Anda di halaman 1dari 6

“Dalam Nikmat Tadarus” (karya Y. S.

Sunaryo)
Gerimis masih merinai di akhir Maret Hingga manusia terikat kepada
Ini kebenaran

Sebuah anugerah sejukan Ramadan Berbuat kebajikan untuk kemanusiaan


suci
Tak menyekutukan, tak hunuskan
Bersama tadarus enggan berhenti pertengkaran

Hingga sahur nikmat tersaji

Betapa tinggi keagungan puasa Al-Qur’an beningkan jiwa untuk


Ramadan kemuliaan
Bangkitkan semangat puncaki
kesadaran Sucikan debu pada akal pikiran

Bahwa Tuhan segala sandaran Usai memakna nikmat lantunan


tadarus
Pada Al-Qur’an sumber ajaran
Jalan kehidupan semoga sejuk dan
Ajaran tentang iman dan pembebasan lurus

Langit malam yang berbintang Bulan yang banyak dirindukan umat


Di saat cahaya Ramadan mulai mendekat Bulan suci penuh ampunan
Dalam bulan yang dirindukan
Bulan yang sungguh penuh pengampunan Segala salah dan dosa kian terkikis
Memohon ampun di bulan penuh berkah ini
Bersinar dalam Ramadan indah Marhaban ya Ramadan
Yang selalu dinanti ke datangannya Ku rindu hadirmu dalam tiap doa-doaku
Dalam tiap tahunnya
Marhaban Ya Ramadan Bulan tempatku memohon tobat
Allahu Ya Rabbhi
Cahaya kian mendekat Keagungan-Mu sungguh begitu besar
Melewati hari demi hari Dalam Ramadan yang indah

“Bulan Keberkahan” Penulis: Muhammad Irfan Al-Amin


Sambutlah bulan Ramadan Rasa pengagungan penuh
kebahagiaan
Bulan suci di antara lainnya
Karena di beri kesempatan
bertemu
yang selalu ditunggu umat
bulan yang kau agungkan
Bulan yang penuh ampunan
Ku bersihkan jiwa dan raga untuk
Malam terdengar suara ayat menyambutnya

Berzakat pada yang Ku tanamkan rasa penyesalan di


membutuhkan hari-hari sebelumnya

Ku sucikan batin tanpa rasa iri


Malam yang begitu bercahaya
tuk memulyakan

Di antara malam-malam bulan yang engkau mulyakan


lainnya
Ku bersujud padamu tuhan
Terimakasih Ya Allah Kau semesta alam
pertemukan hambamu dengan
bulan yang ku dambakan Lantunan ayat-ayat Alquran aku
dendangkan
Kau berikan kami tuk harapkan
sebuah ampunan Tuk muliakan bulan yang engkau
mulyakan
Sebuah ampunan di bulan suci
ramadhan Demi namamu tuhan ku
harapkan belas kasihan
Rasa bahagia yang tak bisa
terucap oleh kata-kata Dan harapkan kekuatan tuk
mengisi bulan yang engkau
Hanya kata-syukur yang terucap muliakan dengan kebaikan
penuh rasa pengagungan Marhaba ya Ramadhan

“Kemuliaan yang Dirindukan”


Karya Adi Taufika Adi Kemuliaan itu selalu Aku tahu Engkau
dinanti penyayang
Butir-butir tasbih
berputar tak terhitung Rindu datangnya tiada Namun diriku
terbendung mengabaikan
Mengiringi zikir di
bulan suci Karena datangnya Aku tahu azab yang
setahun sekali Pedih
Menyeru umat Islam
seisi bumi Ya Allah Ramadhan-Mu Namun diriku sibuk
telah kembali dengan dunia ini.
Melantunkan kalimat-
kalimat agung Mengapa jiwaku yang Ampunilah dosa-
begitu sepi dosaku
Sungguh indahnya di
malam hari Tertutupi debu-debu Khilaf dan dosa yang
dosa menggunung
Sejuk mendengar
alunan bersenandung Dipenuhi nafsu Kepada siapa lagi aku
angkara murka. mengadu
Melebihi merdunya
suara kidung Diantara milyaran Aku tersesat hatiku
manusia bingung.
Yaitu alunan kalam ilahi
Sungguh kemuliaan Inilah aku seorang Pada-Mu jua aku
yang layak kita junjung hamba kembali

Ramadan penuh Yang berjalan tertatih- Meletakkan segala


kedamaian hati tatih Harapan

Penuh rahmat Sang Menujumu walaupun Perih hati karena dosa


Maha Pelindung sedih.
Yang kuharap adalah
ampunan
30 Ramadhan

Ketika dahaga sudah biasa kita tahan


Ketika itu puasa pun kan berakhir
Di penghujung Ramadhan kubersedih
Dengan kebahagiaan yang kudapat selama ini

Malam ini takbir menggema di seluruh dunia


Menyambut kemenangan bulan suci Ramadhan
Air mata sudah tak terbendung menahan sedih
Aku yang merasa belum puas beribadah di bulan suci
Amalan ringan yang berlipat ganda nilainya
Ramadhan sungguh berarti bagi kita semua yang menjalani

Ramadhan
Aku sungguh rindu kamu
Rindu malam-malam panjangmu
Rindu suasana sejuk walau tengah hari
Rindu akan segalanya di bulan ini
Semoga aku dapat berjumpa denganmu lagi

Bila Ramadan telah tiba Dapat mencapai kesucian dirinya


Berubahlah semua suasana Memperoleh pahala berlipat ganda
Semua Muslim bersuka ria  
Menerima bulan Ramadan yang mulia Berpuasa sungguh mulia
  Walaupun berat dirasa
Siang hari harus ditahan lapar dan dahaga Menahan makan sejak fajar
Sore hari boleh kita berbuka Menahan diri dengan hati sabar
Malam hari didirikan salat malam  
Tiada hentinya orang membaca Al-Qur’an Azan magrib telah terdengar
  Kita berbuka terasa segar
Bulan Ramadan bulan mulia Akhir malam makan sahur
Sungguh beruntung orang yang pandai Tak lupa kita bersyukur
mengisinya

Tangis Perpisahan Para Pecinta Ramadhan


Detik demi detik meluruh jatuh dalam pelukan Kini, kau beranjak pergi, Ramadhan.

Pada rerimbun waktu, rindu menggoda jarak


Ya Allah maafkan kami,

Satu bulan telah kami dakap Maafkan kami yang tidak sempurna menghidupkan

Bulan yang awalnya adalah rahmat malam mulia

Pertengahannya adalah ampunan Belum tegap sempurna dalam Iktikaf

Dan akhirnya adalah pembebasan Belum fasih menamatkan Al-Quran

Dan masih saja sibuk dengan urusan dunia


Bulan ketika pintu-pintu surga terbuka

Doa-doa mustajab Ya Allah, apakah Engkau akan pertemukan kami

Dan segala kebaikan berlipat kembali dengan Ramadhan-Mu di Tahun depan?

Ya Allah….. Menggambar kebebasa Menggorek dosa-dosa satu


dari api abadi-Mu persatu
Dalam dekapan Ramadan
suci ini   Berharap siraman deras
ampunan-Mu
Berikan hamba-Mu ini Ya Allah…
kesadaran  
Hamba ingin menjadi
Betapa bulan ini adalah penebar ayat-ayat-Mu Ya Allah…
gudang
Merangkul tiang rumah- Bersama laju bulah penuh
  Mu rahmat ini
Yang menyimpan stok Merayu-Mu tiap malam Hamba lomtarkan ide-ide
rahmat hamba
Mengingat-Mu dalam dua
Dalam sepuluh ruang puluh gerak istirahatku Menjelaskan planning
tamunya
Menjenguk-Mu dalam  
Berikan pada hamba detik-detik sahurku
Mendiskusikan visi masa
Makna luas ruang Menemani mata hati depan
magfirah-Mu mengelilingi hari-hari-Mu
Mengadukan keinginan
   
Menumpuk harapan-
Yang tersembunyi dalam Ya Allah… harapan
sepuluh ruang keluarga
Hamba bersimpuh dalam Dan meletakanya di atas
Tancapkan keyakinan pada belai kuasa-Mu tangan-Mu
diri hamba tentang janji-
Mu Mengakui kelemahan dan Ya Allah…
kesalahan nafsi
Sedikit sekali yang
Yang terlukis dalam
sepuluh ruang tidur bulan- Membeberkan aib sendiri kuminta
Mu Membuka rahasia pribadi Dalam luas kuasa-Mu yang
terbuka
Kepada-Mu!

Anda mungkin juga menyukai