00
Kelas 6Sore
Quis-4, Quis, akuntansi pemeriksaan-2
Nama : Adiliya
npM : 20121045
1. Kenapa Pendekatan audit tidak didasarkan pada pendekatan pos atau rekening tetapi
dikembangkan menjadi pendektan siklus, jelaskan
2. Sebutkan siklus transaksi
3. Tuliskan tahab pengujian substantif
4. Apa Definisi dari siklus
5. Apa Fungsi atau manfaat dari siklus
6. Sebutkan Macam-macam siklus didalam perusahaan
7. Apa Pentingnya SIA didalam perancangan program audit
8. Sebutkan Tahap pengujian pengendalian dan tahap pengujian substantif (definisi dan
tahapannya)
9. Jelaskan Bentuk asersi manajemen
10. Bagaimana cara atau penentuan aktivitas pengendalian untuk mencegah salah saji?
Jawaban:
1. Siklus ini mengorganisasikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut dipilah menjadi beberapa siklus yaitu:
a. Siklus Pendapatan
Siklus pedapatan berisi aktivitas-aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
pertukaran barang dan jasa antara perusahaan dengan para pelanggan dan proses
pengupulan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Kelas transaksi dalam siklus ini
antara lain : penjualan kredit, pembelian, pertuaran.
b. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran berisi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan berbagai
keputusan dan proses untuk memperoleh aktiva tetap, barang dan jasa yang
diperlukan dalam proses operasional perusahaan dan pembayaran yang dilakukan
perusahaan atas aktiva tetap, barang dan jasa yang diperoleh. Kelas transaksi
dalam siklus ini antara lain : pembelian, an pengeluaran kas.
c. Siklus Personalia
Siklus personalia melibatkan berbagai transaksi yang terkait dengan aktivitas
karyawan dan pembayarannya. Kelas transaksi dalam siklus ini adalah transaksi
pengajian.
d. Siklus Produksi
Siklus produksi berkaitan dengan koversi bahan baku menjadi baran jadi.
Transaksi dalam ini meliputi perencanaan dan pengendalian produksi dan
besarnya tingkatan persediaan. Transaksi dalam siklus ini disebut sebagai
transaksi-transaksi manufaktur (produksi).
e. Siklus Investasi dan Pendanaan
Siklus investasi berkaitan dengan aktivitas kepemilikan surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan lain. Siklus pendanaan berkaitan dengan aktivitas
penghimpunan dana yang berasal dari pihak lain, baik sebagai setoran modal
maupu utang jangka panjang, pembayaran kembali utang jangka panjang,
pembayaran bunga dan deviden.
f. Siklus Kas
Siklus kas merupakan akumulasi dari siklus-siklus yang dibahas diatas. Seluruh
transaksi dalam kelima siklus diatas memiliki kaitan dengan kas, baik langsung
maupun tidak langsung.
2. Siklus transaksi (transaction cycle) adalah serangkaian langkah atau proses yang terjadi
dalam memproses transaksi bisnis, mulai dari pencatatan, pengolahan, hingga pelaporan.
Siklus transaksi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
a. Pencatatan transaksi: Langkah pertama dalam siklus transaksi adalah mencatat
transaksi yang terjadi, baik itu transaksi penjualan, pembelian, atau transaksi lainnya.
Pencatatan ini bisa dilakukan secara manual atau dengan menggunakan sistem
informasi akuntansi.
b. Pengolahan transaksi: Setelah transaksi dicatat, langkah selanjutnya adalah
memproses transaksi tersebut. Proses ini meliputi validasi data, pengklasifikasian
transaksi, hingga penghitungan total transaksi.
c. Jurnal umum: Setelah transaksi diproses, maka data transaksi tersebut dicatat ke
dalam jurnal umum. Jurnal umum adalah buku besar yang berisi daftar transaksi yang
telah diproses.
d. Buku besar: Data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal umum selanjutnya dicatat
ke dalam buku besar. Buku besar adalah buku yang berisi daftar akun-akun yang
digunakan untuk mencatat transaksi bisnis.
e. Neraca saldo: Setelah data transaksi dicatat dalam buku besar, maka dibuat neraca
saldo untuk mengetahui saldo akun-akun yang digunakan. Neraca saldo adalah daftar
saldo akun-akun yang dicatat dalam buku besar pada akhir periode akuntansi.
f. Laporan keuangan: Setelah neraca saldo selesai dibuat, selanjutnya dibuat laporan
keuangan seperti laporan laba rugi dan laporan arus kas. Laporan keuangan ini berisi
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan, termasuk pendapatan, biaya, dan arus
kas.
Siklus transaksi sangat penting dalam kegiatan bisnis, karena siklus ini
membantu memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dan diproses dengan benar,
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.Ada delapan
3. Prosedur untuk melaksanakan pengujian substantif yaitu:
a. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja tugas
mereka.
b. Pengamatan atau observasi terhadap personil dalam melaksanakan tugas mereka.
c. Menginspeksi dokumen dan catatan.
d. Melakukan penghitungan kembali
e. Konfirmasi
f. Analisis
g. Tracing atau pengusutan
h. Vouching atau penelusuran
Dengan demikian, tahap pengujian pengendalian dan tahap pengujian substantif adalah
dua tahap yang penting dalam proses audit, di mana auditor menguji efektivitas sistem
pengendalian internal dan kebenaran informasi dalam laporan keuangan.
9. Dalam audit laporan keuangan, asersi manajemen merujuk pada pernyataan yang dibuat
oleh manajemen perusahaan tentang kebenaran, kelengkapan, dan kewajaran informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan. Asersi manajemen merupakan dasar bagi
auditor dalam menilai kebenaran dan kewajaran laporan keuangan perusahaan.
Bentuk asersi manajemen yang umumnya digunakan dalam audit laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
Kepatuhan (completeness): Asersi ini menyatakan bahwa seluruh transaksi dan
informasi yang harus dicatat telah dicatat dengan lengkap dan akurat.
Kewajaran (accuracy): Asersi ini menyatakan bahwa informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan benar dan akurat.
Substansi (substance): Asersi ini menyatakan bahwa transaksi yang terjadi dan
dicatat dalam laporan keuangan memiliki substansi ekonomi yang sebenarnya.
Hak dan kewajiban (rights and obligations): Asersi ini menyatakan bahwa
perusahaan memiliki hak atas asetnya dan memiliki kewajiban atas liabilitasnya.
Penyajian (presentation): Asersi ini menyatakan bahwa informasi dalam laporan
keuangan disajikan dengan benar dan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
Kelangsungan usaha (going concern): Asersi ini menyatakan bahwa perusahaan
akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang wajar.
Dalam melakukan audit, auditor harus memastikan bahwa asersi manajemen telah
dipenuhi dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah benar dan dapat
dipercaya. Auditor akan melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
untuk menilai kebenaran dan kewajaran laporan keuangan dan memberikan pendapat
audit atas laporan keuangan tersebut.
10. Penentuan aktivitas pengendalian untuk mencegah salah saji dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut: