2A.2 Buku Pedoman Petugas Lapangan UTP PAPI ST2023 (0911-16.00)
2A.2 Buku Pedoman Petugas Lapangan UTP PAPI ST2023 (0911-16.00)
PENGANTAR
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilakukan
oleh Badan Pusat Statistik. Sensus Pertanian sebelumnya dilaksanakan pada tahun
1963, 1973, 1983, 1993, 2003, dan 2013. Sensus Pertanian 2023 merujuk pada World
Programme for The Census of Agriculture 2020 yang dibuat oleh Food and Agriculture
Organization of the United Nations (FAO).
Tujuan utama dari kegiatan Sensus Pertanian adalah untuk mendapatkan data statistik
pertanian yang lengkap dan akurat untuk bahan perencanaan dan evaluasi hasil-hasil
pembangunan khususnya di sektor pertanian.
Buku pedoman ini memuat tata cara melakukan pencacahan lengkap unit usaha
pertanian pada Pelaksanaan ST2023 yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan,
cakupan, organisasi lapangan, jadwal pelaksanaan, metodologi, konsep definisi, dan tata
cara pengisian Daftar ST2023-L1.UTP dan Daftar ST2023-L2.UTP.
Keberhasilan pelaksanaan ST2023 ini ditentukan oleh niat, tekad, dan kesungguhan kita
semua. Oleh karena itu, diharapkan agar para petugas harus melaksanakan tugasnya
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab dan berpegang teguh pada buku pedoman.
Akhirnya, atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam pelaksanaan
pencacahan lengkap ST2023 ini diucapkan terima kasih.
Selamat Bekerja.
M. Habibullah
Data statistik dasar sektor pertanian secara lengkap dan menyeluruh dikumpulkan
melalui kegiatan Sensus Pertanian. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 tahun
1997, penyelenggaraan Sensus Pertanian menjadi tugas dan tanggung jawab Badan
Pusat Statistik (BPS). Sensus Pertanian dilakukan setiap sepuluh tahun sekali yaitu pada
tahun yang berakhiran 3 (tiga). Sensus Pertanian yang akan datang dilaksanakan pada
tahun 2023 merupakan sensus pertanian yang ketujuh, sensus pertanian yang pertama
dilaksanakan pada tahun 1963.
ST2023 merupakan kegiatan besar yang terdiri dari rangkaian tahapan kegiatan yang
diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian dan analisis data. Kegiatan ST2023 telah dimulai sejak tahun 2021 dan
direncanakan seluruh kegiatan akan berakhir pada tahun 2024. Pada tahun 2021,
dilakukan kegiatan uji coba pemutakhiran kerangka geospasial dan muatan ST2023, uji
coba pencacahan lengkap I dan II, gladi kotor pelaksanaan dan pengolahan ST2023,
Beberapa kegiatan persiapan ST2023 yang telah dilaksanakan selama tahun 2022 yaitu
pemutakhiran kerangka geospasial dan muatan ST2023, penyusunan klasifikasi desa
perkotaan/perdesaan, gladi bersih pelaksanaan dan pengolahan ST2023 yang
dilakukan sebanyak dua kali, gladi bersih Post Enumeration Survey (PES) ST2023,
updating perusahaan pertanian dan usaha pertanian lainnya, uji coba survei ekonomi
pertanian, kick-off ST2023, pengadaan instrumen, pelatihan instruktur utama dan
instruktur nasional, penyusunan bahan publisitas, penyusunan buku pedoman
administrasi dan non teknis, dan probity audit.
Pada tahun 2023 akan dilakukan kegiatan pengadaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), publisitas, penetapan kerangka geospasial dan muatan wilkerstat,
pelatihan petugas, pencacahan lengkap, pengolahan, monitoring kualitas, post
enumeration survey, survei ekonomi pertanian, pengolahan survei ekonomi pertanian,
analisis hasil, uji coba survei produksi dan lingkungan pertanian, penyusunan diseminasi,
dan probity audit. Sementara itu, kegiatan ST2023 selama tahun 2024 terdiri dari
kegiatan pengadaan TIK, penyusunan hasil informasi geospasial hasil ST2023, survei
produksi dan lingkungan pertanian, pengolahan survei produksi dan lingkungan
pertanian, diseminasi, dan probity audit.
Sesuai rekomendasi FAO dalam publikasi “World Programme for the Census of
Agriculture 2020”, maka tujuan dari Sensus Pertanian Tahun 2023 adalah:
Cakupan unit usaha pertanian ST2023 meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP),
Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya
(UTL).
Sebaran Wilayah Moda Pendataan CAPI, PAPI dan CAWI digambarkan pada peta
sebaran berikut:
Pada kegiatan ST2023, satuan wilayah kerja petugas UTP ditentukan dalam Satuan
Lingkungan Setempat (SLS). SLS yang digunakan adalah SLS hasil Sensus Penduduk
2020 yaitu SLS yang ada muatan keluarga hasil SP2020, termasuk juga wilayah non-
SLS yang sudah bermuatan. Untuk menentukan mekanisme sensus yang efektif dan
efisien, perlu dillakukan pembagian wilayah SLS sesuai muatan di setiap SLS. Wilayah
SLS konsentrasi pertanian ditentukan berdasarkan data perkiraan muatan dari updating
wilkerstat tahun 2022 yang memuat informasi jumlah keluarga/KK dan jumlah keluarga
tani/KK tani di suatu wilayah SLS/Non-SLS.
Rancangan wilayah pencacahan unit usaha pertanian perorangan (UTP) terbagi menjadi
wilayah CAPI dan PAPI, dimana ibu kota provinsi di seluruh wilayah Indonesia serta
A. Persiapan
1. Pengadaan instrumen
2. Publisitas atau sosialisasi
3. Rekrutmen petugas pencacahan dan pengolahan
4. Pelatihan instruktur daerah, petugas lapangan, dan petugas pengolahan
B. Pelaksanaan
1.5 Petugas
Petugas lapangan pengumpulan data untuk Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di
lapangan kegiatan ST2023 antara lain:
1) Petugas Lapangan Sensus
2) Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)
3) Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)
Digunakan Moda
No Instrumen Kegunaan
oleh Pendataan
No Kegiatan Jadwal
PELAKSANAAN ST2023
1. Publisitas ST2023 Tahun 2022 Agustus – Desember 2022
Cakupan unit usaha pertanian ST2023 meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP),
Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya
(UTL).
Usaha Pertanian Perorangan (UTP) adalah unit usaha pertanian yang dikelola oleh
satu orang yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis untuk unit
pertanian tersebut. Orang tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab secara
langsung, atau mendelegasikan yang terkait dengan pengelolaan kerja sehari-hari
kepada seorang manajer (tidak berbadan hukum). Usaha pertanian mencakup usaha di
subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan.
Pada pencacahan lengkap unit usaha pertanian perorangan, SLS yang menjadi cakupan
adalah SLS yang ada muatan KK/KK tani dan telah diklasifikasikan ke dalam wilayah
konsentrasi dan non konsentrasi pertanian. Pada wilayah SLS konsentrasi pertanian,
pencacahan UTP akan dilakukan dengan metode door to door, sedangkan pada wilayah
SLS nonkonsentrasi pencacahan UTP dilakukan secara snowball.
Metode Pengumpulan
Wilkerstat Kegiatan
Data
Pemutakhiran dan Pencacahan
SLS Konsentrasi Door to door
Lengkap
Pemutakhiran dan Pencacahan
SLS non Konsentrasi Snowball
Lengkap
Secara umum, struktur organisasi pelaksana ST2023 di Badan Pusat Statistik Provinsi
dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Pengarah
Kepala BPS Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memberikan arahan, pertimbangan, saran, pendapat, dan keputusan terhadap
pelaksanaan seluruh Bidang Tim Pelaksana Kegiatan Sensus Pertanian Tahun
2023 di provinsi;
2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di provinsi secara keseluruhan;
3. Meminta pertanggungjawaban dari para penanggung jawab Tim Pelaksana
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi;
4. Meminta laporan pelaksanaan kegiatan persiapan ST2023 di Provinsi secara
berkala atau sewaktu-waktu.
Kepala BPS Provinsi bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi yang dibantu oleh Bidang Administrasi,
Hubungan Masyarakat, dan Manajemen Risiko; Bidang Teknis Pendataan dan
Manajemen Lapangan; Bidang Pengolahan, Teknologi Informasi, dan Diseminasi;
Bidang Analisis dan Kualitas Data; Bidang Integrasi Data Statistik Sosial dan Statistik
Pertanian; Bidang Integrasi Data Statistik Distribusi dan Jasa dan Statistik Pertanian
dalam menyusun strategi dan rencana kerja sesuai bidangnya masing-masing dalam
rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di provinsi.
A. Pengarah
Kepala BPS Kabupaten/Kota memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memberikan arahan, pertimbangan, saran, pendapat, dan keputusan terhadap
pelaksanaan seluruh Bidang Tim Pelaksana Kegiatan Sensus Pertanian Tahun
2023 di Kabupaten/Kota;
2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota secara keseluruhan;
3. Meminta pertanggungjawaban dari para penanggung jawab Tim Pelaksana
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Kabupaten/Kota;
4. Meminta laporan pelaksanaan kegiatan persiapan ST2023 di Kabupaten/Kota
secara berkala atau sewaktu-waktu.
Petugas yang bertugas sebagai Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) adalah organik
BPS dan/atau mitra BPS. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) membawahi
Pemeriksa Lapangan Sensus (PML). Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)
bertanggung jawab mengawasi seluruh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) di wilayah
tugasnya. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) diutamakan pegawai organik BPS
yang ditugaskan menangani kecamatan. Tugas dan tanggungjawab Pemeriksa
Lapangan Sensus (Koseka), sebagai berikut:
Petugas Lapangan Sensus Adalah Staf BPS Kabupaten/Kota dan/atau Mitra BPS.
Seorang Petugas Lapangan Sensus melakukan pencacahan sekitar 200 - 300 KK untuk
wilayah SLS konsentrasi atau sekitar 125 KK tani untuk wilayah SLS nonkonsentrasi.
Seorang petugas lapangan sensus dapat memperoleh beban tugas di wilayah SLS
Konsentrasi saja, wilayah SLS nonkonsentrasi saja, atau gabungan dari keduanya.
Tugas dan wewenang Petugas Lapangan Sensus, sebagai berikut:
Pemahaman dan komitmen untuk mematuhi dan melaksanakan kegiatan lapangan ini
sangat urgent dan berdampak terhadap keseluruhan output yang diharapkan. Oleh
karena itu, penjelasan dan penegasan terkait rangkaian dan mekanisme kegiatan
lapangan akan diuraikan dan ditetapkan pada pembahasan selanjutnya.
Metode Petugas
Pemu- Moda
Unit Usaha Kegia- Pengawas Koordinator
takhiran & Penda-
Pertanian tan & Pencacah Kecamatan
Pencaca- taan
han Pemeriksa
Pada unit usaha pertanian perorangan (UTP) metode pencacahan dilakukan melalui 2
metode yaitu Door to Door dan Snowball. Moda yang digunakan untuk pencacahan
adalah Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) atau Paper Assisted Personal
Interviewing (PAPI). Petugas lapangan terdiri dari Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)
yang bertugas sebagai pengawas dan pemeriksa, serta Petugas Lapangan Sensus yang
bertugas untuk melakukan pencacahan usaha pertanian perorangan.
Alur Pemutakhiran dan Pencacahan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) pada wilayah
PAPI adalah sebagai berikut:
1. Tata krama dan sopan santun perlu disesuaikan dengan adat istiadat setempat
(kearifan lokal), antara lain:
2. Komunikasi dua arah antara Petugas Lapangan Sensus dan Ketua/Pengurus SLS
/warga yang ditunjuk maupun Petugas Lapangan Sensus dan responden. Agar
informasi yang didapat mudah akurat, maka Petugas Lapangan Sensus perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
Penulisan angka
Penulisan huruf
3. Tulisan angka dan huruf hendaknya dalam ukuran optimal, tidak melewati batas kotak
yang disediakan dan tidak terlalu kecil.Untuk penulisan huruf tanpa kotak, penulisan
harus menggunakan huruf kapital dan tidak terlalu rapat
5. Penulisan untuk masing-masing huruf harus terpisah (tidak berdempetan antara satu
huruf dengan huruf lainnya).
6. Apabila ada kesalahan dalam penulisan angka atau huruf, hapus angka atau huruf
yang salah tersebut sampai bersih, kemudian tuliskan angka atau huruf yang benar.
SALATIGA
Merupakan daftar wilayah SLS yang menjadi wilayah tugas petugas lapangan sensus.
Daftar ini berisi informasi kode nama provinsi sampai desa/kelurahan, klasifikasi
desa/kelurahan, nomor SLS, nama SLS, metode pencacahan, dan jumlah perkiraan
muatan keluarga dan keluarga pertanian pada SLS. Setiap SLS akan dilengkapi peta
SLS sebagai pedoman pengenalan cakupan wilayah tugas petugas pemutakhiran.
Peta wilayah kerja statistik (wilkerstat) merupakan salah satu instrumen yang digunakan
saat kegiatan lapangan. Daftar jenis peta yang digunakan sebagai berikut:
Daftar Pemutakhiran ini berisi nama-nama kepala keluarga pada SLS, yang akan
diidentifikasi keberadaan dan informasinya pada kegiatan ST2023. Pada halaman
pertama, diberikan informasi metode pemutakhiran yang digunakan untuk melakukan
pemutakhiran keluarga/rumah tangga di wilayah SLS yaitu metode door to door atau
snowball.
Blok I berisi identitas wilayah yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan
(pedesaan dan perkotaan), Kode SLS/SubSLS, Nama Satuan Lingkungan Setempat.
Blok ini juga mencakup keterangan terkait perubahan SLS yang terjadi di lapangan.
Rincian 108 Identifikasi apakah terdapat perubahan SLS di lapangan yang disebabkan
pemekaran, penggabungan, atau pun perubahan nama SLS dengan isian sebagai
berikut.
1 - Ya
2 - Tidak
Rincian 110 Tuliskan Nama SLS/Non SLS Lapangan. Jika rincian 108 berkode 1, isikan
Nama SLS/Non SLS sesuai kondisi lapangan. Jika rincian 108 berkode 2, isikan nama
SLS/Non SLS sesuai isian rincian 107.
Berisi identitas petugas lapangan dan waktu pelaksanaan pemutakhiran pada SLS
wilayah tugasnya.
Kode petugas diisi dengan Nomor Induk Mitra (NIM) yang terdiri dari 14 digit yang
terdapat pada aplikasi SOBAT BPS. NIM ini akan tertera pada kartu tanda pengenal
petugas. Untuk petugas organik BPS, kode petugas menggunakan NIP lama pegawai (9
digit).
Isian rincian ini diambil dari halaman terakhir Blok VA. dan Blok VB. sesuai dengan
variabelnya, yang terdiri dari; (301) Jumlah Keluarga hasil sebelum pemutakhiran, (302)
Jumlah keluarga hasil pemutakhiran, (303) Jumlah Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran,
(304) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian berdasarkan subsektor, (304) Jumlah
pengelola unit usaha pertanian (UTP), (305) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian.
Digunakan untuk mengisi segala informasi terkait pemutakhiran rumah tangga yang
dirasa perlu untuk dicantumkan.
Terdiri atas 19 kolom, setiap halaman terdapat baris untuk menuliskan keterangan rumah
tangga/keluarga.
Kolom (1) sampai kolom (4a) sudah terisi (preprinted) dari hasil SP2020 atau
pemutakhiran survei terakhir yang dapat dimutakhirkan kembali pada kondisi
Blok VB. merupakan daftar kosong yang berfungsi untuk menampung informasi keluarga
yang ditemukan di lapangan sesuai cakupan SLS, namun belum tercantum di dalam
daftar pemutakhiran. Keluarga tersebut diberi status keluarga baru.
Struktur kolom dan variabel yang terdapat pada Blok VB. secara umum sama dengan
Blok VA. Perbedaannya adalah pada kolom (2), dimana pada Keluarga baru, identitas
kepala keluarga juga harus dilengkapi NIK dan nama.
Pada halaman pertama, diberikan informasi metode pemutakhiran yang digunakan untuk
melakukan pemutakhiran keluarga/rumah tangga di wilayah SLS yaitu metode door to
door atau snowball.
Blok I berisi identitas wilayah yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan), klasifikasi desa/kelurahan
(pedesaan dan perkotaan), Kode SLS/Non SLS Lapangan yang diperoleh dari
Pemeriksa Lapangan Sensus, Kode Sub SLS, dan Nama SLS/Non SLS Lapangan.
Berisi identitas petugas lapangan dan waktu pelaksanaan pemutakhiran pada SLS
wilayah tugasnya.
Isian rincian ini diambil dari halaman terakhir Blok V.A dan Blok VB sesuai dengan
variabelnya, yang terdiri dari; (301) Jumlah Keluarga hasil sebelum pemutakhiran, (302)
Jumlah keluarga hasil pemutakhiran, (303) Jumlah Rumah Tangga Hasil Pemutakhiran,
(304) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian berdasarkan subsektor, (304) Jumlah
pengelola unit usaha pertanian (UTP), (305) Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian.
Digunakan untuk mengisi segala informasi terkait pemutakhiran rumah tangga yang
dirasa perlu untuk dicantumkan.
Blok V.B merupakan daftar kosong yang berfungsi untuk menampung informasi keluarga
yang ditemukan di lapangan sesuai cakupan SLS. Keluarga tersebut diberi status
keluarga baru.
Blok I berisi identitas wilayah yang meliputi kode dan nama wilayah administrasi
(Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan). Isikan identitas wilayah
ini pada rincian (1) s.d. (4).
Isikan identitas petugas lapangan (Petugas Lapangan Sensus dan Pemeriksa Lapangan
Sensus), tanggal pelaksanaan, serta tanda tangan petugas lapangan.
Pada bagian atas Blok III, isikan identitas desa, nama desa, dan informasi halaman.
Blok III. berfungsi untuk menampung perubahan SLS yang terjadi di lapangan. Blok ini
terdiri dari 5 kolom dengan rincian sebagai berikut.
Kolom (1). No. Isikan nomor urut dari 1, 2, dan seterusnya oleh PPL.
Kolom (2). Kode SLS Kondisi Master SLS. Isikan kode SLS kondisi master (sebelum
perubahan) oleh Petugas Lapangan Sensus.
Kolom (3). Nama SLS Kondisi Master SLS. Isikan nama SLS kondisi master (sebelum
perubahan) oleh Petugas Lapangan Sensus.
Kolom (4). Nama SLS Kondisi Lapangan. Isikan nama SLS kondisi di lapangan (setelah
perubahan) oleh Petugas Lapangan Sensus.
Kolom (5). Kode SLS Kondisi Lapangan. Isikan kode SLS kondisi di lapangan (setelah
perubahan). Rincian ini diisi oleh Pemeriksa Lapangan Sensus.
1. Wilayah SLS Tetap, Baik Batas Maupun Nama SLSnya (Tidak ada Perubahan)
Contoh kasus : RT 11 RW 001 ditemukan di lapangan dengan kondisi wilayah sesuai
dengan peta WS dan master SLS.
Perlakuan :
Perlakuan :
ST2023-L1.UTP
ST2023-PSLS
Contoh kasus :
Perlakuan :
Penulisan di kuesioner :
Penulisan di kuesioner :
5. Gabung SLS ke Salah Satu SLS yang Sudah Ada dalam Desa
Contoh kasus :
Perlakuan :
ST2023-PSLS
6. Gabung SLS ke Salah Satu SLS yang Belum Ada dalam Desa
Contoh kasus :
Perlakuan :
Penulisan di kuesioner :
ST2023-PSLS
A. BPS Kab/Kota:
1. Membuat kode token di web wilkerstat, kemudian menginfokan kode token
tersebut ke Petugas Lapangan Sensus. Kode token digunakan hanya untuk
Petugas Lapangan Sensus yang belum pernah terdaftar di aplikasi wilkerstat.
2. Melakukan monitoring secara berkala progress geotagging di web wilkerstat.
Geotagging
Membuat kode Melakukan Meng Upload hasil Melakukan
sesuai project
token registrasi atau unjungi setiap geotagging pengecekan
SLS nya
login di aplikasi SLS, lakukan kelengkapan
wilkerstat pemutakhiran geotagging di
Menginfokan HP Petugas
kode token ke
Petugas Salin ID
Membuat Meng Landmark ke L2
project unjungi setiap
sejumlah SLS bangunan
wilayah kerja berpenghuni ya
Ada ada
Memasukkan perbaikan?
peta SLS pada
setiap project tidak
ya
Melakukan
Apakah ruta
monitoring Edit hasil
tersebut ruta
melalui web geotagging
pertanian?
wilkerstat
Lanjut ke
tidak
bangunan lain
Lebih rinci tentang penggunaan aplikasi ini dijelaskan Buku Pedoman Petugas Lapangan
sub bab terkait “Geotagging dengan Aplikasi Wilkerstat untuk Wilayah PAPI”.
• Kunjungi bangunan yang terletak paling ujung barat daya dari wilayah SLS.
• Identifikasi pada prelist (ST2023-L1.UTP) rumah tangga yang ada di bangunan
tersebut.
• Berikan nomor bangunan pada Blok V Kolom 4 pada prelist (ST2023-L1.UTP).
• Gambarkan titik (noktah) dari posisi bangunan pada Peta WS. Pastikan nomor
yang tercantum pada Peta sama dengan nomor pada prelist (ST2023-L1.UTP).
• Lanjutkan ke bangunan disebelahnya secara berurutan, jangan sampai ada
yang terlewat.
A b
Gambar Penomoran bangunan bangunan pada Blok V Kolom 4 pada prelist (a) dan
pada Peta WS (b)
Metode Snowball
Pada wilayah SLS Non Konsentrasi (Metode Snowball), kunjungan dimulai dengan
mengunjungi narasumber untuk mengumpulkan informasi keberadaan rumah tangga
Daftar pemutakhiran berisi informasi nama kepala keluarga hasil verifikasi lapangan
SP2020 yang dilaksanakan pada bulan September 2020. Seiring dengan
perkembangan waktu, informasi ini bisa saja mengalami perubahan akibat adanya
kejadian pindah maupun meninggal. Oleh karenanya perlu dilakukan pemutakhiran
kembali sebelum dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Pemutakhiran dilakukan
menggunakan instrumen ST2023-L1.UTP Blok VA dan Blok VB. Pemutakhiran dimulai
dengan melakukan identifikasi keberadaan keluarga yang ada pada prelist.
Diisi mulai dari angka 1 untuk KK pertama yang ditemukan dan seterusnya.
Tuliskan kode 0 jika tidak ditemukan dan kode 1 jika ditemukan. Untuk keluarga yang
tidak ditemukan (kode 0) maka stop pada rincian ini. Jika terdapat penambahan rumah
tangga baru, kolom (5) diisi dengan strip (1).
Konsep Keluarga
- Keluarga adalah seseorang atau sekelompok orang yang terdaftar dalam Kartu
Keluarga (KK), tidak termasuk mereka yang terdaftar dalam KK tetapi tidak tinggal
bersama keluarga tersebut. Jika tidak memiliki KK, konsep keluarga mengacu pada
UU No.52 tahun 2009, yang menyatakan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya;
- Anggota keluarga adalah orang-orang yang nama dan identitas biodatanya
tercantum dalam KK dan orang-orang yang telah tinggal/ menetap atau bermaksud
menetap bersama dengan keluarga tersebut selama setahun atau lebih (UU No. 23
Tahun 2006).
Daftar pemutakhiran (prelist) yang digunakan bersumber dari hasil SP2020 yang
menggunakan konsep keluarga berdasarkan pendekatan kartu keluarga, oleh karena
itu perlu dilakukan konversi dari pendekatan keluarga menjadi rumah tangga. Konversi
keluarga ke rumah tangga dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan rumah
tangga dalam keluarga. Keberadaan rumah tangga diidentifikasi dengan identifikasi
pengelolaan makan/minum dan kebutuhan suatu keluarga.
Kolom ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris yang dimutakhirkan tersebut isian
Nama Kepala Keluarga (kolom (8)) merupakan kepala keluarga saja, kepala rumah
tangga saja atau kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga. Untuk rumah tangga
baru yang merupakan pecahan dari suatu keluarga, maka identifikasinya merupakan
kepala rumah tangga saja.
Kode isian kolom (8):
1 = Kepala Keluarga saja (KK)
2 = Kepala rumah Tangga saja (KRT)
3 = KK sekaligus KRT
Identifikasi kolom (8) berisi kode 1, merujuk pada isian Kepala Keluarga kolom (2)
Almahyudin merupakan kepala keluarga yang tertulis pada daftar pemutakhiran, dan
keluarganya ditemukan pada saat pemutakhiran. Informasi yang didapatkan oleh PPL
bahwa dalam keluarga tersebut terdapat 1 (satu) pengelolaan kebutuhan dan tanggung
jawabnya ada pada anaknya, yaitu Wawan. Maka dari itu kolom (8) diisi dengan kode 1,
artinya Almahyudin statusnya hanya sebagai Kepala Keluarga (KK) pada dokumen
kependudukannya.
Identifikasi kolom (8) berisi kode 3, merujuk pada isian nama KK kolom (2) dan Nama
KRT kolom (9).
Kasus kolom (8) berkode 3 berarti nama KK yang tertulis pada kolom (2) juga merupakan
KRT pada rumah tangga tersebut.
1. Tanaman padi dan/atau palawija selama setahun yang lalu (1 Mei 2022 – 30 April
2023) termasuk yang seluruhnya dikonsumsi sendiri.
Usaha tanaman pangan adalah kegiatan pertanian yang menghasilkan produk
tanaman pangan (padi dan palawija) dan bukan sebagai buruh tani atau pekerja
keluarga selama setahun yang lalu. Usaha pembibitan tanaman pangan dicakup
dalam kegiatan ini.
Tanaman padi meliputi padi sawah dan padi ladang.
Tanaman palawija meliputi:
2. Tanaman hortikultura pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2023 (untuk
sayuran tahunan seperti melinjo, petai, jengkol, dll dan buah-buahan tahunan
seperti pisang, mangga, jeruk, dll) dan selama setahun yang lalu, dari 1 Mei 2022 –
30 April 2022 (untuk sayuran semusim seperti bawang merah, cabai, dll dan buah-
buahan semusim seperti stroberi, melon, semangka, dll).
Usaha tanaman hortikultura adalah kegiatan hortikultura yang menghasilkan
produk tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha.
Usaha pembibitan tanaman hortikultura dicakup dalam kegiatan ini. Usaha
perdagangan hortikultura tidak dikategorikan sebagai usaha tanaman hortikultura.
3. Tanaman perkebunan pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2023 (untuk
tanaman tahunan seperti kakao, karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, dll.) dan selama
4. Ternak pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2023 (sapi, kerbau, kambing,
babi, ayam kampung, ayam ras petelur, itik, serangga, rusa, lebah, dll) dan selama
setahun yang lalu, dari 1 Mei 2021 – 30 April 2022 (unggas pedaging).
Usaha peternakan adalah kegiatan pemeliharaan ternak (meliputi penggemukan/
pembibitan/pengembangbiakan/pemacekan) yang menghasilkan produk
peternakan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko
usaha.
Pengembangbiakan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan
memperbanyak anak.
Penggemukan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan meningkatkan
bobot/berat badan ternak dengan cara membeli bakalan/anak ternak dan kemudian
menjualnya bila sudah cukup umur.
Pembibitan adalah usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan memperoleh
anakan, bakalan (ternak muda) dan pullet (ayam ras petelur yang siap produksi).
5. Kehutanan pada saat pencacahan, yaitu tanggal 1 Mei 2022 untuk tanaman
kehutanan (akasia, jabon, sengon, mahoni, bambu, dll) dan selama setahun yang
6. Usaha budidaya ikan yang dicakup meliputi kegiatan budidaya ikan selama setahun
yang lalu (1 Mei 2022 – 30 April 2023) baik dilaut, tambak, air payau, kolam air
tawar, sawah, dan perairan darat, termasuk budidaya ikan hias (koi, mas koki,
cupang, dll).
Dalam mengelola tambak udang miliknya seluas 3,5 ha, Richard sehari-hari dibantu
oleh tetangganya, yaitu Boni dan Patrick yang dibayar dengan menerima upah
bulanan yang sudah dilakukan sejak tahun 2022.
Dari contoh tersebut maka Richard bertindak sebagai pengelola, sedangkan Boni
dan Patrick adalah sebagai buruh.
b. Rumah tangga Farhan dan Gerald yang tinggal dalam satu SLS bersama-sama
pergi melaut untuk menangkap ikan. Farhan sebagai pemilik perahu mendapat
bagian 40 persen sedangkan Gerald yang menanggung biaya operasional
mendapat bagian 60 persen dari hasil tangkapan dan bertindak sebagai
penanggung jawab. Usaha tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun 2022.
Dalam kasus ini, usaha yang dikelola oleh rumah tangga Farhan dan Gerald
merupakan usaha bersama, (karena masing-masing mempunyai andil (sharing)
dalam pembiayaan/permodalan pada kegiatan tersebut). Dengan demikian, untuk
menentukan rumah tangga mana yang memiliki status kegiatan sebagai usaha
(pengelola) harus dipilih salah satu, yaitu penanggung jawab dari kegiatan tersebut
yaitu Gerald, sedangkan Farhan “dianggap” sebagai buruh.
Pengisian Daftar ST2023–L1.UTP Blok Va untuk masing-masing rumah tangga jika
terkena kegiatan pemutakhiran usaha pertanian perorangan ST2023 sebagai
berikut:
c. Rumah tangga Wahid memiliki usaha penyewaan kapal motor. Rumah tangga
Wildan, Devan, dan Fatih bersama-sama pergi ke Bagan Tancap (Bangunan
tempat menangkap ikan di tengah laut) milik masing-masing dari rumah tangga
tersebut dengan menyewa kapal motor milik Wahid. Kapal tersebut digunakan
untuk mengangkut hasil tangkapan. Dalam kasus ini setiap rumah tangga Wildan,
Devan, dan Fatih dikategorikan sebagai rumah tangga yang melakukan kegiatan
penangkapan ikan dengan status berusaha (pengelola), sedangkan rumah tangga
Wahid tidak termasuk dalam status berusaha maupun buruh di bidang
penangkapan ikan. Pengisian Daftar ST2023–L1.UTP Blok Va untuk masing-
masing rumah tangga jika terkena kegiatan pemutakhiran usaha pertanian
perorangan ST2023, adalah sebagai berikut:
8. Usaha pembibitan selama setahun yang lalu (1 Mei 2022 - 30 April 2023)
Usaha pembibitan mencakup produksi semua bibit tanaman secara vegetatif
termasuk batang stek, potongan dan pembibitan untuk kelangsungan
pengembangbiakan tanaman atau membuat batang okulasi tanaman pada
keturunannya terpilih yang diokulasi yang pada akhirnya ditanam untuk
menghasilkan tanaman. Termasuk kegiatan penanaman tumbuhan untuk ditanam
kembali, penanaman tumbuhan hidup untuk umbi-umbian, akar-akaran;
pemotongan, stek dan cangkokan; spawn jamur dan kebun bibit tanaman, kecuali
kebun bibit tanaman hutan (sumber: KBLI 2020 kode 01302).
Kolom (17): Identifikasi subsektor utama. Isikan kode 1-7 berdasarkan kode subsektor
sebagai berikut:
1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Perikanan
6. Kehutanan
7. Jasa Pertanian
1. Nomor urut rumah tangga pertanian dalam satu SLS harus berurutan dan tidak
duplikat.
2. Nomor urut rumah tangga pertanian hanya terisi pada rumah tangga yang
merupakan pengelola makan/minum dan kebutuhan sehari-hari.
Kolom (20) Apakah ada rumah tangga tani lain yang anda ketahui di SLS ini?
Tuliskan kode 1, jika rumah tangga pertanian yang disebutkan oleh responden tersebut
belum terdaftar pada prelist.
Tuliskan kode 1, jika rumah tangga pertanian yang disebutkan oleh responden tersebut
belum terdaftar pada prelist.
6.2.7 Tata cara Menambahkan Rumah Tangga Baru pada Blok V.A Daftar
Pemutakhiran
Rumah tangga baru ditambahkan dalam baris kosong Blok V.A. Rumah tangga baru
ditambahkan ketika memperoleh informasi 1 (satu) keluarga terdapat lebih dari 1 (satu)
pengelolaan kebutuhan dan makan/minum sehari-hari (1 keluarga terbagi menjadi lebih
dari 1 rumah tangga).
Misalnya dalam suatu keluarga terdapat n pengelolaan (rumah tangga) maka akan
ditambahkan sebanyak (n-1) rumah tangga dalam baris kosong yang disediakan.
Berikut cara penulisan rumah tangga baru secara umum adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan informasi SLS dimana rumah tangga tinggal.
b. Isikan nomor urut keluarga, nama Kepala Keluarga, alamat dari keluarga asal.
c. Jika rumah tangga baru tinggal dalam 1 (satu) bangunan yang sama dengan rumah
tangga yang sudah ada di daftar pemutakhiran, isikan dengan nomor urut bangunan
yang sama.
d. Gambar titik posisi bangunan dan berikan nomor bangunan yang sesuai dengan L1
pada Peta WS.
e. Isikan (-) pada kolom (6) keberadaan keluarga.
f. Isikan 1 (satu) pada kolom (7).
g. Nomor urut rumah tangga melanjutkan nomor urut terbesar dalam daftar
pemutakhiran.
6.2.8 Tata cara Menambahkan Keluarga Baru pada Blok V.B Daftar Pemutakhiran
Jika pada pelaksanaan pemutakhiran terdapat keluarga baru yang belum tercantum
dalam daftar pemutakhiran (ketika SP2020 belum ada atau masih bergabung dengan
salah satu KK di dalam BS tersebut) maka dapat dimasukkan dalam Blok V.B. Tata cara
menambahkan keluarga baru adalah sebagai berikut:
1. Tuliskan identitas blok sensus, nama desa, dan halaman pada Blok V.B yang
digunakan.
2. Tuliskan informasi SLS dimana keluarga tinggal pada kolom (1).
Jika suatu keluarga yang ada dalam daftar pemutakhiran ditemukan, setelah
diidentifikasi dalam keluarga tersebut seluruh anggota keluarga yang tinggal dalam
bangunan tempat tinggalnya berada dalam 1 (satu) pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan sehari hari. Dalam kasus ini dapat disimpulkan 1 (keluarga) terdiri dari 1 (satu)
rumah tangga. Tuliskan 1 (satu) pada kolom (6) pengelolaan makan/minum dan
kebutuhan keluarga, kemudian beri nomor urut rumah tangga pada kolom (7) dan isikan
kode 3 pada kolom (8).
Contoh 1: Keluarga ABD MUIS NASUTION terdiri dari Abd Muis Nasution, istrinya dan
anak-anaknya. Kepengurusan makan/minumnya dikelola oleh Abd Muis Nasution. Maka
keluarga Abd Muis Nasution terhitung 1 rumah tangga.
Contoh 2. BARIAH tinggal bersama ayahnya yang sudah renta, anaknya yang bernama
AZIZ, menantu, dan cucunya. Kebutuhan sehari-hari keluarga Bariah dikelola oleh Aziz.
Bariah merupakan kepala keluarga di keluarga tersebut sesuai dengan informasi yang
ada di Kartu Keluarga. Karena kebutuhan sehari termasuk makan dan minum dikelola
oleh Aziz maka Aziz selaku Kepala Rumah Tangga.
Gambar Pengisian Satu Keluarga Yang terdiri dari Satu Rumah Tangga
Jika dalam suatu keluarga ditemukan saat kegiatan pemutakhiran, digali informasi
perihal pengelolaan makan/minum dan kebutuhan sehari-hari terdiri dari lebih dari 1
(satu) pengelolaan, maka dalam kasus ini dalam keluarga tersebut terbagi dalam lebih
dari 1 (satu) rumah tangga. Hal ini dapat terjadi ketika suatu keluarga (dalam 1 Kartu
Keluarga) ada anggota keluarga yang telah menikah/berkeluarga dan kepengurusan
makan/minum terpisah dengan orang tuanya.
Contoh ilustrasi keluarga MUZAINI tinggal bersama anak-anak, menantu dan cucunya.
Diketahui salah satu anak Muzaini, bernama PUTRA dan anak istrinya terpisah
kepengurusan makan/minumnya dengan orang tuanya. Maka untuk mendekati konsep
rumah tangga, Putra harus ditambahkan dalam daftar pemutakhiran sebagai rumah
tangga baru, yang merupakan pecahan rumah tangga MUZAINI. Pengisian Daftar
ST2023-L1.UTP sebagai berikut:
1. Pengisian pada baris keluarga MUZAINI
- Kolom (6) = 1, keluarga Muzaini “ditemukan”.
- Kolom (7) = 3, terdapat 2 rumah tangga (pengelolaan) di keluarga Muzaini yaitu
rumah tangga Muzaini dan rumah tangga Putra.
- Tulis no urut unik rumah tangga di kolom (8).
- Kolom (9) = 3, Muzaini merupakan kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga.
Tinggal bersama dalam bangunan tempat tinggal yang sama ditandai dengan nomor
urut bangunan yang sama, namun nomor urut keluarganya berbeda. Salah satu kepala
keluarga teridentifikasi sebagai yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
kebutuhan dari 2 (dua) keluarga. Dalam kasus ini dapat disimpulkan 2 (dua) keluarga
tergabung dalam 1 (satu) rumah tangga. Keluarga satu sebagai penanggung jawab
sehingga KK-nya sebagai KRT, sedangkan keluarga yang ditanggung seluruhnya
menjadi ART rumah tangga tersebut. KK yang bertanggung jawab terhadap rumah
tangga kolom (6) diisi dengan kode 1, KK yang ditanggung pada kolom (6) diisi kode
0. Kolom (7) Nomor urut rumah tangga kedua KK tersebut diisi sama. Nomor urut
bangunan dan nomor urut keluarga sesuai dengan yang tercantum dalam daftar
pemutakhiran.
Keluarga SULAWAT SAMOAL tinggal satu bangunan yang sama dengan keluarga
DIAN TINI ILYAS. Kebutuhan sehari hari keluarga Dian di kelola oleh Sulawat.
Pengisian Daftar ST2023-L1.UTP adalah sebagai berikut:
- Pengisian Kolom (6) pada baris Keluarga Sulawat diisi “1”, sedangkan pada baris
keluarga Dian diisi “0”.
- Nomor urut rumah tangga kedua KK tersebut (Kolom 7) diisi sama.
- Nomor urut bangunan dan nomor urut keluarga sesai dengan yang tercantum
dalam daftar pemutakhiran.
3. KK yang bertanggung jawab terhadap rumah tangga tinggal di luar blok sensus
Keluarga DANI KUSUMAH terdiri dari saudaranya bernama SRI SUNARNI. Kebutuhan
hidup sehari-hari DANI KUSUMAH ditanggung sepenuhnya oleh orang tuanya yang
bernama EDI. Edi tinggal di kecamatan lain (di luar cakupan SLS). Dapat disimpulkan
bahwa keluarga DANI KUSUMAH ditemukan sebagai KK dengan nama KRT yaitu Edi.
1 1 20 1 EDI
a. Aturan Geotagging
7. Isikan Nama kepala rumah tangga sesuai yang tercantum pada form
pemutakhiran L1. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari satu rumah
tangga, isikan salah satu nama kepala rumah tangga.
8. Isikan jumlah ART yang memelihara/menguasai pertanian sesuai pada form
pemutakhiran L1 pada kolom 18. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari
10. Setiap hasil geotagging yang sudah diupload, akan membentuk 6 digit ID
Landmark, Salin ID Landmark wilkerstat ke kuesioner L2 Blok 1.
11. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari satu rumah tangga pertanian,
maka kuesioner L2 masing-masing rumah tangga pertanian tersebut akan
merujuk ke ID Landmark (geotagging) yang sama.
A. BPS Kab/Kota:
3. Membuat kode token di web wilkerstat, kemudian menginfokan kode token
tersebut ke Petugas Lapangan Sensus. Kode token digunakan hanya untuk
Petugas Lapangan Sensus yang belum pernah terdaftar di aplikasi wilkerstat.
4. Melakukan monitoring secara berkala progress geotagging di web wilkerstat.
d. Isikan nama token (bebas), pilih role Pemeta, pilih satuan kerja sesuai
kab/kota, pilih level Kabupaten/Kota, pilih wilayah kerja, centang ST2023, klik
Generate.
1. Membuat Project
Petugas Lapangan Sensus membuat project sesuai jumlah SLS di wilayah tugas,
dengan tahapan sebagai berikut:
3. Geotagging
Saat melakukan pemutakhiran, jika rumah tangga yang dikunjungi adalah rumah
tangga pertanian, maka lakukan geotagging dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pada halaman project, pilih menu b. Pilih icon upload di pojok kanan
landmark atas, untuk upload semua
landmark.
1) Kata-kata harus diisikan dengan jelas dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca,
kecuali singkatan yang sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus
diisikan dengan angka biasa (bukan angka romawi).
2) Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan pengisian,
sebelum mengirim.
3) Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipedomani dalam
melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.
4) Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain yang
tidak berkepentingan.
Semua isian dalam Daftar ST2023-L2 adalah dalam bilangan bulat (dibulatkan), untuk
memudahkan pengisian daftar diberikan beberapa contoh cara pembulatan sebagai
berikut:
i) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya kurang dari setengah
dibulatkan ke bawah.
ii) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan
ke atas.
iii) Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah dan
didepannya bilangan genap, maka pembulatannya ke bawah.
- Daftar ST2023-L1.UTP Blok I Rincian 101 s.d 106 untuk SLS yang tidak mengalami
perubahan
- Daftar ST2023-L1.UTP Blok I Rincian 101 s.d 105, 109 untuk SLS yang mengalami
perubahan nama, pemekaran, penggabungan.
- Daftar ST2023-L1.UTP.K Blok I Rincian 101 s.d 105, 109 untuk SLS Baru yang
ditemukan dilapangan
Rincian 107 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP Blok V.A atau VB. kolom (4)
Rincian 108 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP Blok V.A atau VB.kolom (19)
Rincian 110 disalin dari Daftar ST2023-L1.UTP Blok VA atau VB kolom (3), jika kurang
lengkap dilengkapi sesuai kondisi pada saat pencacahan
Isikan luas bangunan tempat tinggal tersebut dalam m 2. Jika bangunan terdiri lebih dari
satu lantai, maka luas bangunan didapatkan dengan menjumlahkan luas tiap lantainya.
Isikan luas tanah dimana bangunan tempat tinggal didirikan dalam m2. Biasanya luas
tanah memiliki patokan/batasan tertentu, misalnya pagar, jalan, dan sebagainya.
Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di
suatu rumah tangga (KRT, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain,
asisten rumah tangga yang menginap atau ART lainnya), baik yang sedang berada di
rumah maupun yang sementara tidak berada di rumah.
Termasuk ART:
1. Bayi;
2. Tamu yang sudah tinggal 1 tahun atau lebih, meskipun belum berniat untuk
menetap (pindah datang). Termasuk tamu menginap yang belum tinggal 1 tahun
tetapi sudah meninggalkan rumahnya 1 tahun atau lebih;
3. Orang yang tinggal kurang dari 1 tahun tetapi berniat untuk menetap (pindah datang);
4. Asisten rumah tangga, tukang kebun atau sopir yang tinggal dan makannya
bergabung dengan rumah tangga majikan;
5. Orang yang mondok dengan makan (indekos) jumlahnya kurang dari 10 orang;
6. KRT yang bekerja di tempat lain (luar SLS), tidak pulang setiap hari tapi pulang
secara periodik (kurang dari 1 tahun) seperti pelaut, pilot, pedagang antar pulau, atau
pekerja tambang;
1. Anak yang tinggal di tempat lain (luar SLS) misalnya untuk sekolah atau bekerja,
meskipun kembali ke orang tuanya seminggu sekali atau ketika libur, dianggap telah
membentuk rumah tangga sendiri atau bergabung dengan rumah tangga lain di
tempat tinggalnya sehari-hari;
2. Seseorang yang sudah bepergian 1 tahun atau lebih, meskipun belum jelas akan
Seseorang yang tinggal kurang dari 1 tahun dan tidak berniat menetap, tetapi telah
meninggalkan rumahnya 1 tahun atau lebih, maka orang tersebut dicatat di mana dia
tinggal pada saat pencacahan, bukan di rumah asalnya.
Rincian 202: No
Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) adalah surat keterangan yang diperoleh
setelah seseorang menyelesaikan jenjang pendidikan formal tertentu, dan lulus ujian
akhir.
Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Tamat sekolah adalah yang dapat menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat
terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta dengan mendapatkan
tanda tamat belajar/ijazah. Seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas
tertinggi, tetapi telah lulus ujian akhir, dianggap tamat sekolah.
1. Tidak/belum pernah sekolah adalah anggota rumah tangga yang belum pernah
masuk dalam pendidikan formal. Contoh: Bayi, dsb.
2. Tidak/belum tamat SD adalah tidak/belum tamat SD, yang masih duduk di bangku
sekolah dasar.
3. Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah
Sekolah Dasar, Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat dasar, Sekolah Dasar
kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket A (Yang memperoleh ijasah Persamaan SD)
atau Madrasah Ibtidaiyah.
4. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Sederajat adalah tamat dan
mempunyai ijazah Sekolah Menengah Pertama Umum, misalnya: SMP, MULO,
HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, atau
tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Menengah Tingkat Pertama Kejuruan
misalnya: SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB, Paket B, Kursus Pegawai
Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan
Agama.
5. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Sederajat Pertanian adalah tamat
dan mempunyai ijazah Sekolah Menengah Tingkat Atas Kejuruan Pertanian,
misalnya: Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA), Sekolah Pertanian
Pembangunan (SPP), Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMKK), Sekolah
Peternakan Menengah Atas (SNAKMA), dan Paket C.
6. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Sederajat Nonpertanian adalah
1. Misalkan jika petani saat ini sedang menempuh pendidikan S1 maka R207 adalah
Tamat SLTA/sederajat (kode 5 jika SLTA pertanian, kode 6 jika SLTA umum) karena
ijazah tertinggi yang dimiliki adalah ijazah SLTA.
2. Jika ijazah yang dimiliki hilang/terbakar dianggap mempunyai ijazah.
3. Jika ijazah yang dimiliki adalah ijazah paket maka dianggap sama dengan jenjang
pendidikan yang setara misalnya jika petani lulus ujian Paket B maka dianggap ijazah
tertinggi adalah SLTP/sederajat (kode 4).
Rincian 208 s.d. 211 khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun
atau lebih (R207 ≥ 10)
Rincian 209. Apakah ART bekerja selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?
Penjelasan:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi
yang menghasilkan barang atau jasa.
b. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri
dianggap bekerja.
Contoh: Dokter yang mengobati anggota rumah tangga sendiri, tukang bangunan
yang memperbaiki rumah sendiri, dan tukang jahit yang menjahit pakaian sendiri
dikategorikan bekerja.
c. Anggota rumah tangga yang membantu melaksanakan pekerjaan kepala rumah
tangga atau anggota rumah tangga yang lain, misalnya di sawah, ladang,
warung/toko, dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima
upah/gaji/pendapatan.
d. Petani yang membudidayakan tanaman pokok, yaitu padi, jagung, sagu dan/atau
palawija yang sebagian besar hasilnya digunakan sendiri termasuk bekerja. Nelayan,
peternak, pemburu, penangkap, pengumpul hasil pertanian yang sebagian besar
hasilnya digunakan sendiri tidak termasuk bekerja.
e. Pekerja serabutan/bebas baik yang bekerja di sektor pertanian maupun nonpertanian
yang sedang menunggu pekerjaan, dianggap tidak bekerja.
f. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri,
peralatan pesta, alat pengangkutan, dan sebagainya dikategorikan bekerja.
g. Pembantu rumah tangga baik sebagai anggota rumah tangga majikannya maupun
bukan anggota rumah tangga majikannya dikategorikan bekerja.
h. Seseorang yang menyewakan tanah pertanian kepada orang lain secara bagi hasil,
bila ia menanggung risiko (ada keterlibatan biaya produksi) dan turut mengelola atas
usaha pertanian itu dikategorikan bekerja.
i. Seorang petinju atau penyanyi profesional yang sedang latihan dalam rangka
profesinya dikategorikan bekerja.
Contoh:
Jika ART bekerja sebagai pengelola usaha tanaman pangan, pengelola usaha
perikanan, dan pengelola usaha pengolahan hasil tanaman pangan, maka isian R210 =
1, 2, 7.
Rincian 212 s.d. 214 khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 18 tahun
atau lebih (R207 ≥ 18)
Rincian 212. Apakah memiliki lahan pertanian disertai dengan bukti kepemilikan
tertulis?
Bukti kepemilikan tertulis terdiri atas: SHM, SHGB, SHP, Girik, Akta Jual Beli Notaris,
Surat Sewa, dan lainnya.
Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik
atau khas, tunggal, dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia. NIK berlaku seumur hidup dan selamanya, tidak berubah, dan tidak mengikuti
perubahan domisili. (Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2019)
Jika NIK pada dokumen KTP berbeda dengan KK, maka tuliskan NIK dari dokumen yang
terbaru.
Jika responden tidak memiliki Nomor HP, maka isikan tanda strip “-"
Jika responden tidak memiliki Email, maka isikan tanda strip “-"
Rincian 306. Jumlah hari kerja unit usaha selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April
2023
Isikan jumlah hari kerja yang dihabiskan oleh pengelola unit usaha untuk bekerja pada
unit usaha pertanian/perikanan/kehutanan tersebut selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
Isian harus lebih besar dari 0.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1
jam (tidak terputus). Jika seseorang bekerja minimal 1 jam tanpa terputus dalam sehari,
maka sudah dianggap 1 hari kerja.
Contoh :
Selama periode 1 Mei 2022 hingga 30 April 2023, Pak Tani menanam padi sebanyak 2
kali, dibantu dengan 3 orang buruh tani (A, B, dan C), mulai dari persiapan lahan,
penyemaian, penanaman, perawatan lahan, hingga pemanenan. Persiapan lahan
dilakukan oleh Pak Tani selama 10 hari dengan bantuan alat bajak. Setelah itu, proses
Total hari Kerja setahun = 138 x 2 = 276 Hari Kerja (dikali 2 karena setahun dilakukan
2 kali penanaman)
Tanyakan kepada responden apakah pengelola unit usaha memiliki Kartu Tani/Kartu
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Kemudian lingkari jawaban yang sesuai dan
isikan pada kotak yang tersedia.
Kartu Tani adalah sebuah kartu yang dirancang khusus untuk melakukan alokasi pupuk
subsidi kepada petani. Adanya kartu tani ini bisa memenuhi aspek 6 tepat yaitu tepat
jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu. Sasaran kartu
tani adalah petani yang memiliki kriteria:
a. Tergabung dalam Kelompok Tani dan telah diusulkan untuk memperoleh pupuk
bersubsidi melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang telah
disahkan oleh Kepala Desa/Lurah dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. Mempunyai KTP / NIK;
c. Mengusahakan lahan untuk kegiatan bertani setiap musim tanam;
d. Memiliki rekening Tabungan (BNI/BRI/Mandiri)
Kartu KUSUKA adalah Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan yang digunakan sebagai
identitas tunggal Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan. Kartu Pelaku Usaha Kelautan
dan Perikanan (KUSUKA) diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Peraturan
Menteri KKP Nomor 39 tahun 2017 tentang Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan
sebagai landasan hukum. Kartu Kusuka ini ditujukan untuk perlindungan dan
pemberdayaan pelaku usaha kelautan dan perikanan, percepatan pelayanan,
peningkatan kesejahteraan serta menciptakan efektivitas dan efisiensi program
Kementerian Kelautan dan Perikanan agar tepat sasaran dan pencacahan kepada
pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Kode Jawaban:
Kode 2 – Ya, Kartu Kusuka, jika responden memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan
Perikanan (Kusuka)
Kode 3 – Ya, keduanya, jika responden memiliki baik Kartu Tani maupun Kartu Pelaku Usaha
Kelautan dan Perikanan (Kusuka)
Untuk Rincian 308 s.d. 324, luas tanah yang akan dicatat dalam bab ini mengacu
pada lahan yang dioperasikan oleh pengelola unit usaha pertanian, meskipun
bukan lahan milik, atau warisan, dll. (tidak termasuk lahan budidaya di laut atau
perairan umum); kecuali lahan milik pengelola unit usaha pertanian yang dikuasai
oleh orang lain pada 1 Mei 2023.
Lahan pertanian yang dikuasai adalah lahan yang dioperasikan oleh usaha pertanian,
baik milik sendiri (contoh: tanah milik, warisan, dsb) ataupun milik orang lain (contoh:
menyewa lahan, dsb), baik dengan dokumen/perjanjian tertulis maupun tidak. Perjanjian
tertulis menjelaskan hal ihwal perjanjian/kesepakatan dibuat oleh para pihak yang terkait,
sedangkan untuk dokumen tertulis berfungsi hanya sebagai bukti keterangan atas
sesuatu hal.
Lahan pertanian yang dikuasai tidak termasuk lahan pertanian yang sedang berada
di pihak lain, seperti lahan yang disewakan, lahan yang dibagihasilkan, lahan yang
digadaikan, lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa, dan lahan
yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.
Lahan tersebut terdiri atas: Lahan untuk tanaman semusim (berupa sawah ataupun
bukan sawah/lahan kering), padang rumput sementara maupun permanen, lahan yang
sementara belum ditanami menunggu penanaman, lahan untuk tanaman tahunan
(hortikultura dan perkebunan), lahan yang digunakan untuk kandang ternak dan
bangunan pertanian lainnya (lumbung, penggilingan, dsb), lahan untuk kegiatan
kehutanan, lahan untuk kegiatan budidaya perikanan, serta lahan lainnya. Tidak
termasuk lahan budidaya perikanan di laut atau perairan umum.
Rincian 309. Berapa banyak bidang lahan yang dikuasai pengelola unit usaha
pertanian?
Isikan banyaknya bidang lahan yang dikuasai pengelola unit usaha pertanian.
Bidang lahan adalah suatu hamparan lahan yang dimiliki/dikuasai unit usaha pertanian
dan dibatasi oleh penguasaan lahan unit usaha lain/rumah tangga lain ataupun batas-
batas alam serta batas administrasi.
R310 nomor bidang sudah terisi. jika jumlah bidang lahan lebih dari 5 bidang maka
gunakan kuesioner tambahan.
Isikan luas lahan pada bidang tersebut dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Jika
responden hanya dapat menjawab dalam satuan setempat, maka petugas harus
mengkonversikan ke dalam m2 sesuai dengan konversi yang berlaku di daerah setempat.
Pembulatan hanya boleh dilakukan setelah dikonversikan ke satuan standar.
Lahan yang berasal dari pihak lain adalah lahan yang diperoleh secara bagi hasil, sewa,
gadai, bengkok, maupun lainnya.
1. Lahan bagi hasil (sekap) adalah lahan sewa yang dibayar dengan hasil panen.
Besarnya bagian panen yang akan diserahkan kepada pemilik lahan sudah
ditentukan lebih dulu, misalnya, setengah atau sepertiga dari hasil panen. Istilah-
istilah yang dipakai di beberapa daerah antara lain maro, meniga, martilu, toyo,
nengah, jejuran, kujang, dan mampatigoi.
2. Lahan sewa adalah lahan yang berasal dari pihak lain dengan membayar sewa yang
besarnya sudah ditetapkan terlebih dulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi.
Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Dalam sewa menyewa, pemilik
lahan tidak ikut menanggung ongkos-ongkos produksi maupun risiko dari
penggarapan lahannya.
3. Lahan gadai adalah lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan pinjaman
uang pihak yang menggadaikan lahannya. Lahan tersebut dikuasai oleh orang yang
memberi pinjaman uang sampai pemilik lahan membayar kembali utangnya.
4. Lahan bengkok/pelungguh adalah lahan milik desa/kelurahan yang dikuasakan
kepada pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji atau pensiun.
5. Lainnya yaitu lahan bebas sewa, serobotan, dan lahan garapan lainnya.
Rincian 312 s.d. Rincian 321 merupakan identifikasi penggunaan lahan pada setiap
bidang oleh unit usaha pertanian pada 1 Mei 2023 (m2)
Isikan luas lahan sawah yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus
dalam bilangan bulat.
Apabila ditemukan lahan sawah yang digunakan untuk budidaya perikanan (kolam)
maka luasannya masuk sebagai lahan sawah dantambahkan keterangan di rincian
catatan.
Lahan Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang
(galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi tanpa
memandang dimana diperoleh/status lahan tersebut. Lahan tersebut termasuk lahan
yang terdaftar di Pajak Bumi & Bangunan (PBB), Iuran Pembangunan Daerah, lahan
bengkok, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan bekas tanaman
tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija.
Isikan luas lahan bukan sawah yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian
harus dalam bilangan bulat.
Lahan bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah seperti lahan pekarangan,
ladang/huma, tegal/kebun, lahan perkebunan, kolam, tambak, danau, rawa, dan lainnya
untuk tanaman semusim.
Isikan luas lahan padang rumput sementara (ditanam < 5 tahun) yang dikuasai dalam
satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.
Lahan padang rumput sementara mengacu pada hamparan area terbuka, ladang, atau
lapangan yang ditumbuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu lainnya. Tumbuhnya
rumput di area tersebut terjadi karena adanya penaburan setiap satu sampai empat
tahun sekali.
Rincian 315. Lahan padang rumput permanen (ditanam atau tumbuh natural ≥ 5
tahun
Isikan luas lahan padang rumput permanen (ditanam atau tumbuh natural ≥ 5 tahun)
yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.
Lahan padang rumput permanen (ditanam atau tumbuh natural ≥ 5 tahun) mengacu
pada hamparan area terbuka, ladang, atau lapangan yang ditumbuhi oleh rumput dan
tanaman tak berkayu lainnya. Padang rumput ini akan hilang setelah lima tahun atau
lebih tanpa adanya penaburan. Jenis padang rumput ini terdiri dari padang rumput umum
dan padang rumput yang hanya digunakan oleh unit usaha terkait.
Isikan luas lahan yang sementara belum ditanami menunggu penanaman (1 s.d ≤ 5
tahun) yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan
bulat.
Isikan luas lahan untuk tanaman tahunan (hortikultura dan perkebunan) yang dikuasai
dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.
Rincian 318. Lahan untuk kandang ternak dan bangunan untuk pertanian lainnya
(lumbung, penggilingan, dsb)
Isikan luas lahan untuk kandang ternak dan bangunan untuk pertanian lainnya (lumbung,
penggilingan, dsb) yang dikuasai dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus
dalam bilangan bulat.
Lahan untuk kandang ternak dan bangunan untuk pertanian lainnya (lumbung,
penggilingan, dsb) mengacu kepada permukaan lahan yang ditempati oleh bangunan-
bangunan operasional pertanian (hanggar, lumbung, gudang, silo), bangunan untuk
ternak (kandang kuda, kandang sapi, kandang domba, pekarangan unggas) dan
pekarangan pertanian. Area rumah pemilik usaha (termasuk halamannya) juga termasuk
dalam klasifikasi ini jika termasuk bagian dari usaha pertanian.
Kandang ternak tidak memiliki luas minimal. Tidak memiliki kandang ternak belum tentu
tidak memiliki usaha peternakan, karena bisa saja ternak dilepas di alam terbuka.
Isikan luas lahan untuk kegiatan kehutanan yang dikuasai dalam satuan m 2 untuk setiap
bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.
Isikan luas lahan untuk kegiatan budidaya perikanan yang dikuasai dalam satuan m 2
untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.
Lahan untuk kegiatan budidaya perikanan yaitu area yang digunakan untuk budidaya
perikanan meliputi area (Kolam air tawar/wadah lainnya, sawah/mina padi, tambak air
payau) untuk fasilitas budidaya perikanan, termasuk fasilitas pendukung.
Perlu dicatat bahwa jika lahan yang sama digunakan untuk budidaya perikanan dalam
satu musim dan untuk menanam tanaman (padi) di musim lain, maka lahan tersebut
tetap dicatat sebagai lahan sawah tanpa melihat nilai produksi yang terbesar.
Rincian 321. Lahan lainnya (bukan lahan pertanian dan bukan tempat tinggal)
Isikan luas lahan lainnya (bukan lahan pertanian dan bukan tempat tinggal) yang dikuasai
dalam satuan m2 untuk setiap bidang. Isian harus dalam bilangan bulat.
Lahan lainnya mencakup semua area lain pada unit usaha yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain (selain lahan pertanian dan tidak termasuk lahan tempat tinggal).
Termasuk lahan yang tidak dapat ditanami seperti lahan tandus, berpasir, terjal, dsb.
Juga termasuk lahan untuk usaha selain pertanian seperti warung, bengkel, toko dan
sejenisnya yang bukan merupakan bangunan tempat tinggal.
1. Sertifikat Hak Milik adalah jenis sertifikat yang pemiliknya memiliki hak penuh atas
kepemilikan tanah pada kawasan dengan luas tertentu yang telah disebutkan dalam
sertifikat tersebut. Status SHM adalah status yang paling kuat untuk kepemilikan
lahan karena lahan sudah menjadi milik seseorang tanpa campur tangan ataupun
2. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) adalah jenis sertifikat tanah yang
pemegang sertifikatnya hanya bisa memanfaatkan tanah tersebut baik, untuk
mendirikan bangunan atau untuk keperluan lain sedang kepemilikan tanah adalah
milik negara. Sertifikat Hak Guna Bangunan mempunyai batas waktu tertentu
misalnya 20 tahun. Setelah melewati batas 20 tahun, pemegang sertifikat harus
mengurus perpanjangan SHGB-nya. Berbeda dengan Sertifikat Hak Milik yang
kepemilikannya hanya untuk WNI, SHGB dapat dimiliki oleh WNA.
4. Sertifikat Hak Guna Usaha adalah hak khusus untuk mengusahakan tanah yang
bukan miliknya sendiri atas tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk
perusahaan pertanian, perikanan, atau peternakan (berdasarkan Pasal 28 Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1960).
5. Sertifikat Hak Pakai adalah jenis sertifikat yang menyatakan hak pemegang
sertifikat untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain yang memberi wewenang dan
kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang
bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, dan segala
sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-undang.
7. Lahan Garapan/ Lahan Gogol Gilir adalah tanah adat yang berasal dari
masyarakat Jawa. Tanah garapan menurut Keputusan Kepala Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Nomor 2 Tahun 2003 adalah sebidang tanah yang sudah atau
belum dilekati dengan sesuatu hak yang dikerjakan dan dimanfaatkan oleh pihak
lain baik dengan persetujuan atau tanpa persetujuan yang berhak dengan atau
tanpa jangka waktu tertentu yang berhak dengan atau tanpa jangka waktu tertentu.
8. Dimiliki tanpa dokumen resmi. Yaitu memiliki lahan namun tidak memiliki surat
(pernyataan) dari instansi yang berwenang maupun dari pihak lain atas kepemilikan
tanah.
9. Sewa dengan perjanjian tertulis. Yaitu lahan yang berasal dari pihak lain dengan
membayar sewa sesuai perjanjian yang telah ditetapkan oleh kedua pihak dan
perjanjian tersebut tidak tertulis atau tercetak.
10. Sewa tanpa perjanjian tertulis. Lahan menyewa tanpa perjanjian tertulis adalah
lahan pertanian yang status kepemilikannya bukan atas nama unit usaha yang
bersangkutan, melainkan milik orang lain, tanpa bukti perjanjian tertulis. Unit usaha
pertanian ini wajib membayar uang sewa sesuai kesepakatan dengan pemilik lahan,
biasanya hanya kesepakatan lisan. Lahan negara atau milik bersama tanpa
perjanjian tertulis (hak pakai tidak bersertifikat) adalah lahan pertanian yang status
11. Menggarap lahan orang lain yaitu menggarap lahan pertanian yang status
kepemilikannya bukan atas nama unit usaha yang bersangkutan, melainkan milik
orang lain namun sudah dengan izin pemiliknya.
12. Milik negara atau lahan adat yang diperoleh melalui program perhutanan
sosial. Yaitu lahan yang status kepemilikan sebelumnya merupakan milik negara
atau bersama untuk tujuan program perhutanan sosial. Program Perhutanan Sosial
merupakan program pemerintah yang memberikan akses legal masyarakat
terhadap kawasan hutan negara.
13. Milik negara atau lahan adat yang diperoleh dengan perjanjian tertulis selain
program perhutanan sosial. Yaitu lahan pertanian yang status kepemilikan
sebelumnya merupakan milik negara atau bersama dan tersedia perjanjian tertulis
terkait hak untuk menggunakan lahan oleh pihak unit usaha untuk dikembangkan.
Lahan tersebut di luar program perhutanan sosial.
14. Milik negara atau lahan adat yang digunakan bersama tanpa perjanjian tertulis
(hak guna yang tidak jelas) adalah lahan pertanian yang status kepemilikannya
merupakan milik negara atau bersama yang dikuasakan kepada pengelola unit
usaha untuk digunakan tanpa perjanjian tertulis.
15. Menempati/ mengelola tanpa izin. Yaitu lahan yang digunakan berasal dari pihak
lain namun tanpa izin pemiliknya, termasuk petani dengan lahan bebas pakai
(bebas sewa).
16. Lainnya. Yaitu lahan dengan hak milik selain yang telah disebutkan sebelumnya.
1. Bu Nila menyewa lahan sawah beririgasi seluas 0,5 ha dari Bu Poppy untuk ditanami
padi sawah. Pada saat pencacahan lahan tersebut oleh Bu Nila masih ditanami padi
sawah. Luas rumah dan pekarangan milik Bu Nila seluas 200 m 2 dan tidak
bersertifikat. Isian Blok III untuk rumah tangga Bu Nila adalah:
Konversi luas lahan dalam m2 adalah 0,5 × 10.000 = 5.000 m2
2. Pak Udin memiliki ladang seluas 1 ha yang ditanami kakao. Selain itu Ia juga
menyewa sawah tidak beririgasi dari Pak Budi seluas 1,5 ha yang kemudian Ia
tanami jagung dan cabai rawit secara tumpang sari. Komoditas strategis di daerah
tempat tinggal Pak Udin adalah jagung. Pak Udin menanami seluruh tepian
3. Bu Morina memiliki 2 (dua) bidang lahan sawah irigasi masing-masing seluas 500 m2
yang semuanya belum memiliki bukti kepemilikan, dan juga memiliki 1 (satu) bidang
lahan sawah non irigasi yang sudah memiliki bukti kepemilikan berupa Girik seluas
600 m2, yang saat ini masih disewakan kepada ibu Fitriana. Kedua lahan sawah irigasi
tersebut biasanya ditanami padi, tetapi pada musim ini, bidang yang satu seluas 500
m2 tidak ditanami padi tetapi digunakan untuk usaha budidaya ikan nila. Rumah dan
pekarangan seluas 400 m2 yang ditempati Bu Morina saat ini bukan rumah milik
Tanaman Semusim adalah tanaman yang pada umumnya berumur kurang dari satu
tahun dan pemanenannya dilakukan sekali panen langsung dibongkar.
Tanaman padi meliputi padi hibrida, padi inbrida, dan padi ladang.
Rincian 404 dapat dipilih lebih dari satu pilihan. Jika kode yang
dipilih lebih dari satu, berikan tanda koma ( , ) sebagai pemisah saat
menuliskan kode pada rincian 404.
Bibit/benih adalah biji buah (seperti padi dan jagung), anak semai, stek, cangkok, ent,
okulasi, kultur jaringan tanaman, nener, benur, ternak muda, yang akan
dibudidayakan/ditangkarkan.
Bibit tanaman adalah anakan dari tanaman induk yang siap untuk ditanam/masih dalam
polibag.
Tanaman tunggal (monokultur) adalah suatu pola tanam dari satu jenis tanaman yang
ditanam dalam suatu bidang lahan pada satu periode/musim tanam.
Tanaman campuran adalah penanaman dua macam atau lebih jenis tanaman di dalam
suatu bidang lahan secara tidak teratur (tanpa jarak tanam dan larikan yang teratur).
Tanaman Tumpang sari adalah cara penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang
umurnya sama dengan jarak tanam dan larikan yang teratur, salah satu tanaman
tersebut merupakan tanaman pokok. Penanaman dan pemanenan bisa dilakukan
bersamaan. Contoh: cabe hijau dengan tomat.
Tanaman asosiasi antara semusim dan tahunan disebut juga tanaman sela dimana
tanaman semusim ditanam di antara tanaman tahunan dengan jarak tanam dan larikan
yang teratur dalam satu bidang lahan. Contoh: cabe rawit dengan karet.
Rincian 406 s.d. 408 khusus untuk Periode tanam dari tanaman semusim (tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan)
Penghitungan luas :
1. Tanaman yang diperhitungkan luas tanamnya adalah tanaman yang jarak tanamnya
lebih kecil atau sama dengan 3 (tiga) kali jarak tanam normal. Luas tanam tanaman
hias dan tanaman biofarmaka yang ditanam di pekarangan dan memenuhi
persyaratan tersebut dicatat apabila diusahakan secara komersial (sebagian atau
seluruhnya dijual).
2. Pengisian luas tanam tanaman campuran yang memiliki jarak tanam normal adalah
sebesar luas bidang yang ditanami.
Contoh:
Sebidang tanah yang luasnya 1 Ha ditanami dua jenis tanaman, bawang daun dan
tomat. Kedua tanaman tersebut ditanam dengan jarak tanam normal, maka yang
dicatat adalah luas tanaman bawang daun seluas 1 Ha dan tomat seluas 1 Ha.
o x o x o x o x
o x o x o x o x
o x o x o x o x
o x o x o x o x
Contoh:
Sebidang tanah seluas 2 Ha ditanami dua jenis tanaman, bawang daun dan tomat.
Bawang daun ditanam dengan jarak tanam normal, sedangkan tomat ditanam
melebihi 3 kali jarak tanam normal, maka yang dicatat adalah luas tanaman bawang
daun saja seluas 2 Ha sedangkan luas tanaman tomat tidak dicatat.
o x x x o x x x o x x x o
o x x x o x x x o x x x o
o x x x o x x x o x x x o
o x x x o x x x o x x x o
o x x x o x x x o x x x o
Contoh:
Luas tanaman stroberi yang ditanam dalam polibag secara teratur dengan jarak
tanam 60 x 80 cm sebanyak 25 polibag adalah 12 m2 diperoleh dari 80x60x25 =
120.000cm2 = 12m2.
Contoh:
Luas dari 25 polibag tanaman stroberi yang ditanam dalam polibag secara tidak
teratur adalah:
Berdasarkan kebiasaan luas 50.000 tanaman sama dengan 1 Ha.
50.000 tanaman = 10.000 m2
1 tanaman = 1/5 m2
Jadi, untuk 25 tanaman luasnya adalah 25 × (1/5) m2 = 5 m2
5. Cara menghitung luas tanam budidaya dalam kubung dan tersusun dalam beberapa
rak, adalah menjumlahkan luas seluruh rak yang ditanami (baik disusun secara
horizontal maupun vertikal).
Contoh:
Misalnya luas untuk budidaya jamur merang adalah 4 m x 7 m = 28 m2, jika kubung
tersebut tersusun dari 5 rak maka luas pertanaman jamur merang untuk setiap
kubung adalah 5 rak x 28 m2 = 140 m2. Jadi luasan yang dihitung adalah luas semua
rak yang menyusun kubung.
Dipanen sendiri adalah pemanenan dilakukan sendiri oleh unit usaha pertanian,
termasuk menggunakan tenaga kerja dibayar, menggunakan tenaga kerja tidak dibayar,
maupun secara borongan/bawon. Dianggap panen apabila tanaman sudah cukup umur
dan hasilnya paling sedikit 11% dari keadaan normal.
Diijonkan adalah tanaman dijual sebelum masa panen dan pemeliharaan sampai
dengan pemanenan menjadi tanggung jawab pengijon. Sistem ijon biasanya dilakukan
karena petani membutuhkan uang dengan segera.
Ditebaskan adalah apabila tanaman dijual di lokasi kepada penebas pada saat tanaman
sudah siap untuk dipanen. Petani akan menerima harga yang sudah disetujui oleh kedua
belah pihak dan pelaksanaan panen menjadi tanggung jawab penebas.
Panen belum habis adalah Tanaman semusim yang biasanya dipanen lebih dari satu
kali dan pada periode pelaporan belum dibongkar.
Puso adalah apabila tanaman mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh serangan
OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), DPI (Dampak Perubahan Iklim) dan/atau
oleh sebab lainnya (gempa bumi, dll), sedemikian rupa sehingga hasilnya kurang dari
atau sama dengan 11% dari keadaan normal.
Tidak dipanen adalah dimana kondisi petani merasa rugi apabila melakukan
pemanenan karena harga jual sedang turun sehingga biaya panen lebih tinggi
dibandingkan nilai produksi. Petani lebih memilih tidak dipanen.
Belum Panen adalah kondisi petani belum melakukan pemanenan pada periode
subround yang ditanyakan.
Untuk pengisian pada PAPI, Jika R409 berkode “0 - Belum panen” dan/atau
berkode “9 – Tidak dipanen”, maka R410 s.d R418 dikosongkan/dilewati. Jika R409
berkode "0 - Belum panen" atau berkode "9 - Tidak dipanen", maka tidak boleh ada
kode yang lain terpilih.
Jika Rincian 409 tidak berkode 0 atau kode 9, maka isikan rincian 410-413.
Luas Panen tanaman semusim adalah luasan tanaman semusim yang diambil hasilnya
setelah tanaman tersebut cukup umur.
Luas panen adalah luas tanaman yang dipanen untuk diambil hasilnya.
Dianggap panen apabila tanaman sudah cukup umur dan hasilnya paling sedikit 11%
dari keadaan normal.
1. Sebidang lahan 1 Ha diusahakan budidaya tanaman padi sawah hibrida dengan pola
tanam tunggal dan periode penanaman sebanyak 2 kali setahun. Penanaman pertama
pada bulan Oktober 2022 dan dipanen sendiri pada bulan Januari 2023. Penanaman
kedua pada bulan April 2022 dan belum panen pada saat pencacahan. Ilustrasi pengisian
R402-R413 sebagai berikut:
3. Apabila sebidang lahan seluas 500 m2 ditanami tanaman bawang merah yang dipanen
sendiri dengan periode penanaman seperti berikut :
Kasus Kegiat
T P T P T
1 an
Luas
500 500 500 500 500
(m2)
Kasus Kegiat
T P T P T P
2 an
Luas
500 500 500 500 500 500
(m2)
T = Tanam, P = Panen
Kasus 1
Kasus 2
Dalam hal ini banyaknya periode yang dicatat adalah sebanyak 2 kali.
Panen sebagian yang dimaksud adalah kondisi belum panen sepenuhnya (hanya
sebagian yang baru selesai panen).
Contoh Kasus:
1. Pak Rusli merupakan salah satu pengelola usaha pertanian di kabupaten Bima. Beliau
mempunyai 3 bidang lahan sawah yang masing-masing berukuran 4200 m2, 3000 m2
dan 3500 m2. Selain itu pak rusli juga membudidayakan ikan bandeng dengan luas
3500 m2 dan mempunyai lahan tambak seluas 2000 m2 yang digadaikan kepada orang
lain.
Lahan sawah
Di Bima ada 2 musim tanam yang dikenal dengan Bara dan Tawali. Musim bara bulan
tanamnya bulan Desember dan panennya bulan April. Sedangkan Tawali bulan
tanamnya di bulan Mei dan panen di bulan Agustus. Pada musim bara di masing-
masing lahan, pak rusli memproduksi sebanyak 50, 25 dan 30 karung gabah.
Sedangan pada musim tawali, pak rusli memproduksi 20, 10, dan 20 karung gabah.
Dengan berat 1 karung 50 kg. Untuk lahan 3000 m2 selain ditanami padi pada bulan
Mei 2022, juga ditanami tanaman singkong, dan pisang tetapi hasilnya dikonsumsi
sendiri dengan luas 300 m2. Tanaman singkong dipanen pada bulan September 2022.
Dengan informasi diatas, lakukan pencatatan pada kuesioner ST2023-L2.UTP blok III
(R310 s.d R324) dan Blok IV (R402 s.d R421).
Contoh Kasus 1a: Tanam dan Panen berada didalam periode (referensi waktu)
Contoh kasus 1b: Tanam dan Panen berada di dalam periode (refernsi waktu)
Contoh Kasus 3: Tanam dalam periode dan panen tidak dalam periode (referensi
waktu)
1. Pak Tarno merupakan rumah tangga usaha pertanian hortikultura yang menanam
ketimun pada bulan Agustus 2022 di 2 bidang yang berbeda dengan masing-masing
luasnya adalah 500 m2 dan 750 m2. Setelah itu, Pak Tarno kembali menanam ketimun
pada 1 bidang lainnya seluas 600 m2 pada bulan November. Dua bidang sebelumnya
dipanen secara bersamaan pada bulan Oktober 2022, sedangkan 1 bidang terakhir
dipanen pada bulan Januari 2023. Maka isian rincian 402 hingga 413 adalah sebagai
berikut.
Waktu tanam dan panen tanaman ketimun pada bidang ke-1 dan ke-2 dilakukan secara
bersamaan, sehingga luas tanam dan luas panennya dapat dijumlahkan. Tetapi tanam
dan panen untuk ketimun pada bidang ke-3 dilakukan di subround yang berbeda,
sehingga dituliskan pada baris terpisah.
Luas tanam dan panen ketimun pada bidang 1 dan 2: 500 m2 + 750 m2 = 1.250 m2
Luas tanam dan panen ketimun pada bidang 3: 600 m2
2. Pak Anton memiliki sebidang tanah yang luasnya 1 Ha yang ditanami dua jenis tanaman,
yaitu bawang daun dan tomat. Tanaman bawang daun dan tomat tersebut ditanam
dengan jarak tanam normal. Kedua tanaman tersebut ditanam Pak Anton secara
bersamaan pada bulan September 2022, dan kedua tanaman tersebut dipanen pada
bulan yang sama yaitu November 2022. Maka isian rician 402 hingga 413 pada kuesioner
adalah sebagai berikut.
3. Bu Yuni mengusahakan tanaman stroberi yang ditanam dalam polybag secara teratur
dengan jarak tanam 60 x 80 cm sebanyak 36 polybag. Stroberi tersebut mulai ditanam
oleh Bu Yuni pada Desember 2022 dan mulai dipanen pada awal Maret 2023.
Berdasarkan kondisi tersebut, isian yang tepat untuk mengisi rincian 402 hingga 413
adalah sebagai berikut.
4. Budidaya jamur merang yang dilakukan oleh Pak Yono menggunakan kubung-kubung
yang tersusun dari 5 rak untuk masing-masing kubung. Luas dari 1 kubung tersebut
adalah 4 m x 7 m. Banyaknya jumlah kubung jamur merang yang diusahakan oleh Pak
Yono adalah 3 kubung. Penanaman jamur merang dilakukan oleh Pak Yono pada bulan
April 2023 dan belum pernah dipanen hingga hari pencacahan. Pengisian yang tepat
unutk rincian 402 hingga 413 adalah sebagai berikut.
5. Pak Joni mempunyai 2 petak lahan yang ditanami cabai merah besar. Luas petak
pertama adalah 90 m2 yang ditanam pada bulan Agustus 2022 dan luas petak kedua
adalah 60 m2 yang ditanam pada bulan Desember 2022. Petak pertama dipanen sejak
awal November 2022 dan dibongkar habis pada bulan Maret 2023. Petak kedua baru
dipanen bulan Februari 2023 dan pada akhir April 2023 masih belum dibongkar. Isian
yang tepat untuk rincian 402 hingga 413 adalah sebagai berikut.
Luas panen dari petak pertama sebesar 90 m 2 merupakan luas panen habis, sedangkan
luas panen dari petak kedua sebesar 60 m2 merupakan luas panen belum habis.
1. Untuk produksi tanaman hias yang dijual dalam pot/polibag/media lain dihitung
dengan pendekatan jumlah tangkai atau jumlah pohon/rumpun (apabila satuannya
pohon/rumpun) dalam satu pot/polibag/media lain.
Contoh:
Tanaman anggrek dalam satu pot rata-rata terdiri dari 2 tangkai, jika dalam satu unit
usaha pertanian terdapat produksi anggrek sebanyak 100 pot, maka produksi yang
dilaporkan sebanyak 2 × 100 = 200 tangkai.
2. Penghitungan jumlah tangkai tanaman mawar yang produksinya dalam bentuk bunga
tabur dilakukan berdasarkan hasil konversi rata-rata jumlah kuntum per tangkai dalam
satu kilogram bunga tabur yang biasa diproduksi unit usaha pertanian.
Contoh:
Dalam satu tangkai mawar yang diproduksi unit usaha pertanian, rata-rata terdiri dari
tiga kuntum dan satu kilogram sekitar 300 kuntum. Jika unit usaha tersebut
memproduksi 750 Kg bunga mawar tabur, maka produksi bunga mawar tabur
tersebut dihitung dengan cara:
3. Tanaman hias dengan satuan produksi pohon dan pohon tersebut dibongkar untuk
tujuan komersil (dijual) dianggap ada panen, dan produksinya dicatat tanpa
memandang umur tanaman.
4. Bentuk produksi tanaman sedap malam ada yang berupa bunga kuncup, ada juga
berikut tangkainya. Satuan produksi yang dipakai adalah satuan standar tangkai.
Tuliskan nilai produksi tanaman selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
dalam satuan ribu rupiah. Nilai produksi adalah nilai dari volume
produksi di R416 termasuk yang belum dijual.
Tuliskan nilai produksi ikutan dari tanaman tersebut selama 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023 dalam satuan ribu rupiah.
1. Bu Pipit mengelola budidaya mawar untuk tujuan seluruhnya dijual. Usaha budidaya
mawar dimulai oleh Bu Pipit sejak bulan September 2022 dengan luas penanaman
sebanyak 50 m2. Hingga saat ini, Bu Pipit sudah menjual bunga mawar dalam bentuk
tangkai sebanyak 2 kali, yaitu pada bulan Desember 2022 sebanyak 40 tangkai dan bulan
Januari 2023 sebanyak 55 tangkai, dengan harga per tangkainya yaitu Rp10.000. Selain
itu, Bu Pipit kembali menanam bunga mawar dengan luas 20 m2 pada bulan Maret, dan
hingga kini belum panen. Isian pada rincian 406-418 adalah sebagai berikut.
2. Tanah seluas 1 hektar milik Bu Dini ditanami dua jenis tanaman, yaitu tomat dan ubi kayu
pada bulan Oktober 2022. Tomat ditanam seluas 1 hektar dengan jarak tanam normal,
sedangkan ubi kayu dijadikan tanaman pagar pembatas bidang miliknya dengan bidang
milik petani lain. Pada Akhir Desember 2023, Bu Dini memanen kedua tanamannya
tersebut dengan produksi tomat sebanyak 25 ton dengan harga Rp5.500/Kg dan ubi kayu
sebanyak 1 ton dengan harga Rp1.000/Kg. Isian yang tepat pada rincian 406 hingga 418
adalah sebagai berikut.
3. Desta merupakan seorang guru honorer yang juga membudidayakan jamur merang
dengan menggunakan kubung yang tersusun dari 5 rak. Banyaknya kubung yang
digunakan oleh Desta adalah sebanyak 10 kubung. Luas dari 1 kubung tersebut adalah
4 m x 6 m. Desta mulai membudidayakan jamur pada awal bulan Maret 2023. Selama
dua bulan membudidayakan jamur, panen yang dilakukan Desta mampu menghasilkan
Rincian 419 s.d 421 akan ditanyakan berulang untuk setiap jenis tanaman semusim
(tidak ditanyakan berulang menurut periode tanam seperti rincian sebelumnya).
Jika satu jenis tanaman mempunyai beberapa periode tanam, maka isikan R419
s.d R421 di baris pertama untuk jenis tanaman tersebut.
Rincian 419. Jika Rincian 409 ada berkode 2 dan/atau 3, isikan nilai
ijon atau tebasan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
(000Rp)
Jika ada panen yang diijonkan atau ditebaskan, isikan nilai ijon atau
nilai tebasan yang diterima selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
dalam satuan ribu rupiah.
Jika selama periode tersebut melakukan tebas/ijon 2 kali atau lebih maka nilai ijon atau
tebasannya dijumlahkan.
Nilai ijon atau tebasan adalah nilai yang dibayarkan oleh penebas/pengijon kepada
pemilik lahan/tanaman.
Rincian 420. Jika Rincian 404 ada berkode 2, isikan nilai produksi
bibit selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rp)
Jika ada usaha pembibitan, isikan nilai produksi bibit selama 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 dalam satuan ribu rupiah. Nilai produksi yang
diisikan adalah nilai periode total selama periode referensi.
Nilai produksi bibit termasuk dengan bibit yang digunakan oleh unit
usaha tersebut untuk kegiatan budidayanya dan nilai diperkirakan.
Jika dalam periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 beberapa kali panen maka
pemanfaatan produksi dilihat secara total selama periode tersebut.
Pak Ahmad adalah petani cabai merah keriting. Tanaman cabai merah keriting Pak
Ahmad ditanam bulan April 2022 dan mulai panen bulan Juli 2022 dan hingga Desember
2022. Pak Ahmad baru tanam cabai merah lagi bulan April 2023. Berikut ini catatan
jumlah panen tiap bulan dari cabai Pak Ahmad:
Juli 2022 : 30 kg
Agustus 2022 : 100 kg
September 2022 : 115 kg
Oktober 2022 : 110 kg
November 2022 : 90 kg
Desember 2022 : 40 kg
Penghitungan:
Karena masih dalam satu periode tanam-panen (April - Desember 2022). Volume
produksi dihitung semuanya termasuk yang dipakai untuk membayar sewa tanah dan
yang dikonsumsi sendiri.
Volume produksi hingga Subround III 2022: 30 + 100 + 115 + 110 + 90 + 40 = 485 Kg
Nilai produksi hingga Subround III 2022: (30 + 100) 40.000 + (115 + 110 + 90 + 40)
25.000 = 14.075.000
Pak Yusril merupakan petani bawang merah yang memiliki lahan seluas 220 m 2. Bawang
merah tersebut ditanam oleh Pak Yusril pada bulan Januari 2023 dan dipanen pada
bulan Maret 2023. Namun pada bulan Maret tersebut, Pak Yusril dan keluarganya
terpapar COVID-19, sehingga mengharuskan keluarganya untuk melakukan isolasi
mandiri selama kurang lebih 2 minggu. Oleh karena itu, Pak Yusril memanen bawang
merah miliknya dengan cara diijonkan kepada orang lain. Adapun pendapatan hasil ijon
yang ia peroleh sebesar Rp5.000.0000. Maka isian yang tepat untuk rincian 409 hingga
419 adalah sebagain berikut.
Nama Tanaman, Nama Daerah, dan Bentuk Hasil Tanaman Sayuran dan Buah-
buahan Semusim.
No. Nama Tanaman Nama Daerah Bentuk Hasil
1 Bawang Merah Brambang, Bawang Beureum Umbi kering panen
dengan daun
2 Bawang Putih Umbi kering panen
Bawang Bodas
dengan daun
3 Bawang Daun Loncang, Moncang, Bawang
Daun segar
prei
4 Kentang Kumeli Umbi basah
5 Kubis Kol Daun krop
6 Kembang Kol Blungkol Sayuran segar
7 Petsai/Sawi Sayuran segar
8 Wortel Umbi dengan gagang
9 Lobak Umbi dengan daun
10 Kacang Merah Kacang Beureum Polong basah
11 Kacang Panjang Kratok Polong basah
12 Cabe merah Lombok, Cabe beureum Buah segar
Nama Tanaman, Nama Daerah dan Bentuk Hasil Tanaman Biofarmaka Semusim
No. Nama Tanaman Nama Daerah Bentuk Hasil
1 Jahe Tipakan Rimpang
2 Laos/Lengkuas Laja Rimpang
3 Kencur Cikur Rimpang
4 Kunyit Koneng, Janar, Kunir Rimpang
5 Lempuyang Rimpang
6 Temulawak Rimpang
7 Temuireng Koneng Hideung Rimpang
8 Temukunci Rimpang
9 Kejibeling Daun
10 Sambiloto Papitan, Kioray, Bidara, Daun
Sadilata
11 Lidah Buaya Daun
14 Pakis Pohon
15 Monstera Pohon
16 Cordyline Hanjuang, Andong Pohon
17 Sansevieria Pedang-pedangan, Rumpun
Lidah Mertua
1. Pak Rudi memiliki sebidang lahan seluas 1 Ha yang ditanami tebu. Pada bulan April
2022, lahan seluas 6000 m2 ditanami tebu varietas Bululawang, sedangkan sisanya
seluas 4000 m2 ditanami tebu varietas Kidang Kencana. Kedua varietas tanaman
tebu tersebut dipanen pada bulan Maret 2023. Isian yang tepat pada rincian 402
hingga 412 adalah sebagai berikut:
• Lahan pertama yang luasnya 750 m2, ditanami bibit tebu pada bulan Mei
2022. Pada bulan Februari 2023, sebesar 200 m2 tebu pada lahan pertama
mengalami puso karena serangan penggerek batang. Kemudian sisa tebu
pada lahan pertama dipanen secara keprasan pada bulan Maret 2023.
• Sementara pada lahan kedua yang luasnya 800 m2, dilakukan tanam pada
bulan Januari 2022 dan pada bulan Juli 2022 dilakukan panen tebu secara
keprasan seluas 800 m2 dan sekaligus menjadi tanaman tebu yang baru.
Selanjutnya, pada akhir bulan April 2023 dilakukan panen tebu secara
bongkar ratoon seluas 150 m2 dan akan diganti dengan tanaman cabai
merah pada bulan Mei 2023. Sisa lahan tebu seluas 650 m2 akan dipanen
secara tebasan kepada Pak Rudi pada bulan Juni 2023. Isian yang tepat
pada rincian 402 hingga 413 adalah sebagai berikut:
Serat kering
3201 Abaca/Manila m2 Kg
(kode 24)
Akar kering
3202 Akar wangi m2 Kg
(kode 01)
Serat kering
3203 Jute m2 Kg
(kode 24)
Serat kapas
3204 Kapas m2 Kg
(kode 23)
Serat kering
3205 Kenaf m2 Kg
(kode 24)
Daun kering
3206 Nilam m2 Kg
(kode 11)
Serat kering
3207 Rami/Haramay m2 Kg
(kode 24)
Serat kering
3208 Rosela m2 Kg
(kode 24)
Daun
3209 Sereh Wangi m2 Basah/Segar Kg
(kode 10)
Batang
3210 Tebu m2 Kg
(kode 06)
Daun kering
3211 Tembakau m2 Kg
(kode 11)
Daun
3212 Rumput Gajah m2 Basah/Segar Kg
(kode 10)
Tanaman Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun
dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen.
Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman buah yang berumur 1 tahun atau
lebih, seperti: alpukat, anggur, apel, belimbing dewa/dewi, belimbing demak kunir,
belimbing karang sari, belimbing lainnya, buah naga, buah nona/srikaya, cempedak,
duku, durian montong, durian lai, durian lainnya, jambu air, jambu air citra, jambu air
dalhari, jambu biji, jambu biji putih, jambu biji merah, jambu bol, jeruk siam, jeruk keprok,
jeruk besar, jeruk manis/baby pacitan, jeruk lainnya, kedondong, kesemek, langsat,
lengkeng, mangga arumanis, mangga cengkir indramayu, mangga gedong gincu,
mangga gedong, mangga kweni/kebembem, mangga manalagi, mangga lainnya,
manggis, markisa konyal, markisa siuh, markisa lainnya, matoa buah, nangka, nenas
queen, nenas smooth cayenne, nenas lainnya, pepaya besar/dampit, pepaya
sedang/calina/carissa, pepaya kecil/hawaii, pepaya lainnya, pisang mas/lampung,
pisang ambon, pisang kepok, pisang raja, pisang lainnya, rambutan binjai, rambutan
rapiah, rambutan lainnya, salak pondoh/nglumut, salak gula pasir, salak lainnya, sawo,
sirsak, sukun, terong brastagi, dan lain-lain.
Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sayur yang berumur 1 tahun atau lebih,
seperti: blimbing wuluh, jengkol, kluwih, melinjo, petai, dan lain-lain.
Tanaman obat tahunan adalah tanaman obat yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
daun ungu, dlingo, jati belanda, jojoba, kapulaga, lavender, mahkota dewa,
mengkudu/pace, paliasa, salam, sereh, sembung, sirih, tribulus, zodia dan lain-lain.
Tanaman hias tahunan adalah tanaman hias yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
anthurium bunga, anthurium daun, bambu hias, bougenvillea spp, caladium,
dieffenbachia, euphorbia, kaktus, phylodendron, ponix, polyscias, soka/ixora, tabulampot
(tanaman buah dalam pot), dan lain-lain.
Tanaman Perkebunan Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih
dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak
Tanaman Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari satu tahun
dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali panen.
Tanaman buah-buahan tahunan adalah tanaman buah yang berumur 1 tahun atau
lebih, seperti: alpukat, anggur, apel, belimbing dewa/dewi, belimbing demak kunir,
belimbing karang sari, belimbing lainnya, buah naga, buah nona/srikaya, cempedak,
duku, durian montong, durian lai, durian lainnya, jambu air, jambu air citra, jambu air
dalhari, jambu biji, jambu biji putih, jambu biji merah, jambu bol, jeruk siam, jeruk keprok,
jeruk besar, jeruk manis/baby pacitan, jeruk lainnya, kedondong, kesemek, langsat,
lengkeng, mangga arumanis, mangga cengkir indramayu, mangga gedong gincu,
mangga gedong, mangga kweni/kebembem, mangga manalagi, mangga lainnya,
manggis, markisa konyal, markisa siuh, markisa lainnya, matoa buah, nangka, nenas
queen, nenas smooth cayenne, nenas lainnya, pepaya besar/dampit, pepaya
sedang/calina/carissa, pepaya kecil/hawaii, pepaya lainnya, pisang mas/lampung,
pisang ambon, pisang kepok, pisang raja, pisang lainnya, rambutan binjai, rambutan
rapiah, rambutan lainnya, salak pondoh/nglumut, salak gula pasir, salak lainnya, sawo,
sirsak, sukun, terong brastagi, dan lain-lain.
Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sayur yang berumur 1 tahun atau lebih,
seperti: blimbing wuluh, jengkol, kluwih, melinjo, petai, dan lain-lain.
Tanaman obat tahunan adalah tanaman obat yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
daun ungu, dlingo, jati belanda, jojoba, kapulaga, lavender, mahkota dewa,
mengkudu/pace, paliasa, salam, sereh, sembung, sirih, tribulus, zodia dan lain-lain.
Tanaman hias tahunan adalah tanaman hias yang berumur 1 tahun atau lebih, seperti:
anthurium bunga, anthurium daun, bambu hias, bougenvillea spp, caladium,
dieffenbachia, euphorbia, kaktus, phylodendron, ponix, polyscias, soka/ixora, tabulampot
(tanaman buah dalam pot), dan lain-lain.
Tanaman Perkebunan Tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih
dari satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak
dibongkar sekali panen. Contoh: cengkeh, kakao, karet, kopi, kelapa, kelapa sawit, teh,
jambu mete, kemiri, kapok, kayu manis, kina, lada, pala dan lain-lain.
Jika R501 berkode “0” (tidak), maka pengisian akan dilanjutkan ke blok VI.
Rincian 502 s.d. 521 ditanyakan untuk pengelola unit usaha yang mengusahakan
tanaman tahunan (R501 berkode “1”)
Tuliskan kode dari tanaman pada R502 dengan melihat Daftar ST2023-
Kode.
Rincian 505 s.d. 519 ditanyakan untuk tanaman yang usahanya ada yang berupa
usaha budidaya (R504 ada yang berkode 1)
2. Terpencar adalah bentuk penanaman tanaman atau pohon secara terpencar dengan
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin memperkirakan luasnya (tanpa jarak tanam
dan larikan yang teratur).
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah tanaman yang sampai pada saat
pengamatan belum pernah memberikan hasil karena masih muda atau tanaman
sudah cukup umur tetapi belum dapat menghasilkan karena tidak cocok dengan
iklim, ketinggian tempat, kondisi tanah, dan sebagainya
Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM) adalah tanaman yang sudah tua, rusak,
dan tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada hasilnya tetapi
secara ekonomis sudah tidak produktif lagi.
Untuk penjelasan mengenai sistem pemanenan dapat melihat penjelasan Rincian 409.
Jika R510 berkode “0 - Belum panen”, maka R511 s.d R515 dikosongkan/dilewati
dan jika berkode “0 - Belum panen”, tidak bisa multiple dengan kode lainnya.
Jika pada saat pencacahan, Tanaman Menghasilkan (TM) yang diusahakan oleh
responden tidak ada hasil produksinya selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
dikarenakan alasan harga komoditas tanaman tahunan sedang turun atau alasan
lainnya, maka pada R510 isikan kode “9” (Tidak dipanen).
Rincian 511 s.d. 515 ditanyakan untuk tanaman yang dipanen sendiri (R510
berkode 1)
Jika Rincian 510 berkode 2 atau 3 (diijonkan atau ditebaskan) isikan Rincian 516
Rincian 516. Jika Rincian 510 ada berkode 2 dan/atau 3, isikan nilai ijon atau tebasan
selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 (000 Rp)
Tuliskan nilai ijon atau tebasan tanaman tahunan selama
periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 dalam ribuan rupiah.
Untuk penjelasan mengenai nilai ijon atau tebasan, lihat
penjelasan R419.
Rincian 518. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
Bu Ami merupakan seorang pedagang yang juga memiliki usaha tanaman kakao sejak
tahun 2000 hingga saat ini. Penanaman tanaman kakaonya tidak bercampur dengan
tanaman lainnya. Populasi jumlah tanaman kakao sejumlah 15 tanaman menghasilkan
100 tanaman belum menghasilkan, dan 50 tanaman tidak menghasilkan, namun pada
akhir bulan Mei 2022 bu Ami melakukan penebangan tanaman tidak menghasilkan dan
belum dilakukan penanaman kembali. Selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 bu
Ami tidak memanen kakaonya karena harga kakao yang rendah dan tidak memenuhi
untuk biaya pemanennya.
Rindra memiliki usaha tanaman kelapa sawit yang ditanam dengan metode monokultur.
Pada tanggal 1 Mei 2023, tanaman sawit yang diusahakan sejumlah 100 tanaman belum
menghasilkan, namun sebelumnya Pak Budi memiliki tanaman sawit sejumlah 150
pohon yang telah menghasilkan namun telah dilakukan penebangan seluruhnya pada
akhir maret 2023 karena produksinya sudah mulai berkurang. Selama periode 1 Mei
2022 s.d 30 April 2023, tanaman sawit yang sudah ditebang tersebut menghasilkan 3 ton
Tandan buah segar dan dijual dengan harga rata-rata 2.500 per Kg Tandan Buah Segar.
Donny memiliki usaha budidaya tanaman kopi yang diwariskan dari orang tuanya.
Populasi jumlah kopi sebanyak 500 pohon tanaman belum menghasilkan, 2500 pohon
tanaman menghasilkan, dan 500 pohon tanaman tidak menghasilkan. Selama periode 1
September 2021 s.d 31 Agustus 2022, produksi Kopi kering yang dipanen sebanyak 125
Kg dengan nilai penjualan sebesar Rp 25.000,- per kg. Selain tanaman kopi, Donny juga
mengusahakan tanaman sawit sejumlah 700 pohon dan tanaman pisang raja sejumlah
800 pohon. Tanaman sawit dan pisang raja yang dimiliki Donny belum memberikan hasil
karena baru ditanam pada Maret 2023. Ketiga komoditas pertanian yang diusahakan
Donny ditanam secara monokultur pada lahan yang berbeda
Pak Fajar mengusahakan tanaman kelapa yang diambil niranya. Pak Fajar selalu
melakukan panen berupa nira tiap bulannya terhadap kebun kelapa yang dimiliki
sebanyak 26 pohon yang sudah menghasilkan semuanya. Selama periode 1 Mei 2022
s.d 30 April 2023, rata-rata nira yang didapatkan sebanyak 12 liter per bulannya. Dari
keterangan tersebut perlu dilakukan konversi satuan liter menjadi kg dimana 1 Liter
adalah 1,328 kg. Harga rata-rata nira kelapa di tempat pak Fajar adalah Rp 25.000 per
liter. Selain menjual nira, Pak Fajar juga melakukan penjualan sabut kelapa, arang
tempurung kelapa dan menjual daun kelapa selama 1 Mei 2022 s.d 30 Apil 2023, Pak
Fajar mendapatkan pemasukan tambahan sebesar 500 ribu rupiah.
• Nilai produksi ikutan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023: Rp. 500.000,-
Nira
3101 Aren/Enau Pohon Kg
(kode 18)
Buah segar
3102 Asam jawa Pohon Kg
( kode 05)
Bunga kering
3103 Cengkeh Pohon Kg
(kode 08)
Daun kering
3104 Gambir Pohon Kg
( Kode 11)
Biji kering
3105 Jambu mete Pohon Kg
(kode 03)
Biji kering
3107 Kakao Pohon Kg
(kode 03)
Buah kering
3108 Kapok Pohon Kg
(kode 04)
Lateks
3109 Karet Pohon Kg
(kode 17)
Kulit kering
3110 Kayu Manis Pohon Kg
(kode 15)
Tandan buah
3111 Kelapa sawit Pohon segar Kg
( Kode 23)
Buah segar
3112 Kelapa Pohon Kg
( kode 05)
Getah
3113 Kemenyan Pohon Kg
(kode 12)
Inti kemiri
3114 Kemiri Pohon Kg
(kode 14)
Inti biji
3115 Kemiri Sunan Pohon Kg
(kode 13)
Inti biji
3116 Kenanga Pohon Kg
(kode 13)
Kulit kering
3117 Kina Pohon Kg
(kode 15)
Biji kering
3118 Klerek Pohon Kg
(kode 03)
Biji kering
3119 Kopi Pohon Kg
(kode 03)
Lada kering
3120 Lada Lajar Kg
(Kode 16)
Nira
3121 Lontar Pohon Kg
(kode 18)
Polong kering
3123 Panili/Vanili Pohon (polong Kg
kering)
Biji pala
3124 Pala Pohon basah (kode Kg
01)
Daun
3125 Pandan anyaman Rumpun Basah/Segar Kg
(kode 10)
Biji kering
3126 Pinang/Jambe Pohon Kg
(kode 03)
Tepung sagu
3127 Sagu Pohon Kg
(kode 24)
Biji kering
3128 Soga Pohon Kg
(kode 03)
Daun kering
3129 Teh Pohon Kg
( Kode 11)
Biji Basah
3130 Andaliman Pohon Kg
(kode 01)
Buah Segar
3131 Gayam Pohon Kg
(kode 05)
Nira
3198 Kelapa (Nira) Pohon Kg
(kode 18)
Contoh Kasus:
1. Pak Sunardi mengusahakan tanaman durian sebanyak 800 pohon yang berjajar
rapi pada sebidang lahan yang dikuasai pada saat pencacahan. Sebanyak 800
pohon tersebut sudah pernah panen. Akan tetapi pada saat pencacahan,
sebanyak 500 pohon sedang menghasilkan dengan baik dan biasa dipanen sendiri
oleh Pak Sunardi, sedangkan 300 pohon sedang tidak menghasilkan, namun
berdasarkan pengalaman Pak Sunardi, 300 pohon tersebut diperkirakan
menghasilkan kembali di bulan berikutnya. Pengisian yang tepat pada rincian 502
sampai dengan 510 adalah sebagai berikut.
3. Sebidang lahan milik Ketua RT Desa Singasari ditanami buah naga secara berjajar
yang dikelola oleh Pak Jordi, petugas kebersihan di lingkungan tersebut. Pak Jordi
setiap hari menyiram dan membersihkan lahan yang ditanami buah naga tersebut.
Selain itu, Pak Jordi dibantu keluarganya juga memanen buah naga milik Pak RT
tersebut. Banyaknya jumlah buah naga yang ditanam di bidang milik Ketua RT
adalah sebanyak 350 rumpun dan semuanya sedang menghasilkan. Volume buah
naga yang dihasilkan sepanjang tahun 2022-2023 adalah sebagai berikut:
Hasil panen yang diperoleh kemudian dibagi hasilnya dengan Pak RT, dengan
sistem pembagian 50:50. Adapun harga dari buah naga yang dijual oleh Pak Jordi
adalah Rp11.000/Kg. Pengisian untuk rincian 502 sampai 515 adalah sebagai
berikut.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
700 600 660 780 700 750 700 710 720 680 600 500
Dengan harga jual pisang per Rp10.000/Kg. Selain menjual buah pisang, Shinta
juga menjual jantung pisang dan daun pisang kepada restoran tradisional pada
bulan November, dengan total keuntungan sebesar Rp200.000. Isian yang tepat
untuk rincian 502 hingga 515 adalah sebagai berikut:
Rincian 601. Apakah mengusahakan atau memelihara ternak pada 1 Mei 2023
(khusus Unggas Pedaging selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023)?
Pedagang ternak yang melakukan pemeliharaan ternak dengan jangka waktu lebih
dari 2 bulan maka dikategorikan sebagai unit usaha peternakan.
Contoh:
Pet shop yang memelihara hewan (misal: anjing dan kucing) untuk dibesarkan selama
lebih dari 2 bulan dikategorikan sebagai Usaha Peternakan.
Pet shop yang memelihara hewan (misal: anjing dan kucing) kurang dari 2 bulan,
dikategorikan sebagai Usaha Perdagangan (tidak dicakup).
Lingkari kode “0” jika unit usaha perorangan tidak memelihara atau mengusahakan
ternak pada 1 Mei 2023 (Khusus unggas pedaging selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30
April 2023) dan tuliskan kodenya pada kotak yang disediakan, lalu pertanyaan
dilanjutkan ke Blok VII.
Isikan nama jenis ternak pada baris yang tersedia pada rincian 602, kemudian isikan
kode ternaknya pada rincian 603.
Jenis ternak yang diisikan pada rincian 602 adalah jenis ternak yang dipelihara atau
diusahakan pada 1 Mei 2023 (Khusus unggas pedaging selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023) meskipun pada saat pencacahan belum ada produksi/penjualan
Pengisian jenis ternak disesuaikan dengan kategori ternak, karena akan berpengaruh
kepada pengisian rincian selanjutnya.
• Ternak Domba Potong, Domba Perah, Kambing Potong, Kambing Perah, Babi,
Kuda, Kelinci Potong, Rusa, Unta, dan Keledai
Jika unit usaha perseorangan hanya memelihara ternak sebagai hewan peliharaan
saja seperti anjing/ kucing, maka ternak tersebut harus tetap dicatat ketika unit usaha
perseorangan tersebut juga mengelola usaha tanaman pangan/ hortikultura/
perkebunan/ peternakan/ perikanan/ kehutanan dan/atau jasa pertanian.
Contoh 1:
Pak Hary mengusahakan ayam petelur dan sapi potong, sementara dia juga
memelihara kucing. Maka jenis ternak yang dituliskan pada rincian 602 adalah ayam
petelur, sapi potong, dan kucing.
Contoh 2:
Pak Ledi di rumahnya mengusahakan budidaya ikan gurame dalam sebuah kolam.
Diketahui pak Ledi juga memelihara seekor kucing persia. Maka, walaupun aktivitas
ekonomi pak Ledi yang tercatat di R210 adalah kode 2, kucing persia peliharaan pak
Ledi juga harus dicatat sebagai Ternak Lainnya di Blok VI. Peternakan dan R601
harus berkode 1.
Jika jenis ternak pada R602 adalah ternak lainnya (R603 kode 4499), maka
tuliskan deskripsi jenis ternak lainnya tersebut.
Ayam Kampung Biasa (4301) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan untuk
diambil daging/telurnya untuk dikonsumsi. Contoh: Ayam Kedu.
Ayam Kampung Petelur (4307) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan diambil
telurnya untuk konsumsi. Ayam kampung petelur diusahakan/dipelihara layaknya
ayam ras petelur. Contoh: Ayam Arab, Ayam Merawang.
Ayam Lokal Lainnya (4402) merupakan ayam bukan ras dengan tujuan bukan untuk
diambil daging/telurnya untuk konsumsi. Termasuk dalam kategori ini adalah ayam
hias. Contoh: Ayam Kate, Ayam Serama, Ayam Pelung, dan Ayam Bekisar.
Unggas Nonpangan (4498) meliputi burung kicau, contoh: Kenari, Love Bird, dan
Murai.
Sapi Potong
Kerbau
Rincian 606. Total Ternak (Ekor), khusus lebah dalam satuan koloni
Untuk jenis ternak unggas pedaging (ayam ras pedaging, ayam kampung
pedaging, itik pedaging, dan puyuh pedaging), Jumlah ternak yang dipelihara atau
diusahakan pada 1 Mei 2023 bisa terisi sama dengan nol ketika masih dalam masa
pengosongan kandang.
Untuk jenis ternak selain ternak unggas pedaging, Jumlah ternak yang dipelihara
atau diusahakan pada 1 Mei 2023 harus lebih besar dari nol.
Rincian 607 s.d. 613 Jumlah ternak menurut rumpun, jenis kelamin dan
kelompok umur
Rincian ini khusus untuk ternak kerbau potong, kerbau perah, sapi potong, dan
sapi perah
Dari total ternak pada R606, isikan jumlah ternak menurut jenis kelamin dan kelompok
umur dirinci berdasarkan jenis rumpun.
Adapun Kelompok umur ternak kerbau, kerbau perah, sapi potong, dan sapi perah
adalah sebagai berikut:
Adapun kategori dewasa untuk ternak Domba Potong, Domba Perah, Kambing
Potong, Kambing Perah, Babi, Kuda, Kelinci, Rusa, Unta, dan Keledai adalah sebagai
berikut:
Kode Kelompok Umur
Jenis Ternak
ternak Betina Dewasa
4102 Kuda >2 tahun / kawin
4201 Babi >12 bulan / kawin
4202 Domba Potong >12 bulan / kawin
4203 Kambing Potong >12 bulan / kawin
4204 Kambing Perah >12 bulan / kawin
4205 Domba Perah >12 bulan / kawin
4406 Kelinci potong >6 bulan / kawin
4415 Rusa >8 bulan / kawin
4418 Unta >3 tahun / kawin
4419 Keledai >1 tahun / kawin
Rincian ini akan terisi untuk jenis ternak unggas pedaging : Ayam Kampung
Pedaging, Ayam Ras Pedaging, Itik Pedaging, dan Puyuh Pedaging.
Unggas pedaging adalah jenis ternak unggas yang dipelihara atau dibudidayakan
untuk dimanfaatkan dagingnya sebagai konsumsi manusia, terdiri dari ayam ras
pedaging, ayam kampung pedaging, itik pedaging, dan puyuh pedaging.
Rincian 615. Jumlah Siklus Selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (kali)
Contoh 1:
Contoh 2:
Kandang 1
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 Siklus 6 Rata-rata
DOC: 1000 DOC: 800 DOC: 1000 DOC: 800 DOC: 1000 DOC: 1500 pembelian DOC
sebanyak 1560
ekor dan jumlah
siklus sebanyak
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Siklus 4 Siklus 5 5 kali.
DOC: 800 DOC: 500 DOC: 800 DOC: 600 DOC: 500
Kandang 2
(1000 + 800) + (800 + 500) + (1000 + 800) + (800 + 600) + (1000 + 500)
=
5
= 1560 𝑒𝑘𝑜𝑟
Jika rincian 618 berkode 1-5 (tujuan utama pemeliharaan ternak adalah
pengembangbiakan, penggemukan, pembibitan, pembesaran ternak, atau produksi
telur/susu/madu/kokon/liur), maka isikan jenis pemanfaatan produksi yang
dihasilkan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 oleh setiap jenis ternak yang
dipelihara pada 1 Mei 2023.
1 - Produksi seluruhnya untuk dijual, adalah merupakan produksi ternak yang dijual
dengan tujuan memperoleh keuntungan/pendapatan. Hasil produksi tersebut dapat
dijual ke pengguna rumah tangga, pedagang pengumpul, pasar, dll.
2 - Produksi sebagian besar untuk dijual, dan sisanya untuk dikonsumsi sendiri,
adalah merupakan produksi ternak yang sebagian besar atau 2/3 dari produksi yang
dihasilkan diijual dan sisanya dikonsumsi sendiri.
3 - Produksi sebagian besar untuk dikonsumsi sendiri, dan sisanya untuk dijual,
adalah adalah merupakan produksi ternak yang sebagian besar atau 2/3 dari produksi
yang dihasilkan dikonsumsi sendiri dan sisanya diijual.
Untuk Jenis ternak yang baru dipelihara dan belum menghasilkan, maka isikan
kode 0 (belum dijual) untuk pemanfaatan produksi pada R.619.
Rincian 620. Jenis produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
1. Ternak Hidup/daging
Ternak Hidup adalah produksi ternak yang dihasilkan ternak/unggas dalam
keadaan hidup/ekor.
Daging, adalah sekumpulan otot yang melekat pada kerangka dan tidak
mengandung tulang, daging terdiri dari tiga komponen utama yaitu jaringan otot
(muscle tissue), jaringan ikat (connective tissue) dan jaringan lemak (adipose
tissue).
2. Susu segar, adalah produksi susu yang dihasilkan dari ternak yang menghasilkan
susu, yaitu: sapi perah, kerbau perah, kambing perah, domba perah, kuda, dan
Unta.
4. Telur tetas, adalah telur yang dihasilkan dari unggas untuk dijual dengan tujuan
ditetaskan, berupa: telur ayam ras petelur (layer), telur ayam ras pedaging (broiler),
telur ayam kampung, telur itik, telur puyuh, telur angsa, telur merpati, telur kalkun,
telur burung unta, telur ayam lokal lainnya, dan telur unggas nonpangan.
5. Mani/semen ternak adalah spermatozoa dan plasma semen yang berasal dari
pejantan unggul yang dapat digunakan untuk proses pembuahan. (SNI 4869-
1:2021).
6. Embrio adalah hasil fertilisasi sel telur oleh spermatozoa melalui proses in vivo
atau in vitro yang telah berkembang mencapai tahap morula sampai blastosis
expand dalam bentuk segar maupun beku.(SNI 7880.1:2013).
7. Madu adalah cairan alami yang umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan
oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari
tanaman (ekstra floral nektar) atau ekskresi serangga. (Permentan N0.15 Tahun
2021).
8. Liur/Sarang adalah sarang burung walet yang sebagian besar berasal dari air liur
burung walet berfungsi untuk bersarang, bertelur dan membesarkan anaknya.
(Permentan N0.15 Tahun 2021).
9. Bulu adalah bagian epidermis yang berasal dari semua jenis ruminansia besar,
ruminansia kecil, hewan berlambung tunggal (monogastric) dan aneka ternak
lagomorpha serta unggas.
10. Kepompong/Kokon ulat sutera adalah bakal serangga (kupu-kupu) yang berada
dalam stadium (kehidupan) ketiga sebelum berubah bentuk menjadi kupu-kupu
atau serangga, biasanya terbungkus dan tidak bergerak.
11. Kulit adalah lapisan paling luar dari tubuh hewan, baik hewan besar, kecil, eksotik,
novelty yang biasa diambil kulitnya untuk disamak.
12. Lilin/Malam lebah adalah hasil penggetahan (sekresi) lebah madu atau jenis lebah
lainnya.
Jika jenis produksi yang dihasilkan lebih dari satu jenis, maka tuliskan nilai
produksi yang dijual/dikonsumsi/diberikan kepada pihak lain secara berurutan sesuai
jenis produksi dengan dipisahkan tanda koma “,”.
Nilai yang dimaksud adalah nilai saat transaksi tersebut terjadi. Nilai penjualan yang
dicatat adalah nilai bentuk primer dari produksi yang dijual, yaitu bentuk produksi
ternak tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu.
Dalam mengisi taksiran harga ternak per ekor, petugas hendaknya bukan hanya
melihat jumlah ternak yang diusahakan tetapi juga harus memperhatikan komposisi
ternaknya (anak/muda/dewasa) sehingga taksiran nilai ternak benar/akurat.
Contoh 1:
Pak Adi memelihara sapi perah untuk diambil susunya dan dijual. Selama periode
pencacahan, produksi susu yang dihasilkan sebanyak 200 liter. Susu tersebut
ditambahkan rasa stroberi dan coklat sebelum dijual ke pasaran. Harga susu segar
adalah Rp 6.300/liter, sedangkan harga susu yang sudah ditambahkan rasa menjadi
Rp 10.000/liter nya. Nilai produksi susu yang dicatat pada 621 adalah nilai bentuk
primernya, yaitu 200 liter X Rp 6.300 = Rp 1.260.000.
Bu Rahma memelihara Itik untuk diambil telurnya dan dijual. Selama periode
pencacahan, produksi telur itik sebanyak 30 kg. Dari hasil tersebut, 5 kg nya dijadikan
telur asin lalu dijual sedangkan sisanya ada yang dijual langsung dan dikonsumsi
sendiri. Harga telur adalah Rp 24.000/kg, sementara harga telur asin Rp 42.000/kg.
Selain itu ternak betina yang afkir dijual sebanyak 5 ekor dengan harga jual Rp.
35.000/ekor. Nilai produksi telur itik yang dicatat adalah nilai bentuk primernya, yaitu
30 kg X Rp 24.000 = Rp 720.000, dan nilai produksi ternak hidup 5 X Rp. 35.000 =
Rp. 175.000
Rincian 622. Nilai produksi ikutan ternak (kotoran, dsb) selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 (Rp)
Isikan banyaknya nilai produksi ikutan selain produksi utama ternak selama setahun
yang lalu (1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023).
Produksi ikutan ternak adalah hasil tambahan yang diperoleh di luar hasil produksi
utama/pokok. Contohnya: tanduk, kotoran hewan yang diolah menjadi pupuk kandang
padat atau pupuk cair. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai
ekonomis di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil ikutan
yang diproduksi.
Pupuk kandang cair yang dikategorikan sebagai produk ikutan adalah pupuk cair yang
pembuatannya hanya dikumpulkan saja.
Sedangkan pupuk kandang atau pupuk cair yang dalam pembuatannya memerlukan
teknologi khusus atau menambahkan zat tertentu, maka tidak dikategorikan sebagai
produk ikutan, karena termasuk produk sampingan (tidak dicatat).
1. Pak Rangga tinggal bersama istri (Rosa) dan kedua anaknya (Faishal dan Nova) di
Kabupaten Bogor. Pada tanggal 1 Mei 2023, Pak Rangga memiliki sapi potong
dengan rumpun sapi bali sebanyak 15 ekor dipelihara pada 4 kandang dekat
rumahnya. Dari 15 ekor tersebut dapat dirinci sbb:
• Kandang I: 4 (empat) ekor (1 ekor jantan umur 3 tahun dan 3 ekor betina
masing-masing berumur 4 tahun, 2 tahun dan 6 tahun)
• Kandang II: 3 (tiga) ekor betina umur 3 tahun, yang salah satunya sedang
bunting
• Kandan III: 5 (lima) ekor (2 ekor jantan masing-masing berumur 4 tahun, 2
ekor betina masing-masing berumur 4 tahun dan 1 ekor betina berumur 1
tahun)
• Kandang IV: 3 (tiga) ekor jantan masing-masing berumur umur 1 tahun
Ternak Sapi Potong milik Pak Rangga selama setahun terjual sebanyak 5 ekor
dengan harga 20 juta/ekor, dan dipotong 1 ekor untuk qurban idhul adha dengan
kisaran harga Rp. 30.000.000.
Kotoran sapi yang ditampung dan dikeringkan dijual ke petani setempat untuk pupuk
hijau, selama setahun terjual 10.000 kg dengan harga jual Rp.300/kg
Selain sapi potong, Pak Rangga juga memelihara ayam kampung biasa sebanyak 10
ekor untuk konsumsi sendiri.
Jika Petugas ST2023 mencacah rumah tangga Pak Rangga, bagaimana pengisian
Daftar ST2023-L2 Blok VI.
Jawab:
Bibit tanaman adalah pohon anakan dari tanaman induk siap untuk ditanam/masih
dalam polybag. Bibit tanaman yang dicakup adalah seluruh bibit tanaman yang
disemai dan sudah tumbuh tunas.
1. Unit usaha yang selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 mengusahakan
pembibitan tanaman kehutanan dan pada saat pencacahan masih
mengusahakan pembibitan tanaman kehutanan.
2. Unit usaha yang selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 mengusahakan
pembibitan tanaman kehutanan, dan pada saat pencacahan sedang tidak
mengusahakan pembibitan tanaman kehutanan. Namun, unit usaha tersebut
berencana untuk melanjutkan usaha pembibitan tanaman kehutanan.
Unit usaha yang dicakup adalah unit usaha yang mengusahakan kegiatan budidaya
tanaman kehutanan (seperti akasia, jabon, jati, sengon, mahoni, bambu, dll.) pada 1
Mei 2023 dan/atau mengusahakan pembibitan tanaman kehutanan selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023, dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya
dijual/ditukar.
Lingkari kode “1” jika “Ya”, atau kode 2 jika “Tidak”, lalu tuliskan kodenya pada kotak
yang tersedia.
Contoh 1:
Pak Hendra seorang pengusaha tanaman kehutanan, tetapi pada tanggal 1 Mei 2023
tanamannya sudah ditebang semua. Disamping itu, Pak Hendra juga memiliki usaha
pembibitan, dimana usaha pembibitannya baru dimulai pada tanggal 1 Mei 2023.
Pak Sugeng seorang pengusaha budidaya dan pembibitan tanaman kehutanan. Pada
tanggal 1 Mei 2023, tanaman kehutanan Pak Sugeng sudah ditebang semua, dan
sejak 1 April 2023 Pak Sugeng juga mengusahakan pembibitan jati. Pada saat
pencacahan, usaha pembibitan jati belum ada yang diproduksi.
Maka R.701 jawabanya Ya, dan rincian yang harus diisi adalah R.702, R.703, R.704
(hanya berkode “2”) dan R.717 s.d. R.719 , serta R.720 juga ditanyakan untuk masing-
masing hasil ikutan, dan jika tidak ada nilai ikutannya diisikan “0”.
Gambar http://s.bps.go.id/TanmanKehutanan
dan
Deskripsi
Tanaman
Kehutanan
(Diisi apabila unit usaha membudidayakan tanaman kehutanan. Jika unit usaha hanya
mengusahakan pembibitan saja, maka R.707 s.d. R.710 kosong).
Rincian 711. Sistem pemanenan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
Jika R707, R708, R709, dan/atau R710 ada isian, dan R711 ada berkode 1,
produksi yang dipanen/ditebang selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023
(R712 s.d. R715)
Bibit yang diusahakan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (R717 s.d.
R718)
Contoh:
Pak Aris seorang pengusaha tanaman kehutanan dan juga usaha pembibitan
tanaman kehutanan, tetapi pada tanggal 1 Mei 2023 tanaman budidaya kehutanannya
sudah ditebang semua. Unit usaha Pak Aris yang dicatat pada kuesioner hanya usaha
pembibitan tanaman kehutanan saja. Sehingga R.701 jawabanya Ya, dan R.702 dan
R.703 ada isiannya, R.704 hanya berkode 2, dan R.717 s.d. R.719 ada isian.
Produksi ikutan tanaman kehutanan contohnya yaitu buah, kayu bakar, daun jati,
kulit kayu, dll. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai ekonomis
di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil ikutan yang
diproduksi. Isikan “0” jika unit usaha tidak memiliki nilai produksi ikutan selama periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.
a. Tuliskan nilai produksi ikutan kayu bakar (dalam ribu rupiah) selama
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.
b. Tuliskan nilai produksi ikutan lainnya (dalam ribu rupiah) selama 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023.
Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang hidup di darat, di air yang masih mempunyai
sifat-sifat alami, seperti: anggrek hutan, kaktus hibrida, lidah buaya hutan, dll.
Satwa liar adalah binatang yang hidup di darat, di air, atau di udara yang masih
mempunyai sifat-sifat liar dan yang hidup bebas, seperti: biawak, rusa Timor, ular, dll.
Untuk usaha penangkaran satwa liar, satwa yang ditangkarkan adalah satwa yang
dilindungi baik memiliki izin penangkaran dari KLHK/BKSDA ataupun tidak, dan juga
satwa yang tidak dilindungi yang memiliki izin penangkaran dari KLHK/BKSDA.
Isikan “Ya” jika pada 1 Mei 2023 melakukan usaha penangkaran tumbuhan/satwa liar.
Gambar dan
Deskripsi http://s.bps.go.id/TumbuhanLiar
Tumbuhan
Liar
Produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (R726 s.d. R728)
Tuliskan satuan produksi, volume produksi, dan nilai produksi dari hasil usaha
penangkaran tumbuhan/satwa liar.
Referensi waktu yang digunakan adalah selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.
Tuliskan nilai produksi ikutan penangkaran tumbuhan/satwa liar (dalam ribu rupiah)
selama 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang
memiliki nilai ekonomis di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah
seluruh hasil ikutan yang diproduksi.
Usaha perburuan dan penangkapan satwa liar adalah kegiatan berburu atau
menangkap satwa liar dan/atau mengambil bagian-bagiannya, dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar, misalnya penangkapan ular, buaya,
ayam hutan, dll.
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (Undang-
Undang No. 41 Tahun 1999).
Hutan tegakan (lokasi yang dianggap hutan oleh masyarakat) adalah hamparan
lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (masih banyak
pohon).
Penjelasan:
Referensi waktu yang digunakan adalah selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.
Produksi yang dicatat pada pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan dan
penangkapan satwa liar adalah semua hasil baik yang sudah dijual maupun yang
belum dijual, dikonsumsi sendiri, dan diberikan kepada pihak lain.
Referensi waktu yang digunakan adalah selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023.
Komoditas
Komoditas Usaha
Usaha Satuan Satuan
No. No. Pemungutan
Pemungutan Produksi Produksi
Hasil Hutan
Hasil Hutan
1. Akar-akaran Kg 8. Madu Liter
Pemungutan
2. Daun Kayu Putih Kg 9. Batang
Bambu
Pemungutan
3. Getah Damar Kg 10. Kg, Liter
Getah Lainnya
Pemungutan Kayu
4. Getah Gaharu Kg 11. m3
Pertukangan
5. Getah Karet Kg 12. Pemungutan Rotan Batang/lajar
6. Getah Pinus Kg 13. Sarang Burung Kg
Batang/lajar,
Kg, Pohon,
7. Kayu Bakar m3 14. Lainnya
Liter, Ekor,
atau m3
Rincian 739. Nilai produksi ikutan usaha pemungutan hasil hutan dan/atau
perburuan dan penangkapan satwa liar selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023 (000 Rp)
Tuliskan nilai produksi ikutan dari usaha pemungutan hasil hutan dan/atau perburuan
dan penangkapan satwa liar selama periode (dalam ribu rupiah) selama 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023.
Isikan kode “1” jika melakukan kegiatan usaha budidaya ikan, selama periode
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 pada kotak yang tersedia. Isikan “2” Jika “Tidak”,
lanjutkan ke R817.
2. Crustacea (udang,
rajungan, kepiting dan
sebangsanya)
5. Echinodermata
(teripang, bulu babi dan
sebangsanya)
Kasus 1:
satu jenis ikan dan dua jenis
kegiatan budidaya (kode jenis ikan
sama dan kode kegiatan berbeda)
Contoh: Pak Anton mempunyai
LELE
usaha budidaya pembesaran dan
LELE
pembenihan ikan lele, maka R802
diisi komoditas lele sebanyak 2 kali,
karena jenis kegiatannya
pembesaran dan pembenihan
Kasus 2:
Dua jenis ikan (Nila air tawar dan
Nila air payau) dan dua jenis
kegiatan budidaya (kode jenis ikan
dan kode jenis budidaya berbeda)
Contoh: Bu Yayuk mempunyai NILA AIR TAWAR
usaha budidaya pembesaran ikan NILA AIR PAYAU
Nila di kolam dan di tambak maka
R802 diisi Nila air tawar dan Nila air
payau, karena pembesaran ikan
Nila di kolam termasuk kegiatan
pembesaran di air tawar sedangkan
pembesaran ikan Nila di tambak
termasuk kegiatan pembesaran di
air payau.
Jenis ikan yang saat ini sedang tidak diusahakan tetapi pernah diusahakan
selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023, tetap dicatat di rincian ini.
Untuk nama ikan yang sama tetapi bisa dibudidayakan di 2 tempat maka mempunyai
kode ikan yang berbeda. Misalnya:
1. Kode Ikan Nila Air Payau : 5213, kode Ikan Nila Air Tawar : 5347
2. Kode Ikan Bandeng Air Payau : 5201, kode Ikan Bandeng Air Tawar : 5301
3. Kode Rumput Laut di Laut : 5166, kode Rumput Laut di Tambak : 5215
1 - Pembesaran di air laut adalah kegiatan memelihara dan atau membesarkan ikan
dalam media air laut berupa benih ikan/gelondongan hingga mencapai umur, bentuk
dan ukuran tertentu yang peruntukannya untuk konsumsi.
Contoh:
Pak Joko membesarkan burayak ikan mas yang dipanen ketika ikan tersebut
berukuran 5 cm. Baby ikan mas tersebut dijual untuk dikonsumsi. Walaupun secara
umum ikan mas tersebut merupakan output dari pembenihan tetapi karena
peruntukannya sebagai ikan konsumsi maka tetap dikategorikan kegiatan
pembesaran ikan di air tawar (Kode 3).
4 - Pembenihan adalah kegiatan pemeliharaan ikan berupa induk ikan dengan tujuan
untuk membiakkan (menghasilkan benih) ikan hingga mencapai umur, bentuk, dan
ukuran tertentu yang peruntukannya sebagai input untuk kegiatan budidaya
pembesaran. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan pendederan.
Contoh:
Pak Anwar memelihara naupli (larva udang) kemudian dijual dalam bentuk benih
udang (benur) sepanjang 2 cm. Pak Anwar memperoleh naupli dari pembudidaya lain.
Dalam hal ini Pak Anwar dikategorikan melakukan kegiatan pembenihan
(pendederan).
Seluruh kegiatan pembenihan yang dilakukan di air tawar, air payau maupun air
laut masuk kegiatan budidaya pembenihan, yang membedakan hanya “kode
ikan”.
Contoh:
Kebul adalah ikan yang baru menetas, mempunyai ciri seperti ikan dewasa, tetapi
lebih kecil dari fingerling.
Burayak adalah benih ikan pasca-larva yang sudah mempunyai ciri seperti ikan
dewasa dan berukuran lebih kecil daripada sejari.
5 - Ikan hias adalah kegiatan memelihara, membesarkan dan atau membiakkan ikan
dalam suatu wadah berupa bak, akuarium atau wadah tertentu serta memanen
hasilnya sebagai ikan hiasan dan bukan jenis ikan konsumsi.
Jika dalam satu jenis kegiatan budidaya menggunakan lebih dari satu
jenis wadah maka isikan wadah yang utama.
Contoh:
Pak Burhan membudidayakan Ikan Mas di Waduk menggunakan karamba dan jaring
tancap. Selama setahun yang lalu nilai produksi terbesar diperoleh dari budidaya Ikan
Mas di jaring tancap. Dari kasus tersebut maka isian Rincian 805. Jenis wadah yang
digunakan adalah Jaring Tancap (Kode 3).
Metode Patok
Metode Rakit
Contoh: Ikan di air laut: Kakap, Kerapu, dan beberapa jenis ikan laut lainnya
Ikan di air tawar: Nila, Patin, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya
3 – Jaring Tancap adalah wadah yang terbuat dari jaring yang ditancapkan dengan
sebuah kayu/bambu di tiap sudutnya. Jaring tancap biasanya hanya digunakan untuk
budidaya di perairan darat (danau, waduk, sungai, dll)
Contoh komoditas: Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Patin, Ikan Lele, Ikan Bawal air tawar,
Ikan Gabus dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya
5 – Kolam adalah wadah berupa lahan atau tempat yang dibuat khusus untuk
membudidayakan ikan yang dibatasi oleh pematang/tanggul yang letaknya di daratan,
dimana sumber airnya merupakan air tawar yang berasal dari danau, waduk, sungai,
saluran irigasi, rawa atau mata air.
Contoh : Ikan Nila, Ikan Patin, Ikan Gabus, Ikan Gurame, Ikan Mas dan beberapa jenis
ikan air tawar lainnya.
1. Mina padi Tumpang sari→ budidaya Padi dan Ikan pada lahan dan periode sama
2. Mina padi Penyelang → periode bergantian antara Padi dan ikan pada lahan yang
sama
3. Mina Padi Palawija→ budidaya palawija dan ikan pada lahan dan periode sama
Jika R804 berkode 1,2 dan 3 (pembesaran), maka R806 sampai R811 harus diisi.
Luas baku wadah budidaya adalah luas permukaan dari wadah budidaya yang
digunakan. Jika jenis wadah yang digunakan lebih dari satu, jumlahkan seluruh
luas permukaan wadah budidaya yang digunakan.
Contoh: Dari contoh pak Burhan di Rincian 805, maka untuk pengisian R806 Luas
baku seluruh wadah budidaya adalah total luas seluruh karamba dan jaring tancap
yang digunakan.
Luas baku seluruh wadah budidaya yang dimaksud adalah luas baku untuk masing-
masing jenis ikan (R802) dan jenis kegiatan budidaya (R804).
3. Apabila wadah budidaya ikan adalah mina padi, maka perhitungan luas lahannya
sama dengan luas lahan sawah yang digunakan untuk budidaya mina padi.
1 – Monokultur, merupakan sistem budidaya yang hanya memelihara satu jenis ikan
atau organisme saja dalam satu jenis wadah.
Contoh:
● Pak Joko memelihara udang vaname di satu bidang tambak miliknya.
● Pak Ali mempunyai 3 bidang tambak. Satu bidang untuk budidaya Udang, dan 2
bidang lainnya untuk budidaya Bandeng.
Contoh:
Pak Agus memelihara udang vaname dan Bandeng bersamaan di satu bidang lahan
tambak miliknya.
Apabila satu jenis ikan dibudidayakan dengan jenis kegiatan yang sama
menggunakan dua jenis wadah yang berbeda dengan sistem budidaya yang berbeda
(monokultur dan polikultur), maka R.807 Sistem Budidaya dipilih sistem budidaya
yang menghasilkan nilai produksi terbesar.
Contoh:
Dari kasus Pak Burhan di Rincian 805, ikan mas di karamba dibudidayakan dengan
sistem polikultur sedangkan ikan mas yang dibudidayakan di jaring tancap
menggunakan sistem monokultur, maka untuk isian R.807 Sistem Budidaya dipilih
monokultur (kode 1) mengacu penjelasan pada contoh di Rincian 805.
Apabila satu jenis ikan dibudidayakan dengan jenis kegiatan yang sama
menggunakan dua jenis wadah yang berbeda dengan teknologi budidaya yang
Untuk mengisi rincian ini dapat mengacu pada tabel berikut ini:
Luas tambak 5.000 m2 untuk budidaya bandeng, maka penerapan teknologi intensif
jika penebaran benih >25.000 ekor/MT, sederhana < 25.000 ekor/MT.
Budidaya bioflok termasuk dalam kategori budidaya intensif dengan kepadatan tebar
pada kisaran 500 – 900 ekor per m2.
Budidaya kolam air deras termasuk dalam kategori budidaya intensif yaitu budidaya
kolam dengan sistem air mengalir sehingga terdapat pintu masuk air dan pintu keluar
air.
Isikan jumlah siklus panen pada kegiatan usaha budidaya ikan yang
dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023.
Satu siklus panen dimulai dari pembudidaya menebar benih sampai seluruh ikan
diangkat dari tempat budidaya (panen habis).
Rincian 811. Jika R.810 berkode 2 dan/atau 3, isikan nilai ijon/tebasan (000 Rp)
PRODUKSI
Produksi perikanan budidaya adalah jumlah semua ikan yang dinyatakan dalam kg
berat basah atau segar untuk ikan konsumsi serta satuan ekor untuk ikan hias dan
benih, yang telah dipanen dari tempat pemeliharaan yang diusahakan oleh
pembudidaya/perusahaan perikanan budidaya.
Produksi yang dicatat tidak hanya yang dijual, tetapi termasuk juga hasil panen yang
dikonsumsi sendiri dan yang diberikan kepada pihak lain (sebagai upah, dll). Jika
selama periode tersebut belum pernah panen atau gagal panen isikan angka nol.
1 – Kg satuan ini digunakan untuk jenis kegiatan budidaya pembesaran yaitu Rincian
804 berkode 1, 2, atau 3. Khusus pembenihan rumput laut satuannya adalah Kg.
Apabila hasil produksi pembesaran dijual dalam satuan ekor maka dikonversi ke
dalam satuan Kg.
Contoh:
● Kerang Mutiara dijual dalam satuan ekor maka dikonversi menjadi satuan Kg.
● Indukan Nila dijual dalam satuan ekor maka dikonversi menjadi satuan Kg.
2 – Ekor satuan ini digunakan untuk jenis kegiatan budidaya ikan hias dan umumnya
untuk kegiatan pembenihan, yaitu Rincian 804 berkode 4 dan 5.
Apabila responden menjawab dalam satuan butir maka dimasukkan ke satuan ekor.
Apabila volume produksi di Rincian 812 terisi nol maka Rincian 813 sampai 815
diisi strip ‘-‘.
Rincian 815. Pemanfaatan produksi selama periode 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023
(kode)
Isikan nilai produksi ikutan kegiatan usaha budidaya ikan selama periode 1 Mei 2022
s.d 30 April 2023 dalam satuan ribuan rupiah.
Produksi Ikutan adalah produk lain yang secara bersamaan dihasilkan dengan
produk utama. Nilai produksi ikutan berasal dari produk yang memiliki nilai ekonomis
di wilayah setempat. Produk ikutan yang dicatat adalah seluruh hasil ikutan yang
diproduksi.
Pak Rudi seorang pembudidaya ikan Lele. Pada tanggal 1 Mei 2023 dia
mengusahakan pembesaran ikan lele dengan metode bioflok dan pembenihan ikan
lele di kolam. Total bioflok yang digunakan untuk budidaya adalah 10 buah dengan
masing-masing bioflok mempunyai diameter 2 m2. Selama setahun yang lalu Pak Rudi
melakukan pembesaran Lele sebanyak 3 siklus dengan produksi per siklus 300 Kg
dan dijual dengan harga Rp 20.000 per Kg, sedangkan untuk pembenihan Lele
menghasilkan 8.000 ekor benih dan dijual dengan harga Rp 140 per ekor. Seluruh
ikan hasil budidaya pembesaran dan pembenihan ikan lele langsung dijual kontan ke
pedagang.
Penyelesaian Kasus:
Rincian 802 terisi 2 baris karena melakukan dua jenis kegiatan, yaitu pembenihan dan
pembesaran ikan Lele.
Keterangan: Luas
permukaan bioflok berbentuk
lingkaran. Penghitungan luas
baku bioflok mengikuti luas
lingkaran (π.r2)
Isikan Kode “1”, jika melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan selama
1 Mei 2022 s.d 30 April 2023. Isikan “2” jika Tidak melakukan kegiatan usaha
penangkapan ikan di periode tersebut dan lanjutkan ke Blok IX.
Pada rincian ini kegiatan penangkapan ikan yang dimaksud adalah kegiatan usaha
(bukan sebagai buruh nelayan atau sebagai hobi).
Nelayan yang dimaksud adalah nelayan yang menanggung risiko pada usaha
kegiatan penangkapan ikan di laut, di perairan darat, penangkapan benih dan
penangkapan ikan hias (Nelayan usaha/RTP). Nelayan usaha tidak harus melaut.
C. Penangkapan Benih
Usaha Penangkapan Benih adalah suatu kegiatan penangkapan benih ikan
yang dilakukan di laut maupun di perairan darat dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya dijual untuk memperoleh pendapatan/keuntungan dan
menanggung resiko usaha. Produk dari penangkapan benih digunakan untuk
input pada kegiatan budidaya pembesaran ikan.
Contoh: Penangkapan benih lobster, penangkapan benih Bandeng
Kapal motor (kode 1) adalah kapal yang menggunakan tenaga gerak mesin (motor)
yang ditempatkan secara permanen dalam ruang mesin (terdapat kamar mesin).
Perahu motor tempel (kode 2) adalah perahu yang menggunakan mesin (motor
tempel) sebagai tenaga penggerak, dan motornya diletakkan di luar baik di buritan
maupun di sisi perahu. Motor tempel ini dapat dipasang pada jukung ataupun perahu
papan. Perahu papan yang menggunakan motor tempel dimasukkan ke dalam
kategori perahu motor tempel.
Perahu tanpa motor (kode 3) adalah perahu tanpa motor yang dasarnya terdiri dari
lunas dengan rusuk-rusuk yang diletakkan pada lunas tersebut, badan perahu dibuat
dengan memasang papan pada rusuk-rusuk tsb.
● Jukung adalah perahu tanpa motor yang terbuat dari sebilah kayu yang dilubangi
bagian tengahnya. Jukung yang diperbesar dengan menambah papan pada
kedua sisinya tetap dikategorikan ke dalam jukung.
● Perahu papan adalah perahu tanpa motor yang dasarnya terdiri dari lunas dengan
rusuk-rusuk yang diletakkan pada lunas tersebut. Badan perahu dibuat dengan
memasang papan pada rusuk-rusuk tersebut. Rakit juga termasuk dalam
klasifikasi perahu papan.
Tanpa perahu (kode 4) adalah jika unit usaha tidak menggunakan kapal/perahu
dalam melakukan penangkapan ikan.
Rincian 821. Jumlah kapal/perahu yang dikuasai pada saat 1 Mei 2023
Rincian 822. Jumlah ukuran kapal/perahu yang dikuasai pada 1 Mei 2023 (Gross
Tonnage/GT)
Gross Tonnage (GT) adalah pengukuran besaran volume kapal perikanan yang
dilakukan pada bagian ruangan-ruangan yang tertutup dan dianggap kedap air yang
berada di dalam kapal dan dinyatakan dalam Gross Tonnage dengan menggunakan
satuan “Register Tonnage” (1 RT = 100 ft3 = 2,8328 m3). Volume ruangan tertutup
dalam kapal terdiri dari volume ruang tertutup yang terdapat di bagian atas dan bawah
dari geladak utama. Dimana geladak utama kapal adalah geladak kapal yang
menyeluruh dari haluan sampai buritan kapal, yang dianggap sebagai geladak
kekuatan kapal. Sebagian besar kapal perikanan memiliki 1 (satu) geladak kapal,
maka geladak utama sama dengan geladak kekuatan kapal. Secara singkatnya,
Gross Tonnage merupakan kapasitas angkut/muat dari sebuah kapal motor.
Alat tangkap utama adalah jenis alat tangkap yang menghasilkan nilai produksi terbesar.
Jenis alat tangkap antara lain
01 – Jaring lingkar; 06 – Alat yang dijatuhkan;
02 – Jaring tarik; 07 – Jaring insang
03 – Jaring hela 08 – Perangkap;
04 – Penggaruk; 09 – Pancing;
05 – Jaring angkat; 10 – Alat Penangkapan Ikan Lainnya
01 – Jaring lingkar
Jaring lingkar adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat aktif, berupa jaring
dengan bentuk dasar empat persegi panjang, yang terdiri dari sayap, badan, dilengkapi
pelampung, pemberat, tali ris atas, tali ris bawah atau tanpa cincin dan tali kerut dan salah
satu bagiannya berfungsi sebagai kantong yang diopersaikan dengan cara dilingkarkan
untuk mengurung gerombolan ikan pelagis.
Jaring Lingkar terdiri dari:
1. Jaring lingkar bertali kerut
2. Jaring lingkar tanpa tali kerut
Pukat Cincin (Purse Seine/Jaring Lingkar) Pukat Cincin dengan Satu Kapal
Pukat Cincin dengan Dua Kapal Jaring lingkar tanpa tali kerut
02 – Jaring tarik
Jaring tarik adalah kelompok Alat Penangkapan Ikan yang bersifat aktif, berupa jaring
berbentuk kerucut yang terdiri dari sayap, badan, kantong, dilengkapi dengan pelampung,
pemberat Tali Ris Atas, tali ris bawah, tali selambar dan tanpa alat pembuka mulut jaring.
Jaring tarik terdiri atas:
1. Jaring tarik pantai
2. Jaring tarik sempadan
3. Jaring tarik berkapal meliputi dogol, pair seines, payang, cantrang, lampara dasar,
jaring dan tarik berkantong
Jaring Tarik Pantai (Beach Seine) Dogol (Danish Seine) Scottish Seines
Lampara Dasar
03 – Jaring hela
Jaring Hela adalah kelompok alat penangkapan ikan bersifat aktif, jaring berbentuk
kantong yang terdiri dari sayap jaring, badan jaring, kantong jaring, Tali Ris Atas, tali ris
bawah, tali selambar, pelampung, pemberat serta dilengkapi dengan alat pembuka mulut
jaring dan perangkat pelolosan atau pereduksi hasil tangkapan sampingan yang
dioperasikan di kolom atau dasar perairan dengan cara mengurung target tangkapan
berupa ikan demersal, ikan pelagis, dan krustasea serta dihela dikapal yang sedang
melaju.
Jenis Alat Penangkapan Ikan Jaring hela (kode: 03) terdiri atas:
1. Pukat hela dasar berpalang
Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang masuk kategori jaring hela (kode 03):
Penggaruk adalah kelompok alat penangkapan ikan bersifat aktif yang terdiri dari bingkai
kayu atau besi yang bergerigi atau bergancu di bagian bawahnya, serta dilengkapi atau
tanpa jaring/bahan lainnya.
Contoh gambar Alat Penangkapan Ikan yang masuk kategori penggaruk (kode 04)
adalah:
05 – Jaring angkat
Jaring angkat adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat pasif berupa jaring
berbentuk persegi panjang dilengkapi dengan rangka yang terbuat dari bambu atau bahan
lainnya, yang pengoperasiannya dengan cara diturunkan kedalam kolom perairan pada
saat setting dan diangkat ke permukaan kembali pada saat hauling dan dilengkapi atau
tanpa alat bantu penangkapan berupa lampu pengumpul ikan, dengan target tangkapan
ikan pelagis atau cumi-cumi.
Jenis Alat Penangkapan Ikan jaring angkat (kode: 05) terdiri atas:
1. Anco
2. Jaring angkat berperahu meliputi: bagan berperahu/bagan apung, bouke ami
3. Bagan Tancap
Alat yang dijatuhkan adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat aktif berupa
jaring berbentuk kerucut dilengkapi dengan atau tanpa rangka sebagai bingkai dari besi,
kayu/bambu dan pemberat dengan dilengkapi atau tanpa alat bantu pengumpul ikan
berupa lampu yang pengoperasiannya dengan cara menjatuhkan/menebarkan untuk
mengurung ikan dan cumi-cumi.
Jenis Alat Penangkapan Ikan yang dijatuhkan atau ditebarkan (kode: 06) terdiri atas:
1. Jala jatuh berkapal
2. Jala tebar
Jala Jatuh Berkapal (Cast Nets) Jala Tebar (Falling Gear Not
Specified)
07 – Jaring insang
Jaring insang adalah kelompok alat penangkapan ikan yang bersifat aktif dan pasif
berupa jaring berbentuk empat persegi panjang dilengkapi dengan pelampung, pemberat,
Tali Ris Atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah yang dioperasikan secara
menetap, dihanyutkan, dan dilingkarkan pada permukaan, pertengahan dan dasar
perairan utuk menghadang ikan pelagis, demersal, dan kelompok krustasea sehingga
tertangkap dengan cara terjerat dan/atau terpuntal.
Jenis Alat Penangkapan Ikan yang termasuk kategori jaring insang (kode: 07) terdiri atas:
1. Jaring insang tetap
2. Jaring insang hanyut
3. Jaring insang lingkar
4. Jaring insang berpancang
5. Jaring insang berlapis
6. Jaring insang kombinasi
08 – Perangkap
Alat Penangkapan Ikan perangkap adalah kelompok alat penangkapan ikan yang
bersifat statis dan pasif terbuat dari jaring, dan/atau besi, kawat, kayu, bambu, berbentuk
silinder, kerucut, trapesium, dan bentuk lainnya dilengkapi dengan pintu masuk yang
dioperasikan pada permukaan atau dasar perairan untuk menarik perhatian dan/ atau
menggiring gerombolan ikan pelagis, demersal, moluska, dan krustasea ke dalam kantong
atau keranjang sehingga terperangkap dan sulit untuk meloloskan diri.
Jenis Alat Penangkapan Ikan perangkap terdiri atas:
1. Set net
2. Bubu
3. Bubu bersayap
4. Perangkap Ikan Jaring berbentuk Kerucut meliputi pukat labuh, togo, ambai, jermal,
pengerih
5. Sero
6. Perangkap Ikan Peloncat
Bubu
Set net Bubu bersayap
09 – Pancing
Alat penangkapan ikan Pancing adalah kelompok alat penangkapan ikan bersifat aktif
atau pasif yang terdiri dari tali dengan atau tanpa mata pacing.
Jenis Alat Penangkapan Ikan pancing dengan (kode: 09), terdiri atas:
1. Pancing ulur 5. Pancing cumi 9. Rawai dasar
2. Pancing ulur tuna mekanis 10. Rawai tuna
3. Pancing berjoran 6. Pancing layang- 11. Tonda
4. Pancing cumi layang
7. Huhate
8. Huhate mekanis
Alat penangkapan ikan lainnya (kode 10) adalah alat yang digunakan untuk
menangkapan ikan selain alat-alat yang sudah disebutkan diatas, alat tersebut antara lain
alat penjepit dan melukai (Ladung, tombak, panah, dll), atau tanpa alat tangkap
Yang termasuk kelompok alat penangkapan ikan lainnya (kode 10) adalah:
1. Tombak 5. Seser
2. Ladung 6. Muro ami
3. Panah 7. Pocongan
4. Pukat dorong
Ladung Panah
Tombak
Pocongan
Rincian 825. Rata-rata volume hasil tangkapan per trip dari seluruh
kapal/perahu/tanpa perahu (kg)
Jumlah hasil tangkapan ikan dinyatakan dalam berat basah atau segar yang telah
ditangkap dari tempat penangkapan ikan yang diusahakan oleh unit usaha. Jadi yang
dihitung sebagai produksi tidak hanya jumlah atau volume hasil tangkapan yang dijual,
tetapi termasuk juga hasil tangkapan yang dikonsumsi sendiri atau yang diberikan
kepada pihak lain (sebagai upah, dll).
Jika hasil tangkapan yang didaratkan sudah dalam bentuk olahan maka harus
dikonversikan terlebih dahulu ke dalam berat basah.
Rincian 826. Rata-rata nilai hasil tangkapan per trip dari seluruh
kapal/perahu/tanpa perahu (000 rupiah)
Kode WPP untuk penangkapan ikan di laut mengacu pada Permen KP no. 18 tahun
2014 yaitu Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI)
terbagi menjadi 13 wilayah:
1. WPP-NRI PD 411, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Papua bagian utara, Kepulauan Yapen, Pulau Numfor, Pulau
Biak dan Pulau Yerui
2. WPP-NRI PD 412, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Papua bagian selatan, Kepulauan Romang, Kepulauan Letti,
Kepulauan Damer, Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kur,
Kepulauan Tayando, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Pulau Kisar, Pulau
Nuhuyut, Pulau Kolepom, dan Pulau Komolom
3. WPP-NRI PD 413, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Papua bagian barat, Kepulauan Sula, Kepulauan Raja Ampat,
Kepulauan Banda, Kepulauan Gorom, Kepulauan Watubela, Kepulauan Obi,
Pulau Morotai, Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulau Tidore, Pulau Makian,
Pulau Kayoa, Pulau Kasiruta, Pulau Bacan, Pulau Mandioli, Pulau Buru, Pulau
Ambalau, Pulau Seram, dan Pulau Ambon.
4. WPPNRI PD 421, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Sulawesi, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan
Sitaro, Kepulauan Banggai, Kepulauan Selayar, Kepulauan Wakatobi, Pulau
Unauna, Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walea Besar, Pulau Menui, Pulau
Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan Pulau Kabaena
5. WPPNRI PD 422, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Timor (bagian wilayah Indonesia), Pulau Lombok, Pulau
Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Sumba, Kepulauan Solor, Kepulauan Alor, Pulau
Sabu, Pulau Wetar, dan Pulau Rote
6. WPPNRI PD 431, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian timur, Kepulauan Kangean, Pulau Madura, Pulau
Giliraja, Pulau Puteran, Pulau Giligenting, Pulau Sapudi, Pulau Raas, Pulau
Nusabarong, Pulau Bali, dan Pulau Nusapenida.
7. WPPNRI PD 432, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian selatan, Pulau Panaitan, dan Pulau Tinjil
8. WPPNRI PD 433, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian barat-utara, Kepulauan Seribu, Pulau Sangiang,
Pulau Panjang, dan Pulau Tunda
9. WPPNRI PD 434, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Jawa bagian tengah-utara, Kepulauan Karimun Jawa, dan Pulau
Bawean
10. WPPNRI PD 435, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air
lainnya di Pulau Kalimantan bagian barat-selatan, Kepulauan Karimata, Pulau
Maya, Pulau Laut, dan Pulau Sebuku
Rincian 829. Nilai produksi ikutan kegiatan usaha penangkapan ikan selama
periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 (000 Rupiah): Rp…………………
Isikan nilai produksi ikutan kegiatan usaha penangkapan ikan selama periode 1 Mei
2022 s.d 30 April 2023 dalam satuan ribu Rupiah (000 Rupiah).
Produksi yang tidak sesuai bentuk standar tetap masuk produk utama selama tujuan
utamanya adalah mengambil yang tidak sesuai produk standar.
Contoh:
Contoh 1
Pada saat 1 Mei 2023, Pak Nata seorang nelayan yang seluruh hasilnya untuk di jual,
memiliki 2 buah kapal motor untuk usaha penangkapan ikan konsumsi di laut. Lokasi
penangkapan ikan berada di Selat Karimata (WPP 711). Informasi terkait usaha
penangkapan ikan yang dilakukan selama 1 Mei 2022 s.d 30 April 2023 sebagai
berikut:
Rata rata
Rata-rata
volume
Nama Jeni alat nilai hasil
Ukuran kapal Jumlah Trip hasil
Kapal tangkap tangkapan
tangkapa
per trip
n per trip
Keterangan: *) Utama
Selama setahun yang lalu, kapal motor yang pertama melakukan penangkapan
sebanyak 52 trip dengan rata-rata volume hasil tangkapan per tripnya sebesar 42.000
kg. Sementara kapal motor yang kedua sebanyak 54 trip dengan rata-rata volume
hasil tangkapan per tripnya sebesar 44.500 kg. Rata-rata harga per kg adalah Rp
20.000,-. Kedua kapal motor tsb masih dikuasai pak Daru sampai dengan saat
pencacahan. Dari seluruh hasil tangkapan, setelah dikurangi biaya operasional, Reza
sebagai nakhoda memperoleh bagian 8%, 3 rekannya masing-masing 5%, dan
sisanya untuk Pak Daru. Seluruh hasil tangkapan mereka dijual di TPI.
Dalam kasus ini yang dikatakan melakukan usaha penangkapan ikan (sebagai
pengelola adalah Pak Daru, sedangkan Reza, Ramli, Ahmad dan Yoga adalah buruh
penangkapan/nelayan buruh. Rumah tangga yang dicatat pada Rincian 817 s.d. 828
yaitu hanya rumah tangga Pak Daru, sedangkan rumah tangga Reza, Ramli, Ahmad
dan Yoga tidak dicatat.
Contoh 3:
Sama seperti contoh di atas (no. 1), menantu Pak Daru yang masih tinggal
bersamanya (Ridwan) juga mengelola usaha sendiri sejak 2 tahun yang lalu, yaitu
penangkapan ikan di danau dengan menggunakan sebuah jukung dan alat tangkap
jala tebar. Setahun yang lalu, Ridwan melakukan 183 trip dengan rata-rata hasil
tangkapan per tripnya 45 kg. Rata-rata harga per Kg hasil tangkapan Ridwan adalah
Rp 25.000,-. Dalam kasus ini, ada 2 unit usaha yang melakukan/mengelola usaha
penangkapan ikan, yaitu Pak Daru dan Ridwan. Ikan hasil tangkapan Ridwan
Sebagian dijual dan sisanya buat konsumsi sendiri.
Pengisian kuesioner untuk kasus pertama dan kedua sebagai berikut:
Unit 2
Contoh 4:
Rumah tangga Bayu dan rumah tangga Fadil tinggal di daerah kabupaten Brebes.
Mereka bersama-sama melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut dengan
menggunakan 1 buah kapal motor (10 GT) milik Fadil. Alat tangkap yang digunakan
adalah jaring Insang. Semua biaya operasional penangkapan dikeluarkan oleh Bayu,
yang bertindak sebagai penanggung jawab, dan mendapat bagian sebesar 65%,
sedangkan Fadil hanya mendapat bagi hasil sebesar 35%. Selama setahun yang lalu
mereka melakukan penangkapan sebanyak 211 trip dengan rata-rata ikan yang
didapat mencapai 280 kg per trip. Penangkapan ikan di lakukan di Selat Malaka.
Kemudian anak perempuan Bayu (Rima) yang tinggal bersamanya juga
melakukan/mengelola usaha penangkapan ikan di laut menggunakan 2 buah perahu
motor tempel dengan kapasitas mesin masing-masing 3 GT dengan alat tangkap
berupa Sero. Selama setahun yang lalu dari 2 buah perahu motor tempelnyanya,
Rima hanya melakukan rata-rata 103 trip penangkapan dengan hasil tangkapan per
trip rata-rata sebanyak 120 kg untuk kapal yang satu dan 100 kg untuk kapal lainnya.
Rima melakukan penangkapan ikan di wilayah Laut Jawa. Bayu dan anaknya baru 2
Dalam hal ini, rumah tangga Bayu yang dikatakan melakukan/mengelola usaha
penangkapan ikan dan dicatat pada Rincian 820 s.d 828 karena Bayu bertindak
sebagai penanggung jawab dari kegiatan tersebut, sedangkan Fadil tidak dicatat.
Dalam rumah tangga Bayu terdapat 2 unit usaha (dua orang yang mengelola usaha
penangkapan secara terpisah yaitu Bayu dan Rima). Sehingga Rima juga dicatat
sebagai anggota rumah tangga Bayu yang mengelola usaha penangkapan ikan
tersendiri.
Rincian 901.a Apakah melakukan usaha jasa pertanian selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023?
Isikan kode “1” (Ya) jika selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 melakukan
usaha jasa pertanian dan kode”2” Jika “Tidak” maka lanjutkan ke R902a.
Usaha jasa pertanian mencakup kegiatan jasa pertanian atas dasar balas jasa atau
kontrak meliputi :
Jasa penyiapan lahan pertanian, jasa penanaman lahan pertanian, jasa
pemeliharaan lahan pertanian, jasa penyiraman lahan pertanian, termasuk
penyiraman lahan melalui udara, jasa perapihan (trimming) pohon, jasa pemanenan,
jasa pengendalian hama, jasa pengoperasian peralatan irigasi pertanian, jasa
penyediaan perlengkapan mesin pertanian dengan operator.
1. Tanaman Pangan
2. Hortikultura
3. Perkebunan
4. Peternakan
5. Kehutanan
6. Perikanan
Rincian 901b. Usaha jasa pertanian yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023
Rincian 901.c Jika 901.a ada yang terisi Ya, besarnya pendapatan yang
diperoleh unit usaha dari jasa pertanian yang dilakukan selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023. (000 Rp)
Isikan besarnya pendapatan yang diperoleh dari jasa pertanian selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 (dalam 000 rupiah).
Isikan kode “1” (Ya) jika mengetahui istilah bibit rekayasa genetika dan kode”2” Jika
tidak mengetahui istilah bibit rekayasa genetika. Jika terisi kode “2” maka lanjutkan ke
R.903.
Isikan kode “1” (Ya) jika selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 menggunakan
bibit rekayasa genetika atau kode “2” (Tidak) jika tidak menggunakan bibit rekayasa
genetika untuk masing-masing Tanaman pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Kehutanan
Rincian 903. Apakah tanaman berada di bawah pelindung selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023?
Isikan kode “1” (Ya) jika selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 tanaman berada
di bawah pelindung atau kode “2” (Tidak) jika tanaman tidak berada di bawah
pelindung untuk masing-masing Tanaman pangan, Hortikultura, Perkebunan dan
Kehutanan
1. Tanaman pangan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang tanaman
pangan, dan isikan kode 2 jika tidak di bidang tanaman pangan.
2. Hortikultura
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang hortikultura,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang hortikultura.
3. Perkebunan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang
perkebunan, dan isikan kode 2 jika tidak di bidang perkebunan.
4. Peternakan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang peternakan,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang peternakan.
5. Perikanan
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang perikanan,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang perikanan.
6. Kehutanan (termasuk ekowisata)
Isikan kode 1, jika penggunaan lahan dari Perhutanan Sosial di bidang kehutanan,
dan isikan kode 2 jika tidak di bidang kehutanan.
lingkari kode 1, jika menerapkan praktek agroforestri selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023, atau lingkari kode 2, jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Lundgren dan Raintree (1982) Agroforestri adalah istilah kolektif untuk sistem-sistem
dan teknologi-teknologi penggunaan lahan, yang secara terencana dilaksanakan
pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu (pohon, perdu,
palem, bambu dll.) dengan tanaman pertanian dan/atau hewan (ternak) dan/atau ikan,
yang dilakukan pada waktu yang bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk
interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai komponen yang ada.
Lingkari kode 1, jika menjadi anggota kelompok tani/ kelompok ternak/ kelompok
nelayan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak
menjadi anggota dari kelompok tani/ kelompok ternak/ kelompok nelayan selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
Rincian 1004.b Apakah bagian dari kemitraan atau pertanian plasma selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?
Lingkari kode 1, jika menjadi bagian dari kemitraan atau pertanian plasma selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak menjadi bagian
dari kemitraan atau pertanian plasma selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
a. Lingkari kode 1, jika pada periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 usaha pertanian
menerapkan penggunaan alsintan modern, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
b. Lingkari kode 1, jika pada periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 usaha pertanian
menerapkan penggunaan internet/telepon pintar/teknologi informasi, atau lingkari
kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
a. Penggunaan alsintan modern, yaitu penggunaan alat dan mesin pertanian yang
menggunakan teknologi terkini baik mekanis maupun digital (tidak termasuk alsintan
yang digunakan secara manual).
Rincian 1006.a Jenis Pupuk yang digunakan untuk tanaman semusim, tanaman
tahunan, dan kehutanan yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April
2023?
Lingkari kode ( 1 s.d. 7) jenis pupuk yang digunakan oleh usaha pertanian selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
Lingkari kode 9, jika tidak menggunakan pupuk, kemudian tuliskan kode 9 pada kotak
yang disediakan.
Lingkari kode 0, jika tidak mengusahakan budidaya tanaman, kemudian tuliskan kode
0 pada kotak yang disediakan.
Pupuk adalah bahan yang diberikan pada tanah, air, atau daun dengan tujuan untuk
memperbaiki pertumbuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung,
atau menambah unsur hara. Jenis pupuk terdiri dari:
1. Pupuk non organik, adalah pupuk yang berasal dari produksi industry. Pupuk
non organik biasa disebut juga pupuk kimia, pupuk buatan, dan pupuk mineral.
2. Pupuk campuran organik dan organik, adalah pupuk campuran antara pupuk
kimia/non organik dengan pupuk organik untuk memperkaya nutrisinya.
3. Pupuk organik, adalah pupuk yang bahannya berasal dari tumbuhan atau
hewan (tulang, ikan, kulit, dan lainnya).
4. Biofertilizer, adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup atau tidak
aktif seperti bakteri dan jamur untuk menyediakan nutrisi tanaman.
5. Pupuk dari kotoran hewan, adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan baik
kotoran cair (urin) maupun padat.
6. Pupuk Lainnya, adalah pupuk lainnya yang digunakan selain dari pupuk yang
telah disebutkan sebelumnya.
Rincian 1006.b Jika 1006.a berkode 1 dan/atau 2, berapa jumlah Pupuk urea dan
NPK yang digunakaN selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?:
Isikan jumlah pupuk urea dan NPK yang digunakan oleh unit usaha pertanian selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023.
Lingkari kode jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman semusim, tanaman
tahunan, dan kehutanan yang dilakukan selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Isian boleh lebih
dari satu. Jika yang dilingkari lebih dari satu, maka tuliskan dengan menggunakan
koma. Misalnya: yang dilingkari kode 1, 2, dan 3, maka isian dalam kotak ditulis: 1,2,3
Lingkari kode 9, jika tidak menggunakan pestisida, kemudian tuliskan kode 9 pada
kotak yang disediakan.
Lingkari kode 0, jika tidak mengusahakan budidaya tanaman, kemudian tuliskan kode
0 pada kotak yang disediakan.
Pestisida adalah suatu zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk:
- Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman,
bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
- Memberantas rerumputan
- Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
- Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman
tidak termasuk pupuk
- Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak
- Memberantas atau mencegah hama-hama air
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam
rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan
- Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan
tanaman, tanah dan air.
Lingkari kode yang sesuai jawaban responden, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
1. Tidak, tidak pernah. Jika unit usaha pertanian sama sekali tidak pernah
melakukan pencatatan untuk kegiatan usaha pertaniannya.
2. Ya, hanya sesekali (tidak periodik). Jika unit usaha hanya sesekali (tidak dalam
selang waktu yang tetap) melakukan pencatatan untuk kegiatan usaha
pertaniannya..
3. Ya, hanya sebagian (tidak sistemik). Jika unit usaha hanya mencatat sebagian
dari kegiatan unit usahanya.
4. Ya, secara berkala (periodik) dan lengkap (berupa laporan rugi laba dan
neraca akhir tahun). Jika unit usaha mencatat secara berkala dan lengkap
dengan laporan rugi, labadan neraca akhir tahun dari kegiatan unit usahanya.
Rincian 1008. Pendapatan unit usaha yang berasal dari usaha pertanian
terhadap total pendapatan pengelola unit usaha selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023?
Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lingkari kode 1 jika mendapat bantuan untuk usaha pertanian selama periode 1 Mei
2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 0 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Bantuan dapat diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, ataupun non
pemerintah. Bantuan tersebut dapat berupa pupuk subsidi, sarana/peralatan
produksi, bibit, atau lainnya.
1. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari Pemerintah, atau lingkari
kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
2. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari BUMN/BUMD, atau
lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
3. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari Perusahaan swasta,
atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
4. Lingkari kode 1 jika sumber bantuan yang diperoleh dari selain Pemerintah,
BUMN/BUMD, Perusahaan swasta, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan, dan tuliskan sumber
bantuan lainnya pada titik-titik yang disediakan.
1. Lingkari kode 1 jika jenis bantuan yang diperoleh pupuk subsidi, atau lingkari kode
2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 1011.a. Apakah memiliki akses terhadap KUR (Kredit Usaha Rakyat)
Pertanian selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023?
Lingkari kode 1 jika memiliki akses terhadap KUR (Kredit Usaha Rakyat) Pertanian
selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lingkari kode 1 jika pernah mengajukan kredit untuk usaha pertanian selama periode
1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lingkari kode 1 jika unit usaha dilindungi asuransi selama periode 1 Mei 2022 s.d. 30
April 2023 atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan, keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Rincian 1012.b. Asuransi apa saja yang diikuti selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023?
Jika Rincian 1012.a. berkode 1, maka Rincian 1012.b ditanyakan
1. Lingkari kode 1 jika asuransi pertanian (tanaman) yang diikuti selama periode 1
Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
2. Lingkari kode 1 jika asuransi usaha ternak yang diikuti selama periode 1 Mei 2022
s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
3. Lingkari kode 1 jika asuransi nelayan yang diikuti selama periode 1 Mei 2022 s.d.
30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
4. Lingkari kode 1 jika asuransi usaha budidaya perikanan yang diikuti selama
periode 1 Mei 2022 s.d. 30 April 2023, atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian
tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lingkari kode 1 jika usaha tanaman perkebunan memiliki surat tanda daftar usaha
perkebunan untuk budidaya (STD-B), atau lingkari kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 1014 s.d. 1016 hanya ditanyakan jika klasidikasi wilayah adalah
perkotaan (R.105 berkode 1)
Rincian 1014. Apakah usaha pertanian dilakukan di lahan yang terbatas?
Lingkari kode 1 jika usaha pertanian dilakukan di lahan yang terbatas, atau lingkari
kode 2 jika tidak, kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lahan yang terbatas yang dimaksud seperti halaman rumah, lapangan, dan lahan
terbuka lainnya.
Rincian 1015. Apakah sebagian besar media tanam tidak di permukaan tanah
secara langsung atau menggunakan media pot dan sejenisnya?
Lingkari kode 1 jika sebagian besar media tanam tidak di permukaan tanah secara
langsung atau menggunakan media pot dan sejenisnya, atau lingkari kode 2 jika tidak,
kemudian tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Media tanam yang tidak di permukaan tanah secara langsung seperti penggunaan
media pot, pipa paralon, botol, dan sebagainya.
Hidroponik adalah jenis budidaya tanaman yang tidak menggunakan tanah tetapi
menggunakan air sebagai media tanamnya dengan menambah kebutuhan nutrisi bagi
tanaman
Aquaponik adalah metode menggabungkan dua jenis budidaya berbeda yaitu ikan
dan tanaman secara bersamaan (penggabungan dari aquakultur dan hidroponik).
Vertikultur adalah sistem budidaya pertanian atau cara berkebun dengan media
tanam yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor ataupun outdoor.
Media tanam berupa campuran tanah gembur dan pupuk. Sedangkan untuk wadah,
menggunakan botol bekas, pot, rak gantung, dan lain sebagainya. Seluruh tanaman
nantinya disusun secara vertikal supaya tidak memakan banyak ruang.
Isikan kode, nama, tanggal pelaksanaan, no HP dam tanda tangan sesuai tugasnya
pada kolom yang telah disediakan. Tata cara penulisan kode petugas mengikuti
pengkodean pada Daftar ST2023-L1.UTP.
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan kegiatan yang sangat kompleks, karena
banyak aturan yang harus ditaati, serta banyak konsep dan definisi yang harus dipahami.
Semua proses pengumpulan data tersebut memerlukan upaya maksimal agar semua
unit usaha selesai dicacah sesuai prosedur.
ST2023 ini akan menghasilkan data yang baik jika semua petugas melaksanakan
tugasnya masing-masing dengan disiplin, cermat, dan tekun. Selain petugas, responden
juga diharapkan berkontribusi dalam mensukseskan ST2023, sehingga tercipta kerja
sama yang baik. Petugas harus mampu menghadapi berbagai karakter masyarakat.
Petugas yang terampil berwawancara bisa membangun rasa percaya responden bahwa
keterangan yang diberikannya aman bagi dirinya dan bermanfaat bagi masyarakat
umum, bangsa, dan negara.
Buku ini digunakan sebagai panduan dalam kegiatan ST2023 oleh petugas lapangan
terutama dalam tata cara pencacahan dan isian kuesioner ST2023. Dengan adanya
pedoman ini, para petugas dapat bekerja sesuai panduan yang telah diberikan sehingga
dapat memperoleh data yang berkualitas.
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR KODE KOMODITAS
BADAN PUSAT STATISTIK ST2023-KODE
Satuan Satuan
KODE Satuan KODE Satuan
Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi Jenis Komoditas Luas/jumlah Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Produksi
tanaman tanaman
TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA
PADI TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN
2
1102 Padi ladang m Gabah Kering Panen Kg 2108 Buah Naga rumpun Buah Segar Kg
2
1103 Padi sawah hibrida m Gabah Kering Panen Kg 2109 Buah Nona/Srikaya pohon Buah Segar Kg
2
1104 Padi sawah inbrida m Gabah Kering Panen Kg 2110 Cempedak pohon Buah Segar Kg
PALAWIJA 2111 Duku pohon Buah Segar Kg
2
1213 Jagung hibrida m Pipilan Kering Kg 2112 Durian Monthong pohon Buah Segar Kg
2
1214 Jagung komposit m Pipilan Kering Kg 2113 Durian Lai pohon Buah Segar Kg
2
1215 Jagung lokal m Pipilan Kering Kg 2114 Durian Lainnya pohon Buah Segar Kg
2
1202 Kedelai m Biji Kering Kg 2115 Duwet/Juwet pohon Buah Segar Kg
2
1203 Kacang tanah m Biji Kering Kg 2116 Jambu Air pohon Buah Segar Kg
2
1204 Kacang hijau m Biji Kering Kg 2117 Jambu Air Citra pohon Buah Segar Kg
2
1205 Ubi kayu m Umbi Basah Kg 2118 Jambu Air Dalhari pohon Buah Segar Kg
2
1206 Ubi jalar m Umbi Basah Kg 2119 Jambu Air Camplong pohon Buah Segar Kg
2
1207 Sorgum m Biji Kg 2120 Jambu Biji pohon Buah Segar Kg
2
1208 Gandum m Biji Kg 2121 Jambu Biji Putih pohon Buah Segar Kg
2
1235 Gandum Hitam m Biji Kg 2122 Jambu Biji Merah pohon Buah Segar Kg
2
1209 Talas m Umbi Basah Kg 2123 Jambu Bol pohon Buah Segar Kg
2
1210 Ganyong m Umbi Basah Kg 2124 Jeruk Siam pohon Buah Segar Kg
2
1211 Garut m Umbi Basah Kg 2125 Jeruk Keprok pohon Buah Segar Kg
2
1216 Hotong m Biji Kg 2126 Jeruk Besar pohon Buah Segar Kg
2 Jeruk Manis/Baby
1217 Gembili m Umbi Basah Kg 2127 pohon Buah Segar Kg
Pacitan
2
1218 Kimpul m Umbi Basah Kg 2128 Jeruk Lainnya (………..) pohon Buah Segar Kg
2
1219 Iles-iles m Umbi Basah Kg 2129 Kedondong pohon Buah Segar Kg
2
1220 Juwawut m Biji Kg 2130 Kesemek pohon Buah Segar Kg
2
1221 Gadung m Umbi Basah Kg 2131 Langsat pohon Buah Segar Kg
2
1222 Suweg m Umbi Basah Kg 2132 Lengkeng pohon Buah Segar Kg
2
1223 Ubi saut m Umbi Basah Kg 2133 Mangga Arumanis pohon Buah Segar Kg
2
1224 Kacang Babi m Polong Basah Kg 2134 Mangga Cengkir pohon Buah Segar Kg
2
1225 Kacang Bogor m Polong Basah Kg 2135 Mangga Gedong Gincu pohon Buah Segar Kg
2
1226 Kacang Gude/Hiris m Polong Basah Kg 2136 Mangga Gedong pohon Buah Segar Kg
2 Mangga Kweni/
1227 Kacang Komak m Polong Basah Kg 2137 pohon Buah Segar Kg
Kebembem
2
1228 Kacang Koro Benguk m Polong Basah Kg 2138 Mangga Manalagi pohon Buah Segar Kg
2
1229 Kacang Merah m Polong Basah Kg 2139 Mangga Lainnya pohon Buah Segar Kg
2
1230 Kacang Nagara m Polong Basah Kg 2140 Manggis pohon Buah Segar Kg
2
1231 Kacang Rawai m Polong Basah Kg 2141 Markisa Konyal pohon Buah Segar Kg
2
1232 Kacang Tunggak m Polong Basah Kg 2142 Markisa Siuh pohon Buah Segar Kg
2
1233 Porang m Umbi Basah Kg 2143 Markisa Lainnya pohon Buah Segar Kg
2
1234 Walur m Umbi Basah Kg 2144 Matoa Buah pohon Buah Segar Kg
2145 Nangka pohon Buah Segar Kg
Serelia, Oat, Millet,
Buah Segar dengan
Jelai/Barli, Akar-akaran, 2146 Nenas Queen rumpun Kg
1299 m2 (…................) Kg mahkota
Umbi-umbian, Palawija
Buah Segar dengan
lainnya 2147 Nenas Smooth Cayenne rumpun Kg
mahkota
Buah Segar dengan
TANAMAN HORTIKULTURA 2148 Nenas Lainnya rumpun Kg
mahkota
TANAMAN BUAH-BUAHAN TAHUNAN 2149 Pepaya Besar/Dampit pohon Buah Segar Kg
Pepaya Sedang/
2101 Alpukat pohon Buah Segar Kg 2150 pohon Buah Segar Kg
Calina/Carissa
2102 Anggur pohon Buah Segar Kg 2151 Pepaya Kecil/Hawaii pohon Buah Segar Kg
2103 Apel pohon Buah Segar Kg 2152 Pepaya Lainnya pohon Buah Segar Kg
2104 Belimbing Dewa/Dewi pohon Buah Segar Kg 2153 Pisang Mas/Lampung rumpun Buah Segar dengan Kg
2105 Belimbing Demak Kunir pohon Buah Segar Kg 2154 Pisang Ambon rumpun Buah Segar dengan Kg
2106 Belimbing Karang Sari pohon Buah Segar Kg 2155 Pisang Kepok rumpun Buah Segar dengan Kg
2107 Belimbing Lainnya pohon Buah Segar Kg 2156 Pisang Raja rumpun Buah Segar dengan Kg
2 Kamboja 2
2621 Tapak dara m Daun Basah/Segar Kg 2816 m Pohon Pohon
Jepang/Adenium
2 2
2622 Tapak liman m Daun Basah/Segar Kg 2817 Kastuba m Pohon Pohon
2623 Tempuyung m2 Daun Basah/Segar Kg 2818 Kecombrang m2 Bunga Potong Tangkai
2 2
2624 Temu Giring m Rimpang Kg 2818 Kecombrang m Pohon Pohon
2625 Temu Ireng (temu hitam) m2 Rimpang Kg 2819 Krisan/Seruni m2 Bunga Potong Tangkai
2626 Temu Kunci m2 Rimpang Kg 2819 Krisan/Seruni m2 Pohon Pohon
2627 Temu Wiyang m2 Rimpang Kg 2820 Lantana m2 Bunga Potong Tangkai
2628 Temulawak m2 Rimpang Kg 2820 Lantana m2 Pohon Pohon
2629 Temumangga m2 Rimpang Kg 2821 Mawar m2 Bunga Potong Tangkai
2 2
2630 Temuputih m Rimpang Kg 2821 Mawar m Pohon Pohon
Obat Semusim Lainnya 2822 Melati m2 Bunga Tabur Kg
2699 m2 (…………..) (……)
(……….) 2822 Melati m2 Pohon Pohon
2
TANAMAN HIAS TAHUNAN 2823 Melati Gambir Hutan m Bunga Tabur Kg
2701 Anthurium Bunga Pohon Bunga potong Tangkai 2823 Melati Gambir Hutan m2 Pohon Pohon
2
2702 Anthurium Daun Pohon Pohon Pohon 2824 Melati Kosta m Bunga Tabur Kg
2703 Bambu Hias Rumpun Rumpun Rumpun 2824 Melati Kosta m2 Pohon Pohon
2704 Bougenvillea spp Pohon Bunga potong Tangkai 2825 Monstra m2 Daun Potong Tangkai
2704 Bougenvillea spp Pohon Pohon Pohon 2825 Monstra m2 Pohon Pohon
Nanas-nanasan/ 2
2705 Caladium Pohon Pohon Pohon 2826 m Pohon Pohon
Bromelia
2
2706 Dieffenbachia Pohon Pohon Pohon 2827 Palm Jepang m Pohon Pohon
2
2707 Euphorbia Pohon Pohon Pohon 2828 Palm Kuning m Pohon Pohon
2708 Kaktus Pohon Pohon Pohon 2829 Palm Merah m2 Pohon Pohon
2709 Phylodendron Pohon Pohon Pohon 2830 Palm Waregu m2 Rumpun Rumpun
2710 Ponix Pohon Pohon Pohon 2831 Peperonia m2 Rumpun Rumpun
2711 Polyscias Pohon Pohon Pohon Pisang-pisangan/ 2
2832 m Bunga Potong Tangkai
2712 Soka/Ixora Pohon Bunga potong Tangkai Heliconia
2712 Soka/Ixora Pohon Pohon Pohon Pisang-pisangan/
2832 m2 Pohon Pohon
2713 Tabulampot pohon Pohon Pohon Heliconia
2
Hias Tahunan Lainnya 2833 Pohon Dollar m Pohon Pohon
2799 (…………..) (…………..) (…………)
(……........) 2834 Pakis-pakisan m2 pohon Pohon
TANAMAN HIAS SEMUSIM Pedang-pedangan/
2835 m2 Pohon Pohon
2801 Alamanda m
2
Bunga potong Tangkai Sansevieria
2 2
2801 Alamanda m Pohon Pohon 2836 Rose Bombay m Bunga potong Tangkai
2 2
2802 Alpinia m Bunga potong Tangkai 2836 Rose Bombay m Rumpun Rumpun
2 2
2802 Alpinia m Pohon Pohon 2837 Rumput Peking m Rumpun Kg
2 2
2803 Anggrek m Bunga potong Tangkai 2838 Scindapsus m Rumpun Rumpun
2803 Anggrek m2 Pohon Pohon 2839 Sirih-sirihan m2 Rumpun Rumpun
2804 Anyelir m2 Bunga potong Tangkai 2840 Sedap Malam m2 Bunga potong Tangkai
2 2
2804 Anyelir m Pohon Pohon 2840 Sedap Malam m Pohon Pohon
2
2805 Aglaoenema m Pohon Pohon Spathipyllum 2
2841 m Bunga potong Tangkai
2806 Bunga Matahari m2 Bunga potong Tangkai (Bunga Lili)
2
2806 Bunga Matahari m pohon Pohon Spathipyllum
2841 m2 Pohon Pohon
2807 Catleya m2 Bunga potong Tangkai (Bunga Lili)
2 2
2807 Catleya m Pohon Pohon 2842 Talas-talasan m Rumpun Rumpun
2808 Celosia m2 Bunga potong Pohon 2843 Vanda m2 Bunga Tangkai
2 2
2808 Celosia m Pohon Pohon 2843 Vanda m Pohon Pohon
2809 Cocor Bebek m2 Pohon Pohon
Hias Semusim Lainnya
2810 Cordylene m
2
Daun Potong Tangkai 2899 m2 (…………..) (…………)
(……….)
2
2810 Cordylene m Pohon Pohon
Kode Jenis Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Semusim Kode Jenis Produksi Tanaman Hortikultura dan Perkebunan Tahunan
Kode Jenis Produksi Kode Jenis Produksi Kode Jenis Produksi Kode Jenis Produksi
01 Akar kering 16 Pipilan Kering 01 Buah kering 12 Getah
02 Biji 17 Sayuran segar 02 Biji 13 Inti biji
03 Biji Kering 18 Tongkol jagung muda 03 Biji kering 14 Inti kemiri
04 Biji Basah 19 Pohon 04 Biji basah 15 Kulit kering
05 Buah Segar 20 Polong Basah 05 Buah Segar 16 Lada kering
06 Batang 21 Rimpang Buah Segar dengan 17 Lateks
06
07 Batang muda 22 Rumpun mahkota 18 Nira
08 Bunga Tabur 23 Serat kapas Buah Segar dengan 19 Pohon
07
09 Bunga potong 24 Serat kering tandan 20 Polong kering
10 Daun basah/Segar 25 Tubuh buah 08 Bunga kering 21 Rimpang
11 Daun kering 26 Umbi Basah 09 Bunga potong 22 Rumpun
12 Daun krop 27 Umbi dengan daun 10 Daun Basah/Segar 23 Tandan buah segar
13 Daun Potong Umbi kering panen dengan 11 Daun kering 24 Tepung sagu
28
14 Gabah Kering Panen daun
15 Ontongan
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR LAUT IKAN AIR LAUT
2
5101 Albakora m Ikan segar Kg 5106 Bawal Putih Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5101 Albakora m2 Ikan hidup Ekor 5107 Belanak Air Laut m2 Ikan segar Kg
Alu-alu/Manggilala/ 5107 Belanak Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5102 m2 Ikan segar Kg 2
Pucul 5108 Beloso Air Laut m Ikan segar Kg
Alu-alu/Manggilala/ 5108 Beloso Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5102 m2 Ikan hidup Ekor
Pucul 5109 Bentong m2 Ikan segar Kg
5103 Banyar m2 Ikan segar Kg 5109 Bentong m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5103 Banyar m Ikan hidup Ekor 5110 Beronang Kuning m Ikan segar Kg
5104 Baronang m2 Ikan segar Kg 5110 Beronang Kuning m2 Ikan hidup Ekor
5104 Baronang m2 Ikan hidup Ekor 5111 Beronang Lingkis m2 Ikan segar Kg
5105 Bawal Hitam Air Laut m2 Ikan segar Kg 5111 Beronang Lingkis m2 Ikan hidup Ekor
5105 Bawal Hitam Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5112 Biji Nangka m2 Ikan segar Kg
5106 Bawal Putih Air Laut m2 Ikan segar Kg 5112 Biji Nangka m2 Ikan hidup Ekor 23
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
Buku Pedoman Petugas Lapangan
ST2023
331
Lampiran 1. Daftar ST2023-KODE (Lanjutan)
2 2
5106 Bawal Putih Air Laut m Ikan segar Kg 5112 Biji Nangka m Ikan hidup Ekor 23
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR LAUT IKAN AIR LAUT
5113 Biji Nangka Karang m2 Ikan segar Kg 5144 Kerapu Bebek Air Laut m2 Ikan segar Kg
5113 Biji Nangka Karang m2 Ikan hidup Ekor 5144 Kerapu Bebek Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5114 Cakalang m2 Ikan segar Kg 5145 Kerapu Karang Air Laut m2 Ikan segar Kg
5114 Cakalang m2 Ikan hidup Ekor 5145 Kerapu Karang Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5115 Cendro m2 Ikan segar Kg 5146 Kerapu Lumpur Air Laut m2 Ikan segar Kg
5115 Cendro m2 Ikan hidup Ekor 5146 Kerapu Lumpur Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5116 Cucut Botol m2 Ikan segar Kg 5147 Kerapu Sunu Air Laut m2 Ikan segar Kg
2
5116 Cucut Botol m Ikan hidup Ekor 5147 Kerapu Sunu Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5117 Cucut Lanyam m2 Ikan segar Kg 5148 Kuniran m2 Ikan segar Kg
2 2
5117 Cucut Lanyam m Ikan hidup Ekor 5148 Kuniran m Ikan hidup Ekor
5118 Cucut Martil m2 Ikan segar Kg 5149 Kurau m2 Ikan segar Kg
2 2
5118 Cucut Martil m Ikan hidup Ekor 5149 Kurau m Ikan hidup Ekor
Cucut Tikus/ 5150 Kurisi m2 Ikan segar Kg
5119 m2 Ikan segar Kg
Cucut Monyet 5150 Kurisi m2 Ikan hidup Ekor
Cucut Tikus/ 5151 Kuro/Senangin m2 Ikan segar Kg
5119 m2 Ikan hidup Ekor
Cucut Monyet 5151 Kuro/Senangin m2 Ikan hidup Ekor
5120 Cumi-Cumi m2 Ikan segar Kg 5152 Kuwe m2 Ikan segar Kg
5120 Cumi-Cumi m2 Ikan hidup Ekor 5152 Kuwe m2 Ikan hidup Ekor
Daun Bambu/ Talang- 2 5153 Layang m2 Ikan segar Kg
5121 m Ikan segar Kg
Talang 5153 Layang m2 Ikan hidup Ekor
Daun Bambu/ Talang- 5154 Layur m2 Ikan segar Kg
5121 m2 Ikan hidup Ekor
Talang 5154 Layur m2 Ikan hidup Ekor
Ekor Kuning/Pisang- 2 5155 Lemadang m2 Ikan segar Kg
5122 m Ikan segar Kg
Pisang 5155 Lemadang m2 Ikan hidup Ekor
Ekor Kuning/Pisang- 2 5156 Lemuru m2 Ikan segar Kg
5122 m Ikan hidup Ekor
Pisang 5156 Lemuru m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5123 Gerot-Gerot m Ikan segar Kg 5157 Lencam m Ikan segar Kg
5123 Gerot-Gerot m2 Ikan hidup Ekor 5157 Lencam m2 Ikan hidup Ekor
5124 Golok - Golok m2 Ikan segar Kg 5158 Lola/Susu Bundar m2 Ikan segar Kg
5124 Golok - Golok m2 Ikan hidup Ekor 5158 Lola/Susu Bundar m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5125 Gulamah/Tigawaja m Ikan segar Kg 5159 Lolosi Biru m Ikan segar Kg
5125 Gulamah/Tigawaja m2 Ikan hidup Ekor 5159 Lolosi Biru m2 Ikan hidup Ekor
5126 Gurita m2 Ikan segar Kg 5160 Madidihang m2 Ikan segar Kg
5126 Gurita m2 Ikan hidup Ekor 5160 Madidihang m2 Ikan hidup Ekor
5127 Ikan Gaji m2 Ikan segar Kg 5161 Manyung m2 Ikan segar Kg
5127 Ikan Gaji m2 Ikan hidup Ekor 5161 Manyung m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5128 Ikan Layaran m Ikan segar Kg 5162 Pari m Ikan segar Kg
5128 Ikan Layaran m2 Ikan hidup Ekor 5162 Pari m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5129 Ikan Lidah m Ikan segar Kg 5163 Peperek Slipmouths m Ikan segar Kg
5129 Ikan Lidah m2 Ikan hidup Ekor 5163 Peperek Slipmouths m2 Ikan hidup Ekor
5130 Ikan Nomei/Lomei m2 Ikan segar Kg 5164 Rajungan Air Laut m2 Ikan segar Kg
5130 Ikan Nomei/Lomei m2 Ikan hidup Ekor 5164 Rajungan Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5131 Ikan Pedang m2 Ikan segar Kg 5165 Remis Air Laut m2 Ikan segar Kg
5131 Ikan Pedang m2 Ikan hidup Ekor 5165 Remis Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
5132 Ikan Sebelah m2 Ikan segar Kg 5166 Rumput Laut di Laut m2 Rumput laut basah Kg
2 2
5132 Ikan Sebelah m Ikan hidup Ekor 5167 Selanget m Ikan segar Kg
5133 Ikan Terbang m2 Ikan segar Kg 5167 Selanget m2 Ikan hidup Ekor
5133 Ikan Terbang m2 Ikan hidup Ekor 5168 Selar m2 Ikan segar Kg
5134 Japuh m2 Ikan segar Kg 5168 Selar m2 Ikan hidup Ekor
5134 Japuh m2 Ikan hidup Ekor 5169 Senuk m2 Ikan segar Kg
5135 Julung-Julung m2 Ikan segar Kg 5169 Senuk m2 Ikan hidup Ekor
5135 Julung-Julung m2 Ikan hidup Ekor 5170 Siro m2 Ikan segar Kg
5136 Kakap Merah m2 Ikan segar Kg 5170 Siro m2 Ikan hidup Ekor
5136 Kakap Merah m2 Ikan hidup Ekor 5171 Slengseng m2 Ikan segar Kg
5137 Kakap Putih m2 Ikan segar Kg 5171 Slengseng m2 Ikan hidup Ekor
5137 Kakap Putih m2 Ikan hidup Ekor 5172 Sotong m2 Ikan segar Kg
5138 Kapas-kapas m2 Ikan segar Kg 5172 Sotong m2 Ikan hidup Ekor
5138 Kapas-kapas m2 Ikan hidup Ekor 5173 Sunglir m2 Ikan segar Kg
5139 Kembung m2 Ikan segar Kg 5173 Sunglir m2 Ikan hidup Ekor
5139 Kembung m2 Ikan hidup Ekor 5174 Swanggi m2 Ikan segar Kg
2 2
5140 Kepiting Air Laut m Ikan segar Kg 5174 Swanggi m Ikan hidup Ekor
5140 Kepiting Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5175 Tembang m2 Ikan segar Kg
5141 Kerang Darah Air Laut m2 Ikan segar Kg 5175 Tembang m2 Ikan hidup Ekor
5141 Kerang Darah Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5176 Tenggiri m2 Ikan segar Kg
5142 Kerang Mutiara m2 Ikan segar Kg 5176 Tenggiri m2 Ikan hidup Ekor
5142 Kerang Mutiara m2 Ikan hidup Ekor 5177 Teri m2 Ikan segar Kg
5143 Kerapu Balong Air Laut m2 Ikan segar Kg
5177 Teri m2 Ikan hidup Ekor
5143 Kerapu Balong Air Laut m2 Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
Buku Pedoman Petugas Lapangan
332 ST2023
Lampiran
5143 Kerapu1. Daftar
Balong Air Laut ST2023-KODE
m
2 (Lanjutan)
Ikan segar Kg
5177 Teri 2
Ikan hidup Ekor
2 m
5143 Kerapu Balong Air Laut m Ikan hidup Ekor
Satuan Luas
KODE Satuan KODE Satuan Luas Satuan
Jenis Komoditas Budidaya Jenis Produksi Jenis Komoditas Jenis Produksi
ST2023 Produksi ST2023 Budidaya Ikan Produksi
Ikan
PERIKANAN PERIKANAN
IKAN AIR LAUT IKAN AIR PAYAU
2 2
5178 Teripang Air Laut m Ikan segar Kg 5212 Mujair Air Payau m Ikan hidup Ekor
2 2
5178 Teripang Air Laut m Ikan hidup Ekor 5213 Nila Air Payau m Ikan segar Kg
2 2
5179 Terubuk m Ikan segar Kg 5213 Nila Air Payau m Ikan hidup Ekor
2 2
5179 Terubuk m Ikan hidup Ekor 5214 Rajungan m Ikan segar Kg
5180 Tetengkek m2 Ikan segar Kg 5214 Rajungan m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5180 Tetengkek m Ikan hidup Ekor 5215 Rumput Laut di Tambak m Rumput Laut Basah Kg
2 2
5181 Tiram m Ikan segar Kg 5216 Tawes Air Payau m Ikan segar Kg
2 2
5181 Tiram m Ikan hidup Ekor 5216 Tawes Air Payau m Ikan hidup Ekor
2 2
5182 Tongkol Abu-Abu m Ikan segar Kg 5217 Teripang m Ikan segar Kg
2 2
5182 Tongkol Abu-Abu m Ikan hidup Ekor 5217 Teripang m Ikan hidup Ekor
2 2
5183 Tongkol Komo m Ikan segar Kg 5218 Udang Dogol m Ikan segar Kg
2 2
5183 Tongkol Komo m Ikan hidup Ekor 5218 Udang Dogol m Ikan hidup Ekor
2 2
5184 Tongkol Krai m Ikan segar Kg 5219 Udang Jrebung m Ikan segar Kg
2 2
5184 Tongkol Krai m Ikan hidup Ekor 5219 Udang Jrebung m Ikan hidup Ekor
2 2
5185 Tuna Mata Besar m Ikan segar Kg 5220 Udang Krosok Air Payau m Ikan segar Kg
5185 Tuna Mata Besar m2 Ikan hidup Ekor 5220 Udang Krosok Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5186 Tuna Sirip Biru m Ikan segar Kg 5221 Udang Putih Air Payau m Ikan segar Kg
5186 Tuna Sirip Biru m2 Ikan hidup Ekor 5221 Udang Putih Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
5187 Ubur-Ubur m2 Ikan segar Kg 5222 Udang Rostris m2 Ikan segar Kg
2 2
5187 Ubur-Ubur m Ikan hidup Ekor 5222 Udang Rostris m Ikan hidup Ekor
Udang Barong/ 5223 Udang Vaname Air Payau m2 Ikan segar Kg
5188 m2 Ikan segar Kg
Udang Karang 5223 Udang Vaname Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
Udang Barong/ 5224 Udang Windu Air Payau m2 Ikan segar Kg
5188 m2 Ikan hidup Ekor
Udang Karang 5224 Udang Windu Air Payau m2 Ikan hidup Ekor
Udang Dogol/ 2 5225 Udang Lainnya m2 Ikan segar Kg
5189 m Ikan segar Kg
Endeavor Pawn 5225 Udang Lainnya m2 Ikan hidup Ekor
Udang Dogol/ 2 5299 Ikan Air Payau lainnya m2 Ikan segar Kg
5189 m Ikan hidup Ekor
Endeavor Pawn 5299 Ikan Air Payau lainnya m2 Ikan hidup Ekor
5190 Udang Krosok Air Laut m2 Ikan segar Kg IKAN AIR TAWAR
2 2
5190 Udang Krosok Air Laut m Ikan hidup Ekor 5301 Bandeng Air Tawar m Ikan segar Kg
5191 Udang Putih/Jerbung m2 Ikan segar Kg 5301 Bandeng Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
5191 Udang Putih/Jerbung m2 Ikan hidup Ekor 5302 Baung Putih m2 Ikan segar Kg
5192 Udang Ratu/Raja m2 Ikan segar Kg 5302 Baung Putih m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5192 Udang Ratu/Raja m Ikan hidup Ekor 5303 Bawal Air Tawar m Ikan segar Kg
5193 Udang Windu Jumbo m2 Ikan segar Kg 5303 Bawal Air Tawar m2 Ikan hidup Ekor
5193 Udang Windu Jumbo m2 Ikan hidup Ekor 5304 Belida m2 Ikan segar Kg
5194 Udang Lainnya m2 Ikan segar Kg 5304 Belida m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5194 Udang Lainnya m Ikan hidup Ekor 5305 Belut m Ikan segar Kg
5195 Udang Vaname Air Laut m2 Ikan segar Kg 5305 Belut m2 Ikan hidup Ekor
5195 Udang Vaname Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5306 Bentilap m2 Ikan segar Kg
5196 Kerang Hijau Air Laut m2 Ikan segar Kg 5306 Bentilap m2 Ikan hidup Ekor
5196 Kerang
BandengHijau Air Laut
Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5307 Berukung m2 Ikan segar Kg
5197 Bandeng Air Laut m2 Ikan segar Kg 5307 Berukung m2 Ikan hidup Ekor
5197 Bandeng Air Laut m2 Ikan hidup Ekor 5308 Betok m2 Ikan segar Kg
5199 Ikan Laut Lainnya m2 Ikan segar Kg 5308 Betok m2 Ikan hidup Ekor
5199 Ikan Laut Lainnya m2 Ikan hidup Ekor 5309 Betutu m2 Ikan segar Kg
IKAN AIR PAYAU 5309 Betutu m2 Ikan hidup Ekor
5201 Bandeng Air Payau m2 Ikan segar Kg 5310 Beunteur m2 Ikan segar Kg
5201 Bandeng Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5310 Beunteur m2 Ikan hidup Ekor
5202 Belanak Air Payau m2 Ikan segar Kg 5311 Bilih m2 Ikan segar Kg
5202 Belanak Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5311 Bilih m2 Ikan hidup Ekor
5203 Beloso Air Payau m2 Ikan segar Kg 5312 Buaya Air tawar m2 Ikan hidup Ekor
5203 Beloso Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5313 Bulu-Bulu m2 Ikan segar Kg
5204 Kepiting m2 Ikan segar Kg 5313 Bulu-Bulu m2 Ikan hidup Ekor
5204 Kepiting m2 Ikan hidup Ekor 5314 Depik m2 Ikan segar Kg
5205 Kerang Darah Air Payau m2 Ikan segar Kg 5314 Depik m2 Ikan hidup Ekor
5205 Kerang Darah Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5315 Gabus m2 Ikan segar Kg
2 2
5206 Kerang Hijau m Ikan segar Kg 5315 Gabus m Ikan hidup Ekor
2 2
5206 Kerang Hijau m Ikan hidup Ekor 5316 Genggehek/Wader m Ikan segar Kg
5207 Kerapu Balong Air Payau m2 Ikan segar Kg 5316 Genggehek/Wader m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5207 Kerapu Balong AIr payau m Ikan hidup Ekor 5317 Gurami m Ikan segar Kg
5208 Kerapu Bebek Air Payau m2 Ikan segar Kg 5317 Gurami m2 Ikan hidup Ekor
5208 Kerapu Bebek Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5318 Hampal m2 Ikan segar Kg
5209 Kerapu Karang Air Payau m2 Ikan segar Kg 5318 Hampal m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5209 Kerapu Karang Air Payau m Ikan hidup Ekor 5319 Jambal m Ikan segar Kg
5210 Kerapu Lumpur Air Payau m2 Ikan segar Kg 5319 Jambal m2 Ikan hidup Ekor
5210 Kerapu Lumpur Air Payau m2 Ikan hidup Ekor 5320 Jelawat m2 Ikan segar Kg
5211 Kerapu Sunu Air Payau m2 Ikan segar Kg 5320 Jelawat m2 Ikan hidup Ekor
2 2
5211 Kerapu Sunu Air Payau m Ikan hidup Ekor 5321 Kancera m Ikan segar Kg
5212 Mujair Air Payau m2 Ikan segar Kg 5321 Kancera m2 Ikan hidup Ekor
KODE Jenis Komoditas Satuan Luas Jenis Produksi Satuan KODE Jenis Komoditas Satuan Luas Jenis Produksi Satuan
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di WPPNRI meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Papua bagian selatan, Kepulauan Romang, Kepulauan Letti, PD 436 Pulau Kalimantan bagian timur dan Kepulauan Derawan.
WPPNRI
Kepulauan Damer, Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan
PD 412
Kur, Kepulauan Tayando, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru, Pulau Kisar,
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Nuhuyut, Pulau Kolepom, dan Pulau Komolom WPPNRI
Pulau Kalimantan bagian utara, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Pulau
PD 437
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di Nunukan, dan Pulau Sebatik (bagian wilayah Indonesia).
Pulau Papua bagian barat, Kepulauan Sula, Kepulauan Raja Ampat,
WPPNRI Kepulauan Banda, Kepulauan Gorom, Kepulauan Watubela, Kepulauan
PD 413 Obi, Pulau Morotai, Pulau Halmahera, Pulau Ternate, Pulau Tidore, meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Makian, Pulau Kayoa, Pulau Kasiruta, Pulau Bacan, Pulau WPPNRI Pulau Sumatera bagian timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan
Mandioli, Pulau Buru, Pulau Ambalau, Pulau Seram, dan Pulau Ambon. PD 438 Riau, Kepulauan Meranti, Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, dan
Pulau Rupat.
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
Pulau Sulawesi, Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, Kepulauan
meliputi sungai, danau, waduk, rawa, dan/atau genangan air lainnya di
WPPNRI Sitaro, Kepulauan Banggai, Kepulauan Selayar, Kepulauan Wakatobi,
WPPNRI Pulau Sumatera bagian barat-utara, Kepulauan Banyak, Kepulauan
PD 421 Pulau Unauna, Pulau Togian, Pulau Batudaka, Pulau Walea Besar,
PD 439 Batu, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Pagai, Pulau Weh, Pulau
Pulau Menui, Pulau Wawonni, Pulau Buton, Pulau Muna, dan Pulau
Bateeleblah, Pulau Simeuleu, Pulau Nias, dan Pulau Enggano.
Kabaena