
Mamuju, Kab. Mamuju Utara, Kab. Mamasa

Sulawesi Kab. Kolaka Utara, Kab. Kolaka


Tenggara

Kab. Selayar, sebagian Kab. Bulukumba,


Sulawesi Kab. Bantaeng, Kab. Jeneponto, Kab.
Selatan Takalar, Kab. Gowa, sebagian Kab. Sinjai,
Kab. Maros, Kab. Pangkajene Kepulauan,
Kab. Barru, Kab. Bone, Kab. Wajo, Kab.
Pinrang, Kab. Luwu, Kab. Luwu Utara, Kab.
Luwu Timur, Kota Makassar, Kota Pare-Pare,
Kota Palopo

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Nusa sebagian Kab. Flores Timur, sebagaian Kab.


Tenggara Lembata, sebagian Kab. Alor
Timur

Sulawesi sebagian Kab. Banggai Kepulauan, sebagian


Tengah Kab. Banggai, Kab. Morowali

sebagian Kab. Sinjai, sebagian Kab. Bone,


Teluk Tolo Sulawesi
WPP- sebagian Kab. Bulukumba, sebagian Kab.
dan Laut Selatan
RI 714 Selayar
Banda
Kab. Buton, Kab. Muna, Kab. Konawe, Kab.
Sulawesi Konawe Selatan, Kab. Bombana, Kab.
Tenggara Wakatobi, Kota Kendari, Kota Bau-bau, PPS
Kendari

Maluku Kota Ambon, sebagian Kab. Maluku Tengah,


sebagian Kab. Seram Bagian Barat, sebagian
Kab. Seram Bagian Timur, sebagian Kab.
Buru, sebagian Kab. Maluku Tenggara Barat,

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
291
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

sebagian Kab. Maluku Tenggara, Kab.


Maluku Barat Daya, PPN Ambon, PPN Tual

Maluku Utara sebagian Kab. Kepulauan Sula

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Bolaang


Sulawesi Mongondow Timur, sebagian Kab. Minahasa,
Utara sebagian Kota Bitung, sebagian Kab.
Minahasa Tenggara

Gorontalo Kota Gorontalo, Kab. Gorontalo, Kab.


Boalemo, Kab. Pohuwato, Kab. Bone
Bolango, PPN Kwandang

Sulawesi Kab. Poso, Kab. Parigi Moutong, Kab. Tojo


Teluk Tomini, Tengah Una-Una, sebagian Kab. Banggai Kepulauan,
Laut Maluku, sebagian Kab. Banggai
Laut
WPP-
Halmahera,
RI 715 Sulawesi PPS Kendari
Laut Seram
Tenggara
dan Teluk
Berau sebagian Kab. Maluku Tengah, sebagian Kab.
Maluku Seram Bagian Barat, sebagian Kab. Seram
Bagian Timur, sebagian Kab. Buru, sebagian
Kab. Maluku Tenggara

sebagian Kab. Halmahera Barat, Kab.


Halmahera Tengah, sebagian Kab.
Maluku Utara
Kepulauan Sula, Kab. Halmahera Selatan,
sebagian Kab. Halmahera Timur, Kota
Ternate, Kota Tidore Kepulauan, sebagian
Kab. Halmahera Utara, sebagian Kab. Pulau
Morotai, PPN Ternate

Buku Pedoman Petugas Lapangan


292 ST2023
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Papua Barat Kab. Fak-Fak, Kab. Kaimana, Kab. Teluk


Bintuni, Kab. Sorong, Kab. Sorong Selatan,
sebagian Kab. Raja Ampat, Kota Sorong

Kalimantan Kab. Bulungan, Kota Tarakan, Kab. Nunukan,


Timur sebagian Kab. Berau, Kab. Tana Tidung,
sebagian Kab. Kutai Timur

Gorontalo Kab. Gorontalo Utara

Kab. Sangihe Talaut, Kab. Kep. Sataro, Kab.


Laut Kepulauan Talaud, Kab. Minahasa Selatan,
Sulawesi dan Sulawesi Kab. Minahasa Utara, Kota Manado, sebagian
WPP-
Sebelah Utara Kota Bitung, sebagian Kab. Bolaang
RI 716
Utara Pulau Mongondow Utara, sebagian Kab. Bolang
Halmahera Mongondow, sebagian Kab. Minahasa
sebagian Kab. Pulau Morotai, PPS Bitung

Sulawesi Kab. Toli-Toli, Kab. Buol


Tengah

sebagian Kab. Halmahera Barat, sebagian


Maluku Utara
Kab. Halmahera Utara

sebagian Kab. Halmahera Timur, sebagian


Maluku Utara
Kab. Pulau Morotai

Papua Kab. Sarmi, Kab. Nabire, Kab. Yapen


Teluk
Waropen, Kab. Biak Numfor, Kab. Jayapura,
Cendrawasih WPP-
Kota Jayapura, Kab. Jayawijaya, Kab.
dan RI 717
Keerom, Kab. Waropen, Kab. Supiori
Samudera
Papua Barat sebagian Kab. Raja Ampat, sebagian Kab.
Sorong, Kota Sorong, Kab. Manokwari, Kab.
Teluk Wondama, Kab. Tambrauw

DKI Jakarta PPS Nizam Zachman

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
293
Daerah Yang Dicakup
Wilayah No
Kode Provinsi
Pengelolaan
Perikanan Pelabuhan Kabupaten/Kota
Perikanan

Sulawesi PPS Kendari


Tenggara

Sulawesi PPN Bitung


Teluk Aru, Utara
Laut Arafuru
WPP- Maluku PPN Ambon (Kota Ambon), sebagian Kab.
dan Laut
RI 718 Maluku Tenggara, sebagian Kab. Maluku
Timor Bagian
Tenggara Barat, Kab. Kepulauan Aru
Timur
Kab. Merauke, Kab. Mappi, Kab. Mimika, Kab.
Papua
Asmat

Papua Barat Kota Sorong (PPP Sorong)

Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia

Buku Pedoman Petugas Lapangan


294 ST2023
Kode WPP untuk penangkapan ikan di perairan darat mengacu pada Permen KP No.
9 Tahun 2020 yaitu:

1. WPP-NRI PD 411, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Papua bagian utara, Kepulauan Yapen, Pulau Numfor, Pulau
Biak dan Pulau Yerui
2. WPP-NRI PD 412, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Papua bagian selatan, Kepulauan Romang, Kepulauan Letti,
Kepulauan Damer, Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kur,
Kepulauan Tayando, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Pulau Kisar, Pulau
Nuhuyut, Pulau Kolepom, dan Pulau Komolom
3. WPP-NRI PD 413, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Papua bagian barat, Kepulauan Sula, Kepulauan Raja Ampat,
Kepulauan Banda, Kepulauan Gorom, Kepulauan Watubela, Kepulauan Obi,
Pulau Morotai, Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulau Tidore, Pulau Makian,
Pulau Kayoa, Pulau Kasiruta, Pulau Bacan, Pulau Mandioli, Pulau Buru, Pulau
Ambalau, Pulau Seram, dan Pulau Ambon.
4. WPPNRI PD 421, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Sulawesi, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan
Sitaro, Kepulauan Banggai, Kepulauan Selayar, Kepulauan Wakatobi, Pulau
Unauna, Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walea Besar, Pulau Menui, Pulau
Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan Pulau Kabaena
5. WPPNRI PD 422, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Timor (bagian wilayah Indonesia), Pulau Lombok, Pulau
Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Sumba, Kepulauan Solor, Kepulauan Alor, Pulau
Sabu, Pulau Wetar, dan Pulau Rote
6. WPPNRI PD 431, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian timur, Kepulauan Kangean, Pulau Madura, Pulau
Giliraja, Pulau Puteran, Pulau Giligenting, Pulau Sapudi, Pulau Raas, Pulau
Nusabarong, Pulau Bali, dan Pulau Nusapenida.
7. WPPNRI PD 432, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian selatan, Pulau Panaitan, dan Pulau Tinjil
8. WPPNRI PD 433, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian barat-utara, Kepulauan Seribu, Pulau Sangiang,
Pulau Panjang, dan Pulau Tunda
9. WPPNRI PD 434, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian tengah-utara, Kepulauan Karimun Jawa, dan Pulau
Bawean
10. WPPNRI PD 435, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Kalimantan bagian barat-selatan, Kepulauan Karimata, Pulau
Maya, Pulau Laut, dan Pulau Sebuku

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
295
11. WPPNRI PD 436, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Kalimantan bagian timur dan Kepulauan Derawan.
12. WPPNRI PD 437, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Kalimantan bagian utara, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Pulau
Nunukan, dan Pulau Sebatik (bagian wilayah Indonesia).
13. WPPNRI PD 438, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Sumatera bagian timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan
Riau, Kepulauan Meranti, Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, dan Pulau
Rupat.
14. WPPNRI PD 439, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Sumatera bagian barat-utara, Kepulauan Banyak, Kepulauan
Batu, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Pagai, Pulau Weh, Pulau Bateeleblah,
Pulau Simeuleu, Pulau Nias, dan Pulau Enggano.

Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Penangkapan Ikan di Perairan Darat

Buku Pedoman Petugas Lapangan


296 ST2023
Rincian 828. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
(kode)

Isikan kode pemanfaatan produksi selama 1 Mei 2022 s.d. 30


April 2023.

1 – Produksi seluruhnya untuk dijual


2 – Produksi sebagian besar untuk dijual, dan sisanya untuk
dikonsumsi sendiri
3 – Produksi sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri, dan
sisanya untuk dijual
0 – Belum dijual

Rincian 829. Nilai produksi ikutan kegiatan usaha penangkapan ikan selama
periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rupiah): Rp…………………

Isikan nilai produksi ikutan kegiatan usaha penangkapan ikan selama periode 1 Mei
2022 s.d 30 April 2023 dalam satuan ribu Rupiah (000 Rupiah).

Produksi yang tidak sesuai bentuk standar tetap masuk produk utama selama tujuan
utamanya adalah mengambil yang tidak sesuai produk standar.

Contoh:

1. Pemungutan/penangkapan telur ikan terbang.


Telur ikan terbang dimasukkan ke produk utama selama ikan terbang tidak di
tangkap.
2. Penangkapan sirip hiu
Sirip ikan dimasukkan ke produk utama selama ikan hiu tidak ditangkap.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
297
Contoh pengisian usaha penangkapan ikan Blok VIII Rincian 817 s.d 828:

Contoh 1

Pada saat 1 Mei 2023, Pak Nata seorang nelayan yang seluruh hasilnya untuk di jual,
memiliki 2 buah kapal motor untuk usaha penangkapan ikan konsumsi di laut. Lokasi
penangkapan ikan berada di Selat Karimata (WPP 711). Informasi terkait usaha
penangkapan ikan yang dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 sebagai
berikut:

Rata rata
Rata-rata
volume
Nama Jeni alat nilai hasil
Ukuran kapal Jumlah Trip hasil
Kapal tangkap tangkapan
tangkapa
per trip
n per trip

Kapal Raja 3 GT Pancing 140 120 kg Rp.2.400.000


Laut ulur

Kapal 4 GT Jaring 130 180 kg Rp.4.400.000


Arung lingkar*)
Samudra

Cara 7 GT Jaring 270 150 Kg Rp.3.400.00


Pengisian (penjumlahan Lingkar (penjumlahan (rata-rata 0 (rata-rata
kuesioner GT 2 kapal) trip dari 2 hasil nilai hasil
kapal) tangkapa tangkapan
n per trip per trip dari
dari 2 2 kapal)
kapal)

Keterangan: *) Utama

Buku Pedoman Petugas Lapangan


298 ST2023
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
299
Contoh 2:
Empat rumah tangga, yakni rumah tangga Reza, Ramli, Ahmad dan Yoga yang
tinggal di Kabupaten Pasuruan Jatim secara bersama-sama melakukan kegiatan
penangkapan ikan di laut menggunakan 2 kapal motor dengan kapasitas angkut
masing-masing kapalnya 20 GT (digunakan secara bergantian) dan peralatan
tangkap (jaring lingkar) milik Pak Daru. Pak Daru tidak ikut melaut, tetapi dia yang
menanggung semua biaya operasional selama melaut. Reza bertindak sebagai
nakhoda kapal, sedang 3 rekannya yang lain melakukan kegiatan operasi
penangkapan ikan. Mereka telah melakukan penangkapan ikan di laut sejak 5 tahun
yang lalu. Wilayah penangkapan ikan mereka lakukan di Laut Jawa.

Selama setahun yang lalu, kapal motor yang pertama melakukan penangkapan
sebanyak 52 trip dengan rata-rata volume hasil tangkapan per tripnya sebesar 42.000
kg. Sementara kapal motor yang kedua sebanyak 54 trip dengan rata-rata volume
hasil tangkapan per tripnya sebesar 44.500 kg. Rata-rata harga per kg adalah Rp
20.000,-. Kedua kapal motor tsb masih dikuasai pak Daru sampai dengan saat
pencacahan. Dari seluruh hasil tangkapan, setelah dikurangi biaya operasional, Reza
sebagai nakhoda memperoleh bagian 8%, 3 rekannya masing-masing 5%, dan
sisanya untuk Pak Daru. Seluruh hasil tangkapan mereka dijual di TPI.

Dalam kasus ini yang dikatakan melakukan usaha penangkapan ikan (sebagai
pengelola adalah Pak Daru, sedangkan Reza, Ramli, Ahmad dan Yoga adalah buruh
penangkapan/nelayan buruh. Rumah tangga yang dicatat pada Rincian 817 s.d. 828
yaitu hanya rumah tangga Pak Daru, sedangkan rumah tangga Reza, Ramli, Ahmad
dan Yoga tidak dicatat.

Contoh 3:
Sama seperti contoh di atas (no. 1), menantu Pak Daru yang masih tinggal
bersamanya (Ridwan) juga mengelola usaha sendiri sejak 2 tahun yang lalu, yaitu
penangkapan ikan di danau dengan menggunakan sebuah jukung dan alat tangkap
jala tebar. Setahun yang lalu, Ridwan melakukan 183 trip dengan rata-rata hasil
tangkapan per tripnya 45 kg. Rata-rata harga per Kg hasil tangkapan Ridwan adalah
Rp 25.000,-. Dalam kasus ini, ada 2 unit usaha yang melakukan/mengelola usaha
penangkapan ikan, yaitu Pak Daru dan Ridwan. Ikan hasil tangkapan Ridwan
Sebagian dijual dan sisanya buat konsumsi sendiri.
Pengisian kuesioner untuk kasus pertama dan kedua sebagai berikut:

Buku Pedoman Petugas Lapangan


300 ST2023
Unit 1

Unit 2

Contoh 4:
Rumah tangga Bayu dan rumah tangga Fadil tinggal di daerah kabupaten Brebes.
Mereka bersama-sama melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut dengan
menggunakan 1 buah kapal motor (10 GT) milik Fadil. Alat tangkap yang digunakan
adalah jaring Insang. Semua biaya operasional penangkapan dikeluarkan oleh Bayu,
yang bertindak sebagai penanggung jawab, dan mendapat bagian sebesar 65%,
sedangkan Fadil hanya mendapat bagi hasil sebesar 35%. Selama setahun yang lalu
mereka melakukan penangkapan sebanyak 211 trip dengan rata-rata ikan yang
didapat mencapai 280 kg per trip. Penangkapan ikan di lakukan di Selat Malaka.
Kemudian anak perempuan Bayu (Rima) yang tinggal bersamanya juga
melakukan/mengelola usaha penangkapan ikan di laut menggunakan 2 buah perahu
motor tempel dengan kapasitas mesin masing-masing 3 GT dengan alat tangkap
berupa Sero. Selama setahun yang lalu dari 2 buah perahu motor tempelnyanya,
Rima hanya melakukan rata-rata 103 trip penangkapan dengan hasil tangkapan per
trip rata-rata sebanyak 120 kg untuk kapal yang satu dan 100 kg untuk kapal lainnya.
Rima melakukan penangkapan ikan di wilayah Laut Jawa. Bayu dan anaknya baru 2

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
301
tahun belakangan ini melakukan usaha penangkapan ikan, dan ada sebagian hasil
tangkapan Rima yang dikeringkan/diasinkan dahulu sebelum dijual. Seluruh hasil
tangkapan ikan Bayu dan Rima dijual dengan harga rata-rata per Kg Rp 30.000,-.

Dalam hal ini, rumah tangga Bayu yang dikatakan melakukan/mengelola usaha
penangkapan ikan dan dicatat pada Rincian 820 s.d 828 karena Bayu bertindak
sebagai penanggung jawab dari kegiatan tersebut, sedangkan Fadil tidak dicatat.
Dalam rumah tangga Bayu terdapat 2 unit usaha (dua orang yang mengelola usaha
penangkapan secara terpisah yaitu Bayu dan Rima). Sehingga Rima juga dicatat
sebagai anggota rumah tangga Bayu yang mengelola usaha penangkapan ikan
tersendiri.

BLOK IX. JASA PERTANIAN DAN PRAKTIK KEGIATAN PERTANIAN


A. JASA PERTANIAN

Rincian 901.a Apakah melakukan usaha jasa pertanian selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023?

Isikan kode “1” (Ya) jika selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 melakukan
usaha jasa pertanian dan kode”2” Jika “Tidak” maka lanjutkan ke R902a.

Usaha jasa pertanian mencakup kegiatan jasa pertanian atas dasar balas jasa atau
kontrak meliputi :
Jasa penyiapan lahan pertanian, jasa penanaman lahan pertanian, jasa
pemeliharaan lahan pertanian, jasa penyiraman lahan pertanian, termasuk
penyiraman lahan melalui udara, jasa perapihan (trimming) pohon, jasa pemanenan,
jasa pengendalian hama, jasa pengoperasian peralatan irigasi pertanian, jasa
penyediaan perlengkapan mesin pertanian dengan operator.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


302 ST2023
Usaha jasa peternakan mencakup kegiatan jasa penunjang peternakan atas dasar
balas jasa atau kontrak, meliputi:

Kegiatan peningkatan perkembangbiakan, pertumbuhan dan hasil peternakan,


pengebirian ternak, kegiatan yang berhubungan dengan inseminasi buatan, jasa
pencukuran domba, kegiatan farrier (tukang tapal kuda), jasa perkawinan ternak
(pemacekan), jasa penetasan telur.

Jasa pemacekan ternak merupakan kegiatan transfer mani/semen ternak ke betina


yang dilakukan oleh petugas inseminasi swasta.

Jika kegiatan menyuntikkan mani/semen ke betina dilakukan oleh Petugas IB


Pemerintah maka disebut sebagai Jasa Pemerintahan (tidak dicakup).

Unit usaha yang mengusahakan ternak (termasuk sebagai pejantan dan


memproduksi mani/semen) dikategorikan sebagai Usaha Peternakan sehingga
dicatat pada Blok VI. Meskipun ada ternak yang digunakan sebagai pejantan, tetapi
tujuan pemeliharaannya adalah sebagai pengembangbiakan atau penggemukan atau
pembibitan.

Usaha jasa kehutanan mencakup pengerjaan bagian kegiatan kehutanan atas


dasar balas jasa atau kontrak meliputi:
Jasa reboisasi dan rehabilitasi, pengendalian hama, kegiatan jasa
pemanenanatau penebangan kayu, jasa pengangkutan kayu di dalam hutan.

Usaha jasa perikanan mencakup pengerjaan bagian kegiatan perikanan atas


dasar balas jasa atau kontrak, meliputi:
Jasa sarana produksi penangkapan ikan, jasa produksi penangkapan ikan, jasa pasca
panen penangkapan ikan, jasa sarana produksi budidaya ikan, jasa produksi
budidaya ikan, jasa pasca panen budidaya ikan.

Jenis kegiatan jasa pertanian antara lain:

1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Kehutanan
6. Perikanan

Rincian 901b. Usaha jasa pertanian yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
303
Isikan deskripsi kegiatan jasa pertanian yang dilakukan oleh unit usaha selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 dan kode KBLI sesuai yang tercantum pada
Daftar ST2023-Kode

Rincian 901.c Jika 901.a ada yang terisi Ya, besarnya pendapatan yang
diperoleh unit usaha dari jasa pertanian yang dilakukan selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023. (000 Rp)

Isikan besarnya pendapatan yang diperoleh dari jasa pertanian selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 (dalam 000 rupiah).

B. PRAKTIK KEGIATAN PERTANIAN

Rincian 902a. Apakah mengetahui istilah bibit rekayasa genetika?

Isikan kode “1” (Ya) jika mengetahui istilah bibit rekayasa genetika dan kode”2” Jika
tidak mengetahui istilah bibit rekayasa genetika. Jika terisi kode “2” maka lanjutkan ke
R.903.

Benih berjenis Genetically Modified Organisms (GMO) atau Produk Rekayasa


Genetika (PRG) adalah benih tanaman yang memiliki gen asing dari spesies tanaman
yang berbeda atau makhluk hidup lain guna mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan,
seperti tahan kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu tanaman,
kuantitas dan kualitas hasil yang lebih tinggi dari tanaman alami.

Contoh penerapan PRG, sebagai berikut:

1. Tahun 2016 tebu toleran kekeringan di PTPN XI Jawa Timur

Buku Pedoman Petugas Lapangan


304 ST2023
2. Biogranola adalah kentang PRG tahan penyakit layu yang dilepas pada 2021
3. Pada tahun 2022 telah dilepas 4 jagung PRG toleran Herbisida glifosat yaitu
NK212s-GA21, NK7328s-GA21, NK6172-GA21 dan DK95R-NK603
4. Pada 2022 telah di lepas 2 PRG nasional yaitu tebu toleran kekeringan NXI-4T
dan kentang PRG tahan hawar daun (bio granola)
5. Pada tahun 2022 telah dilepas 4 jagung PRG diIndonesia yaitu Jagung toleran
glifosat NK212s-GA21, NK7328s-GA21, NK6172-GA21 dan DK95R-NK603

Rincian 902b. Apakah menggunakan bibit rekayasa genetika selama periode 1


Mei 2022 s.d. 30 April 2023

Isikan kode “1” (Ya) jika selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 menggunakan
bibit rekayasa genetika atau kode “2” (Tidak) jika tidak menggunakan bibit rekayasa
genetika untuk masing-masing Tanaman pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Kehutanan

Rincian 903. Apakah tanaman berada di bawah pelindung selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023?

Isikan kode “1” (Ya) jika selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 tanaman berada
di bawah pelindung atau kode “2” (Tidak) jika tanaman tidak berada di bawah
pelindung untuk masing-masing Tanaman pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Kehutanan

Tanaman di bawah pelindung adalah tanaman di bawah struktur permanen dengan


atap kaca, plastik, atau material lain yang digunakan untuk melindungi tanaman dari
cuaca, hama, atau penyakit. Tanaman yang biasanya ditumbuhkan di bawah
pelindung adalah tanaman sayuran, tanaman obat, dan bunga. Struktur permanen ini
biasanya dikenal sebagai rumah kaca/greenhouse. Pelindung sementara seperti
plastik penutup pada lahan terbuka tidak termasuk, ataupun jaring sementara untuk
melindungi dari serangga juga tidak termasuk.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
305
BLOK X. MANAJEMEN DALAM UNIT USAHA PERTANIAN
Rincian 1001. Apakah pernah mendapat penyuluhan dari Aparat/Pihak Dinas
Pertanian setempat selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 dalam bidang:

Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pemberdayaan petani melalui


pendidikan non formal bagi keluarga petani yang bertujuan membantu petani dalam
meningkatkan keterampilan teknis, pengetahuan, mengembangkan perubahan sikap
yang lebih positif dan membangun kemandirian dalam mengelola lahan pertaniannya.
(Badan SDM Pertanian, 2003).

1. Tanaman Pangan 4. Peternakan


Lingkari kode 1 jika responden pernah Lingkari kode 1 jika responden
mendapat penyuluhan dari Aparat/ pernah mendapat penyuluhan dari
Pihak Dinas Pertanian setempat Aparat/ Pihak Dinas Pertanian
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April setempat selama periode 1 Mei
2023 dalam bidang tanaman pangan, 2022 s.d. 30 April 2023 dalam
atau kode 2 bila tidak, kemudian peternakan, atau kode 2 bila tidak,
tuliskan kode yang dilingkari pada kemudian tuliskan kode yang
kotak yang disediakan. dilingkari pada kotak yang
disediakan.
2. Hortikultura
Lingkari kode 1 jika responden pernah 5. Perikanan
mendapat penyuluhan dari Aparat/ Lingkari kode 1 jika responden
Pihak Dinas Pertanian setempat pernah mendapat penyuluhan dari
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April Aparat/ Pihak Dinas Pertanian
2023 dalam bidang hortikultura, atau setempat selama periode 1 Mei
kode 2 bila tidak, kemudian tuliskan 2022 s.d. 30 April 2023 dalam
kode yang dilingkari pada kotak yang perikanan, atau kode 2 bila tidak,
disediakan. kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang
3. Perkebunan
disediakan.
Lingkari kode 1 jika responden pernah
mendapat penyuluhan dari Aparat/ 6. Kehutanan
Pihak Dinas Pertanian setempat Lingkari kode 1 jika responden
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April pernah mendapat penyuluhan dari
2023 dalam bidang perkebunan, atau Aparat/ Pihak Dinas Pertanian
kode 2 bila tidak, kemudian tuliskan setempat selama periode 1 Mei

Buku Pedoman Petugas Lapangan


306 ST2023
kode yang dilingkari pada kotak yang 2022 s.d. 30 April 2023 dalam
disediakan. kehutanan, atau kode 2 bila tidak,
kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang
disediakan.

Rincian 1002.a. Apakah mengetahui/mengikuti Program Perhutanan Sosial


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1 jika responden mengetahui/mengikuti program perhutanan sosial


dalam periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Jika responden mengetahui/mengikuti program perhutanan sosial, maka dilanjutkan


dengan pertanyaan R1002b, R1002c, dan R1002d. Namun jika responden tidak
mengetahui/mengikuti program tersebut, maka dilanjutkan ke pertanyaan R1003.

Perhutanan Sosial adalah Sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan


dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan
masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan
lingkungan dan dinamika sosial budaya. Pemerintah untuk periode 2015-2019
mengalokasikan 12,7 juta hektare untuk Perhutanan Sosial, melalui skema: Hutan
Desa (HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR/IPHS),
Hutan Adat (HA), dan Kemitraan Hutan.

Rincian 1002.b. Skema Perhutanan Sosial yang diketahui/diikuti (isikan untuk


setiap skema):

1. Hutan Desa (HD)


Isikan kode 1, jika Skema Perhutanan Sosial yang diketahui/diikuti adalah
Hutan Desa, atau isikan kode 2 jika tidak Hutan Desa

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
307
Skema Hutan Desa (HD) dengan tenurial HPHD atau Hak Pengelolaan Hutan
Desa, yaitu hutan negara yang hak pengelolaannya diberikan kepada lembaga
desa bagi kesejahteraan desa.
2. Hutan Kemasyarakatan (HKm)
Isikan kode 1, Skema Perhutanan Sosial yang diketahui/diikuti adalah Hutan
Kemasyarakatan (HKm), atau isikan kode 2 jika tidak HKm.
Skema Hutan Kemasyarakatan (HKm), yaitu hutan negara yang hak
pemanfaatan utamanya diberikan untuk pemberdayaan masyarakat setempat.
izin yang diberikan adalah IUP HKm atau Izin Usaha Pemanfaatan Hutan
Kemasyarakatan
3. Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
Isikan kode 1, jika Skema Perhutanan Sosial yang diketahui/diikuti adalah
Hutan Tanaman Rakyat (HTR), atau isikan kode 2 jika tidak HTR
Skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR/IPHS), berupa hutan tanaman pada
hutan produksi yang dibuat oleh sekelompok masyarakat untuk meningkatkan
potensi dan kualitas hutan produksi melalui sistem silvikultur demi menjamin
kelestarian hutan. izin yang diberikan adalah IUPHHK-HTR atau izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman Rakyat
4. Hutan Adat (HA)
Isikan kode 1, jika Skema Perhutanan Sosial yang diketahui/diikuti adalah Hutan
Adat (HA), atau isikan kode 2 jika tidak Hutan Adat
Skema Hutan Adat (HA), yakni hutan yang berada di wilayah masyarakat hutan
adat. tenurialnya adalah Penetapan Pencantuman Hutan Adat
5. Kemitraan Kehutanan
Isikan kode 1, jika Skema Perhutanan Sosial yang diketahui/diikuti adalah
Kemitraan Kehutanan, atau isikan kode 2 jika tidak Kemitraan Kehutanan
Skema Kemitraan Kehutanan adalah adanya kerja sama antara masyarakat
sekitar hutan dengan pengelola hutan, seperti pemegang Izin Usaha
Pemanfaatan Hutan, jasa hutam izin pinjam pakai kawasan hutan atau
pemegang izin usaha industri primer hasil hutan. dalam bentuk KULIN KK atau
Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan dan IPHPS atau Izin
Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial di Pulau Jawa

Rincian 1002.c. Penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang (isikan


untuk setiap subsektor):

Buku Pedoman Petugas Lapangan


308 ST2023
Jika mengetahui/mengikuti Program Perhutanan Sosial dalam periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023 (R1002.a=1), Isikan penggunaan lahan dari perhutanan sosial yang
diketahui/diikuti dalam periode tersebut.

1. Tanaman pangan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang tanaman
pangan, dan isikan kode 2 jika tidak di bidang tanaman pangan.
2. Hortikultura
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang hortikultura,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang hortikultura.
3. Perkebunan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang
perkebunan, dan isikan kode 2 jika tidak di bidang perkebunan.
4. Peternakan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang peternakan,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang peternakan.
5. Perikanan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang perikanan,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang perikanan.
6. Kehutanan (termasuk ekowisata)
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang kehutanan,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang kehutanan.

Rincian 1002d. Manfaat apa yang diketahui/dirasakan dari Program Perhutanan


Sosial?

1. Peningkatan pendapatan masyarakat


Lingkari kode 1, jika peningkatan pendapatan masyarakat adalah manfaat yang
diketahui/dirasakan dari program perhutanan social, atau lingkari kode 2 jika
tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

2. Pencegahan deforestasi/degradasi hutan


Lingkari kode 1, jika pencegahan deforestasi/degradasi hutan adalah manfaat
yang diketahui/dirasakan dari program perhutanan social, atau lingkari kode 2
jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
309
Deforestasi atau Pengawahutanan, penghilangan hutan, penggundulan hutan
adalah kegiatan penebangan hutan atau tegakan pohon (stand of trees)
sehingga lahannya dapat dialihgunakan untuk penggunaan nir-hutan (non-forest
use), yakni pertanian, peternakan atau kawasan perkotaan.
Degradasi hutan adalah keadaan dimana hutan yang menurun tingkat
anekaragam Flora & Fauna-nya merupakan akibat dari adanya penebangan
pohon secara terus menerus atau cuaca alam yang tidak menentu sehingga
terjadinya penurunan jumlah flora maupun fauna yang sangat besar dan
mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati.

3. Pencegahan konflik yang terjadi di masyarakat berkaitan pemanfaatan


hutan
Lingkari kode 1, jika pencegahan konflik yang terjadi di masyarakat berkaitan
pemanfaatan hutan adalah manfaat yang diketahui/dirasakan dari program
perhutanan social, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan

4. Lainnya (sebutkan: …..)


Lingkari kode 1 dan sebutkan manfaatnya jika terdapat manfaat lain selain yang
disebutkan diatas yang diketahui/dirasakan dari program perhutanan social, atau
lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan

Rincian 1003. Apakah melakukan penanaman atau memanfaatkan tanaman


kehutanan dengan tanaman pertanian lainnya/peternakan/perikanan dalam satu
bidang (agroforestri) selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

lingkari kode 1, jika menerapkan praktek agroforestri selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023, atau lingkari kode 2, jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.

Lundgren dan Raintree (1982) Agroforestri adalah istilah kolektif untuk sistem-sistem
dan teknologi-teknologi penggunaan lahan, yang secara terencana dilaksanakan
pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu (pohon, perdu,
palem, bambu dll.) dengan tanaman pertanian dan/atau hewan (ternak) dan/atau ikan,
yang dilakukan pada waktu yang bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk
interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai komponen yang ada.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


310 ST2023
Rincian 1004.a Apakah menjadi anggota kelompok tani/ kelompok ternak/
kelompok nelayan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1, jika menjadi anggota kelompok tani/ kelompok ternak/ kelompok
nelayan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak
menjadi anggota dari kelompok tani/ kelompok ternak/ kelompok nelayan selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.

Rincian 1004.b Apakah bagian dari kemitraan atau pertanian plasma selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1, jika menjadi bagian dari kemitraan atau pertanian plasma selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak menjadi bagian
dari kemitraan atau pertanian plasma selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Rincian 1005. Apakah menerapkan teknologi modern dalam praktek pertanian


yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Penggunaan teknologi modern adalah penggunaan unsur teknologi sehingga


praktek pertanian menjadi lebih efektif dan efisien dibanding ketika tidak
menggunakannya.

a. Lingkari kode 1, jika pada periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 usaha pertanian
menerapkan penggunaan alsintan modern, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
b. Lingkari kode 1, jika pada periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 usaha pertanian
menerapkan penggunaan internet/telepon pintar/teknologi informasi, atau lingkari
kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
311
c. Lingkari kode 1, jika pada periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 usaha pertanian
menerapkan penggunaan drone, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
d. Lingkari kode 1, jika pada periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 usaha pertanian
menerapkan penggunaan kecerdasan buatan, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan

a. Penggunaan alsintan modern, yaitu penggunaan alat dan mesin pertanian yang
menggunakan teknologi terkini baik mekanis maupun digital (tidak termasuk alsintan
yang digunakan secara manual).

b. Penggunaan internet/telepon pintar/teknologi informasi, yaitu penggunaan


internet/telepon pintar/teknologi informasi oleh unit usaha untuk kegiatan pertanian.
Contohnya: penggunaan telepon pintar sebagai sarana komunikasi antar petani,
mencari informasi pertanian di internet, melakukan pencatatan/pembukuan melalui
aplikasi, melakukan penjualan produk pertanian melalui aplikasi, dan lain-lain.

c. Penggunaan drone. Drone merupakan mesin terbang yang dapat dikendalikan


otomatis melalui program atau dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui pilot yang
berada di daratan. Contoh penggunaan drone dalam praktek pertanian: melakukan
penyemprotan pestisida, memantau tanaman, mendeteksi gangguan hama, dan lain-
lain.

d. Penggunaan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan adalah simulasi dari


kecerdasan manusia yang dimodelkan dalam mesin dan program agar bisa berpikir
seperti halnya manusia. Contoh penggunaan kecerdasan buatan dalam praktek
pertanian: smart irrigation system (sistem pengaturan kelembapan tanah), mesin
traktor yang dapat bergerak dan membajak sawah sendiri, mesin yang dapat
melakukan penyemprotan pestisida secara otomatis, dan sebagainya.

Rincian 1006.a Jenis Pupuk yang digunakan untuk tanaman semusim, tanaman
tahunan, dan kehutanan yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023?

Lingkari kode ( 1 s.d. 7) jenis pupuk yang digunakan oleh usaha pertanian selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada

Buku Pedoman Petugas Lapangan


312 ST2023
kotak yang disediakan. Isian boleh lebih dari satu. Jika yang dilingkari lebih dari satu,
maka tuliskan dengan menggunakan koma. Misalnya: yang dilingkari kode 1, 2, dan
3, maka isian dalam kotak ditulis: 1,2,3

Lingkari kode 9, jika tidak menggunakan pupuk, kemudian tuliskan kode 9 pada kotak
yang disediakan.

Lingkari kode 0, jika tidak mengusahakan budidaya tanaman, kemudian tuliskan kode
0 pada kotak yang disediakan.

Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanah, air, atau daun dengan tujuan untuk
memperbaiki pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung,
atau menambah unsur hara. Jenis pupuk terdiri dari:

1. Pupuk non organik, adalah pupuk yang berasal dari produksi industry. Pupuk
non organik biasa disebut juga pupuk kimia, pupuk buatan, dan pupuk mineral.
2. Pupuk campuran organik dan organik, adalah pupuk campuran antara pupuk
kimia/non organik dengan pupuk organik untuk memperkaya nutrisinya.
3. Pupuk organik, adalah pupuk yang bahannya berasal dari tumbuhan atau
hewan (tulang, ikan, kulit, dan lainnya).
4. Biofertilizer, adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup atau tidak
aktif seperti bakteri dan jamur untuk menyediakan nutrisi tanaman.
5. Pupuk dari kotoran hewan, adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan baik
kotoran cair (urin) maupun padat.
6. Pupuk Lainnya, adalah pupuk lainnya yang digunakan selain dari pupuk yang
telah disebutkan sebelumnya.

Rincian 1006.b Jika 1006.a berkode 1 dan/atau 2, berapa jumlah Pupuk urea dan
NPK yang digunakaN selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?:

Isikan jumlah pupuk urea dan NPK yang digunakan oleh unit usaha pertanian selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
313
Rincian 1006.c Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman semusim,
tanaman tahunan, dan kehutanan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?
(jawaban bisa multiple)

Lingkari kode jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman semusim, tanaman
tahunan, dan kehutanan yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Isian boleh lebih
dari satu. Jika yang dilingkari lebih dari satu, maka tuliskan dengan menggunakan
koma. Misalnya: yang dilingkari kode 1, 2, dan 3, maka isian dalam kotak ditulis: 1,2,3

Lingkari kode 9, jika tidak menggunakan pestisida, kemudian tuliskan kode 9 pada
kotak yang disediakan.

Lingkari kode 0, jika tidak mengusahakan budidaya tanaman, kemudian tuliskan kode
0 pada kotak yang disediakan.

Pestisida adalah suatu zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk:
- Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman,
bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
- Memberantas rerumputan
- Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
- Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman
tidak termasuk pupuk
- Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak
- Memberantas atau mencegah hama-hama air
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam
rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan
tanaman, tanah dan air.

Jenis pestisida terdiri atas:


1. Insektisida, adalah pestisida untuk membunuh atau mengusir serangga.
2. Herbisida, adalah pestisida untuk menghancurkan atau mencegah pertumbuhan
tanaman liar
3. Fungisida, adalah pestisida untuk menghancurkan atau mencegah
pertumbuhan jamur

Buku Pedoman Petugas Lapangan


314 ST2023
4. Rodentisida, adalah pestisida untuk membunuh, mengusir, atau mengontrol
hama tikus.
5. Pestisida jenis lain, adalah pestisida yang digunakan selain dari pestisida yang
telah disebutkan sebelumnya.

Rincian 1007. Apakah unit usaha melakukan pencatatan (pembukuan) untuk


kegiatan usaha pertanian selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode yang sesuai jawaban responden, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.

1. Tidak, tidak pernah. Jika unit usaha pertanian sama sekali tidak pernah
melakukan pencatatan untuk kegiatan usaha pertaniannya.
2. Ya, hanya sesekali (tidak periodik). Jika unit usaha hanya sesekali (tidak dalam
selang waktu yang tetap) melakukan pencatatan untuk kegiatan usaha
pertaniannya..
3. Ya, hanya sebagian (tidak sistemik). Jika unit usaha hanya mencatat sebagian
dari kegiatan unit usahanya.
4. Ya, secara berkala (periodik) dan lengkap (berupa laporan rugi laba dan
neraca akhir tahun). Jika unit usaha mencatat secara berkala dan lengkap
dengan laporan rugi, labadan neraca akhir tahun dari kegiatan unit usahanya.

Rincian 1008. Pendapatan unit usaha yang berasal dari usaha pertanian
terhadap total pendapatan pengelola unit usaha selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023?

Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
315
Rincian 1009. Jika R.210 berkode 7 dan/atau 8, apakah dalam unit usaha
pertanian melakukan kegiatan ekonomi selain sektor pertanian selama periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

a. Lingkari kode 1, jika dalam unit usaha pertanian melakukan kegiatan


ekonomi selain sektor pertanian (manufaktur pengolahan produk pertanian)
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
b. Lingkari kode 1, jika dalam unit usaha pertanian melakukan kegiatan
ekonomi selain sektor pertanian (manufaktur kerajinan tangan) selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
c. Lingkari kode 1, jika dalam unit usaha pertanian melakukan kegiatan
ekonomi selain sektor pertanian (perdagangan grosir dan eceran,
perbaikan kendaraan bermotor) selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
d. Lingkari kode 1, jika dalam unit usaha pertanian melakukan kegiatan
ekonomi selain sektor pertanian (hotel dan restoran) selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
e. Lingkari kode 1, jika dalam unit usaha pertanian melakukan kegiatan
ekonomi selain sektor pertanian (agrowisata) selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
f. Lingkari kode 1, jika dalam unit usaha pertanian melakukan kegiatan
ekonomi selain sektor pertanian (selain kegiatan pada rincian a.1, a.2,
b,c,d) selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2
jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan. Dan tuliskan kegiatan lainnya pada titik-titik yang disediakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


316 ST2023
Rincian 1010.a. Apakah mendapatkan bantuan untuk usaha pertanian selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1 jika mendapat bantuan untuk usaha pertanian selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 0 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.

Bantuan dapat diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, ataupun non
pemerintah. Bantuan tersebut dapat berupa pupuk subsidi, sarana/peralatan
produksi, bibit, atau lainnya.

Rincian 1010.b. Sumber bantuan yang diperoleh:


Jika Rincian 1010.a berkode 1, maka Rincian 1010.b ditanyakan

1. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari Pemerintah, atau lingkari
kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
2. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari BUMN/BUMD, atau
lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
3. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari Perusahaan swasta,
atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
4. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari selain Pemerintah,
BUMN/BUMD, Perusahaan swasta, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan, dan tuliskan sumber
bantuan lainnya pada titik-titik yang disediakan.

Rincian 1010.c. Jenis bantuan yang diperoleh:


Jika Rincian 1010.b. berkode 1, maka Rincian 1010.c ditanyakan

1. Lingkari kode 1 jika jenis bantuan yang diperoleh pupuk subsidi, atau lingkari kode
2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
317
2. Lingkari kode 1 jika jenis bantuan yang diperoleh sarana/peralatan produksi, atau
lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
3. Lingkari kode 1 jika jenis bantuan yang diperoleh bibit, atau lingkari kode 2 jika
tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
4. Lingkari kode 1 jika jenis bantuan yang diperoleh pakan, atau lingkari kode 2 jika
tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
5. Lingkari kode 1 jika jenis bantuan yang diperoleh selain pupuk subsidi,
sarana/peralatan produksi, bibit, dan pakan, atau lingkari kode 2 jika
tidak,kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan, dan
tuliskan jenis bantuan lainnya pada titik-titik yang disediakan

Rincian 1011.a. Apakah memiliki akses terhadap KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Pertanian selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1 jika memiliki akses terhadap KUR (Kredit Usaha Rakyat) Pertanian
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau


investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok
usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan
tambahan belum cukup. KUR dapat dilakukan secara langsung dengan UMKM dan
Koperasi mengakses KUR di Kantor Bank Pelaksana atau tidak langsung melalui
Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage
program lainnya yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana.

Rincian 1011.b. Apakah pernah mengajukan kredit untuk usaha pertanian


selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1 jika pernah mengajukan kredit untuk usaha pertanian selama periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


318 ST2023
Rincian 1012.a. Apakah unit usaha dilindungi asuransi selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023?

Lingkari kode 1 jika unit usaha dilindungi asuransi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30
April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan, keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Rincian 1012.b. Asuransi apa saja yang diikuti selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023?
Jika Rincian 1012.a. berkode 1, maka Rincian 1012.b ditanyakan

1. Lingkari kode 1 jika asuransi pertanian (tanaman) yang diikuti selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
2. Lingkari kode 1 jika asuransi usaha ternak yang diikuti selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
3. Lingkari kode 1 jika asuransi nelayan yang diikuti selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
4. Lingkari kode 1 jika asuransi usaha budidaya perikanan yang diikuti selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
319
5. Lingkari kode 1 jika asuransi pertanian lainnya yang diikuti selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan

Rincian 1013. Jika mengusahakan tanaman perkebunan, apakah memiliki Surat


Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B)?

Lingkari kode 1 jika usaha tanaman perkebunan memiliki surat tanda daftar usaha
perkebunan untuk budidaya (STD-B), atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Rincian 1014 s.d. 1016 hanya ditanyakan jika klasidikasi wilayah adalah
perkotaan (R.105 berkode 1)
Rincian 1014. Apakah usaha pertanian dilakukan di lahan yang terbatas?

Lingkari kode 1 jika usaha pertanian dilakukan di lahan yang terbatas, atau lingkari
kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Lahan yang terbatas yang dimaksud seperti halaman rumah, lapangan, dan lahan
terbuka lainnya.

Rincian 1015. Apakah sebagian besar media tanam tidak di permukaan tanah
secara langsung atau menggunakan media pot dan sejenisnya?

Lingkari kode 1 jika sebagian besar media tanam tidak di permukaan tanah secara
langsung atau menggunakan media pot dan sejenisnya, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Media tanam yang tidak di permukaan tanah secara langsung seperti penggunaan
media pot, pipa paralon, botol, dan sebagainya.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


320 ST2023
Rincian 1016. Apakah menggunakan teknologi seperti hidroponik, aquaponik,
vertikulture, media terpal dan sejenisnya?

Lingkari kode 1 jika menggunakan teknologi seperti hidroponik, aquaponik,


vertikulture, media terpal dan sejenisnya, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.

Hidroponik adalah jenis budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah tetapi
menggunakan air sebagai media tanamnya dengan menambah kebutuhan nutrisi bagi
tanaman

Aquaponik adalah metode menggabungkan dua jenis budidaya berbeda yaitu ikan
dan tanaman secara bersamaan (penggabungan dari aquakultur dan hidroponik).

Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian atau cara berkebun dengan media
tanam yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor ataupun outdoor.
Media tanam berupa campuran tanah gembur dan pupuk. Sedangkan untuk wadah,
menggunakan botol bekas, pot, rak gantung, dan lain sebagainya. Seluruh tanaman
nantinya disusun secara vertikal supaya tidak memakan banyak ruang.

BLOK XI. CATATAN


Blok XI digunakan untuk mencatat komoditas
apa saja yang diusahakan petani usaha
perorangan, sebelum wawancara ditanyakan
agar tidak ada yang terlewat, dan mencatat hal-
hal penting/khusus yang ditemui pada saat
pelaksanaan lapangan.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
321
BLOK XII. PENGESAHAN

R.1201, Isikan Nama pemberi informasi.


R.1201, Isikan tanggal wawancara.
R.1203, Isikan tandatang pemberi informasi.
R.1204, Isikan jam selesai wawancara.

BLOK XIII. KETERANGAN PETUGAS

Isikan kode, nama, tanggal pelaksanaan, no HP dam tanda tangan sesuai tugasnya
pada kolom yang telah disediakan. Tata cara penulisan kode petugas mengikuti
pengkodean pada Daftar ST2023-L1.UTP.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


322 ST2023
BAB 8 PENUTUP

Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan kegiatan yang sangat kompleks, karena
banyak aturan yang harus ditaati, serta banyak konsep dan definisi yang harus dipahami.
Semua proses pengumpulan data tersebut memerlukan upaya maksimal agar semua
unit usaha selesai dicacah sesuai prosedur.

ST2023 ini akan menghasilkan data yang baik jika semua petugas melaksanakan
tugasnya masing-masing dengan disiplin, cermat, dan tekun. Selain petugas, responden
juga diharapkan berkontribusi dalam mensukseskan ST2023, sehingga tercipta kerja
sama yang baik. Petugas harus mampu menghadapi berbagai karakter masyarakat.
Petugas yang terampil berwawancara bisa membangun rasa percaya responden bahwa
keterangan yang diberikannya aman bagi dirinya dan bermanfaat bagi masyarakat
umum, bangsa, dan negara.

Buku ini digunakan sebagai panduan dalam kegiatan ST2023 oleh petugas lapangan
terutama dalam tata cara pencacahan dan isian kuesioner ST2023. Dengan adanya
pedoman ini, para petugas dapat bekerja sesuai panduan yang telah diberikan sehingga
dapat memperoleh data yang berkualitas.

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
323
Buku Pedoman Petugas Lapangan
324 ST2023
LAMPIRAN

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
325
Buku Pedoman Petugas Lapangan
326 ST2023
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE
(dapat diakses melalui : http://s.bps.go.id/DaftarST2023-Kode)

REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR KODE KOMODITAS
BADAN PUSAT STATISTIK ST2023-KODE

Satuan Satuan
KODE Satuan KODE Satuan
Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Produksi
tanaman tanaman
TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA
PADI TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN
2
1102 Padi ladang m Gabah Kering Panen Kg 2108 Buah Naga rumpun Buah Segar Kg
2
1103 Padi sawah hibrida m Gabah Kering Panen Kg 2109 Buah Nona/Srikaya pohon Buah Segar Kg
2
1104 Padi sawah inbrida m Gabah Kering Panen Kg 2110 Cempedak pohon Buah Segar Kg
PALAWIJA 2111 Duku pohon Buah Segar Kg
2
1213 Jagung hibrida m Pipilan Kering Kg 2112 Durian Monthong pohon Buah Segar Kg
2
1214 Jagung komposit m Pipilan Kering Kg 2113 Durian Lai pohon Buah Segar Kg
2
1215 Jagung lokal m Pipilan Kering Kg 2114 Durian Lainnya pohon Buah Segar Kg
2
1202 Kedelai m Biji Kering Kg 2115 Duwet/Juwet pohon Buah Segar Kg
2
1203 Kacang tanah m Biji Kering Kg 2116 Jambu Air pohon Buah Segar Kg
2
1204 Kacang hijau m Biji Kering Kg 2117 Jambu Air Citra pohon Buah Segar Kg
2
1205 Ubi kayu m Umbi Basah Kg 2118 Jambu Air Dalhari pohon Buah Segar Kg
2
1206 Ubi jalar m Umbi Basah Kg 2119 Jambu Air Camplong pohon Buah Segar Kg
2
1207 Sorgum m Biji Kg 2120 Jambu Biji pohon Buah Segar Kg
2
1208 Gandum m Biji Kg 2121 Jambu Biji Putih pohon Buah Segar Kg
2
1235 Gandum Hitam m Biji Kg 2122 Jambu Biji Merah pohon Buah Segar Kg
2
1209 Talas m Umbi Basah Kg 2123 Jambu Bol pohon Buah Segar Kg
2
1210 Ganyong m Umbi Basah Kg 2124 Jeruk Siam pohon Buah Segar Kg
2
1211 Garut m Umbi Basah Kg 2125 Jeruk Keprok pohon Buah Segar Kg
2
1216 Hotong m Biji Kg 2126 Jeruk Besar pohon Buah Segar Kg
2 Jeruk Manis/Baby
1217 Gembili m Umbi Basah Kg 2127 pohon Buah Segar Kg
Pacitan
2
1218 Kimpul m Umbi Basah Kg 2128 Jeruk Lainnya (………..) pohon Buah Segar Kg
2
1219 Iles-iles m Umbi Basah Kg 2129 Kedondong pohon Buah Segar Kg
2
1220 Juwawut m Biji Kg 2130 Kesemek pohon Buah Segar Kg
2
1221 Gadung m Umbi Basah Kg 2131 Langsat pohon Buah Segar Kg
2
1222 Suweg m Umbi Basah Kg 2132 Lengkeng pohon Buah Segar Kg
2
1223 Ubi saut m Umbi Basah Kg 2133 Mangga Arumanis pohon Buah Segar Kg
2
1224 Kacang Babi m Polong Basah Kg 2134 Mangga Cengkir pohon Buah Segar Kg
2
1225 Kacang Bogor m Polong Basah Kg 2135 Mangga Gedong Gincu pohon Buah Segar Kg
2
1226 Kacang Gude/Hiris m Polong Basah Kg 2136 Mangga Gedong pohon Buah Segar Kg
2 Mangga Kweni/
1227 Kacang Komak m Polong Basah Kg 2137 pohon Buah Segar Kg
Kebembem
2
1228 Kacang Koro Benguk m Polong Basah Kg 2138 Mangga Manalagi pohon Buah Segar Kg
2
1229 Kacang Merah m Polong Basah Kg 2139 Mangga Lainnya pohon Buah Segar Kg
2
1230 Kacang Nagara m Polong Basah Kg 2140 Manggis pohon Buah Segar Kg
2
1231 Kacang Rawai m Polong Basah Kg 2141 Markisa Konyal pohon Buah Segar Kg
2
1232 Kacang Tunggak m Polong Basah Kg 2142 Markisa Siuh pohon Buah Segar Kg
2
1233 Porang m Umbi Basah Kg 2143 Markisa Lainnya pohon Buah Segar Kg
2
1234 Walur m Umbi Basah Kg 2144 Matoa Buah pohon Buah Segar Kg
2145 Nangka pohon Buah Segar Kg
Serelia, Oat, Millet,
Buah Segar dengan
Jelai/Barli, Akar-akaran, 2146 Nenas Queen rumpun Kg
1299 m2 (…................) Kg mahkota
Umbi-umbian, Palawija
Buah Segar dengan
lainnya 2147 Nenas Smooth Cayenne rumpun Kg
mahkota
Buah Segar dengan
TANAMAN HORTIKULTURA 2148 Nenas Lainnya rumpun Kg
mahkota
TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN 2149 Pepaya Besar/Dampit pohon Buah Segar Kg
Pepaya Sedang/
2101 Alpukat pohon Buah Segar Kg 2150 pohon Buah Segar Kg
Calina/Carissa
2102 Anggur pohon Buah Segar Kg 2151 Pepaya Kecil/Hawaii pohon Buah Segar Kg
2103 Apel pohon Buah Segar Kg 2152 Pepaya Lainnya pohon Buah Segar Kg
2104 Belimbing Dewa/Dewi pohon Buah Segar Kg 2153 Pisang Mas/Lampung rumpun Buah Segar dengan Kg
2105 Belimbing Demak Kunir pohon Buah Segar Kg 2154 Pisang Ambon rumpun Buah Segar dengan Kg
2106 Belimbing Karang Sari pohon Buah Segar Kg 2155 Pisang Kepok rumpun Buah Segar dengan Kg
2107 Belimbing Lainnya pohon Buah Segar Kg 2156 Pisang Raja rumpun Buah Segar dengan Kg

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
327
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
Satuan Satuan
KODE Satuan KODE Satuan
Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Produksi
tanaman tanaman

TANAMAN HORTIKULTURA TANAMAN HORTIKULTURA

TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN TANAMAN SAYURAN SEMUSIM


Buah Segar dengan
2157 Pisang Lainnya (……….) rumpun Kg 2423 Kentang Sayur m2 Umbi basah Kg
tandan
2158 Rambutan Binjai pohon Buah Segar Kg 2424 Kentang Industri m2 Umbi basah Kg
2159 Rambutan Rapiah pohon Buah Segar Kg 2425 Kubis m2 Daun krop Kg
2160 Rambutan Lainnya pohon Buah Segar Kg 2426 Labu Siam m2 Buah segar Kg
2161 Salak Pondoh/Nglumut rumpun Buah Segar Kg 2427 Lobak m2 Umbi dengan daun Kg
2162 Salak Gula Pasir rumpun Buah Segar Kg 2428 Ketimun m 2
Buah segar Kg
2163 Salak Lainnya rumpun Buah Segar Kg 2429 Oyong/Gambas m2 Buah segar Kg
2164 Sawo pohon Buah Segar Kg 2430 Pak Choi m2 Sayuran segar Kg
2165 Sirsak pohon Buah Segar Kg 2431 Paprika m2 Buah segar Kg
2166 Sukun pohon Buah Segar Kg 2432 Paria/Pare m2 Buah segar Kg
2167 Terong Brastagi pohon Buah Segar Kg 2433 Petsai/Sawi Putih m2 Sayuran segar Kg
Buah-Buahan Tahunan 2434 Sawi m2 Sayuran segar Kg
2199 (…………..) (…………..) (……)
Lainnya (……….) 2435 Seledri m2 Sayuran segar Kg
TANAMAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM 2436 Slada m2 Sayuran segar Kg
2201 Blewah m2 Buah Segar Kg 2437 Terung m2 Buah segar Kg
2202 Melon Lainnya m2 Buah Segar Kg 2438 Tomat m2 Buah segar Kg
Rock Melon/Melon 2439 Wortel m2 Buah segar Kg
2203 m2 Buah Segar Kg
Berjaring 2440 Gedi m2 Sayuran segar Kg
Golden Melon/Melon 2 2441 Leunca m2 Buah segar Kg
2204 m Buah Segar Kg
tidak Berjaring 2442 Okra m2 Buah segar Kg
2205 Mentimun Suri m2 Buah Segar Kg 2443 Edamame/Kedelai Sayur m2 Polong basah Kg
2206 Semangka m2 Buah Segar Kg 2444 Jagung Baby/Baby Corn m2 Tongkol jagung muda Kg
2207 Stroberi m2 Buah Segar Kg 1212 Jagung Manis m2 Ontongan Kg
2
2208 Bengkoang m Buah Segar Kg Sayuran Semusim Lainnya
2499 m2 (…………..) (……)
(……….)
Buah-buahan Semusim
2299 m2 (…………..) (……)
Lainnya (……….) TANAMAN OBAT TAHUNAN

TANAMAN SAYURAN TAHUNAN 2501 Daun Ungu Rumpun Daun Basah/Segar Kg


2301 Blimbing Wuluh pohon Buah Segar Kg 2502 Dlingo Rumpun Rimpang Kg
2302 Jengkol pohon Buah Segar Kg 2503 Jati Belanda Pohon Daun Basah/Segar Kg
2303 Kluwih pohon Buah Segar Kg 2504 Jojoba Pohon Buah Segar Kg
2304 Melinjo pohon Buah Segar Kg 2505 Kapulaga Rumpun Biji Kg
2305 Petai pohon Buah Segar Kg 2506 Lavender Rumpun Bunga Potog Kg
2306 Kelor pohon Daun Basah/Segar Kg 2507 Mahkota Dewa Pohon Buah Segar Kg
Sayuran Tahunan 2508 Mengkudu/Pace Pohon Buah Segar Kg
2399 (…………..) (…………..) (……)
Lainnya (……….) 2509 Paliasa Pohon Daun Basah/Segar Kg
2510 Salam Pohon Daun Basah/Segar Kg
TANAMAN SAYURAN SEMUSIM 2511 Sereh Rumpun Daun Basah/Segar Kg
2401 Asparagus m2 Batang muda Kg 2512 Sembung Rumpun Daun Basah/Segar Kg
2 Umbi kering panen 2513 Sirih Rumpun Daun Basah/Segar Kg
2402 Bawang Bombay m Kg
dengan daun 2514 Tribulus Rumpun Daun Basah/Segar Kg
2
2403 Bawang Daun m Daun Basah/Segar Kg 2515 Zodia Rumpun Daun Basah/Segar Kg
2 Umbi kering panen 2516 Cincau Rumpun Daun Basah/Segar Kg
2404 Bawang Merah m Kg
dengan daun 2518 Buah Merah pohon Buah Segar Kg
2
2405 Bawang Prei m Daun Basah/Segar Kg 2519 Jeruk Nipis pohon Buah Segar Kg
Umbi kering panen
2406 Bawang Putih m2 Kg Obat Tahunan Lainnya
dengan daun 2599 (…………..) (…………..) (…………)
2
(……….)
2407 Bayam m Sayuran segar Kg
2
2408 Brokoli m Sayuran segar Kg TANAMAN OBAT SEMUSIM
2409 Buncis m2 Buah segar Kg 2601 Artemisia m2 Daun Basah/Segar Kg
2410 Cabai Hijau m2 Buah segar Kg 2602 Brotowali m2 Daun Basah/Segar Kg
2
2411 Cabai Merah Besar m Buah segar Kg Jahe Putih Besar 2
2603 m Rimpang Kg
2412 Cabai Merah Keriting m2 Buah segar Kg (Jahe Gajah)
2413 Cabai Rawit m2 Buah segar Kg Jahe Putih Kecil 2
2604 m Rimpang Kg
2414 Jamur Kuping m2 Tubuh buah Kg (Jahe Emprit)
2415 Jamur Merang m
2
Tubuh buah Kg 2605 Jahe Merah m
2
Rimpang Kg
2416 Jamur Tiram m2 Tubuh buah Kg 2606 Jamur Ling Zhi m2 Tubuh buah Kg
2418 Kacang Kapri m
2
Polong basah Kg 2607 Keji Beling m
2
Daun Basah/Segar Kg
2419 Kacang Panjang m
2
Polong basah Kg 2608 Kemangi m
2
Daun Basah/Segar Kg
2420 Kailan m2 Sayuran segar Kg 2609 Kencur m2 Rimpang Kg
2421 Kangkung m2 Sayuran Segar Kg 2610 Kepet m2 Rimpang Kg
2422 Kembang Kol m
2
Sayuran Segar Kg 2611 Kunyit m
2
Rimpang Kg

Buku Pedoman Petugas Lapangan


328 ST2023
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
Satuan Satuan
KODE Satuan KODE Satuan
Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Produksi
tanaman tanaman
TANAMAN HORTIKULTURA TANAMAN HORTIKULTURA
TANAMAN OBAT SEMUSIM TANAMAN HIAS SEMUSIM
2612 Kumis Kucing m2 Daun Basah/Segar Kg 2811 Drasena m2 Daun Potong Tangkai
2 2
2613 Lempuyang m Rimpang Kg 2811 Drasena m Pohon Pohon
2614 Lengkuas m2 Rimpang Kg 2812 Fitonia m2 Pohon Pohon
2 2
2615 Lidah Buaya m Daun Basah/Segar Kg 2813 Gladiol m Bunga potong Tangkai
2616 Pegagan m2 Daun Basah/Segar Kg 2813 Gladiol m2 Pohon Pohon
2617 Pulepandak m2 Daun Basah/Segar Kg 2814 Hebras m2 Bunga potong Tangkai
2 2
2618 Purwoceng m Daun Basah/Segar Kg 2814 Hebras m Pohon Pohon
2619 Sambiloto m2 Daun Basah/Segar Kg 2815 Kalla Lili m2 Bunga potong Tangkai
2620 Selasih m2 Biji Kg 2815 Kalla Lili m2 Pohon Pohon

2 Kamboja 2
2621 Tapak dara m Daun Basah/Segar Kg 2816 m Pohon Pohon
Jepang/Adenium
2 2
2622 Tapak liman m Daun Basah/Segar Kg 2817 Kastuba m Pohon Pohon
2623 Tempuyung m2 Daun Basah/Segar Kg 2818 Kecombrang m2 Bunga Potong Tangkai
2 2
2624 Temu Giring m Rimpang Kg 2818 Kecombrang m Pohon Pohon
2625 Temu Ireng (temu hitam) m2 Rimpang Kg 2819 Krisan/Seruni m2 Bunga Potong Tangkai
2626 Temu Kunci m2 Rimpang Kg 2819 Krisan/Seruni m2 Pohon Pohon
2627 Temu Wiyang m2 Rimpang Kg 2820 Lantana m2 Bunga Potong Tangkai
2628 Temulawak m2 Rimpang Kg 2820 Lantana m2 Pohon Pohon
2629 Temumangga m2 Rimpang Kg 2821 Mawar m2 Bunga Potong Tangkai
2 2
2630 Temuputih m Rimpang Kg 2821 Mawar m Pohon Pohon
Obat Semusim Lainnya 2822 Melati m2 Bunga Tabur Kg
2699 m2 (…………..) (……)
(……….) 2822 Melati m2 Pohon Pohon
2
TANAMAN HIAS TAHUNAN 2823 Melati Gambir Hutan m Bunga Tabur Kg
2701 Anthurium Bunga Pohon Bunga potong Tangkai 2823 Melati Gambir Hutan m2 Pohon Pohon
2
2702 Anthurium Daun Pohon Pohon Pohon 2824 Melati Kosta m Bunga Tabur Kg
2703 Bambu Hias Rumpun Rumpun Rumpun 2824 Melati Kosta m2 Pohon Pohon
2704 Bougenvillea spp Pohon Bunga potong Tangkai 2825 Monstra m2 Daun Potong Tangkai
2704 Bougenvillea spp Pohon Pohon Pohon 2825 Monstra m2 Pohon Pohon
Nanas-nanasan/ 2
2705 Caladium Pohon Pohon Pohon 2826 m Pohon Pohon
Bromelia
2
2706 Dieffenbachia Pohon Pohon Pohon 2827 Palm Jepang m Pohon Pohon
2
2707 Euphorbia Pohon Pohon Pohon 2828 Palm Kuning m Pohon Pohon
2708 Kaktus Pohon Pohon Pohon 2829 Palm Merah m2 Pohon Pohon
2709 Phylodendron Pohon Pohon Pohon 2830 Palm Waregu m2 Rumpun Rumpun
2710 Ponix Pohon Pohon Pohon 2831 Peperonia m2 Rumpun Rumpun
2711 Polyscias Pohon Pohon Pohon Pisang-pisangan/ 2
2832 m Bunga Potong Tangkai
2712 Soka/Ixora Pohon Bunga potong Tangkai Heliconia
2712 Soka/Ixora Pohon Pohon Pohon Pisang-pisangan/
2832 m2 Pohon Pohon
2713 Tabulampot pohon Pohon Pohon Heliconia
2
Hias Tahunan Lainnya 2833 Pohon Dollar m Pohon Pohon
2799 (…………..) (…………..) (…………)
(……........) 2834 Pakis-pakisan m2 pohon Pohon
TANAMAN HIAS SEMUSIM Pedang-pedangan/
2835 m2 Pohon Pohon
2801 Alamanda m
2
Bunga potong Tangkai Sansevieria
2 2
2801 Alamanda m Pohon Pohon 2836 Rose Bombay m Bunga potong Tangkai
2 2
2802 Alpinia m Bunga potong Tangkai 2836 Rose Bombay m Rumpun Rumpun
2 2
2802 Alpinia m Pohon Pohon 2837 Rumput Peking m Rumpun Kg
2 2
2803 Anggrek m Bunga potong Tangkai 2838 Scindapsus m Rumpun Rumpun
2803 Anggrek m2 Pohon Pohon 2839 Sirih-sirihan m2 Rumpun Rumpun
2804 Anyelir m2 Bunga potong Tangkai 2840 Sedap Malam m2 Bunga potong Tangkai
2 2
2804 Anyelir m Pohon Pohon 2840 Sedap Malam m Pohon Pohon
2
2805 Aglaoenema m Pohon Pohon Spathipyllum 2
2841 m Bunga potong Tangkai
2806 Bunga Matahari m2 Bunga potong Tangkai (Bunga Lili)
2
2806 Bunga Matahari m pohon Pohon Spathipyllum
2841 m2 Pohon Pohon
2807 Catleya m2 Bunga potong Tangkai (Bunga Lili)
2 2
2807 Catleya m Pohon Pohon 2842 Talas-talasan m Rumpun Rumpun
2808 Celosia m2 Bunga potong Pohon 2843 Vanda m2 Bunga Tangkai
2 2
2808 Celosia m Pohon Pohon 2843 Vanda m Pohon Pohon
2809 Cocor Bebek m2 Pohon Pohon
Hias Semusim Lainnya
2810 Cordylene m
2
Daun Potong Tangkai 2899 m2 (…………..) (…………)
(……….)
2
2810 Cordylene m Pohon Pohon

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
329
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
Satuan Satuan
KODE Satuan KODE Satuan
Jenis KomoditasLuas/jumlah Jenis Produksi Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Produksi
tanaman tanaman
TANAMAN PERKEBUNAN TANAMAN PERKEBUNAN
TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN TANAMAN PERKEBUNAN TAHUNAN
3101 Aren/Enau Pohon Nira Kg 3127 Sagu Pohon Tepung sagu Kg
3102 Asam jawa Pohon Buah segar Kg 3128 Soga Pohon Biji kering Kg
3103 Cengkeh Pohon Bunga kering Kg 3129 Teh Pohon Daun kering Kg
3104 Gambir Pohon Daun kering Kg 3130 Andaliman Pohon Biji Basah Kg
3105 Jambu mete Pohon Biji kering Kg 3131 Gayam Pohon Buah Segar Kg
3106 Jarak Pagar Pohon Biji Kg 3132 Kurma Pohon Buah Segar Kg
3107 Kakao Pohon Biji kering Kg 3198 Kelapa (Nira) Pohon Nira Kg
3108 Kapok Pohon Buah kering Kg 3199 Tanaman Tahunan (…........) (…........) (…........)
3109 Karet Pohon Lateks Kg Lainnya (…...........)
3110 Kayu Manis Pohon Kulit kering Kg TANAMAN PERKEBUNAN SEMUSIM
3111 Kelapa sawit Pohon Tandan buah segar Kg 3201 Abaca/Manila m2 Serat kering Kg
3112 Kelapa Pohon Buah Segar Kg 3202 Akar wangi m2 Akar kering Kg
3113 Kemenyan Pohon Getah Kg 3203 Jute m2 Serat kering Kg
3114 Kemiri Pohon Inti kemiri Kg 3204 Kapas m2 Serat kapas Kg
3115 Kemiri Sunan Pohon Inti biji Kg 3205 Kenaf m2 Serat kering Kg
3116 Kenanga Pohon Inti biji Kg 3206 Nilam m2 Daun kering Kg
3117 Kina Pohon Kulit kering Kg 3207 Rami/Haramay m2 Serat kering Kg
3118 Klerek Pohon Biji kering Kg 3208 Rosela m2 Serat kering Kg
3119 Kopi Pohon Biji kering Kg 3209 Sereh Wangi m2 Daun basah/segar Kg
3120 Lada Lajar Lada kering Kg 3210 Tebu m2 Batang Kg
3121 Lontar Pohon Nira Kg 3211 Tembakau m2 Daun kering Kg
3123 Panili/Vanili Pohon Polong kering Kg 3212 Rumput Gajah m2 Daun basah/segar Kg
3124 Pala Pohon Biji basah Kg 3213 Sisal m2 Serat kering Kg
3125 Pandan anyaman Rumpun Daun Basah/Segar Kg Tanaman Semusim
3299 (…........) (…........) (…........)
3126 Pinang/Jambe Pohon Biji kering Kg Lainnya (………….)

Kode Jenis Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Semusim Kode Jenis Produksi Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan
Kode Jenis Produksi Kode Jenis Produksi Kode Jenis Produksi Kode Jenis Produksi
01 Akar kering 16 Pipilan Kering 01 Buah kering 12 Getah
02 Biji 17 Sayuran segar 02 Biji 13 Inti biji
03 Biji Kering 18 Tongkol jagung muda 03 Biji kering 14 Inti kemiri
04 Biji Basah 19 Pohon 04 Biji basah 15 Kulit kering
05 Buah Segar 20 Polong Basah 05 Buah Segar 16 Lada kering
06 Batang 21 Rimpang Buah Segar dengan 17 Lateks
06
07 Batang muda 22 Rumpun mahkota 18 Nira
08 Bunga Tabur 23 Serat kapas Buah Segar dengan 19 Pohon
07
09 Bunga potong 24 Serat kering tandan 20 Polong kering
10 Daun basah/Segar 25 Tubuh buah 08 Bunga kering 21 Rimpang
11 Daun kering 26 Umbi Basah 09 Bunga potong 22 Rumpun
12 Daun krop 27 Umbi dengan daun 10 Daun Basah/Segar 23 Tandan buah segar
13 Daun Potong Umbi kering panen dengan 11 Daun kering 24 Tepung sagu
28
14 Gabah Kering Panen daun
15 Ontongan

Kode Satuan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan


Kode Satuan Produksi Kode Satuan Produksi Kode Satuan Produksi Kode Satuan Produksi
01 Kg 02 Pohon 03 Rumpun 04 Tangkai

Kode KBLI Jasa Pertanian Kode KBLI Jasa Pertanian


Kode Deskripsi Jasa Pertanian Kode Deskripsi Jasa Pertanian
01611 Jasa Pengolahan Lahan 02409 Jasa Penunjang Kehutanan Lainnya
01612 Jasa Pemupukan, Penanaman Bibit/Benih Dan Pengendalian 03131 Jasa Sarana Produksi Penangkapan Ikan Di Laut
Hama dan Gulma 03132 Jasa Produksi Penangkapan Ikan Di Laut
01613 Jasa Pemanenan 03133 Jasa Pasca Panen Penangkapan Ikan Di Laut
01614 Jasa Penyemprotan Dan Penyerbukan Melalui Udara 03141 Jasa Sarana Produksi Penangkapan Ikan Di Perairan Darat
01619 Jasa Penunjang Pertanian Lainnya 03142 Jasa Produksi Penangkapan Ikan Di Perairan Darat
01621 Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak 03143 Jasa Pasca Panen Penangkapan Ikan Di Perairan Darat
01622 Jasa Perkawinan Ternak 03231 Jasa Sarana Produksi Budidaya Ikan Di Laut
01623 Jasa Penetasan Telur 03232 Jasa Produksi Budidaya Ikan Di Laut
01629 Jasa Penunjang Peternakan Lainnya 03233 Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Di Laut
01630 Jasa Pasca Panen 03241 Jasa Sarana Produksi Budidaya Ikan Air Tawar
01640 Pemilihan benih tanaman untuk pengembangbiakan 03242 Jasa Produksi Budidaya Ikan Air Tawar
02401 Jasa Penggunaan Kawasan Hutan Di Luar Sektor Kehutanan 03243 Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Air Tawar
02402 Jasa Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam 03261 Jasa Sarana Produksi Budidaya Ikan Air Payau
02403 Jasa Rehabilitasi Dan Restorasi Kehutanan Sosial 03262 Jasa Produksi Budidaya Ikan Air Payau
02404 Jasa Kehutanan Bidang Perencanaan Kehutanan 03263 Jasa Pasca Panen Budidaya Ikan Air Payau

Buku Pedoman Petugas Lapangan


330 ST2023
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
PETERNAKAN
Kode Ternak Jenis Ternak Satuan Kriteria Betina Dewasa Jenis Produksi Utama
4101 Kerbau Potong Ekor >2 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4103 Sapi Perah Ekor >2 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Susu segar, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4104 Sapi Potong Ekor >2 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4105 Kerbau Perah Ekor >2 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Susu segar, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4102 Kuda Ekor >2 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Susu segar, Mani/semen, Embrio, Bulu, & Kulit
4201 Babi Ekor >12 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4202 Domba Potong Ekor >12 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, Bulu, & Kulit
4203 Kambing Potong Ekor >12 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, Bulu, & Kulit
4204 Kambing Perah Ekor >12 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Susu segar, Mani/semen, Embrio, Bulu, & Kulit
4205 Domba Perah Ekor >12 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Susu segar, Mani/semen, Embrio, Bulu, & Kulit
4406 Kelinci Potong Ekor >6 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Bulu, & Kulit
4415 Rusa Ekor >8 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4418 Unta Ekor >3 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Susu segar, Mani/semen, Embrio, & Kulit
4419 Keledai Ekor >1 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Mani/semen, Embrio, Bulu, & Kulit
4301 Ayam Kampung Biasa Ekor >9 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
4302 Ayam Ras Pedaging FS Ekor >21 hari Ternak Hidup/Daging dan Bulu
4303 Ayam Ras Petelur FS Ekor >18 minggu/kawin/bertelur Ternak Hidup/Telur Konsumsi/Bulu
4304 Itik Petelur Ekor >17 minggu/ kawin/bertelur Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
4305 Itik Manila Ekor >17 minggu / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
Ayam Kampung
4306 Ekor >8 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
Pedaging
4307 Ayam Kampung Petelur Ekor >8 bulan / kawin / bertelur Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
4308 Itik Pedaging Ekor >8 minggu / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
4309 Ayam Ras Pedaging PS Ekor >20 minggu/kawin/bertelur Ternak Hidup/Daging, Telur Tetas, dan Bulu
4310 Ayam Ras Pedaging GPS Ekor >25 minggu/kawin/bertelur Ternak Hidup/Daging, Telur Tetas, dan Bulu
4311 Ayam Ras Petelur PS Ekor >24 minggu/kawin/bertelur Ternak Hidup/Daging, Telur Tetas, dan Bulu
4312 Ayam Ras Petelur GPS Ekor >25 minggu/kawin/bertelur Ternak Hidup/Daging, Telur Tetas, dan Bulu
4401 Angsa Ekor >9 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
4403 Merpati Ekor >6 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, & Telur Tetas
4404 Puyuh Petelur Ekor >45 hari / kawin / bertelur Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, & Telur Tetas
4405 Kalkun Ekor >6 bulan / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, & Telur Tetas
4408 Burung Unta Ekor >3 tahun / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, & Telur Tetas
4420 Puyuh Pedaging Ekor >45 hari / kawin Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, & Telur Tetas
4407 Anjing Ekor Ternak hidup/daging
4409 Cacing Ekor Ternak hidup/daging
4410 Hamster Ekor Ternak hidup/daging
4411 Jangkrik Ekor Ternak hidup/daging
4412 Kucing Ekor Ternak hidup/daging
4413 Lebah Koloni Ternak hidup/daging, Madu, Lilin/malam
4414 Marmut Ekor Ternak hidup/daging
4416 Ulat Sutera Ekor Ternak hidup/daging, Kepompong/kokon
4417 Walet Ekor Ternak hidup/daging, Liur/sarang
4402 Ayam Lokal Lainnya Ekor Ternak hidup/daging, Telur Konsumsi, Telur Tetas, & Bulu
4421 Kelinci Nonpotong Ekor Ternak hidup/Daging
4498 Unggas Nonpangan Ekor Ternak hidup/daging, & Telur Tetas
4499 Lainnya Ekor Ternak hidup/daging & Lilin/malam

JENIS RUMPUN TERNAK KERBAU JENIS RUMPUN TERNAK KERBAU PERAH


JENIS RUMPUN TERNAK SAPI POTONG (4104)
POTONG (4101) (4105)
11 Sapi Bali 16 Sapi Brahman 31 Kerbau Murrah 41 Kerbau Murrah
12 Sapi Onggole/PO 17 Sapi Brahman Cross 32 Kerbau Lumpur/Lokal 42 Kerbau Lumpur/Lokal
13 Sapi Madura 18 Sapi Aceh 39 Kerbau Lainnya 49 Kerbau Lainnya
14 Sapi Simmental
19 Sapi Potong Lainnya
15 Sapi Limousin JENIS RUMPUN TERNAK SAPI PERAH (4103)
21 Sapi Fries Holland 23 Sapi Sahiwal Cross
22 Sapi Sahiwal 29 Sapi Perah Lainnya

Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR LAUT IKAN AIR LAUT
2
5101 Albakora m Ikan segar Kg 5106 Bawal Putih Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5101 Albakora m2 Ikan hidup Ekor 5107 Belanak Air Laut m2 Ikan segar Kg
Alu-alu/Manggilala/ 5107 Belanak Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5102 m2 Ikan segar Kg 2
Pucul 5108 Beloso Air Laut m Ikan segar Kg
Alu-alu/Manggilala/ 5108 Beloso Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5102 m2 Ikan hidup Ekor
Pucul 5109 Bentong m2 Ikan segar Kg
5103 Banyar m2 Ikan segar Kg 5109 Bentong m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5103 Banyar m Ikan hidup Ekor 5110 Beronang Kuning m Ikan segar Kg
5104 Baronang m2 Ikan segar Kg 5110 Beronang Kuning m2 Ikan hidup Ekor
5104 Baronang m2 Ikan hidup Ekor 5111 Beronang Lingkis m2 Ikan segar Kg
5105 Bawal Hitam Air Laut m2 Ikan segar Kg 5111 Beronang Lingkis m2 Ikan hidup Ekor
5105 Bawal Hitam Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5112 Biji Nangka m2 Ikan segar Kg
5106 Bawal Putih Air Laut m2 Ikan segar Kg 5112 Biji Nangka m2 Ikan hidup Ekor 23
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
331
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
2 2
5106 Bawal Putih Air Laut m Ikan segar Kg 5112 Biji Nangka m Ikan hidup Ekor 23
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR LAUT IKAN AIR LAUT
5113 Biji Nangka Karang m2 Ikan segar Kg 5144 Kerapu Bebek Air Laut m2 Ikan segar Kg
5113 Biji Nangka Karang m2 Ikan hidup Ekor 5144 Kerapu Bebek Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5114 Cakalang m2 Ikan segar Kg 5145 Kerapu Karang Air Laut m2 Ikan segar Kg
5114 Cakalang m2 Ikan hidup Ekor 5145 Kerapu Karang Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5115 Cendro m2 Ikan segar Kg 5146 Kerapu Lumpur Air Laut m2 Ikan segar Kg
5115 Cendro m2 Ikan hidup Ekor 5146 Kerapu Lumpur Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5116 Cucut Botol m2 Ikan segar Kg 5147 Kerapu Sunu Air Laut m2 Ikan segar Kg
2
5116 Cucut Botol m Ikan hidup Ekor 5147 Kerapu Sunu Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5117 Cucut Lanyam m2 Ikan segar Kg 5148 Kuniran m2 Ikan segar Kg
2 2
5117 Cucut Lanyam m Ikan hidup Ekor 5148 Kuniran m Ikan hidup Ekor
5118 Cucut Martil m2 Ikan segar Kg 5149 Kurau m2 Ikan segar Kg
2 2
5118 Cucut Martil m Ikan hidup Ekor 5149 Kurau m Ikan hidup Ekor
Cucut Tikus/ 5150 Kurisi m2 Ikan segar Kg
5119 m2 Ikan segar Kg
Cucut Monyet 5150 Kurisi m2 Ikan hidup Ekor
Cucut Tikus/ 5151 Kuro/Senangin m2 Ikan segar Kg
5119 m2 Ikan hidup Ekor
Cucut Monyet 5151 Kuro/Senangin m2 Ikan hidup Ekor
5120 Cumi-Cumi m2 Ikan segar Kg 5152 Kuwe m2 Ikan segar Kg
5120 Cumi-Cumi m2 Ikan hidup Ekor 5152 Kuwe m2 Ikan hidup Ekor
Daun Bambu/ Talang- 2 5153 Layang m2 Ikan segar Kg
5121 m Ikan segar Kg
Talang 5153 Layang m2 Ikan hidup Ekor
Daun Bambu/ Talang- 5154 Layur m2 Ikan segar Kg
5121 m2 Ikan hidup Ekor
Talang 5154 Layur m2 Ikan hidup Ekor
Ekor Kuning/Pisang- 2 5155 Lemadang m2 Ikan segar Kg
5122 m Ikan segar Kg
Pisang 5155 Lemadang m2 Ikan hidup Ekor
Ekor Kuning/Pisang- 2 5156 Lemuru m2 Ikan segar Kg
5122 m Ikan hidup Ekor
Pisang 5156 Lemuru m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5123 Gerot-Gerot m Ikan segar Kg 5157 Lencam m Ikan segar Kg
5123 Gerot-Gerot m2 Ikan hidup Ekor 5157 Lencam m2 Ikan hidup Ekor
5124 Golok - Golok m2 Ikan segar Kg 5158 Lola/Susu Bundar m2 Ikan segar Kg
5124 Golok - Golok m2 Ikan hidup Ekor 5158 Lola/Susu Bundar m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5125 Gulamah/Tigawaja m Ikan segar Kg 5159 Lolosi Biru m Ikan segar Kg
5125 Gulamah/Tigawaja m2 Ikan hidup Ekor 5159 Lolosi Biru m2 Ikan hidup Ekor
5126 Gurita m2 Ikan segar Kg 5160 Madidihang m2 Ikan segar Kg
5126 Gurita m2 Ikan hidup Ekor 5160 Madidihang m2 Ikan hidup Ekor
5127 Ikan Gaji m2 Ikan segar Kg 5161 Manyung m2 Ikan segar Kg
5127 Ikan Gaji m2 Ikan hidup Ekor 5161 Manyung m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5128 Ikan Layaran m Ikan segar Kg 5162 Pari m Ikan segar Kg
5128 Ikan Layaran m2 Ikan hidup Ekor 5162 Pari m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5129 Ikan Lidah m Ikan segar Kg 5163 Peperek Slipmouths m Ikan segar Kg
5129 Ikan Lidah m2 Ikan hidup Ekor 5163 Peperek Slipmouths m2 Ikan hidup Ekor
5130 Ikan Nomei/Lomei m2 Ikan segar Kg 5164 Rajungan Air Laut m2 Ikan segar Kg
5130 Ikan Nomei/Lomei m2 Ikan hidup Ekor 5164 Rajungan Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5131 Ikan Pedang m2 Ikan segar Kg 5165 Remis Air Laut m2 Ikan segar Kg
5131 Ikan Pedang m2 Ikan hidup Ekor 5165 Remis Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5132 Ikan Sebelah m2 Ikan segar Kg 5166 Rumput Laut di Laut m2 Rumput laut basah Kg
2 2
5132 Ikan Sebelah m Ikan hidup Ekor 5167 Selanget m Ikan segar Kg
5133 Ikan Terbang m2 Ikan segar Kg 5167 Selanget m2 Ikan hidup Ekor
5133 Ikan Terbang m2 Ikan hidup Ekor 5168 Selar m2 Ikan segar Kg
5134 Japuh m2 Ikan segar Kg 5168 Selar m2 Ikan hidup Ekor
5134 Japuh m2 Ikan hidup Ekor 5169 Senuk m2 Ikan segar Kg
5135 Julung-Julung m2 Ikan segar Kg 5169 Senuk m2 Ikan hidup Ekor
5135 Julung-Julung m2 Ikan hidup Ekor 5170 Siro m2 Ikan segar Kg
5136 Kakap Merah m2 Ikan segar Kg 5170 Siro m2 Ikan hidup Ekor
5136 Kakap Merah m2 Ikan hidup Ekor 5171 Slengseng m2 Ikan segar Kg
5137 Kakap Putih m2 Ikan segar Kg 5171 Slengseng m2 Ikan hidup Ekor
5137 Kakap Putih m2 Ikan hidup Ekor 5172 Sotong m2 Ikan segar Kg
5138 Kapas-kapas m2 Ikan segar Kg 5172 Sotong m2 Ikan hidup Ekor
5138 Kapas-kapas m2 Ikan hidup Ekor 5173 Sunglir m2 Ikan segar Kg
5139 Kembung m2 Ikan segar Kg 5173 Sunglir m2 Ikan hidup Ekor
5139 Kembung m2 Ikan hidup Ekor 5174 Swanggi m2 Ikan segar Kg
2 2
5140 Kepiting Air Laut m Ikan segar Kg 5174 Swanggi m Ikan hidup Ekor
5140 Kepiting Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5175 Tembang m2 Ikan segar Kg
5141 Kerang Darah Air Laut m2 Ikan segar Kg 5175 Tembang m2 Ikan hidup Ekor
5141 Kerang Darah Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5176 Tenggiri m2 Ikan segar Kg
5142 Kerang Mutiara m2 Ikan segar Kg 5176 Tenggiri m2 Ikan hidup Ekor
5142 Kerang Mutiara m2 Ikan hidup Ekor 5177 Teri m2 Ikan segar Kg
5143 Kerapu Balong Air Laut m2 Ikan segar Kg
5177 Teri m2 Ikan hidup Ekor
5143 Kerapu Balong Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
Buku Pedoman Petugas Lapangan
332 ST2023
Lampiran
5143 Kerapu1. Daftar
Balong Air Laut ST2023-KODE
m
2 (Lanjutan)
Ikan segar Kg
5177 Teri 2
Ikan hidup Ekor
2 m
5143 Kerapu Balong Air Laut m Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR LAUT IKAN AIR PAYAU
2 2
5178 Teripang Air Laut m Ikan segar Kg 5212 Mujair Air Payau m Ikan hidup Ekor
2 2
5178 Teripang Air Laut m Ikan hidup Ekor 5213 Nila Air Payau m Ikan segar Kg
2 2
5179 Terubuk m Ikan segar Kg 5213 Nila Air Payau m Ikan hidup Ekor
2 2
5179 Terubuk m Ikan hidup Ekor 5214 Rajungan m Ikan segar Kg
5180 Tetengkek m2 Ikan segar Kg 5214 Rajungan m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5180 Tetengkek m Ikan hidup Ekor 5215 Rumput Laut di Tambak m Rumput Laut Basah Kg
2 2
5181 Tiram m Ikan segar Kg 5216 Tawes Air Payau m Ikan segar Kg
2 2
5181 Tiram m Ikan hidup Ekor 5216 Tawes Air Payau m Ikan hidup Ekor
2 2
5182 Tongkol Abu-Abu m Ikan segar Kg 5217 Teripang m Ikan segar Kg
2 2
5182 Tongkol Abu-Abu m Ikan hidup Ekor 5217 Teripang m Ikan hidup Ekor
2 2
5183 Tongkol Komo m Ikan segar Kg 5218 Udang Dogol m Ikan segar Kg
2 2
5183 Tongkol Komo m Ikan hidup Ekor 5218 Udang Dogol m Ikan hidup Ekor
2 2
5184 Tongkol Krai m Ikan segar Kg 5219 Udang Jrebung m Ikan segar Kg
2 2
5184 Tongkol Krai m Ikan hidup Ekor 5219 Udang Jrebung m Ikan hidup Ekor
2 2
5185 Tuna Mata Besar m Ikan segar Kg 5220 Udang Krosok Air Payau m Ikan segar Kg
5185 Tuna Mata Besar m2 Ikan hidup Ekor 5220 Udang Krosok Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5186 Tuna Sirip Biru m Ikan segar Kg 5221 Udang Putih Air Payau m Ikan segar Kg
5186 Tuna Sirip Biru m2 Ikan hidup Ekor 5221 Udang Putih Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
5187 Ubur-Ubur m2 Ikan segar Kg 5222 Udang Rostris m2 Ikan segar Kg
2 2
5187 Ubur-Ubur m Ikan hidup Ekor 5222 Udang Rostris m Ikan hidup Ekor
Udang Barong/ 5223 Udang Vaname Air Payau m2 Ikan segar Kg
5188 m2 Ikan segar Kg
Udang Karang 5223 Udang Vaname Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
Udang Barong/ 5224 Udang Windu Air Payau m2 Ikan segar Kg
5188 m2 Ikan hidup Ekor
Udang Karang 5224 Udang Windu Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
Udang Dogol/ 2 5225 Udang Lainnya m2 Ikan segar Kg
5189 m Ikan segar Kg
Endeavor Pawn 5225 Udang Lainnya m2 Ikan hidup Ekor
Udang Dogol/ 2 5299 Ikan Air Payau lainnya m2 Ikan segar Kg
5189 m Ikan hidup Ekor
Endeavor Pawn 5299 Ikan Air Payau lainnya m2 Ikan hidup Ekor
5190 Udang Krosok Air Laut m2 Ikan segar Kg IKAN AIR TAWAR
2 2
5190 Udang Krosok Air Laut m Ikan hidup Ekor 5301 Bandeng Air Tawar m Ikan segar Kg
5191 Udang Putih/Jerbung m2 Ikan segar Kg 5301 Bandeng Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
5191 Udang Putih/Jerbung m2 Ikan hidup Ekor 5302 Baung Putih m2 Ikan segar Kg
5192 Udang Ratu/Raja m2 Ikan segar Kg 5302 Baung Putih m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5192 Udang Ratu/Raja m Ikan hidup Ekor 5303 Bawal Air Tawar m Ikan segar Kg
5193 Udang Windu Jumbo m2 Ikan segar Kg 5303 Bawal Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
5193 Udang Windu Jumbo m2 Ikan hidup Ekor 5304 Belida m2 Ikan segar Kg
5194 Udang Lainnya m2 Ikan segar Kg 5304 Belida m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5194 Udang Lainnya m Ikan hidup Ekor 5305 Belut m Ikan segar Kg
5195 Udang Vaname Air Laut m2 Ikan segar Kg 5305 Belut m2 Ikan hidup Ekor
5195 Udang Vaname Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5306 Bentilap m2 Ikan segar Kg
5196 Kerang Hijau Air Laut m2 Ikan segar Kg 5306 Bentilap m2 Ikan hidup Ekor
5196 Kerang
BandengHijau Air Laut
Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5307 Berukung m2 Ikan segar Kg
5197 Bandeng Air Laut m2 Ikan segar Kg 5307 Berukung m2 Ikan hidup Ekor
5197 Bandeng Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5308 Betok m2 Ikan segar Kg
5199 Ikan Laut Lainnya m2 Ikan segar Kg 5308 Betok m2 Ikan hidup Ekor
5199 Ikan Laut Lainnya m2 Ikan hidup Ekor 5309 Betutu m2 Ikan segar Kg
IKAN AIR PAYAU 5309 Betutu m2 Ikan hidup Ekor
5201 Bandeng Air Payau m2 Ikan segar Kg 5310 Beunteur m2 Ikan segar Kg
5201 Bandeng Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5310 Beunteur m2 Ikan hidup Ekor
5202 Belanak Air Payau m2 Ikan segar Kg 5311 Bilih m2 Ikan segar Kg
5202 Belanak Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5311 Bilih m2 Ikan hidup Ekor
5203 Beloso Air Payau m2 Ikan segar Kg 5312 Buaya Air tawar m2 Ikan hidup Ekor
5203 Beloso Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5313 Bulu-Bulu m2 Ikan segar Kg
5204 Kepiting m2 Ikan segar Kg 5313 Bulu-Bulu m2 Ikan hidup Ekor
5204 Kepiting m2 Ikan hidup Ekor 5314 Depik m2 Ikan segar Kg
5205 Kerang Darah Air Payau m2 Ikan segar Kg 5314 Depik m2 Ikan hidup Ekor
5205 Kerang Darah Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5315 Gabus m2 Ikan segar Kg
2 2
5206 Kerang Hijau m Ikan segar Kg 5315 Gabus m Ikan hidup Ekor
2 2
5206 Kerang Hijau m Ikan hidup Ekor 5316 Genggehek/Wader m Ikan segar Kg
5207 Kerapu Balong Air Payau m2 Ikan segar Kg 5316 Genggehek/Wader m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5207 Kerapu Balong AIr payau m Ikan hidup Ekor 5317 Gurami m Ikan segar Kg
5208 Kerapu Bebek Air Payau m2 Ikan segar Kg 5317 Gurami m2 Ikan hidup Ekor
5208 Kerapu Bebek Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5318 Hampal m2 Ikan segar Kg
5209 Kerapu Karang Air Payau m2 Ikan segar Kg 5318 Hampal m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5209 Kerapu Karang Air Payau m Ikan hidup Ekor 5319 Jambal m Ikan segar Kg
5210 Kerapu Lumpur Air Payau m2 Ikan segar Kg 5319 Jambal m2 Ikan hidup Ekor
5210 Kerapu Lumpur Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5320 Jelawat m2 Ikan segar Kg
5211 Kerapu Sunu Air Payau m2 Ikan segar Kg 5320 Jelawat m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5211 Kerapu Sunu Air Payau m Ikan hidup Ekor 5321 Kancera m Ikan segar Kg
5212 Mujair Air Payau m2 Ikan segar Kg 5321 Kancera m2 Ikan hidup Ekor
KODE Jenis Komoditas Satuan Luas Jenis Produksi Satuan KODE Jenis Komoditas Satuan Luas Jenis Produksi Satuan

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
333
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
5212 Mujair Air Payau m2 Ikan segar Kg 5321 Kancera m2 Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR TAWAR IKAN AIR TAWAR
2
5322 Karandang m Ikan segar Kg 5356 Sadarin m2 Ikan segar Kg
5322 Karandang m2 Ikan hidup Ekor 5356 Sadarin m2 Ikan hidup Ekor
5323 Katak Benggala m2 Ikan segar Kg 5357 Semah m2 Ikan segar Kg
2 2
5323 Katak Benggala m Ikan hidup Ekor 5357 Semah m Ikan hidup Ekor
5324 Kehung m2 Ikan segar Kg 5358 Sepat Rawa m2 Ikan segar Kg
2
5324 Kehung m Ikan hidup Ekor 5358 Sepat Rawa m2 Ikan hidup Ekor
5325 Kelabau Padi m2 Ikan segar Kg 5359 Sepat Siam m2 Ikan segar Kg
2 2
5325 Kelabau Padi m Ikan hidup Ekor 5359 Sepat Siam m Ikan hidup Ekor
5326 Kendia m2 Ikan segar Kg 5360 Seren m2 Ikan segar Kg
5326 Kendia m2 Ikan hidup Ekor 5360 Seren m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5327 Keting m Ikan segar Kg 5361 Sidat m Ikan segar Kg
5327 Keting m2 Ikan hidup Ekor 5361 Sidat m2 Ikan hidup Ekor
5328 Ketup m2 Ikan segar Kg 5362 Sili m2 Ikan segar Kg
5328 Ketup m2 Ikan hidup Ekor 5362 Sili m2 Ikan hidup Ekor
5329 Koan m2 Ikan segar Kg 5363 Siluk m2 Ikan segar Kg
2 2
5329 Koan m Ikan hidup Ekor 5363 Siluk m Ikan hidup Ekor
5330 Kodok m2 Ikan segar Kg 5364 Singaringan m2 Ikan segar Kg
5330 Kodok m2 Ikan hidup Ekor 5364 Singaringan m2 Ikan hidup Ekor
5331 Kura-Kura m2 Ikan segar Kg 5365 Siput m2 Ikan segar Kg
5331 Kura-Kura m2 Ikan hidup Ekor 5365 Siput m2 Ikan hidup Ekor
5332 Labi-Labi m2 Ikan segar Kg 5366 Sumpit m2 Ikan segar Kg
2 2
5332 Labi-Labi m Ikan hidup Ekor 5366 Sumpit m Ikan hidup Ekor
5333 Lais Junggang m2 Ikan segar Kg 5367 Tambakan m2 Ikan segar Kg
5333 Lais Junggang m2 Ikan hidup Ekor 5367 Tambakan m2 Ikan hidup Ekor
5334 Lais Tabirin m2 Ikan segar Kg 5368 Tawes Air Tawar m2 Ikan segar Kg
5334 Lais Tabirin m2 Ikan hidup Ekor 5368 Tawes Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5335 Lais Timah m Ikan segar Kg 5369 Tempeh m Ikan segar Kg
5335 Lais Timah m2 Ikan hidup Ekor 5369 Tempeh m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5336 Lalang m Ikan segar Kg 5370 Toman m Ikan segar Kg
5336 Lalang m2 Ikan hidup Ekor 5370 Toman m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5337 Lalawak m Ikan segar Kg 5371 Tontong tebu m Ikan segar Kg
5337 Lalawak m2 Ikan hidup Ekor 5371 Tontong tebu m2 Ikan hidup Ekor
5338 Lampan m2 Ikan segar Kg 5372 Udang Galah m2 Ikan segar Kg
2 2
5338 Lampan m Ikan hidup Ekor 5372 Udang Galah m Ikan hidup Ekor
2 2
5339 Lele m Ikan segar Kg 5373 Udang grago m Ikan segar Kg
5339 Lele m2 Ikan hidup Ekor 5373 Udang grago m2 Ikan hidup Ekor
5340 Lempuk m2 Ikan segar Kg 5374 Udang tawar m2 Ikan segar Kg
5340 Lempuk m2 Ikan hidup Ekor 5374 Udang tawar m2 Ikan hidup Ekor
5341 Lindi m2 Ikan segar Kg 5375 Udang lainnya m2 Ikan segar Kg
2 2
5341 Lindi m Ikan hidup Ekor 5375 Udang lainnya m Ikan hidup Ekor
2 2
5342 Lukas m Ikan segar Kg 5376 Udang Vaname Air Tawar m Ikan segar Kg
5342 Lukas m2 Ikan hidup Ekor 5376 Udang Vaname Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
5343 Mas m2 Ikan segar Kg 5377 Udang Windu Air Tawar m2 Ikan segar Kg
5343 Mas m2 Ikan hidup Ekor 5377 Udang Windu Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
5344 Moa Kembang m2 Ikan segar Kg 5399 Ikan Air Tawar Lainnya m2 Ikan segar Kg
5344 Moa Kembang m2 Ikan hidup Ekor 5399 Ikan Air Tawar Lainnya m2 Ikan hidup Ekor
5345 Mola m2 Ikan segar Kg IKAN HIAS
5345 Mola m2 Ikan hidup Ekor 5401 Akara m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5346 Mujair m Ikan segar Kg 5402 Arenga m Ikan hidup Ekor
2 2
5346 Mujair m Ikan hidup Ekor 5403 Arulis m Ikan hidup Ekor
2 2
5347 Nila Air Tawar m Ikan segar Kg 5404 Arowana (Green) m Ikan hidup Ekor
5347 Nila Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor 5405 Arowana (Banjar) m2 Ikan hidup Ekor
5348 Nilem m2 Ikan segar Kg 5406 Arowana (Golden) m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5348 Nilem m Ikan hidup Ekor 5407 Arowana Jardini m Ikan hidup Ekor
5349 Parang m2 Ikan segar Kg 5408 Arowana Super Red m2 Ikan hidup Ekor
5349 Parang m2 Ikan hidup Ekor 5409 Arowana Silver m2 Ikan hidup Ekor
5350 Paray m2 Ikan segar Kg 5410 Badis-Badis m2 Ikan hidup Ekor
5350 Paray m2 Ikan hidup Ekor 5411 Barbir m2 Ikan hidup Ekor
5351 Patin m2 Ikan segar Kg 5412 Barbus m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5351 Patin m Ikan hidup Ekor 5413 Black Gost m Ikan hidup Ekor
5352 Patin Jambal m2 Ikan segar Kg 5414 Botia m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5352 Patin Jambal m Ikan hidup Ekor 5415 Corydoras m Ikan hidup Ekor
5353 Payangka m2 Ikan segar Kg 5416 Cupang/Betta Hias m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5353 Payangka m Ikan hidup Ekor 5417 Cupang/Betta Laga m Ikan hidup Ekor
5354 Remis Air Tawar m2 Ikan segar Kg 5418 Cupang/Betta Alam m2 Ikan hidup Ekor
5354 Remis Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor 5419 Diskus m2 Ikan hidup Ekor
5355 Repang m2 Ikan segar Kg 5420 Fasciata m2 Ikan hidup Ekor
5355 Repang m2 Ikan hidup Ekor 5421 Gapi m2 Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
Buku Pedoman Petugas Lapangan
334 ST2023
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
5355 Repang m2 Ikan hidup Ekor 5421 Gapi m2 Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN HIAS IKAN HIAS
2
5422 Grim m Ikan hidup Ekor 5441 Plati Koral m2 Ikan hidup Ekor
5423 Harlequin m2 Ikan hidup Ekor 5442 Plati Pedang m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5424 Head Stander m Ikan hidup Ekor 5443 Plati Variatus m Ikan hidup Ekor
2 2
5425 Kaisar m Ikan hidup Ekor 5444 Rainbow m Ikan hidup Ekor
2 2
5426 Kartetra m Ikan hidup Ekor 5445 Rainbow Lakutris m Ikan hidup Ekor
2 2
5427 Kissing Gourame m Ikan hidup Ekor 5446 Rainbow Makuloci m Ikan hidup Ekor
2 2
5428 Koi m Ikan hidup Ekor 5447 Rainbow Merah m Ikan hidup Ekor
2 2
5429 Kongo Salem m Ikan hidup Ekor 5448 Rainbow Praecox m Ikan hidup Ekor
2 2
5430 Lalia m Ikan hidup Ekor 5449 Rainbow Sulawesi m Ikan hidup Ekor
2 2
5431 Lemon Chichlid m Ikan hidup Ekor 5450 Silver Dollar m Ikan hidup Ekor
2 2
5432 Louhan m Ikan hidup Ekor 5451 Tiger Ceplok m Ikan hidup Ekor
2 2
5433 Manvis m Ikan hidup Ekor 5452 Udang Hias Air Tawar m Ikan hidup Ekor
2
5434 Mas Koki m Ikan hidup Ekor Ikan Hias Air Tawar
5453 m2 Ikan hidup Ekor
5435 Moli m 2
Ikan hidup Ekor Lainnya
5436 Mulut Api m2 Ikan hidup Ekor Tanaman Hias laut 2
5454 m Tanaman hidup Ekor
5437 Niyasa m2 Ikan hidup Ekor (Aquatic Plant)
5438 Oskar m2 Ikan hidup Ekor
Ikan Hias Laut dan
5439 Paradis m2 Ikan hidup Ekor 5455 m2 Ikan hidup Ekor
Hewan Laut
5440 Phantom Merah m2 Ikan hidup Ekor
WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP)
KODE WPP DESKRIPSI WILAYAH PERAIRAN KODE WPP DESKRIPSI WILAYAH PERAIRAN
PERAIRAN LAUT PERAIRAN DARAT
WPPNRI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat WPPNRI Pulau Timor (bagian wilayah Indonesia), Pulau Lombok, Pulau
WPPNRI 572
Sunda PD 422 Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Sumba, Kepulauan Solor, Kepulauan Alor,
meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga Pulau Sabu, Pulau Wetar, dan Pulau Rote
WPPNRI 573 sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian
Barat
WPPNRI 711 meliputi Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut China Selatan meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI Pulau Jawa bagian timur, Kepulauan Kangean, Pulau Madura, Pulau
WPPNRI 712 meliputi perairan Laut Jawa
meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut PD 431 Giliraja, Pulau Puteran, Pulau Giligenting, Pulau Sapudi, Pulau Raas,
WPPNRI 713 Pulau Nusabarong, Pulau Bali, dan Pulau Nusapenida.
Bali
WPPNRI 714 meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;
meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut WPPNRI meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI 715
Seram dan Teluk Berau PD 432 Pulau Jawa bagian selatan, Pulau Panaitan, dan Pulau Tinjil
WPPNRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI
WPPNRI 717 meliputi perairan Teluk Cendrawasih dan Samudera Pasifik Pulau Jawa bagian barat-utara, Kepulauan Seribu, Pulau Sangiang, Pulau
PD 433
WPPNRI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur Panjang, dan Pulau Tunda
LL SH Laut Lepas Samudera Hindia meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI
LL SP Laut Lepas Samudera Pacifik Pulau Jawa bagian tengah-utara, Kepulauan Karimun Jawa, dan Pulau
PD 434
PERAIRAN DARAT Bawean
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI WPPNRI
Pulau Papua bagian utara, Kepulauan Yapen, Pulau Numfor, Pulau Biak Pulau Kalimantan bagian barat-selatan, Kepulauan Karimata, Pulau
PD 411 PD 435
dan Pulau Yerui Maya, Pulau Laut, dan Pulau Sebuku

meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di WPPNRI meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Papua bagian selatan, Kepulauan Romang, Kepulauan Letti, PD 436 Pulau Kalimantan bagian timur dan Kepulauan Derawan.
WPPNRI
Kepulauan Damer, Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan
PD 412
Kur, Kepulauan Tayando, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Pulau Kisar,
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Nuhuyut, Pulau Kolepom, dan Pulau Komolom WPPNRI
Pulau Kalimantan bagian utara, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Pulau
PD 437
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di Nunukan, dan Pulau Sebatik (bagian wilayah Indonesia).
Pulau Papua bagian barat, Kepulauan Sula, Kepulauan Raja Ampat,
WPPNRI Kepulauan Banda, Kepulauan Gorom, Kepulauan Watubela, Kepulauan
PD 413 Obi, Pulau Morotai, Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulau Tidore, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Makian, Pulau Kayoa, Pulau Kasiruta, Pulau Bacan, Pulau WPPNRI Pulau Sumatera bagian timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan
Mandioli, Pulau Buru, Pulau Ambalau, Pulau Seram, dan Pulau Ambon. PD 438 Riau, Kepulauan Meranti, Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, dan
Pulau Rupat.
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Sulawesi, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI Sitaro, Kepulauan Banggai, Kepulauan Selayar, Kepulauan Wakatobi,
WPPNRI Pulau Sumatera bagian barat-utara, Kepulauan Banyak, Kepulauan
PD 421 Pulau Unauna, Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walea Besar,
PD 439 Batu, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Pagai, Pulau Weh, Pulau
Pulau Menui, Pulau Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan Pulau
Bateeleblah, Pulau Simeuleu, Pulau Nias, dan Pulau Enggano.
Kabaena

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
335
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
Satuan Satuan
KODE jumlah Satuan KODE jumlah Satuan
Jenis Komoditas Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 tanaman/ Produksi ST2023 tanaman/ Produksi
satwa satwa
KEHUTANAN KEHUTANAN
TANAMAN KEHUTANAN TANAMAN KEHUTANAN
6101 Agathis pohon Kayu Bulat Batang 6166 Mersawa pohon Kayu Bulat Batang
6102 Akasia pohon Kayu Bulat Batang 6167 Mindi pohon Kayu Bulat Batang
6103 Angsana pohon Kayu Bulat Batang 6168 Nyatoh pohon Kayu Bulat Batang
6104 Asam Londo pohon Kayu Bulat Batang 6169 Palapi pohon Kayu Bulat Batang
6105 Asoka pohon Kayu Bulat Batang 6170 Pilang pohon Kayu Bulat Batang
6106 Bakau pohon Kayu Bulat Batang 6171 Pinus pohon Getah Kg
6107 Balau pohon Kayu Bulat Batang 6171 Pinus pohon Kayu Bulat Batang
6108 Balsa pohon Kayu Bulat Batang 6172 Ramin pohon Kayu Bulat Batang
6109 Bambu rumpun Bambu Bulat Batang 6173 Rasamala pohon Kayu Bulat Batang
6110 Bangkirai pohon Kayu Bulat Batang 6174 Rimba Campuran pohon Kayu Bulat Batang
6111 Bayur pohon Kayu Bulat Batang 6175 Rotan lajar Batang Rotan Kg
6112 Benda pohon Kayu Bulat Batang Sengon/Jeunjing/
6176 pohon Kayu Bulat Batang
6113 Benuang pohon Kayu Bulat Batang Albazia
6114 Beringin pohon Kayu Bulat Batang 6177 Sonokeling pohon Kayu Bulat Batang
6115 Bintangur pohon Kayu Bulat Batang 6178 Sungkai pohon Kayu Bulat Batang
6116 Bugis pohon Kayu Bulat Batang 6179 Suren pohon Kayu Bulat Batang
6117 Bungur pohon Kayu Bulat Batang 6180 Talok/Kersen pohon Kayu Bulat Batang
6118 Cemara Kayu pohon Kayu Bulat Batang 6181 Tanjung pohon Kayu Bulat Batang
6119 Cempaga pohon Kayu Bulat Batang 6182 Tekik pohon Kayu Bulat Batang
6120 Cempaka pohon Kayu Bulat Batang 6183 Tenggulun pohon Kayu Bulat Batang
6121 Cendana pohon Kayu Bulat Batang 6184 Tengkawang pohon Kayu Bulat Batang
6122 Dadap pohon Kayu Bulat Batang 6185 Trembesi pohon Kayu Bulat Batang
6123 Damar pohon Getah Kg 6186 Turi pohon Kayu Bulat Batang
6123 Damar pohon Kayu Bulat Batang 6187 Ulin pohon Kayu Bulat Batang
6124 Eboni pohon Kayu Bulat Batang 6188 Waru pohon Kayu Bulat Batang
6125 Eucaliptus pohon Kayu Bulat Batang 6189 Jernang pohon Kayu Bulat Batang
6126 Flamboyan pohon Kayu Bulat Batang 6199 Lainnya (…..…….…) - Kayu Bulat Batang
6127 Gaharu pohon Kayu Bulat Batang SATWA LIAR DILINDUNGI
6128 Gebang pohon Kayu Bulat Batang 6201 Anoa ekor Satwa hidup ekor
6129 Gerunggung pohon Kayu Bulat Batang 6202 Buaya ekor Satwa hidup ekor
6130 Hopea pohon Kayu Bulat Batang 6203 Beruang Madu ekor Satwa hidup ekor
6131 Indah pohon Kayu Bulat Batang 6204 Burung Bangau ekor Satwa hidup ekor
6132 Intaran pohon Kayu Bulat Batang 6205 Burung Bayan ekor Satwa hidup ekor
6133 Jabon pohon Kayu Bulat Batang Burung Beo Flores/
6206 ekor Satwa hidup ekor
6134 Jaranan pohon Kayu Bulat Batang Nias/Sumbawa
6135 Jati pohon Kayu Bulat Batang 6207 Burung Cenderawasih ekor Satwa hidup ekor
6136 Jati Putih/Gmelina pohon Kayu Bulat Batang Burung Elang/
6208 ekor Satwa hidup ekor
6137 Jelutung pohon Kayu Bulat Batang Alap-alap Tikus
6138 Jenitri pohon Kayu Bulat Batang 6209 Burung Jalak Bali ekor Satwa hidup ekor
6139 Johar pohon Kayu Bulat Batang 6210 Burung Kakatua ekor Satwa hidup ekor
6140 Kaliandra pohon Kayu Bulat Batang Burung Kasturi Raja/
6211 ekor Satwa hidup ekor
6141 Kamper pohon Kayu Bulat Batang Sulawesi
6142 Kapur pohon Kayu Bulat Batang 6212 Burung Maleo ekor Satwa hidup ekor
6143 Kayu Hitam pohon Kayu Bulat Batang Burung Nuri Sangir/
6213 ekor Satwa hidup ekor
6144 Kayu Putih pohon Daun Kg Sulawesi
6144 Kayu Putih pohon Kayu Bulat Batang 6214 Itik Liar ekor Satwa hidup ekor
6145 Keben pohon Kayu Bulat Batang 6215 Kangguru ekor Satwa hidup ekor
6146 Kedawung pohon Kayu Bulat Batang Karang/Koral Terumbu
6216 terumbu buah
6147 Kempas pohon Kayu Bulat Batang transplant karang
6148 Kenari pohon Kayu Bulat Batang 6217 Kera Bekantan ekor Satwa hidup ekor
6149 Kepuh pohon Kayu Bulat Batang 6218 Kera Ekor Panjang ekor Satwa hidup ekor
6150 Ketapang pohon Kayu Bulat Batang 6219 Kura-Kura Irian/Gading ekor Satwa hidup ekor
6151 Klampis pohon Kayu Bulat Batang 6120 Kus-Kus Hutan ekor Satwa hidup ekor
6152 Kruing pohon Kayu Bulat Batang 6121 Landak ekor Satwa hidup ekor
6153 Kulim pohon Kayu Bulat Batang 6222 Rangkong Jawa ekor Satwa hidup ekor
6154 Kupang pohon Kayu Bulat Batang 6223 Rangkong Papan ekor Satwa hidup ekor
6155 Lamtoro pohon Kayu Bulat Batang Monyet Sulawesi/
6224 ekor Satwa hidup ekor
6156 Mahoni pohon Kayu Bulat Batang Singapuar/Tarsius
6157 Maja pohon Kayu Bulat Batang 6225 Orang Utan ekor Satwa hidup ekor
6158 Manglid pohon Kayu Bulat Batang Rusa/Menjangan/
6226 ekor Satwa hidup ekor
6159 Matoa Kayu pohon Kayu Bulat Batang Kancil/Kijang
6160 Medang pohon Kayu Bulat Batang 6227 Soa Payung ekor Satwa hidup ekor
6161 Melapi pohon Kayu Bulat Batang 6228 Kucing Hutan ekor Satwa hidup ekor
6162 Melur pohon Kayu Bulat Batang 6229 Trenggiling ekor Satwa hidup ekor
6163 Mentaos pohon Kayu Bulat Batang 6230 Burung Mambruk ekor Satwa hidup ekor
6164 Meranti pohon Kayu Bulat Batang 6231 Merak ekor Satwa hidup ekor
6165 Merbau pohon Kayu Bulat Batang
Satuan Satuan
KODE jumlah Satuan KODE jumlah Satuan
Jenis Komoditas Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 tanaman/ Produksi ST2023 tanaman/ Produksi
Buku Pedoman Petugas Lapangan
satwa satwa
336 ST2023
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
Satuan Satuan
KODE jumlah Satuan KODE jumlah Satuan
Jenis Komoditas Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 tanaman/ Produksi ST2023 tanaman/ Produksi
satwa satwa
KEHUTANAN KEHUTANAN
SATWA LIAR DILINDUNGI SATWA LIAR TIDAK DILINDUNGI
6232 Harimau ekor Satwa hidup ekor 6275 Ciblek ekor Satwa hidup ekor
6233 Gajah ekor Satwa hidup ekor 6299 Lainnya (…..........) ekor Satwa hidup ekor
6234 Tapir ekor Satwa hidup ekor TUMBUHAN LIAR
6235 Banteng ekor Satwa hidup ekor 6301 Anggrek Hutan pohon pohon pohon
6236 Kuwuk ekor Satwa hidup ekor 6302 Cactus Hibrida pohon pohon pohon
6249 Lainnya (…..........) ekor Satwa hidup ekor 6303 Cycas Spp. pohon pohon pohon
SATWA LIAR TIDAK DILINDUNGI 6304 Lidah Buaya Hutan pohon pohon pohon
6251 Ayam Hutan ekor Satwa hidup ekor 6305 Jamur Bulan pohon pohon pohon
6252 Babi hutan ekor Satwa hidup ekor 6306 Pakis Hutan pohon pohon pohon
6253 Biawak/Sliro ekor Satwa hidup ekor 6307 Bunga Bangkai pohon pohon pohon
6254 Bunglon ekor Satwa hidup ekor 6308 Vanda Sumatera pohon pohon pohon
Burung Balam/ 6309 Kantung Semar pohon pohon pohon
6255 ekor Satwa hidup ekor
Merpati/Dara 6399 Lainnya (…..........) - pohon pohon
6256 Burung Belibis ekor Satwa hidup ekor PEMUNGUTAN HASIL HUTAN
6257 Burung Kacer ekor Satwa hidup ekor 6401 Akar-akaran - Akar basah kg
6258 Burung Kenari ekor Satwa hidup ekor 6402 Daun Kayu Putih - Daun basah kg
6259 Burung Kutilang ekor Satwa hidup ekor 6403 Getah Damar - Getah kg
6260 Burung Murai Batu ekor Satwa hidup ekor 6404 Getah Gaharu - Getah kg
6261 Burung Perkutut ekor Satwa hidup ekor 6405 Getah Karet - Getah kg
6262 Burung Tekukur ekor Satwa hidup ekor 6406 Getah Pinus - Getah kg
6263 Kadal ekor Satwa hidup ekor 6407 Kayu Bakar - Kayu/Ranting m³
6264 Kalong/Kelelawar ekor Satwa hidup ekor 6408 Madu - Madu liter
6265 Kodok ekor Satwa hidup ekor 6409 Pemungutan Bambu - Bambu Bulat batang
6266 Kupu-kupu ekor Satwa hidup ekor 6410 Pemungutan Lainnya - - -
6267 Labi-labi ekor Satwa hidup ekor Pemungutan Kayu
6411 - Kayu m³
6268 Monyet/Beruk/Kera ekor Satwa hidup ekor Pertukangan
6269 Musang ekor Satwa hidup ekor 6412 Pemungutan Rotan - Batang Rotan lajar
6270 Tikus Hutan ekor Satwa hidup ekor 6413 Sarang Burung - Sarang Burung kg
6271 Tupai ekor Satwa hidup ekor Sarang Semut/
6414 Sarang Semut/Kroto - kg
6272 Ular ekor Satwa hidup ekor Kroto
6273 Pleci ekor Satwa hidup ekor 6415 Ulat - Ulat ekor
6274 Ular Sawah ekor Satwa hidup ekor 6499 Lainnya (…..........) - (……….) (……….)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
337
Lampiran 2. Tabel Konversi Gabah

Jenis Tanaman Konversi Keterangan

Padi Sawah 0,8602 GKP-GKG


Padi Ladang 0,8602 GKP-GKG
Jagung 0,5673 Tongkol Kering Panen – Pipilan Kering
Kedelai 0,3690 Polong Kering Pane - Biji Kering
Kacang Tanah 0,3200 Gelondong Basah - Biji Kering
Ubi Kayu 1,0000 Umbi Basah Berkulit -Umbi Basah Berkulit
Ubi Jalar 1,0000 Umbi Basah -Umbi Basah

Kode Prov Nama Provinsi Estimasi Keterangan

11 ACEH 0,878573227 GKP-GKG 2018


12 SUMATERA UTARA 0,857445984 GKP-GKG 2018
13 SUMATERA BARAT 0,868591766 GKP-GKG 2018
14 RIAU 0,887550507 GKP-GKG 2018
15 JAMBI 0,847277832 GKP-GKG 2018
16 SUMATERA SELATAN 0,858560104 GKP-GKG 2018
17 BENGKULU 0,854693909 GKP-GKG 2018
18 LAMPUNG 0,829215775 GKP-GKG 2018
19 KEP. BANGKA BELITUNG 0,741173019 GKP-GKG 2018
21 KEPULAUAN RIAU 0,827280502 GKP-GKG 2018
31 DKI JAKARTA 0,841158142 GKP-GKG 2018
32 JAWA BARAT 0,819876022 GKP-GKG 2018
33 JAWA TENGAH 0,825990982 GKP-GKG 2018
34 DI YOGYAKARTA 0,808676224 GKP-GKG 2018
35 JAWA TIMUR 0,831712570 GKP-GKG 2018
36 BANTEN 0,830351028 GKP-GKG 2018
51 BALI 0,845720978 GKP-GKG 2018
52 NUSA TENGGARA BARAT 0,829978714 GKP-GKG 2018
53 NUSA TENGGARA TIMUR 0,893853149 GKP-GKG 2018
61 KALIMANTAN BARAT 0,855404663 GKP-GKG 2018
62 KALIMANTAN TENGAH 0,857579041 GKP-GKG 2018
63 KALIMANTAN SELATAN 0,862809448 GKP-GKG 2018
64 KALIMANTAN TIMUR 0,866682129 GKP-GKG 2018
65 KALIMANTAN UTARA 0,816298523 GKP-GKG 2018
71 SULAWESI UTARA 0,860430069 GKP-GKG 2018
72 SULAWESI TENGAH 0,857911835 GKP-GKG 2018
73 SULAWESI SELATAN 0,838123550 GKP-GKG 2018
74 SULAWESI TENGGARA 0,833719559 GKP-GKG 2018
75 GORONTALO 0,842513962 GKP-GKG 2018
76 SULAWESI BARAT 0,839774857 GKP-GKG 2018
81 MALUKU 0,821920242 GKP-GKG 2018
82 MALUKU UTARA 0,804593735 GKP-GKG 2018
91 PAPUA BARAT 0,856830368 GKP-GKG 2018
94 PAPUA 0,842101593 GKP-GKG 2018
00 INDONESIA 0,833800000 GKP-GKG 2018

Buku Pedoman Petugas Lapangan


338 ST2023
Lampiran 3. Daftar ST2023-L1.UTP

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
339
Lampiran 3. Daftar ST2023-L1.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


340 ST2023
Lampiran 3. Daftar ST2023-L1.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
341
Lampiran 3. Daftar ST2023-L1.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


342 ST2023
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
343
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


344 ST2023
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
345
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


346 ST2023
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
347
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


348 ST2023
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


ST2023
349
Lampiran 4. Daftar ST2023-L2.UTP (Lanjutan)

Buku Pedoman Petugas Lapangan


350 ST2023
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
351
Buku Pedoman Petugas Lapangan
352 ST2023

Anda mungkin juga menyukai