PENDAHULUAN
menghasilkan sumber daya manusia yang baik, apabila sistem pendidikan disuatu
negara dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan menghasilkan kualitas sumber
daya manusia yang baik pula. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan
dalam dunia kerja. Siswa lulusan pendidikan kejuruan akan menjadi tenaga ahli
sesuai dengan program keahlian yang diambil sehingga akan dapat dikatakan
dan pengetahuan praktis siswa untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Siswa
akan memiliki keahlian secara teoritis dan praktis sesuai bidang yang diminati.
Keterampilan siswa yang baik dapat dibentuk melalui kurikulum yang dijalankan
1
2
dari sumber berita atau pesan baik secara langsung maupun menggunakan media
komponen pelaku yang ada didalamnya yaitu guru dan siswa, sarana dan
prasarana dan bahan ajar. Selain dari beberapa komponen tersebut ada juga
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan
pesan atau isi materi dari guru kepada siswa maupun sebaliknya. Keberadaan
yang dapat mendukung dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini
kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata “medium”,
yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. (Djamrah dan Aswan, 2010: 120).
keterampilan dan sikap mandiri, disiplin serta etos kerja terampil dan kreatif
sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
tingkat menengah yang sesuai bidangnya. SMK Negeri 2 Medan berlokasi dijalan
STM No. 21, Medan Amplas ini terdiri dari enam jurusan dimana salah satunya
keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan yang diharapkan siswa dapat
adalah mata pelajaran adaptif, mata pelajaran normatif dan mata pelajaran
produktif.
merupakan salah satu mata pelajaran produktif yang dipelajari di kelas X Desain
bahan, cara kerja, Penggunaan alat dalam pekerjaan suatu bangunan dan ukur
kemampuan dalam konstruksi bangunan dan ilmu ukur tanah yang dapat menjadi
bekal bagi siswa yang nantinya dapat diterapkan dan dikembangkan di lapangan
Februari diketahui bahwa, tingkat keberhasilan siswa masih rendah dapat dilihat
4
dari nilai hasil perolehan siswa. Hal ini diperkuat dengan diperoleh hasil belajar
DDKB-PT siswa kelas X Bisnis Konstruksi Properti SMK Negeri 2 Medan pada
tahun 2019/2020 rata rata siswa memiliki nilai dengan kategori cukup.
Medan.
Dari Tabel daftar nilai hasil belajar diatas, penulis menemukan bahwa
hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun ajaran 2018/2019 dari 33
siswa, terdapat 9.09 % dalam kategori sangat Kompeten, 36.36% (12 orang)
dalam kategori Kompeten, 36.36 % (13 orang) dalam kategori Cukup Kompeten,
dan 12.12 % (5 orang) dalam Kategori Tidak Kompeten. Jadi masih terdapat
beberapa siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan minimum pada mata
Dari hasil observasi yang dilakukan hal ini diakibatkan minimnya media
sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa saat proses pembelajaran, sehingga
siswa sulit untuk menerima informasi serta pelajaran yang disampaikan oleh guru
5
dan berdampak pada kurangnya pengetahuan siswa dan penyelesaian tugas yang
diberikan oleh guru. Begitu juga dengan pendapat siswa, dimana pembelajaran
penggunaan media yang kurang interaktif yaitu modul, buku bacaan dan hanya
menarik yaitu hanya menyajikan dengan metode ceramah, hal ini diduga menjadi
media pembelajaran yang kurang atau belum maksimal, hal ini membuat siswa
belajar yaitu minimnya media yang digunakan yang mengakibatkan siswa merasa
bosan dan jenuh saat proses belajar belangsung maka penulis melakukan analisis
dengan mengetahui keadaan bahan ajar media yang digunakan dalam proses
memperjelas materi ajar atau bahan ajar yang digunakan, semakin bagus media
pembelajaran. Melalui analisis kebutuhan media maka, penulis dapat memilih dan
Siswa perlu diberi kesempatan luas untuk mengenali kemampuan dalam belajar
6
guru dalam mengajar dan mempermudah siswa memahami materi. Dengan media
tersebut, siswa akan memperoleh gambaran yang yang nyata sehingga proses
penerimaan akan lebih bermakna, media berbasis video akan lebih variatif, tidak
hanya teks, gambar, video, dan audio juga disisipkan dalam media sehingga
proses pembelajaran akan lebih menarik. Media pembelajaran ini juga berguna
untuk melawan kebosanan siswa dalam belajar sehingga siswa tetap aktif dalam
belajar lebih dahulu dengan melihat dan menyerap materi belajar secara utuh.
Dengan demikian, guru tidak lagi menjelaskan materi secara berulang-ulang dan
pembelajaran
Negeri 2 Medan.”
Tanah masih cenderung berpusat pada modul, buku bacaan dan terkadang
2. Media yang kurang menarik sehingga siswa kurang aktif dalam proses belajar
mengajar.
berbasis video
8
1.6. Manfaat
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
dan kejelasan kalimat, keterlaksanaan serta tampilan yang baik dan menarik
sumber belajar dan bisa melengkapi peserta didik untuk belajar secara mandiri
1. Bagi siswa
teknologi
komputer
2. Bagi guru
siswa
1. Asumsi pengembangan
a. Media pembelajaran berbasis video ini dapat membuat peserta didik aktif
sehari hari
b. Peserta didik dapat belajar mandiri dengan adanya media pembelajaran ini
2. Keterbatasan pengembangan
c. Uji validasi media dilakukan oleh ahli media, ahli materi dan ahli bahasa
d. Uji coba produk akan dilakukan kepada siswa kelas X DPIB SMK N 2
Medan