Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITASLA TANSA MASHIRO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI (S-1)

MATA KULIAH : Metodologi Penelitian


HARI/TANGGAL : Minggu, 02-04-2023
WAKTU : 60 menit, 09.30-10-00
P.S/JENJANG PEND : Akuntansi/S-1
SEMESTER /KELAS : Genap/6-A-sore
SIFAT UJIAN : Tertutup
DOSEN PENGAMPU : Dr.H.Paniran, SE.,MM.,Ak.,CA.,ASEAN CPA

A.Soal Teori

1. Kenapa sifat manusia selalu ingin tahu, jelaskan


2. Pada dasarnya manusia memperoleh pengetahuan melalui dua jalur, sebutkan
3. Manusia dalam cara menjawab kebenaran secara trial and error, jelaskan
4. Dalam kondisi terbatas manusia tentang hakikat ilmu pengetahuan, namun
sebagai khalifah manusia harus tampil sebagai orang bijak yang bisa menyikapi
keterbatasan.
5. Mengapa Manusia mempelajari filsafat, seni, dan agama, lebih mudah
menemukan kebenaran, jelaskan
6. Sebutkan lima cara manusia mencari kebenaran dan .jelaskan cara berikir yang sintesis
7. Sebutkan empat sifat, Sikap ilmiah seorang peneliti yang harus dimiliki dan empat
ciri khas, sikap dan dedikasi bagi seorang peneliti
8. Sebutkan dua proses yang digunakan manusia untuk menemukan kebenaran
9. Sebutkan 6 Langkah esensial dalam penelitian
10. Sebutkan empat macam tujuan yang ingin di capai dalam penelitian dan tujuh
kelompok dan jenis penelitian

B.Soal Praktik

1. Buatlah Judul Skripsi minimal Tiga Variabel


2. Berikan penjelasan dan keterangan terkait dengan judul skripsi tersebut
3. Buatlah rekap penelitian terdahulu yang relevan dengan judul yang di buat
4. Buat kesimpulan dan saran

Nama : Adiliya

NIM : 20121045

Kelas : 6C
Jawaban Soal Teori

1. Sifat manusia yang selalu ingin tahu atau "curiosity" adalah sebuah naluri dasar
yang terdapat dalam diri manusia sejak lahir. Curiosity merupakan dorongan
untuk mencari tahu atau mengeksplorasi dunia di sekitar kita dengan cara yang
aktif dan ingin tahu.
Ada beberapa alasan mengapa sifat manusia selalu ingin tahu.

Pertama, manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan


lingkungan di sekitarnya. Karena itu, kita perlu memahami lingkungan kita agar
dapat berkomunikasi dengan orang lain dan dapat hidup secara efektif dalam
masyarakat.

Kedua, sifat ingin tahu manusia juga dikaitkan dengan keinginan untuk
memenuhi rasa ingin tahu dan rasa ingin tahu yang muncul ketika kita
menemukan sesuatu yang menarik atau tidak biasa. Misalnya, ketika kita
melihat sesuatu yang aneh atau belum pernah dilihat sebelumnya, rasa ingin
tahu kita terpicu dan kita ingin mempelajari lebih lanjut tentang hal tersebut.

Ketiga, sifat ingin tahu manusia juga didorong oleh hasrat untuk mencapai
kemajuan dalam kehidupan kita. Dalam usaha mencapai tujuan dan
memecahkan masalah yang kompleks, sifat ingin tahu dapat membantu kita
menemukan solusi dan menjawab pertanyaan yang sulit.

Keempat, sifat ingin tahu manusia juga dapat membantu kita mengembangkan
kreativitas dan imajinasi. Kita sering mencoba menemukan cara baru untuk
menyelesaikan masalah atau membuat sesuatu yang baru dan berbeda.

Secara keseluruhan, sifat manusia yang ingin tahu merupakan sebuah kekuatan
yang sangat penting dalam perkembangan manusia dan dapat membantu kita
memahami dunia di sekitar kita, meningkatkan kemampuan berpikir, dan
mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

2. Pada dasarnya, manusia memperoleh pengetahuan melalui dua jalur yaitu:


 Pengalaman langsung atau empiris: Manusia memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman langsung atau observasi langsung terhadap objek atau
fenomena di sekitar mereka. Contohnya, melalui pengamatan tentang
perilaku binatang, manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang sifat dan
karakteristik binatang tersebut. Melalui percobaan atau pengalaman praktis,
manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana sesuatu
bekerja atau cara melakukan tindakan tertentu.
 Pembelajaran formal atau non-empiris: Manusia juga memperoleh
pengetahuan melalui pembelajaran formal melalui pendidikan atau pelatihan.
Pembelajaran formal ini dapat berupa pelajaran di sekolah, kuliah, atau
kursus, serta pelatihan atau latihan dalam pekerjaan atau profesi tertentu.
Selain itu, manusia juga dapat memperoleh pengetahuan melalui
pembelajaran non-empiris seperti membaca buku, menonton video, atau
mendengarkan ceramah.

Kedua jalur ini saling melengkapi dalam memperoleh pengetahuan.


Pengalaman langsung memberikan pemahaman praktis dan pengalaman
langsung, sedangkan pembelajaran formal memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang lebih sistematik dan mendalam.

3. Dalam konteks mencari kebenaran atau jawaban yang benar, "trial and error"
adalah suatu pendekatan di mana seseorang mencoba berbagai kemungkinan
jawaban atau pendekatan yang berbeda-beda sampai menemukan yang benar.

Dalam menjawab kebenaran secara "trial and error", seseorang dapat mencoba
berbagai jawaban atau solusi yang mungkin, dan kemudian memeriksa apakah
jawaban tersebut benar atau salah. Jika jawaban tersebut salah, ia akan
mencoba lagi dengan jawaban yang berbeda-beda sampai menemukan yang
benar.

Pendekatan "trial and error" dalam mencari kebenaran atau jawaban yang benar
dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam mencari jawaban pada
soal matematika, memecahkan masalah teknis, atau bahkan dalam mencari
solusi untuk masalah kehidupan sehari-hari.

Namun, penting untuk diingat bahwa pendekatan "trial and error" hanya akan
berhasil jika seseorang memiliki cukup waktu, kesabaran, dan kemampuan
untuk mengambil pelajaran dari setiap kesalahan dan mencoba pendekatan
yang berbeda-beda. Selain itu, dalam beberapa kasus, pendekatan ini mungkin
tidak efektif atau efisien, terutama jika terdapat metode yang lebih sistematis dan
efisien untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam hal ini, penting untuk mencoba menggunakan metode atau algoritma
yang lebih terstruktur dan efisien dalam menyelesaikan masalah dan mencari
kebenaran.

4. Betul, sebagai khalifah manusia kita harus menerima keterbatasan pengetahuan


kita. Namun, hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang untuk terus belajar
dan memperoleh pengetahuan baru. Sebagai manusia yang bijak, kita harus
memiliki kesadaran bahwa selalu ada hal-hal baru yang bisa dipelajari dan
dipahami.

Selain itu, kita juga harus memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya
bersifat objektif, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
budaya, agama, dan pandangan politik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan mempelajari ilmu pengetahuan
dengan kritis, terbuka, dan toleran terhadap perbedaan.

Sebagai khalifah manusia, tugas kita bukan hanya untuk memperoleh


pengetahuan, tetapi juga untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk
kepentingan yang lebih besar, seperti kesejahteraan umat manusia dan
lingkungan hidup. Kita harus mampu mengintegrasikan pengetahuan dengan
nilai-nilai moral dan etika yang baik untuk menciptakan kehidupan yang lebih
baik bagi semua makhluk hidup di planet ini.

5. Manusia mempelajari filsafat, seni, dan agama bukan untuk menemukan


kebenaran dengan mudah, tetapi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang kebenaran dan makna kehidupan. Ketiga bidang ini
memungkinkan manusia untuk mempertanyakan dan menganalisis realitas yang
ada di sekitarnya, serta mempertimbangkan berbagai perspektif dan sudut
pandang.

Filsafat membantu manusia untuk mengembangkan keterampilan berpikir logis


dan kritis, sehingga mereka dapat merenungkan masalah kehidupan dengan
lebih baik dan mencari pemecahan yang lebih bijaksana. Filsafat juga
memberikan kerangka pemikiran yang sistematis untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan fundamental tentang kehidupan, misalnya tentang keberadaan
Tuhan, hakikat manusia, dan tujuan hidup.

Seni, di sisi lain, memberikan manusia pengalaman yang mendalam dan kaya
akan makna melalui karya-karya seni yang dihasilkan. Seni memungkinkan
manusia untuk menyampaikan pesan-pesan yang kompleks dengan cara yang
lebih intuitif dan emosional, sehingga memperdalam pemahaman mereka
tentang realitas yang ada di sekitar.

Agama membantu manusia untuk mengembangkan pandangan tentang


kehidupan dan dunia yang lebih luas, serta memberikan bimbingan moral dan
etika untuk mengarahkan manusia pada jalan yang benar. Agama juga
memberikan harapan dan makna dalam hidup manusia, serta membantu
manusia untuk menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dengan lebih baik.

Dalam rangka menemukan kebenaran, manusia harus menggabungkan


pengetahuan dan pemahaman dari berbagai bidang ini. Dengan cara ini, mereka
dapat memperoleh pemahaman yang lebih holistik tentang realitas yang ada di
sekitar, serta mampu mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan
membangun hubungan yang lebih bermakna dengan sesama manusia dan alam
semesta.
6. Berikut adalah lima cara manusia dalam mencari kebenaran:

a) Pengamatan: Manusia dapat mencari kebenaran melalui pengamatan, yaitu


dengan menggunakan indra untuk mengumpulkan data dan informasi tentang
dunia di sekitar mereka. Contohnya adalah ketika seorang ilmuwan
melakukan pengamatan pada benda tertentu untuk mempelajari sifat dan
karakteristiknya.
b) Percobaan: Percobaan atau eksperimen digunakan untuk menguji hipotesis
atau dugaan yang muncul dari pengamatan. Melalui percobaan, manusia
dapat mencari kebenaran dengan menguji apakah hipotesis tersebut benar
atau salah. Contohnya adalah ketika seorang ilmuwan melakukan eksperimen
untuk memeriksa kebenaran sebuah teori.
c) Deduksi: Deduksi merupakan proses berpikir logis yang digunakan untuk
mencari kebenaran dengan menarik kesimpulan dari premis-premis yang
telah diterima sebagai benar. Contohnya adalah ketika seorang
matematikawan menggunakan logika untuk membuktikan teorema.
d) Induksi: Induksi merupakan proses berpikir yang digunakan untuk mencari
kebenaran dengan membuat generalisasi berdasarkan fakta atau data yang
telah dikumpulkan. Contohnya adalah ketika seorang ahli epidemiologi
membuat kesimpulan tentang suatu penyakit berdasarkan data kasus yang
telah terjadi.
e) Otoritas: Manusia juga dapat mencari kebenaran dengan merujuk pada
otoritas atau pakar dalam bidang tertentu. Contohnya adalah ketika
seseorang mengikuti nasihat dari dokter untuk mengatasi masalah
kesehatannya.

Cara berpikir sintesis adalah cara berpikir yang menggabungkan beberapa


gagasan atau informasi dari berbagai sumber untuk menciptakan konsep baru
atau pemahaman yang lebih luas. Dalam cara berpikir sintesis, individu mampu
memecahkan masalah dan menemukan solusi kreatif dengan menggabungkan
berbagai elemen yang berbeda. Contohnya adalah ketika seorang arsitek
merancang bangunan dengan memadukan berbagai elemen arsitektur yang
berbeda untuk menciptakan bentuk yang unik dan fungsional. Dalam cara
berpikir sintesis, individu harus memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif,
fleksibel, dan mampu melihat hubungan dan pola dari berbagai elemen yang
ada.

7. Berikut adalah empat sifat atau sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang
peneliti:
 Objektivitas: Seorang peneliti harus memiliki sikap objektif dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi data dan informasi. Hal ini
memungkinkan peneliti untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan
dapat dipercaya.
 Kritis: Seorang peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dan
mempertanyakan informasi serta hasil penelitian yang ditemukan. Sikap
kritis membantu peneliti untuk menghindari bias dan kesalahan dalam
penelitian.
 Sistematik: Seorang peneliti harus mampu merancang dan mengikuti
prosedur penelitian yang sistematis dan terstruktur. Hal ini membantu
peneliti untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat diulang dan diuji
ulang.
 Terbuka: Seorang peneliti harus memiliki sikap terbuka terhadap ide-ide
baru dan informasi yang berbeda. Hal ini memungkinkan peneliti untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih luas dan terus menerus
mengembangkan pengetahuan.

Berikut adalah empat ciri khas sikap dan dedikasi bagi seorang peneliti:
 Disiplin: Seorang peneliti harus memiliki dedikasi untuk bekerja keras dan
tetap fokus dalam mengejar tujuan penelitiannya. Hal ini membutuhkan
disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugas-tugas penelitian.
 Keingintahuan: Seorang peneliti harus memiliki sikap yang ingin tahu dan
selalu bersemangat untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
penelitiannya. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan
menemukan pengetahuan baru.
 Ketelitian: Seorang peneliti harus memiliki sikap ketelitian dan cermat dalam
mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi. Hal ini memungkinkan
peneliti untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat dan dapat dipercaya.
 Kesabaran: Seorang peneliti harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam
mengejar tujuan penelitiannya. Proses penelitian yang panjang dan rumit
memerlukan kesabaran dan ketekunan dalam menyelesaikan penelitian
hingga selesai.

8. Berikut adalah dua proses yang digunakan manusia untuk menemukan


kebenaran:
 Proses deduktif: Proses ini melibatkan penggunaan logika untuk menarik
kesimpulan dari premis-premis yang telah diketahui. Dalam proses ini,
kesimpulan yang dihasilkan dianggap benar jika premis-premis yang
digunakan juga benar.
 Proses induktif: Proses ini melibatkan pengumpulan data dan observasi
untuk menghasilkan generalisasi atau kesimpulan umum. Dalam proses ini,
kesimpulan yang dihasilkan mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi dapat
dianggap sebagai kemungkinan yang tinggi berdasarkan data dan observasi
yang telah dikumpulkan.

9. Berikut adalah 6 langkah esensial dalam penelitian:


 Identifikasi masalah penelitian: Langkah pertama dalam melakukan penelitian
adalah mengidentifikasi masalah atau topik penelitian yang ingin diteliti.
Masalah atau topik penelitian harus jelas dan dapat dirumuskan secara
spesifik.
 Perumusan hipotesis: Setelah masalah atau topik penelitian diidentifikasi,
langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian. Hipotesis adalah asumsi yang akan diuji kebenarannya melalui
proses penelitian.
 Desain penelitian: Langkah selanjutnya adalah merancang desain penelitian,
yaitu merencanakan metode dan teknik pengumpulan data yang akan
digunakan dalam penelitian. Desain penelitian harus sesuai dengan masalah
penelitian dan tujuan penelitian.
 Pengumpulan data: Setelah desain penelitian dibuat, langkah selanjutnya
adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai teknik, seperti observasi, wawancara,
kuesioner, dan sebagainya.
 Analisis data: Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis data. Analisis data dilakukan untuk mengevaluasi hipotesis yang telah
dirumuskan sebelumnya dan menghasilkan kesimpulan dari data yang telah
dikumpulkan.
 Interpretasi dan penyajian hasil: Setelah analisis data selesai dilakukan,
langkah terakhir adalah melakukan interpretasi dan penyajian hasil penelitian.
Hasil penelitian harus disajikan secara jelas dan objektif, sehingga dapat
memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

10. Empat macam tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:


 Deskriptif: Tujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik,
fenomena, atau kejadian yang diamati.
 Eksploratif: Tujuan untuk mengidentifikasi dan menjelajahi topik atau masalah
yang belum dipelajari dengan baik.
 Kausal: Tujuan untuk menentukan apakah ada hubungan sebab-akibat antara
dua atau lebih variabel.
 Evaluatif: Tujuan untuk mengevaluasi efektivitas atau keberhasilan suatu
program, kebijakan, atau intervensi.

Tujuh kelompok dan jenis penelitian yang umum adalah:

 Penelitian eksperimental: Penelitian ini melibatkan pengendalian variabel dan


manipulasi faktor-faktor tertentu untuk menguji hipotesis kausal.
 Penelitian korelasional: Penelitian ini menguji hubungan antara dua atau lebih
variabel tanpa memanipulasi variabel apa pun.
 Penelitian survei: Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari sampel
populasi yang mewakili populasi secara keseluruhan melalui kuesioner atau
wawancara.
 Penelitian kualitatif: Penelitian ini melibatkan pengumpulan data yang tidak
terstruktur atau semi-struktur melalui wawancara, observasi, atau dokumen
untuk memahami pengalaman, perspektif, atau konteks sosial tertentu.
 Penelitian tindakan: Penelitian ini melibatkan partisipasi aktif peneliti dalam
mengubah praktik atau kondisi tertentu untuk meningkatkan kinerja atau hasil.
 Penelitian meta-analisis: Penelitian ini melibatkan pengumpulan dan analisis
data dari studi lain untuk membuat generalisasi yang lebih luas atau
menyimpulkan temuan dari penelitian yang ada.
 Penelitian deskriptif: Penelitian ini melibatkan pengumpulan dan analisis data
untuk menggambarkan karakteristik, fenomena, atau kejadian yang diamati
tanpa mengambil sampel secara acak atau menentukan hubungan kausal.

Jawaban Soal Praktik

1. Pengaruh Pajak dan Pendidikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di


Kabupaten Lebak.
2. Judul skripsi "Pengaruh Pajak dan Pendidikan terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Kabupaten Lebak" mengindikasikan bahwa skripsi ini akan
membahas tentang pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan
masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak. Berikut penjelasan dan keterangan
terkait dengan masing-masing variabel yang akan diteliti dalam skripsi
tersebut:
 Pajak: Pajak adalah suatu bentuk pungutan yang dikenakan oleh pemerintah
terhadap warga negara atau badan usaha yang berada di suatu wilayah.
Dalam skripsi ini, pajak akan diteliti terkait dengan pengaruhnya terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lebak. Pajak dapat berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat dengan cara meningkatkan penerimaan
negara yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai program-program
kesejahteraan masyarakat.
 Pendidikan: Pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dalam skripsi ini,
pendidikan akan diteliti terkait dengan pengaruhnya terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Lebak. Pendidikan dapat berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di suatu wilayah, sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan
dan keterampilan yang lebih baik dalam mencari nafkah.
 Kesejahteraan masyarakat: Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi dimana
masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan baik, seperti
makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan. Dalam skripsi ini,
kesejahteraan masyarakat akan menjadi variabel yang akan diteliti dan akan
dipengaruhi oleh variabel pajak dan pendidikan.
Dalam skripsi ini, penulis kemungkinan besar akan menggunakan metode
analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel pajak
dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lebak.
Hasil penelitian dari skripsi ini dapat bermanfaat untuk memberikan
rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lebak terkait
dengan kebijakan pajak dan pendidikan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

3. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul skripsi "Pengaruh


Pajak dan Pendidikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten
Lebak" antara lain:
 Penelitian yang dilakukan oleh Nadiyah dan Hamidah (2018) berjudul
"Pengaruh Pajak Daerah terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten
Bogor". Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak daerah berpengaruh
positif signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
 Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2019) berjudul "Pengaruh
Pendidikan dan Kesehatan terhadap Kesejahteraan Masyarakat di
Indonesia". Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan kesehatan
berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
 Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardani dan Idrus (2017) berjudul
"Pengaruh Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Penerimaan Asli Daerah di
Kota Bandung". Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak bumi dan
bangunan berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan asli daerah.
 Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Hardiyansyah (2019) berjudul
"Pengaruh Pendidikan dan Infrastruktur terhadap Kesejahteraan Masyarakat
di Kabupaten Tanah Datar". Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan
dan infrastruktur berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan
masyarakat.
 Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti et al. (2020) berjudul "Pengaruh
Pajak Hotel terhadap Penerimaan Asli Daerah di Kota Batu". Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pajak hotel berpengaruh positif signifikan terhadap
penerimaan asli daerah.

Dari rekap penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak dan pendidikan
memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat, serta pajak
juga berpengaruh terhadap penerimaan asli daerah. Namun, penelitian yang
dilakukan di Kabupaten Lebak sendiri masih perlu dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pajak dan pendidikan terhadap
kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pajak dan
pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Lebak. Pajak berperan dalam meningkatkan
pendapatan daerah, sedangkan pendidikan berperan dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Keduanya secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, baik melalui pemerataan
distribusi pendapatan maupun peningkatan kemampuan dan kualitas hidup
masyarakat.

Oleh karena itu, disarankan agar pemerintah Kabupaten Lebak terus


memperhatikan penerapan pajak yang efektif dan efisien, serta meningkatkan
akses dan kualitas pendidikan bagi masyarakat. Selain itu, juga perlu
diadakan program-program yang dapat meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan membuka peluang kerja baru sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam jangka panjang,
diperlukan upaya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai