Anda di halaman 1dari 115

Pengetahuan & Ilmu

Pertemuan 1
Definisi Pengetahuan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Pengetahuan atau sains
didefinisikan sebagai studi sistematis yang diperoleh melalui suatu
observasi, penelitian, serta telah diuji coba yang mengarah pada sebuah
penentuan dengan sifat dasar atau berupa prinsip sesuatu yang sedang
dipelajari, diselidiki, dan sebagainya.

Pengetahuan memiliki ciri utama yaitu suatu studi yang berurusan dengan
kumpulan fakta atau kebenaran yang disusun secara sistematis dan
menunjukkan operasi hukum umum: misalnya, ilmu matematika.
Definisi Menurut Para Ahli
1). Notoatmodjo (2007)
Pengetahuan yaitu hasil dari pemahaman setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap sebuah obyek tertentu. Penginderaan tersebut
terjadi melalui panca indera yang dimiliki oleh manusia, yakni indera
pendengaran, penglihatan, penciuman bau, rasa serta raba. Diketahui
sebagaian besar pengetahuan yang diperoleh manusia yaitu melalui indra
penglihatan dan pendengaran.

2). Bates (2005)


Pengetahuan adalah informasi yang diberikan makna dan terintegrasi
dengan konten pemahaman lain.
Definisi Menurut Para Ahli
3). Dixon (2000)
Pengetahuan adalah tautan bermakna yang dibuat orang dalam benak
mereka antara informasi dan penerapannya pada tindakan dalam
pengaturan tertentu.

4). Smith & Webster (2000)


Pengetahuan adalah akumulasi dari segala sesuatu yang diketahui dan
digunakan organisasi dalam menjalankan urusannya.
Dengan berbagai definisi yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa definisi pengetahuan adalah pemahaman yang dibangun
oleh analisis informasi.

Pengetahuan sering tertanam di dalam orang dan dapat ditingkatkan melalui


informasi yang didapat serta hasil interaksi dengan orang lain.
Metodelogi Penelitian
1. Pengamatan obyektif: Pengukuran dan data (mungkin meskipun tidak
harus menggunakan matematika sebagai alat) Bukti
2. Eksperimen dan / atau observasi sebagai tolok ukur untuk menguji
hipotesis
3. Induksi: alasan untuk menetapkan aturan umum atau kesimpulan yang
diambil dari fakta atau contoh Pengulangan
4. Analisis kritis Verifikasi dan pengujian: paparan kritis terhadap
pengawasan, tinjauan sejawat dan penilaian
Jenis-jenis Pengetahuan
1. Pengetahuan Implisit
2. Pengetahuan Eksplisit
3. Pengetahuan Empiris
4. Pengetahuan Taktik
5. Pengetahuan Rasionalisme
Pengetahuan Implisit
Pengetahuan Implisit yaitu sebuah pengetahuan yang sudah tertanam
pada bentuk yang berasal dari pengalaman seseorang dan
mengandung banyak faktor yang dikatahui masih belum nyata
sebagai contoh seperti perspektif, keyakinan pribadi serta prinsip-prinsip.
Pengetahuan Implisit merupakan penerapan pengetahuan eksplisit.
Keterampilan yang dapat ditransfer dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
adalah salah satu contoh pengetahuan implisit.
Pengetahuan Eksplisit
1. pengetahuan yang mudah diartikulasikan, ditulis, dan dibagikan.
2. pengetahuan yang sudah sistematis di dokumentasi dan tersimpan dalam
bentuk nyata baik berupa media, atau yang lainnya.

Hasil dari pengetahuan ini biasanya sudah di artikulasi ke dalam suatu


bentuk yang formal, mudah dipahami dan relatif mudah untuk di bagikan
secara luas kepada publik.
Contoh informasi baku yang sudah tersimpan yaitu konten pada website
seperti jagad.id. Sebagai contoh yang lain dari pengetahuan eksplisit, yaitu
lembar data perusahaan, laporan penelitian, dll. Semua itu merupakan
contoh dari pengetahuan yang eksplisit.
Pengetahuan Empiris
suatu pengetahuan yang lebih memprioritaskan pengamatan dan
pengalaman atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan pengetahuan
posteriori. Untuk bisa mendapatan pengetahuan jenis ini maka memerlukan
suatu pengamatan yang harus dilakukan dengan cara rasional dan empiris.
Pengetahuan empiris ini dapat dikembangkan menjadi pengetahuan jenis
deskriptif yang mana merupakan suatu pengetahuan seseorang
menguraikan dan melukiskan dengan berbagai macam penjelasan
berkaitan dengan semua karakteristik ciri-ciri, serta efek yang dimiliki pada
objek empiris
Pengetahuan Taktik
pengetahuan yang dimiliki dan dikumpulkan dari pengalaman serta konteks pribadi.
Pengetahuan ini merupakan informasi yang, jika ditanyakan akan menjadi sangat
sulit untuk ditulis, diartikulasikan, atau disajikan dalam bentuk yang nyata. Sebagai
contoh, seseorang memiliki pengetahuan cara membuat resep terkenal
keluarganya. Kemudian, jika dia memberi kartu resep, tetapi ketika anda
mencobanya sendiri, anda merasa ada sesuatu yang hilang dan tidak sama seperti
yang orang tersebut buat. Setelah pengalaman bertahun-tahun, orang tersebut
telah mempelajari perasaan yang tepat untuk adonan, atau berapa lama sesuatu
harus ada di dalam oven. Terkadang banyak hal yang tidak bisa dijelaskan; namun
hanya bisa dirasakan
Pengetahuan Rasional
sebuah pengetahuan yang bisa diperoleh melalui akal pikiran. Rasionalisme
lebih mengedepankan berdasarkan suatu pengetahuan yang tidak memiliki
penekanan berdarkan pengalaman individu. Sebagai contoh pengetahuan
rasional dapat dilihat dari pengetahuan matematika yang mana dalam ilmu
matematika ini hasil penjumlahan bilangan desimal dari 1 + 1 = 2 Tentunya
hal ini tidak di dapatkan dari pengalaman dan pengamatan empiris, tetapi
cenderung melalui pikiran untuk bisa berpikir secara logis
Sumber Pengetahuan
1. Pengalaman Pribadi
Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru terbaik”.
Penyebab pengalaman disebut sebagai guru terbaik adalah karena melalui
pengalaman seseorang menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Ketika
proses penerapan sains, kecacatan pengetahuan yang dimiliki seseorang
secara langsung dikoreksi oleh realitas dunia. Siklus belajar berulang
menerapkan koreksi secara terus menerus membuat seseorang menjadi orang
yang lebih baik.

2. Pengalaman Orang Lain


Masa hidup rata-rata manusia hanya yaitu sekitar 60-70 tahun. Hanya
berdasarkan pengalaman pribadi yang didapat dari masa hidup sangat singkat
tidak mungkin membuat seseorang menjadi orang yang cerdas, bijaksana, dan
baik. Karena itu, penting bagi seseorang untuk belajar dari pengalaman orang
lain untuk menambah nilai sains yang dimilikinya.
Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan
Manusia
Pengetahuan memiliki cabang yang sangat beragam, dan setiap cabangnya memiliki
peran masing masing dalam dampaknya bagi kehidupan di dunia ini bagi umat
manusia. Adapun beberapa hal pentingnya pengetahuan baik dari segi manfaat
dapat dilihat dari penjelasan antara lain berikut dibawah ini.

1. Kemajuan Teknologi
Sering diikatakan, “Pengetahuan adalah Kekuatan” Kutipan tersebut memiliki
nuansa aplikasi serbaguna dan berlaku baik dalam banyak konteks. Pengetahuan
telah memungkinkan manusia membuat semua kemajuan dalam bidang sains dan
teknologi yang telah dicapai. Hal tersebut membuat manusia menjadi makhluk
yang jauh lebih mampu, unggul, dan canggih di muka bumi. Pengetahuan adalah
faktor utama yang dengan jelas membedakan ras manusia dari hewan.
Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan
Manusia
2. Ilmu Pengetahuan Banyak Membantu Pekerjaan Manusia
Manusia memiliki kekuatan untuk menilai situasi, memutuskan antara apa yang
baik dan yang buruk serta mampu membuat keputusan yang tepat. Penting bagi
manusia memanfaatkan karunia pengetahuan dengan sebaik-baiknya sehingga
dapat mencapai prestasi yang hebat pada setiap bidang kehidupan. Karena
pengetahuan mempermudah banyak aspek pada kehidupan manusia, memperoleh
pengetahuan dianggap sebagai aktivitas paling utama yang mempersiapkan
manusia untuk kehidupan yang panjang dan sukses.
Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan
Manusia
3. Pengetahuan Umum untuk Kesusksesan Karir
Sekolah merupakan fase paling awal dalam kehidupan seorang anak dalam belajar
menjalani hidup. Selama tahap ini, masyarakat memberikan berbagai masukan
pembelajaran untuk membuat anak mengetahui banyak hal pada setiap topik yang
diajarkan. Sementara pendidikan selama tahun-tahun awal sekolah bersifat umum,
aliran khusus mata pelajaran dikejar oleh anak-anak ketika mereka tumbuh dewasa
sehingga mereka mencapai kemahiran dan keterampilan di bidang di mana mereka
ingin unggul dan membangun karier dalam hidup mereka.Tanpa ilmu pengetahuan,
seseorang tidak bisa sukses dalam hidup. Untuk bisa tumbuh dalam karier yang
sukses, seseorang harus mempelajari sebanyak mungkin pengetahuan sesuai yang
dibutuhkanya tersebut.
Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan
Manusia
4. Pengetahuan Sosial Memudahkan Hubungan Manusia Satu Sama Lainnya
Banyak jenis pengetahuan penting lainnya seperti sosial yang tidak berhubungan
dengan sains dan teknologi dan bidang yang dapat dipelajari dalam buku.
Pengetahuan juga sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang dan
menyempurnakan perilakunya dalam berhubungan dengan orang lain. Perlu
memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri sehingga bisa menentukan arah
yang tepat dalam menentukan pilihan dikehidupan. Penting juga untuk menguasai
teknik menyesuaikan dan mengakomodasi perubahan di sekitar lingkungan dalam
situasi kehidupan yang sering berubah. Manusia juga dituntut untuk belajar
bagaimana mengelola hubungan dengan orang-orang baik di rumah maupun di
lingkungan profesional. Untuk banyak hal ini, pengetahuan yang tidak hanya sains
sangatlah penting.
Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan
Manusia
5. Pengetahuan yang Menghancurkan
Fasilitas hasil pengetahuan berupa terciptanya teknologi yang maju, jika salah
digunakan oleh seseorang maka bisa berakibat merugikan baik diri sendiri dan juga
orang lain. Sepatutnya pengetahuan membuat seseorang mengambil jalan yang
benar dalam hidup dengan cara yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat
pada umumnya. Sebagai contoh hasil pengetahuan berupa nuklir yang dapat
dijadikan sebagai energi sumber daya namun dalam kepentingan dunia militer juga
bisa dijadikan sebagai senjata menghancurkan jika disalah gunakan. Contoh lain
seperti fasilitas teknologi komunikasi yang saat ini berkembang pesat seperti media
sosial, namun mampu membuat beberapa generasi muda penerus mengalami
penurunan moralitas dan perilaku antar sesama akan sangat buruk bagi kehidupan
sosial kedepannya.
Pengertian Peneliti dan Penelitian
Seorang ilmuwan juga biasa disamakan dengan seseorang peneliti.
Pengertian peneliti sendiri adalah seseorang yang melakukan kegiatan
dengan menggunakan sistem tertentu di dalam memperoleh suatu ilmu
pengetahuan.

Atau dapat juga di katakan sebagai individu atau seseorang yang


melakukan sejumlah atau beberapa percobaan atau praktik – praktik
tertentu secara tradisional atau modern.
Peneliti melakukan sebuah penelitian. Adapun pengertian penelitian pun
ada banyak di definisikan oleh para ahli, sebagai berikut:

1. Soerjano Soekanto
Pengertian Peneliti dan Penelitian
1. Soerjano Soekanto
Menurut Soerjano Soekanto, penelitian adalah sebuah kegiatan ilmiah yang
berdasarkan suatu analisis juga konstruksi yang dilakukan sistematis.

2. Sanapiah Faisal
Penelitian adalah kegiatan di dalam menelaah suatu permasalahan dengan
memakai metode ilmiah dan sistematis.

3. Woody
Penelitian adalah metode untuk dapat menemukan pemikiran yang kritis
dan cepat.
Pengertian Peneliti dan Penelitian
4. Hill Way
Penelitian merupakan metode belajar yang sifatnya lebih mendalam dan
penuh kehati-hatian.

5. Parson
Penelitian yaitu suatu pencarian yang dilakukan dengan cara yang
sistematis dan penekanan pada pemecahan permasalahan.
D. Proses Penelitian
Kemudian meneliti sendiri berkaitan erat dengan proses kegiatan yang
mengacu pada pemikiran, kegiatan pendidikan, atau filosofis. Secara khusus
seorang peneliti biasanya dikaitkan dengan individu – individu yang melakukan
sebuah penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sebagai acuannya.

Adapun metode ilmiah itu meliputi:


1. merumuskan serta mendefinisikan masalah
2. mengadakan studi kepustakaan
3. membuat formulasi hipotesis
4. menentukan objek atau model untuk menguji hipotesis
5. Kemudian mengumpulkan data, menyusun, menganalisis, juga menyusun
intervensi, membuat generalisasi atau membuat sebuah kesimpulan,
D. Proses Penelitian
Secara garis besar langkah dari metode ilmiah tersebut meliputi:
1. karakteristik
2. hipotesis
3. prediksi
4. dan eksperimen atau percobaan.

Di dalam sebuah laporan ilmiah ada beberapa kriteria yang harus di penuhi
pada sebuah metode ilmiah yaitu,
1. metode ilmiah harus bersifat kritis dan analitis, logis, testability
2. menggunakan pengujian statistik untuk mengumpulkan data, objektif,
konseptual dan teoritis, empiris
3. metode ilmiah harus bersifat sistematis.
Definisi ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan yaitu suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang didapatkan
dari hasil penelitian observasi. Dan ilmu itu mempunyai banyak artian dan
penjelasan bukan sekedar pengetahuan, tetapi meresum sekumpulan teori-teori
yang di sepakati.

Ciri-ciri Ilmu pengetahuan


-Empiris: pengetahuan yang didapat setelah melakukan kegiatan obesitas.
-Sistematis: tersusun secara logis dan sistematis dari berbagai keterangan atau data
yang ada.
-Objektif: terbebas dari pemikiran dan prasangka pribadi seseorang.
-Analisis: memperinci persoalan atau pertemuan yang ada.
-Verifikasi: kebenarannya dapat dipercaya dan dapat dibuktikan.
Macam-macam ilmu pengetahuan
Macam-macam ilmu pengetahuan
- non ilmiah ialah pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu atau tanpa
melalui metode ilmiah.
- pengetahuan ilmiah ialah persoalan atau pengalaman yang didapat melalui
percobaan ilmiah.

Hubungan antara empat macam pengetahuan


- pengetahuan tahu bahwa dengan pengetahuan tahu bagaimana
- pengetahuan tahu bagaimana dengan pengetahuan tahu akan
- pengetahuan tahu bahwa dengan pengetahuan tahu akan
- pengetahuan tahu mengapa dengan pengetahuan tahu ketiga jenis
Pengertian Ilmu
Secara Bahasa
Kata Ilmu ini berasal dari kata arab yakni ‘alima yang memiliki makna
mengetahui atau perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui segala
sesuatu. Dan juga kata ilmu ini berasal dari bahasa latin yakni science yang
bermakna pengetahuan, mengetahui atau memahami.

Secara Istilah
Ilmu adalah bentuk pengetahuan tentang sesuatu yang datang dari Allah,
yang mana ilmu tersebut diturunkan kepada para nabi dan rasul serta alam
yang diciptakan-Nya termasuk manusia dan apa saja yang ada pada
diantara langit dan bumi ini, Atau pengetahuan yang sistematis dan bersifat
ilmiah.
Pengertian Ilmu
Secara umum
Ilmu memiliki arti kepandaian atau pengetahuan yang berkenaan dengan
bidang yang tersusun secara sistematis menurut kaidah dan metode yang
bisa digunakan untuk menjelaskan serta memahami hal yang terkait dengan
bidang ilmu tersebut.
Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli
1. The Liang Gie
Ilmu yakni adalah rangkaian kegiatan manusia yang rasional dan kognitif
dengan metode berupa macam-macam prosedur dan susunan langkah
yang kemudian akan menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis
mengenai berbagai gejala kealaman, kemasyarakatan atau individu untuk
tujuan mencapai kebenaran yang sebar-benarnya, mendapatkan
pemahaman dan memberikan penjelasan atau melakukan penerapan.

2. Mohammad Hatta
Ilmu yakni merupakan sebuah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum secara kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya,
yang mana menurut kedudukannya yang tampak dari luar, maupun dalam.
Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli
3. Minto Rahayu
Ilmu merupakan pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan
berlaku secara umum.

4. Harold H.titus
Ilmu di definisikan sebagai common science yang diatur dan
diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda atau peristiwa
dengan menggunakan cara atau metode observasi yang teliti serta kritis.
Filsafat dan Etika Penelitian
Pertemuan 2
Definisi Filsafat
Pengertian Filsafat Secara Umum
Filsafat adalah sebuah kajian masalah umum dan juga mendasar tentang
persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, akal dan pikiran, nilai dan juga
bahasa.

Pengertian filsafat secara umum adalah sebagai suatu kebijaksanaan hidup


(filosofi) untuk memberikan pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan
refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah.
Definisi Filsafat
Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab-sebab
yang sedalam mungkin bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.

Arti Filsafat adalah pandangan hidup dari seseorang atau sekelompok orang
yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang inginkan atau di cita-
citakan.

Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena dalam filsafat sendiri


memiliki logika, metode dan juga sistem. Namun filsafat juga merupakan studi
tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan
juga dijabarkan dalam konsep mendasar.
Pengertian Filsafat Secara Etimologi
Secara etimologis filsafat memiliki pengartian yang sepadan dengan kata
falsafah dalam bahasa arab atau kata philosophy dalam bahasa Inggris.
Dari kata-kata tasi semuanya berasal dari kata latin philosophia, sebuah
kata benda yang merupakan hasil kegiatan plhiloshopiem sebagai kata
kerjanya.
Pengertian Filsafat Secara Etimologi
Philosophia berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia
(persahabatan,tertarik kepada … ) dan sophos (kebijaksanaa, ketrampilan,
pengalaman praktis dan intelgensi). Dengan demikian, kata filsafat secara
etimologi diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan.

Atau juga pengertian filsafat secara etimologi adalah sebagai cinta secara
mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan
atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran.
Definisi Menurut Para Ahli
1. Menurut Aristoteles
Pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab
dan asas segala benda. Dengan ini, filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas mengenai
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

2. Menurut Al-Kindi
Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi
manusia. Beliau memberikan pengertian filsafat dikalangan umat Islam membagi filsafat itu
dalam 3 hal lapangan ilmu:

1. Fisika/al-ilmu al-tabiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan terendah.


2. Matematika/al-ilmu al-riyadil, ilmu ini merupakan tingkatan tengah.
3. Ketuhanan/al-ilmu ar-rububiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan tertinggi.
Definisi Menurut Para Ahli
3. Menurut Johan Gotlich Fickte
filsafat adalah ilmu dari ilmu-ilmu, yaitu ilmu umum yang menjadi dasar dari segala ilmu.
Filsafat membicarakan seluruh dari bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran
dari kenyataan.

4. Menurut Imanuel Kant


Filsafat adalah ilmu pengertahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan didalamnya juga tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan
juga antropologi. Yakni :
a. Apakah yang dapat diketahui? Dan ini “dijawab oleh metafisika”.
b. Apakah yang boleh dikerjakan? Dan ini “dijawab oleh etika”.
c. Sampai dimana pengharapannya? Dan ini “dijawab oleh anthroposlogi”.
d. Apakah yang dimaksud dengan manusia? Dan ini “dijawab oleh anthroposlogi”.
Definisi Menurut Para Ahli
5. Menurut Paul Nartop
Filsafat adalah sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
menusia dengan menunjukkan dasar akhir yang sama dan juga yang memikul
sekaliannya.

6. Menurut Bertrand Russel


Sebagai teologi , filsafat berisikan sebagai pemikir-pemikiran mengenai masalah-
masalah yang pengetahuan definitive tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa
dipastikan. Namun seperti sains, filsafat lebih dapat menarik perhatian akal
manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
Definisi Menurut Para Ahli
7. Menurut Harold H. Titus
Pengertian filsafat dibagi menjadi 4, yaitu: Arti Filsafat adalah sekumpulan sikap
dan juga kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara
tidak kritis.
a. Filsafat adalah suatu proses kritik ataupun pemikiran terhadap suatu
kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
b. Pengertian Filsafat adalah usaha untuk memperoleh suatu pandangan
keseluruhan.
c. Filsafat adalah sebuah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata
dan pengertian ( konsep ).
d. Filsafat adalah sebuah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia
dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Definisi Menurut Para Ahli
8. Menurut John Dewey
Filsafat adalah haruslah dipandang sebagai suatu pengungkapan mengenai perjuangan manusia
secara terus menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi
manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan tidak sejalan dengan
wewenang yang diakui.

9. Menurut Notonegoro
Pengertian filsafat adalah menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak,
yang tetap tidak berubah dan disebut hakekat.

10. Menurut Dr. M. J. Langeveld


Filsafat adalah sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas 3 lingkungan masalah : “masalah lingkungan,
masalah keadaan (metafisika, manusia, alam dan juga seterusnya)”. Lingkungan masalah
pengetahuan meliputi teori kebenaran, teori pengetahuan dan logika. Sedangkan lingkungan masalah
nilai meliputi teori nilai etika, estetika, bernilai berdasarkan religi.
Definisi Menurut Para Ahli
11. Menurut John Brubacher
Filsafat adalah berasal dari bahasa Yunani filos dan sofia. Yang berarti cinta
kebijaksanaan ataupun belajar. Lebih dari itu dapat diartikan juga cinta
belajar pada umumnya dalam proses pertumbuhan ilmu sains hanya
terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat.

12. Menurut Darmodihardjo


Pengertian filsafat adalah sebagai pemikiran dalam usahanya mencari
kebijakan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya
(radikal), teratur (sistematis) dan menyeluruh (universal).
Cara Mengkaji Filsafat
Filsafat bukanlah dilakukan dengan cara eksperimen atau percobaan akan tetapi dengan
cara mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi dari masalah itu, memberikan
argumentasi dan juga alasan yang tepat untuk sebuah solusi.

Untuk ilmu filsafat, harus dan mutlak dipenuhi dengan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika sendiri adalah sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan
filsafat.

Hal ini membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi tertentu berciri eksakta
disamping nuansa khas dari filsafat, yakni spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan
ketertarikan.
Filsafat berarti perjalanan menuju sesuatu yang dalam, sesuatu yang biasanya tidak
tersentuh oleh ilmu lainnya dengan sikap skeptic yang mempertanyakan banyak hal.
Definisi Etika
Penelitian Etika berasal dari bahasa Yunani ethos.
Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan
dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat
merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika
disebut pula sebagai filsafat moral.
Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang
seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati
masyarakat,
Definisi Etika
etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih
adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan
yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.

Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan


santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan
masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi
pelanggaran dan, norma moral yang meliputi itikat dan kesadaran yang baik
dan jujur dalam penelitian (nic.unud.ac.id).
Perawat peneliti sebagai tenaga perawat professional wajib dan mempunyai
tanggung jawab moral untuk bekerja sesuai dengan standard kode etik
profesi.
Kode Etik Penelitian
Kode etik memberikan panduan kepada peneliti untuk :

1. Memilih tujuan, desain, metode pengukuran, dan subjek penelitian


2. Mengumpulkan dan menganalisis data
3. Menginterpretasikan hasil
4. Mempublikasikan laporan penelitian
Prinsip Prinsip Etika Penelitian
Prinsip Prinsip Etika Penelitian Tiga prinsip utama etika riset atau penelitian
yang perlu dipahami dan diterapkan oleh peneliti adalah :

1. Beneficence Yang pada dasarnya adalah di atas segalanya tidak boleh


membahayakan.
2. Menghargai Martabat Manusia Menghormati martabat subjek
3. Mendapatkan Keadilan Prinsip ini mengandung hak subjek untuk
mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk mendapatkan
keleluasaan pribadi.
Beneficence
Prinsip ini mengandung 4 dimensi:
a. Bebas dari bahaya Yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang
diteliti, terhindar dari bahaya atau ketidaknyamanan fisik atau mental.
b. Bebas dari eksploitasi keterlibatan peserta dalam penelitian tidak
seharusnya merugikan mereka atau memaparkan mereka pada situasi yang
mereka tidak disiapkan.
c. Manfaat dari penelitian Manfaat penelitian yang paling penting adalah
meningkatnya pengetahuan atau penghalusan pengetahuan yang akan
berdampak pada subjek individu, namun lebih penting lagi apabila
pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi suatu disiplin dan anggota
masyarakat.
d. Rasio antara resiko dan manfaat Peneliti dan penilai (reviewer) harus
menelaah keseimbangan antara manfaat dan resiko dalam penelitian.
Menghargai Martabat Manusia Menghormati
martabat subjek
Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat
manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed
consent) yang terdiri dari:

1) Penjelasan manfaat penelitian.


2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan.
3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.
4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek
berkaitan dengan prosedur penelitian.
5) Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. Namun kadangkala, formulir persetujuan
subyek tidak cukup memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk
penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas
antara peneliti dengan subyek.
Mendapatkan Keadilan Prinsip ini mengandung hak subjek untuk
mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk mendapatkan
keleluasaan pribadi
a. Hak mendapatkan perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai hak yang sama,
sebelum, selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian.
Perlakuan yang adil mencakup aspek-aspek sebagai berikut:
1) Seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif.
2) Perlakuan yang tidak menghukum bagi mereka yang menolak atau mengundurkan diri
dari kesertaannya dalam penelitian, walaupun dia pernah menyetujui untuk berpartisipasi.
3) Penghargaan terhadap semua persetujuan yang telah dibuat antara peneliti atau subjek,
termasuk prosedur dan pembayaran atau tunjangan yang telah dijanjikan.
4) Subjek dapat mengakses penelitian setiap saat diperlukan untuk mengklarifikasi
informasi.
5) Subjek dapat mengakses bantuan professional yang sesuai apabila terjadi gangguan
fisik atau psikologis.
6) Mendapatkan penjelasan, jika diperlukan yang tidak diberikan sebelum penelitian
dilakukan atau mengklarifikasi isu yang timbul selama penelitian.
7) Perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian
Mendapatkan Keadilan Prinsip ini mengandung hak subjek untuk
mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk
mendapatkan keleluasaan pribadi
b. Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi (privacy) Peneliti perlu
memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak menginvasi melebihi
batas yang diperlukan dan privasi subjek tetap dijaga selama penelitian.
Invasi terhadap privasi dapat terjadi bila informasi yang bersifat pribadi
dibagikan kepada orang lain tanpa sepengetahuan subjek atau
bertentangan dengan keinginannya. Informasi tersebut meliputi sikap,
keyakinan, prilaku, pendapat, dan catatan. Dalam aplikasinya, peneliti tidak
boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat
asal subyek dalam kuesioner dan alat ukuran apapun untuk menjaga
anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek Peneliti dapat menggunakan
koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas
responden.
C. Prinsip Etik dalam Penelitian Keperawatan
Ethical
1. Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan
tentang derajat dan lama keterlibatan tanpa konsekuensi negatif dari
penelitian.
2. Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat
bagi semua partisipan.
3. Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berarti
bagi partisipan.
4. Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian
terdistribusi secara seimbang.
Tujuan:
1. Menjaga privasi partisipan.
2. Memastikan integritas etik selama penelitian.
3. Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian.
4. Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan
pelayanan keperawatan.
5. Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan
keuntungan yang maksimum dengan sedikit menyebabkan kerugian dan
penderitaan bagi binatang.
D. Masalah dalam Etika Penelitian
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,
mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika
penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :


1. Informed consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
2. Plagiatisme Adalah tindakan pencurian ide, hasil pemikiran, dan tulisan orang lain yang digunakan
oleh penulis seolah-olah ide, pemikiran atau tulisan orang lain tersebut sebagai ide, hasil pemikiran
atau tulisannya sendiri. Tujuan dari pencurian ide orang lain dengan sendirinya digunakan untuk
keuntungan sendiri sehingga secara sadar atau tidak sadar dapat merugikan orang lain, baik materi
maupun nonmateri. Plagiatisme bisa dalam bentuk buku dan karya tulis yang lain, program computer
(software ), alat peraga, lagu dan music, drama, koreografi, seni : rupa,tari,pahat, arsitektur, fotografi,
sinematografi ( UU. No.19/2002 ).
D. Masalah dalam Etika Penelitian
3. Anonimiti (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau menantumkan nama responsen pada lembaran alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
4. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporka pada hasil riset.
5. Manipulasi penelitian Meliputi tindakan penelitian yang memalsukan, mengarang
atau menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan peneliti. Atau melaporkan
desain studi yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tidak sebagaimananya.
Hipotesa
Pertemuan 3
Definisi
Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata Hypo(belum tentu benar) dan tesis
(Kesimpulan)
Menurut sekaran(2005) dalam Juliansyah (2011) mendefinisikan hipotesis
sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih
variable yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji.

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.


Dengan demikian ada keterkaitan antara perumusan masalah dengan
hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti
Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat
Dinyatakan Dalam Beberapa Bentuk
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar
variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel.

2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan
kebalikan dari hipotesis alternatif)
KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS
Sumber Masalah Kehidupan sehari-
hari Teoritis

Teori Penelitian terdahulu Penelitian


Pendahuluan Akal sehat

Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian Variabel, Data

Pengujian Hipotesis

Kesimpulan Dan Implikasi


Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak
jelas)

2. Dapat diuji secara alamiah


– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
– Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada
hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu
yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
– Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori
permintaan dan penawaran)
– Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak
memiliki dasar kuat)
Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis merupakan suatu proposisi/pernyataan atau jawaban
sementara/dugaan yang mungkin benar dan digunakan sebagai dasar
pembuatan keputusan/penyelesaian dari suatu masalah untuk penelitian
2. Hipotesis adalah hasil kajian pustaka atau proses rasional dari penelitian
yang telah mempunyai kebenaran secara teoritik”. Kebenaran hipotesis
masih harus diuji kebenarannya secara empirik, dengan demikian
hipotesis dapat dianggap sebagai jawaban sementara terhadap masalah
yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian dan masih perlu diuji
kebenarannya dengan menggunakan data empirik
3. Hipotesis diartikan sebagai kesimpulan bersifat sementara atau proposisi
tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih
Ciri-ciri Hipotesis
1. Hipotesis merupakan hasil dari proses teoretik dan komparasi fakta
yang handal, yang secara teoretik dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya
2. Hipotesis menyatakan hubungan antara variabel
3. Hipotesis harus dapat diuji, artinya dapat feasible untuk memperoleh
data untuk pengujian hipotesis itu
4. Hipotesis harus spesifik dan sederhana
5. Menyatakan pernyataan tentang karakteristik populasi
Bentuk kekeliruan hipotesa
Keputusan Menerima Menolak
1. Kekeliruan tipe 1, yakni menolak hipotesis
hipotesis nol padahal Benar Keputusan Kesalahan
sesungguhnya benar Tepat Tipe1
2. Kekeliruan tipe 2, yakni Salah Kesalahan Keputusan
menerima hipotesis nol padahal Tipe2 Tepat
sesungguhnya salah
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

1. Merumuskan hipotesis nihil (H0)


2. Menentukan taraf signifikansi
3. Menentukan kriteria
4. Melakukan perhitungan statistika
5. Menarik kesimpulan
Merumuskan hipotesis nihil (H0)
Ukuran Populasi Sampel
(parameter) (statistik)
Hipotesis Nihil atau (H0) adalah
Rata-rata  x
hipotesis yang biasa ditampilkan
dalam bentuk pernyataan tentang Stand. Deviasi  s

karakteristik populasi seperti: tidak Varians 2 s2

terdapat pengaruh atau tidak Korelasi  r


terdapat perbedaan diantara Proporsi  p
variabel-variabel yang diteliti. Koef. Regresi  B
Statistik bertujuan membuat
estimasi tentang keadaan populasi
maka (H0) dinyatakan dalam
bentuk parameter.
Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi ( )atau taraf keberartian adalah pedoman tentang besar
kecilnya kesediaan peneliti untuk membuat keputusan/mendapat risiko
dalam membuat kekeliruan tipe 1. dalam penelitian sosial terdapat dua
nilai  yang lazim digunakan), yakni  = 0,05 dan  = 0,01. makin tinggi
risiko dari kesalahan yang akan dibuat, makin rendah/kecil taraf
signifikansi yang akan digunakan. Suatu penelitian disebut signifikan bila
peneliti bisa menolak H0 dengan begitu menerima H1 pada nilai  yang
ditentukan. Karena pada dasarnya H1 adalah negasi atau ingkaran dari H0
Menentukan Kriteria
Menentukan kriteria pada dasarnya menetapkan statistik uji, misalnya: t, F,
r, atau X2. nilai dari statistik uji adalah nilai yang akan dipakai sebagai
dasar untuk menerima atau menolak hipotesis nihil H0
Melakukan Perhitungan Statistika
Melakukan perhitungan dalam rangka pengujian hipotesis artinya,
menentukan X2, t, F, atau r yang diperoleh dari perhitungan data
sampel
Menarik Kesimpulan
Secara sederhana menarik kesimpulan berarti menolak H0 ataupun
menerima H0. jika peneliti berhasil menolak H0 kita mengatakan hipotesis
yang diajukan teruji oleh data (the data support hypothesis). Sehingga
kesimpulan penelitian adalah hipotesis verbal yang telah diajukan peneliti.
Sebaliknya jika peneliti tidak berhasil menolak H0 kita mengatakan
hipotesis yang diajukan tidak teruji oleh data (the data not support
hypothesis). Kesimpulan lain yang tidak kalah penting adalah makna atau
implikasi dari kesimpulan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
PERTEMUAN 4

PERMASALAHAN PENELITIAN
PERMASALAHAN PENELITIAN

• MASALAH PENELITIAN SEBAGAI DASAR MENGAPA


PENELITIAN DILAKUKAN
• PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM LATAR
BELAKANG PENELITIAN
• LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL YANG
BERSIFAT UMUM KEMUDIAN MENGERUCUT KE
PERMASALAHAN YANG LEBIH SPESIFIK
HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN
PEMECAHANNYA

Ketepatan Masalah Ketepatan Masalah


Masalah Benar Pemecahan Benar
Masalah Benar Pemecahan Salah
Masalah Salah Pemecahan Benar
Masalah Salah Pemecahan Salah
SUMBER PERMASALAHAN
DALAM PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
• Adanya penyimpangan antara pengalaman dan
kenyataan
• Terdapat penyimpangan antar rencana dan
kenyataan
• Terdapat pengaduan
• Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
• Untuk penyempurnaan
• Untuk verivikasi
• Untuk pengembangan
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
5. Adanya faktor pendukung
6. Tersedianya Data
7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah
berikutnya adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
– Jenis Penelitian
– Obyek yang diteliti
– Subyek penelitian
– Lokasi Penelitian
– Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada
Bank-Bank Pemerintah di Purwokerto tahun 2005
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas
dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya
dinyatakan dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar
masalah yang sesungguhnya
2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan
teori, waktu, tenaga dan dana.
3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai
dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
PEMBATASAN MASALAH:
Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
yang sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan
tajam
Pertemuan 5

METODE PENELITIAN
(RISET) BISNIS
DESAIN METODE RISET

Menurut Umar (2002), dalam melakukan riset harus dirumus- kan


terdahulu sejumlah permasalahan utama yaitu:

• Riset yang akan dilakukan harus mengikuti metode ilmiah agar


hasilnya ilmiah;
• Riset ditujukan untuk menjawab pertanyaan riset, jadi tidak
boleh menyimpang;

2
DESAIN METODE RISET

Menurut Umar (2002), dalam melakukan riset harus dirumus- kan


terdahulu sejumlah permasalahan utama yaitu:
• Pemahaman atas seberapa luas dan dalam kajian yang akan
dilakukan;
• Riset harus disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia,
baik tenaga SDM yang akan terlibat, waktu dan biaya yang
tersedia, dukungan teori dan alat ukur yang diperlukan,
termasuk penggunaan teknologi;
Metode riset yang dipilih hendaknya dibuat dengan
mempertimbangkan kondisi di atas dengan tujuan khusus untuk
mendukung tujuan riset.

3
Metode Penelitian
Dijelaskan oleh Umar (2002) mengenai bermacam metode riset
bisnis yang umum dipakai. Metode tersebut diantaranya adalah:
1. metode studi kasus
2. metode survei,
3. metode kecenderungan,
4. metode korelasional,
5. dan metode lainnya.

4
Riset dengan metode studi kasus
Riset dengan metode studi kasus menghendaki suatu
kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh atas obyek
tertentu yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu
tertentu, termasuk lingkungannya.

Peneliti, bersama dengan pengambil keputusan


manajemen (misalnya di dalam organisasi), harus
berusaha menemukan hubungan atas faktor yang dominan
atas permasalahan risetnya. Selain itu, peneliti dapat saja
menemukan hubungan yang tadinya tidak direncanakan
atau terpikirkan.

5
Keunggulan & Kelemahan Metode
Studi Kasus
Keunggulan metode studi kasus:
bahwa hasilnya dapat mendukung studi yang lebih besar di
kemudian hari, dapat memberikan hipotesis untuk riset
selanjutnya.

Kelemahan metode studi kasus:


a. kajiannya menjadi relatif kurang luas,
b. sulit digeneralisasi dengan keadaan yang berlaku umum,
c. cenderung subjektif karena objek riset dapat
mempengaruhi prosedur riset yang harus dilakukan.

6
Contoh Metode Studi Kasus
pada dimensi kualitas dosen. Kajian dapat dilakukan secara detil
dan mendalam, misalnya tentang waktu kehadiran dosen
mengajar, persiapan dosen mengajar, penggunaan buku wajib,
cara penyampaian materi, pemberian tugas, pemakaian alat
bantu ajar, pemberian wawasan melalui praktek, keakuratan
dalam nenilai, keterbukaan, ketegasan dan kewibawaan.

7
Metode survei
Metode survei adalah riset yang diadakan untuk
memperoleh fakta tentang gejala atas permasalahan yang
timbul, kajiannya sampai pada tahap menyelidiki mengapa
gejala tersebut ada serta menganalisis hubungan atas
gejala tersebut.

Fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan


masalah daripada digunakan untuk pengujian hipotesis..

8
Contoh Metode survei
membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang
telah ditentukan.
Survei dapat dilakukan dengan cara sensus maupun
sampling.
Sebagai contoh pendekatan ini misalkan untuk mengetahui
kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar,
mengetahui kerja dosen dan staf admisi di perguruan
tinggi.

9
Metode Kecenderungan (Trend)
Metode Kecenderungan (Trend) dilakukan dalam riset yang
ditujukan untuk melihat suatu kondisi tertentu yang akan
datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan
(forecasting).

Dalam melakukan proyeksi masa depan, biasanya ramalan


jangka pendek dianggap lebih dapat diandalkan daripada
ramalan jangka panjang. Sebagai

10
Contoh Metode Kecenderungan
(Trend)
contoh pendekatan ini misalkan untuk mengetahui
persoalan mengenai fenomena komunikasi yang sering
menjadi bahan pembicaraan.

Mulai dari trend sosial network seperti facebook, twitter dan


sebagainya sampai ke arah trend komunikasi marketing
yang saat ini telah menggeser peran-peran media lainnya
dalam hal pemenuhan kebutuhan manusia.

11
Metode Korelasional
(Correlational Study)
Metode Korelasional (Correlational Study) merupakan riset
yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan
variabel yang berbeda dalam suatu populasi.

Perbedaannya dibanding dengan metode yang lain adalah


adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan
sekedar deskripsi.

12
Metode Korelasional
(Correlational Study)
Metode Korelasional (Correlational Study) merupakan riset
Peneliti dapat mengetahui berapa besar kontribusi variabel
bebas terhadap variabel yang terkait serta besarnya arah
hubungan yang terjadi.

Sebagai contoh pendekatan ini misalkan untuk mengetahui


Pengaruh Motivasi Kerja dan Komunikasi Interpersonal
terhadap Kinerja Guru.

13
PERTEMUAN 6

METODE PENGUMPULAN
DATA
A. Metode Survei
Apakah Survei Itu?

• Penelitian kuantitatif, berasal dari paradigma positivis


atau pospositivis
• Menggunakan berbagai metode dalam proses
pengumpulan data, misalnya, kuisioner, content
analysis, indepth intervew, observasi, wawancara
terstruktur
definisi
Penelitian survey adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif di
mana penelit mengola survey dengan sample atau untuk seluruh
populasi orang untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku
atau karakteristik populasi

Penelitian survei adalah pengumpulan data dari suatu populasi


dengan memilih sampel
sensus adalah pengumpulan data terhadap seluruh anggota
populasi
Definisi Design survey
Design survey adalah:
suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk
mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya
besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari
populasi tersebut.

Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat


eksploratif, deskriptif maupun eksperimental.
Survei tidak selalu identik dengan kuesioner (meski teknik
pengumpulan data survei seringkali menggunakan
kuesioner karena berhubungan dengan sampel berjumlah
besar).
Dalam praktiknya, terkadang pelaksanan survei tidak
hanya menggunakan kuesioner atau angket, namun
dilengkapi dengan wawancara atau observasi.
Kapan Survei Digunakan?
• Ketika kita hendak menjelaskan sifat alamiah komunikasi
dalam organisasi, hubungan konsumen dan penggunaannya
terhadap media (media use), dan karakteristik produser
media massa
• Ketika kita hendak melakukan generalisasi, misalnya, kita
hendak melihat bagaimana kebiasaan masyarakat Jogya ketika
mengkonsumsi media
• Ketika kita hendak melihat sebuah gejala atau penyebab
sebuah fenomena, misalnya, kita hendak melihat bagaimana
trend kelas menengah di Indonesia dalam menggunakan
media, membandingkan suatu kelompok kelas sosial-ekonomi
masyarakat dalam menggunakan media
MERANCANG PENELITIAN AUDIENS DENGAN
SURVEI?
Merumuskan research question (pertanyaan penelitian
tidak hanya menentukan metode, tetapi juga informasi atau
data apa yang hendak dicari).

Misalnya,
penelitian ini hendak melihat bagaimana kebiasaan
mahasiswa di Jogya dalam menggunakan media?
Jenis informasi atau hiburan apa yang digemari?
Dan, kapan waktu yang paling sering mereka gunakan
untuk mengakses media?
TAHAPAN SURVEI
Secara umum survei dilakukan dalam beberapa tahapan,
yakni: 1) Menentukan masalah penelitian ; 2) Membuat
desain survei ; 3) Mengembangkan instrumen survei; 4)
Menentukan sampel; 5) Melakukan pre-test; 6)
Mengumpulkan data; 7) Memeriksa data (editing); 8)
Mengkode data; 9) Data entry; 10) Pengolahan dan
analisis data; 11) Interpretasi data; dan 12) Membuat
kesimpulan serta rekomendasi.
Pertimbangan dalam melakukan penelitian
survei
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk
melakukan penelitian survei, antara lain:
1. Penelitian survei dapat digunakan untuk sampel yang
besar.
2. Penggunaan kuesioner dapat menghasilkan
data/informasi yang beragam dari setiap
responden/individu dengan variabel penelitian yang
banyak.
3. Data yang diperoleh dari sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi.
DESAIN SURVEI

Desain Survei

Survei sekali waktu Survei rentang waktu


(cross-sectional survei) (longitudinal survei)

Survei tracking/trend Survei Panel Survei kohort


(populasi sama, sampel Populasi sama,
(populasi sama, sample subpopulasi (kohort)
berbeda) sama) sama, sampel berbeda

Aropi, 2007: 7
Jenis Survey
Ada beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses
pelaksanaannya dan perlakuan terhadap sampel.

• Survei Sekali Waktu (Cross-sectional Survei). Data


hanya dikumpulkan untuk waktu tertentu saja dengan
tujuan menggambarkan kondisi populasi.

• Survei Rentang Waktu (Longitudinal Survei). Survei


dilakukan berulang untuk mengetahui kecenderungan
suatu fenomena dari waktu ke waktu.
Jenis Survey
• Survei Tracking/Trend. Survei dilakukan pada populasi
yang sama namun dengan sampel berbeda untuk
mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu
ke waktu.

• Survei Panel. Survei dilakukan terhadap sampel yang


sama untuk memahami suatu fenomena dari waktu ke
waktu.

• Survei Cohort. Survei dilakukan pada sekelompok


populasi yang spesifik untuk mengetahui perkembangan
suatu fenomena dari waktu ke waktu.
Syarat Membuat Pertanyaan yang Bagus

1. pertanyaan survei yang bagus adalah langsung, to the


point, dan dinyatakan secara jelas;

2. pertanyaan survei yang bagus seharusnya menanyakan


satu dan hanya satu isu tunggal;

3. pertanyaan survei yang bagus tidak akan mengarahkan


responden untuk menjawab pertanyaan dengan cara
yang spesifik, misalnya, “Tidakkah Anda pikir bahwa
stasiun tv sekarang banyak bohongnya?”;
Syarat Membuat Pertanyaan yang Bagus

4. pertanyaan survei hendaknya tidak mengandung kata-


kata yang emosional sehingga dapat mendorong
munculnya bias responden, misalnya, pertanyaan untuk
menjaring pendapat masyarakat tentang aborsi maka
pertanyaannya tidak dapat dituliskan sebagai
“Bukahkah janin seharusnya tidak dibunuh?”;

5. kadangkala menjadi relevan dan penting untuk


menggunakan pertanyaan-pertanyaan tidak langsung,
khususnya ketika responden mungkin takut merespon
pertanyaan karena respon mereka barangkali nampak
tidak diharapkan oleh pewawancara.
Beberapa Contoh Pertanyaan
• Kapan biasanya Anda membaca
koran?
(Jawaban boleh lebih dari satu)
 Pagi, Sebutkan jamnya:..........
 Siang, sebutkan jamnya...
 Petang, sebutkan jamnya...
 Malam, sebutkan jamnya....
B. METODE OBSERVASI
Penemuan
Pengamatan/
pengumpulan data Penilaian PENELITIAN

OBSERVASI ASESMEN Non perilaku

Perilaku Pemberian arti


DIAGNOSTIK
Inferensi
Penegakan
Sampel perilaku diagnosis

Konstruk hipotetis
APA YANG DIOBSERVASI ??
No. Materi Observasi Contoh
1 Perilaku Verbal Dialek, volume, intonasi, salah ucap,
content, gagap, cadel
2 Perilaku Non-verbal Ekspresi wajah, bahasa tubuh
3 Peristiwa / kejadian Banjir, kebakaran, upacara pernikahan,
wisuda
4 Setting & Lingkungan Setting tempat : dirumah, dikampus,
alam dipasar
Setting waktu : pagi, siang, saat matahari
terbenam, jam ... WIB
Lingk. Fisik : warna cat, pintu, jendela,
lampu, hiasan dinding, marka jalan
Lingk. Sosial : jumlah siswa, interaksi yg tjd
5 Interaksi objek & Cara pedagang melayani pembeli
lingkungan Sikap ramah, kedisiplinan
APA YANG DIOBSERVASI ??

• Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target :


Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non
verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan
indikator khusus
• Level observasi : bisa aspek khusus dari perilaku
individu, kelompok, dan situasi/proses
• Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat),
penampakan eksterior (cara jalan, berpakaian), gaya
bahasa (intonasi, pilihan kata)
DIMENSI OBSERVASI

Secara umum setiap observasi yang dilakukan tercakup


dalam tiga dimensi, yaitu :
1. Partisipan dan Nonpartisipan
2. Overt dan Covert
3. Alamiah dan Buatan

Dalam setiap observasi yang dilakukan selalu tercakup


ketiga dimensi, dengan berbagai kombinasi
Langkah-langkah observasi dalam penelitian

• Rummel telah merumuskan petunjuk – petunjuk penting


bagi mereka yang menggunakan metode observasi
untuk mengumpulkan fakta – fakta seperti berikut ini.
– Problem research → Perlu bekal pengetahuan ttg
apa yang akan diobservasi. Dari penelitian terdahulu,
literatur, dll
– Selidiki tujuan – tujuan, baik secara umum maupun
khusus untuk menentukan apa yang harus
diobservasi.
Perumusan masalah dan aspek – aspek khusus dari
penyelidikan akan menentukan apa yang harus
diobservasi.
Jenis-jenis observasi

Berdasar Berdasar Metode


Berdasar Proses Pencatatan
Keterlibatan Observasi
Observer (Recording)
• Narrative
• Participant • Uncontrolled Recording
Observation (tidak
berstruktur)
• Interval Recording
• Non Participant • Controlled
Observation • Event Recording
(berstruktur)
• Ratings Recording
• Eksperimental
Observation
Berdasar Keterlibatan Observer

Observasi Participant: peneliti menjadi salah satu orang


yang melakukan aktivitas yang diteliti.

Observasi non Partisipan: peneliti mengumpulkan data


yang dibutuhkannya tanpa menjadi bagian dari situasi yang
terjadi.
Berdasar Proses Observasi

1. Uncontrolled Observation (tidak berstruktur) atau


Eksperimental Observation: Pada jenis observasi ini,
peneliti tidak membatasi pengamatannya pada hal-hal
tertentu saja. Peneliti mencatat seluruh informasi yang
didapatkan pada saat pelaksanaan observasi.

2. Controlled Observation (berstruktur): Observasi yang


dilakukan berdasarkan pola yang ditentukan oleh
peneliti. Peneliti membuat daftar yang berisikan kategori
aktivitas-aktivitas atau fenomena-fenomena apa saja
yang perlu diperhatikan.
Berdasar Metode Pencatatan (Recording)

• Narrative Recording: teknik pengumpulan (pencatatan)


data oleh observer dengan kejadian dan urutan
kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi
nyata.
• Interval Recording: salah satu teknik observasi yang
berfokus pada perilaku spesifik dalam waktu yang
spesifik pula. Periode observasi dibagi menjadi
beberapa segmen interval (biasanya selama 5 sampai
30 detik, tergantung pada apa yang mau diobservasi).
Berdasar Metode Pencatatan (Recording)

• Event Recording: Metode event recording dilakukan


dengan cara merekam setiap hal dari perilaku
spesifik (specific behavior) atau kejadian-kejadian yang
ingin diukur selama periode observasi.

• Ratings Recording: Metode observasi berupa checklist


yang didasarkan pada intensitas perilaku yang diamati.

Anda mungkin juga menyukai