Anda di halaman 1dari 6

Quis, Pemeriksaan akuntansi 2

Kamis , 02-04-2023
Pukul 13.00-14.00

Nama Mahasiswa : Adiliya


NPM : 20121045
Kelas :6C

Sesi-tiga
1. Apa definisi audit, jelaskan!
2. Apa yang disebut asersi?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan evidence?
4. Sebutkan empat bukti audit!
5. Mengapa audit diperlukan, sebutkan empat macam!
6. Sebutkan lima jasa atestasi!
7. Sebutkan tiga jenis audit!
8. Sebutkan 3 jasa asuransi dan 4 jasa non asuransi!
9. Sebutkan tiga jenis audit, berikan contoh 4 jenis audit kepatuhan!
10. Apa yang dimaksud dengan auditor independen, jelaskan!

Jawaban
1. Audit adalah proses pemeriksaan yang sistematis dan independen terhadap laporan
keuangan, sistem, proses, atau entitas lainnya untuk menilai kepatuhan dengan standar
yang ditetapkan, serta untuk memberikan keyakinan kepada pengguna informasi bahwa
laporan atau entitas yang diperiksa telah diuji secara cermat dan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dalam praktiknya, audit sering dilakukan oleh auditor independen yang ditunjuk untuk
mengevaluasi kebenaran dan keandalan informasi keuangan suatu perusahaan atau
entitas lainnya. Tujuan dari audit adalah untuk memberikan keyakinan kepada pengguna
laporan keuangan bahwa laporan tersebut telah disusun dengan benar dan akurat, serta
memastikan bahwa entitas yang diperiksa telah mematuhi peraturan dan standar yang
berlaku.
2. Asersi atau assertion adalah suatu pernyataan yang dianggap benar dan dijadikan dasar
untuk membangun argumen atau pendapat. Asersi dapat berupa fakta, opini, atau
keyakinan seseorang yang dapat dibuktikan atau tidak dibuktikan secara empiris. Dalam
konteks argumen, asersi biasanya digunakan untuk memperkuat pendapat atau
argumentasi yang dibuat oleh seseorang. Asersi yang baik harus didukung oleh bukti
atau alasan yang kuat agar dapat diterima sebagai benar dan mempunyai bobot yang
signifikan dalam suatu argumen.

3. Evidence atau bukti adalah informasi atau data yang digunakan untuk mendukung atau
membantah suatu pernyataan atau argumen. Evidence dapat berupa fakta, angka,
statistik, gambar, hasil penelitian, atau saksi mata. Evidence sangat penting dalam proses
pembuktian suatu pernyataan atau argumen karena memberikan dasar yang kuat untuk
mempertahankan pendapat atau mengubahnya. Dalam ilmu pengetahuan, pengumpulan
dan analisis evidence merupakan bagian penting dalam metode ilmiah, di mana evidence
harus objektif, dapat diulang, dan diverifikasi oleh para ahli sebelum diterima sebagai
benar atau tidak. Dalam argumen atau debat, kekuatan evidence sangat menentukan
dalam memenangkan perselisihan atau mempengaruhi pendapat orang lain.

4. Bukti audit adalah informasi yang dikumpulkan selama proses audit untuk menilai
kewajaran dan keandalan informasi keuangan perusahaan. Berikut adalah empat contoh
bukti audit:
 Dokumen asli: Misalnya, faktur, kontrak, dan bukti transaksi lainnya yang dapat
membuktikan adanya transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan.
 Bukti elektronik: Bukti elektronik meliputi email, rekaman panggilan telepon, dan
data elektronik lainnya yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi transaksi atau
informasi keuangan perusahaan.
 Wawancara: Wawancara dengan karyawan, manajemen, atau pemilik bisnis dapat
memberikan wawasan tentang proses bisnis, prosedur keuangan, dan kebijakan
perusahaan.
 Pengamatan langsung: Observasi langsung atau pengamatan pada proses bisnis atau
transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan untuk memverifikasi keabsahan
informasi yang tercatat dalam laporan keuangan.
5. Audit diperlukan untuk mengevaluasi keandalan dan kewajaran laporan keuangan suatu
perusahaan. Berikut adalah empat alasan mengapa audit diperlukan:
 Memberikan keyakinan: Audit memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan
perusahaan telah disajikan dengan benar dan dapat diandalkan.
 Menilai efektivitas kontrol internal: Audit membantu menilai efektivitas sistem
kontrol internal perusahaan untuk meminimalkan risiko kecurangan atau kesalahan
dalam laporan keuangan.
 Menilai ketaatan terhadap regulasi dan standar akuntansi: Audit juga membantu
menilai ketaatan perusahaan terhadap regulasi dan standar akuntansi yang berlaku,
seperti PSAK dan peraturan perpajakan.
 Memberikan rekomendasi perbaikan: Audit dapat memberikan rekomendasi
perbaikan atau saran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi dan sistem
keuangan perusahaan.
Jadi, audit dapat membantu perusahaan meningkatkan kualitas laporan keuangan,
mengurangi risiko kecurangan atau kesalahan, memenuhi persyaratan regulasi, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis.

6. Berikut adalah lima jasa atestasi yang umum disediakan oleh lembaga audit atau akuntan
publik:
 Audit laporan keuangan: Audit laporan keuangan bertujuan untuk menilai kewajaran
dan keandalan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan suatu
perusahaan.
 Review laporan keuangan: Review laporan keuangan merupakan jasa atestasi yang
lebih terbatas daripada audit, di mana akuntan publik memberikan keyakinan terbatas
bahwa tidak ada pernyataan material yang salah pada laporan keuangan.
 Pengecekan terbatas: Pengecekan terbatas adalah jasa atestasi yang lebih terbatas
daripada review, di mana akuntan publik memberikan keyakinan yang lebih rendah
bahwa tidak ada pernyataan material yang salah pada laporan keuangan.
 Audit atas informasi non-keuangan: Audit atas informasi non-keuangan bertujuan
untuk mengevaluasi keandalan informasi non-keuangan, seperti informasi lingkungan,
sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).
 Audit kepatuhan: Audit kepatuhan bertujuan untuk mengevaluasi ketaatan perusahaan
terhadap regulasi dan persyaratan hukum, seperti audit atas pajak dan audit atas
kepatuhan terhadap peraturan pasar modal.

7. Tiga jenis audit yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:


 Audit Keuangan (Financial Audit): Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi
keakuratan laporan keuangan sebuah organisasi. Fokusnya adalah pada pengujian data
keuangan dan bukti-bukti transaksi untuk memastikan bahwa laporan keuangan
akurat, dapat dipercaya, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
 Audit Operasional (Operational Audit): Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi
efektivitas, efisiensi, dan produktivitas operasional suatu organisasi. Fokusnya adalah
pada pengujian proses bisnis, sistem pengendalian internal, dan kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
 Audit Kepatuhan (Compliance Audit): Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi
apakah suatu organisasi telah mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Fokusnya
adalah pada pengujian kepatuhan terhadap aturan, regulasi, dan kebijakan internal
maupun eksternal yang harus dipatuhi oleh organisasi tersebut.Audit dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) jenis yakni audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit
operasional.

8. Tiga jenis jasa asuransi antara lain:


 Asuransi Jiwa (Life Insurance): Jenis asuransi yang memberikan perlindungan
finansial bagi keluarga atau ahli waris jika terjadi kematian pada pemegang polis.
 Asuransi Kesehatan (Health Insurance): Jenis asuransi yang memberikan
perlindungan finansial bagi pemegang polis untuk biaya perawatan kesehatan,
termasuk biaya rawat inap, operasi, dan obat-obatan.
 Asuransi Kendaraan Bermotor (Vehicle Insurance): Jenis asuransi yang memberikan
perlindungan finansial jika terjadi kerusakan atau kehilangan kendaraan bermotor
akibat kecelakaan, pencurian, atau kejadian lainnya.

Empat jenis jasa non-asuransi antara lain:


 Jasa Pendidikan (Education Services): Jasa yang berkaitan dengan pendidikan, seperti
program pelatihan, kursus bahasa, dan konseling karir.
 Jasa Kesehatan (Health Services): Jasa yang berkaitan dengan kesehatan, seperti
rumah sakit, klinik, dan apotek.
 Jasa Keuangan (Financial Services): Jasa yang berkaitan dengan keuangan, seperti
perbankan, investasi, dan perencanaan keuangan.
 Jasa Transportasi (Transportation Services): Jasa yang berkaitan dengan transportasi,
seperti taksi, bus, kereta api, dan penerbangan.

9. Tiga jenis audit yang umum meliputi:


 Audit Keuangan: audit yang bertujuan untuk mengevaluasi laporan keuangan sebuah
perusahaan atau organisasi dan memastikan bahwa informasi keuangan tersebut
akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
 Audit Operasional: audit yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
operasional sebuah perusahaan atau organisasi. Hal ini dapat mencakup evaluasi
terhadap sistem kontrol internal, manajemen risiko, dan kinerja operasional secara
keseluruhan.
 Audit Kepatuhan: audit yang bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan atau
organisasi mematuhi peraturan, perundangan, dan standar yang berlaku.

Contoh 4 jenis audit kepatuhan adalah sebagai berikut:


 Audit Pajak: audit yang bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan atau
organisasi telah memenuhi kewajiban perpajakan yang berlaku dan mematuhi
peraturan perpajakan yang berlaku di negara tersebut.
 Audit Lingkungan: audit yang bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan atau
organisasi mematuhi peraturan dan standar lingkungan yang berlaku dan tidak
merusak lingkungan.
 Audit Kesehatan dan Keselamatan Kerja: audit yang bertujuan untuk memastikan
bahwa perusahaan atau organisasi mematuhi peraturan dan standar kesehatan dan
keselamatan kerja yang berlaku.
 Audit Keamanan Informasi: audit yang bertujuan untuk memastikan bahwa
perusahaan atau organisasi telah memenuhi standar keamanan informasi dan
mematuhi peraturan yang berlaku untuk melindungi data dan informasi sensitif.
10. Auditor independen adalah seorang auditor atau tim auditor yang tidak memiliki
hubungan kepentingan atau konflik kepentingan dengan perusahaan atau organisasi
yang sedang diaudit. Seorang auditor independen harus bekerja dengan objektif,
profesional, dan tidak terikat dengan pihak manapun yang dapat mempengaruhi
independensinya dalam memberikan opini audit.

Ketika melakukan audit, auditor independen harus bersikap netral dan tidak memihak,
dan harus selalu berpedoman pada standar audit yang berlaku untuk memastikan hasil
audit yang akurat dan obyektif. Auditor independen harus memenuhi persyaratan dan
persyaratan etika yang ditetapkan oleh lembaga audit terkait, seperti Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) atau Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Indonesia.

Kehadiran auditor independen sangat penting dalam proses audit karena membantu
memastikan bahwa laporan keuangan dan informasi lain yang disajikan oleh
perusahaan atau organisasi tersebut akurat dan sesuai dengan standar audit yang
berlaku. Ini memberikan keyakinan kepada stakeholder bahwa laporan keuangan
tersebut dapat dipercaya dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai