Anda di halaman 1dari 34

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PAJAK DAN PENDIDIKAN TERHADAP KESEJAHTERAAN


MASYARAKAT DI KABUPATEN LEBAK

Oleh:
ADILIYA
NIM. 20121045

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS LA TANSA MASHIRO
2023
ABSTRAK
PENGARUH PAJAK DAN PENDIDIKAN TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DI KABUPATEN LEBAK

Oleh:
ADILIYA
NIM. 20121045

Penelitian ini bertujuan untuk membahas pengaruh pajak dan pendidikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Pajak dan pendidikan dianggap sebagai faktor kunci dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi tujuan akhir dari pembangunan ekonomi
dan sosial. Pajak merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah dan digunakan untuk
membiayai program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sementara
pendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan individu
sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder dari berbagai sumber, seperti jurnal, buku, dan situs web. Hasil
analisis menunjukkan bahwa pajak dan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat.
Namun, pengelolaan pajak yang tidak tepat dapat mempengaruhi kesejahteraan
masyarakat secara negatif, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Selain itu, akses
terhadap pendidikan masih menjadi masalah di banyak negara, terutama bagi mereka yang
berasal dari keluarga yang kurang mampu secara finansial.
Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan
pajak dan pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan tersebut dapat
berupa peningkatan efisiensi dan efektivitas pajak, pengurangan pajak untuk sektor-sektor
tertentu, dan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan rekomendasi bagi pembuat
kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kata kunci: Pajak, Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta
kesehatan jasmani dan rohani sehingga saya mampu menyelesaikan Makalah yang  berjudul
“Pengaruh Pajak dan Pendidikan terhadap Kesejahteraan Masyarakat”.
Makalah yang tersusun ini sebagai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian, dengan
berbekal apa yang ada dalam buku pembahasan yang telah saya ambil dari beberapa sumber.
Selanjutnya saya banyak berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian, dan juga kepada rekan-rekan semuanya yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Selanjutnya saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini bukanlah sesuatu yang
terjadi begitu sempurna, masih banyak kekurangan yang memang itu adalah dari saya sendiri,
harapan saya rekan-rekan untuk memberikan kritikan atau saran yang bersifat membangun. Dan
harapan dari saya adalah bahwa semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca
pada umumnya, serta pihak-pihak lain yang terkait dan dapat bermafaat bagi saya khususnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah............................................................................................................2
1.3 Pembatasan Masalah............................................................................................................3
1.4 Rumusan Masalah................................................................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Profil PT Bank Negara Indonesia Tbk................................................................................4
2.2 Alasan PT Bank Negara Indonesia Tbk Akuisisi PT Bank Mayora Indah Tbk..................5
2.3 Konsep Penggabungan PT Bank Indonesia Tbk terhadap PT Bank Mayora Indah Tbk.....6
.............................................................................................................................................
2.4 Peresmian PT Bank Negara Indonesia terhadap Akuisisi PT Bank Mayora Indah Tbk.....7
2.5 Tujuan PT Bank Negara Indonesia Tbk Akuisisi PT Bank Mayora Indah Tbk..................8
2.6 Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk............................................................9
2.7 Kinerja keuangan PT Bank Mayora Indah Tbk...................................................................10
2.8 Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia Tbk...................................11
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................25
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................2

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pajak dan pendidikan merupakan dua faktor penting yang dapat mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat. Pajak merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah dan
digunakan untuk membiayai program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, sementara pendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kemampuan
dan keterampilan individu sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan.
Penelitian mengenai pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat
menjadi sangat penting dalam konteks pembangunan ekonomi dan sosial. Kesejahteraan
masyarakat menjadi tujuan akhir dari pembangunan, dan pajak dan pendidikan dianggap
sebagai faktor kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan
dibahas mengenai pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pajak dan Kesejahteraan Masyarakat. Pajak merupakan sumber pendapatan bagi
pemerintah dan digunakan untuk membiayai program-program yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memerlukan sumber pendapatan yang cukup untuk
membiayai program-program tersebut, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Selain
itu, pajak juga dapat digunakan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan
redistribusi pendapatan.
Namun, pajak juga dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara negatif jika
diterapkan secara tidak tepat. Pajak yang terlalu tinggi dapat menyebabkan beban pajak yang
berat bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Selain itu, pajak
yang tidak efektif dapat menyebabkan terjadinya penggelapan pajak, yang pada akhirnya dapat
merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan
pajak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan tersebut dapat berupa
peningkatan efisiensi dan efektivitas pajak, pengurangan pajak untuk sektor-sektor tertentu, dan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak.

1
Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat. Pendidikan merupakan faktor kunci dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan individu sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan. Selain itu, pendidikan juga dapat meningkatkan kesehatan, mengurangi
kemiskinan, dan meningkatkan partisipasi politik.
Namun, akses terhadap pendidikan masih menjadi masalah di banyak negara, terutama
bagi mereka yang berada di wilayah pedesaan atau yang berasal dari keluarga yang kurang
mampu secara finansial. Selain itu, kualitas pendidikan juga masih menjadi masalah di banyak
negara, terutama di negara berkembang.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh pajak dan
pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pengaruh tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi bagi
pembuat kebijakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan pajak dan
pendidikan yang tepat.

1.2 Identifikasi Masalah


Meskipun pajak dan pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, masih terdapat beberapa kendala dalam penerapannya. Beberapa kendala tersebut
antara lain:
1. Tingkat penerimaan pajak yang masih rendah
Penerimaan pajak yang rendah dapat membatasi kemampuan pemerintah untuk membiayai
kebijakan publik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Kualitas pendidikan yang masih rendah
Kualitas pendidikan yang rendah dapat membatasi kemampuan individu untuk
meningkatkan keterampilan dan memperbaiki kualitas hidup mereka.
3. Perbedaan tingkat penerimaan pajak dan kualitas pendidikan antara daerah
Perbedaan tingkat penerimaan pajak dan kualitas pendidikan antara daerah dapat
memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi.

2
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini akan difokuskan pada pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan
masyarakat. Pembatasan ini dilakukan untuk memfokuskan penelitian pada konteks yang lebih
spesifik dan relevan. Selain itu, penelitian ini akan berfokus pada pengaruh pajak dan
pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan tidak memfokuskan
pada aspek-aspek tertentu dari pajak dan pendidikan.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengaruh pajak terhadap kesejahteraan masyarakat?
2. Apa pengaruh pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat?
3. Bagaimana pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengaruh pajak dan pendidikan terhadap
kesejahteraan masyarakat?
5. Apa rekomendasi kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui kebijakan pajak dan pendidikan yang tepat?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pajak terhadap kesejahteraan masyarakat.
2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
3. Untuk mengetahui pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengaruh pajak dan
pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
5. Untuk mengetahui rekomendasi kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan pajak dan pendidikan yang tepat.

3
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian tentang pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat
memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh pajak dan pendidikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini, akan dijelaskan secara detail bagaimana
pajak dan pendidikan dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara langsung dan
tidak langsung.
2. Memberikan gambaran mengenai kondisi pajak dan pendidikan di suatu negara. Penelitian
ini akan memberikan gambaran tentang sejauh mana pajak dan pendidikan di suatu negara
telah berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat
membantu pembuat kebijakan dalam mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat
memberikan masukan bagi pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas pajak dan
pendidikan di suatu negara. Dengan demikian, pembuat kebijakan dapat merancang
program-program yang lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Memberikan kontribusi terhadap penelitian lebih lanjut. Penelitian ini dapat menjadi dasar
bagi penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pajak dan pendidikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperdalam
pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan
bagaimana meningkatkannya melalui pajak dan pendidikan.
5. Memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat umum. Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat umum dalam memahami bagaimana
pajak dan pendidikan dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka. Hal ini dapat membantu
masyarakat dalam membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan keuangan mereka
dan juga dalam mengawasi pelaksanaan program-program yang didanai oleh pajak.

4
BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1 Profil PT Bank Negara Indonesia Tbk
Penelitian tentang pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan masyarakat
memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh pajak dan pendidikan terhadap
kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini, akan dijelaskan secara detail bagaimana
pajak dan pendidikan dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara langsung dan
tidak langsung.

Memberikan gambaran mengenai kondisi pajak dan pendidikan di suatu negara. Penelitian
ini akan memberikan gambaran tentang sejauh mana pajak dan pendidikan di suatu negara
telah berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat membantu
pembuat kebijakan dalam mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat memberikan
masukan bagi pembuat kebijakan dalam meningkatkan kualitas pajak dan pendidikan di
suatu negara. Dengan demikian, pembuat kebijakan dapat merancang program-program
yang lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Memberikan kontribusi terhadap penelitian lebih lanjut. Penelitian ini dapat menjadi dasar
bagi penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pajak dan pendidikan terhadap kesejahteraan
masyarakat. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperdalam pemahaman
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan bagaimana
meningkatkannya melalui pajak dan pendidikan.

Memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat umum. Hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat umum dalam memahami bagaimana
pajak dan pendidikan dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka. Hal ini dapat membantu

5
masyarakat dalam membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan keuangan mereka
dan juga dalam mengawasi pelaksanaan program-program yang didanai oleh pajak.
2.2 Alasan PT Bank Negara Indonesia Tbk Akuisisi PT Bank Mayora Indah Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI membeberkan alasan
mengambil alih Bank Mayora di tengah sengitnya persaingan di era digitalisasi. Salah satu
alasannya yakni guna memperkuat kapabilitas di ranah perbankan digital.
BNI menilai persaingan kian ketat dikarenakan mulai bermunculannya produk-produk
digital di Indonesia yang dikembangkan melalui pengembangan organik oleh bank-bank di
Indonesia serta hadirnya bank-bank digital yang dilakukan melalui strategi anorganik. Kondisi
itu mendorong perseroan untuk memperkuat kapabilitas bank digital.
 "Saat ini BNI tengah melakukan program transformasi yang salah satu inisiasinya adalah
memperkuat kapabilitas digital guna memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.
Menurut manajemen dengan aksi tersebut akan membawa BNI menjadi penyedia solusi
finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional. Untuk dapat mendukung
transaksi digital masyarakat dan juga sejalan dengan transformasi BNI maka perseroan akan
membentuk suatu bank digital melalui strategi anorganik. "Yaitu pengambilalihan Bank Mayora
yang selanjutnya akan ditransformasi menjadi bank digital,"
Di sisi lain, BNI menilai, UMKM sebagai pemegang peranan penting dalam perekonomian
Indonesia saat ini belum terlayani secara maksimal oleh perbankan. Hal itu menjadikan segmen
UMKM sebagai potensi yang besar dan menarik untuk dikembangkan oleh Bank Mayora dengan
pendekatan sinergi pemanfaatan ekosistem BNI dan penjual.
"Bank Mayora akan menghadirkan solusi digital berbasis ekosistem khususnya untuk
membantu UKM dalam mengakomodir kebutuhan layanan perbankan dan bisnis UKM."
Adapun terkait dengan pendanaan, rencana pengambilalihan Bank Mayora oleh BNI akan
didanai melalui pendanaan internal BNI dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan (retained
earnings) atau kekayaan BNI.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Corporate Secretary BNI Mucharom menyampaikan
bahwa BNI berencana melakuan akuisisi atas Bank Mayora. Perseroan akan mengambil alih
Bank Mayora melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 1,029 miliar saham baru yang mewakili
54,9 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora.

6
Selain itu, BNI juga mengambil alih 169 juta saham yang telah ada, yang akan
mengakibatkan perseroan memegang 1,198 miliar lembar saham yang mewakili 63,92 persen
dari total saham yang ditempatkan dan disetor di Bank Mayora.

2.3 Konsep Penggabungan PT Bank Indonesia Tbk terhadap PT Bank Mayora Indah
Tbk
Dalam hal ini, Konsep Penggabungan dalam bentuk Konsolidasi antara PT Bank Negara
Indonesia Tbk dengan PT Bank Mayora Indah Tbk karena adanya hak pengendalian terhadap
perusahaan yang di akuisisinya. Dengan demikian PT Bank Negara Indonesia Tbk ini memiliki
hak Pengendalian terhadap PT Bank Mayora Indah Tbk atas kepemilikan sahamnya sebesar
63,92 persen.
Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, sebagai pemegang saham
pengendali, memastikan PT Bank Mayora akan melakukan penggantian nama sekaligus format
perusahaan pada awal tahun depan. Hal ini dilakukan seiring upaya perusahaan pelat merah
tersebut untuk menyulap Bank Mayora menjadi bank digital yang berfokus menyasar nasabah
Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM).
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI menegaskan rencana akuisisi bank
tersebut atas saham Bank Mayora, syarat dan ketentuan hubungan kerja karyawan Bank
Mayora tidak akan dipengaruhi oleh pengambilalihan dan Bank Mayora akan tetap menghormati
hak karyawan. BNI menargetkan pengambilalihan Bank Mayora efektif pada Mei 2022. 
“Seluruh hak dan kewajiban karyawan akan diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk Undang-Undang Ketenagakerjaan,”
demikian manajemen BNI menegaskan dalam publikasinya, Sabtu (22/1).
Selain itu, demikian BNI, tidak ada perubahan status, hak, dan kewajiban direksi dan
dewan komisaris PT Bank Mayora sampai dengan penyelesaian transaksi akuisisi. “Namun,
sewaktu-waktu setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan, bisa terdapat perubahan terhadap
komposisi direksi dan dewan komisaris Bank Mayora.”
Untuk saat ini, Bank Mayora secara operasional biasa berjalan. tapi secara digital kita
berharap di quarter pertama tahun depan itu sudah beroperasi secara digital full dan terus
kita akan kembangkan fiturnya sampe bener ketemu pengembangan terhadap UMKM,
ekosistemnya, bisnis modelnya akan kita kembangkan agresif.

7
Terkait peluang merger dengan SeaBank milik Sea Limited, tidak menutup
kemungkinan kedepannya. Hal itu karena sekarang pihak BNI fokus untuk membangun
dan akan me-launching Bank Mayora sebagai bank digital di tahun depan.

2.4 PT Bank Negara Indonesia Tbk Resmi Akuisisi PT Bank Mayora Indah Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI resmi mengambil alih 63,92
persen dari saham yang ditempatkan dan disetor di PT Bank Mayora dan pembelian saham
lama milik International Finance Corporation (IFC).  Dengan pengambilalihan itu, perseroan
memegang sebanyak 1.198 229 838 saham Bank Mayora. Dengan persentase kepemilikan saham
tersebut, perseroan menjadi pemegang saham pengendali Bank Mayora sesuai dengan salinan
keputusan anggota Dewan Komisioner OJK No KEP-66/D 03/2022 tanggal 28 April 2022
tentang Hasil Peniliaian Kemampuan dan Kepatutan BNI selaku calon Pemegang Saham
Pengendali dan Negara Republik Indonesia selaku calon Ifitimate Shareholder Bank Mayora.

Dikutip dari Laporan Informasi atau Fakta Material BNI yang ditujukan pada
OJK, pengambil alihan dilakukan setelah ditetapkan Perseroan selaku calon Pemegang Saham
Pengendali Bank Mayora dinyatakan memenuhi persyaratan menjadi Pemegang Saham
Pengendali Bank Mayora.

Pengambilalihan efektif berlaku pada tanggal 18 Mei 2022 berdasarkan akta jual beli, akta
pengambilalihan, keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) No AHU-
0033592 AH 01 02 TAHUN 2022 tertanggal 18 Mei 2022 tentang Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Mayora d Surat Menhukham No AHU-AH 01 03-
0238599 tertanggal 18 Mei 2022 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
PT Bank Mayora, dan urat Menhukham No AHU-AH 01 09-0013352 tertanggal 18 Mei 2022.
"Pengambilalihan Bank Mayora oleh Perseroan akan memberikan dampak positif terhadap
kinerja Perseroan dan mendukung transformasi Perseroan menjadt penyedia solusi
finansial terintegrasi berbasis digital,"

Sebelumnya diberitakan jika BNI berencana mengambilalih Bank Mayora untuk


mendukung transaksi digital masyarakat dan juga sejalan dengan transformasi perseroan untuk
membentuk suatu bank digital melalui strategi anorganik, yaitu pengambilalihan Bank Mayora,
yang selanjutnya akan ditranformasikan menjadi bank digital. Rancangan pengambilalihan ini

8
telah ditandatangani pada 12 Januari 2022 oleh direksi BNI dan Bank Mayora dan telah
mendapat persetujuan dari masing-masing dewan komisaris. Adapun, pengambilalihan Bank
Mayora oleh BNI akan didanai melalui pendanaan informal BNI dari dana yang tersimpan
sebagai laba ditahan (retained earnings) atau kekayaan BNI. Berikut jadwal perkiraan
pengambilalihan BNI terhadap Bank Mayora.

2.5 Tujuan PT Bank Negara Indonesia Tbk Akuisisi PT Bank Mayora Indah Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI Untuk Tahapan Awal, akan
membangun teknologi dari bank digital dan untuk memperkuat transaksi digital yang melayani
segmen UMKM. Pemilik Shopee juga sudah terlibat di dalam penyusunan bisnis model,
termasuk di dalam mendesain teknologinya, dan sudah bekerja baik di Indonesia maupun di luar
negeri.
Targetnya, bank digital BNI bisa melayani kalangan masyarakat dan UMKM di Tanah Air
yang kini terjebak Pinjaman Online.
Memiliki bank digital yang teknologi tinggi sehingga cost bisa relatif rendah, suku bunga
juga relatif bisa kami tekan. Ini akan menjangkau banyak Target Market yang belum kami tap
selama ini.
Pembentukan suatu bank digital melalui strategi anorganik adalah strategi perseroan untuk
dapat mendukung transaksi digital masyarakat dan sejalan dengan transformasi BNI. Karenanya,
perseroan akan mengambil alih Bank Mayora yang selanjutnya akan ditransformasi menjadi
bank digital. kehadiran bank digital menjadi satu dari banyaknya solusi digital yang
dikembangkan oleh BNI yang nantinya berbasis ekosistem.
Segmen UMKM hingga kini memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Segmen ini menyerap hampir 97% tenaga kerja Indonesia dan berkontribusi lebih dari 60%
terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Dengan demikian, segmen ini merupakan
mesin pertumbuhan ekonomi masa depan.

Di sisi lain, kerja sama antara BNI dan Mayora Group, salah satu grup usaha fast-moving
consumer goods (FMCG) terkemuka di Indonesia, akan mendatangkan berbagai keunggulan. 
Salah satunya adalah pengembangan ekosistem FMCG, baik domestic maupun mancanegara,
yang merupakan target pasar potensial.

9
Sementara itu, Bank Mayora akan menghadirkan solusi digital berbasis ekosistem,
khususnya untuk membantu UKM dalam mengakomodasi kebutuhan layanan perbankan dan
bisnis UKM. Melalui pelaksanaan rencana pengambilalihan dan sinergi dengan BNI melalui
optimalisasi jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, diharapkan layanan digital Bank
Mayora dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Bank Mayora berpotensi untuk tumbuh dan
beroperasi secara efisien melalui dukungan kekuatan dan peranan penting dari pemegang saham.
Transformasi Bank Mayora ke bank digital jelas akan untungkan BNI karena biaya
operasional Bank Mayora akan menurun. Hal tersebut juga dinilai akan sangat menarik
prospeknya apabila bisa menggabungkan antara pinjaman dunia usaha secara digital, ditambah
dengan penetrasi ke pinjaman online jangka pendek plus layanan investasi.

2.6 Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk


Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada kuartal III/2022. PT Bank
Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan entitas anak mencetak laba bersih sebesar Rp13,69
triliun pada kuartal III/2022, melonjak 76,76% dari periode yang sama pada tahun lalu.
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan entitas anak mencetak laba bersih
sebesar Rp13,69 triliun pada kuartal III/2022. Realisasi tersebut melesat secara tahunan
(year-on-year/yoy) sebesar 76,76% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang
sama tahun lalu senilai Rp7,75 triliun. Per September 2022, pendapatan bunga bank BNI
juga tercatat meningkat 4,66% menjadi Rp39,27 triliun dibandingkan sebelumnya yang
senilai Rp37,52 triliun per September 2021. Beban bunga yang ditanggung BNI pun
terpantau naik 2,8% (yoy) dari Rp8,82 triliun menjadi Rp9,07 triliun. Alhasil pendapatan
bunga bersih BNI tercatat naik 5,23% (yoy) menjadi Rp30,2 triliun dari Rp28,7 triliun.
Sementara laba operasional BNI melonjak 73,36% (yoy) dari Rp9,75 triliun menjadi
Rp16,9 triliun. Peningkatan laba BNI pada sembilan bulan pertama tahun ini tercipta
karena fungsi intermediasi yang terus menguat. Sampai dengan kuartal III/2022, perseroan
mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp622,61 triliun atau naik 9,11% dibandingkan
periode yang sama pada 2021 yang sebesar Rp570,64 triliun. Penyaluran kredit yang
dilakukan BNI berfokus pada segmen berisiko rendah, dan debitur top tier di setiap sektor
industri yang prospektif. Perseroan berrharap eksposur kredit berkualitas tinggi ini
berdampak pada kualitas kredit BNI dalam jangka panjang. Seiring meningkatnya jumlah

10
kredit yang diberikan BNI, total aset yang dimiliki perseroan ikut terkerek 2,63% (yoy)
menjadi Rp943,61 triliun dibandingkan semula yang senilai Rp919,45 triliun. Selanjutnya
kinerja penghimpunan dana masyarakat BNI juga tetap kuat pada kuartal III/2022 dengan
total dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp685,39 triliun, naik 2,5% (yoy) dari
Rp668,68 triliun. DPK tersebut didominasi oleh dana murah atau current account saving
account (CASA) dengan porsi mencapai 70,86% dari total DPK. Tercatat jumlah dana
murah BNI sebesar Rp485,68 triliun atau tumbuh 4,28% (yoy).

2.7 Kinerja keuangan PT Bank Mayora Indah Tbk


Kinerja Keuangan PT Bank Mayora Indah Tbk dalam lima tahun terakhir, kinerja
keuangan Bank Mayora cukup positif. Secara keseluruhan, untuk indikator keuangan seperti total
asset dan ekuitas terus meningkat. Apalagi dengan adanya pemilik modal baru membuat modal
inti Bank Mayora juga sudah hampir mendekati Rp4 triliun. Meski begitu, liabilitas perusahaan
juga masih terus meningkat.
Untuk total asset pada tahun 2017 lalu di angka Rp6,40 triliun dan di akhir 2021 sudah di
posisi Rp8,98 triliun. Lalu untuk total ekuitas juga terus naik selama lima tahun ini. Dari mulai
Rp1,15 triliun di 2017 menjadi Rp1,25 triliun per akhir 2021 lalu. Adapun posisi liabilitas di
angka Rp7,73 triliun per akhir 2021 lalu.
Untuk pendapatan bunga sendiri memang masih mengalami penurunan, baik itu interest
income (NII) atau pendapatan bunga bersih maupun net interest margin (NIM) atau margin
bunga bersih. Hal ini lantaran selain faktor pandemi juga karena adanya tren penurunan suku
bunga acuan Bank Indonesia yang terus melandai.
“Untuk NII dan NIM per akhir 2021 lalu masing-masing di posisi Rp225,28 miliar dan
NIM di level 3,33%. Namun begitu, dari sisi laba bersih justru terus melonjak tajam. Per 31
Desember 2021 lalu, laba Bank Mayora sebesar Rp32,22 miliar naik tajam dari tahun
sebelumnya di posisi Rp11,66 miliar,”

2.8 Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia Tbk dan Entitas Anak

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI resmi mengambil alih 63,92
persen dari saham yang ditempatkan dan disetor di PT Bank Mayora dan pembelian saham
lama milik International Finance Corporation (IFC).  Dengan pengambilalihan itu, perseroan
memegang sebanyak 1.198 229 838 saham Bank Mayora. Dengan persentase kepemilikan saham
tersebut, perseroan menjadi pemegang saham pengendali Bank Mayora sesuai dengan salinan
keputusan anggota Dewan Komisioner OJK No KEP-66/D 03/2022 tanggal 28 April 2022
tentang Hasil Peniliaian Kemampuan dan Kepatutan BNI selaku calon Pemegang Saham
Pengendali dan Negara Republik Indonesia selaku calon Ifitimate Shareholder Bank Mayora.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI membeberkan alasan
mengambil alih Bank Mayora di tengah sengitnya persaingan di era digitalisasi. Salah satu
alasannya yakni guna memperkuat kapabilitas di ranah perbankan digital.
BNI menilai persaingan kian ketat dikarenakan mulai bermunculannya produk-produk
digital di Indonesia yang dikembangkan melalui pengembangan organik oleh bank-bank di
Indonesia serta hadirnya bank-bank digital yang dilakukan melalui strategi anorganik. Kondisi
itu mendorong perseroan untuk memperkuat kapabilitas bank digital.
Dalam hal ini, Konsep Penggabungan dalam bentuk Konsolidasi antara PT Bank Negara
Indonesia Tbk dengan PT Bank Mayora Indah Tbk karena adanya hak pengendalian terhadap
perusahaan yang di akuisisinya. Dengan demikian PT Bank Negara Indonesia Tbk ini memiliki
hak Pengendalian terhadap PT Bank Mayora Indah Tbk atas kepemilikan sahamnya sebesar
63,92 persen.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI Untuk Tahapan Awal, akan
membangun teknologi dari bank digital dan untuk memperkuat transaksi digital yang melayani
segmen UMKM. Pemilik Shopee juga sudah terlibat di dalam penyusunan bisnis model,
termasuk di dalam mendesain teknologinya, dan sudah bekerja baik di Indonesia maupun di luar
negeri.
Untuk saat ini, Bank Mayora secara operasional biasa berjalan. tapi secara digital kita
berharap di quarter pertama tahun depan itu sudah beroperasi secara digital full dan terus

27
kita akan kembangkan fiturnya sampe bener ketemu pengembangan terhadap UMKM,
ekosistemnya, bisnis modelnya akan kita kembangkan agresif.
Terkait peluang merger dengan SeaBank milik Sea Limited, tidak menutup
kemungkinan kedepannya. Hal itu karena sekarang pihak BNI fokus untuk membangun
dan akan me-launching Bank Mayora sebagai bank digital di tahun depan.
Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada kuartal III/2022. PT Bank
Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan entitas anak mencetak laba bersih sebesar Rp13,69
triliun pada kuartal III/2022, melonjak 76,76% dari periode yang sama pada tahun lalu.
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan entitas anak mencetak laba bersih
sebesar Rp13,69 triliun pada kuartal III/2022. Realisasi tersebut melesat secara tahunan
(year-on-year/yoy) sebesar 76,76% dibandingkan dengan perolehan pada periode yang
sama tahun lalu senilai Rp7,75 triliun. Per September 2022, pendapatan bunga bank BNI
juga tercatat meningkat 4,66% menjadi Rp39,27 triliun dibandingkan sebelumnya yang
senilai Rp37,52 triliun per September 2021. Beban bunga yang ditanggung BNI pun
terpantau naik 2,8% (yoy) dari Rp8,82 triliun menjadi Rp9,07 triliun. Alhasil pendapatan
bunga bersih BNI tercatat naik 5,23% (yoy) menjadi Rp30,2 triliun dari Rp28,7 triliun.
Sementara laba operasional BNI melonjak 73,36% (yoy) dari Rp9,75 triliun menjadi
Rp16,9 triliun. Peningkatan laba BNI pada sembilan bulan pertama tahun ini tercipta
karena fungsi intermediasi yang terus menguat. Sampai dengan kuartal III/2022, perseroan
mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp622,61 triliun atau naik 9,11% dibandingkan
periode yang sama pada 2021 yang sebesar Rp570,64 triliun. Penyaluran kredit yang
dilakukan BNI berfokus pada segmen berisiko rendah, dan debitur top tier di setiap sektor
industri yang prospektif. Perseroan berrharap eksposur kredit berkualitas tinggi ini
berdampak pada kualitas kredit BNI dalam jangka panjang. Seiring meningkatnya jumlah
kredit yang diberikan BNI, total aset yang dimiliki perseroan ikut terkerek 2,63% (yoy)
menjadi Rp943,61 triliun dibandingkan semula yang senilai Rp919,45 triliun. Selanjutnya
kinerja penghimpunan dana masyarakat BNI juga tetap kuat pada kuartal III/2022 dengan
total dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp685,39 triliun, naik 2,5% (yoy) dari
Rp668,68 triliun. DPK tersebut didominasi oleh dana murah atau current account saving
account (CASA) dengan porsi mencapai 70,86% dari total DPK. Tercatat jumlah dana
murah BNI sebesar Rp485,68 triliun atau tumbuh 4,28% (yoy).

28
Kinerja Keuangan PT Bank Mayora Indah Tbk dalam lima tahun terakhir, kinerja
keuangan Bank Mayora cukup positif. Secara keseluruhan, untuk indikator keuangan seperti total
asset dan ekuitas terus meningkat. Apalagi dengan adanya pemilik modal baru membuat modal
inti Bank Mayora juga sudah hampir mendekati Rp4 triliun. Meski begitu, liabilitas perusahaan
juga masih terus meningkat.
Untuk total asset pada tahun 2017 lalu di angka Rp6,40 triliun dan di akhir 2021 sudah di
posisi Rp8,98 triliun. Lalu untuk total ekuitas juga terus naik selama lima tahun ini. Dari mulai
Rp1,15 triliun di 2017 menjadi Rp1,25 triliun per akhir 2021 lalu. Adapun posisi liabilitas di
angka Rp7,73 triliun per akhir 2021 lalu.
Untuk pendapatan bunga sendiri memang masih mengalami penurunan, baik itu interest
income (NII) atau pendapatan bunga bersih maupun net interest margin (NIM) atau margin
bunga bersih. Hal ini lantaran selain faktor pandemi juga karena adanya tren penurunan suku
bunga acuan Bank Indonesia yang terus melandai.
“Untuk NII dan NIM per akhir 2021 lalu masing-masing di posisi Rp225,28 miliar dan
NIM di level 3,33%. Namun begitu, dari sisi laba bersih justru terus melonjak tajam. Per 31
Desember 2021 lalu, laba Bank Mayora sebesar Rp32,22 miliar naik tajam dari tahun
sebelumnya di posisi Rp11,66 miliar,”
Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian terdapat Pendapatan Bank Mayora yang
termasuk di dalam Laporan Laba Rugi sejak 18 Mei 2022 sebesar Rp11.464. Bank Mayora
juga memberikan kontribusi laba sebesar Rp7.328 selama periode yang sama.

29
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bni.co.id/id-id/perseroan/tentang-bni/sejarah

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bank_Negara_Indonesia#:~:text=Bank%20ini%20didirikan
%20pada%20tanggal,digabung%20ke%20Bank%20Syariah%20Indonesia).

https://money.kompas.com/read/2022/04/26/122500326/-akuisisi-bank-mayora-rampung-bni-
gandeng-sea-limited-untuk-kembangkan-bank

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220520074858-78-798806/bni-resmi-akuisisi-bank-
mayora#:~:text=Sebab%2C%20akuisisi%20ini%20dilakukan%20dalam,industri%20perbankan
%20nasional%20saat%20ini.

https://finansial.bisnis.com/read/20220519/90/1534962/bni-bbni-resmi-akuisisi-bank-mayora

https://www.medcom.id/ekonomi/keuangan/JKR3EmON-ini-alasan-bni-akuisisi-bank-mayora

https://economy.okezone.com/read/2022/06/29/278/2620254/akuisisi-bni-jadikan-bank-mayora-
khusus-umkm

https://katadata.co.id/intannirmala/ekonopedia/61768df01484c/grup-mayora-pelopor-industri-
makanan-yang-memperkuat-bisnis-keuangan

https://investor.id/market-and-corporate/279682/bni-bakal-sulap-bank-mayora-jadi-bank-digital-
umkm

https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/kinerja-bank-laba-bni-melesat-77-pada-kuartal-
iii2022

https://m.bisnis.com/amp/read/20220729/90/1560837/bos-bni-sebut-bank-mayora-beroperasi-
sebagai-bank-digital-awal-2023

https://www.topbusiness.id/64903/berkat-grc-bank-mayora-sukses-diakuisisi-bni-dan-siap-jadi-
bank-digital.html

https://www.digitalbank.id/digi-news/pr-2752435876/pasca-diakuisisi-bni-dan-dijadikan-bank-
digital-begini-nanti-nasib-karyawan-bank-mayora?page=2

30

Anda mungkin juga menyukai