Anda di halaman 1dari 22

Pengetahuan & Ilmu

Definisi Pengetahuan Dalam kamus besar bahasa Indonesia Pengetahuan atau sains didefinisikan sebagai
studi sistematis yang diperoleh melalui suatu observasi, penelitian, serta telah diuji coba yang mengarah
pada sebuah penentuan dengan sifat dasar atau berupa prinsip sesuatu yang sedang dipelajari, diselidiki,
dan sebagainya. Pengetahuan memiliki ciri utama yaitu suatu studi yang berurusan dengan kumpulan
fakta atau kebenaran yang disusun secara sistematis dan menunjukkan operasi hukum umum: misalnya,
ilmu matematika.

Definisi Menurut Para Ahli

1). Notoatmodjo (2007) Pengetahuan yaitu hasil dari pemahaman setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap sebuah obyek tertentu. Penginderaan tersebut terjadi melalui panca indera yang
dimiliki oleh manusia, yakni indera pendengaran, penglihatan, penciuman bau, rasa serta raba. Diketahui
sebagaian besar pengetahuan yang diperoleh manusia yaitu melalui indra penglihatan dan pendengaran.

2). Bates (2005) Pengetahuan adalah informasi yang diberikan makna dan terintegrasi dengan konten
pemahaman lain.

3). Dixon (2000) Pengetahuan adalah tautan bermakna yang dibuat orang dalam benak mereka antara
informasi dan penerapannya pada tindakan dalam pengaturan tertentu.

4). Smith & Webster (2000) Pengetahuan adalah akumulasi dari segala sesuatu yang diketahui dan
digunakan organisasi dalam menjalankan urusannya.

Dengan berbagai definisi yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi
pengetahuan adalah pemahaman yang dibangun oleh analisis informasi. Pengetahuan sering tertanam di
dalam orang dan dapat ditingkatkan melalui informasi yang didapat serta hasil interaksi dengan orang
lain.

Metodelogi Penelitian

1. Pengamatan obyektif: Pengukuran dan data (mungkin meskipun tidak harus menggunakan
matematika sebagai alat) Bukti

2. Eksperimen dan / atau observasi sebagai tolok ukur untuk menguji hipotesis

3. Induksi: alasan untuk menetapkan aturan umum atau kesimpulan yang diambil dari fakta atau contoh
Pengulangan

4. Analisis kritis Verifikasi dan pengujian: paparan kritis terhadap pengawasan, tinjauan sejawat dan
penilaian

Jenis-jenis Pengetahuan 1. Pengetahuan Implisit 2. Pengetahuan Eksplisit 3. Pengetahuan Empiris 4.


Pengetahuan Taktik 5. Pengetahuan Rasionalisme

Pengetahuan Implisit Pengetahuan Implisit yaitu sebuah pengetahuan yang sudah tertanam pada bentuk
yang berasal dari pengalaman seseorang dan mengandung banyak faktor yang dikatahui masih belum
nyata sebagai contoh seperti perspektif, keyakinan pribadi serta prinsip-prinsip. Pengetahuan Implisit
merupakan penerapan pengetahuan eksplisit. Keterampilan yang dapat ditransfer dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain adalah salah satu contoh pengetahuan implisit
Pengetahuan Eksplisit

1. pengetahuan yang mudah diartikulasikan, ditulis, dan dibagikan.

2. pengetahuan yang sudah sistematis di dokumentasi dan tersimpan dalam bentuk nyata baik berupa
media, atau yang lainnya.

Hasil dari pengetahuan ini biasanya sudah di artikulasi ke dalam suatu bentuk yang formal, mudah
dipahami dan relatif mudah untuk di bagikan secara luas kepada publik. Contoh informasi baku yang
sudah tersimpan yaitu konten pada website seperti jagad.id. Sebagai contoh yang lain dari pengetahuan
eksplisit, yaitu lembar data perusahaan, laporan penelitian, dll. Semua itu merupakan contoh dari
pengetahuan yang eksplisit

Pengetahuan Empiris

suatu pengetahuan yang lebih memprioritaskan pengamatan dan pengalaman atau yang lebih sering
dikenal dengan sebutan pengetahuan posteriori. Untuk bisa mendapatan pengetahuan jenis ini maka
memerlukan suatu pengamatan yang harus dilakukan dengan cara rasional dan empiris. Pengetahuan
empiris ini dapat dikembangkan menjadi pengetahuan jenis deskriptif yang mana merupakan suatu
pengetahuan seseorang menguraikan dan melukiskan dengan berbagai macam penjelasan berkaitan
dengan semua karakteristik ciri-ciri, serta efek yang dimiliki pada objek empiris

Pengetahuan Taktik

pengetahuan yang dimiliki dan dikumpulkan dari pengalaman serta konteks pribadi. Pengetahuan ini
merupakan informasi yang, jika ditanyakan akan menjadi sangat sulit untuk ditulis, diartikulasikan, atau
disajikan dalam bentuk yang nyata. Sebagai contoh, seseorang memiliki pengetahuan cara membuat
resep terkenal keluarganya. Kemudian, jika dia memberi kartu resep, tetapi ketika anda mencobanya
sendiri, anda merasa ada sesuatu yang hilang dan tidak sama seperti yang orang tersebut buat. Setelah
pengalaman bertahun-tahun, orang tersebut telah mempelajari perasaan yang tepat untuk adonan, atau
berapa lama sesuatu harus ada di dalam oven. Terkadang banyak hal yang tidak bisa dijelaskan; namun
hanya bisa dirasakan

Pengetahuan Rasional

sebuah pengetahuan yang bisa diperoleh melalui akal pikiran. Rasionalisme lebih mengedepankan
berdasarkan suatu pengetahuan yang tidak memiliki penekanan berdarkan pengalaman individu. Sebagai
contoh pengetahuan rasional dapat dilihat dari pengetahuan matematika yang mana dalam ilmu
matematika ini hasil penjumlahan bilangan desimal dari 1 + 1 = 2 Tentunya hal ini tidak di dapatkan dari
pengalaman dan pengamatan empiris, tetapi cenderung melalui pikiran untuk bisa berpikir secara logis

Sumber Pengetahuan

1. Pengalaman Pribadi Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru terbaik”.
Penyebab pengalaman disebut sebagai guru terbaik adalah karena melalui pengalaman seseorang
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Ketika proses penerapan sains, kecacatan pengetahuan yang
dimiliki seseorang secara langsung dikoreksi oleh realitas dunia. Siklus belajar berulang menerapkan
koreksi secara terus menerus membuat seseorang menjadi orang yang lebih baik.
2. Pengalaman Orang Lain Masa hidup rata-rata manusia hanya yaitu sekitar 60-70 tahun. Hanya
berdasarkan pengalaman pribadi yang didapat dari masa hidup sangat singkat tidak mungkin membuat
seseorang menjadi orang yang cerdas, bijaksana, dan baik. Karena itu, penting bagi seseorang untuk
belajar dari pengalaman orang lain untuk menambah nilai sains yang dimilikinya.

Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan Manusia Pengetahuan memiliki cabang yang sangat beragam,
dan setiap cabangnya memiliki peran masing masing dalam dampaknya bagi kehidupan di dunia ini bagi
umat manusia. Adapun beberapa hal pentingnya pengetahuan baik dari segi manfaat dapat dilihat dari
penjelasan antara lain berikut dibawah ini.

1. Kemajuan Teknologi Sering diikatakan, “Pengetahuan adalah Kekuatan” Kutipan tersebut memiliki
nuansa aplikasi serbaguna dan berlaku baik dalam banyak konteks. Pengetahuan telah memungkinkan
manusia membuat semua kemajuan dalam bidang sains dan teknologi yang telah dicapai. Hal tersebut
membuat manusia menjadi makhluk yang jauh lebih mampu, unggul, dan canggih di muka bumi.
Pengetahuan adalah faktor utama yang dengan jelas membedakan ras manusia dari hewan.

2. Ilmu Pengetahuan Banyak Membantu Pekerjaan Manusia Manusia memiliki kekuatan untuk menilai
situasi, memutuskan antara apa yang baik dan yang buruk serta mampu membuat keputusan yang tepat.
Penting bagi manusia memanfaatkan karunia pengetahuan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat
mencapai prestasi yang hebat pada setiap bidang kehidupan. Karena pengetahuan mempermudah
banyak aspek pada kehidupan manusia, memperoleh pengetahuan dianggap sebagai aktivitas paling
utama yang mempersiapkan manusia untuk kehidupan yang panjang dan sukses

3. Pengetahuan Umum untuk Kesusksesan Karir Sekolah merupakan fase paling awal dalam kehidupan
seorang anak dalam belajar menjalani hidup. Selama tahap ini, masyarakat memberikan berbagai
masukan pembelajaran untuk membuat anak mengetahui banyak hal pada setiap topik yang diajarkan.
Sementara pendidikan selama tahun-tahun awal sekolah bersifat umum, aliran khusus mata pelajaran
dikejar oleh anak-anak ketika mereka tumbuh dewasa sehingga mereka mencapai kemahiran dan
keterampilan di bidang di mana mereka ingin unggul dan membangun karier dalam hidup mereka.Tanpa
ilmu pengetahuan, seseorang tidak bisa sukses dalam hidup. Untuk bisa tumbuh dalam karier yang
sukses, seseorang harus mempelajari sebanyak mungkin pengetahuan sesuai yang dibutuhkanya
tersebut.

4. Pengetahuan Sosial Memudahkan Hubungan Manusia Satu Sama Lainnya Banyak jenis pengetahuan
penting lainnya seperti sosial yang tidak berhubungan dengan sains dan teknologi dan bidang yang dapat
dipelajari dalam buku. Pengetahuan juga sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang dan
menyempurnakan perilakunya dalam berhubungan dengan orang lain. Perlu memahami kekuatan dan
kelemahan diri sendiri sehingga bisa menentukan arah yang tepat dalam menentukan pilihan
dikehidupan. Penting juga untuk menguasai teknik menyesuaikan dan mengakomodasi perubahan di
sekitar lingkungan dalam situasi kehidupan yang sering berubah. Manusia juga dituntut untuk belajar
bagaimana mengelola hubungan dengan orang-orang baik di rumah maupun di lingkungan profesional.
Untuk banyak hal ini, pengetahuan yang tidak hanya sains sangatlah penting

5. Pengetahuan yang Menghancurkan Fasilitas hasil pengetahuan berupa terciptanya teknologi yang
maju, jika salah digunakan oleh seseorang maka bisa berakibat merugikan baik diri sendiri dan juga
orang lain. Sepatutnya pengetahuan membuat seseorang mengambil jalan yang benar dalam hidup
dengan cara yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh hasil
pengetahuan berupa nuklir yang dapat dijadikan sebagai energi sumber daya namun dalam kepentingan
dunia militer juga bisa dijadikan sebagai senjata menghancurkan jika disalah gunakan. Contoh lain
seperti fasilitas teknologi komunikasi yang saat ini berkembang pesat seperti media sosial, namun
mampu membuat beberapa generasi muda penerus mengalami penurunan moralitas dan perilaku antar
sesama akan sangat buruk bagi kehidupan sosial kedepannya.

Pengertian Peneliti dan Penelitian

Seorang ilmuwan juga biasa disamakan dengan seseorang peneliti. Pengertian peneliti sendiri adalah
seseorang yang melakukan kegiatan dengan menggunakan sistem tertentu di dalam memperoleh suatu
ilmu pengetahuan. Atau dapat juga di katakan sebagai individu atau seseorang yang melakukan sejumlah
atau beberapa percobaan atau praktik – praktik tertentu secara tradisional atau modern. Peneliti
melakukan sebuah penelitian. Adapun pengertian penelitian pun ada banyak di definisikan oleh para
ahli, sebagai berikut:

Pengertian Peneliti dan Penelitian

1. Soerjano Soekanto Menurut Soerjano Soekanto, penelitian adalah sebuah kegiatan ilmiah yang
berdasarkan suatu analisis juga konstruksi yang dilakukan sistematis.

2. Sanapiah Faisal Penelitian adalah kegiatan di dalam menelaah suatu permasalahan dengan memakai
metode ilmiah dan sistematis.

3. Woody Penelitian adalah metode untuk dapat menemukan pemikiran yang kritis dan cepat

4. Hill Way Penelitian merupakan metode belajar yang sifatnya lebih mendalam dan penuh kehati-hatian.

5. Parson Penelitian yaitu suatu pencarian yang dilakukan dengan cara yang sistematis dan penekanan
pada pemecahan permasalahan.

D. Proses Penelitian

Kemudian meneliti sendiri berkaitan erat dengan proses kegiatan yang mengacu pada pemikiran,
kegiatan pendidikan, atau filosofis. Secara khusus seorang peneliti biasanya dikaitkan dengan individu –
individu yang melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sebagai acuannya.
Adapun metode ilmiah itu meliputi:

1. merumuskan serta mendefinisikan masalah

2. mengadakan studi kepustakaan

3. membuat formulasi hipotesis

4. menentukan objek atau model untuk menguji hipotesis

5. Kemudian mengumpulkan data, menyusun, menganalisis, juga menyusun intervensi, membuat


generalisasi atau membuat sebuah kesimpulan,

6. membuat sebuah laporan ilmiah.


D. Proses Penelitian Secara garis besar langkah dari metode ilmiah tersebut meliputi:

1. karakteristik 2. hipotesis 3. prediksi 4. dan eksperimen atau percobaan.

Di dalam sebuah laporan ilmiah ada beberapa kriteria yang harus di penuhi pada sebuah metode ilmiah
yaitu,

1. metode ilmiah harus bersifat kritis dan analitis, logis, testability

2. menggunakan pengujian statistik untuk mengumpulkan data, objektif, konseptual dan teoritis, empiris

3. metode ilmiah harus bersifat sistematis.

Definisi ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan yaitu suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang
didapatkan dari hasil penelitian observasi. Dan ilmu itu mempunyai banyak artian dan penjelasan bukan
sekedar pengetahuan, tetapi meresum sekumpulan teori-teori yang di sepakati.

Ciri-ciri Ilmu pengetahuan

-Empiris: pengetahuan yang didapat setelah melakukan kegiatan obesitas. -Sistematis: tersusun secara
logis dan sistematis dari berbagai keterangan atau data yang ada.

-Objektif: terbebas dari pemikiran dan prasangka pribadi seseorang.

-Analisis: memperinci persoalan atau pertemuan yang ada.

-Verifikasi: kebenarannya dapat dipercaya dan dapat dibuktikan.

Macam-macam ilmu pengetahuan Macam-macam ilmu pengetahuan

- non ilmiah ialah pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu atau tanpa melalui metode ilmiah.

- pengetahuan ilmiah ialah persoalan atau pengalaman yang didapat melalui percobaan ilmiah.

Hubungan antara empat macam pengetahuan

- pengetahuan tahu bahwa dengan pengetahuan tahu bagaimana

- pengetahuan tahu bagaimana dengan pengetahuan tahu akan

- pengetahuan tahu bahwa dengan pengetahuan tahu akan

- pengetahuan tahu mengapa dengan pengetahuan tahu ketiga jenis

Pengertian Ilmu

Secara Bahasa Kata Ilmu ini berasal dari kata arab yakni ‘alima yang memiliki makna mengetahui atau
perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu. Dan juga kata ilmu ini berasal dari bahasa
latin yakni science yang bermakna pengetahuan, mengetahui atau memahami.

Secara Istilah

Ilmu adalah bentuk pengetahuan tentang sesuatu yang datang dari Allah, yang mana ilmu tersebut
diturunkan kepada para nabi dan rasul serta alam yang diciptakan-Nya termasuk manusia dan apa saja
yang ada pada diantara langit dan bumi ini, Atau pengetahuan yang sistematis dan bersifat ilmiah
Secara umum

Ilmu memiliki arti kepandaian atau pengetahuan yang berkenaan dengan bidang yang tersusun secara
sistematis menurut kaidah dan metode yang bisa digunakan untuk menjelaskan serta memahami hal
yang terkait dengan bidang ilmu tersebut.

Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli

1. The Liang Gie Ilmu yakni adalah rangkaian kegiatan manusia yang rasional dan kognitif dengan metode
berupa macam-macam prosedur dan susunan langkah yang kemudian akan menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai berbagai gejala kealaman, kemasyarakatan atau individu untuk
tujuan mencapai kebenaran yang sebar-benarnya, mendapatkan pemahaman dan memberikan
penjelasan atau melakukan penerapan.

2. Mohammad Hatta Ilmu yakni merupakan sebuah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
secara kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, yang mana menurut kedudukannya
yang tampak dari luar, maupun dalam.

3. Minto Rahayu Ilmu merupakan pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku secara
umum.

4. Harold H.titus Ilmu di definisikan sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan,
mengadakan pendekatan terhadap benda atau peristiwa dengan menggunakan cara atau metode
observasi yang teliti serta kritis

Filsafat dan Etika Penelitian

Definisi Filsafat

Pengertian Filsafat Secara Umum Filsafat adalah sebuah kajian masalah umum dan juga mendasar
tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, akal dan pikiran, nilai dan juga bahasa.

Pengertian filsafat secara umum adalah sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofi) untuk memberikan
pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman
ilmiah.

Definisi Filsafat

Filsafat juga bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab-sebab yang sedalam mungkin bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.

Arti Filsafat adalah pandangan hidup dari seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang inginkan atau di citacitakan.

Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena dalam filsafat sendiri memiliki logika, metode dan
juga sistem. Namun filsafat juga merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran
manusia secara kritis dan juga dijabarkan dalam konsep mendasar.
Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Secara etimologis filsafat memiliki pengartian yang sepadan dengan kata falsafah dalam bahasa arab
atau kata philosophy dalam bahasa Inggris. Dari kata-kata tasi semuanya berasal dari kata latin
philosophia, sebuah kata benda yang merupakan hasil kegiatan plhiloshopiem sebagai kata kerjanya

Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Philosophia berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia (persahabatan,tertarik
kepada … ) dan sophos (kebijaksanaa, ketrampilan, pengalaman praktis dan intelgensi). Dengan
demikian, kata filsafat secara etimologi diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan kebijaksanaan.
Atau juga pengertian filsafat secara etimologi adalah sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaan
atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan,
kebenaran.

Definisi Menurut Para Ahli

1. Menurut Aristoteles Pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki kewajiban untuk
menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan ini, filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas mengenai
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

2. Menurut Al-Kindi Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh
mungkin bagi manusia. Beliau memberikan pengertian filsafat dikalangan umat Islam membagi filsafat
itu dalam 3 hal lapangan ilmu:

1. Fisika/al-ilmu al-tabiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan terendah.

2. Matematika/al-ilmu al-riyadil, ilmu ini merupakan tingkatan tengah.

3. Ketuhanan/al-ilmu ar-rububiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan tertinggi.

1. Fisika/al-ilmu al-tabiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan terendah.

2. Matematika/al-ilmu al-riyadil, ilmu ini merupakan tingkatan tengah.

3. Ketuhanan/al-ilmu ar-rububiyyat, ilmu ini merupakan tingkatan tertinggi.

4. Menurut Imanuel Kant Filsafat adalah ilmu pengertahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan didalamnya juga tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama dan juga
antropologi. Yakni :

a. Apakah yang dapat diketahui? Dan ini “dijawab oleh metafisika”. b. Apakah yang boleh dikerjakan?
Dan ini “dijawab oleh etika”. c. Sampai dimana pengharapannya? Dan ini “dijawab oleh anthroposlogi”. d.
Apakah yang dimaksud dengan manusia? Dan ini “dijawab oleh anthroposlogi”.

5. Menurut Paul Nartop Filsafat adalah sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
menusia dengan menunjukkan dasar akhir yang sama dan juga yang memikul sekaliannya.

6. Menurut Bertrand Russel Sebagai teologi , filsafat berisikan sebagai pemikir-pemikiran mengenai
masalahmasalah yang pengetahuan definitive tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan.
Namun seperti sains, filsafat lebih dapat menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi
maupun otoritas wahyu.

7. Menurut Harold H. Titus Pengertian filsafat dibagi menjadi 4, yaitu: Arti Filsafat adalah sekumpulan
sikap dan juga kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.

a. Filsafat adalah suatu proses kritik ataupun pemikiran terhadap suatu kepercayaan dan sikap yang
dijunjung tinggi.

b. Pengertian Filsafat adalah usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.

c. Filsafat adalah sebuah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian
( konsep ).

d. Filsafat adalah sebuah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan
jawabannya oleh para ahli filsafat.

8. Menurut John Dewey Filsafat adalah haruslah dipandang sebagai suatu pengungkapan mengenai
perjuangan manusia secara terus menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang
membentuk budi manusia terhadap kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan tidak
sejalan dengan wewenang yang diakui.

9. Menurut Notonegoro Pengertian filsafat adalah menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut
intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah dan disebut hakekat.

10. Menurut Dr. M. J. Langeveld Filsafat adalah sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas 3 lingkungan
masalah : “masalah lingkungan, masalah keadaan (metafisika, manusia, alam dan juga seterusnya)”.
Lingkungan masalah pengetahuan meliputi teori kebenaran, teori pengetahuan dan logika. Sedangkan
lingkungan masalah nilai meliputi teori nilai etika, estetika, bernilai berdasarkan religi.

11. Menurut John Brubacher Filsafat adalah berasal dari bahasa Yunani filos dan sofia. Yang berarti cinta
kebijaksanaan ataupun belajar. Lebih dari itu dapat diartikan juga cinta belajar pada umumnya dalam
proses pertumbuhan ilmu sains hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat.

12. Menurut Darmodihardjo Pengertian filsafat adalah sebagai pemikiran dalam usahanya mencari
kebijakan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya (radikal), teratur (sistematis)
dan menyeluruh (universal).

Cara Mengkaji Filsafat

Filsafat bukanlah dilakukan dengan cara eksperimen atau percobaan akan tetapi dengan cara
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi dari masalah itu, memberikan argumentasi dan juga
alasan yang tepat untuk sebuah solusi. Untuk ilmu filsafat, harus dan mutlak dipenuhi dengan logika
berpikir dan logika bahasa. Logika sendiri adalah sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam
matematika dan filsafat. Hal ini membuat filsafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi tertentu berciri
eksakta disamping nuansa khas dari filsafat, yakni spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan.
Filsafat berarti perjalanan menuju sesuatu yang dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh ilmu
lainnya dengan sikap skeptic yang mempertanyakan banyak hal.
Definisi Etika Penelitian Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut
pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas
masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika mencakup norma untuk berperilaku,
memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika
membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat,

etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru
yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.

Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan santun yang memperhatikan
konvensi dan kebiasaan dalam tatanan masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika
terjadi pelanggaran dan, norma moral yang meliputi itikat dan kesadaran yang baik dan jujur dalam
penelitian (nic.unud.ac.id). Perawat peneliti sebagai tenaga perawat professional wajib dan mempunyai
tanggung jawab moral untuk bekerja sesuai dengan standard kode etik profesi.

Kode Etik Penelitian

Kode etik memberikan panduan kepada peneliti untuk :

1. Memilih tujuan, desain, metode pengukuran, dan subjek penelitian

2. Mengumpulkan dan menganalisis data

3. Menginterpretasikan hasil

4. Mempublikasikan laporan penelitian

Prinsip Prinsip Etika Penelitian

Prinsip Prinsip Etika Penelitian Tiga prinsip utama etika riset atau penelitian yang perlu dipahami dan
diterapkan oleh peneliti adalah :

1. Beneficence Yang pada dasarnya adalah di atas segalanya tidak boleh membahayakan.

2. Menghargai Martabat Manusia Menghormati martabat subjek

3. Mendapatkan Keadilan Prinsip ini mengandung hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang adil
dan hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi.

Beneficence Prinsip ini mengandung 4 dimensi:

a. Bebas dari bahaya Yaitu peneliti harus berusaha melindungi subjek yang diteliti, terhindar dari bahaya
atau ketidaknyamanan fisik atau mental.

b. Bebas dari eksploitasi keterlibatan peserta dalam penelitian tidak seharusnya merugikan mereka atau
memaparkan mereka pada situasi yang mereka tidak disiapkan.

c. Manfaat dari penelitian Manfaat penelitian yang paling penting adalah meningkatnya pengetahuan
atau penghalusan pengetahuan yang akan berdampak pada subjek individu, namun lebih penting lagi
apabila pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi suatu disiplin dan anggota masyarakat.
d. Rasio antara resiko dan manfaat Peneliti dan penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara
manfaat dan resiko dalam penelitian.

Menghargai Martabat Manusia Menghormati martabat subjek Beberapa tindakan yang terkait dengan
prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir
persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari:

1) Penjelasan manfaat penelitian.

2) Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan.

3) Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.

4) Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan
prosedur penelitian.

5) Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.

6) Jaminan anonimitas dan kerahasiaan. Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup
memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena terdapat
perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek.

Mendapatkan Keadilan Prinsip ini mengandung hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan
hak mereka untuk mendapatkan keleluasaan pribadi

a. Hak mendapatkan perlakuan yang adil berarti subjek mempunyai hak yang sama, sebelum, selama,
dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian. Perlakuan yang adil mencakup aspek-aspek sebagai
berikut:

1) Seleksi subjek yang adil dan tidak diskriminatif.

2) Perlakuan yang tidak menghukum bagi mereka yang menolak atau mengundurkan diri dari
kesertaannya dalam penelitian, walaupun dia pernah menyetujui untuk berpartisipasi.

3) Penghargaan terhadap semua persetujuan yang telah dibuat antara peneliti atau subjek, termasuk
prosedur dan pembayaran atau tunjangan yang telah dijanjikan.

4) Subjek dapat mengakses penelitian setiap saat diperlukan untuk mengklarifikasi informasi.

5) Subjek dapat mengakses bantuan professional yang sesuai apabila terjadi gangguan fisik atau
psikologis.

6) Mendapatkan penjelasan, jika diperlukan yang tidak diberikan sebelum penelitian dilakukan atau
mengklarifikasi isu yang timbul selama penelitian.

7) Perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian

b. Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi (privacy) Peneliti perlu memastikan bahwa penelitian
yang dilakukan tidak menginvasi melebihi batas yang diperlukan dan privasi subjek tetap dijaga selama
penelitian. Invasi terhadap privasi dapat terjadi bila informasi yang bersifat pribadi dibagikan kepada
orang lain tanpa sepengetahuan subjek atau bertentangan dengan keinginannya. Informasi tersebut
meliputi sikap, keyakinan, prilaku, pendapat, dan catatan. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh
menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan
alat ukuran apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek Peneliti dapat
menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden.

C. Prinsip Etik dalam Penelitian Keperawatan Ethical

1. Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan tentang derajat dan lama keterlibatan
tanpa konsekuensi negatif dari penelitian.

2. Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat bagi semua partisipan.

3. Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berarti bagi partisipan.

4. Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian terdistribusi secara seimbang.

Tujuan:

1. Menjaga privasi partisipan.

2. Memastikan integritas etik selama penelitian.

3. Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian.

4. Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan pelayanan keperawatan.

5. Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan
sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi binatang.

D. Masalah dalam Etika Penelitian Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara
lain sebagai berikut :

1. Informed consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent
adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Plagiatisme Adalah tindakan pencurian ide, hasil pemikiran, dan tulisan orang lain yang digunakan
oleh penulis seolah-olah ide, pemikiran atau tulisan orang lain tersebut sebagai ide, hasil pemikiran atau
tulisannya sendiri. Tujuan dari pencurian ide orang lain dengan sendirinya digunakan untuk keuntungan
sendiri sehingga secara sadar atau tidak sadar dapat merugikan orang lain, baik materi maupun
nonmateri. Plagiatisme bisa dalam bentuk buku dan karya tulis yang lain, program computer (software ),
alat peraga, lagu dan music, drama, koreografi, seni : rupa,tari,pahat, arsitektur, fotografi, sinematografi (
UU. No.19/2002 )

3. Anonimiti (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau menantumkan nama
responsen pada lembaran alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang akan disajikan.

4. Kerahasiaan (confidentiality) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalahmasalah lainnya. Semua informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporka pada hasil riset.

5. Manipulasi penelitian Meliputi tindakan penelitian yang memalsukan, mengarang atau menciptakan
data sendiri sesuai dengan keinginan peneliti. Atau melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan
kenyataan yang tidak sebagaimananya

Hipotesa

Pengertian Hipotesis Hipotesis berasal dari dua kata Hypo(belum tentu benar) dan tesis (Kesimpulan)
Menurut sekaran(2005) dalam Juliansyah (2011) mendefinisikan hipotesis sebagai hubungan yang
diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variable yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang
dapat diuji.

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dengan demikian ada keterkaitan
antara perumusan masalah dengan hipotesis, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan
penelitian

DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan pada teori

2. Berdasarkan penelitian terdahulu

3. Berdasarkan penelitian pendahuluan

4. Berdasarkan akal sehat peneliti

Dalam Sebuah Penelitian Hipotesis Dapat Dinyatakan Dalam Beberapa Bentuk

1. Hipotesis Nol Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama
dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.

2. Hipotesis Alternatif Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan
atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)

KONSEP DASAR PERUMUSAN HIPOTESIS

Sumber Masalah Kehidupan sehari hari Teoritis

Teori Penelitian terdahulu Penelitian Pendahuluan Akal sehat

Perumusan Hipotesis

Instrumen penelitian Variabel,

Pengujian Hipotesis
Kesimpulan Dan Implikasi

Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:

1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas

– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)

– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas)

2. Dapat diuji secara alamiah

– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)

– Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak
dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)

3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat

– Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan
dan penawaran)

– Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar
kuat)

Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis merupakan suatu proposisi/pernyataan atau jawaban sementara/dugaan yang mungkin


benar dan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/penyelesaian dari suatu masalah untuk
penelitian

2. Hipotesis adalah hasil kajian pustaka atau proses rasional dari penelitian yang telah mempunyai
kebenaran secara teoritik”. Kebenaran hipotesis masih harus diuji kebenarannya secara empirik, dengan
demikian hipotesis dapat dianggap sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan
dalam suatu penelitian dan masih perlu diuji kebenarannya dengan menggunakan data empirik

3. Hipotesis diartikan sebagai kesimpulan bersifat sementara atau proposisi tentatif tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih

Ciri-ciri Hipotesis

1. Hipotesis merupakan hasil dari proses teoretik dan komparasi fakta yang handal, yang secara teoretik
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya

2. Hipotesis menyatakan hubungan antara variabel

3. Hipotesis harus dapat diuji, artinya dapat feasible untuk memperoleh data untuk pengujian hipotesis
itu

4. Hipotesis harus spesifik dan sederhana

5. Menyatakan pernyataan tentang karakteristik populasi


Bentuk kekeliruan hipotesa

1. Kekeliruan tipe 1, yakni menolak hipotesis nol padahal sesungguhnya benar

2. Kekeliruan tipe 2, yakni menerima hipotesis nol padahal sesungguhnya salah

Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

1. Merumuskan hipotesis nihil (H0 )

2. Menentukan taraf signifikansi

3. Menentukan kriteria

4. Melakukan perhitungan statistika

5. Menarik kesimpulan

Merumuskan hipotesis nihil (H0 ) Hipotesis Nihil atau (H0 ) adalah hipotesis yang biasa ditampilkan
dalam bentuk pernyataan tentang karakteristik populasi seperti: tidak terdapat pengaruh atau tidak
terdapat perbedaan diantara variabel-variabel yang diteliti. Statistik bertujuan membuat estimasi
tentang keadaan populasi maka (H0 ) dinyatakan dalam bentuk parameter.

Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi ( )atau taraf keberartian adalah pedoman tentang besar kecilnya kesediaan peneliti
untuk membuat keputusan/mendapat risiko dalam membuat kekeliruan tipe 1. dalam penelitian sosial
terdapat dua nilai  yang lazim digunakan), yakni  = 0,05 dan  = 0,01. makin tinggi risiko dari
kesalahan yang akan dibuat, makin rendah/kecil taraf signifikansi yang akan digunakan. Suatu penelitian
disebut signifikan bila peneliti bisa menolak H0 dengan begitu menerima H1 pada nilai  yang
ditentukan. Karena pada dasarnya H1 adalah negasi atau ingkaran dari H0

Menentukan Kriteria Menentukan kriteria pada dasarnya menetapkan statistik uji, misalnya: t, F, r, atau X
2 . nilai dari statistik uji adalah nilai yang akan dipakai sebagai dasar untuk menerima atau menolak
hipotesis nihil H0

Melakukan Perhitungan Statistika Melakukan perhitungan dalam rangka pengujian hipotesis artinya,
menentukan X2 , t, F, atau r yang diperoleh dari perhitungan data sampel
Menarik Kesimpulan Secara sederhana menarik kesimpulan berarti menolak H0 ataupun menerima H0 .
jika peneliti berhasil menolak H0 kita mengatakan hipotesis yang diajukan teruji oleh data (the data
support hypothesis). Sehingga kesimpulan penelitian adalah hipotesis verbal yang telah diajukan
peneliti. Sebaliknya jika peneliti tidak berhasil menolak H0 kita mengatakan hipotesis yang diajukan tidak
teruji oleh data (the data not support hypothesis). Kesimpulan lain yang tidak kalah penting adalah
makna atau implikasi dari kesimpulan berkaitan dengan masalah yang diteliti

PERMASALAHAN PENELITIAN

• MASALAH PENELITIAN SEBAGAI DASAR MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN

• PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM LATAR BELAKANG PENELITIAN

• LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL YANG BERSIFAT UMUM KEMUDIAN MENGERUCUT KE
PERMASALAHAN YANG LEBIH SPESIFIK

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA

SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN:

1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.

• Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan • Terdapat penyimpangan antar rencana dan
kenyataan • Terdapat pengaduan • Adanya persaingan

2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya • Untuk penyempurnaan • Untuk verivikasi • Untuk
pengembangan

Permasalahan yang baik:

1. Bermanfaat 2. Dapat dilaksanakan

1. Kemampuan teori dari peneliti

2. Waktu yang tersedia

3. Tenaga yang tersedia

4. Dana yang tersedia

5. Adanya faktor pendukung

6. Tersedianya Data

7. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang 3. Adanya Faktor Pendukung 1. Tersedianya Data 2.
Tersedianya ijin dari pihak berwenang

Judul Penelitian

Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama
penelitian “Judul Penelitian” Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat Contoh: Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan

2. Berorientasi Jelas

– Jenis Penelitian – Obyek yang diteliti – Subyek penelitian – Lokasi Penelitian – Waktu Pelaksanaan
Penelitian

Contoh: Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di
Purwokerto tahun 2005

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah

1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda

2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.

3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya

Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian:

1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya

2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan
teori, waktu, tenaga dan dana.

3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

PEMBATASAN MASALAH: Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam

METODE PENELITIAN (RISET) BISNIS

DESAIN METODE RISET Menurut Umar (2002), dalam melakukan riset harus dirumus- kan terdahulu
sejumlah permasalahan utama yaitu:

• Riset yang akan dilakukan harus mengikuti metode ilmiah agar hasilnya ilmiah;

• Riset ditujukan untuk menjawab pertanyaan riset, jadi tidak boleh menyimpang;

DESAIN METODE RISET

Menurut Umar (2002), dalam melakukan riset harus dirumus- kan terdahulu sejumlah permasalahan
utama yaitu:

• Pemahaman atas seberapa luas dan dalam kajian yang akan dilakukan;

• Riset harus disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia, baik tenaga SDM yang akan terlibat, waktu
dan biaya yang tersedia, dukungan teori dan alat ukur yang diperlukan, termasuk penggunaan teknologi;
Metode riset yang dipilih hendaknya dibuat dengan mempertimbangkan kondisi di atas dengan tujuan
khusus untuk mendukung tujuan riset.
Metode Penelitian Dijelaskan oleh Umar (2002) mengenai bermacam metode riset bisnis yang umum
dipakai. Metode tersebut diantaranya adalah:

1. metode studi kasus 2. metode survei, 3. metode kecenderungan, 4. metode korelasional, 5. dan
metode lainnya.

Riset dengan metode studi kasus Riset dengan metode studi kasus menghendaki suatu kajian yang rinci,
mendalam, menyeluruh atas obyek tertentu yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu,
termasuk lingkungannya. Peneliti, bersama dengan pengambil keputusan manajemen (misalnya di dalam
organisasi), harus berusaha menemukan hubungan atas faktor yang dominan atas permasalahan
risetnya. Selain itu, peneliti dapat saja menemukan hubungan yang tadinya tidak direncanakan atau
terpikirkan.

Keunggulan & Kelemahan Metode Studi Kasus

Keunggulan metode studi kasus: bahwa hasilnya dapat mendukung studi yang lebih besar di kemudian
hari, dapat memberikan hipotesis untuk riset selanjutnya

Kelemahan metode studi kasus:

a. kajiannya menjadi relatif kurang luas,

b. sulit digeneralisasi dengan keadaan yang berlaku umum,

c. cenderung subjektif karena objek riset dapat mempengaruhi prosedur riset yang harus dilakukan.

Contoh Metode Studi Kasus pada dimensi kualitas dosen. Kajian dapat dilakukan secara detil dan
mendalam, misalnya tentang waktu kehadiran dosen mengajar, persiapan dosen mengajar, penggunaan
buku wajib, cara penyampaian materi, pemberian tugas, pemakaian alat bantu ajar, pemberian wawasan
melalui praktek, keakuratan dalam nenilai, keterbukaan, ketegasan dan kewibawaan

Metode survei

Metode survei adalah riset yang diadakan untuk memperoleh fakta tentang gejala atas permasalahan
yang timbul, kajiannya sampai pada tahap menyelidiki mengapa gejala tersebut ada serta menganalisis
hubungan atas gejala tersebut. Fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah daripada
digunakan untuk pengujian hipotesis..

Contoh Metode survei membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan. Survei
dapat dilakukan dengan cara sensus maupun sampling. Sebagai contoh pendekatan ini misalkan untuk
mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar, mengetahui kerja dosen dan staf
admisi di perguruan tinggi.

Metode Kecenderungan (Trend) Metode Kecenderungan (Trend) dilakukan dalam riset yang ditujukan
untuk melihat suatu kondisi tertentu yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan
(forecasting). Dalam melakukan proyeksi masa depan, biasanya ramalan jangka pendek dianggap lebih
dapat diandalkan daripada ramalan jangka panjang. Sebagai

contoh pendekatan ini misalkan untuk mengetahui persoalan mengenai fenomena komunikasi yang
sering menjadi bahan pembicaraan. Mulai dari trend sosial network seperti facebook, twitter dan
sebagainya sampai ke arah trend komunikasi marketing yang saat ini telah menggeser peran-peran
media lainnya dalam hal pemenuhan kebutuhan manusia.

Metode Korelasional (Correlational Study) Metode Korelasional (Correlational Study) merupakan riset
yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
Perbedaannya dibanding dengan metode yang lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan
bukan sekedar deskripsi.

Metode Korelasional (Correlational Study) merupakan riset Peneliti dapat mengetahui berapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel yang terkait serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
Sebagai contoh pendekatan ini misalkan untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Kerja dan Komunikasi
Interpersonal terhadap Kinerja Guru.

METODE PENGUMPULAN DATA

A. Metode Survei Apakah Survei Itu?

• Penelitian kuantitatif, berasal dari paradigma positivis atau pospositivis

• Menggunakan berbagai metode dalam proses pengumpulan data, misalnya, kuisioner, content
analysis, indepth intervew, observasi, wawancara terstruktur

definisi

Penelitian survey adalah prosedur dalam penelitian kuantitatif di mana penelit mengola survey dengan
sample atau untuk seluruh populasi orang untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku atau
karakteristik populasi Penelitian survei adalah pengumpulan data dari suatu populasi dengan memilih
sampel sensus adalah pengumpulan data terhadap seluruh anggota populasi

Definisi Design survey

Design survey adalah: suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi
tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut.
Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimental

Survei tidak selalu identik dengan kuesioner (meski teknik pengumpulan data survei seringkali
menggunakan kuesioner karena berhubungan dengan sampel berjumlah besar). Dalam praktiknya,
terkadang pelaksanan survei tidak hanya menggunakan kuesioner atau angket, namun dilengkapi
dengan wawancara atau observasi.

Kapan Survei Digunakan?

• Ketika kita hendak menjelaskan sifat alamiah komunikasi dalam organisasi, hubungan konsumen dan
penggunaannya terhadap media (media use), dan karakteristik produser media massa

• Ketika kita hendak melakukan generalisasi, misalnya, kita hendak melihat bagaimana kebiasaan
masyarakat Jogya ketika mengkonsumsi media

• Ketika kita hendak melihat sebuah gejala atau penyebab sebuah fenomena, misalnya, kita hendak
melihat bagaimana trend kelas menengah di Indonesia dalam menggunakan media, membandingkan
suatu kelompok kelas sosial-ekonomi masyarakat dalam menggunakan media
MERANCANG PENELITIAN AUDIENS DENGAN SURVEI? Merumuskan research question (pertanyaan
penelitian tidak hanya menentukan metode, tetapi juga informasi atau data apa yang hendak dicari).
Misalnya, penelitian ini hendak melihat bagaimana kebiasaan mahasiswa di Jogya dalam menggunakan
media? Jenis informasi atau hiburan apa yang digemari? Dan, kapan waktu yang paling sering mereka
gunakan untuk mengakses media?

TAHAPAN SURVEI Secara umum survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:

1) Menentukan masalah penelitian ; 2) Membuat desain survei ; 3) Mengembangkan instrumen survei;


4) Menentukan sampel; 5) Melakukan pre-test; 6) Mengumpulkan data; 7) Memeriksa data (editing); 8)
Mengkode data; 9) Data entry; 10) Pengolahan dan analisis data; 11) Interpretasi data; dan 12) Membuat
kesimpulan serta rekomendasi.

Pertimbangan dalam melakukan penelitian survei Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
untuk melakukan penelitian survei, antara lain:

1. Penelitian survei dapat digunakan untuk sampel yang besar.

2. Penggunaan kuesioner dapat menghasilkan data/informasi yang beragam dari setiap


responden/individu dengan variabel penelitian yang banyak.

3. Data yang diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.

Jenis Survey Ada beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses pelaksanaannya dan perlakuan
terhadap sampel.

• Survei Sekali Waktu (Cross-sectional Survei). Data hanya dikumpulkan untuk waktu tertentu saja
dengan tujuan menggambarkan kondisi populasi.

• Survei Rentang Waktu (Longitudinal Survei). Survei dilakukan berulang untuk mengetahui
kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.

Jenis Survey

• Survei Tracking/Trend. Survei dilakukan pada populasi yang sama namun dengan sampel berbeda
untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.

• Survei Panel. Survei dilakukan terhadap sampel yang sama untuk memahami suatu fenomena dari
waktu ke waktu.

• Survei Cohort. Survei dilakukan pada sekelompok populasi yang spesifik untuk mengetahui
perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu

Syarat Membuat Pertanyaan yang Bagus

1. pertanyaan survei yang bagus adalah langsung, to the point, dan dinyatakan secara jelas;

2. pertanyaan survei yang bagus seharusnya menanyakan satu dan hanya satu isu tunggal;
3. pertanyaan survei yang bagus tidak akan mengarahkan responden untuk menjawab pertanyaan
dengan cara yang spesifik, misalnya, “Tidakkah Anda pikir bahwa stasiun tv sekarang banyak
bohongnya?”

4. pertanyaan survei hendaknya tidak mengandung katakata yang emosional sehingga dapat mendorong
munculnya bias responden, misalnya, pertanyaan untuk menjaring pendapat masyarakat tentang aborsi
maka pertanyaannya tidak dapat dituliskan sebagai “Bukahkah janin seharusnya tidak dibunuh?”;

5. kadangkala menjadi relevan dan penting untuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan tidak langsung,
khususnya ketika responden mungkin takut merespon pertanyaan karena respon mereka barangkali
nampak tidak diharapkan oleh pewawancara.

B.METODE OBSERVASI

APA YANG DIOBSERVASI ??

APA YANG DIOBSERVASI ??


• Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target : Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non
verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus

• Level observasi : bisa aspek khusus dari perilaku individu, kelompok, dan situasi/proses

• Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan eksterior (cara jalan, berpakaian), gaya
bahasa (intonasi, pilihan kata)

DIMENSI OBSERVASI

Secara umum setiap observasi yang dilakukan tercakup dalam tiga dimensi, yaitu :

1. Partisipan dan Nonpartisipan 2. Overt dan Covert 3. Alamiah dan Buatan

Dalam setiap observasi yang dilakukan selalu tercakup ketiga dimensi, dengan berbagai kombinasi

Langkah-langkah observasi dalam penelitian

• Rummel telah merumuskan petunjuk – petunjuk penting bagi mereka yang menggunakan metode
observasi untuk mengumpulkan fakta – fakta seperti berikut ini.

– Problem research → Perlu bekal pengetahuan ttg apa yang akan diobservasi. Dari penelitian terdahulu,
literatur, dll

– Selidiki tujuan – tujuan, baik secara umum maupun khusus untuk menentukan apa yang harus
diobservasi. Perumusan masalah dan aspek – aspek khusus dari penyelidikan akan menentukan apa yang
harus diobservasi.

JENIS JENIS OBSERVASI


Berdasar Keterlibatan Observer Observasi Participant: peneliti menjadi salah satu orang yang melakukan
aktivitas yang diteliti. Observasi non Partisipan: peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkannya tanpa
menjadi bagian dari situasi yang terjadi

Berdasar Proses Observasi

1. Uncontrolled Observation (tidak berstruktur) atau Eksperimental Observation: Pada jenis observasi ini,
peneliti tidak membatasi pengamatannya pada hal-hal tertentu saja. Peneliti mencatat seluruh informasi
yang didapatkan pada saat pelaksanaan observasi.

2. Controlled Observation (berstruktur): Observasi yang dilakukan berdasarkan pola yang ditentukan oleh
peneliti. Peneliti membuat daftar yang berisikan kategori aktivitas-aktivitas atau fenomena-fenomena
apa saja yang perlu diperhatikan.

Berdasar Metode Pencatatan (Recording)

• Narrative Recording: teknik pengumpulan (pencatatan) data oleh observer dengan kejadian dan urutan
kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata.

• Interval Recording: salah satu teknik observasi yang berfokus pada perilaku spesifik dalam waktu yang
spesifik pula. Periode observasi dibagi menjadi beberapa segmen interval (biasanya selama 5 sampai 30
detik, tergantung pada apa yang mau diobservasi)

• Event Recording: Metode event recording dilakukan dengan cara merekam setiap hal dari perilaku
spesifik (specific behavior) atau kejadian-kejadian yang ingin diukur selama periode observasi.

• Ratings Recording: Metode observasi berupa checklist yang didasarkan pada intensitas perilaku yang
diamati

Anda mungkin juga menyukai