Sensus Penduduk 2020 (SP2020) adalah sensus penduduk ketujuh di Indonesia pasca
kemerdekaan di tahun 1945. Sensus Penduduk merupakan kegiatan nasional yang
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Kegiatan SP2020 bertujuan untuk memperoleh data dasar kependudukan strategis dan
terkini sebagai ikhtiar untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia.
Rangkaian kegiatan SP2020 terbagi ke dalam dua tahapan yaitu pendataan penduduk
dengan menggunakan kuesioner sederhana (short form) pada tahun 2020 dan kemudian
dilanjutkan dengan pendataan menggunakan kuesioner yang lebih rinci (long form) melalui
kegiatan sensus sampel pada tahun 2021. Output dari tahapan di tahun 2020 adalah jumlah
penduduk Indonesia yang dirinci ke dalam beberapa variabel. Sementara itu, data-data terkait
parameter demografi seperti kelahiran, kematian, dan migrasi serta informasi penting lainnya
guna menghasilkan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) dan RPJMN bidang
kependudukan akan diperoleh melalui pendataan sensus sampel di tahun 2021. Kegiatan
sensus sampel SP2020 ini selanjutnya disebut sebagai kegiatan pendataan long form SP2020.
Buku ini akan menjadi panduan bagi BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota untuk
memastikan bahwa kegiatan pengolahan dokumen berjalan sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP) dan berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan-
Nya kepada kita semua sehingga persiapan dan pelaksanaan pendataan long form SP2020
menghasilkan data yang berkualitas untuk penyusunan kebijakan terkait kependudukan.
Ateng Hartono
1.2 Tujuan
Pendataan long form SP2020 bertujuan untuk:
a. Memperkirakan jumlah, distribusi dan komposisi penduduk.
b. Memperoleh data untuk penghitungan parameter demografi antara lain kelahiran,
kematian, dan migrasi.
c. Sumber data dari indikator Angka Kematian Ibu.
d. Memperbarui data yang akan digunakan dalam penghitungan proyeksi penduduk.
e. Menyediakan data karakteristik penduduk dan perumahan.
f. Sumber data dari indikator kependudukan untuk SDGs yang tidak dapat diperoleh dari
sumber lain.
Adapun tujuan penulisan buku pedoman pengolahan long form SP2020 bertujuan
untuk:
Metode pengolahan data terbagi menjadi dua tahap, yaitu data capture dan data entri.
Dokumen SP2020-RC2 dan SP2020-C2 diolah dengan metode data capture (menggunakan
scanner) dan dibuat secara khusus karena scanner hanya dapat membaca zona/area yang
telah didefinisikan. Bila tulisan keluar dari zona maka isian tidak dapat dibaca oleh scanner.
Oleh karena itu, pencetakan dokumen harus dilakukan dengan sangat cermat dan harus
diawasi dengan ketat. Selain dokumen, pensil yang digunakan juga harus khusus, yaitu jenis
2B. Untuk beberapa wilayah yang tidak memungkinkan pengolahan dengan data capture,
dilakukan pengolahan menggunakan data entri. Sedangkan untuk dokumen SP2020-V
(Verfikasi Kematian Maternal), akan diolah menggunakan metode data entri di BPS
Kabupaten/Kota.
Sistem dan program dibuat oleh Direktorat Sistem Informasi Statistik (SIS) dan
narasumber materi adalah Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan sebagai
1.5 Instrumen
Instrumen pendataan long form SP2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Buku 4A
Pedoman Petugas
Pendataan Lapangan
wilayah PAPI Long
Form SP2020 Buku pedoman pelaksanaan
lapangan bagi Petugas Pendataan
4 Koseka, Kortim, dan PPL
Buku 4B Lapangan (PPL) wilayah PAPI
Pedoman Petugas atau CAPI
Pendataan Lapangan
wilayah CAPI Long
Form SP2020
Buku 5
Buku pedoman untuk
Pedoman
5 pengkodean jawaban pada
Pengkodean Kortim
kuesioner di wilayah PAPI atau
Pendataan Long
CAPI
Form SP2020
Buku 6
Buku pedoman untuk
6 Pedoman Pelatihan BPS provinsi dan BPS
penyelenggaraan pelatihan Long
Pendataan Long kabupaten/kota
form SP2020
Form SP2020
Buku 7
Pedoman
7 Buku pedoman untuk BPS provinsi dan BPS
Pengolahan
pengolahan Long form SP2020 kabupaten/kota
Pendataan Long
form SP2020
8 Buku pedoman untuk petunjuk BPS provinsi dan BPS
Buku 8
administrasi Long form SP2020 kabupaten/kota
Buku 9B
Petugas PK, BPS provinsi
9 Pedoman Petugas Buku pedoman untuk penjaminan
dan
Penjaminan Kualitas kualitas
BPS kabupaten/kota
Editing
Buku 9C
Petunjuk Teknis
Penjaminan Kualitas
BPS Daerah
No Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
Pengolahan di BPS Provinsi wilayah PAPI
2.1 Umum
Pengolahan data hasil pendataan long form SP2020 dilakukan di BPS Kabupaten/Kota
dan BPS Provinsi. Pengolahan yang dilakukan di BPS Kabupaten/Kota meliputi entri hasil
pemutakhiran dan pengolahan dokumen verifikasi kematian maternal (SP2020-V). Pengolahan
yang dilakukan di BPS Provinsi meliputi pengolahan dokumen SP2020-C2 dan SP2020-RC2.
Pengolahan dokumen SP2020-C2 di BPS Provinsi dilaksanakan oleh Fungsi Integrasi
Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS). Sistem dan program pengolahan dikembangkan di
BPS Pusat oleh Direktorat SIS dibantu oleh Direktorat Kependudukan dan Ketenagakerjaan
sebagai narasumber materi. Sistem dan program pengolahan ini didistribusikan ke BPS
Provinsi. Direktorat SIS juga bertanggung jawab mengkonsolidasi seluruh hasil pengolahan
SP2020 ini.
Gambar 2.1 Proses Bisnis Pengolahan SP2020-R2 dan SP2020-C2 di BPS Provinsi
Fungsi Statistik Sosial mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) Berkoordinasi dengan Subbagian Umum terkait pengelolaan dokumen hasil lapangan
(menerima dokumen dari Koseka, memeriksa kelengkapan dokumen, menyusun
daftar penerimaan dokumen, melakukan pengelompokan dokumen hasil
pendataan dalam 1 BS) atau receiving dan batching.
2) Berkoordinasi dengan Fungsi IPDS dalam manajemen pengolahan dokumen SP2020-
V.
3) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh Pimpinan
BPS kabupaten/kota, serta petunjuk dalam buku pedoman.
Fungsi IPDS mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Mengentri hasil pemutakhiran;
2) Berkoordinasi dengan Fungsi Statistik Sosial dalam melakukan penarikan sampel
rumah tangga dengan menggunakan aplikasi;
3) Berkoordinasi dengan Fungsi Statistik Sosial mengirimkan hasil sampel rumah tangga
ke BPS Pusat.
Subbagian Tata Usaha mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) Berkoordinasi dengan Fungsi Statistik Sosial terkait pengelolaan dokumen hasil
lapangan.
2) Mengelola dokumen hasil pendataan lapangan (menerima dokumen dari Koseka,
memeriksa kelengkapan dokumen, menyusun daftar penerimaan dokumen,
melakukan pengelompokan dokumen hasil pendataan dalam 1 BS).
3) Mengirimkan dokumen LF SP2020.DSRT, SP2020-C2 dan SP2020-RC2 ke BPS Provinsi.
4) Memisahkan dokumen SP2020-V hasil pencacahan dan menyerahkannya kepada
Fungsi IPDS BPS kabupaten/kota untuk dientri.
5) Menyimpan dokumen SP2020-V yang telah selesai dientri ke tempat penyimpanan.
6) Menyimpan dokumen sisa lapangan pendataan long form SP2020.
7) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh Pimpinan
BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuk dalam buku pedoman.
Fungsi Statistik Sosial mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai
berikut:
Fungsi IPDS mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Berkoordinasi dengan Fungsi Statistik Sosial dalam manajemen pengolahan data
SP2020.
2) Melakukan seleksi dan rekrutmen Instruktur daerah (Inda) pengolahan.
3) Melakukan briefing Inda pengolahan.
4) Melaksanakan persiapan pengolahan pendataan long form SP2020 di BPS provinsi;
5) Melaksanakan pelatihan petugas pengolahan pendataan long form SP2020.
6) Melakukan pengolahan dokumen SP2020-C2 dan SP2020-RC2 pendataan long form
SP2020.
7) Mengeluarkan tabel evaluasi untuk keperluan pengecekan kewajaran oleh Fungsi
Statistik Sosial.
8) Mengirim hasil pengolahan dokumen SP2020-C2 dan SP2020-RC2 ke BPS Pusat yaitu
Direktorat Sistem Informasi Statistik, cc. Direktorat Kependudukan dan
Ketenagakerjaan.
9) Melakukan tugas yang diperintahkan langsung maupun tidak langsung oleh pimpinan
BPS serta petunjuk dalam buku pedoman.
Bidang Umum mempunyai wewenang, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Mengoordinir penerimaan dokumen hasil pendataan dari BPS kabupaten/kota untuk
diserahkan ke Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS).
Perangkat keras yang digunakan untuk pengolahan data SP2020-C2 adalah sebagai
berikut :
a. Switch
Switch yang digunakan dalam pengolahan data SP2020-C2 berkecepatan 1 Gbps
(Giga bit per second) sesuai dengan yang digunakan pada waktu pengolahan data
, dengan jumlah port yang tersedia per unit adalah : 8 port, 16 port, dan 24 port.
Jumlah switch untuk tiap-tiap DPC ditentukan dengan mempertimbangkan beban
pengolahan yang harus dilakukan.
b. Server
1) Server Data Capture (SCAN-SERVER)
Server Data Capture berfungsi untuk menangani proses pengolahan dari
tahapan scanning, recognition, correction, validation, dan release. Server ini
menggunakan aplikasi Kofax Capture dan Kofax Transformation Module.
c. PC Client
PC Client yang digunakan memiliki spesifikasi yang memadai untuk pengolahan
SP2020. PC Client yang digunakan adalah PC Client yang telah digunakan pada waktu
pengolahan SE2016 dan beberapa merupakan PC baru yang sesuai dengan beban
pengolahan masing-masing pusat pengolahan. Sangatlah penting untuk menjaga agar
PC Client hanya digunakan untuk pengolahan SP2020-C2. Penambahan aplikasi lain di
luar aplikasi yang terkait dengan pengolahan SP2020 dapat menyebabkan pengolahan
berjalan lambat atau tidak berjalan sama sekali. PC client ini sebagian besar
menggunakan Sistem Operasi Windows 10.
Jenis DPC disusun berdasarkan jumlah Server Data Capture, Server Validasi, dan Server
Tambahan yang tersedia di masing-masing DPC. Hal tersebut disesuaikan dengan beban
pengolahan yang harus dilakukan di masing-masing DPC. Jaringan pengolahan terbagi dan
tersebar di 33 lokasi pengolahan pada masing-masing BPS Provinsi, baik yang berlokasi di
Secara umum, bentuk fisik jaringan setiap pusat pengolahan provinsi adalah sama
dengan pemisahan jaringan sebagai berikut :
a. Zona 101 : Scan dan Recognition
b. Zona 102 : Validation
c. Zona 103 : Release dan Koreksi Data (Staging dan Validasi Inhouse)
Setiap Pusat Pengolahan memiliki bentuk logik jaringan yang sama seperti pada gambar
di bawah ini.
KTA SERVER
192.168.2.xx WAN
255.255.255.0
ALTOSOFT & KAPOW
SERVER
192.168.3.xx
255.255.255.0 VALIDASI SER VER
Keterangan gambar :
Garis Merah : Zona Scan & Recognition
Garis Orange : Validation
Garis Hijau : Zona Release & Koreksi Data
Garis Coklat : Zona WAN
WAN
Router
VLAN 100 : 10.PP.0.233 SRV-ADD-PP00-01 (SLOT 1) VPN
VLAN 101 : 192.168.1.233 KTA
VLAN 102 : 192.168.2.233
VLAN 103 : 192.168.3.233
Access VLAN 100
Port 9 & 10
Switch
VLAN 100
VLAN 100 : 10.PP.0.231
SCN-SE-PP00 (SLOT 2)
VLAN 101 : 192.168.1.231
KC & KTM
VLAN 102 : 192.168.2.231
VLAN 103 : 192.168.3.231
PC Recognition
(KTM Server 1 & KTM Server 2)
Switch
VLAN 102
PC KTM Correction &
KTM Validation
Switch
VLAN 103
PC Release PC Staging & PC Koreksi Data
WAN
Router
VPN
Switch
VLAN 102
PC KTM Correction &
KTM Validation
Switch
VLAN 103
PC Release PC Staging & PC Koreksi Data
b) Masukkan .msi;.exe;.msp; di Inclusion list for low file types didalam Attachement
Manager.
4) Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Pilih OK untuk melanjutkan instalasi.
8) Selanjutnya akan ditampilkan Server File Folder. Secara default, file folder akan
menuju langsung di Drive C:\ProgramData. Akan tetapi files folder memerlukan
kapasitas yang cukup besar untuk menyimpan log data capture. Untuk itu, files folder
akan dipindahkan ke drive yang mempunyai kapasitas besar (mohon disesuaikan
dengan server masing-masing)
Folder yang akan terbentuk ada CaptureSV
Kemudian pilih Next
11) Pada Site Information, masukkan site name yang akan digunakan. Biasanya Site Name
akan sama dengan Server Name. masukkan juga Site ID, yaitu 1 (default). Penamaan
Site Name dilakukan tanpa space atau karakter tertentu. Kemudian pilih Next.
13) Pada pilih Bahasa (languages), tidak perlu dipilih. Pilih Next untuk melanjutkan
instalasi.
Jika memilih “Manually reboot and log in”, maka restart akan dilakukan secara
manual setelah proses instalasi selesai. Dan harus dilakukan.
Jika memilih “Automatically reboot and log in”, masukkan password kemudian pilih
Next. Maka server akan reboot atau restart secara otomatis.
18) Tahap selanjutnya adalah Kofax capture Licensing. Pilih OK untuk melanjutkan
instalasi.
Pilih Apply.
4) Cek pada “I accept the terms in the License Aggrement”. Kemudian pilih Next.
8) Jika muncul tampilan seperti di bawah ini, maka proses instalasi telah selesai.
2) Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Pilih Yes untuk melanjutkan proses
instalasi.
2) Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Pilih Yes untuk melanjutkan proses
instalasi.
3) Restart server jika diperlukan. Pilih Yes untuk melakukan hal tersebut.
4) Pilih “I accept the term..” pada License Agreement, kemudian pilih Next.
8) Selanjutnya akan muncul tampilan berikut. Klik cancel. Maka akan muncul tampilan
Kofax VRS Administration Console.
7) Lakukan setting Attachment Manager. Buka Local Security Policy Editor (gpedit.msc),
masukkan .msi; .exe; .msp; di inclusion list for low file types pada Attachment
Manager.
3) Berikut merupakan tampilan awal dari instalasi Kofax capture pada PC Client data
capture. Pilih OK untuk melanjutkan instalasi
5) Pada tahap Select Destination Folder, pilih Next untuk melanjutkan instalasi. (pastikan
Disk Space-nya mencukupi).
2) Berikut ini merupakan tampilan awal dari proses instalasi. Klik Next untuk melanjutkan
proses instalasi.
5) Pada tahap ini, ditampilkan fitur-fitur yang akan diinstall. Klik Next untuk melanjutkan
instalasi.
7) Berikut merupakan tampilan proses instalasi yang sedang berjalan. ”Please wait….”
9) Restart PC Client
2) Selanjutnya akan muncul tampilan berikut. Klik Install untuk memulai instalasi.
4) Jalankan kembali file installer VRS, maka akan muncul tampilan berikut. Klik Next
untuk melanjutkan instalasi.
5) Seanjutnya akan ditampilkan License Agreement Kofax VRS. Klik Next untuk
melanjutkan insatalasi.
11) Selanjutnya akan muncul tampilan Kofax VRS Administration Console. Klik Next
untuk proses selanjutnya.
Proses pengolahan data dengan sistem data capture memiliki beberapa tahap proses
data capture. Masing-masing proses sebaiknya dikerjakan di komputer yang terpisah. Proses
scan dilakukan pada PC yang terhubung dengan scanner, yaitu Scanner Fujitsu fi-5950. Untuk
proses KTM Server 1 dan 2 dilakukan pada PC yang terpisah (PC khusus Recognition). Proses
selanjutnya adalah KTM Correction dan KTM Validation, proses ini dilakukan oleh operator
dapat dilakukan pada PC client yang sama. Proses Export/Release dilakukan di PC Client khusus
untuk export data. Penanganan error terdapat pada modul Document Review dan Quality
Control.
Berikut merupakan penjelasan setiap proses (modul) pada pengolahan data capture :
1) Scan : modul ini dijalankan pada PC Client yang terhubung dengan scanner (Fujitsu fi-
5950) dan digunakan untuk melakukan scanning dokumen SP2020-C2. Proses scan dapat
dilakukan per BS atau per box. Pada tahap scan, akan dilakukan pemisahan per dokumen
SP2020-C2 secara otomatis.
2) Classification (KTM Server) : modul ini dijalankan pada PC Recognition dan berjalan secara
otomatis (tidak membutuhkan operator). Pada proses ini dilakukan klasifikasi dokumen
SP2020-C2 berdasarkan template/layout kuesioner, yaitu SP2020-RC2, atau SP2020-C2.
Untuk dokumen SP2020-C2, dilakukan klasifikasi berdasarkan jenis halaman, yaitu Blok I,
Blok III, Blok IV, Blok V, Blok VI, Blok VII, dan Blok VIII.
3) KTM Document Review : modul ini digunakan untuk memperbaiki dokumen yang salah
klasifikasi hasil dari proses classification.
4) Extraction (KTM Server 2) : modul ini dijalankan di PC Recognition dan berjalan secara
otomatis (tidak membutuhkan operator). Pada proses ini dilakukan extraction dokumen
SP2020 berdasarkan template zoning yang telah dibuat.
5) KTM Correction : modul ini digunakan untuk memperbaiki field-field yang tidak valid, baik
karena kesalahan capture oleh sistem maupun sistem kurang yakin terhadap hasil captue
(confiedent field dibawah confident minimumyang telah ditentukan. Pada tahap ini,
operator memperbaiki dengan fokus pada setiap field.
6.1 Scan
Scan adalah proses memindahkan dokumen menjadi file image. Proses scan
dilakukan pada PC Scan yang terhubung dengan Scaner Fujitsu fi-5950. Berikut ini merupakan
beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan proses scan:
1) Pastikan PC Scan terhubung dengan dengan scanner Fujitsu fi-5950 dan telah terinstall
driver scanner.
4) Pada Scan Source pilih paperStream IP Fi-5950d with SVRS with AIPE. Selanjutnya
bukan Source Properties di sebelah kanan scan sources.
Aktifkan fitur-fitur berikut : Auto Deskew, Auto Crop, Edge Cleanup, Auto Rotate, dan
Delete
Pada Brightness & Contrast, lakukan setting sebagai berikut. Brightness=50 dan
Contrast=10, seperti gambar dibawah ini.
8) Klik Create Batch. Masukkan kode wilayah dokumen yang akan discan, yang terdiri dari
ProvKabKecDesaNBS. Pastikan susunan dokumen telah urut dalam 1 dokumen. Isikan
identitas wilayah pada Batch Name dan Batch Field, seperti gambar di bawah ini.
10) Berikut ini merupakan tampilan setelah prose scan. Hasil scan hanya akan
menampilkan batch terkahir yang discan.
12) Pada saat scan, dokumen akan otomatis terpisah menjadi per dokumen dan akan
otomatis membuat batch baru jika ditemukan barcode pada halaman pertama. Hasil
keseluruhan scan dapat diliat pada Batch Manager.
Document Review dijalankan jika terdapat dokumen yang salah klasifikasi atau hasil
klasifikasi tidak valid. Jika klasifikasi semua dokumen sudah benar dan valid, maka proses ini
akan dilewati (skip).
2) Pada modul Document Review, dapat dilakukan Delete Page (halaman) dan delete
dokumen (lembar). Selain itu, juga dapat dilakukan reklasifikaso halaman atau
memperbaiki klasifikasi halaman.
4) Modul Document Review juga dapaet dijalanka dari Batch Manager, yaitu dengan Klik
Process pada batch dengan status (queue) KTM Document Review.
KTM Server 2 atau Recognition 2 merupakan proses extraksi isian dokumen per
halaman sesuai dengan template zoning per halaman. Proses ini sama seperti proses KTM
Server 1, berjalan secara otomatis tanpa operator. Sebaiknya proses ini dijalakan di Server
Scan (Server Sata Capture). Jalankan KTM Server 2 melalui Kofax Transformation.
Modul Correction merupakan proses memperbaiki setiap field jika field tersebut
salah atau tidak valid. Modul ini akan dijalakan oleh operator.
2) Jika akan keluar dari Modul Correction tetapi perbaikan belum selesai, maka klik
Suspend agar perbaikan tersimpan. Jika isian tidak dapat diperbaiki karena validasi
maka dapat menggunakan tanpa petir (force valid) pada bagian atas.
5) Dengan metode web, KTM Validation dapat dijalankan dengan mengakses alamat
http://[ip server scan]/thinclientserver/ValidationLogin.aspx
Modul Export merupakan proses release atau simpan data ke dalam database
SP2020C1_Export. Proses ini berjalan secara otomatis tanpa operator. Sebaiknya dijalankan di
server scan (server data capture). Jalankan modul export dari Kofax Capture.
Instalasi program merupakan salah satu kegiatan awal sebelum melakukan kegiatan
entri data. Instalasi dilakukan baik di PC Server maupun di PC Client.
(2) Klik “I gree to the License...”, kemudian klik tombol install untuk melanjutkan
insatalasi.
(4) Program aplikasi dapat dibuka melalui menu Program Files → BPS →SP 2020
(2) Pilih ‘I have read and accept the license terms’, kemudian klik install.
(3) Pilih “I have read and accept the license terms” dan klik Install untuk memulai
instalasi.
Berikut ini merupakan tampilan menu utama dari Aplikasi SP2020-C2 Validasi.
- Selanjutnya klik pada daftar error untuk melihat keterangan kesalahan isian
- Untuk berpindah halaman, gunakan Tabpage di atas
- Untuk melihat keterangan isian setiap ART (Blok Keterangan Anggota Rumah Tangga),
pilih dulu nama ART pada Halaman 2.
7) Halaman 2
- Berikut ini merupakan tampilan Halaman 2
9) Halaman 4
11) Halaman 6
13) Halaman 8
15) Halaman 10
Form Login
3. Pada form Login pilih tab Connection. Kemudian isikan IP Server\Sql Server
Apabila database belum tersedia, maka akan muncul kontak informasi sebagai berikut
dan klik OK untuk melakukan tahapan pebuatan database LF SP2020.P.
Create database
8. Untuk membuat database klik tombol Create Database sehingga mucul proses
sebagai berikut.
Create database(3)
Apabila database berhasil dibuat maka akan muncul kotak informasi sebagai
berikut dan klik OK.
Untuk menunjang entri dokumen LF SP2020.P dan penarikan sampel SP2020-C2, ada
dua level operator yang dikelola di master operator ini. Kewenangan dari operator tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Supervisor: Dapat membuka semua menu yang ada dalam aplikasi, dapat melakukan
tambah, ubah, hapus pada master, membuat report dan tabulasi, serta menjalankan
menu utilitas.
b. Operator: Hanya dapat melakukan entri dokumen LF SP2020.P, menarik sampel rumah
tangga dan melihat master.
Dalam master operator terdapat daftar operator sesuai nip operator, username, nama
operator, serta level operator. Status untuk level supervisor adalah 2, sedangkan status untuk
level operator adalah 3.
a. Template berfungsi untuk membuat template data operator dalam format (.xls).
b. Import Excel berfungsi untuk mengimport data operator. File yang digunakan untuk
mengimport data operator adalah file template yang sudah disediakan pada tombol
Template.
c. Save berfungsi untuk menyimpan data operator yang diimport.
6. Kemudian klik tombol Save untuk menyimpan data operator yang diimport. Kemudian klik
tombol OK.
Sebelum masuk ke dalam program untuk pertama kali, operator harus melakukan
setting koneksi untuk menentukan alamat IP Server dan nama Instance SQL Server yang akan
digunakan. Setelah setting koneksi, masukkan username dan password pada form login.
Form login
Operator dapat memasukkan Username dan Password sesuai dengan level masing-
masing. Username dan Password default pertama kali setelah restore data persiapan adalah
Username: ADMIN dan Password: ADMIN. Untuk selanjutnya operator harus melakukan login
menggunakan level masing-masing sesuai kewenangan yang ditugaskan. Operator dapat
mengakses beberapa menu sesuai dengan level dan kewenangannya. Pilih tombol Login untuk
mulai melakukan untuk masuk ke dalam aplikasi.
2. Pilih kode wilayah (Kode Provinsi sampai dengan Desa), kemudian klik tombol Refresh.
Pilih NBS yang ingin dientri/diedit lalu tekan tombol Entry atau double click pada rumah
tangga yang ingin dientri/diedit.
3. Ketika form entri muncul pertama kali, kursor langsung menuju tab Hal 1 . Hal ini berlaku
sama untuk setiap jenis dokumen pencacahan rumah tangga.
Untuk berpindah antar rincian dapat menggunakan tombol Enter atau panah
kebawah ↓ atau panah keatas ↑. Sedangkan untuk berpindah antar halaman dapat
menggunakan tombol Enter atau panah kebawah ↓ pada rincian terakhir setiap
halaman atau dengan langsung mengklik tab blok yang diinginkan.
4. Lakukan pengentrian sampai dengan blok terakhir. Pilih tombol Save + Val untuk
menyimpan entrian dengan melakukan validasi terhadap entrian. Apabila masih terdapat
isian yang error, akan muncul form error.
Form Error
2. Pilih kode wilayah (Kode Provinsi sampai dengan Desa), Pada bagian Setting pilih lokasi
file keluaran. Apabila daftar sampel seluruh wilayah terpilih ingin menjadi satu file maka
centang box 1 File, sedangkan apabila daftar sampel ingin dibagi menjadi beberapa file
dalam satuan wilayah tertentu maka centang box Banyak File dan pilih dasar pembagian
file. Kemudian klik Execute.
3. Apabila proses penarikan sampel berhasil dilakukan maka terbentuk sebuah file DSRT
dalam bentuk pdf .
4) Beri tanda cek pada ‘I accept the terms in the License Agreement’, kemudian klik Install,
dan lakukan instalasi sampai selesai, kemudian klik Finish.
User dengan level administrator, tidak dapat melakukan entri data, oleh karena itu
Administrator harus membuat pengguna dengan level supervisor atau operator.
a) Pilih Menu User
b) Klik Edit
c) Akan muncul halaman “Edit Jumlah” untuk mengedit jumlah almarhumah