Anda di halaman 1dari 48

PERJANJIAN KERJASAMA

JASA PEKERJAAN SIPIL, MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL (“CME”)


Antara
PT. PRASETIA DWIDHARMA
Dengan
PT. DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI

No : 0018/PKS/PTDIT/PCH-PD/III/2023

Pada hari ini, Rabu tanggal Delapan bulan Maret tahun dua ribu dua puluh tiga (08-03-2023),
bertempat di Jakarta Pusat yang bertanda tangan dibawah ini :

1. PT PRASETIA DWIDHARMA, beralamat di Graha Aruna Lantai 3-4, Jalan Antara No. 47 RT/RW.
002/001, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta - 10710, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PRASETIA DWIDHARMA
Nomor 1 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Rini Sobmitapoera, SH., yang
dalam hal ini diwakili oleh Ardi Dwinanta Setiadharma selaku Direktur sehingga berhak bertindak
untuk dan atas nama PT PRASETIA DWIDHARMA berdasarkan Akta Perubahan Terakhir Nomor 55
tanggal 27 Januari 2021 yang dibuat dihadapan Notaris Darmawan Tjoa, SH., SE.,, untuk
selanjutnya disebut PRASETIA.

2. PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI, beralamat di Komplek Pamulang Indah, Jalan Anggrek Blok
A6 No.24, Pamulang Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten – (15317), berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI Nomor 01 tanggal 07
September 2012 yang dibuat dihadapan Notaris T. Indra Junardi, SE., SH., M.Kn., yang dalam hal
ini diwakili oleh R. Herdiyanto SE. selaku Direktur Utama sehingga berhak bertindak untuk dan
atas nama PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI untuk selanjutnya disebut KONTRAKTOR.

Untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini, PRASETIA dan KONTRAKTOR secara bersama-sama untuk
selanjutnya disebut “PARA PIHAK” dan secara terpisah disebut Pihak. PARA PIHAK selanjutnya
menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. PRASETIA adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyelenggaraan jaringan dan
jasa telekomunikasi,

2. KONTRAKTOR adalah badan hukum yang bergerak dalam bidang usaha Jasa Pekerjaan Sipil,
Mekanikal dan Elektrikal untuk membangun tower/menara telekomunikasi dan/atau memasang
antenna telekomunikasi berikut struktur bangunan lainnya yang dipergunakan oleh PRASETIA.

3. PRASETIA berniat mempergunakan jasa KONTRAKTOR untuk Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan
Elektrikal yang dapat dipergunakan oleh PRASETIA, untuk pengoperasian tower/menara
telekomunikasi dan/atau memasang antena telekomunikasi berikut struktur bangunan lainnya
yang dipergunakan oleh PRASETIA.

PRASETIA KONTRAKTOR

1 of 48
4. PRASETIA menunjuk KONTRAKTOR dan KONTRAKTOR menerima penunjukan tersebut dan setuju
untuk memberikan Jasa Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal sebagaimana dibutuhkan oleh
PRASETIA, berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur di dalam Perjanjian ini.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk membuat,
mengadakan, dan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang PERJANJIAN KERJASAMA JASA
PEKERJAAN SIPIL, MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL (“CME”), dengan syarat-syarat dan ketentuan
sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI DAN PENAFSIRAN

1. Kecuali diatur lain secara tegas dalam Perjanjian ini, semua kata yang dimulai dengan huruf besar
dalam Perjanjian ini (termasuk yang di dalam bagian komparisi) mempunyai arti sebagaimana
disebutkan dibawah ini:
a. “Acceptance Test Procedur CME (“ATP CME”)” adalah Prosedur Uji Terima Pekerjaan Sipil,
Mekanikal dan Elektrikal yang dilakukan oleh PRASETIA dengan KONTRAKTOR sipil yang
ditunjuk oleh PRASETIA;

b. “As Built BOQ” adalah Bill of Quantity yang memuat daftar material, Pekerjaan dan Jasa dan
Project Item beserta harga satuan per unit berdasarkan As Built Drawing;

c. “As Built Drawing” adalah semua gambar akhir Pelaksanaan sesuai dengan Pekerjaan CME
yang telah dilaksanakan di lapangan yang dibuat oleh KONTRAKTOR dan disetujui oleh
PRASETIA;

d. “As Planned BOQ” adalah Bill of Quantity yang memuat daftar material, Pekerjaan dan Jasa
dan Project Item beserta harga satuan per unit berdasarkan As Planned Drawing;

e. “As Planned Drawing” atau “Design Package” atau “Shop Drawing” adalah gambar yang
dihasilkan dari hasil pekerjaan SITAC (soil/hammer test, design pondasi/base frame) yang
dibuat dan disetujui oleh CME Engineering Team dari PRASETIA;

f. “Badan Hukum” adalah perkumpulan yang didirikan dengan akta otentik dan diperlakukan
sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban atau sebagai subyek hukum.

g. “Berita Acara Pemerikasaan Waktu Penyelesaian Pekerjaaan (“BAWP”)” adalah dokumen


tertulis yang ditandatangani oleh PARA PIHAK melalui wakil-wakilnya yang sah, diatas
materai yang cukup, yang memuat data historical dan perhitungan waktu pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh KONTRAKTOR, dimulai dari tanggal diterbitkannya SPK sampai
dengan pekerjaan tersebut dinyatakan selesai;

h. “Berita Acara Serah Terima” adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh
PARA PIHAK melalui wakil-wakilnya yang sah, yang menyatakan bahwa
pekerjaansebagaimana tercantum pada SPK telah terpenuhi secara keseluruhan dan sesuai
dengan syarat dan ketentuan Perjanjian ini;

PRASETIA KONTRAKTOR

2 of 48
i. “Bill of Material” adalah yang memuat daftar Material, Pekerjaan, Jasa dan Project Item ;

j. “BPUJL” adalah Biaya Pemasangan Unit Jaringan Listrik yang ditetapkan oleh PT PLN;

k. “CME” atau “Civil, Mechanical dan Electrical” adalah Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan
Elektrikal dari menara;

l. “Dokumen Binder” adalah seluruh asli data, dokumen dan/atau informasi yang berhubungan
dengan pelaksanaan Pekerjaan yang harus dilengkapi dan diberikan oleh KONTRAKTOR
kepada PRASETIA, baik yang langsung atau tidak langsung terkait dengan Pekerjaan;

m. “Dokumen Penagihan” adalah dokumen sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 3


Perjanjian ini, wajib dilampirkan oleh KONTRAKTOR pada setiap pengajuan Tagihan kepada
PRASETIA;

n. “Final Acceptance Certificate (“FAC”)” adalah Sertifikat Berita Acara FAC atau Berita Acara
Serah Terima Final adalah surat berita acara yang ditandatangani oleh PARA PIHAK yang
mengatur bahwa masa pemeliharaan Pekerjaan dalam jangka waktu 9 (sembilan) bulan
setelah Uji Terima PAC telah dilaksanakan oleh KONTRAKTOR yang berdasarkan oleh FAT
sebagaimana diatur dalam Lampiran Perjanjian ini;

o. “Final Acceptance Test (“FAT”)” berarti Uji Terima Final Pekerjaan yang ditandatangani oleh
PARA PIHAK yang mengatur Pekerjaan bahwa masa pemeliharaan dalam jangka 9 ( sembilan
) bulan setelah PAC;

p. “Harga Satuan Lumpsum” adalah harga satuan terpasang yang bersifat tetap (non-eskalasi)
baik untuk pekerjaan CME sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 5 dan sudah termasuk
jasa pengerjaan, dan segala keuntungan perusahaan, dan pajak-pajak;

q. “Harga Satuan Variasi” adalah harga satuan yang bersifat variasi untuk pekerjaan CME
dimana harga satuan tersebut masih diperbolehkan untuk dieskalasi dan akan diverifikasi,
disetujui dan dibayarkan oleh PRASETIA. Persetujuan atas Harga Satuan Variasi akan
dituangkan dalam SPK dan tidak berlaku untuk SPK yang lainnya.

r. “Hari” adalah hari sebagaimana ditentukan dalam kalender masehi;

s. “Jaminan Pemeliharaan” adalah jaminan yang diberikan oleh KONTRAKTOR kepada


PRASETIA untuk memberikan garansi, melakukan pemeliharaan dan/atau tindakan lain yang
diperlukan dan/atau diinstruksikan oleh PRASETIA atas Pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh KONTRAKTOR. Masa Jaminan Pemeliharaan pada Perjanjian ini berlaku untuk jangka
waktu selama Enam (6) bulan sejak Berita Acara Serah Terima.

t. “Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan” adalah jangka waktu maksimum yang ditentukan
oleh PRASETIA kepada KONTRAKTOR untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai SPK yang
terhitung sejak tanggal KOM sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara PAC oleh PARA
PIHAK;

u. “Kick Of Meeting (KOM)” adalah rapat koordinasi yang dihadiri oleh PRASETIA,
KONTRAKTOR, dan atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh PRASETIA, yang menandakan bahwa

PRASETIA KONTRAKTOR

3 of 48
Pekerjaan telah dinyatakan mulai berjalan dimana KONTRAKTOR sepakat bahwa kondisi
aktual lapangan sesuai dengan As Planned Drawing;

v. “Koordinator Proyek” adalah karyawan PRASETIA dan karyawan KONTRAKTOR yang ditunjuk
oleh masing-masing pihak yang bertugas sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan
Pekerjaan, memberikan informasi yang diperlukan oleh masing-masing pihak, mendiskusikan
dan mencari jalan keluar seluruh permasalahan yang timbul di dalam pelaksanaan Perjanjian
ini membuat laporan harian, mingguan dan bulanan, termasuk untuk menghadiri/mengikuti
Rapat Koordinasi;

w. “Lokasi” adalah Lahan untuk didirikan menara/tower milik PRASETIA, yang harus memenuhi
persyaratan teknis termasuk didalamnya seluruh perijinan yang diperlukan sehingga lahan
tersebut dapat dipergunakan oleh PRASETIA untuk membangun tower/menara
telekomunikasi dan/atau memasang antena telekomunikasi milik Pihak Ketiga;

x. “Lahan” adalah sebidang tanah atau lahan bangunan yang dimiliki berdasarkan Dokumen
Kepemilikan, dengan ukuran luas tertentu yang akan disewa oleh PRASETIA;

y. “Menara” adalah bangunan menara (tower) dengan ketinggian tertentu berupa struktur
konstruksi menara permanen berkaki tiga atau empat, tiang tunggal (monopole), tiang mini
(monopole), microcell pole ataupun jenis menara lainnya yang dibangun di Site. Termasuk
dalam pengertian Menara sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah base
transceiver station (BTS), BTS hotel dan/atau perangkat telekomunikasi yang membutuhkan
struktur konstruksi tertentu.

z. “On Call Basis” adalah suatu kondisi dimana KONTRAKTOR wajib untuk datang ke Lokasi
dalam waktu sebagaimana telah ditentukan di dalam Pasal 3 ayat 4.h Perjanjian ini untuk
menyelesaikan seluruh permasalahan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan proses
akuisisi Lokasi sebagaimana dijelaskan lebih lanjut di dalam Pasal 3 ayat 4 Perjanjian ini;

aa. “Operator” adalah penyelenggara jasa dan/atau jaringan telekomunikasi dan/atau pihak lain
yang bekerjasama dengan PRASETIA yang merupakan pihak penyewa dan/atau pengguna
infrastruktur milik PRASETIA dan akan menempatkan perangkat dan/atau perlatan miliknya
pada Site tersebut;

bb. “Pekerjaan” adalah seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan yang wajib dilaksanakan oleh
KONTRAKTOR untuk dan atas nama PRASETIA, dengan rincian pekerjaan dan ruang lingkup
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 dan 4 serta Lampiran 1 dan 2 Perjanjian ini.

cc. “Perjanjian” adalah Perjanjian Jasa Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal (CME), berikut
seluruh lampiran-lampirannya, termasuk dan tidak terbatas pada amanademen, SPK,
kesepakatan-kesepakatan dan/atau korespondensi tertulis lainnya;

dd. “Provisional Acceptance Certificate (“PAC”)” adalah Berita Acara yang menyatakan bahwa
pekerjaan CME sudah 100% (seratus persen) selesai berdasarkan pada ATP CME. PAC dibuat
oleh KONTRAKTOR dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.

ee. “Rapat Koordinasi” adalah rapat rutin yang diadakan oleh PRASETIA dan Pengawas Lapangan
dan wajib dihadiri/diikuti oleh KONTRAKTOR baik datang langsung ke tempat rapat yang
ditentukan oleh PRASETIA dan atau mengikutinya melalui telepon (teleconference), untuk

PRASETIA KONTRAKTOR

4 of 48
membahas dan mencari penyelesaian terhadap seluruh permasalahan yang timbul dari
pelaksanaan Pekerjaan;

ff. “Ready For Construction (“RFC”)” adalah suatu kondisi dimana KONTRAKTOR menyerahkan
kepada PRASETIA seluruh dokumen suatu lokasi dan/atau site yang telah siap untuk
dilaksanakan pembangunan tower/Menara telekomunikasi dan/atau pemasangan antenna
telekomunikasi berikut struktur bangunan lainnya yang diperlukan oleh PRASETIA sesuai
dengan kebutuhannya. Kesiapan lokasi termasuk persetujuan warga, desain dan proses
perijinan sehingga pelaksanaan pembangunan secara prinsip dapat dimulai;

gg. “Ready For Installation (“RFI”)” adalah sebuah kondisi pada suatu Lokasi dimana:
- Pekerjaan pendirian tower material 100% (seratus persen) telah selesai;
- Pekerjaan grounding 100% (seratus persen) telah terpasang;
- Pekerjaan shelter 100% (seratus persen) telah terpasang;
- Pekerjaan mekanikal, elektrikal (ME) 100% (seratus persen) telah terpasang;
- Sambungan power listrik baik menggunakan PLN atau genset telah tersambung.

hh. “Re-call RFC” adalah suatu kondisi dimana suatu Lokasi yang sudah dinyatakan RFC oleh
KONTRAKTOR ditarik kembali baik oleh KONTRAKTOR maupun oleh PRASETIA yang
disebabkan karena hal-hal tertentu;

ii. “Region Project Manager (“RPM”)” berarti pimpinan regional yang ditunjuk PRASETIA
sebagai koordinator implementasi/pelaksanaan pekerjaan CME;

jj. “Regional Manager (“RM”)” berarti pimpinan regional yang ditunjuk PRASETIA sebagai
koordinator implementasi/pelaksanaan pekerjaan CME khusus untuk pekerjaan collocation;

kk. “Required Performance Standard” adalah setiap standar sebagaimana yang ditetapkan
dalam dan/atau diatur menurut Rencana Kerja dan Syarat (RKS);

ll. “Search Ring” adalah batasan wilayah yang ditentukan oleh PRASETIA yang dipergunakan
sebagai acuan pencarian Lokasi oleh KONTRAKTOR;

mm. “Site” adalah lokasi sebagaimana disebutkan dalam SPK dimana infrastruktur akan dibangun
dan diserahkan serta merupakan tempat pekerjaan harus dilaksanakan oleh KONTRAKTOR;

nn. “Spesifikasi Teknis” adalah persyaratan teknis yang diberikan oleh PRASETIA dalam
melaksanakan Pekerjaan, sebagaimana dapat diubah dari waktu ke waktu atas rekomendasi
dari PRASETIA.

oo. “Surat Perintah Kerja (“SPK”)” adalah dokumen yang diterbitkan oleh PRASETIA yang
dipergunakan dalam pemberian kerja dan proses penagihan.

pp. “Surat Perintah Mulai Kerja” adalah dokumen yang diterbitkan oleh PRASETIA yang
ditujukan kepada KONTRAKTOR untuk memulai Pekerjaan.

qq. “TSSR (Technical Site Survey Report)” adalah Pekerjaan survei teknis dan pelaporan yang
diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA sesuai format yang telah ditentukan

PRASETIA KONTRAKTOR

5 of 48
PRASETIA, yang memuat satu (1) kandidat Lokasi, termasuk didalamnya laporan teknis sipil,
radio frekwensi report, transmisi report, dan dokumen lainnya untuk mendapatkan
persetujuan dari PRASETIA;

rr. “Uji Fungsi” adalah pemeriksaan untuk mengetahui mutu suatu infrastruktur, perangkat
dan/atau peralatan agar dapat digunakan dan/atau beroperasi sesuai dengan Spesifikasi
Teknis dan Gambar yang telah ditentukan.

2. Dalam melakukan penafsiran atas Perjanjian ini, kecuali secara konteksnya mempunyai arti
sebaliknya:
a. Rujukan terhadap jumlah jamak (lebih dari satu) akan dimaksudkan juga sebagai jumlah
tunggal;
b. Semua rujukan terhadap Pasal dan Lampiran berarti semua pasal dan lampiran dari
Perjanjian ini;
c. Kata-kata seperti ”terkait”, ”berkaitan” atau ”tertentu” atau kata-kata yang mempunyai
arti yang sama yang dipergunakan dalam Perjanjian ini berarti merujuk kepada
keseluruhan Perjanjian ini dan bukan kepada pasal tertentu dalam Perjanjian ini;
d. Rujukan-rujukan dalam Perjanjian ini kepada undang-undang, keputusan pemerintah,
peraturan dan hukum yang berlaku akan berarti semua peraturan dan perundang-
undangan yang telah diundangkan secara sah termasuk, perubahan-perubahan atau
perpanjangan-perpanjangan keberlakukannya;
e. Rujukan terhadap kata-kata ”termasuk” atau ”antara lain” akan dianggap sebagai
”termasuk namun tidak terbatas pada” apakah kata-kata tersebut diikuti oleh ”termasuk
namun tidak terbatas” atau tidak;
f. Kata-kata “termasuk” atau “antara lain” akan dianggap diikuti dengan kata “namun tidak
terbatas pada” walaupun tidak diikuti dengan kata-kata tersebut;
g. Rujukan terhadap jumlah hari, bulan dan tahun akan dianggap sebagai hari, bulan dan
tahun secara berurutan.

3. Apabila terdapat penafsiran yang tidak jelas atau penafsiran yang berbeda atau bertentangan
antara kalimat-kalimat dalam pasal-pasal Perjanjian ini dengan Lampiran atau dengan SPK
mengenai hal yang sama mengenai kewajiban KONTRAKTOR, maka harus diartikan bahwa yang
berlaku adalah pasal-pasal atau lampiran atau SPK yang mengatur kewajiban KONTRAKTOR yang
paling tinggi atau maksimum menurut pertimbangan PRASETIA.

PASAL 2
KETENTUAN UMUM

1. KONTRAKTOR setuju untuk melakukan pekerjaan Jasa Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal
(CME) sebagaimana dimaksud dan diatur dalam Perjanjian ini.

2. Kewajiban utama yang harus dicapai dari Perjanjian ini adalah KONTRAKTOR untuk menjadi
Tenaga Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal (CME) untuk penempatan dan pemasangan
perangkat peralatan yang berkaitan dengan atau dibutuhkan jaringan telekomunikasi milik atau
yang akan diselenggarakan oleh PRASETIA, sesuai dengan semua persyaratan dan ketentuan
dalam Perjanjian ini (“Tujuan Akhir”).
PRASETIA KONTRAKTOR

6 of 48
3. KONTRAKTOR wajib memastikan bahwa semua pekerjaan dan jasa yang dilakukan berdasarkan
Perjanjian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan patokan kualitas pekerjaan dan jasa yang
sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh PRASETIA dan tepat waktu dan
menggunakan keahlian secara professional sesuai dengan persyaratan dalan Perjanjian ini dan
Required Performance Standard yang berlaku.

4. KONTRAKTOR wajib melakukan semua kewajibannya yang dalam Perjanjian ini maupun yang
patut dilakukan menurut Required Performance Standard dalam rangka untuk mencapai Tujuan
Akhir.

PASAL 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. KONTRAKTOR berkewajiban untuk memulai Pekerjaan segera setelah KOM sesuai dengan jadwal
yang disepakati dalam KOM.

2. Pekerjaan harus dilaksanakan berdasarkan pada ketentuan dan prosedur sebagaimana diuraikan
dalam Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 7 Perjanjian ini.

3. Lingkup pekerjaan KONTRAKTOR untuk Jasa Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal (CME) pada
pokoknya meliputi antara lain:
a. Mengadakan soil/hammer test yang dilakukan oleh institusi yang terakreditasi untuk
melakukannya sesuai kebutuhan PRASETIA;

b. Pemasangan pondasi menara dan sarana penunjang lain wajib dilakukan oleh KONTRAKTOR
berdasarkan metodologi, teknikal desain, jenis material, antara lain meliputi :
(1). Spesifikasi Teknis sebagaimana tercantum dalam spesifikasi yang ditetapkan oleh
masing-masing operator telekomunikasi yang dari waktu ke waktu akan diinformasikan
oleh PRASETIA;
(2). Tindakan-tindakan membahayakan dalam pelaksanaan pekerjaan CME;
(3). Rencana Penyelesaian Masalah apabila terjadi kegagalan yang serius selama
pembangunan Menara dan Sarana Penunjang, khususnya terhadap pondasi dari Menara
dan Sarana Penunjang dan pembangunana Menara dan Sarana Penunjang secara umum;
(4). Detail dari metodologi test penerimaan Pekerjaan dan Jasa yang telah selesai untuk
disetujui oleh PRASETIA (“Prosedur Test Penerimaan” atau ”Acceptance Test Procedure”
atau ”ATP”) sesuai dengan ketentuan dalam Lampiran 6 Perjanjian ini.
(5). Detail dari jangka waktu penyelesaian setiap sub-proyek menurut Lampiran 2 Perjanjian
ini; dan
(6). Detail dari pekerjaan-pekerjaan yang bersifat khusus yang berkaitan dengan lahan
tertentu.

c. KONTRAKTOR wajib melakukan pengajuan permintaan penyambungan daya listrik ke PLN


paling lambat 3 (tiga) hari sejak KOM dan memproses Biaya Penyambung Listrik (BPL) segera
setelah jawaban dari PLN dan persetujuan PRASETIA. Apabila dikarenakan keterlambatan
pembayaran dari KONTRAKTOR kepada PLN menyebabkan timbulnya biaya tambahan untuk
penyambungan daya listrik dalam bentuk apapun juga (contohnya tarif multi guna), maka
penambahan biaya tesebut menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.

PRASETIA KONTRAKTOR

7 of 48
d. Setelah 100% (seratus persen) pekerjaan pembangunan CME dianggap selesai oleh PRASETIA
dan KONTRAKTOR akan melaksanakan pra-ATP sebelum dilaksanakannya ATP. Semua
pekerjaan kekurangan minor dari hasil pelaksanaan pra-ATP harus diselesaikan oleh
KONTRAKTOR.

e. KONTRAKTOR wajib menyerahkan semua dokumen hasil Pekerjaan dan kartu garansi
material yang terpasang ke dalam 1 (satu) site binder, dan 2 (dua) salinan site binder serta 1
(satu) salinan dalam format soft copy dalam compact disc (CD/DVD).

f. KONTRAKTOR wajib melakukan pemeliharaan atas Pekerjaan CME selama 9 (sembilan) bulan
sejak tanggal Provisional Acceptance Certificate (PAC) dan PARA PIHAK akan melaksanakan
FAT, apabila PRASETIA telah menganggap bahwa pekerjaan pemeliharaan telah dilakukan
dengan baik dan KONTRAKTOR telah menyelesaikan pekerjaan kekurangan minor yang
terjadi pada saat FAT, PRASETIA akan menerbitkan FAC.

g. PRASETIA dapat meminta komponen-komponen khusus atau tertentu dari Tower/Menara


dan Fasilitas Penunjang atau hasil pekerjaan tertentu dari pembangunan CME untuk
dilakukan inspeksi dan test.

h. Menghadiri dan atau mengikuti Rapat Koordinasi pada jadwal yang ditentukan oleh PRASETIA
dan pihak lain yang ditunjuk sebagai Pengawas Lapangan;

i. KONTRAKTOR berkewajiban untuk menyelesaikan seluruh permasalahan di lapangan selama


masa pekerjaan termasuk di dalam masa pemeliharaan;

j. Selama pelaksanaan Perjanjian ini, KONTRAKTOR wajib untuk memberikan laporan mingguan
secara tertulis kepada PRASETIA dan atau Pengawas Lapangan, yang menyebutkan antara
lain dan tidak hanya terbatas pada status proses akuisisi Lokasi, perijinan maupun pekerjaan
CME dari seluruh SPK yang telah diterima oleh KONTRAKTOR dari PRASETIA, masalah-
masalah yang masih belum terselesaikan, langkah-langkah antisipasi yang akan dilakukan
untuk penyelesaiannya, progress Pekerjaan, dan informasi lainnya yang di perlukan oleh
PRASETIA.

4. Ruang lingkup pekerjaan akan ditegaskan kembali melalui SPK yang akan diterbitkan oleh
PRASETIA kepada KONTRAKTOR.

5. Di dalam dan sebagai bagian dari pelaksanaan pekerjaan dan jasa sesuai dengan lingkup pekerjaan
yang ditentukan menurut Perjanjian ini, KONTRAKTOR setuju untuk pekerjaan-pekerjaan lainnya
yang tidak diatur secara tegas dalam Perjanjian ini namun dimaksudkan sebagai hal yang wajib
untuk dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan, maka hal tersebut bukan merupakan perubahan
dari Perjanjian ini dan oleh karenanya KONTRAKTOR akan bertanggung jawab atas segala bentuk
pengeluaran biaya berkaitan dengan hal-hal tersebut.

6. KONTRAKTOR setuju dan menjamin bahwa semua kewajiban sesuai ruang lingkup pekerjaan
sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 Perjanjian ini akan dilaksanakan oleh KONTRAKTOR sesuai
dengan SPK, tanpa adanya kenaikan uang jasa yang telah disepakati dalam Perjanjian ini dan tidak
akan ada penyesuaian atas Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang ditetapkan dalam Pasal 4
Perjanjian ini. Dikecualikan Penyesuaian atas Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan apabila terjadi Force
Majeure sebagaimana diatur pada Pasal 23 Perjanjian ini.

PRASETIA KONTRAKTOR

8 of 48
PASAL 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PRASETIA akan menerbitkan penawaran site, dan KONTRAKTOR wajib memberikan konfirmasi
kesanggupan dalam waktu maksimum 2 (dua) hari kerja, setelah memperoleh konfirmasi
kesanggupan dari KONTRAKTOR maka PRASETIA akan memberikan informasi keputusan atas
penunjukan KONTRAKTOR tersebut.

2. Setelah diputuskan penunjukan KONTRAKTOR tersebut, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan
KOM sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh PRASETIA, PRASETIA akan mengundang
KONTRAKTOR untuk menghadiri KOM yang menandakan KONTRAKTOR ditunjuk untuk
melaksanakan pekerjaan. Dalam hal KONTRAKTOR tidak bisa menghadiri KOM yang ditetapkan
PRASETIA serta tidak memberikan konfirmasi atas ketidakhadiran KOM dalam waktu 2 (dua) hari
kalender, maka PRASETIA berhak untuk membatalkan penunjukan KONTRAKTOR secara sepihak.

3. Untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan, PRASETIA akan menunjuk Pengawas Lapangan yang
akan bertanggung jawab terhadap terlaksananya pekerjaan terhitung sejak KOM dan
KONTRAKTOR wajib tunduk atas instruksi dan arahan yang diberikan oleh Pengawas Lapangan dan
tetap berkoordinasi selalu dalam setiap melakukan tahapan pekerjaan. Untuk tiap-tiap Lokasi
KONTRAKTOR wajib menyelesaikan Pekerjaan CME sesuai Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 (dua) Perjanjian ini.

4. Selama Pekerjaan CME KONTRAKTOR bertanggung jawab terhadap kerusakan yang timbul akibat
dari kelalaian dan kesalahan KONTRAKTOR.

5. KONTRAKTOR wajib mengambil tindakan yang perlu untuk melindungi/menjaga kondisi asli di
sekitar lingkungan antara lain kondisi akses jalan masuk dan keluar selama Pekerjaan CME
dilakukan.

6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelaksanaan Pekerjaan akan diatur secara lebih spesifik pada
saat KOM.

7. Dalam pelaksanaan pekerjaan CME, KONTRAKTOR memberikan jaminan sebagai berikut :


a. Material dijamin dapat digunakan dan berfungsi dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan
ketentuan yang ditetapkan PRASETIA dalam Perjanjian ini, dan apabila material ternyata tidak
sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang ditetapkan PRASETIA maka KONTRAKTOR wajib
menggantinya atau memenuhi semua ketentuan spesifikasi teknis dan persyaratan dalam
Perjanjian ini;
b. Semua material memiliki kualitas yang baik dan dapat diperdagangkan, 100 % baru dan belum
pernah dipakai oleh siapapun;
c. Semua material wajib memenuhi semua ketentuan spesifikasi teknis dan persyaratan dalam
Perjanjian ini;
d. Pekerjaan yang dilakukan berdasarkan Perjanjian ini wajib memenuhi semua persyaratan
dalam Perjanjian ini. Selain itu, KONTRAKTOR wajib memastikan bahwa Pekerjaan yang
disebutkan dalam SPK memenuhi semua persyaratan dalam Perjanjian ini dan memenuhi
semua tujuan Perjanjian ini;

PRASETIA KONTRAKTOR

9 of 48
e. Pekerjaan wajib memenuhi Required Performance Standard, termasuk namun tidak terbatas
pada persyaratan fungsi dan pelaksanaan yang ditetapkan dalam Perjanjian dan lampirannya
dan memenuhi semua Spesifikasi Teknis serta persyaratan yang ditetapkan oleh PRASETIA;
f. Pekerjaan wajib dilaksanakan berdasarkan standar kehati-hatian yang tertinggi yang
ditetapkan dalam industri terkait dan sesuai dengan standar tertinggi yang berlaku dalam
praktek engineering yang berlaku;
g. KONTRAKTOR wajib bertanggungjawab secara penuh atas tindakan dan dari semua
karyawannya, sub-KONTRAKTOR dan agen atau pihak ketiga lainnya yang ditunjuk oleh
KONTRAKTOR;
h. KONTRAKTOR menggunakan personnel yang terlatih dengan baik yang dapat memenuhi
semua ketentuan dalam Perjanjian ini dan semua SPK; dan
i. Semua dokumentasi yang wajib diberikan oleh KONTRAKTOR berdasarkan Perjanjian ini harus
lengkap dan sesuai sehingga dapat digunakan oleh staff PRASETIA untuk mengoperasikan dan
menggunakan material yang dipergunakan dan/atau dipasang oleh KONTRAKTOR.

8. Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelaksanaan Pekerjaan akan diatur di dalam Lampiran-lampiran
dalam Perjanjian ini.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama Satu (1) tahun yang mulai berlaku efektif sejak
tanggal Delapan bulan Maret tahun Dua ribu Dua Puluh Tiga (08-03-2023) sampai dengan tanggal
Delapan bulan Maret tahun Dua ribu Dua Puluh Empat (08-03-2024), dan dapat diperpanjang
dengan surat permohonan KONTRAKTOR kepada PRASETIA untuk perpanjangan kontrak yang
disetujui oleh PRASETIA, kecuali diakhiri secara sepihak oleh PRASETIA sebagaimana ditentukan di
dalam Pasal 9 Perjanjian ini, dengan ketentuan bahwa apabila akan dilakukan perpanjangan
terhadap Jangka Waktu Perjanjian tersebut, maka pihak yang bermaksud untuk memperpanjang
Perjanjian akan memberitahukan pihak lainnya secara tertulis dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelum Perjanjian berakhir. Dalam hal tidak terdapat pemberitahuan dari PARA PIHAK
untuk perpanjangan Jangka Waktu Perjanjian, maka Perjanjian akan berakhir dengan sendirinya.

2. PARA PIHAK sepakat bahwa PRASETIA berhak untuk melakukan evaluasi atas kelangsungan
kerjasama sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini setiap tahunnya selama jangka waktu
Perjanjian ini.

3. Selama jangka waktu sebagaimana tersebut ayat 1 Pasal ini, PRASETIA berhak untuk melakukan
penilaian terhadap hasil kerja KONTRAKTOR. Penilaian hasil kerja akan dilakukan oleh PRASETIA
terhadap seluruh pekerjaan yang dikerjakan oleh KONTRAKTOR dan akan disampaikan kepada
KONTRAKTOR setiap 6 (enam) bulan sekali, dan akan menentukan apakah Perjanjian akan tetap
dilanjutkan dan atau diperpanjang dan atau pengalokasikan SPK kepada KONTRAKTOR. Bilamana
berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PRASETIA, terbukti bahwa kinerja KONTRAKTOR tidak
memenuhi standar yang ditentukan di dalam Perjanjian ini, maka PRASETIA berhak untuk
mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 Perjanjian ini.
PRASETIA KONTRAKTOR

10 of 48
4. Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini apabila Perjanjian berakhir, pemberitahuan
pengakhiran dan/atau diakhirinya Perjanjian ini wajib disampaikan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran atau diakhirinya Perjanjian, namun
apabila masih ada pekerjaan yang belum selesai, maka Perjanjian akan diperpanjang sampai
dengan pekerjaan selesai.

PASAL 6
BIAYA JASA DAN KETENTUAN PEMBAYARAN

1. Terhadap jasa Pekerjaan yang dilakukan oleh KONTRAKTOR sebagaimana disebutkan di dalam
Perjanjian ini, PRASETIA akan memberikan uang jasa sebesar yang telah ditentukan di dalam
masing-masing SPK.

2. Pembayaran uang jasa sebagaimana diatur dalam masing-masing SPK hanya dapat dilakukan
apabila KONTRAKTOR telah melengkapi Dokumen Penagihan sebagaimana diatur dalam Lampiran
3 Perjanjian ini.

3. KONTRAKTOR akan menyampaikan Dokumen Penagihan sebagaimana diatur dalam Lampiran 3


Perjanjian ini pada hari yang ditentukan oleh PRASETIA. Untuk jatuh tempo pembayaran dalam
Perjanjian ini, terhitung sejak dokumen tagihan lengkap dan benar diterima oleh PRASETIA.

4. Pembayaran akan dilakukan oleh PRASETIA dengan cara pemindahbukuan (transfer) ke rekening
KONTRAKTOR pada:
Nama Bank : Bank Rakyat Indonesia
Cabang : KCP UNIVERSITAS TERBUKA
No. Rekening : 038201000696308
Atas Nama : PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI

5. KONTRAKTOR dapat menagihkan uang muka atau Down Payment (DP) apabila disebutkan dalam
SPK.

6. Untuk setiap penagihan DP, KONTRAKTOR wajib menagihkan DP dalam waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal SPK disertai dengan kelengkapan penagihan DP sebagaimana diatur
dalam Lampiran 6 Perjanjian ini. Apabila melampaui 30 (tiga puluh) hari dari SPK, maka PRASETIA
berhak menolak tagihan DP tersebut.

7. Untuk setiap DP yang gagal tertagih sebagaimana dijelaskan dalam ayat 6 diatas, akan
diakumulasikan ke pembayaran progress selanjutnya sebagaimana diatur dalam Lampiran 4
Perjanjian ini.

8. Jangka waktu pembayaran akan ditegaskan kembali pada SPK.

9. Segala biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pembayaran melalui transfer menjadi beban
dan tanggung jawab KONTRAKTOR.

10. Pembayaran untuk setiap site yang telah dilakukan oleh PRASETIA tetap diperhitungkan terhadap
site lainnya, jika ada site yang tidak dapat diselesaikan atau site tidak dapat dipergunakan oleh
PRASETIA, tetapi sudah ada pembayaran yang telah diterima oleh KONTRAKTOR terhadap site

PRASETIA KONTRAKTOR

11 of 48
tersebut, maka PRASETIA berhak untuk melakukan pemotongan tagihan tersebut di SPK atau site
lainnya.

PASAL 7
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. Untuk setiap pekerjaan, PRASETIA akan menerbitkan SPK terpisah berdasarkan kesiapan dan
progress Pekerjaan. Secara berurutan PRASETIA akan menerbitkan SPK CME.

2. PRASETIA akan menerbitkan SPK yang pada masing-masing SPK memuat sekurang-kurangnya 1
(satu) Lokasi, yang akan di lanjutkan dengan mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

3. PRASETIA akan menerbitkan SPK setelah dilaksanakan KOM dalam waktu paling lambat 5 (lima)
hari kerja. Namun KONTRAKTOR sudah wajib mengikatkan diri untuk melakukan Pekerjaan sesuai
KOM terhitung sejak diterbitkannya SPMK.

4. PRASETIA berhak setiap saat untuk membatalkan SPK dengan dikeluarkannya surat pembatalan
SPK kepada KONTRAKTOR apabila (i) KONTRAKTOR lalai dalam memenuhi tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Perjanjian (ii) dalam melakukan Pekerjaan KONTRAKTOR terlambat
lebih dari 20 (dua puluh) hari kalender dan/atau terlambat dari Jadwal Penyelesaian Pekerjaan
sebagaimana ditetapkan pada KOM atau rapat koodinasi antara KONTRAKTOR dan PRASETIA.

5. Untuk jangka waktu semuanya terhitung sejak tanggal SPK, sedangkan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan terhitung sejak tanggal SPMK.

6. Dalam hal KONTRAKTOR melakukan pembatalan SPK terjadi sampai 3 (tiga) kali berturut-turut
selama Perjanjian ini berlaku, maka KONTRAKTOR dianggap membatalkan Perjanjian ini.

7. KONTRAKTOR wajib mengembalikan SPK yang sudah ditandatangani oleh pihak yang berwenang
dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kalender sejak dikirimkan. Apabila melebihi jangka
waktu 2 (dua) hari kalender, maka KONTRAKTOR dianggap telah menerima dan menyetujui SPK
tersebut.

8. Dalam setiap SPK akan memuat informasi sebagai berikut:


a. Lokasi Pekerjaan;
b. Nilai Pekerjaan;
c. Tata cara pembayaran;
d. Penalti;
e. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan;
f. Bond / Jaminan Pelaksaan.

9. Apabila ada perbedaan informasi antara SPK dan Perjanjian ini terutama untuk ayat 8 diatas, maka
yang akan dipergunakan adalah informasi yang tertera dalam SPK. Apabila informasi pada ayat 8
diatas tidak dicantumkan dalam SPK, maka KONTRAKTOR wajib mengkonfirmasi kembali kepada
PRASETIA.
PRASETIA KONTRAKTOR

12 of 48
10. Dalam hal terjadi kondisi-kondisi yang menyebabkan kemungkinan dilakukan pembatalan SPK
oleh PRASETIA selama berlangsungnya Perjanjian ini, maka PRASETIA berhak untuk melakukan
pembatalan atas SPK secara sepihak dengan terlebih dahulu menyampaian surat pemberitahuan
pembatalan kepada KONTRAKTOR.

PASAL 8
PAJAK DAN BIAYA-BIAYA

1. Pajak Penghasilan (PPh) terhadap pembayaran sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 6 ayat 1
Perjanjian ini, dan lainnya yang ditagihkan oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA menjadi
tanggungan/beban KONTRAKTOR, yang akan dipotong langsung oleh PRASETIA untuk disetorkan
ke Kas Negara berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku.

2. Biaya perolehan rekomendasi atau surat keputusan sejenis lainnya yang resmi diterbitkan oleh
PEMDA setempat berkenaan dengan atau untuk pelaksanaan pekerjaan dan jasa sesuai dengan
Perjanjian ini menjadi tanggungan/beban KONTRAKTOR.

3. Biaya Operasional (Transportasi dan lain-lain) selama Pekerjaan CME dibebankan kepada
KONTRAKTOR.

PASAL 9
PEMUTUSAN PERJANJIAN

PRASETIA dapat memutuskan Perjanjian ini secara sepihak dengan memberikan pemberitahuan
pemutusan Perjanjian kepada KONTRAKTOR, jika terjadi hal-hal sebagai berikut:

1. Jika KONTRAKTOR melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian ini


dan/atau memberikan keterangan yang tidak benar dan gagal untuk memperbaiki pelanggaran
tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak dikirimkannya pemberitahuan tertulis oleh
PRASETIA;

2. Jika KONTRAKTOR tidak atau lalai melaksanakan kewajiban sesuai Perjanjian ini, PRASETIA berhak
mengambil alih atau mengalihkan seluruh atau sebagian pekerjaan ke pihak ketiga. Biaya yang
timbul sehubungan dengan pengalihan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
Dalam hal pengalihan ke pihak ketiga, KONTRAKTOR tidak bisa melepaskan semua tanggung jawab
dalam Perjanjian ini;

3. KONTRAKTOR wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai kehendak untuk


melakukan pengakhiran perjanjian selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
pengakhiran berlaku efektif;

4. Jika KONTRAKTOR pailit, bangkrut, dilikuidasi atau dalam proses perkara kepailitan atau ketidak
mampuan untuk membayar hutang-hutangnya;

PRASETIA KONTRAKTOR

13 of 48
5. Perjanjian ini sewaktu – waktu dapat diakhiri oleh PRASETIA dan/atau dapat berakhir dengan
sendirinya tanpa ada kewajiban apapun PRASETIA terhadap KONTRAKTOR, apabila KONTRAKTOR
tidak melakukan pemenuhan segala ketentuan yang telah disepakati bersama yang ada dalam
perjanjian ini.

6. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian akibat dari berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian,
PRASETIA akan tetap bertanggung jawab terhadap penyelesaian pembayaran uang jasa kepada
KONTRAKTOR untuk Pekerjaan yang telah diselesaikan dan disetujui oleh PRASETIA, dan hal-hal
lain yang mengakibatkan Perjanjian ini berakhir bukan akibat dari berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian maka KONTRAKTOR berkewajiban untuk mengembalikan seluruh uang jasa yang telah
diterimanya dari PRASETIA untuk Pekerjaan yang belum diselesaikan oleh KONTRAKTOR berikut
PPN dari atas uang jasa, serta ganti rugi keterlambatan (jika ada) pada saat tanggal pengakhiran
Perjanjian;

7. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata Indonesia, oleh karenanya keputusan Hakim tidak diperlukan dalam hal
pemutusan Perjanjian ini.

PASAL 10
KERAHASIAAN DAN JAMINAN

1. Data Informasi Rahasia adalah dan meliputi suatu informasi yang diberikan oleh PRASETIA kepada
KONTRAKTOR, baik secara lisan, tertulis atau melalui sarana lainnya, yang berkaitan langsung atau
tidak langsung pada seluruh kegiatan bisnis PRASETIA.

2. KONTRAKTOR akan menggunakan Data Informasi Rahasia semata-mata hanya untuk tujuan
penyelesaian pelaksanaan Pekerjaan yang dikerjakan oleh KONTRAKTOR berdasarkan Perjanjian
ini dan tidak akan menggunakannya untuk kepentingan lain selain dari pada maksud tersebut.

3. KONTRAKTOR wajib untuk menjaga kerahasiaan Perjanjian ini dan Data Informasi Rahasia yang
diberikan oleh PRASETIA, dilarang untuk memperbanyak, mempublikasikan atau
membocorkannya kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis dari PRASETIA.

4. KONTRAKTOR wajib untuk melakukan tindakan yang diperlukan guna mencegah kebocoran
ataupun penyalahgunaan Data Informasi Rahasia baik yang dilakukan oleh karyawan dari
KONTRAKTOR maupun oleh pihak lain.

5. Kewajiban untuk menjaga Data Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ini akan
berlangsung terus-menerus walaupun Perjanjian telah berakhir. Dan jika diminta oleh PRASETIA,
maka KONTRAKTOR dalam waktu 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan
diterbitkan oleh PRASETIA, wajib mengembalikan kepada PRASETIA (atau memenuhi apa yang
menjadi permintaan PRASETIA) semua Data Informasi Rahasia yang ada dalam tangan
KONTRAKTOR dan memusnahkan semua dokumen-dokumen atau materi yang terkandung di
dalamnya, yang berdasarkan pada atau diambil dari suatu bagian Data Informasi Rahasia bersama
dengan tembusan-tembusannya dalam bentuk apapun.

PRASETIA KONTRAKTOR

14 of 48
6. KONTRAKTOR menjamin bahwa seluruh data-data dan dokumen yang diberikannya kepada
PRASETIA berdasarkan Perjanjian ini adalah sah dan lengkap.

7. PRASETIA berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, jika terbukti KONTRAKTOR
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal ini.

PASAL 11
ASURANSI

1. KONTRAKTOR atas biaya sendiri wajib mengasuransikan seluruh Pekerjaan atas Perjanjian ini
secara all risks terhadap kerugian-kerugian, kerusakan-kerusakan termasuk kecelakaankecelakaan
yang disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukannya dengan masa berlaku polis sampai dengan
diterbitkannya Berita Acara Serah Terima.

2. KONTRAKTOR wajib : (i) atas biaya sendiri mengasuransikan kerugian-kerugian atas klaim, gugatan
dan/atau tuntutan dari PRASETIA dan/atau pihak ketiga manapun yang mungkin timbul sebagai
akibat dari tindakan-tindakan dari, termasuk kelalaian, KONTRAKTOR dan pegawai-pegawainya,
pekerjaan-pekerjaannya ataupun orang yang bekerja untuknya baik disengaja maupun karena
kelalaiannya yang menimbulkan kerugian terhadap harta dan/atau keselamatan pihak manapun
juga dengan jangka waktu berlaku polis sampai dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima,
dan (ii) mengikutsertakan karyawan atau pekerjapekerjanya dalam program jaminan sosial dan
ketenagakerjaan ataupun program sejenis lainnya sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Apabila KONTRAKTOR tidak atau lalai menutup dan/atau memelihara keberlakuan asuransi
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, KONTRAKTOR tetap bertanggungjawab secara
penuh atas setiap kesalahan dan/atau kelalaian yang disebabkan olehnya dalam pelaksanaan
Pekerjaan.

PASAL 12
UJI FUNGSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN SIPIL,
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL (CIVIL MECHANICAL and ELECTRICAL (CME))

1. KONTRAKTOR wajib untuk melakukan Uji Fungsi untuk masing-masing Site sesuai dengan daftar
pengujian yang diberikan oleh PRASETIA dan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam
Perjanjian ini setelah diselesaikannya pelaksanaan Pekerjaan pada Site terkait.

2. KONTRAKTOR wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis terkait pelaksanaan Uji Fungsi
kepada PRASETIA selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan Uji Fungsi
sebagai persiapan bagi PRASETIA untuk mengirim wakilnya dalam rangka pengawasan Uji Fungsi
di Site. Dalam hal PRASETIA tidak dapat mengirimkan wakilnya maka PRASETIA berhak untuk
mengajukan usul perubahan jadwal pelaksanaan Uji Fungsi sesuai dengan kesepakatan PARA
PIHAK.

PRASETIA KONTRAKTOR

15 of 48
3. Dalam hal pelaksanaan Uji Fungsi akan dilangsungkan secara bersamaan dengan pelaksanaan uji
fungsi dari Operator maka PRASETIA akan memberitahukan secara tertulis kepada KONTRAKTOR
mengenai rencana tersebut selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji fungsi
tersebut.

4. PRASETIA akan melakukan pemeriksaan hasil Pekerjaan yang telah diselesaikan KONTRAKTOR
(pemeriksaan oleh PRASETIA dapat dilakukan secara terpisah dengan Uji Fungsi yang dilakukan
oleh KONTRAKTOR), termasuk namun tidak terbatas pada pemeriksaan seluruh sistem, konstruksi
dan/atau Spesifikasi Teknis, dan akan meneliti laporan tertulis yang diberikan oleh KONTRAKTOR
setelah melakukan Uji Fungsi.

5. Dalam hal terdapat kerusakan, kesalahan, cacat, kelainan, gangguan dan/atau penyimpangan
(termasuk yang bersifat tersembunyi) (“Kerusakan”) atas hasil Pekerjaan yang ditemukan pada
saat Uji Fungsi, maka (i) KONTRAKTOR wajib memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada
PRASETIA, atau (ii) apabila Kerusakan ditemukan oleh PRASETIA berdasarkan hasil pemeriksaan
sebagaimana dimaksud ayat (4) Pasal ini maka PRASETIA akan memberitahukan Kerusakan kepada
KONTRAKTOR.

6. Terhadap Kerusakan sebagaimana dimaksud ayat (5) Pasal ini maka KONTRAKTOR wajib
memperbaiki dan menyelesaikan Kerusakan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari
sejak ditemukannya Kerusakan sebagaimana terdapat dalam pemberitahuan tertulis tersebut dan
PRASETIA akan kembali melakukan pemeriksaan dan penilaian atas Pekerjaan selambat-
lambatnya 1 (satu) Hari berikutnya setelah diperbaikinya Kerusakan.

7. Segala biaya yang timbul dari seluruh perbaikan Kerusakan yang dilakukan oleh KONTRAKTOR
sepenuhnya akan ditanggung dan menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR. Apabila KONTRAKTOR
lalai untuk melakukan perbaikan atas Kerusakan, PRASETIA berhak (i) untuk menuntut kepada dan
mendapatkan ganti kerugian dari KONTRAKTOR, dan (ii) untuk meminta kepada KONTRAKTOR,
oleh karenanya KONTRAKTOR wajib untuk, memperbaiki Kerusakan dengan cara apapun agar
Pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar.

8. Pekerjaan hanya akan diterima oleh PRASETIA apabila KONTRAKTOR telah menunjukan kepada
PRASETIA bahwa Pekerjaan telah memenuhi seluruh syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh
PRASETIA serta telah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. KONTRAKTOR akan menyerahkan Berita Acara Uji Terima yang telah memenuhi syarat dan
seluruh dokumen pelengkap, termasuk berita acara uji kelayakan yang diterbitkan oleh
Operator (apabila ada);
b. PRASETIA, selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari sejak diterimanya Berita Acara Uji
Terima dari KONTRAKTOR, akan melakukan pengecekan dan memastikan bahwa Sistem Site
telah berfungsi secara terintegrasi sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar yang telah
ditentukan dan memeriksa kelengkapan dokumen serta menandatangani Berita Acara Uji
Terima apabila seluruh syarat dan ketentuan telah terpenuhi;
c. Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari sejak tanggal ditandatanganinya
Berita Acara Uji Terima, KONTRAKTOR wajib mengajukan Berita Acara Serah Terima beserta
PRASETIA KONTRAKTOR

16 of 48
dokumen terkait lainnya kepada PRASETIA setelah sub-sistem pada Sistem Site diperoleh
sesuai Berita Acara Uji Terima;
d. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh PRASETIA tidak akan ditangguhkan karena
adanya minor deficiencies, yaitu (i) kekurangan yang tidak akan mengganggu jalannya operasi
normal dari Sistem Site, dan (ii) kekurangan tersebut tidak membuat Operator menangguhkan
penerbitan berita acara uji kelayakan. Apabila terjadi minor deficiencies maka kekurangan
tersebut akan dicatat oleh KONTRAKTOR untuk diperbaiki dan diselesaikan segera sesuai
dengan keinginan PRASETIA yang catatannya akan diberikan kepada KONTRAKTOR sebagai
lampiran pada Berita Acara Serah Terima;
e. KONTRAKTOR wajib untuk menerbitkan surat jaminan konstruksi untuk jangka waktu 10
(sepuluh) tahun dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari setelah diterbitkannya Berita
Acara Serah Terima.

9. KONTRAKTOR wajib untuk tetap memenuhi seluruh syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh
PRASETIA dalam rangka melakukan pemeliharaan atas Site selama masa Jaminan Pemeliharaan,
antara lain sebagai berikut:
a. KONTRAKTOR wajib menjamin dan tetap bertanggungjawab kepada PRASETIA bahwa hasil
Pekerjaan akan tetap dalam kondisi baik, normal dan stabil selama masa Jaminan
Pemeliharaan;
b. Apabila selama masa Jaminan Pemeliharaan terjadi Kerusakan, kecuali disebabkan oleh suatu
peristiwa Force Majeure, maka KONTRAKTOR wajib melakukan perbaikan Kerusakan atas
biaya KONTRAKTOR, termasuk penggantian material (apabila diperlukan), segera setelah
disampaikannya pemberitahuan dari PRASETIA kepada KONTRAKTOR;
c. Jika KONTRAKTOR lalai dalam melakukan perbaikan Kerusakan, PRASETIA berhak sepenuhnya
untuk mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi untuk mencairkan asuransi jaminan
pemeliharaan dan karenanya KONTRAKTOR membebaskan dan melepaskan PRASETIA dari
segala macam klaim, tuntutan dan/atau gugatan dari pihak manapun, termasuk pihak
perusahaan asuransi itu sendiri, sehubungan dengan klaim yang dilakukan oleh PRASETIA
kepada perusahaan asuransi tersebut;
d. Jika nilai perbaikan atas Kerusakan yang dilakukan oleh PRASETIA melebihi nilai asuransi
jaminan pemeliharaan yang diberikan oleh KONTRAKTOR maka KONTRAKTOR wajib untuk
mengganti selisih dari nilai perbaikan yang kurang tersebut kepada PRASETIA dalam waktu
selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari sejak diberitahukan oleh PRASETIA kepada
KONTRAKTOR.

PASAL 13
PENGALIHAN HAK DAN TANGGUNG JAWAB

1. Pengalihan hak dan tanggung jawab, termasuk tanggung jawab keamanan atas suatu Site, dari
KONTRAKTOR kepada PRASETIA baru terjadi jika Pekerjaan telah diselesaikan dan telah dilakukan
Uji Fungsi yang menunjukkan bahwa hasil Pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan, Spesifikasi
Teknis, Gambar dan/atau hal-hal lain sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK sebelumnya
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Uji Terima.

PRASETIA KONTRAKTOR

17 of 48
2. Pengalihan hak dan tanggung jawab sebagaimana dimaksudkan Ayat (1) Pasal ini tidak
mengakibatkan berkurang, lepas atau hilangnya tanggung jawab KONTRAKTOR terhadap jaminan
hasil Pekerjaan sampai dengan berakhirnya masa Jaminan Pemeliharaan.

PASAL 14
PENYERAHAN DOKUMEN
1. Dalam setiap penyelesaian Pekerjaan atas Surat Perintah Kerja (SPK) terkait, PIHAK KEDUA wajib
menyerahkan seluruh dokumen Pekerjaan sesuai ketentuan dan format yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA, yang merupakan syarat untuk proses pembuatan dan penandatanganan setiap
Berita Acara Serah Terima (BAST).

2. Penyerahan dokumentasi atas Pekerjaan mengacu pada ketentuan ayat (1) Pasal ini dan/atau
berdasarkan pemberitahuan yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dari waktu ke waktu.

PASAL 15
SANKSI

1. PRASETIA akan mengenakan Sanksi apabila:


a. KONTRAKTOR terlambat menyelesaikan Pekerjaan sesuai Jangka Waktu Penyelesaian
Pekerjaan;
b. KONTRAKTOR tidak melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dalam Perjanjian ini termasuk lampiran-lampirannya dan atau SPK;
c. KONTRAKTOR melakukan pelanggaran baik yang bersifat administratif maupun bersifat
teknis. Pelanggaran administratif termasuk namun tidak terbatas kepada pemalsuan
tandatangan terkait dengan dokumen - dokumen legalitas akan di proses sesuai dengan
hukum yang berlaku Pasal 263 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP, rekayasa dokumen
proyek dan sebagainya. Pelanggaran teknis termasuk namun tidak terbatas kepada
pengindahan atas ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
d. Terkait dengan proses pekerjaan CME KONTRAKTOR dilarang memberikan janji-janji lisan
maupun tertulis baik terhadap Pemilik Lahan maupun pihak lainnya, serta dalam hal
menjalankan pengurusan perizinan – perizinan terkait atas keberadaan tower milik PRASETIA,
apabila dikemudian hari selama tower berdiri dan belum beralih kepemilikan maka akan
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR;
e. KONTRAKTOR melakukan gratifikasi terhadap karyawan PRASETIA yang berakibat baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Pekerjaan KONTRAKTOR.

2. Sanksi atas keterlambatan penyelesaian Pekerjaan.


a. Jika KONTRAKTOR tidak berhasil menyelesaikan Pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana
ditentukan Perjanjian ini, PRASETIA berhak atas ganti rugi keterlambatan sebesar nol koma
satu permil (0,1 ‰) dari SPK per Lokasi untuk tiap-tiap hari keterlambatan. Ganti rugi
keterlambatan dihitung sejak terjadinya keterlambatan sampai terselesaikannya Pekerjaan
yang terlambat untuk Lokasi tersebut.
b. Ganti rugi atas keterlambatan tersebut akan dikenakan sampai setinggi-tingginya Lima persen
(5%) dari nilai SPK dari masing-masing Site;
c. KONTRAKTOR tidak dikenakan sanksi keterlambatan jika:
- Pekerjaan terhenti karena ada gangguan dari masyarakat yang bukan dikarenakan oleh
pekerjaan CME.

PRASETIA KONTRAKTOR

18 of 48
- Penundaan pekerjaan yang dilakukan oleh PRASETIA, karena ada perubahan design,
pengirmam material yang bukan tanggung jawab KONTRAKTOR atau karena keadaan
Force Majeure.
- Terdapat kronologis yang menunjukan alasan keterlambatan yang disetujui oleh
PRASETIA.
d. Jika pekerjaan terlambat lebih dari hari sesuai schedule yang telah ditentukan dalam KOM
maka KONTRAKTOR harus memberikan Informasi kepada RM atau RPM.

3. Dalam hal PRASETIA mengindikasikan akan dan/atau keterlambatan KONTRAKTOR dalam


melaksanakan Pekerjaan terhadap milestone-milestone yang telah ditetapkan, maka PRASETIA
wajib menerbitkan surat peringatan tertulis maksimal 3 (tiga) kali berturut - turut dalam rentan
waktu 3 (tiga) hari setelah surat peringatan tertulis 1 x diterbitkan dalam kurun waktu yang dalam
waktu maksimal 12 (dua belas) hari kalender sebelum target penyelesaian milestone.

4. Dalam rentan waktu 3 (tiga) hari setelah setiap surat Peringatan tertulis dikeluarkan tidak ada
progress atau kemajuan KONTRAKTOR dalam menyelesaikan Pekerjaan terhadap milestone yang
telah ditetapkan maka PRASETIA berhak (i) mengambil alih sebagian atau keseluruhan pekerjaan
yang belum diselesaikan dan/atau (ii) membatalkan proses perolehan Lokasi tersebut dan
mencairkan performance bond.

5. PRASETIA akan mengenakan sanksi apabila KONTRAKTOR tidak melaksanakan Pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam Perjanjian. Besaran sanksi adalah sebesar 100
(seratus) kali dari selisih harga atas perbedaan spesifikasi tersebut.

6. PRASETIA akan mengenakan sanksi apabila KONTRAKTOR melakukan pelanggaran administratif


termasuk didalamnya pelanggaran terhadap K3. Untuk setiap pelanggaran tersebut,
KONTRAKTOR akan diberikan Surat Peringatan (SP) dan akan dikenakan sanksi maksimal sebesar
25% (dua puluh lima persen) dari nilai SPK dan atau minimum senilai Rp. 500,000 (lima ratus ribu
rupiah) untuk setiap pelanggaran yang diidentifikasi. Besaran sanksi ini sepenuhnya hak PRASETIA
dan tidak memerlukan persetujuan KONTRAKTOR. Dan untuk setiap pengulangan pelanggaran
dalam masa Perjanjian ini maka besaran sanksi akan meningkat sebesar minimal 100% (seratus
persen) dari sanksi sebelumnya. Apabila sampai diterbitkannya SP ke-3, maka PRASETIA berhak
membatalkan Perjanjian ini dan membatalkan SPK yang masih berjalan dan KONTRAKTOR tidak
berhak menagihkan progress Pekerjaan atas SPK yang dibatalkan.

7. PRASETIA akan mengenakan sanksi apabila KONTRAKTOR terbukti memberikan gratifikasi kepada
PRASETIA, karyawan PRASETIA dan afiliasinya. Untuk pelanggaran ini maka PRASETIA akan
mengenakan sanksi sebesar 100 (seratus) kali dari besaran gratifikasi yang diberikan dan dengan
ini PRASETIA membatalkan seluruh Perjanjian dan SPK yang masih berjalan dan KONTRAKTOR
tidak berhak menagihkan progress Pekerjaan atas SPK yang dibatalkan;

8. Setiap Surat Peringatan tertulis yang diterbitkan oleh PRASETIA bersifat akumulatif.

9. Dalam hal terjadi pembatalan proses perolehan Lokasi oleh PRASETIA, maka hal tersebut tidak
menghapuskan tanggung jawab KONTRAKTOR untuk membayar ganti rugi keterlambatan kepada
PRASETIA;

10. Setelah PRASETIA melakukan pembatalan proses perolehan Lokasi sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 Pasal ini, maka KONTRAKTOR dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya surat
pemberitahuan oleh PRASETIA, wajib mengembalikan seluruh pembayaran yang telah
diterimanya dari PRASETIA untuk seluruh Pekerjaan yang belum terselesaikan dan ganti rugi

PRASETIA KONTRAKTOR

19 of 48
keterlambatan jika tidak dapat dilakukan pemotongan pembayaran sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 2 Pasal ini;

11. Dalam hal terjadi re-call RFC yang disebabkan karena kesalahan KONTRAKTOR maka KONTRAKTOR
berkewajiban untuk menyelesaikan seluruh permasalahan yang timbul yang mengakibatkan
terjadinya re-call RFC, dan wajib untuk melakukan re-RFC dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari sejak tanggal re-call RFC. Jika KONTRAKTOR gagal melaksanakan re-RFC dalam
jangka waktu tersebut, maka KONTRAKTOR dapat dikenakan sanksi sebagaimana ditentukan di
dalam ayat 1 dan ayat 2 Pasal ini.

12. PRASETIA berhak memutuskan Perjanjian ini secara sepihak jika KONTRAKTOR telah melakukan
mark-up harga sewa atau harga beli Lokasi, dan/atau melakukan kolusi atau kerjasama dengan
pihak yang berkaitan dengan PRASETIA yang dapat menimbulkan kerugian di pihak PRASETIA.
Dalam hal terjadi demikian, KONTRAKTOR wajib untuk mengembalikan seluruh pembayaran yang
telah diterimanya dari PRASETIA untuk seluruh Pekerjaan yang belum diselesaikan, termasuk
mengembalikan selisih harga tersebut;

PASAL 16
PENGHENTIAN, PENGEMBALIAN DAN PENGAMBILALIHAN PEKERJAAN

1. PRASETIA berhak sewaktu-waktu untuk melakukan penghentian Pekerjaan pada suatu Site
berdasarkan suatu pertimbangan komersial tertentu dari PRASETIA atau atas permintaan dari
Operator (“Site Cancel”), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Perintah Site Cancel akan disampaikan oleh PRASETIA kepada KONTRAKTOR secara tertulis;
b. Setelah KONTRAKTOR menerima pemberitahuan tertulis dari PRASETIA sebagaimana
dimaksud ayat ini, selanjutnya KONTRAKTOR wajib melakukan pemeriksaan atas
pekerjaanpekerjaan yang telah dilakukan pada Site tersebut (“Opname”);
c. KONTRAKTOR akan membuat berita acara Opname paling lambat 7 (tujuh) Hari setelah
tanggal diterimanya pemberitahuan Site Cancel oleh KONTRAKTOR. Berita acara Opname
diperlukan untuk pembuatan SPKbaru yang merupakan perubahan atau revisi dari SPKyang
telah diterbitkan sebelumnya;
d. Pembuatan SPKbaru sebagaimana dimaksud ayat ini oleh PRASETIA hanya untuk menuangkan
perhitungan hasil pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan oleh KONTRAKTOR
berdasarkan hasil Opname pada Site Cancel.

2. Dalam hal KONTRAKTOR telah menerima SPK dan telah menyetujui untuk melaksanakan
Pekerjaan namun pada saat pelaksanaan Pekerjaan ternyata KONTRAKTOR mengembalikan
Pekerjaan yang telah diberikan oleh PRASETIA oleh karena sebab apapun (“Site Return”), maka
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. KONTRAKTOR wajib memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada PRASETIA
mengenai maksud KONTRAKTOR untuk melakukan Site Return;
b. Dalam hal KONTRAKTOR tidak melakukan pemberitahuan tertulis mengenai Site Return
kepada PRASETIA maka KONTRAKTOR dianggap tetap melaksanakan kewajibankewajibannya
berdasarkan SPKterkait atas suatu Site sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian
ini;
c. PRASETIA berhak untuk memberikan sanksi berupa penalti kepada KONTRAKTOR atas Site
Return, yaitu sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai SPK, yang wajib dibayarkan oleh
PRASETIA KONTRAKTOR

20 of 48
KONTRAKTOR kepada PRASETIA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak diterimanya
pemberitahuan tertulis mengenai Site Return yang disampaikan sebelumnya oleh
KONTRAKTOR kepada PRASETIA;
d. Dalam hal KONTRAKTOR gagal melakukan pembayaran penalti sebagaimana dimaksud ayat
ini, maka apabila masih ada Harga Pekerjaan yang belum dibayarkan oleh PRASETIA kepada
KONTRAKTOR, selanjutnya KONTRAKTOR dengan ini memberikan wewenang dan hak secara
penuh kepada PRASETIA untuk memotong secara langsung dari pembayaran Harga Pekerjaan
yang sudah jatuh tempo dan belum dibayarkan oleh PRASETIA sejumlah nilai penalti tersebut.

3. PRASETIA berhak sewaktu-waktu, dengan tidak mengesampingkan syarat dan ketentuan yang
terdapat pada Perjanjian ini, untuk melakukan pengambilalihan Pekerjaan, baik sebagian atau
keseluruhan pekerjaan, pada suatu Site berdasarkan hasil evaluasi dan atas pertimbangannya
sendiri dari PRASETIA terhadap kinerja KONTRAKTOR pada suatu Site (“Take Over”), dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. PRASETIA akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada
KONTRAKTOR;
b. PRASETIA berhak untuk memberikan sanksi berupa penalti kepada KONTRAKTOR atas Take
Over, yaitu sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai SPK, yang wajib dibayarkan oleh
KONTRAKTOR kepada PRASETIA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak diterimanya
pemberitahuan tertulis mengenai Take Over yang disampaikan sebelumnya oleh
KONTRAKTOR kepada PRASETIA;
c. Dalam hal KONTRAKTOR gagal melakukan pembayaran penalti sebagaimana dimaksud ayat
ini, maka apabila masih ada Harga Pekerjaan yang belum dibayarkan oleh PRASETIA kepada
KONTRAKTOR, selanjutnya KONTRAKTOR dengan ini memberikan wewenang dan hak secara
penuh kepada PRASETIA untuk memotong secara langsung dari pembayaran Harga Pekerjaan
yang sudah jatuh tempo dan belum dibayarkan oleh PRASETIA sejumlah nilai penalti tersebut;
d. KONTRAKTOR wajib melakukan Opname dan membuat berita acara Opname paling lambat 7
(tujuh) Hari setelah tanggal pemberitahuan Take Over dalam rangka pembuatan SPKbaru yang
merupakan perubahan atau revisi dari SPKsebelumnya;
e. Pembuatan SPKbaru sebagaimana dimaksud ayat ini oleh PRASETIA hanya untuk menuangkan
perhitungan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh KONTRAKTOR berdasarkan hasil
Opname;
f. KONTRAKTOR wajib untuk tetap menyelesaikan kewajiban-kewajibannya yang telah tertunda
sebelumnya, termasuk namun tidak terbatas pada penyelesaian kewajiban yang terkait
dengan keuangan dan/atau pembayaran-pembayaran kepada pihak ketiga yang bekerjasama
dengan KONTRAKTOR.

4. Dalam hal terdapat Site Return atau Take Over, hal mana merupakan dan dianggap sebagai suatu
kesalahan dan/atau kelalaian yang dilakukan oleh KONTRAKTOR atas Perjanjian ini, maka
PRASETIA berhak sewaktu-waktu atas pertimbangannya sendiri untuk membatalkan/mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini.
PASAL 17
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG

PRASETIA KONTRAKTOR

21 of 48
1. Jika ada perubahan pekerjaan diluar yang disebutkan dalam SPK dan/atau pada saat pelaksanaan
Pekerjaan terdapat penambahan atau pengurangan biaya dan/atau perubahan jangka waktu
penyelesaian Pekerjaan, KONTRAKTOR wajib mengujukan terlebih dahulu kepada PRASETIA
sebelum dilaksanakannya pekerjaan oleh KONTRAKTOR.

2. Apabila permohonan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini disetujui oleh PRASETIA, maka
PRASETIA akan melakukan proses pembuatan dan penerbitan SPK untuk pekerjaan tambahan
(additional work) atau SPK untuk pengurangan pekerjaan (minus work) atas Site terkait.

3. KONTRAKTOR wajib untuk melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan sehubungan dengan
proses pekerjaan tambah atau kurang sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.

PASAL 18
PERNYATAAN DAN JAMINAN DARI KONTRAKTOR

KONTRAKTOR dengan ini menyatakan dan menjamin kepada PRASETIA bahwa:


1. KONTRAKTOR harus berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan
mempunyai kompetensi untuk bertindak dalam wilayah hukum PARA PIHAK dan KONTRAKTOR
mempunyai kekuasaan hukum untuk melakukan kegiatan usahanya, dan terhadap harta
bendanya dan untuk menandatangani Perjanjian dan melaksanakan semua syarat dan ketentuan
dalam Perjanjian ini dimana pelaksanaan dari Perjanjian dimaksud tidak akan bertentangan
dengan hukum yang berlaku;

2. Semua perijinan dari badan hukum legislatif, administratif, dan semua persyaratan dari
Pemerintah yang dipersyaratkan untuk melaksanakan semua kewajiban oleh KONTRAKTOR dalam
Perjanjian ini telah dipenuhi oleh KONTRAKTOR kecuali perizinan yang wajib dipenuhi dikemudian
hari berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku;

3. Tidak sedang berada dalam gugatan litigasi di institusi pengadilan, badan mediasi, atau
perselisihan lainnya yang dapat memberikan pengaruh secara negatif atas kemampuan
KONTRAKTOR untuk melaksanakan dan memenuhi kewajiban dalam Perjanjian ini atau yang
menyebabkan Perjanjian ini menjadi tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan secara
hukum;

4. Pernyataan dan Jaminan atas Pasal 18 Perjanjian ini akan berlaku terus-menerus untuk setiap
penerbitan SPK oleh PRASETIA kepada KONTRAKTOR serta setiap pelaksanaan Perjanjian ini oleh
KONTRAKTOR dari waktu ke waktu.

5. Penandatanganan dan pelaksanaan atas Perjanjian ini oleh KONTRAKTOR (i) telah disetujui oleh
pihak-pihak yang berwenang sesuai dengan anggaran dasar KONTRAKTOR dan tidak diperlukan
lagi persetujuan dari direksi KONTRAKTOR, komisaris, pemegang saham atau pihak ketiga lainnya,
dan (ii) tidak bertentangan dengan, atau merupakan wanprestasi atas, setiap ketentuan dalam
anggaran dasar KONTRAKTOR atau perjanjian lain atau instrumen lain dimana KONTRAKTOR atau
harta benda KONTRAKTOR merupakan pihak di dalamnya, atau tidak bertentangan dengan setiap

PRASETIA KONTRAKTOR

22 of 48
hukum, putusan, ketetapan atau putusan pengadilan yang menyangkut/melibatkan KONTRAKTOR
pada penandatangan dan pelaksanaan Perjanjian ini;

6. Semua dokumen-dokumen yang diberikan oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan Jasa akuisisi lokasi dalam Perjanjian ini adalah benar dan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pernyataan dan Jaminan sebagaimana
diberikan dalam Pasal 18 ini akan berlaku terus-menerus untuk setiap penerbitan SPK oleh
PRASETIA kepada KONTRAKTOR serta setiap pelaksanaan Perjanjian ini oleh KONTRAKTOR dari
waktu ke waktu.

7. Sehubungan dengan isi Perjanjian, pelaksanaan Perjanjian, akibat dari pernyataan dan jaminan
KONTRAKTOR yang tidak benar sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian, dan atas setiap
pelanggaran isi Perjanjian oleh KONTRAKTOR, KONTRAKTOR menyatakan dan menjamin untuk
melindungi, melepaskan dan membebaskan PRASETIA beserta pemegang sahamnya, direkturnya,
komisarisnya, agen, karyawannya, masing-masing dan pihak-pihak penggantinya atau penerima
pengalihannya dan pihak ketiga lainnya yang memiliki kerjasama dengan PRASETIA (”Pihak Yang
Dijamin”), dari dan terhadap setiap ganti rugi, kehilangan, tuntutan, tindakan-tindakan, akibat dari
tindakan-tindakan dan biaya-biaya yang diajukan oleh KONTRAKTOR, maupun pihak lainnya
kepada PRASETIA dan/atau Pihak yang Dijamin.

8. Semua kerugian, biaya, tuntutan hukum yang diderita PRASETIA, setiap dan masing-masing Pihak
Yang Dijamin akibat terlanggarnya hak apapun milik pihak ketiga, baik dengan sengaja maupun
tidak, yang dilakukan oleh KONTRAKTOR dalam melaksanakan dan/atau menyelesaikan Pekerjaan
menurut Perjanjian ini ditanggung sepenuhnya oleh KONTRAKTOR.

9. PRASETIA dan masing-masing Pihak Yang Dijamin, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama, berhak untuk melakukan tindakan-tindakan yang dipandang perlu secara wajar untuk
melakukan tindakan, pembelaan atau perlindungan atas setiap kerugian, biaya, tuntutan hukum
yang diderita PRASETIA dan masing-masing Pihak Yang Dijamin akibat terlanggarnya hak apapun
milik pihak ketiga, baik dengan sengaja maupun tidak, yang dilakukan oleh KONTRAKTOR dalam
melaksanakan dan/atau menyelesaikan Pekerjaan atas biaya KONTRAKTOR, dan KONTRAKTOR
memberikan izin kepada PRASETIA dan/atau masing-masing Pihak Yang Dijamin untuk melakukan
pemotongan dan/atau mengunakan dana tagihan KONTRAKTOR yang berada pada PRASETIA baik
sekarang maupun di kemudian hari untuk melakukan tindakan, pembelaan atau perlindungan atas
setiap kerugian, biaya, tuntutan hukum yang diderita PRASETIA dan masing-masing Pihak Yang
Dijamin akibat terlanggarnya hak apapun milik pihak ketiga, baik dengan sengaja maupun tidak,
yang dilakukan oleh KONTRAKTOR dalam melaksanakan dan/atau menyelesaikan Pekerjaan atas
biaya KONTRAKTOR, termasuk tapi tidak terbatas menunjuk konsultan hukum maupun pengacara.

10. KONTRAKTOR menyatakan dan menjamin bahwa Pekerjaan dilakukan dengan cara-cara yang
sesuai dengan hukum dan norma-norma kesusilaan, serta menjamin bahwa semua Pekerjaan
yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian ini tidak melanggar hak yang dimiliki oleh Pihak Ketiga
manapun. Sehubungan dengan hal tersebut, maka KONTRAKTOR membebaskan PRASETIA dan
setiap dan masing-masing Pihak Yang Dijamin dari segala jenis klaim, tuntutan dan/atau gugatan

PRASETIA KONTRAKTOR

23 of 48
dari Pihak Ketiga manapun dan/atau KONTRAKTOR mengambil alih tanggung jawab dalam
menghadapi tuntutan tersebut.

11. KONTRAKTOR menyatakan dan menjamin sewaktu-waktu dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan PRASETIA berhak untuk melakukan segala macam dan bentuk audit yang terkait dalam
Perjanjian ini.

12. Pernyataan dan Jaminan sebagaimana diberikan dalam Pasal 18 ini akan berlaku terus-menerus
untuk setiap penerbitan SPK oleh PRASETIA kepada KONTRAKTOR serta setiap pelaksanaan
Perjanjian ini oleh KONTRAKTOR dari waktu ke waktu.

PASAL 19
JAMINAN PEKERJAAN (BOND)

1. Setelah ditandatanganinya Perjanjian ini oleh PARA PIHAK dan diterbitkannya SPK oleh PRASETIA,
makaKONTRAKTOR wajib menyerahkan kepada PRASETIA suatu jaminan pelaksanaan pekerjaan
dalam bentuk Bank Garansi atau surety bond (“Bond”) yang diterbitkan oleh Bank Umum atau
Perusahaan Asuransi Kerugian Lainnya yang mempunyai peringkat yang baik, termasuk namun
tidak terbatas pada Jaminan Uang Muka (DP Bond), Jaminan Pelaksanaan, dan Jaminan
Pemeliharaan. dengan ketentuan :
a. Nilai Jaminan Uang Muka (DP Bond), besarnya jaminan ini adalah sama dengan besarnya uang
muka yang ditagihkan untuk termin pertama berdasarkan Perjanjian ini sebagai salah satu
kelengkapan dokumen tagihan yang diberikan kepada PRASETIA. Masa berlaku asuransi
jaminan uang muka sebagaimana dimaksud ayat ini sekurang-kurangnya adalah sampai
dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima.
b. Nilai Jaminan Pelaksanaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh PRASETIA yaitu sebesar 5%
(lima persen) dari Total Biaya Jasa Permasing-masing SPK. Sebagai salah satu kelengkapan
dokumen tagihan yang diberikan kepada PRASETIA. Masa berlaku asuransi jaminan
pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat ini sekurang-kurangnya adalah sampai
dengan diterbitkannya Berita Acara Serah Terima.
c. Nilai Jaminan Pemeliharaan sesuai yang ditetapkan oleh PRASETIA yaitu sebesar 5% (lima
persen) dari Total Biaya Jasa Permasing-masing SPK. Untuk dan selama masa Jaminan
Pemeliharaan terhitung sejak tanggal Berita Acara Serah Terima.
d. Jangka waktu Jaminan (Bond) berlaku sejak tanggal Perjanjian ini (menyesuaikan tanggal
masing-masing SPK) sampai dengan selesainya keseluruhan Pekerkaan berdasarkan Perjanjian
ini.
e. Jaminan (Bond) akan diserahkan kembali kepada KONTRAKTOR oleh PRASETIA setelah
Pekerjaan sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian ini (menyesuaikan masing-masing SPK)
selesai.
f. Jaminan (Bond) sebagaimana dimaksud ayat ini akan menjadi hak PRASETIA dan PRASETIA
berhak untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan (Bond) tersebut apabila :
(1.) KONTRAKTOR mengundurkan diri setelah penandatanganan Perjanjian ini; atau
(2.) KONTRAKTOR tidak melaksanakan Pekerjaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini;
atau

PRASETIA KONTRAKTOR

24 of 48
(3.) Terjadi Pemutusan Perjanjian ini oleh PRASETIA sebagaimana diatur dalam Pasal 9
Perjanjian ini;
(4.) KONTRAKTOR tidak menyelesaikan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
ini.

2. Jaminan Pelaksanaan (Bond) tersebut harus mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum (KUH)
Perdata khususnya Pasal 1832, namun melepaskan hak Pasal 1831 KUH Perdata.

3. KONTRAKTOR wajib memastikan validitas dari Jaminan (Bond) dan memperpanjang Jaminan
Pelaksanaan (Bond) apabila Pekerjaan belum terselesaikan. Jika KONTRAKTOR tidak memenuhi
kewajiban memperpanjang Jaminan Pelaksanaan (Bond) untuk suatu site, pembayaran lainnya
yang terkait atas nama KONTRAKTOR yang bersangkutan akan ditahan.

4. Apabila Jaminan Pelaksanaan (Bond) akan jatuh tempo dan KONTRAKTOR belum menyelesaikan
pekerjaan suatu lokasi site yang dituangkan sebagaimana yang dimaksud dalam Perjanjian ini dan
masing-masing SPK. KONTRAKTOR wajib memperpanjang Jaminan Pelaksanaan (Bond) yang sama
dan menyerahkan kepada PRASETIA paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal jatuh
tempo Jaminan Pelaksanaan (Bond) dimaksud. Dalam hal KONTRAKTOR terlambat menyerahkan
perpanjangan Jaminan Pelaksanaan tersebut, maka PRASETIA berhak mencairkan Jaminan
Pelaksanaan tersebut.

5. Jaminan (Bond) yang diberikan harus bersifat Unconditionally (mudah dicairkan) dan Irrevocably
(tidak dapat dibatalkan), dan harus dicantumkan didalam Sertifikat Jaminan yang diberikan.

6. Adapun ketentuan mengenai Jaminan (Bond) diatur dalam Lampiran 4 Perjanjian ini.

PASAL 20
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk juga apabila ada
keragu-raguan mengenai keabsahan, validitas atau pemutusan Perjanjian, PARA PIHAK sepakat
untuk berusaha menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mufakat.

2. Jika dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah menempuh cara sebagaimana dimaksud
dalam Ayat 1 Pasal ini, namun antara kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan dalam
penyelesaian perselisihan tersebut, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. PARA PIHAK sepakat untuk memilih tempat
kedudukan hukum yang tetap dan tidak berubah di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.

PASAL 21
PARTISIPASI DAN KETENTUAN SUB-KONTRAKTOR

PRASETIA KONTRAKTOR

25 of 48
1. Jika PRASETIAturut serta dalam pelaksanaan Pekerjaan, maka Pekerjaan tersebut tetap
dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian ini termasuk tanggung jawabnya yang tetap
berada dan menjadi beban KONTRAKTOR dalam pelaksanaan Pekerjaan.

2. PRASETIA tidak memperkenankan KONTRAKTOR men sub-kontrak kan pekerjaan kepada


KONTRAKTOR lain tanpa persetujuan tertulis dari PRASETIA.

3. PRASETIA berhak untuk tidak melayani permintaan pembayaran oleh Sub-KONTRAKTOR tanpa
persetujuan dari KONTRAKTOR.

4. Apabila terbukti KONTRAKTOR melalaikan kewajiban kepada sub-KONTRAKTORnya, maka


PRASETIA berhak untuk menangguhkan pembayaran kepada KONTRAKTOR sampai dengan
KONTRAKTOR menyelesaikan kewajibannya tersebut.

5. Dalam hal Sub-KONTRAKTOR melakukan blokade, dismantle, penutupan atas site PRASETIA
karena issue diatas, maka PRASETIA akan memproses melalui hukum yang berlaku dan seluruh
biaya yang timbul oleh karenanya akan dibebankan kepada KONTRAKTOR.

6. Biaya yang akan timbul tidak terbatas kepada;


i. Biaya legal action;
ii. Biaya pengacara;
iii. Denda oleh operator kepada PRASETIA;
iv. Kehilangan keuntungan PRASETIA akibat hal ini (maksimal nilai kontrak 1 (satu) tahun
operator).

7. Biaya yang telah disebutkan pada Pasal 21 ayat 5 diatas, akan dipotongkan terhadap SPK yang
sedang dikerjakan dan apabila nilainya kurang, dapat dipotong dari SPK KONTRAKTOR lainnya
yang sedang berjalan.
8. Untuk pemotongan, PRASETIA akan memberitahukan melalui surat kepada KONTRAKTOR.

PASAL 22
PENGALIHAN

1. KONTRAKTOR dilarang mengalihkan, sebagian atau keseluruhan, kewajiban untuk melaksanakan


Perjanjian, kecuali dengan persetujuan tertulis dari PRASETIA sebelumnya.

2. Pengalihan hak dan tanggung jawab, termasuk tanggung jawab keamanan atas suatu Site, dari
KONTRAKTOR kepada PRASETIA baru terjadi jika Pekerjaan telah diselesaikan dan telah dilakukan
Uji Fungsi yang menunjukkan bahwa hasil Pekerjaan telah sesuai dengan persyaratan, Spesifikasi
Teknis, Gambar dan/atau hal-hal lain sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK sebelumnya
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Uji Terima.

PRASETIA KONTRAKTOR

26 of 48
3. Pengalihan hak dan tanggung jawab sebagaimana dimaksudkan Ayat (2) Pasal ini tidak
mengakibatkan berkurang, lepas atau hilangnya tanggung jawab KONTRAKTOR terhadap jaminan
hasil Pekerjaan sampai dengan berakhirnya masa Jaminan Pemeliharaan.

PASAL 23
FORCE MAJEURE / KEADAAN KAHAR

1. Tiada satu pihakpun dalam Perjanjian ini yang dapat dimintakan pertanggung-jawabannya dalam
hal terjadinya kelalaian, kesalahan serta tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini, bilamana kelalaian, kesalahan serta tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan
tersebut disebabkan oleh keadaan Force Majeure.

2. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah bencana alam (kebakaran, banjir, gempa bumi,
angin topan), huru hara, peperangan, pemogokkan masal, wabah penyakit, dan kebijakan
pemerintah di bidang moneter, yang berakibat langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini.

3. Bila salah satu pihak mengalami peristiwa Force Majeure, maka pihak tersebut wajib untuk
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam 3 (tiga) hari sejak terjadinya Force
Majeure disertai dengan bukti-bukti autentik dari Pemerintah / Instansi yang berwenang serta
Berita dari media masa. Dalam pemberitahuan tersebut juga harus disebutkan kemungkinan
waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian kewajiban yang tertunda, jika pada saat
pemberitahuan dibuat belum dapat ditentukan tanggal penyelesaian kewajiban yang pasti.

4. Kejadian-kejadian sebagaimana disebut dalam Ayat (2) Pasal ini dapat diperhitungkan sebagai
perpanjangan waktu pelaksanaan kewajiban PARA PIHAK, apabila ketentuan pada Ayat (3) Pasal
ini dipenuhi.

5. PARA PIHAK harus berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir dampak-dampak yang
mungkin timbul sebagai akibat terjadinya Force Majeure.

6. KONTRAKTOR sudah mengetahui dan mengantisipasi dampak dari pandemi Covid19 sehingga
PARA PIHAK menyepakati bahwa hal tersebut tidak masuk dalam kategori keadaan kahar.

PRASETIA KONTRAKTOR

27 of 48
PASAL 24
PEMBERITAHUAN / KORESPONDENSI

1. Pemberitahuan
Pemberitahuan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Perjanjian ini atau setiap SPK harus dilakukan
secara tertulis, melalui kurir atau fax yang ditujukan ke alamat PARA PIHAK sebagaimana
tercantum berikut ini:
PRASETIA
PT PRASETIA DWIDHARMA
Kantor : Graha Aruna Lantai 3-4, Jalan Antara No. 47 RT/RW. 002/001,
Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta - 10710
Telp : 021 - 352 4999
Fax : 021 - 3523222
Up. : Procurement
Email : Procurement@prasetiadwidharma.co.id

KONTRAKTOR
PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI
Kantor : Komplek Pamulang Indah Jl. Anggrek Blok A6 No.24 Pamulang Timur,
Kota Tangerang Selatan
Telp : 081959595901
Fax : -
Up. : -
Email : dinamikonit@gmail.com

2. Jika terjadi perubahan alamat yang tercantum dalam Perjanjian ini, maka pihak yang
mengubah alamatnya wajib memberitahukan perubahan tersebut secara tertulis kepada
pihak lainnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah perubahan alamat tersebut.

3. Setiap pemberitahuan dan komunikasi ke alamat atau faksimili tersebut di atas dianggap telah
diterima atau disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pada hari yang sama apabila diserahkan langsung dibuktikan dengan tanda tangan
penerima pada buku pengantar surat atau ekspedisi atau tanda terima lain yang
diterbitkan oleh pengirim.
b. Pada hari kelima apabila dikirim melalui pos / jasa ekspedisi lain tercatat yang dibuktikan
dengan resi pengiriman pos / jasa ekspedisi tercatat.
c. Pada hari yang sama apabila dikirim melalui faksimili dengan hasil diterima baik.

PASAL 25
PERLINDUNGAN HUKUM & JAMINAN TEKNIS

1. KONTRAKTOR wajib melindungi PRASETIA, beserta pemegang sahamnya, pejabatnya, agen,


karyawannya, penggantinya, afiliasi dan anak-anak perusahaannya beserta pemegang sahamnya,
PRASETIA KONTRAKTOR

28 of 48
pejabatnya, agen, karyawannya, penggantinya, afiliasi dari anak-anak perusahaan tersebut dan
pihak-pihak penggantinya atau penerima pengalihannya, dari dan terhadap setiap tanggung
jawab, ganti rugi, kehilangan, tuntutan, tindakan-tindakan, akibat dari tindakan-tindakan dan
biaya-biaya (termasuk biaya jasa hukum yang sewajarnya) dalam hal disebabkan oleh kelalaian,
tindakan yang disengaja, kealpaan atau tindakan dari KONTRAKTOR dan/atau sub-kontraktor atau
agen-agen yang ditunjuknya, atau personel operasional dari PRASETIA yang bekerja di bawah
pengawasan, petunjuk dan kontrol oleh KONTRAKTOR berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut
dibawah:
a. Setiap sengketa antara KONTRAKTOR dan sub-kontraktornya atau agen-agen yang
ditunjuknya;
b. Kejahatan, pelanggaran atau kesalahan di dalam melakukan pernyataan oleh KONTRAKTOR
dan sub-kontraktornya atau agen-agen yang ditunjuknya;
c. Pelanggaran terhadap kewenangan publik oleh KONTRAKTOR dan sub-kontraktornya atau
agen-agen yang ditunjuknya berkaitan dengan denda atau penalti atau pembebanan-
pembebanan lain berdasarkan hukum yang berlaku; atau
d. Tuntutan terhadap tanggung jawab pihak yang mempekerjakan berdasarkan hukum yang
berlaku oleh dan untuk dan atas nama para karyawan dari KONTRAKTOR atau sub-
kontraktornya.

2. KONTRAKTOR menjamin akan melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan


syarat-syarat dalam Perjanjian ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
karenanya membebaskan dan melepaskan PRASETIA serta bertanggungjawab secara penuh atas
setiap pelaksanaan Pekerjaan yang dilakukannya.

3. KONTRAKTOR memahami sepenuhnya dan dengan ini menjamin bahwa seluruh hasil Pekerjaan
yang dilaksanakan dan telah dilakukan serah terimanya oleh KONTRAKTOR, baik berupa barang
dan/atau jasa, berdasarkan permintaan dari PRASETIA sebagaimana terdapat dalam SPK
merupakan milik PRASETIA sepenuhnya dan karenanya KONTRAKTOR tidak akan melakukan klaim,
gugatan dan/atau tuntutan apapun terkait dengan hasil Pekerjaan yang telah dikerjakannya
tersebut.

4. KONTRAKTOR dalam melakukan Pekerjaan menjamin bahwa:


a. memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi dan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi yang
masih berlaku dan memenuhi seluruh persyaratan sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku;
b. memperkerjakan tenaga ahli yang mempunyai kualifikasi sesuai Pekerjaan dalam Perjanjian;
c. melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan
berdasarkan : (i) Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja; (ii) Undang-
Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; dan (iii) ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. menggunakan metode kerja sesuai standar industri konstruksi yang berlaku secara nasional
maupun umum;
e. melaksanakan Pekerjaan sesuai waktu dan jadwal bekerja yang telah disepakati PARA PIHAK
atau pada waktu bekerja yang wajar.

PRASETIA KONTRAKTOR

29 of 48
4. KONTRAKTOR menjamin bahwa material dan/atau sistem yang diserahkan kepada PRASETIA
adalah 100% (seratus persen) baru, tidak terdapat Kerusakan dan tidak berasal dari hal-hal yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul akibat kelalaian dan/atau
kesalahan desain, material, mutu, perlengkapan dan/atau peralatan lainnya yang dipergunakan
oleh KONTRAKTOR, termasuk jaminan atas struktur infrastruktur.

6. Biaya pengangkutan re-ekspor dan impor, pajak impor, custom clearance, serta transportasi lokal
dan/atau biaya(-biaya) lain yang mungkin timbul sebagai akibat dari perbaikan atas Kerusakan
dan/atau penggantian material selama pelaksanaan Pekerjaan atau selama masa Jaminan
Pemeliharaan akan menjadi tanggung jawab dan beban dari KONTRAKTOR sepenuhnya.

7. Apabila KONTRAKTOR gagal dalam menyelesaikan Pekerjaan, termasuk kegagalan melakukan


perbaikan selama masa Jaminan Pemeliharaan, maka PRASETIA berhak terhadap hal-hal berikut,
yang dapat diberlakukan secara kumulatif:
a. menahan sisa pembayaran;
b. mencairkan jaminan yang diberikan;
c. menunjuk pihak ketiga lainnya untuk meneruskan Perjanjian dengan ketentuan kelebihan
biaya atas penerusan Pekerjaan tersebut harus ditanggung KONTRAKTOR; dan/atau
d. memutuskan Perjanjian.

8. KONTRAKTOR menjamin kepada PRASETIA bahwa KONTRAKTOR tidak akan menyebarluaskan,


menggandakan, menyalahgunakan dan/atau membuat tidak berfungsi sebagaimana mestinya
sistem yang dimiliki oleh PRASETIA khususnya yang terkait dengan sistem elektronik atau aplikasi
digital lainnya, untuk kepentingan lain diluar kerjasama antara PARA PIHAK berdasarkan
Perjanjian ini.

9. Apabila KONTRAKTOR dalam melakukan Pekerjaan terbukti tidak memenuhi jaminan-jaminan


dan/atau kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud Perjanjian ini maka PRASETIA berhak
secara sepihak untuk membatalkan/mengakhiri Perjanjian ini tanpa adanya suatu klaim, tuntutan,
gugatan dan/atau ganti kerugian dalam bentuk apapun dan dari pihak manapun juga kepada
PRASETIA.

10. Apabila KONTRAKTOR dalam melakukan Pekerjaan terdapat klaim, gugatan dan/atau tuntutan
dari pihak ketiga dan/atau terjadi kelalaian yang mengakibatkan suatu kerugian dan/atau
kecelakaan, termasuk tidak terbatas pada cacat, lumpuh ataupun kematian pada pekerjanya atau
pihak ketiga, termasuk PRASETIA, maka seluruh kerugian dan/atau akibat hukum yang timbul atas
hal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR dan KONTRAKTOR
membebaskan PRASETIA dari segala macam kerugian, klaim, janji-janji, hutang-hutang, gugatan
maupun tuntutan dalam bentuk apapun dari pihak ketiga manapun.

PRASETIA KONTRAKTOR

30 of 48
PASAL 26
LARANGAN PEMBERIAN HADIAH, KOMISI DAN JANJI

1. KONTRAKTOR dilarang untuk menerima penawaran atau menyetujui pemberian hadiah, komisi,
potongan atau bentuk-bentuk lain yang sejenis dari karyawan dari PRASETIA untuk tujuan
ditandatanganinya dan/atau pelaksanaan Perjanjian ini.

2. Pelanggaran terhadap ayat 1 Pasal ini oleh KONTRAKTOR atau karyawannya atau pihak lain yang
bekerja untuk KONTRAKTOR dapat mengakibatkan pembatalan Perjanjian ini oleh PRASETIA, dan
biaya yang timbul dari pembatalan tersebut akan menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR, dan
KONTRAKTOR akan dieliminasi sebagai mitra bisnis PRASETIA.

3. Pelanggaran dari setiap ketentuan dalam Pasal 26 ini akan mengakibatkan gugatan pidana
terhadap KONTRAKTOR. Dalam hal terjadi penindaklanjutan atas adanya tindakan penerimaan
komisi atau hadiah yang berpotensi merugikan PRASETIA, semua biaya, ongkos dan kerugian yang
timbul akan menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.

4. Sanksi atas pelanggaran terhadap pasal ini diatur dalam Pasal 15 Perjanjian ini.

5. Selama Jangka Waktu Perjanjian dalam Pelaksanaan Pekerjaan dalam Perjanjian ini KONTRAKTOR
dilarang memberikan janji – janji baik Lisan maupun tertulis terhadap Pemilik Lahan dan /atau
pihak ketiga lainnya dengan mengatas namakan PRASETIA yang dapat mengakibatkan
terganggunya operational infrastruktur Menara telekomunikasi PRASETIA dikemudian hari.

6. Apabila dikemudian hari ditemukan hal yang terkait dengan ayat 1 Pasal ini yang mengakibatkan
terganggunya operational infrastruktur Menara telekomunikasi PRASETIA, maka segala
sesuatunya yang diperjanjikan oleh KONTRAKTOR akan dibebankan kepada KONTRAKTOR dan
dengan ini KONTRAKTOR membebaskan dan melepaskan PRASETIA.

PASAL 27
LAIN-LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam Addendum
Perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama dengan Perjanjian ini serta mengikat kedua belah pihak.

2. Lampiran-lampiran Perjanjian yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini terdiri dari:
Lampiran 1 : Detail Mekanisme, Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Dan Spesifikasi Teknis
Lampiran 2 : Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Lampiran 3 : Cara Pembayaran dan Sanksi Denda
Lampiran 4 : Ketentuan Jaminan Pelaksanaan (Bond)
Lampiran 5 : Berita Acara Kesepakatan (“BAK”)
Lampiran 6 : Ketentuan Pekerjaan Penyambungan Catu Daya Listrik
Lampiran 7 : Surat Perintah Kerja (“SPK”)
Lampiran 8 : Format Dokumen Pekerjaan dan Format Penagihan
PRASETIA KONTRAKTOR

31 of 48
Lampiran 9 : Ketentuan Harga Transportasi Dan Pengajuan Eskalasi Transportasi (Langsir)
Untuk Pekerjaan CME New Site
Lampiran 10 : Struktur Organisasi KONTRAKTOR (Vendor/Mitra)

3. Jika terdapat syarat – syarat yang tidak disebutkan di dalam SPK, maka ketentuan tersebut akan
mengikuti Perjanjian ini.

4. Jika terjadi perbedaan pendapat antara ketentuan dalam Perjanjian, lampiran-lampiran, SPK,
addendum dan lainnya maka akan diambil ketentuan yang paling sempurna.

5. Pelaksanaan Perjanjian ini tunduk pada hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dibuat dalam rangkap 2 (dua)
bermaterai cukup dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama. PARA PIHAK dengan ini
pula menyatakan telah membaca dan memahami isi yang terkandung di dalamnya serta
membubuhkan tanda tangan di atas materai dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak mana pun,
juga sebagai tanda bahwa Perjanjian ini mengikat bagi PARA PIHAK.

PRASETIA, KONTRAKTOR,
PT PRASETIA DWIDHARMA PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI

ARDI DWINANTA SETIDHARMA WAHYU SETO SYAHPUTRA


Direktur Direktur Utama

PRASETIA KONTRAKTOR

32 of 48
LAMPIRAN 1
Detail Mekanisme, Teknis Pelaksanaan Pekerjaan & Spesifikasi Teknis

A. Ruang Lingkup Pekerjaan CME


1. Pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME) untuk new site :
a. Melakukan pekerjaan persiapan dan bouwplank pada Site;
b. Melakukan pembuatan konstruksi pondasi Menara termasuk pondasi BTS;
c. Melakukan pengangkutan transportasi material Menara;
d. Erection and painting Menara telekomunikasi;
e. Instalasi mekanikal, elektrikal dan grounding pada Site;
f. Penyambungan catu daya listrik;
g. Pembuatan dan pemasangan pagar pengaman pada Site;
h. Merapikan halaman Site dan membuat akses jalan masuk;
i. Melakukan pengujian teknis dan Acceptance Test Protocol atas hasil Pekerjaan pada Site;
j. Melakukan serah terima Pekerjaan kepada PRASETIA sesuai dengan ketentuan pada
Perjanjian;
k. Melakukan pengiriman, instalasi dan dismantle material guyed mast.

2. Pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME) untuk colocation :


a. Melakukan pekerjaan persiapan dan bouwplank pada Site;
b. Melakukan pembuatan konstruksi pondasi BTS;
c. Instalasi mekanikal, elektrikal dan grounding pada Site;
d. Penyambungan catu daya listrik;
e. Melakukan pengujian teknis dan Acceptance Test Protocol atas hasil Pekerjaan pada Site;
f. Melakukan serah terima Pekerjaan kepada PRASETIA sesuai dengan ketentuan pada
Perjanjian.

3. Pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME) untuk microcell pole :


a. Melakukan pekerjaan persiapan dan bouwplank pada Site;
b. Melakukan pembuatan konstruksi pondasi microcell pole;
c. Melakukan pengangkutan transportasi material;
d. Erection menara microcell pole;
e. Pengadaan dan instalasi jalur kabel;
f. Pengadaan dan instalasi rak (rak 19” untuk BTS Hotel);
g. Instalasi mekanikal, elektrikal dan grounding pada Site;
h. Penyambungan catu daya listrik;
i. Melakukan pengujian teknis terhadap seluruh infrastruktur yang terdapat pada Site;
j. Melakukan serah terima Site kepada PRASETIA sesuai dengan ketentuan pada Perjanjian.

PRASETIA KONTRAKTOR

33 of 48
B. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal (CME) New Site dan Microcell Pole
1. Kick off meeting (KOM) dilakukan oleh PARA PIHAK yang merupakan pertemuan awal dalam
melakukan pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja (SPK) yang diterima oleh KONTRAKTOR.

2. KONTRAKTOR wajib menandatangani BOQ pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME)
(diatas meterai secukupnya) sebagai dasar penerbitan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
PRASETIA.

3. Berdasarkan hasil site investigation survey (SIS) atau full SIS yang disetujui oleh PRASETIA,
maka KONTRAKTOR wajib segera melanjutkan Pekerjaan atas Site tersebut.

4. Apabila dipandang perlu sebagai usulan untuk harga transportasi pengiriman material ke Site,
KONTRAKTOR berhak mengajukan proposal harga transportasi (langsir) material sesuai
ketentuan dalam LAMPIRAN 9 Perjanjian ini.

5. Pelaporan oleh KONTRAKTOR wajib dilakukan melalui Sistem Informasi dan Teknologi yang
dilakukan berdasarkan aktifitas-aktifitas dari jenis pekerjaan yang diminta oleh PRASETIA
mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan Berita Acara Serah Terima untuk kemudian
akan mendapatkan persetujuan dari PRASETIA.

C. Spesifikasi Teknis
Untuk CME – New Site
1. Pondasi berupa pembetonan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan/atau
ketentuan yang diberitahukan oleh PRASETIA dari waktu ke waktu.
2. Material Menara adalah berdasarkan desain dari PRASETIA.
3. Panel KWH meter dan ACPDB, produk dari supplier berdasarkan rekomendasi PRASETIA.
4. Lampu OBL, produk dari supplier berdasarkan rekomendasi PRASETIA.
5. Jenis tower meliputi SST, monopole

Untuk CME – Microcell Pole


1. Pondasi :
- Dimensi, ukuran dan penulangan yg digunakan sesuai dengan desain standar yang
divalidasi oleh konsultan PRASETIA;
- Metode pelaksaan pekerjaan pondasi sesuai dengan SNI;
2. Material Microcell Pole :
Material, dimensi ukuran dan spesifikasi sesuai dengan Gambar standar PRASETIA, di-supply
oleh pabrikan yg menjadi mitra PRASETIA;
3. Pekerjaan dan Material Mekanikal – Elektrikal :
Dimensi, sistem wiring, As Plan Drawing (APD), spesifikasi teknis dan Brand harus mengikuti
standar yang disetujui (approval) oleh PRASETIA dan berdasarkan rekomendasi dari Operator.

PRASETIA KONTRAKTOR

34 of 48
LAMPIRAN 2
Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

1. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


a. Pekerjaan Full SIS dengan target TSSR disetujui oleh Operator selambat-lambatnya dalam
waktu 26 (dua puluh enam) Hari sejak tanggal diterbitkannya SPK;
b. Pekerjaan SITAC Service termasik SIS : dengan taret penyerahan surat pernyataan akuisii lahan
(‘SITAC Done”) selambat-lambatnya dalam waktu 64 (enam puluh empat) Hari kerja sejak
tanggal diterbitkannya SPK;
c. Pekerjaan pengurusan seluruh perijinan (sampai dengan diterbitkannya Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)) dngan target Berita Acara Serah Terima : selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) Hari sejak tanggal diterbitkannya SPK.

2. Ketentuan Penyelesaian Pekerjaan Survei (Site Hunting)


KONTRAKTOR waji menyerahkan hasil survey berupa SSR kepada PRASETIA maksimum 7 (tujuh)
Hari dihitung sejak proses Kick Of Meeting (KOM). Dalam hal KONTRAKTOR tidak memenuhi
ketentuan tersebut maka PRASETIA dapat melakukan pengambilalihan atas pekerjaan survey.

3. Ketentuan Penyelesaian Ijin Warga


KONTRAKTOR Wajib menyerahkan Formulir Ijin Warga kepada PRASETIA maksimum 21 (dua puluh
satu) Hari dihitung sejak kandidat disetujui oleh Operator dan PRASETIA . Dalam hal KONTRAKTOR
tidak memenuhi ketentuan tersebut maka PRASETIA dapat melakukan pengambilalihan atas
pekerjaan Ijin warga.

4. Ketentuan Penyelesaian Rekom Lurah dan Camat


KONTRAKTOR wajib menyerahkan hasil Rekom Lurah dan Camat kepada PRASETIA maksimum 5
(lima) Hari dihitung dari diselesaikannya permintaan Ijin Warga. Dalam hal KONTRAKTOR tidak
memenuhi ketentuan tersebut maka PRASETIA dapat melakukan pengambilalihan atas pekerjaan
Rekom Lurah dan Camat.

PRASETIA KONTRAKTOR

35 of 48
LAMPIRAN 3
Cara Pembayaran dan Sanksi Denda

A. Cara Pembayaran
1. Pembayaran atas Harga Pekerjaan akan dilakukan oleh PRASETIA kepada KONTRAKTOR
dengan cara transfer melalui rekening milik KONTRAKTOR sebagai berikut :
Nama Bank : Bank Rakyat Indonesia
Cabang : KCP UNIVERSITAS TERBUKA
No. Rekening : 038201000696308
Atas Nama : PT. DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI

2. PRASETIA hanya akan melakukan pembayaran terhadap tagihan Harga Pekerjaan kepada
KONTRAKTOR setelah diterimanya berkas tagihan secara lengkap (“Dokumen Penagihan”)
dan benar, yang terdiri atas :
a. Asli Surat Tagihan / Invoice;
b. Asli Kwitansi;
c. Asli Faktur Pajak Pertambahan Nilai;
d. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
e. Fotocopy Perjanjian;
f. Fotocopy Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi;
g. Fotocopy Surat Perintah Kerja (SPK);
h. Dokumen-dokumen sebagaimana ketentuan dan/atau yang tertera dalam checklist
invoice untuk masing-masing termin pembayaran sesuai format penagihan dalam
lampiran 8 Perjanjian ini.

3. Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Lampiran ini akan dilakukan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) Hari Kerja sejak diterimanya Dokumen Penagihan Lengkap secara
benar dari KONTRAKTOR, dengan ketentuan apabila tanggal tersebut merupakan hari libur
maka pembayaran akan dilakukan pada hari kerja berikutnya.

4. Apabila PRASETIA belum menerima Dokumen Penagihan Lengkap secara benar yang
mengakibatkan tidak dapat dilaksankannya pembayaran oleh PRASETIA kepada
KONTRAKTOR, maka KONTRAKTOR berkewajiban untuk tetap melaksankan Pekerjaan sesuai
dengan jadwal dan tahapan Pekerjaan tanpa harus menunggu pembayaran dilaksanakan
oleh PRASETIA.

5. Pembayaran dilakukan oleh PRASETIA kepada KONTRAKTOR dengan cara sebagai berikut :
a. Untuk pekerjaan CME, maka pembayaran dilaksanakan berdasarkan termin yang diatur
dalam SPK.
b. Pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME) - New Site, maka pembayaran
dilaksanakan dalam 3 (tiga) termin, sebagai berikut:
(1). Termin 1 pembayaran sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya Berita Acara Pekerjaan Persiapan, (b) penyerahan kepada
PRASETIA berupa asuransi jaminan uang muka, asuransi jaminan pelaksanaan dan

PRASETIA KONTRAKTOR

36 of 48
certificate erection all risk policy insurance, dan (c) dipenuhinya Dokumen Tagihan
Lengkap secara benar sesuai checklist invoice untuk SPK terkait;
(2). Termin 2 pembayaran sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya Berita Acara RFI, dan (b) dipenuhinya Dokumen Tagihan Lengkap
secara benar sesuai checklist invoice untuk SPK terkait;
(3). Termin 3 pembayaran sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima, (b) ditandatanganinya dokumen
Change Order Request oleh PRASETIA (apabila ada), (c) diterimanya seluruh
Dokumen Binder oleh PRASETIA, (d) penyerahan kepada KONTRAKTOR berupa
asuransi jaminan pemeliharaan, dan (e) dipenuhinya Dokumen Tagihan Lengkap
secara benar sesuai checklist invoice untuk SPK terkait.

c. Pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME) - Colocation, maka pembayaran


dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
(1). Dalam 2 (dua) termin, sebagai berikut :
(i) Termin 1 pembayaran sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya Berita Acara Pekerjaan Persiapan, (b) penyerahan kepada
PRASETIA berupa asuransi jaminan uang muka, asuransi jaminan pelaksanaan
dan certificate erection all risk policy insurance, dan (c) dipenuhinya Dokumen
Tagihan Lengkap secara benar sesuai checklist invoice untuk SPK terkait;
(ii) Termin 2 pembayaran sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai SPK setelah
(a) ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima, (b) diterimanya seluruh
Dokumen Binder oleh PRASETIA, (d) penyerahan kepada KONTRAKTOR berupa
asuransi jaminan pemeliharaan, dan (e) dipenuhinya Dokumen Tagihan
Lengkap secara benar sesuai checklist invoice untuk SPK terkait.

Atau

(2). Dalam 1 (satu) termin, yaitu sebesar 100% (seratus persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima, (b) diterimanya seluruh Dokumen
Binder oleh PRASETIA, (d) penyerahan kepada KONTRAKTOR berupa certificate
erection all risk policy insurance yang wajib dibuatkan sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai dan asuransi jaminan pemeliharaan, serta (e) dipenuhinya
Dokumen Tagihan Lengkap secara benar sesuai checklist invoice untuk SPK terkait.
(3). Untuk pekerjaan tambah/kurang (eskalasi/additional work/minus work),
makapembayaran dilakukan dalam 1 (satu) termin sebesar 100% (seratus persen)
dari nilai SPK dimaksud dan dipenuhinya Dokumen Tagihan Lengkap secara benar
sesuai checklist invoice untuk SPK terkait.

d. Pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME) Microcell Pole, maka pembayaran
dilaksanakan dalam 2 (dua) termin, sebagai berikut:
(1). Termin 1 pembayaran sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya berita acara pekerjaan persiapan (bouwplank), (b) penyerahan
kepada PRASETIA berupa asuransi jaminan uang muka, asuransi jaminan

PRASETIA KONTRAKTOR

37 of 48
pelaksanaan dan certificate erection all risk policy insurance, dan (c) dipenuhinya
Dokumen Tagihan Lengkap secara benar sesuai checklist invoice terkait.
(2). Termin 2 pembayaran sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai SPK setelah (a)
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima, (b) ditandatanganinya dokumen
Change Order Request oleh PRASETIA (apabila ada), (c) diterimanya seluruh
Dokumen Binder oleh PRASETIA, (d) penyerahan kepada KONTRAKTOR berupa
asuransi Jaminan Pemeliharaan, dan (e) dipenuhinya Dokumen Tagihan Lengkap
secara benar sesuai checklist invoice terkait.
(3). Untuk pekerjaan tambah/kurang (eskalasi/ additional work/ minus work), maka
pembayaran dilakukan dalam 1 (satu) termin sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
SPK dan dipenuhinya Dokumen Tagihan Lengkap secara benar sesuai checklist
invoice terkait.

e. Pembayaran atas penghentian dan pengambilalihan pekerjaan oleh KONTRAKTOR maka


pembayaran dilakukan dalam 1 (satu) termin sebesar 100% (seratus persen) dari nilai SPK
dan dipenuhinya Dokumen Tagihan Lengkap secara benar sesuai checklist invoice untuk
SPK terkait..

6. Penyerahan Dokumen Tagihan Lengkap oleh KONTRAKTOR ditujuan kepada :


Bagian Procurement PT. PRASETIA DWIDHARMA
Graha Aruna Lantai 3-4, Jalan Antara No. 47 RT/RW. 002/001, Kelurahan Pasar Baru,
Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta – 10710.
7. PRASETIA tidak akan melakukan pembayaran kepada KONTRAKTOR apabila Pekerjaan SIS
dan SITAC yang dilakukan oleh KONTRAKTOR sesuai SPK dimaksud untuk Site tersebut tidak
mencapai RFC;
8. PRASETIA, secara sepihak, berhak untuk menahan pembayaran untuk seluruh tagihan yang
telah disampaikan oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA tanpa terkecuali, walaupun telah
memenuhi ketentuan Dokumen Penagihan Lengkap sebagaimana dimaksud dalam Lampiran
ini, tanpa adanya klaim, tuntutan dan/atau gugatan maupun ganti kerugian apapun dari
KONTRAKTOR dan/atau pihak terkait lainnya dari KONTRAKTOR dalam hal terdapat kasus
pada salah satu Site yang menyebabkan PRASETIA menjadi subjek perselisihan dan/atau
sengketa, termasuk namun tidak terbatas pada kasus dengan pemilik lahan dan/atau warga
sekitar Site, terdapat panggilan dai Kepolisian, terdapat gugatan atau tuntutan pada
pengadilan.

B. Sanksi Denda Keterlambatan


1. Dalam hal KONTRAKTOR terlambat dalam melakukan penyelesaian pelaksanaan Pekerjaan
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh PRASETIA, maka PRASETIA berhak
mengenakan denda keterlambatan kepada KONTRAKTOR dengan ketentuan sebagai berikut
:
Untuk pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal (CME), maka besarnya denda keterlambatan
adalah sebesar 0,25% (nol koma dua puluh lima persen) dari Harga Pekerjaan untuk setiap
hari keterlambatan sampai dengan jumlah maksimum 7,5% (tujuh koma lima persen) dari
Harga Pekerjaan berdasarkan seluruh SPK yang diterbitkan pada Site terkait.

PRASETIA KONTRAKTOR

38 of 48
2. Nilai denda yang dikenakan kepada KONTRAKTOR sesuai Pasal diatas dihitung sejak
keterlambatan dari target penyelesaian atas pekerjaan berdasarkan perhitungan waktu
penyelesaian pekerjaan dalam Berita Acara Pemerikasaan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
(BAWP).

3. Apabila denda keterlambatan telah mencapai jumlah maksimum sebagaimana dimaksud


huruf B angka 1 Lampiran ini maka PRASETIA berhak untuk mengakhiri Perjanjian secara
sepihak tanpa adanya klaim, gugatan dan.atau pihak lain yang terkait dengan KONTRAKTOR
sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian tersebut dan karenanya PRASETIA berhak
sepenuhnya untuk menunjuk pihak ketiga siapapun utuk melanjutkan pelaksanaan
pekerjaan.

4. Denda keterlambatan sebagaimana dimaksud huruf B angka 1 Lampiran ini, wajib dibayarkan
oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak
pemberitahuan tertulis dari PRASETIA mengenai pengenaan denda keterlambatan tersebut.

5. Dalam hal KONTRAKTOR gagal melakukan pembayaran denda keterlambatan sebagaimana


dimaksud Perjanjian ini, maka KONTRAKTOR dengan ini memberikan wewenang dan hak
secara penuh kepada PRASETIA untuk memotong secara langsung dari pembayaran Harga
Pekerjaan yang sudah jatuh tempo dan belum dibayarkan oleh PRASETIA untuk jumlah denda
keterlambatan yang dikenakan tersebut.

PRASETIA KONTRAKTOR

39 of 48
LAMPIRAN 4
Ketentuan Jaminan Pelaksanaan (Bond)

KONTRAKTOR wajib menyerahkan Jaminan dan Asuransi kepada PRASETIA setelah menyetujui untuk
menerima pekerjaan. Penerimaan terhadap pekerjaan ditandai dengan (“Konfirmasi Pelaksanaan
Pekerjaan”) meliputi kondisi-kondisi di bawah:

1. Menandatangani Surat Perintah Kerja (“SPK”), dan atau Notice To Proceed (“NTP”);
2. Menjawab secara tertulis kesanggupan melaksanakan pekerjaan via e-mail, dan atau surat.

Jaminan dan Asuransi yang wajib diserahkan kepada PRASETIA meliputi:


Jaminan Uang Muka (“Down Payment Bond”).
Ketentuan umum :
• Besarnya jaminan ini adalah sama dengan besarnya uang muka yang ditagihkan;
• Wajib diberikan bersamaan dengan pemasukan invoice uang muka;
• Jaminan Uang Muka dapat berbentuk BANK GARANSI atau SURETY BOND;
• Masa berlaku Jaminan Uang Muka adalah selama Jangka waktu pekerjaan dalam perjanjian
ini atau SPK;
• Nama bank penerbit yang diterima oleh PRASETIA diatur dalam lampiran 4 ini.

Untuk Jaminan dalam bentuk Bank Garansi maupun Surety Bond, harus memuat ketentuan sebagai
berikut:
1. Dibuat diatas kepala surat Bank atau Perusahaan Asuransi;
Penerima Jaminan : PT . PRASETIA DWIDHARMA
Alamat : Graha Aruna Lantai 3-4, Jalan Antara No. 47 RT/RW. 002/001,
Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta - 10710

2. Nomor Kontrak, Nomor SPK, Nama KONTRAKTOR dan tanggal Jaminan;


3. Nomor Surat Jaminan;
4. Nilai Jaminan;
5. Masa Berlaku Jaminan sesuai dengan tanggal dikeluarkannya Jaminan;
6. Jaminan bersifat “Irrevocable” dan “Unconditional”;
7. Pernyataan bahwa “This Bond shall be available upon beneficiary’s first demand”;
8. Masa periode peng-klaim-an Jaminan ke Bank dan atau Perusahaan Asuransi, paling lambat dalam
14 (empat belas) hari kalender;
9. Mekanisme atau tata cara peng-klaim-an;
10. Mengesampingkan Pasal 1831 KUH Perdata (Waiver of article 1831 of Indonesian Civil Code);
11. Tandatangan dan stempel Bank dan atau Perusahaan Asuransi diatas meterai oleh petugas yang
berwenang;
12. Dalam hal Jaminan diterbitkan berupa Asuransi, Jaminan harus ditandatangani oleh Perusahaan
Asuransi dan KONTRAKTOR.

PRASETIA KONTRAKTOR

40 of 48
Bank dan perusahaan asuransi yang diterima adalah:

I. Bank:
1. Bank Pemerintah (Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank BRI);
2. Bank International Indonesia;
3. Bank Central Asia;
4. Bank Danamon;
5. Bank Niaga;
6. Bank Permata;
7. Bank Sinarmas.

II. Perusahaan asuransi pengurusan jaminan dalam bentuk Surety Bond / asuransi, wajib diproses
melalui Perusahaan Asuransi yang tertera pada Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor S-
306/NB.2/2021 tanggal 8 Oktober 2021 perihal Daftar Perusahaan Asuransi Umum, Perusahaan
Penjaminan, dan Konsorsium Yang Memiliki Izin Memasarkan Produk Suretyship per 30
September 2021.

PRASETIA KONTRAKTOR

41 of 48
LAMPIRAN 5
Berita Acara Kesepakatan (“BAK”)

BERITA ACARA KESEPAKATAN


TANGGAL
PERIHAL PEKERJAAN JASA SURVEY LOKASI DAN JASA AKUSISI LOKASI
SUB-KONTRAKTOR
LATAR BELAKANG 1. Kebutuhan Proyek … untuk memperoleh lokasi yang akan digunakan
untuk pengoperasian tower / menara telekomunikasi dan/atau
memasang antenna telekomunikasi berikut struktur bangunan lainnya
yang akan dipergunakan oleh Prasetia dan customer.
KESEPAKATAN Telah disepakati harga Pekerjaan SIS dan SITAC antara PT Prasetia Dwidharma
dengan PT Dinamikon Inovasi Teknologi dengan rincian harga sebagai berikut:

No Spesifikasi Lokasi Harga


Pekerjaan
1 Sitac Rp. ….
2 SIS Rp. ….
3 Lahan Rp. ….

Keterangan :
1. Harga sudah termasuk PPh tetapi belum termasuk PPN
2. Harga sudah mencakup seluruh ruang lingkup pekerjaan ini

Berita Acara Kesepakatan ini dapat menjadi dasar penerbitan Kontrak


Pekerjaan (SPK) kebutuhan di atas.

PT PRASETIA DWIDHARMA PT DINAMIKON INOVASI TEKNOLOGI

Arya Pradana Setiadharma Wahyu Seto Syahputra


Direktur Utama Direktur Utama

Ardi Dwinanta Setiadharma Wahyu Seto Handinata


Direktur Direktur

Purnama Sidiq R. Herdiyanto, SE.


Direktur Komisaris

PRASETIA KONTRAKTOR

42 of 48
LAMPIRAN 6
Ketentuan Pekerjaan Penyambungan Catu Daya Listrik

A. Pekerjaan Penyambungan Catu Daya Listrik


1. KONTRAKTOR wajib menyelesaikan pekerjaan instalasi dan penyambungan catu daya listrik
yang bersumber dari PLN atau pihak lainnya secara permanen atau regular sesuai dengan
jadwal yang diberikan oleh PRASETIA.

2. Segera setelah diperolehnya sambungan listrik tersebut, KONTRAKTOR wajib (i) memberikan
seluruh salinan dokumentasi instalasi dan penyambungan catu daya listrik sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini, termasuk kontrak penyambungan catu daya listrik (apabila ada),
(ii) melakukan pembayaran tagihan listrik bulan pertama dan bulan kedua berdasarkan nilai
yang tercantum dalam SPK dan menyerahkan bukti asli tagihan penggunaan daya listrik
beserta bukti bayar dari KONTRAKTOR, (iii) memberikan konfirmasi dan/atau surat
pemberitahuan sebelumnya kepada PRASETIA mengenai pengalihan kewajiban pembayaran
rekening listrik sejak bulan ketiga.

3. Apabila penyambungan catu daya listrik bersumber dari PLN dengan status yang didapatkan
oleh KONTRAKTOR adalah sementara atau multiguna maka :
a. Masa pemakaian PLN multiguna tidak boleh melebihi dua bulan, dan setelah dua bulan
PLN wajib permanen, dengan proses perubahan menjadi PLN regular, jika PLN multiguna
>2 (dua) bulan maka biaya multiguna akan ditanggung oleh KONTRAKTOR.
b. KONTRAKTOR wajib untuk melakukan pembayaran tagihan listrik multiguna bulan
pertama dan PRASETIA akan menerbitkan SPK atas pembayaran listrik multiguna tersebut.
c. Apabila status penyambungan listrik multiguna berlangsung lebih dari 1 (satu) bulan maka
KONTRAKTOR tetap berkewajiban untuk melakukan pembayaran tagihan listrik multiguna
tersebut setiap bulannya sampai dengan diperolehnya status penyambungan listrik secara
permanen atau regular dan/atau sampai dengan dikeluarkannya bukti Biaya
Penyambungan Uang Jaminan Langganan (BPUJL) dari PLN, dengan ketentuan sebagai
berikut:
(i) PRASETIA hanya akan mengganti pembayaran atas tagihan listrik multiguna
sebagaimana dimaksud ayat ini dengan menerbitkan SPK apabila (i) perpanjangan
status listrik multiguna adalah berdasarkan kondisi internal PLN berdasarkan suatu
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya; dan (ii) telah mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari PRASETIA;
(ii) PRASETIA tidak akan mengganti pembayaran atas tagihan listrik multiguna
sebagaimana dimaksud ayat ini apabila perpanjangan status listrik multiguna tersebut
oleh karena terdapat kesalahan dan/atau kelalaian yang dilakukan oleh KONTRAKTOR
dalam melakukan pengurusan status penyambungan listrik secara permanen
dan/atau pengurusan BPUJL.
d. Segera setelah diperolehnya perubahan status penyambungan listrik dari multiguna
menjadi permanen atau regular maka KONTRAKTOR wajib untuk memberikan kepada
PRASETIA berupa bukti BPUJL dan surat pemberitahuan perubahan status penyambungan
listrik dari multiguna menjadi permanen atau regular.
4. KONTRAKTOR wajib bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian, tagihan(-tagihan)
dan/atau semua biaya-biaya yang diakibatkan dari kesalahan dan/atau kelalaian
KONTRAKTOR sebagaimana dimaksud Pasal ini, termasuk namun tidak terbatas pada
pemberitahuan status penyambungan listrik, pembayaran tagihan(-tagihan) listrik, denda-
denda keterlambatan pembayaran, biaya penyambungan kembali apabila terjadi pemutusan

PRASETIA KONTRAKTOR

43 of 48
catu daya listrik sebagai akibat dari sanksi yang diberikan oleh PLN atau Pihak lainnya sebagai
penyedia daya listrik.

B. Ketentuan Harga Dan SPK Penyambungan Catu Daya Listrik


1. Harga shopping list yang digunakan merupakan harga per Kabupaten dan bersifat tetap (fixed
price) dan karenanya tidak ada eskalasi harga dengan alasan apapun.

2. KONTRAKTOR harus mengikuti harga shopping list yang diberikan PRASETIA yang akan
dituangkan dalam SPK dan setelah KONTRAKTOR menerima SPK maka KONTRAKTOR tidak
dapat melakukan pengembalian pekerjaan penyambungan catu daya listrik.

3. PRASETIA akan menyerdiakan perangkat/material berupa Trafo 25 Kva 3 Phase dan Trafo 50
Kva 3 phase.

4. KONTRAKTOR wajib mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) penyambungan catu daya
listrik baru kepada PRASETIA setelah KONTRAKTOR menerima SPK dari PRASETIA.

5. Pengajuan pekerjaan tambah antara lain untuk Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Jaringan
Tegangan Menengah (JTM), over blast (manajemen trafo dan pembangunan trafo), harus
mengikuti jumlah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah di verifikasi oleh PRASETIA dan
harus dilengkapi dengan surat jawaban dari pihak PLN, Jaringan distribusi PLN, surat
pengukuran trafo (kondisi over blast) dan jika terdapat biaya Sertifikat Laik Operasi (SLO)
Jaringan atau Serah Terima Operasi - Jasa Sertifikasi (STO – Jaser), maka KONTRAKTOR wajib
melampirkan surat penawaran harga dari perusahan yang menerbitkan SLO tersebut.

6. Biaya survei dapat ditagihkan oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA apabila ternyata pada Site
terkait tidak mendapatkan izin penyambungan dari PLN karena krisis daya, dengan
melampirkan surat jawaban dari PLN.

7. Jika terjadi perubahan daya di lapangan (tidak sama dengan daya di SPK), maka akan dilakukan
revisi daya di SPK additional penyambungan PLN atau akan dilakukan pemotongan harga
pekerjaan.

8. Pengalihan listrik dari transportable BTS ke Site permanen bila jaraknya 100 meter tidak ada
biaya penyambungan baru (berdasarkan surat PLN).

9. SPK additional penyambungan PLN yang nilainya melebihi nilai SPK standar, dibutuhkan form
notifikasi internal dari PRASETIA dan jika total nilai penyambungan PLN > Rp. 60.000.000,-
(enam puluh juta rupiah) maka SPK akan diterbitkan bila sudah ada berita acara over blast dari
Operator.

10. PRASETIA hanya akan melakukan proses pembuatan SPK PLN Multiguna jika kelengkapan
dokumen pendukung diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada PRASETIA tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) Hari setelah tanggal pembayaran yang tertera di kwitansi multiguna.

PRASETIA KONTRAKTOR

44 of 48
LAMPIRAN 7
Surat Perintah Kerja (“SPK”)
(terlampir)

PRASETIA KONTRAKTOR

45 of 48
LAMPIRAN 8
Format Dokumen Pekerjaan dan Format Penagihan
(terlampir)

PRASETIA KONTRAKTOR

46 of 48
LAMPIRAN 9
Ketentuan Harga Transportasi Dan Pengajuan Eskalasi Transportasi (Langsir)
Untuk Pekerjaan CME New Site

1. Harga transportasi Menara merupakan harga satuan pengiriman Menara (Rp/Kg) sampai dengan
ke Site baik untuk tipa greenfield maupun rooftop.

2. Komponen harga transportasi Menara sudah termasuk namun tidak terbatas pada:
a. Biaya pengiriman material angkur & template, tower dan ring mounting ke lokasi termasuk
sortir dan asuransi;
b. Biaya loading – unloading, perubahan moda transportasi ataupun langsir menggunakan alat
bantu dan atau manual;
c. Biaya pengamanan, baik dari pihak SPSI, LSM, ataupun lainnya yang sejenis.

3. Harga transportasi material CME lainnya sudah termasuk dalam harga shopping list pekerjaan
CME yang meliputi harga barang, jasa, upah per hari, akomodasi, biaya pengiriman, profit margin
overhead, pajak dan biaya lainnya untuk melaksanakan pekerjaan secara keseluruhan, kecuali
pada kondisi langsir yang mengacu pada point 4 dibawah ini.

4. Eskalasi transportasi (langsir) hanya dapat diajukan sesuai kondisi berikut:


a. Eskalasi diajukan sebelum disepakatinya final BoQ oleh PARA PIHAK;
b. Lokasi mainland tetapi akses Site hanya dapat ditempuh menggunakan jalur sungai;
c. Site berada dalam satu kabupaten namun harus menyeberang pulau (tidak ada akses darat);
d. Langsir akses darat dengan jarak ≥ 150 meter dan hanya dapat ditempuh dengan
menggunakan:
(i) Jalan setapak (dipikul oleh manusia);
(ii) Hewan (kuda, kerbau, sapi dan sebagainya);
(iii) Gerobak/becak dan sejenisnya;
(iv) Sepeda motor dan sejenisnya;

5. Pengajuan transportasi / eskalasi langsir harus sesuai dengan format yang berlaku pada dan
disertakan dengan dokumen yang sudah diverifikasi oleh PRASETIA, yang mana kesepakatan ini
akan dituangkan ke dalam format final BoQ.

PRASETIA KONTRAKTOR

47 of 48
LAMPIRAN 10
Struktur Organisasi KONTRAKTOR (Vendor/Mitra)

PRASETIA KONTRAKTOR

48 of 48

Anda mungkin juga menyukai